Anda di halaman 1dari 20

MUJAHADAH AN-NAFS, HUSNUDHAN DAN UKHUWAH

Makalah ini dibuat untuk memenuhi Salah satu tugas


mata kuliah Qurdits MTs/MA Semester III
Tahun Akademik 2021/2022

Dosen Pengampu:
Ratih Kusuma Ningtias, M. Pd. I

Oleh:
MUHAMMAD ROFI’ (202001011338)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM TARBIYATUT THOLABAH
KRANJI PACIRAN LAMONGAN
DESEMBER 2021
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Allah SWT, yang senantiasa memberikan


rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis mampu
menyelesaikan salah satu tugas yang berbentuk makalah sebagai salah satu
persyaratan untuk menempuh mata kuliah Qurdits MTs/MA
Makalah ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentangMujahadah An-
Nafs, Husnudhan dan Ukhuwah. Terselesaikannya makalah ini tidak lepas
dari sumbangsih para orang-orang terdekat penulis, karena itu dengan tulus
penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dosen pengampu mata kuliah Qurdits MTs/MA IAI TABAH Kranji


Paciran Lamongan yang telah membimbing kami dalam menjelaskan
gambaran tentang materi makalah yang kami tulis.
2. Para pegawai perpustakaan IAI TABAH Kranji Paciran Lamongan yang
telah memberikan kami kesempatan untuk berkunjung di perpustakaan
sebagai daftar buku rujukan.
3. Teman-teman Program Studi Pendidikan Agama Islam yang telah
membantu kami dalam menjalankan kegiatan diskusi tentang makalah
ini.
Segala upaya telah dilakukan untuk menyempurnakan makalah ini,
namun tidak mustahil dalam makalah ini masih terdapat kekurangan dan
kesalahan. Hal itu dikarenakan kelemahan dan keterbatasan kemampuan
penulis semata
Saran dan kritik yang konstruktif tetap kami harapkan dari pesereta
diskusi yang budiman. Semoga makalah ini membawa manfaat tidak hanya
bagi penulis, namun juga bagi pengembangan ilmu pengetahuan.

Kranji, 30 November 2021

ii
DAFTAR ISI

COVER............................................................................................................i
KATA PENGANTAR....................................................................................ii
DAFTAR ISI.................................................................................................iii
BAB I : PENDAHULUAN...........................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................2
C. Tujuan Masalah............................................................................2

BAB II : PEMBAHASAN............................................................................3
A. Pengertian Mujahadah An-Nafs...................................................3
B. Perilaku Yang Mencerminkan Mujahadah An-Nafs....................4
C. Hikmah Atau Manfaat Dari Sikap Mujahadah An-nafs...............5
D. Cara Melaksanakan Mujahadah An-Nafs.....................................8
E. Pengertian Husnudzan................................................................10
F. Macam-Macam Husnudzan........................................................10
G. Dalil Al-Quran Perihal Husnudzan.............................................11
H. Hikmah Husnudzan....................................................................12
I. Pengertian Ukhuwah...................................................................12
J. Macam-Macam Ukhuwah..........................................................13
K. Dalil Ukhuwah............................................................................13
L. Isi Dan Kandungan Ayat ...........................................................13
M. Dalil Yang Bersumber Dari Hadist.............................................14
N. Kandungan Hadist......................................................................14
BAB III : PENUTUP..................................................................................15
A. Saran...........................................................................................15
B. Kesimpulan.................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................17

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Islam Agama Rahmat bagi Seluruh Alam Kata islam berarti damai,
selamat, sejahtera, penyerahan diri, taat dan patuh. Pengertian tersebut
memperlihatkan bahwa agama islam ialah agama yang mengandung aliran
untuk membuat kedamaian, keselamatan, dan kesejahteraan hidup umat
insan pada khususnya dan seluruh alam pada umumnya. Agama islam
ialah agama yang Allah turunkan semenjak insan pertama, Nabi pertama,
yaitu Nabi Adam AS. Agama itu kemudian Allah turunkan secara
berkesinambungan kepada para Nabi dan Rasul-rasul berikutnya.
Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat beragam yang terdiri
dari bermacam-macam agama. Kemajemukan yang ditandai dengan
keanekaragaman agama itu mempunyai kecenderungan berpengaruh
terhadap identitas agama masing- masing dan berpotensi konflik.
Indonesia merupakan salah satu teladan masyarakat yang multikultural.
Multikultural masyarakat Indonesia tidak sauja kerena keanekaragaman
suku, budaya,bahasa, ras tapi juga dalam hal agama. Agama yang diakui
oleh pemerintah Indonesia ialah agama islam, Katolik, protestan, Hindu,
Budha, Kong Hu Chu. Dari agama-agama tersebut terjadilah perbedaan
agama yang dianut masing-masing masyarakat Indonesia. Dengan
perbedaan tersebut apabila tidak terpelihara dengan baik bisa menjadikan
konflik antar umat beragama yang bertentangan dengan nilai dasar agama
itu sendiri yang mengajarkan kepada kita kedamaian, hidup saling
menghormati, dan saling tolong menolong.
Oleh lantaran itu, untuk mewujudkan kerukunan hidup antar umat
beragama yang sejati, harus tercipta satu konsep hidup bernegara yang
mengikat semua anggota kelompok sosial yang berbeda agama guna
menghindari ”ledakan konflik antarumat beragama yang terjadi tiba-tiba”.

