Anda di halaman 1dari 12

JSPG: Journal of Social Politics and Governance E-ISSN 2685-8096 || P-ISSN 2686-0279

Vol.1 No.2 Desember 2019

Partisipasi Masyarakat dalam pelayanan dalam berbagai proses


Pengawasan di Bidang penyelenggaraan pemerintahan.
Kata Kunci: Ombudsman; partisipasi
Pendidikan Provinsi Gorontalo
masyarakat; pengawasan; Gorontalo
(Telaah atas Laporan
Masyarakat di Ombudsman RI
Perwakilan Gorontalo) Community Participation in Oversight
in Gorontalo Province Education Sector
Lutfiah Pulubuhu 1), Nur Istiyan (Study of Community Reports at the
Harun 2) Gorontalo Representative Ombudsman
RI)
1) Program Studi Ilmu Pemerintahan,
Universitas Gorontalo, Indonesia. Abstract
2) Program Studi Ilmu Pemerintahan, This study aims to see the extent of
society participation in the process of
Universitas Gorontalo, Indonesia.
government supervision. More specifically,
*Korespondensi Penulis. E-mail: it will examine the duties and functions of
lutfiahpulubuhu96ug@gmail.com the Ombudsman RI Gorontalo Province in
increasing public participation in the
Abstrak process of public services supervision. The
Penelitian ini bertujuan untuk method used is a qualitative method. With
melihat sejauhmana partisipasi the method of collecting data through
masyarakat dalam proses pengawasan interviews and documentation. The results
pemerintahan. Secara lebih khusus akan showed that society participation in
mengkaji mengenai tugas dan fungsi supervision in the field of education itself
Ombudsman RI Provinsi Gorontalo was still low. This is shown from the low
dalam meningkatkan pastisipasi level of public reports in the past three
masyarakat dalam proses pengawasan years. This is certainly an important note
pelayanan publik. Metode yang for the government, especially the
digunakan adalah metode kulitatif. Ombudsman RI Gorontalo Province to
Dengan metode pengumpulan data further enhance community involvement.
melalui wawancara dan dokumentasi. Where feedback from the community is an
Hasil penelitian menujukkan bahwa important indicator in improving services
partisipasi masyarakat dalam in various government administration
pengawasan di bidang pendidikan itu processes.
sendiri masih rendah. Hal ini ditujukkan Keywords: Ombudsman; society
dari masih rendahnya tingkat laporan participation; supervision; Gorontalo
masyarakat dalam kurun waktu tiga
tahun terakhir. Hal ini tentunya menjadi
catatan penting bagi pemerintah A. PENDAHULUAN
khususnya Ombudsman RI Provinsi Partisipasi merupakan
Gorontalo untuk lebih meningkatkan determinan dalam melihat bagaimana
pelibatan masyarakat. Dimana umpan negara mampu hadir dan
balik dari masyarakat merupakan memberikan pelayanan yang baik
indikator penting dalam meningkatkan
masyarakat. Partisipasi masyarakat
119
JSPG: Journal of Social Politics and Governance E-ISSN 2685-8096 || P-ISSN 2686-0279
Vol.1 No.2 Desember 2019

