Anda di halaman 1dari 4

KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN SOSIAL EMOSI SISWA SD

LABORATORIUM UPI KAMPUS CIBIRU DIKAITKAN DENGAN SISTEM


PEMBELAJARAN FULL DAY SCHOOL

Hj. Entang kartika


N. Ine Herawati

Abstrak
ekolah Dasar Laboratorium UPI Kampus Cibiru, merupakan model sekolah

S dasar 5 tahun, yang didalamnya juga menyelenggarakan program akselerasi


atau percepatan untuk memfasilitasi siswa yang cerdas dan berbakat.
Demikian juga program inklusisi diterapkan. Oleh karena itu kurikulum SD
yang dirancang untuk 6 tahun dimodifikasi menjadi 5 tahun, maka lama jam pelajaran di
sekolah menjadi panjang dengan sebutan sehari penuh (full day). Berdasarkan hal
tersebut program pembelajaran difokuskan kepada hal‐hal yang sifatnya pengembangan
kognitif, sehingga aspek lainnya yakni afektif dan psikomotor terabaikann. Dengan ini
hasil pengamatan menunjukan social emosi siswa SD Lab School sepertinya belum
berkembang secara optimal. Tujuan penelitian ini ingin mendapat gambaran
perkembangan social emosi siswa SD Lab School dikaitkan dengan system pembelajaran
full day.
Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas IV SD Lab UPI Kampus Cibiru tahun
ajaran 2007/2008 sebanyak 126 orang. Metodologi yang digunakan adalah metode
deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, sebagai teknik pengumpulan data digunakan
“Inventori Tugas Perkembangan” (ITP) dan observasi.
Hasil penelitian menunjukkan (1). Karakteristik perkembangan social emosi siswa
SD Lab School secara mayoritas yakni, persaingan, menggoda, negativism, berselisih,
mementingkan diri sendiri, agresi, dan berkuasa. (2). Tugas perkembangan social emosi
siswa SD lab school UPI Kampus Cibiru belum berkembang secara optimal, (3).
Pembelajaran full day hanya dapat memfasilitasi perkembangan kognitifnya saja
sedangkan perkembangan afektifnya terabaikan. siap mengikuti
pembelajaran full day
Kata Kunci : Pembelajaran Full Day, Sosial Emosi
dan sekolah 5 tahun.

Latar belakang Masalah Dengan kata lain siswa


tersebut telah
memiliki
Sekolah Dasar Laboratorium
kematangan fisik,
UPI Kampus Cibiru merupakan model
sekolah 5 tahun, yang intelektual, social dan emosional.

menuntut kesiapan peserta didik Kesiapan awal ketika anak mulai

dalam seluruh aspek masuk sekolah terus mengalami

perkembangan, yakni: aspek perkembangan yang dipengaruhi oleh

intelektual, fisik, motorik, social dan lingkungan akademik SD Laboratorium

emosional. Oleh karena itu untuk dengan tuntutan didalamnya,

memastikan bahwa siswa yang diterima di lingkungan sekolah yang menerapkan

SD Lab adalah siswa yang siap mengikuti system belajar sehari penuh (full day)

program 5 tahun, sekaligus siap mengikuti dan program percepatan dalam belajar

system sekolah sehari penuh (full memunculkan perubahan karakter

day), maka sekolah melakukan perilaku pada diri siswa. Perilakuperilaku

tes kematangan kesiapan belajar, tes IQ yang ditemui dalam keseharian di SD

dan tes kreatifitas pada seluruh calon Lab diantaranya adalah terdapat siswa

siswa. Siswa yang lulus tes dipastikan yang sulit mengendalikan emosi dan
memiliki perilaku social yang belum memadai. Kesulitan Rumusan Masalah
perilaku emosi dan social tersebut berdampak pada hasil
belajar anak. Anak yang sering tidak dapat
Berdasarkan Latar Belakang
mengendalikan emosi, tidak dapat memotivasi diri, dan
yang telah dipaparkan di atas maka
kurang memiliki keterampilan social, pada akhirnya sulit
maslahnya dapat dirumuskan
menyesuaikan diri dengan tugas‐tugas belajar disekolah
sebagai berikut:
sehingga potensi intelektual anak kurang berkembang.
1. Bagaimana karakteristik
Padahal menurut hasil tes potensi intelektualnya cukup
perkembangan social emosi siswa
memadai bahkan diatas rata‐rata. Selain itu terjadi
SD Laboratorium UPI Kampus
perilaku superior pada diri siswa,
Cibiru ?
siswa merasa dirinya lebih unggul dari orang lain dan
2. Bagaimana tingkat penguasaan
meremehkan siswa dari sekolah lain.
tugastugas perkembangan social
Gejala‐gejala perilaku yang muncul oleh
emosi siswa
siswa SD Laboratorium tersebut menjadi salah satu
indikasi kurang berkembangnya aspek SD Laboratorium UPI Kampus Cibiru?