1
Makalah ini akan membahas tentang  Mujahadah Nafs perihal
kontrol diri yang perlu dimiliki setiap umat muslim.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Saja Yang Termasuk Dalam Prinsip Pendidikan Islam ?
C. Tujuan Masalah
1. Dapat mengetahui Prinsip Pendidikan Islam

2
BAB II
PEMBAHASAN

A.Pengertian Mujahadah an-Nafs


Mujahadah an-Nafs berasal dari bahasa Arab yang terdiri atas dua
kata, yakni mujahadah yang artinya kesungguhan dalam mengendalikan
sesuatu dan an-Nafs yang artinya diri pribadi. Jadi, mujahadah an-Nafs
ialah kesungguhan dalam mengendalikan diri eksklusif atau sikap kontrol
diri.1
Sikap kontrol diri atau mujahadah an-Nafs ialah satu sikap yang
diajarkan Islam biar insan bisa menjadi eksklusif yang tidak selalu
mengedepankan hawa nafsu dan emosinya dalam menjalani kehidupan.
Akan tetapi, bisa mengendalikan emosi dan hawa nafsunya dengan selalu
mengedepankan kejernihan hati dan pikiran serta sikap mulia yang
sanggup meninggikan derajatnya di hadapan Allah swt.2
Rasulullah saw. Bersabda yang artinya :
“Orang yang cerdas ialah orang yang bisa mengendalikan dirinya
dan berinfak untuk kehidupan sesudah mati”(H.R. Tarmidzi: 2383)
Diantara tanda kecintaan seorang hamba kepada Allah swt., yaitu
dia yang mengutamakan kasus yang disukai-Nya daripada mengutamakan
kehendak nafsu pribadinya. Orang-orang yang sanggup melawan hawa
nafsu ialah mereka yang beriman kepada Allah swt. dan hari akhir, inilah
kekuatan yang ada dalam diri umat Islam.3
Rasulullah saw. Bersabda yang artinya :
“Dan saya juga mendengar Rasulullah saw. Bersabda, “Mujahid
ialah orang yang berjihad terhadap jiwanya”(H.R. Ahmad)

1 Prof. Dr. H. Abuddin Nata, M.A, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kencana Prenada
Media Group, 2010), 7-15
2 Prof. Dr. H. Abuddin Nata, M.A, Ilmu Pendidikan Islam, 7-15
3 Prof. Dr. H. Abuddin Nata, M.A, Ilmu Pendidikan Islam, 7-15

3
Perang melawan hawa nafsu merupakan jihad akbar, yang
nilainya lebih utama dibanding jihad memerangi orang-orang kafir, yang
sering disebut jihad kecil (al jihad al asghar) oleh Rasulullah saw.4
Rasulullah saw. Bersabda yang artinya :
“Nabi Muhammad saw. Bersabda: Telah kembalilah kita dari
sebuah perlawanan yang kecil (perang Badar dengan orang Kaum Kafir
Quraisy waktu itu), menuju peperangan yang agung, bertanyalah para
sahabat: Ya Rasulullah, apa yang engkau maksudkan peperangan yang
besar? Rasul menjawab: Perang melawan hawa nafsu”

B. Perilaku yang Mencerminkan Sikap Mujahadah an-Nafs


1) Berpikir positif
Selalu berpikir konkret dalam segala hal, tidak pernah mempunyai
prasangka jelek terhadap apa pun dan siapa pun, tidak mempunyai
perasaan untuk merendahkan, atau bahkan menghina siapa pun yang
ditemuinya. Ketika seseorang mempunyai sikap berpikir positif, dia
akan selalu mempertimbangkan setiap ucapan dan perilakunya untuk
memperlihatkan manfaat kepada orang lain.5
Rasulullah saw. Bersabda yang artinya :
“Diriwayatkan dari Anas bin Malik r.a. tolong-menolong Nabi
Muhammad saw. Bersabda, “Demi Zat (Allah) yang jiwaku berada
dalam genggaman-Nya, tidaklah beriman seorang hamba dengan
tepat sehingga dia mengasihi tetangganya atau saudaranya ibarat
halnya mereka mengasihi dirinya sendiri” (H.R. Muslim: 65)