dalam proses pembangunan itu dapat meningkatkan kepercayaan


sendiri menjadi indikator penting publik terhadap penyelenggaraan dan
untuk melihat sejauh mana lembaga pemerintahan.
pemerintah mendapat kepercayaan Keterlibatan masyarakat dalam
dan respon positif dari masyarakat. pemerintahan dan proses
Lebih jauh, adanya keikutsertaan pembangunan tentunya tidak hanya
masyarakat dalam proses terbatas pada tahap implementasi.
pembangunan akan mendorong Pelibatan masyarakat secara penuh
kemajuan yang lebih siginifkan dalam juga diperlukan dalam proses
segala aspek kehidupan. pengawasan kebijakan itu sendiri.
Negara merupakan organisasi Proses ini dengan sendirinya akan
politik dan pemerintahan. menempatkan masyarakat dalam
Penyelenggaraan suatu organisasi itu posisi yang signifikan untuk
sendiri dapat diartikan sebagai menentukan apakah kebijakan
keikutsertaan dan partisipasi pemerintah layak untuk dikatakan
individu atau kelompok dalam proses berhasil atau tidak. Pelibatan
penyeleggaraan dan pengawasan masyarakat dalam pengawasan
organisasi. Proses partisipasi dalam dengan sendirinya juga
hal ini berkaitan dengan proses meningkatkan kepercayaan terhadap
pelibatan masyarakat dalam pemerintah dan mendorong proses
organisasi atau pun dalam kegiatan- pemerintahan yang baik.
kegiatan yang menyangkut Ombudsman Republik
penyelenggaraan pemerintahan dan Indonesia merupakan salah satu
pembangunan lembaga negara yang bertugas untuk
Sebagai bentuk organisasi, memberikan pengawasan terhadap
pengelolaan negara secara ideal pelayanan kepada masyarakat.
harus memberikan ruang sebesar- seperti yang telah dijelaskan
besarnya bagi partisipasi masyarakat. sebelumnya bahwa, pada hakekatnya
Pengelolaan pemerintahan yang baik tugas utama pemerintah adalah
(good governance) bergantung pada memberikan layanan prima kepada
tata kelola lembaga yang masyarakat. Hal ini kemudian
menjalankan tugas dan fungsinya menjadi cikal bakal dibentuknya
dengan baik, dimana kebijakan publik Ombudsman Republik Indonesia,
harus berorientasi pada kepentingan yaitu memastikan bahwa masyarakat
masyarakat. Pada hakekatnya proses merupakan objek utama
kebijakan publik itu sendiri terdiri pembangunan yang berhak menerima
dari proses perumusan, implementasi layanan sebaik-baiknya.
dan pengawasan kebiajakan. Ombudsman RI sebagai
Keputusan publik yang baik dapat lembaga pengawas pelayanan publik
mendorong kesejahteraan mempunyai tekad untuk mendorong
masyarakat. Dimana dengan adanya percepatan peningkatan kualitas
partisipasi masyarakat secara aktif pelayanan publik sebagai upaya
120
JSPG: Journal of Social Politics and Governance E-ISSN 2685-8096 || P-ISSN 2686-0279
Vol.1 No.2 Desember 2019

untuk meningkatkan kesejahteraan pelayanan di sektor pendidikan


umum dan mencerdaskan kehidupan seringkali menjadi sorotan
bangsa sebagaimana tujuan dikarenakan masih rendahnya
berbangsa dan bernegara dalam kualitas pelayanan yang diberikan
Pembukaan Undang-Undang Dasar oleh pemerintah (Widodo, 2015). Di
Negara Republik Indonesia 1945. sisi lain, ruang untuk masyarakat
Ketertinggalan kualitas pelayanan berpartisipasi dalam pendidikan
publik pasti akan menghambat masih terbatas pada partisipasi
percepatan pembangunan manejerial dan finansial (Wiratno,
kesejahteraan rakyat dan sekaligus 2016). Untuk itu dengan
merendahkan daya saing investasi di menggarisbawahi pada sektor
Indonesia dalam menghadapi MEA pendidikan, penelitian ini akan
(Masyarakat Ekonomi Asean). Maka mengkaji lebih mendalam mengenai
dari itu, dalam upaya mengangkat partisipasi masyarakat dalam proses
daya saing bangsa, serangkaian pengawasan pelayanan publik.
program peningkatan kualitas
pelayanan publik musti dilakukan. B. TEORI (Literature Review)
Negara telah melahirkan Undang- Partisipasi merupakan suatu
Undang No. 25 Tahun 2009 Tentang implikasi dari demokrasi dimana
Pelayanan Publik, sebagai kebijakan masyarakat diikutsertakan dalam
dan acuan bagi seluruh instansi suatu perencanaan, pelaksanaan
pelayanan publik dalam serta juga ikut mengambil tanggung
menyelenggarakan pelayanan jawab dalam proses penyelenggaraan
publiknya secara berkualitas pembangunan. Partisipasi dapat
(Ombudsman RI, 2009). digolongkan dalam partispasi pada
Penyelenggaraan pelayanan bidang-bidang fisik maupun bidang
publik yang berkualitas tentunya mental seperti penentuan
bukan pekerjaan yang mudah. kebijaksanaan. Partipasi merupakan
Diperlukan tekat dan integritas dari indikato penting untuk melihat
setiap lembaga pemerintahan dan sejauh mana pemerintah mampu
tentunya partisipasi aktif masyarakat. menjalankan amanat demokrasi.
Untuk itu penelitian ini akan berfokus Teori partisipasi dikemukakan
untuk melihat sejauh mana salah satunya oleh Sherry R Arsntein.
masyarakat mampu memberikan Model anak tangga partisipasi warga
kontribusi dalam proses pengawasan yang diusulkan oleh Sherry R
pelayanan publik. Secara lebih Arsntein (1969: 216-224). Arnstein
spesifik, penelitian ini akan secara kritis membuat skema
menitikberatkan pada sektor tingkatan partisipasi berdasarkan
pendidikan. Sektor pendidikan redistribusi power/kekuasaan dari
sendiri dianggap sebagai salah satu “absolute control” ke “have-not
sektor mendasar yang menjadi tugas citizen” yang selama ini tidak
negara. Sementara, di satu sisi dilibatkan dalam proses ekonomi dan
121
JSPG: Journal of Social Politics and Governance E-ISSN 2685-8096 || P-ISSN 2686-0279
Vol.1 No.2 Desember 2019

