Anda di halaman 1dari 7

PENGGUNA ICT SEBAGAI MEDIA LATIHAN SEBUAH REKAYASA IDE

D
I
S
U
S
U
N
OLEH:
KELOMPOK 6
*MUHAMMAD HAFIZ (6213121082)
*NOUVAL SHEVA ANUGRAH (6213121083)
*MHD YAHYA LUBIS (62124210180)
*RANGGA AL FARYCYI (6213121123)
*FITRI (6213121106)
*RESTU SIREGAR (6213121100)

PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA


FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan hidayah-Nya sehinggah
penulis dapat menyelesaikan penyusunan dan penulisan makalah ini. Penulisan makalah ini dilakukan
sebagai salah satu syarat dalam tugas prsentasi yaitu mata kuliah ilmu kepelatihan olahraga,Universitas
Negeri Medan. Adapun judul makalah ini adalah “PENGGUNAAN ICT SEBAGAI MEDIA LATHIAN SEBUA
REKAYASA IDE”
Makalah ini jauh dari kesempurnaan dan penulis sangat mengharapkan kritikan dan saran yang
membangun agar makalah ini dapat sempurna dan bias menjadi sumber ilmu pengetahuan khususnya
dalam pengetahuan dunia kepelatihan.

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................... i
DAFTAR ISI........................................................................................................ iii
BAB I : PENDAHULUAN.................................................................................. 4
1.1 Latar Belakang.................................................................................. 4
1.2 Tujuan................................................................................................ 4
1.3 Manfaat.............................................................................................. 5
BAB II Pengertian Media latihan ................................................................. 5
BAB III Fungsi Media Latian.......................................................................... 5
BAB IV Penutup.............................................................................................. 13
4.1 Kesimpulan................................................................................... 13
4.2 Saran............................................................................................. 13
Daftar pusaka.................................................................................................. 14
BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Latihan merupakan aktivitas rutin yang dilakukan seorang atlet, untuk meningkatkan prestasinya
terutama dalam bidang olahraga. Prestasi ini tidak bisa diperoleh secara instan. Proses pelatihan
memerlukan waktu yang lama dan harus memiliki program yang terukur, sehingga kondisi fisik atlet
mampu terkontrol dengan baik dan mampu mendapatkan prestasi yang sesuai tujuan. Pengertian
latihan mempunyai beberapa versi, akan tetapi memiliki arti yang sama. Sesuai dengan yang
diungkapkan oleh Bompa dalam Satriya, dkk.(2007, hlm.11) bahwa, “Latihan merupakan aktivitas
olahraga yang sistematik dalam waktu yang lama, ditingkatkan secara progresif dan individual yang
mengarah pada ciri-ciri fungsi fisiologis dan psikologis manusia untuk mencapai sasaran yang telah
ditentukan”.
pengertian latihan lainnya menurut Harsono dalam Satriya, dkk. (2007, hlm.11), mengatakanbahwa
“Latihan adalah proses yang sistematis dalam berlatih atau bekerja secara berulang-ulang dengan kian
hari kian menambah jumlah beban latihan atau pekerjaannya”.
Berdasarkan uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa latihan adalah suatu proses kegiatan
olahraga yang dilakukan secara sadar, sistematis, bertahap dan berulang-ulang, dengan waktu yang
relatif lama, untuk mencapai tujuan akhir dari suatu penampilan yaitu peningkatan prestasi yang
optimal.
Proses latihan mencakup beberapa komponen kondisi fisik dasar yang harus diperhatikan dan
penting dalam setiap cabang olahraga yaitu fleksibilitas, kecepatan kekuatan dan daya tahan. Cabang
olahraga taekwondo merupakan cabang olahraga yang membutuhkan stamina dan power yang baik.
Sesuai dengan yang dikemukakan Delp (2006, hlm. 5) bahwa “ your technique are at a high level and you
are fully fit in the areas of stamina and power”. Maksud dari pendapat tersebut ketika di lapangan
stamina dan power akan membantu menunjang teknik tingkat tinggi.
Stamina dan power ini masing-masing merupakan penggabungan 2 komponen fisik dasar, yaitu
stamina adalah penggabungan dari komponen kecepatan dan daya tahan, sedangkan power adalah
penggabungan dari komponen kecepatan dan kekuatan. Dari uraian penggabungan komponen fisik
tersebut terdapat komponen kecepatan yang mempengaruhi stamina dan power.
Kecepatan merupakan salah satu dari komponen kondisi fisik dasar yang diperlukan dalam setiap
cabang olahraga. Menurut Dick dalam Satriya, dkk. (2014, hlm. 87) ”kecepatan adalah kapasitas gerak
dari anggota tubuh atau bagian dari sistem pengungkit tubuh atau kecepatan dari seluruh tubuh yang
dilaksanakan dalam waktu yang singkat”. Kecepatan merupakan suatu komponen kondisi fisik yang
dibutuhkan untuk melakukan gerakan secara berturut-turut atau memindahkan tubuh dari posisi
tertentu ke posisi yang lain, pada jarak tertentu dan pada waktu yang sesingkat-singkatnya.
Bentuk latihan kecepatan adalah Speed, Agility dan Quickness. Salah satu bentuk latihan k ecepatan
yang diperlukan oleh atlet taekwondo adalah Quickness atau gerak aksi reaksi. Menurut Satriya, dkk.
(2007, hlm. 74) “Quickness adalah kecepatan gerak aksi reaksi”. Selain itu quickness juga digambarkan
sebagai reaksi cepat dalam sebuah gerakan terhadap sebuah stimulus.
Ada berbagai macam bentuk latihan quickness ini, salah satu bentuk latihan quickness menurut
Brown, dkk. (2000, hlm. 172) adalah Bounce and Catch. Berdasarkan arti dari terjemahan bahasa inggris
bahwa kata bounce dan catch adalah pantul dan tangkap, berarti proses latihan ini menggunakan bola
atau benda yang memantul sebagai alat bantunya, jika tidak, maka proses latihan ini tidak akan
berlangsung.
Setiap bentuk latihan memiliki tujuan yang akan di capainya, termasuk bentuk latihan bounce and
catch ini. Sesuai dengan yang dikemukakan Brown, dkk. (2000, hlm. 172) tujuan bentuk latihan bounce
and catch adalah “improve hand and eye coordination and first-step quickness”. Maksud dari pendapat
tersebut adalah bounce and catch merupakan salah satu bentuk latihan reaksi menggunakan bola, yang
bertujuan untuk meningkatkan koordinasi tangan dan mata, serta kecepatan reaksi bergerak satu
langkah. Kecepatan reaksi ini sangat dibutuhkan bagi kebanyakan cabang olahraga.
1.2 TUJUAN
Mengacu pada latar belakang masalah dan identifikasi masalah, maka tujuan penelitian ini yaitu,
untuk mengetahui seberapa besar pengaruh latihan Bounce and Catch terhadap kecepatan reaksi atlet
UKM Taekwondo UPI.