2) Bekerja keras, tuntas, dan ikhlas 6

3) Optimis dalam segala hal


Sikap optimis artinya keyakinan yang berpengaruh bahwa
kesungguhan dan kerja keras yang kita lakukan akan mendapat

4 Prof. Dr. H. Abuddin Nata, M.A, Ilmu Pendidikan Islam, 7-15


5 Prof. Dr. H. Abuddin Nata, M.A, Ilmu Pendidikan Islam, 30-42
6 Prof. Dr. H. Abuddin Nata, M.A, Ilmu Pendidikan Islam, 30-42

4
petunjuk dan santunan dari Allah swt. dengan banyak sekali macam
kemudahan.7 Allah swt. berfirman :

َ ِ‫ين َجاهَ ُدوا فِينَا لَنَ ْه ِديَنَّهُ ْم ُسبُلَنَا ۚ َوإِ َّن هَّللا َ لَ َم َع ْال ُمحْ ِسن‬
‫ين‬ َ ‫َوالَّ ِذ‬
Artinya :
“Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridaan) Kami,
Kami akan tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sungguh,
Allah beserta orang-orang yang berbuat baik” (Q.S. Al-Ankabut (29):
69)

4) Bersyukur ketika mendapat keberhasilan 8

5) Bersabar ketika mendapat kegagalan


Seseorang yang mempunyai sikap kontrol diri akan bersabar dan
menganggap bahwa setiap kegagalan dalam usahanya ialah ujian
baginya untuk meningkatkan perjuangan dan doanya lebih maksimal
lagi di kemudian hari.9 Allah swt. berfirman :

ِ ‫ُف َوأَ ِخي ِه َواَل تَيْأَسُوا ِم ْن َر ْو‬


ِ ‫ح هَّللا‬ َ ‫ي ْاذهَبُوا فَتَ َح َّسسُوا ِم ْن يُوس‬ َّ ِ‫ۖ يَا بَن‬
َ ‫ح هَّللا ِ إِاَّل ْالقَ ْو ُم ْال َكافِر‬
‫ُون‬ ِ ‫إِنَّهُ اَل يَيْأَسُ ِم ْن َر ْو‬
Artinya :
“Wahai anak-anakku! Pergilah kamu, carilah (berita) perihal
Yusuf dan saudaranya dan jangan kau berputus asa dari rahmat
Allah. Sesungguhnya yang berputus asa dari rahmat Allah, hanyalah
orang-orang yang kafir.” (Q.S. Yusuf (12): 87)

C.Hikmah atau Manfaat dari Sikap Mujahadah an-Nafs


1) Menambah ketentraman hati dan pikiran
Seseorang yang mempunyai sikap kontrol diri, hatinya akan
merasa tenteram dan nyaman, tidak pernah berburuk sangka terhadap

7 Prof. Dr. H. Abuddin Nata, M.A, Ilmu Pendidikan Islam, 30-42


8 Prof. Dr. H. Abuddin Nata, M.A, Ilmu Pendidikan Islam, 30-42
9 Prof. Dr. H. Abuddin Nata, M.A, Ilmu Pendidikan Islam, 30-42

5
siapa pun yang ditemuinya, tidak mengucapkan sesuatu yang sanggup
merugikan orang-orang yang ada di sekitarnya. Rasulullah saw.
Bersabda yang artinya10 :
“Sesungguhnya dalam tubuh (manusia) itu terdapat segumpal
daging, apabila segumpal daging itu baik maka baik pula seluruh
tubuhya, akan tetapi apabila rusak segumpal daging itu maka rusak
pulalah seluruh tubuhnya, ingatlah segumpal daging itu ialah hati.”
(H.R. Bukhari: 50 dan Muslim: 2996)

2) Mendapatkan hasil yang memuaskan


Seseorang yang sanggup mengontrol dirinya dari sifat malas dan
menunda pekerjaan menggantinya dengan kerja keras, tuntas, dan
lapang dada tentu akan mendapat hasil yang memuaskan. 11 Allah swt.
berfirman :

َ ‫َوأَ ْن لَي‬
ِ ‫ْس لِإْل ِ ْن َس‬
‫ان إِاَّل َما َس َع ٰى‬
Artinya :
“Dan bahwa insan hanya memperoleh apa yang telah
diusahakannya.” (Q.S. An-Najm (53): 39)