proses politik, agar dapat secara pengawasan. Adapun pengawasan


deliberatif dilibatkan dan melibatkan dalam hal ini akan dikaitkan dengan
diri. Arnstein membagi kategori fungsi Lembaga Ombudsman
partisipasi ke dalam 8 tipe tingkat Republik Indonesia. Sejalan dengan
diantaranya: tipe “Manipulation” dan semangat reformasi yang bertujuan
“Therapy” sebagai tingkatan yang menata kembali kehidupan
menggambarkan kondisi dimana berbangsa dan bernegara,
bahwa sebenarnya tidak ada pemerintah telah melakukan
partisipasi. Tidak ada tujuan untuk perubahan-perubahan mendasar
melibatkan masyarakat dalam dalam sistem ketatanegaraan dan
perencanaan, pelaksanaan, atau sistem pemerintahan Republik
pengawasan kebijakan; yang ada Indonesia dengan membentuk
hanyalah usaha untuk “mengedukasi” lembaga-lembaga Negara dan
dan “menyembuhkan” warga yang lembaga-lembaga pemerintahan
dianggap belum punya cukup baru, salah satunya adalah
kompetensi untuk dilibatkan. Tipe Ombudsman. Lembaga ini di bentuk
“informing, consultation, dan pada tanggal 10 Maret 2000 dengan
placation” menunjukan pola Keputusan Presiden Nomor 44 Tahun
tokenisme. Yakni suatu kondisi 2000 Tentang Komisi Ombudsman
dimana warga telah diberi sedikit Nasional. Dan untuk memperkokoh
ruang untuk didengarkan namun dasar hukum keberadaan
masyarakat belum memiliki kuasa Ombudsman sebagai lembaga
yang cukup untuk memastikan bahwa pengawas eksternal terhadap
suara dan aspirasi mereka dapat penyelenggaraan Negara dan
menjadi bagian dari kebijakan akhir pemerintahan maka dipandang perlu
yang diambil. Pada tipe (Placation) untuk di atur dalam suatu Undang-
para warga tak berpunya telah Undang yang antara lain mengatur
memiliki hak untuk memberi usulan tugas, fungsi dan wewenangnya
dan nasihat, tapi pada akhirnya secara jelas dan kuat. Maka
pemegang kekuasaan lah yang dibentuklah Undang-Undang Nomor
memutuskan. Tipe “partnership” 37 Tahun 2008 tentang Ombudsman
artinya ada bentuk kerja sama atau Republik Indonesia, sebelumnya
kolaborasi antara pemerintah dan dalam Keppres Nomor 44 Tahun
masyarakat, delegated power artinya 2000 namanya adalah Komisi
kekuasaan yang didelegasikan atau Ombudsman Nasional dengan
citizen control dimana masyarakat berlakunya UndangUndang Nomor 37
mempunyai control terhadap tahun 2008 namanya kini telah
pemerintahan (Marzaman, 2018). berubah menjadi Ombudsman
Tingkatan partisipasi menurut Republik Indonesia (Desiana, 2013).
teori Arnstein akan menjadi Sebagai fungsi utama dari
perangkat untuk mengukur partipasi Ombudsman Republik Indonesia,
masyarakat dalam porses pengawasan pada dasarnya
122
JSPG: Journal of Social Politics and Governance E-ISSN 2685-8096 || P-ISSN 2686-0279
Vol.1 No.2 Desember 2019