perkembangan social emosi siswa. Munculnya 3. Bagaimana keterkaitan system

perilaku tersebut mungkin saja dipengaruhi oleh pembelajaran Full Day School

kondisi sekolah yang memiliki fasilitas lebih baik dengan karakteristik perkembangan

dibandingkan dengan sekolah biasa. Kemungkinan social emosi siswa secara optimal?

lain munculnya perilaku negative itu adalah system Tujuan penelitian


pembelajaran yang cukup padat dan menuntut anak
seharian berada di
1. Mendapat gambaran karakteristik
sekolah. Anak sudah cukup terbebani oleh tugas‐
perkembangan social emosi siswa
tugas akademik dari sekolah dan kurang berinteraksi
SD Laboratorium UPI Kampus Cibiru.
dengan teman sebaya diluar sekolah. Selain itu latar
2. Mengidentifikasi pengusaaan
belakang keluarga siswa juga dapat turut
tugastugas perkembangan
mempengaruhi munculnya perilaku‐perilaku social
social emosi siswa SD Laboratorium
dan emosi siswa. Siswa SD Laboratorium sebagian
UPI Kampus Cibiru.
berasal dari keluarga yang meiliki status social
ekonomi tinggi dan latar belakang pendidikan 3. Mendapat gambaran pengaruh

akademik orang tua tinggi pula. perkembangan Full Day School

Karakteristik awal siswa yang diterima di SD terhadap karakteristik social emosi


siswa.
Laboratorium beserta latar belakang
keluarganya serta pengaruh system Manfaat Penelitian
pembelajaran full day tersebut, menjadi daya tarik
tersendiri bagi peneliti untuk 1. Bagi siswa perkembangan social
mendapatkan gambaran mengenai karakteristik emosi diharapkan dapat
perilaku social emosi siswa full day school. Dalam berkembang secara optimal;
penelitian ini peneliti bermaksud mengidentifikasi
2. Guru dan konselor dapat
pengaruh system pembelajaran full day school
memfasilitasi perkembangan social
terhadap perkembangan social emosi siswa.
emosi para siswanya secara optimal;
3. Sekolah dapat mengembangkan program layanan erat, pembelajaran full day dapat
bimbingan social emosi. mempengaruhi perkembangan
social siswa.
Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode


deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yaitu
Daftar Pustaka
suatu proses menemukan karakteristik
perkembangan social emosi siswa SD Laboratorium. Ahman, (2000).”Bimbingan
Alat pengumpul data yang digunakan adalah Perkembangan Model Bimbingan
dan
inventori Tugas
Konseling di SD”.
Perkembangan (ITP) yang dikembangkan oleh Prof.
Psikopedagogia Vol 1 No 2 hal. 87‐97
Sunaryo dkk, angket dan observasi. Kemudian
PPB FIP UPI
dianalisi dengan menggunakan metode statistic
Dani Goleman, (2000).
parametric program excel dan spss. Penelitian ini
Kecerdasan
dilaksanakan di SD Laboratorium UPI Kampus Cibiru.
Emosional. Jakarta: Gramedia
Subjek penelitiannya adalah siswa kelas Pustaka
IV tahun ajaran 2007/2008 berjumlah Utama
126 orang. Elizabeth Hurlock, (1999).
Psikologi
Hasil Penelitian dan Pembahasan
Perkembangan. Jakarta: Erlangga
Neni Rohaeni, (2006). “ Perbedaan
Pembahasan penelitian yang dilakukan yakni Prestasi Belajar antara Siswa
data yang diperoleh melalui angket, observasi, dan Populer dengan Siswa Terisolir
inventori tugas perkembangan (ITP) lalu dianalisis
di SD”, Skripsi. PPB FIP UPI Bandung
dengan metode statistic parametric excel spss.
Syamsu Yusuf, (2000).
Hasilnya menunjukan gambaran perilaku social siswa Psikologi
SD laboratorium: Negativisme, pembangkang, agresi, Perkembangan anak dan
berselisih, menggoda, persaingan, tingkah laku Remaja.

berkuasa, menentang dan berselisih. Sedangkan Bandung: Remaja

gambaran perilaku emosinya amarah, takut, Rosda Karya

cemburu dan iri hati.

Kesimpulan

Pertama, karakteristik perkembangan social emosi siswa


SD Laboratorium UPI Kampus Cibiru belum
berkembang

secara optimal;
Kedua, tingkat penguasaan tugas‐tugas perkembangan
social emosi SD
Laboratorium UPI Kampus Cibiru dalam taraf rendah;
Ketiga, keterkaitan system pembelajaran full day school
dengan perkembangan social emosi siswa sangat

Anda mungkin juga menyukai