3) Memiliki kepercayaan diri yang tinggi 12

4) Menambah ketawakalan kepada Allah swt. dalam menyerahkan semua 


urusan
Dapat Melakukan Mujahadah an Nafs hanya lantaran hidayah
Allah. Mujahadah al-nafs merupakan perbuatan yang berat. Meskipun
berat Allah menjanjikan jalan keluar bagi orang beriman yang
bersungguh-sungguh berjuang mengendalikan nafsunya.13
Sebagaimana firman Allah : : “Orang-orang yang berjihad di jalan
Kami, niscaya akan kami tunjukkan kepadanya jalan-jalan Kami…”
(QS al-Ankabut: 69).
10 Prof. Dr. H. Abuddin Nata, M.A, Ilmu Pendidikan Islam, 30-42
11 Prof. Dr. H. Abuddin Nata, M.A, Ilmu Pendidikan Islam, 30-42
12 Prof. Dr. H. Abuddin Nata, M.A, Ilmu Pendidikan Islam, 30-42
13 Prof. Dr. H. Abuddin Nata, M.A, Ilmu Pendidikan Islam, 30-42

6
Imam Ibn al-Qayyim berkata: “Allah menggantungkan hidayah
dengan laris jihad. Maka orang yang paling tepat hidayah (yang
diperoleh)-nya ialah dia yang paling besar laris jihadnya. Jihad yang
paling fardu ialah jihad melawan nafsu, melawan syahwat, melawan
syetan, melawan rayuan duniawi. Siapa yang bersungguh-sungguh
dalam jihad melawan keempat hal tersebut, Allah akan
memperlihatkan padanya jalan ridha-Nya, yang akan
mengantarkannya ke pintu surga-Nya. Sebaliknya, siapa yang
meninggalkan jihad, maka ia akan sepi dari hidayah…”
Di ayat lain, Allah menjelaskan bahwa membebaskan nafsu
merupakan karunia Allah, sebagaimana frimannya: “Dan saya tidak
membebaskan nafs-ku, lantaran sesungguhnya nafs itu selalu sangat
menyuruh kepada keburukan, kecuali nafs yang dirahmati Tuhanku.
Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha Penyanyang.”
(QS. Yusuf/12: 53).
Kalimat yang diatas memperlihatkan bahwa kita tidak akan
sanggup mengendalikan diri, kecuali mendapat rahmat dan kasih
sayang Allah

D.Akibat mengikuti nafsu


Para pelaku tindak kriminal di sekitar kita, ibarat para koruptor,
pemakai narkoba, pembunuh, misalnya, ialah orang-orang yang gagal
dalam laris mujahadah diri. Sebaliknya, mereka justru menuruti segala
keinginan dan syahwat diri, sehingga mereka tertawan dan diperbudak
olehnya. Mereka tidak pernah menyadari perihal buah kejahatan yang akan
tiba menjelang, cepat atau lambat. Yang mereka pikirkan ialah bayangan
semu perihal kenikmatan sesaat dan instan. Na’udzu billah, semoga kita
dihindarkan cara pandang sedemikian.14

14 Prof. Dr. Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan Islam, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2012), 8

7
E. Hikmah mujahadah an nafs
Ada beberapa pesan tersirat yang sanggup diambil dari mujahadah
an-nafs, yaitu:15
1) Dapat meminimalisasi jawaban negatif dari perbuatan yang dilakukan,
lantaran dipertimbangkan dengan matang.
2) Berusaha berbuat yang baik dan terbaik, sebaik perbuatan itu akan
dipertanggungjawabkan di hadapan Allah
3) Tidak cepat bereaksi terhadap banyak sekali permasalahan yang
timbul.

F. Cara Melaksanakan Mujahadah an nafs


Ada empat cara melaksanakan mujahadah an-nafs dalam
kehidupan sehari-hari, yaitu:16
1) Bersabar atau menyisihkan waktu yang lebih usang untuk mengambil
keputusan dari perbuatan yang akan dilakukan.
Ketika seseorang atau umat Islam dihadapkan kepada banyak
tantangan dan kesulitan atau berposisi minoritas, hendaklah bersabar.
Sikap sabar akan membuka pikiran jernih yang menjadi pembuka ide-
ide brilian yang mengambil keputusan.17
2) Memikirkan jawaban dari perbuatan yang kita lakukan.
Berpikir perihal jawaban perbuatan yang akan dilakukan sanggup
meminimalisasi hal-hal negatif dan penyesalan yang akan ditimbulkan
dari perbuatan tersebut. Bukankah setiap perbuatan sebenarnya akan
kembali kepada pelakunya sendiri? Allah Swt berfirman: “Jika kau
berbuat baik, maka kau berbuat baik kepada dirimu sendiri. Jika kau
berlaku jahat, maka kau berbuat jahat pada dirimu sendiri.” (QS Al-
15 Prof. Dr. Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan Islam, 8
16 Moh. Saifulloh Al Aziz, S.. 2008. Risalah Memahami Ilmu Tasawuf, (Surabaya :
Terbit Terang) 21
17 Moh. Saifulloh Al Aziz, S.. 2008. Risalah Memahami Ilmu Tasawuf, 21