diarahkan sepenuhnya untuk pengelenggaraan pengwasan di


menghindari adanya kemungkinan bidang pendidikan dan partisipasi
penyelewengan atau penyimpangan masyarakat didalamnya. Selanjutnya
atas tujuan yang akan dicapai. Melalui data sekunder yaitu data yang
pengawasan diharapkan dapat diperoleh dari laporan-laporan
membantu melaksanakan kebijakan terulis serta informasi tentang
yang telah ditetapkan untuk keadaan instansi ombudsman.
mencapai tujuan yang telah
direncanakan secara efektif dan D. HASIL DAN PEMBAHASAN
efisien. Bahkan, melalui pengawasan Penyelenggaraan pemerintahan
tercipta suatu aktivitas yang yang baik tentunya menjadi cita-cita
berkaitan erat dengan penentuan bagi seluruh masyarakat. Dimana
atau evaluasi mengenai sejauhmana masyarakat pada hakekatnya
pelaksanaan kerja sudah merupakan prioritas dalam proses
dilaksanakan. Pengawasan juga dapat implementasi kebijakan pemerintah.
mendeteksi sejauhmana kebijakan Tidak dapat dipungkiri bahwa
pimpinan dijalankan dan sampai penyimpangan dan penyalahgunaan
sejauhmana penyimpangan yang kekuasaan seringkali terjadi sehingga
terjadi dalam pelaksanaan kerja masyarakat tidak lagi menjadi tujuan
tersebut (Wibawa, 2010). utama dari pembangunan.
Pengawasan dengan pelibatan Sebagai suatu sistem yang baik,
masyarakat yang dilakukan oleh makan dalam setiap proses
Ombusdman RI akan menjadi fokus implementasi diperlukan proses
kajian dalam penelitian ini. Adapun pengawasan. Pengawasan berfungsi
objek kajian akan mengerucut pada untuk meminimalisir terjadinya
Ombudsman RI Perwakilan Provinsi penyimpangan. Di sisi lain
Gorontalo. Dalam hal sektor pengawasan menjadi instrumen
pengawasan sendiri, akan lebih untuk memastikan penyelenggaraan
menfokuskan pada sektor pendidikan pemerintahan tetap berada pada jalur
sebagai salah satu sektor penting yang semestinya.
dalam pemberian layanan kepada Pemerintah Republik Indonesia
masyarakat. telah menyelenggaraan sistem
pengawasan dengan memberikan
C. METODE kewenangan kepada lembaga-
Jenis penelitian yang digunakan lembaga pengawas, dimana
dalam penelitian ini adalah penelitian Ombudsman RI adalah salah satu
kualitatif. Selnajutnya sumber data diantara. Secara lebih spesifik
yang digunakan adalah data primer Ombudsman RI diberikan
yaitu data melalui observasi dengan kewenangan untuk melakukan
cara wawancara dengan pimpinan pengawasan terhadap
dan asisten Ombudsman RI penyelenggaraan pelayanan publik
Perwakilan Gorontalo terkait dari pusat hingga ke tingkat daerah.
123
JSPG: Journal of Social Politics and Governance E-ISSN 2685-8096 || P-ISSN 2686-0279
Vol.1 No.2 Desember 2019