MANFAAT
Berdasarkan permasalahan di atas, maka yang diharapkan penulis adalah :
Secara Teoritis
Untuk memberikan informasi terbaru bagi para pelatih dan atlet mengenai pengaruh latihan
Bounce and Catch terhadap kecepatan reaksi atlet UKM Taekwondo UPI.
Secara Praktis
Untuk memberikan informasi bagi pelatih bahwa, latihan Bounce and Catch ditekankan pula Ipada
atlet, sehingga dapat membantu meningkatkan kecepatan reaksi tendangan atlet dalam setiap
penampilannya, sehingga menghasilkan prestasi maksimal.

BAB II
A.PENGERTIAN MEDIA LATIAN

Media Latihan merupakan kegiatan yang dilakukan secata sistematis, dilakukan secara berulang-ulang
dan jumlah bebannya kian hari kian bertambah. Pengertian latihan atau Traning menurut Badriah, Dewi
Laelatul (2013:3) mengatakn “Latihan fisik merupakan suatu kegiatan fisik menurut cara dan aturan
tertentu yang di lakukan secara sistematis dalam waktu relatif lama serta bebannya meningkat secara
progresif”. Sedangkan menurut Harsono (2017:50) mengatakan bahwa “Traning adalah proses yang
sitematis dari berlatih/bekerja, yang di lakukan secara berulang-ulang dengan kian hari kian menambah
jumlah beban latihan atau pekerjaannya”. Dari pengertian latihan atau Traning tersebut di atas penulis
menyimpulkan bahwa kegiatan dikatakan latihan apabila dilakukan secara sistematis, kegiatannya
dilakukan secara berulang-ulang dan bebannya kian hari kian meningkat.

BAB III
B. FUNGSI MEDIA LATIAHAN
Fungsi olahraga adalah untuk meningkatkan derajat kesehatan seseorang. Selain
meningkatkan kebugaran fisik, olahraga bisa memperbaiki dan meningkatkan kinerja otak manusia
sehingga dapat bekerja lebih maksimal.
Dengan kondisi fisik yang lebih bugar dan daya pikir yang lebih baik, pada akhirnya akan meningkatkan
rasa percaya diri seseorang.
Bagi sebagian orang, aktivitas olahraga tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kesehatan. Banyak
orang yang melakukan aktivitas olahraga untuk tujuan hobi atau untuk mengurangi stres akibat rutinitas
dan beban pekerjaan sehari-hari.
A.Mengontrol emosi (mood)
Tidak hanya meningkatkan kesehatan tubuh, latihan fisik ternyata bisa juga membuat mood Anda
menjadi lebih terkontrol. Latihan fisik mampu memicu keluarnya hormon endorfin yang dapat menekan
rasa sakit atau menimbulkan rasa senang dan nyaman, sehingga emosi lebih terkontrol.
B.Membuat tidur lebih nyenyak

Tidak hanya mood dan tenaga saja yang bisa meningkat, latihan fisik juga bisa membuat tidur Anda
menjadi lebih nyenyak. Tapi ingat, terlalu lelah atau terlalu bertenaga juga bisa membuat Anda kesulitan
tidur. Jadi, hindari latihan fisik sesaat sebelum waktu tidur.