8
Isra: 7). Sebagian ulama salaf menafsirkan ayat ini dengan berkata:
“Sesungguhnya amal kebaikan melahirkan cahaya di dalam kalbu,
kesehatan pada badan, kecerahan pada wajah, keluasan pada rizki,
serta kecintaan dari segala makhluk. Sedangkan kejahatan, sebaliknya,
membuat kegelapan di hati, keringkihan di badan, kesuraman di wajah,
kesempitan pada rizki, serta kebencian dari hati segala makhluk.”18
3) Berdzikir kepada Allah
Berdzikir merupakan cara untuk menyadarkan diri bahwa segala
perbuatan kita dilihat dan dicatat oleh Allah untuk
dipertanggungjawabkan di akhirat. Dengan berdzikir kepercayaan akan
bertambah, membentengi godaan setan dan menjadi penyelamat dari
neraka. Sebagaimana sabda Nabi saw:

‫ص َن‬
ِ ‫اق َو ُح‬ ِ ‫ ِذ ْك ُر هللاِ ِع ْل ُم اإلي َم‬ 
ِ َ‫ان َوبَ َرائِ ِه ِم َن النِّف‬
‫ُر َز ِم َن النِّي َْرا ِن‬ ِ َ‫ِم َن ال َّش ْيط‬
ِ ‫ان َوح‬
“Dzikirullah itu (dapat membuka) pengetahuan perihal keimanan,
pembebasan dari kemuafikan, benteng dari syetan, dan penyelamat
dari neraka.” (Miftah al-Shudur).
Ibnu Atha’illah al-Sakandari dalam al-Hikam-nya memperlihatkan
nasehat:

َ ُ‫ أِل َ َن َغ ْفلَت‬،‫ك َم َع هللاُ فِ ْي ِه‬


‫ك‬ ُ ‫ك ال ِذ ْك َر لِ َع َد ِم ُحض ُْو ِر‬ ُ ‫اَل تَ ْت َر‬
ُ‫ك فِ ْي ُوج ُْو ِد ِذ ْك َره‬ َ ِ‫َع ْن ُوج ُْو ِد ِذ ْك ُرهُ أَ َش ُد ِم ْن َغ ْفلَت‬
“Janganlah engkau meninggalkan zikir lantaran engkau tidak
hadir bersama Allah (tidak khusyuk), lantaran kelalaianmu sambil
tidak berzikir itu lebih dahsyat daripada kelalaianmu sambil zikir
kepada-Nya.”19
4) Berdoa kepada Allah
Doa menjadi modal spritual  ketika dalam kesulitan. Inilah yang
dicontohkan Rasulullah,  ketika ia dilempari kerikil dan diusir dari
18 Moh. Saifulloh Al Aziz, S.. 2008. Risalah Memahami Ilmu Tasawuf, 21
19 Moh. Saifulloh Al Aziz, S.. 2008. Risalah Memahami Ilmu Tasawuf, 21

9
Thaif, justru ia mendoakan penduduk thaif biar diberi hidayah oleh
Allah.20

G. Pengertian Husnudzan

Secara bahasa kata “husnudzan“ berasal dari bahasa arab yang


terdiri dari 2 kata, yang pertama kata “husnu” dan yang keduanya “adz-
dzan”. “husnu” mengandung arti “baik”, dan “adz-dzan” artinya “dugaan
atau prasangka
Husnudzan ialah sikap atau keadaan jiwa yang berprasangka baik
atau konkret thinking21

H. Macam-macam Husnudzan

1) Husnudzan kepada Allah SWT (Q.S Al-Baqarah {2} : 216).