Proses pengawasan itu sendiri dampak dari tindakan


tentunya tidak hanya dengan maladministrasi di bidang
melibatkan pemerintah. Partisipasi lingkungan. Kedua, Pelapor yang
aktif dari masyarakat sebagai menggunakan media sebagai
pengguna layanan pemerintah perantara. Media dalam hal ini
tentunya sangat diperlukan. Dengan berupa koran lokal. Sementara ada
adanya partisipasi dari masyarakat pula pelapor yang berasal dari
ini diharapkan pengawasan dapat kelompok masyarakat yang
lebih efektif dalam rangka merupakan perkumpulan, lembaga
mengurangi tingkat pelanggaran dan swadaya masyarakat (LSM) yang
penyalahgunaan wewenang, serta terkena dampak secara langsung
memastikan terpenuhinya hak-hak maupun tidak langsung (Marzaman,
masyarakat sebagai objek utama 2018).
dalam pemerintahan dan Di samping itu, Ombudsman R.I
pembangunan negara. juga merupakan lembaga pengawas
1. Partisipasi Masyarakat dalam pelayanan publik yang independent
Pengawasan Ombudsman RI dan mempunyai hak imunitas dimana
Provinsi Gorontalo di Bidang hal tersebut mendukung Ombudsman
Pendidikan. R.I Perwakilan Gorontalo untuk
Ombudsman RI Perwakilan melakukan investigasi atas prakarsa
Gorontalo menyadari bahwa Ombudsman itu sendiri pada
pendidikan merupakan sektor krusial pengawasan dibidang pendidikan.
dalam kehidupan masyarakat. Investigasi ini didasarkan temuan
Pendidikan yang baik akan menjadi awal pada pemberitaan media massa,
dorongan utama dalam penciptaan masyarakat, komunitas-komunitas
masyarakat yang maju dan sejahtera. maupun temuan yang berasal dari
Untuk itu penting memastikan bahwa pengamatan Ombudsman sendiri.
masyarakat memperoleh pelayanan Dalam hal ini walaupun tanpa adanya
yang terbaik dalam sektor pendidikan, pelapor akan tetapi terdapat
dimana pelanggaran atau permasalahan pelayanan publik
maladministrasi dalam sektor Ombudsman dapat melakukan proses
pendidikan harus diminimalisir. investigasi dalam masyarakat.
Jika dilihat dari kategori pelapor Dalam perkembangannya
terdapat tiga kelompok/entitas yang Ombudsman RI Provinsi Gorontalo
menjadi subjek laporan yang banyak menemukan bentuk-bentuk
ditangani lembaga Ombudsman perbuatan yang termasuk dalam
berdasarkan Pasal 1 UU 37 Tahun praktik maladministrasi, khususnya
2008 tentang Ombudsman RI. di sektor pendidikan seperti a)
Pertama, pelapor merupakan berpihak, dimana pemberi layanan di
perorangan/korban langsung yakni bidang pendidikan mengambil
individu yang menjadi korban, keputusan dengan tidak adil dan
mengalami langsung atau terkena lebih mementingkan salah satu
124
JSPG: Journal of Social Politics and Governance E-ISSN 2685-8096 || P-ISSN 2686-0279
Vol.1 No.2 Desember 2019

pihak.; b) diskriminasi, pelaksana juga dapat ditemukan dalam


dibidang pendidikan tidak mau pelaksanaan penerimaan peserta
memberikan pelayanan kepada didik baru, biasanya peserta didik
masyarakat, karena warga atau baru dimintai imbalan uang agar
pemohon yang mengajukan berbeda dapat diterima disalah satu sekolah
suku, agama, ras, dan jenis kelamin yang dituju. Selain dari permintan
dengan pelaksana pengawasan imbalan ditemukan juga hal yang
dibidang pendidikan.; c) konflik serupa yaitu kurangnya transparansi
kepentingan, pelaksana pelayanan pembiayaan pendidikan dari pihak
dibidang pendidikan tidak bisa sekolah.; h) tidak kompeten,
menangani pekerjaannya, pelaksana pelayanan dibidang
dikarenakan pelaksana layanan pendidikan yang tidak berkompeten
publik mempunyai kepentingan atau pemberi layanan tidak
sendiri.; d) penundaan berlarut, yang profesional dibidangnya, sehingga
merupakan terjemahan dari “undue pelayanan yang diberikan tidak
delay” dimana petugas yang sering maksimal.; i) tidak memberikan
mengulur waktu atau menunda pelayanan, pelaksana pelayanan
penyelesaian urusan dibidang pendidikan sama sekali
administrasi/kasus warga dengan tidak memberikan pelayanan atas apa
alasan yang tidak jelas. Padahal yang menjadi tanggung jawab
waktu penyelesaian telah ditentukan penyelenggara pelayanan publik.
dan hal ini membuat pelayanan Sejak tahun 2016, Ombudsman
menjadi tidak pasti.; e) RI Perwakilan Gorontalo mencatatat
penyalahgunaan wewenang, 49 laporan dengan suabtansi
pelaksana pelayanan dibidang pendidikan, Jumlah laporan
pendidikan yang menggunakan hak pengaduan bidang pendidikan, dapat
dan kewenangannya dengan disajikan pada table 1.
melampaui batas kewenangan yang
dimiliki.; f) penyimpangan prosedur, Tabel 1
pelaksana pelayanan dibidang Jumlah Laporan dengan Substansi
pendidikan yang tidak mengikuti Pendidikan
langkah-langkah yang sudah Tahun Jumlah Laporan