Manfaat Latihan Fisik untuk Kesehatan Tubuh

1. Mengontrol Berat Badan

Anggapan bahwa berolahraga dapat mengontrol berat badan memang benar adanya. Sebab, latihan fisik
dapat membakar lemak dan kalori berlebih pada tubuh. Maka dari itu, bila kamu memiliki kelebihan
berat badan, ada baiknya untuk rutin melakukan latihan fisik. Selain itu, bagi mereka yang sudah
memiliki berat badan ideal, latihan fisik berfungsi untuk menjaga bobot tubuh stabil dan tidak mudah
naik.

2.Menurunkan Risiko Berbagai Penyakit

Rutin melakukan latihan fisik dapat meningkatkan kekebalan tubuh dan mencegah penyakit seperti flu
atau demam. Selain itu, seseorang yang rutin melakukan latihan fisik juga dapat terhindar dari risiko
berbagai penyakit serius, seperti penyakit jantung. Sebab, olahraga dapat melancarkan peredarah darah
pada tubuh yang dapat menurunkan risiko penyakit jantung.

Beberapa penyakit lain yang dapat dihindari seperti stroke, tekanan darah tinggi atau hipertensi,
obesitas, diabetes tipe 2 hingga radang pada sendi atau osteoartritis. Menariknya lagi olahraga secara
rutin juga dapat meningkatkan fungsi kognitif otak, sehingga dapat mengurangi risiko terjadinya
penyakit pikun atau demensia.

3.Meningkatkan Stamina

Latihan fisik dapat melancarkan peredaran oksigen dan nutrisi ke seluruh tubuh dan dapat membantu
sistem kardiovaskular (jantung dan paru-paru) bekerja lebih optimal. Bila sistem kardiovaskular bekerja
secara optimal, maka tubuh akan memproduksi lebih banyak energi. Kondisi tersebut dapat membuat
tubuh lebih kuat sehingga kamu dapat melakukan aktivitas yang lebih banyak. Selain itu, peningkatan
energi juga dapat meningkatkan kehidupan seksual, terutama pada pria.

4.Meningkatkan Kualitas Tidur


Latihan fisik yang teratur dapat membuat kualitas tidur menjadi lebih baik. Namun, untuk memperoleh
manfaatnya secara maksimal, hindarilah latihan fisik terlalu dekat atau sesaat sebelum tidur. Sebab,
kondisi tubuh yang terlalu berenergi justru akan membuat mata sulit terpejam.

5.Memperbaiki Suasana Hati

Selain memberikan berbagai manfaat bagi kesehatan fisik, latihan fisik secara rutin juga dapat
memperbaiki mood atau suasana hati. Melansir dari Mayo Clinic, latihan fisik dapat merangsang
berbagai hormon pada otak yang dapat membuatmu lebih tenang. Seperti misalnya hormon endorfin
yang dapat menimbulkan rasa bahagia. Hal tersebut dapat memperbaiki suasana hati, sehingga emosi
dapat lebih terkontrol.

Gaya hidup yang tidak sehat seperti jarang berolahraga tentu dapat meningkatkan risiko berbagai
penyakit. Oleh sebab itu, ada baiknya untuk melatih fisik secara rutin dan teratur untuk menerapkan
pola hidup sehat. Namun, bila kamu mengalami cedera atau nyeri otot saat melakukan latihan fisik, ada
baiknya untuk periksakan diri ke dokter. Pasalnya, cedera yang dibiarkan bisa saja memicu penyakit
serius pada otot maupun tulang.

SARAN

Saat ini pelaksanaan pembelajaran ict masih bersifat tidak menyeluruh,

Artinya pihak sekolah harus menyiapkan sarana dan prasarana yang lebih baik lagi untuk melakukan
proses pembelajaran seperti ini. Kemudian, diharapkan para pendidik diminta untuk lebih kreatif dalam
pemanfaatan sumber daya yang ada, sehingga walaupun perangkat _ perangkat ict kurang memadai,
tetapi, bentuk/model pembelajaran dengan menggunakan ict dapat tetap terlaksana

DAFTAR RUJUKAN

"Laudon, 1enneth 'B 4ane P. "audon.+88%.

&iste' Infor'asi anae'en *engelola +erusa,aan Digital

Penerbit *ndi ! Cogyakartahttp!
00blog.student.uny.ac.id0litta0+8//08/0/20makalah$ict$dalam$pembelajaran0http!
00eikasiachapterone+733.blogspot.com0+8//08%0telekomunikasi$internet$dan$teknologi.html
http:@@id.(ikipedia.org@(iki@PerangkatHlunak 

http!00gurupembaharu.com0home0perkembangan$internet$sekolah$indonesia0http!
00jarkasihisha.blogspot.com0+880/80telekomunikasi$internet$dan$teknologi.html

Anda mungkin juga menyukai