Husnudzan ini dengan cara :22
a) Senantiasa ta’at dan patuh terhadap perintah Allah SWT
b) Bersyukur apabila mendapat keni’matan.
c) Bersabar dan lapang dada apabila mendapat ujian serta
cobaan.
d) Yakin bahwa terdapat pesan tersirat di balik segala
penderitaan dan kegagalan
2) Husnudzan kepada diri sendiri, dengan cara :23
a) Percaya diri
b) Gigih
c) Berinisiatif
3) Husnudzan kepada orang lain atau sesama manusia, dengan cara :24
a) Senang berteman dengan orang lain
b) Berpikir konkret terhadap orang lain
c) Hormat kepada orang lain

20 Moh. Saifulloh Al Aziz, S.. 2008. Risalah Memahami Ilmu Tasawuf, 21


21 A. F. Jaelani, Penyucian Jiwa (Tazkiyat An-Nafs) dan Kesehatan mental, (Jakarta :
Penerbit Hamzah, 2000.) 65
22 A. F. Jaelani, Penyucian Jiwa (Tazkiyat An-Nafs) dan Kesehatan mental,. 65
23 A. F. Jaelani, Penyucian Jiwa (Tazkiyat An-Nafs) dan Kesehatan mental,. 65
24 A. F. Jaelani, Penyucian Jiwa (Tazkiyat An-Nafs) dan Kesehatan mental,. 65

10
d) Tidak ada perasaan curiga terhadap orang lain

I. Dalil Al-Qur'an perihal Husnudzan

‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬

‫ْض الظَّنِّ إِ ْث ٌم َواَل‬


َ ‫ين آَ َمنُوا اجْ تَنِبُوا َكثِيرًا ِم َن الظَّنِّ إِ َّن بَع‬ َ ‫يَا أَيُّهَا الَّ ِذ‬
‫ض ُك ْم بَ ْعضًا أَي ُِحبُّ أَ َح ُد ُك ْم أَ ْن يَأْ ُك َل لَحْ َم أَ ِخي ِه َم ْيتًا‬
ُ ‫تَ َج َّسسُوا َواَل يَ ْغتَبْ بَ ْع‬
‫فَ َك ِر ْهتُ ُموهُ َواتَّقُوا هَّللا َ إِ َّن هَّللا َ تَ َّوابٌ َر ِحي ٌم‬
“ Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-
sangka (kecurigaan), lantaran sebagian dari purba-sangka itu dosa. dan
janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan
satu sama lain. Adakah seorang diantara kau yang suka memakan
dagingsaudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kau merasa
jijikkepadanya. dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah
MahaPenerima taubat lagi Maha Penyayang “  (Q.S Al-Hujurat [49] : 12)
Isi dan kandungan ayat
Ayat ini mengajarkan umat islam biar mempunyai susila yang baik,
yakni susila kepada Allah SWT, Rasul-Nya, dan kepada sesama umat
(muslim maupun non muslim), dan susila kepada lingkungan

- Akhlak bertujuan untuk menyucikan hati atau jiwa

- Salah satu susila tercela yang harus dihindari ialah prasangka


jelek (su’udzan)

- Menggunjing juga susila tercela yang harus dihindari

- Gibah dan Tajassus juga ialah susila yang dilarang.

Sabda Nabi Muhammad SAW

11
ُ‫ فَإِ َّن الظَّ َّن أَ ْك َذب‬، ‫«إِيَّا ُك ْم َوالظَّ َّن‬-‫صلى هللا عليه وسلم‬- ‫ال النَّبِ ُّى‬
َ َ‫ق‬
ِ ‫ْال َح ِدي‬
)‫ث َوالَ تَ َج َّسسُوا» (رواه البخارى ومسلم‬
“ Hati-hati kalian dari dzan / prasangka, lantaran dzan /
prasangka ituadalah ucapan paling dusta, dan janganlah kalian memata-
matai sesamakalian “ (H.R Bukhari Muslim)

J. Hikmah Husnudzan
1) Senantiasa mensyukuri segala sesuatu yang diberikan oleh
Allah SWT kepada hamba (dirinya).
2) Selalu bersikap khouf (takut) dan raja’ (berhadap) kepada Allah
3) Akan selalu optimis dan tidak berkeluh kesah serta tidak
berputus asa.
4) Akal fikiran akan selalu jernih dan terjauhkan dari nalar fikiran
kotor atau negatif.
5) Terjauh atau terhindar dari permusuhan dengan orang lain dan
lebih sanggup mempererat tali silaturahmi atau pertemanan
6) Tentunya dengan husnudzan ini, pelakunya akan disayangi oleh
Allah SWT, Rasul-Nya dan orang lain

K. Pengertian Ukhuwah

Ukhuwah bisa diartikan sebagai “persaudaraan”. Ukhuwah


diartikan sebagai “ setiap persamaan dan keserasian dengan pihak lain,
baik persamaan keturunan, dari segi ibu, bapak, atau keduanya, maupun
dari segi persusuan “. Secara majazi kata ukhuwah meliputi persamaan
salah satu unsur seperi suku, agama, profesi dan perasaan. Dalam kamus-
kamus bahasa arab ditemukan bahwa kata “akh” yang membentuk kata
ukhuwah dipakai juga dengan arti “teman dekat atau sahabat”.25