ditentukan sebelumnya pada saat 2016 13


2017 20
memberikan layanan.; g) Permintaan
2018 16
imbalan uang, laporan permintaan
Total 49
imbalan atau pungutan banyak
Sumber: Ombudsman RI Perwakilan
ditemukan dalam bentuk pembiayaan
Gorontalo, 2019
pendidikan yang berlebih dari apa
yang telah ditentukan atau bahkan
Berdasarkan data pada Tabel 1,
pembiayaan yang seharusnya gratis
jumlah laporan mulai pada tahun
tetapi malah diadakan permintaan
2016 sampai tahun 2018 masih
imbalan. Permintaan imbalan uang
125
JSPG: Journal of Social Politics and Governance E-ISSN 2685-8096 || P-ISSN 2686-0279
Vol.1 No.2 Desember 2019

rendah. Hal ini juga menunjukkan Tabel 2


bahwa tingkat partisipasi masyarakat Jumlah Laporan Substansi
dalam bidang pengawasan khususnya Pendidikan Berdasarkan Dugaan
dibidang pendidikan masih rendah Maladministrasi
Tahun
dibandingkan dengan standar Dugaan Maladministrasi
2016 2017 2018
laporan ombudsman pada jumlah
Berpihak 0 0 4
minimal 100 laporan pertahun. Pada
Diskriminasi 0 0 1
tahun 2016 jumlah laporan yang 1 0 0
Konflik Kepentingan
masuk hanya 13 laporan terkait yang Penundaan Berlarut 1 2 5
secara garis besr terkait dengan Penyalahgunaan Wewenang 2 2 1
laporan maladministrasi. Selanjutnya Penyimpangan Prosedur 3 3 1

pada tahun 2017 sampai dengan Permintaan Imbalan Uang,


3 6 2
tahun 2018 laporan yang masuk ke Barang dan Jasa
Tidak Kompeten 1 2 0
Ombudsman RI Perwakilan Gorontalo Tidak Memberikan
2 5 2
Pelayanan
didominasi dengan keberatan
Total 13 20 16
masyarakat tentang kegiatan
Sumber: Ombudsman RI Perwakilan
penunjang penyelenggaraan
Gorontalo, 2019
pendidikan. Berdasarkan klarifikasi
sejumlah laporan terungkap
Dari tabel 2 dapat bahwa
beberapa alasan pengurus sekolah
pelanggaran dan maladministrasi
menggalang dana masyarakat yakni
dalam pelayanan pemerintah di
pembiayaan guru honor dan
sektor pendidikan masih mempunya
melengkapi sarana pendidikan untuk
kelemahan. Terlihat bahwa
siswa/siswi. Namun dana yang
maldnimistrasi paling banyak terjadi
dihimpun dari masyarakat orang tua
dengan dilakukannya permintaan
siswa menimbulkan sorotan karena
sejumlah uang/barang kepada
jumlah setoran yang ditentukan dan
masyarakat. Padahal negara telah
ada batas waktu akhir penyetoran.
menjamin masyarakat untuk dapat
Adapun jumlah laporan
menikmati pendidikan gratis melalui
substansi pendidikan berdasarkan
sekolah-sekolah pemerintah. Hal ini
dugaan maladministrasi dapat
tentunya menjadi catatan penting
disajikan pada table 2.
untuk selanjutnya dilakukan
pembenahan baik pada sistem yang
telah berjalan saat ini maupun
peningkatan kapasitas lembaga
pendidikan agar mampu memberikan
pelayanan yang lebih maksimal.
Jika mengacu pada tangga
partisipasi warga yang diusulkan oleh
Sherry R Arsntein maka pola
partisipasi masyarakat dalam proses