25 Sa’id Hawwa, Intisari Ihya’ Ulumuddin Al-Ghazali : Mensucikan Jiwa Konsep


Tazkitun Nafs Terpadu. (Jogjakarta : Rabbani Press 2007.) 75

12
L. Macam-macam Ukhuwah 26

1) Ukhuwah ‘Ubudiyah atau saudara kesemakhlukan dan kesetundukan


kepada Allah SWT. Seluruh makhluk yang ada di alam semesta ini
bersaudara dalam arti mempunyai kesamaan dalam beribadah kepada
Allah SWT. (Q.S Al-An’am [6] : 3)
2) Ukhuwah Insaniyah (basyariyah) dalam arti seluruh ummat insan ialah
bersaudara, lantaran mereka semua berasal dari seorang ayah dan ibu.
(Q.,S Al-Hujurat [49] : 12)
3) Ukhuwah Wathaniyah wa an-nasb, yaitu persaudaraan dalam
keturunan dan kebangsaan. (Q.S Al-A’raf [7] : 65)
4) Ukhuwah dalam agama islam, yaitu persaudaraan antara sesama
muslim. (Q.S Al-Ahzab [33] : 5) 

M. Dalil Ukhuwah

‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬


َ ‫ بَي َْن أَ َخ َو ْي ُك ْم َواتَّقُوا هَّللا َ لَ َعلَّ ُك ْم تُرْ َح ُم‬²‫ون إِ ْخ َوةٌ فَأَصْ لِحُوا‬
‫ون‬ َ ُ‫إِنَّ َما ْال ُم ْؤ ِمن‬
“Orang-orang beriman itu Sesungguhnya bersaudara. lantaran
itudamaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu
dantakutlah terhadap Allah, supaya kau mendapat rahmat. (Q.S Al-Hujurat
[49] : 10)

‫ ِه ْم فِى‬² ‫أ َ ْم َوالِ ِه ْم َوأَ ْنفُ ِس‬²²ِ‫ ُد ْوا ب‬² َ‫اجر ُْوا َو َجاه‬²
َ ²َ‫وا َوه‬²ْ ²ُ‫ ِذي َْن أَ َمن‬² َ‫اِ َن ال‬
ٍ ‫ا ُء بَع‬²²َ‫هُ ْم اَ ْولِي‬²‫ْض‬
* ‫ْض‬ ُ ‫ك بَع‬² َ ²ِ‫ر ُْوا أُ ْولَئ‬²‫ص‬ َ ‫ ِذي َْن َء‬²َ‫بِي ِْل هللاِ َوال‬²‫َس‬
َ َ‫او ْوا َون‬
‫ ْي ٍء َحتَى‬²²‫ا لَ ُك ْم ِم ْن َوالَيَتِ ِه ْم ِم ْن َش‬²²‫اجر ُْوا َم‬²² ِ َ‫وا َولَ ْم يُه‬²²
ْ ُ‫ ِذي َْن َءا َمن‬²²َ‫َوال‬
ْ َ‫صر ُْو ُك ْم فِى ال ِدي ِْن فَ َعلَ ْي ُك ُم النَصْ ُر إِالَ َعلَى ق‬
‫و ٍم‬²² َ ‫اجر ُْوا * َواِ ْن اِ ْستَ ْن‬
ِ َ‫يُه‬
ِ َ‫ق * َوهللاُ بِ َما تَ ْع َملُ ْو َن ب‬
‫ص ْي ٌر‬ ُ ‫بَ ْينَ ُك ْم َوبَ ْينَهُ ْم ِم ْيثَا‬

26 Sa’id Hawwa, Intisari Ihya’ Ulumuddin Al-Ghazali : Mensucikan Jiwa Konsep


Tazkitun Nafs Terpadu. 75

13
Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan berhijrah serta
berjihad dengan harta dan jiwanya pada jalan Allah dan orang-orang
yang memberikan tempat kediaman dan pertolongan (kepada orang-orang
muhajirin), mereka itu satu sama lain saling melindungi. Dan (terhadap)
orang-orang yang beriman, tetapi belum hijrah, maka tidak ada
kewajiban sedikitpun atasmu untuk melindungi mereka, sebelum mereka
berhijrah. (akan tetapi) jika mereka meminta pertolongan kepadamu
dalam (urusan pembelaan) agama, maka kamu wajib memberikan
pertolongan kecuali terhadap kaum yang telah ada perjanjian antara
kamu dan mereka. Dan Allah maha melihat apa yang kamu kerjakan. QS.
Al-Anfal : 72

N.Isi dan Kandungan Ayat Dari Surat Al-Hujarat


1) Ayat ini merupakan rangkaian ayat susila yang harus menjadi landasan
dalam menata keluarga dan masyarakat
2) Semua orang beriman itu bersaudara.
3) Ukhuwah islamiyah harus dijalin secara kokoh dan berpengaruh
sehingga pihak lain akan segan atau gentar menghadapi ummat islam
4) Ukhuwah islamiyah tidak bersifat sempit, tapi luas tanpa ada batas
negara

O. Dalil Yang Bersumber Dari Hadist

ِ َ‫الَ يَ ْد ُخ ُل ْال َجنَّةَ ق‬


‫اط ٌع‬
“ Orang yang memutuskan kekerabatan (silaturahmi) tidak akan
masuk nirwana “ (H.R Bukhari)

P. Kandungan hadits :
1) Keharusan untuk menjalin kekerabatan silaturahmi dalam lingkup
yang kecil atau yang lebih besar
2) Berperan aktif mendamaikan pihak-pihak yang bertikai, bertengkar
atau berselisih

14
3) Berikhtiar semaksimal mungkin biar tidak menjadi pelaku atau biang
keonaran atau perselisihan.

BAB III
KESIMPULAN

A. Kesimpulan
Mujahadah artinya kesungguhan: merupakan yang sangat penting
dalam unsur yang di percayai sebagai kekuatan dan mencapai cita-
cita.untukk mencapai kesuksesan orang harus disiplin melaksanakan
kiprah yang sedang dilasanakannya.sejak awal ia harus brusaha untuk
beremujahadah mencapai keseluruhan tujuan.kalau kesungguhan ini
dilakukannya maka akn ditemukan hasilnya diantaranya ialah musyahabah
Demikian juga barang siapa yang tidak bersungguh-sunguh
melawan hawa napsunya yang selalu mernggang dirinya dan mengajak
berbuat maksiat dan mentang  kebaikan,maka mustahil ia akan mendapat
cahaya tarikat yang dicaarinya
Abu Qasim Al-Qusairy rahimatalla Ta’ala menyampaikan barang
siapa yang tidak beermujahadah semenjak awal,ia tidak akan mendapat
keharuman sedikitpun dari cahaya tarikat,dikatakan dari apa yang pernah
di dengarnya dari Syeh Abu Ali Ad Daqaq: barang siapa dari semenjak
awal tidak mempuunyai pendirian yang kuat,akhirnya ia tidak mempunyai
majelis musyawarah: sebagian Ulamak menyampaikan hanya dengan
ketekunan dan kesungguhan serta disiplin yang teratur, akan mencapai
tujuan yang tinggi.
Arti mujahadah berdasarkan bahasa ialah perang, berdasarkan
hukum syara’ memerangi nafsu amarah dan memberi beban kepadanya

15
ialah perang melawan musuh-musuh Alloh, dan berdasarkan istilah andal
hakikat ialah untuk melaksanakan sesuatu yang berat baginya yang sesuai
dengan hukum syara’ (agama). Sebagian Ulama menyampaikan .
Mujahadah  ialah tidak menuruti kehendak nafsu dan ada lagi yang
mengatakan. Mujahadah ialah menahan nafsu dari kesenangannya.

B. Saran
Selanjutnya dalam penulisan makalah ini saya menyadari bahwa
penulisan masih jauh dari kata sempurna, maka dari itu kedepannya saya
akan lebih berhati-hati dalam menjelaskan dan menulis pembahasan
mengenai Mujahadah An-Nafs, Husnudzan & Ukhuwah
Demikian makalah ini disusun sebagai tugas mata kuliah Qurdist
MA/MTs. saya sebagai penulis sangat menyadari bahwa di dalam makalah
ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, saya mohon maaf dan
saya sangat berharap atas kritikan dan saran yang bersifat membangun.
Mudah-mudahan makalah ini bermanfaat untuk kita semua dan khususnya
bagi pembaca.

16
DAFTAR PUSTAKA

Nata Abuddin, 2010 Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Kencana Prenada Media Group,
Tafsir, Ahmad 2012 Ilmu Pendidikan Islam, Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
Al Aziz, S. Moh. Saifulloh. 2008. Risalah Memahami Ilmu Tasawuf, Surabaya : Terbit
Terang
Jaelani, A. F. 2008. Penyucian Jiwa (Tazkiyat An-Nafs) dan Kesehatan mental, Jakarta :
Penerbit Hamzah
Hawwa, Sa’id. 2007. Intisari Ihya’ Ulumuddin Al-Ghazali : Mensucikan Jiwa Konsep
Tazkitun Nafs Terpadu. Jogjakarta : Rabbani Press

17

Anda mungkin juga menyukai