126
JSPG: Journal of Social Politics and Governance E-ISSN 2685-8096 || P-ISSN 2686-0279
Vol.1 No.2 Desember 2019

pengawasan di lembaga Ombudsman menjelaskan tentang tugas dan fungsi


RI Provinsi Gorontalo berada pada penyelenggaraan pelayanan publik.
tipe tokenisme. Pola ini merujuk pada Yaitu terkait hak-hak masyarakat dan
model informing, consultation, dan kewajiban penyelenggara pelayanan.
placation. Yakni suatu kondisi dimana
warga telah diberi sedikit ruang “Ombudsman RI Perwakilan
untuk didengarkan namun belum Gorontalo menerima pengaduan dan
memiliki kuasa yang cukup untuk menyelesaikan persoalan, juga
memastikan bahwa suara dan melakukan upaya pencegahan
aspirasi mereka dapat menjadi maladministrasi dalam
bagian dari kebijakan akhir yang penyelenggaraan pelayanan publik”.
diambil. (Wahiyudin Mamonto, wawancara
2. Upaya Ombudsman RI Provinsi pribadi. 22 April 2019).
Gorontalo dalam Meningkatkan Ombudsman RI Perwakilan Gorontalo
Partisipasi Pengawasan terus melakukan sosialisasi kepada
Masyarakat di Bidang masyarakat di Provinsi Gorontalo. Hal
Pendidikan tersebut dilakukan dalam rangka
Berdasarkan hasil penelitian memperkenalkan dan mendekatkan
bahwa terdapat berbagai upaya yang diri dengan masyarakat luas agar
dilakukan Ombudsman RI Perwakilan masyarakat lebih memahami tugas
Gorontalo untuk meningkatkan dan fungsi Ombudsman. Bukan hanya
partisipasi masyarakat sekaligus itu, Ombudsman RI Perwakilan
mendorong kesadaran masyarakat Gorontalo juga berupaya menggugah
untuk ikut berpartisipasi khususnya kesadaran dan mendorong sikap
dalam pengawasan dibidang kiritis masyarakat untuk melakukan
pendidikan. Berdasarkan hasil pengawasan pelayanan publik. Selain
wawancara dengan asistem itu Ombudsman RI Perwakilan
Ombudsman RI Provinsi Gorontalo, Gorontalo meningkatkan kinerja dan
tingkatan dalam pengawasan profesionalitasnya dalam membantu
dibidang pendidikan adalah a) masyakat untuk memperoleh hak-
sosialisasi, dimana sosialisasi haknya dalam pengawasan dibidang
merupakan suatu upaya yang pendidikan. Kegiatan peningkatan
dilakukan oleh Ombudsman RI partisipasi masyarakat dilaksanakan
Perwakilan Gorontalo dalam melalui sosialisasi. Pada tahun 2013-
melakukan tugas dan fungsinya. 2014 Ombudsman RI Perwakilan
Dalam tiga tahun terakhir ini, Gorontalo telah melakukan sosialisasi
Ombudsman RI Perwakilan Gorontalo ditingkat penyelenggara pelayanan
rutin menyelenggarakan kegiatan pendidikan. Selanjutnya pada 2015
sosialisasi untuk meningkatkan telah melakukan sosialisasi langsung
partisipasi masyarakat dalam ditingkat masyarakat dan melibatkan
pengawasan disemua bidang. Tujuan komunitas-komunitas pendidikan.; b)
partisipasi tersebut adalah untuk
127
JSPG: Journal of Social Politics and Governance E-ISSN 2685-8096 || P-ISSN 2686-0279
Vol.1 No.2 Desember 2019

keterlibatan media, dimana seiring masyarakat agar dapat terlayani,


pesatnya perkembangan teknologi serta agar informasi yang ingin
saat ini dan perubahan gaya disampaikan dapat diketahui orang
masyarakat yang semakin banyak banyak, dan juga menjadi sarana
mengakses sistem berbasis online, sosialisasi yang efektif.; c) Training Of
maka pelayanan publik dengan Trainer (TOT) dimana
menggunakan sistem informasi TOT merupakan Training internal
berbasis layanan online yang sering dilakukan dalam suatu
diberikan oleh Penyelenggara organisasi/perusahaan. Pelatihan
pelayanan publik harus semakin TOT merupakan solusi untuk
ditingkatkan. Media adalah segala meningkatkan kompetensi trainer
bentuk dan saluran yang digunakan sehingga menjadi trainer yang handal,
untuk menyampaikan informasi atau menarik, dan efektif. Ombudsman
pesan. Media adalah salah satu cara RI Provinsi
atau upaya untuk menyampaikan melaksanakan TOT dengan tujuan
atau menginformasikan tentang untuk meningkatkan partisipasi
adanya keberadaan Ombudsman dan masyarakat dalam pengelenggaraan
dalam melaksanakan tugas dan pengawasan dibidang pendidikan.
fungsinya, baik itu melalui media Pada tahun 2016 Ombudsman RI
elektronik, media cetak, maupun Provinsi Gorontalo pertama kali
media sosial. Beradasarkan melakukan kegiatan TOT yang
wawancara dijelaskan bahwa dihadiri oleh lembaga dan komunitas
Ombudsman RI Perwakilan Gorontalo masyarakat.
telah menggandeng kerjasama Lebih lanjut, pada tanggal 23
dengan media dalam rangka November 2017 yang bertempat di
meningkatkan partisipasi Grand Q Hotel, Ombudsman RI
masyarakat. Perwakilan Gorontalo melaksanakan
kegiatan TOT dengan tema “Training
“Ombudsman RI Perwakilan Of Trainer (TOT) Untuk Mitra
Gorontalo melaksanakan sosialisasi Ombudsman - Masyarakat Berdaya,
melalui media sosial yaitu instagram, Awasi Pelayanan Publik. Kegiatan ini
facebook, maupun twitter, serta dikhususkan untuk mitra
siaran rutin melalui radio. Ombudsman RI Perwakilan Gorontalo
(Wahiyudin Mamonto, wawancara dalam rangka pengawasan dibidang
pribadi. 22 April 2019). pendidikan. Dalam kegiatan tersebut
Ombudsman RI Perwakilan Gorontalo Ombudsman RI Perwakilan Gorontalo
juga memiliki dan mencantumkan menjelaskan tentang tugas dan fungsi
kanal-kanal informasi berupa call dari Ombudsman itu sendiri, karena
center dan akun media online, yang masyarakat Gorontalo belum
dikembangkan sedemikian rupa mengetahui tugas dan wewenang dari
dalam rangka menjangkau Ombudsman. Keberadaan
Ombudsman RI Perwakilan Gorontalo
128
JSPG: Journal of Social Politics and Governance E-ISSN 2685-8096 || P-ISSN 2686-0279
Vol.1 No.2 Desember 2019

diharapkan dapat dimanfaatkan oleh Arnstein, Sherry. (1969) A Ladder of


masyarakat untuk mengadukan Citizen Participation. Journal of
persoalan tentang adanya masalah the American Institute of
dibidang pendidikan. (Andika Planners.
Rahmatillah, wawancara pribadi. 25 Cohen & Uphoff. 1990. The Amaquity
April 2019). Of Participation. Third World
Quarterly. New York.
E. SIMPULAN DAN SARAN Desiana, A. (2013). Analisis Konsep
Data dan analisis yang telah Pengawasan Ombudsman
dijelaskan diatas setidaknya terhadap Penyelenggaraan
membawa kita pada beberapa Pelayanan Publik. Inovatif:
kesimpulan terkait bagaimana Jurnal Ilmu Hukum, 6(2).
partisipasi masyarakat dalam Marzaman, Atika Puspita, Hasrul Eka
pengawasan layanan publik terkait Putra, (2018), Partisipasi
bidang pendidikan di Provinsi Masyarakat dalam
Gorontalo. Pertama bahwa Laporan Pengawasan Layanan Publik di
layanan publik terkait bidang Bidang Lingkungan di Provinsi
pendidikan masih terbilang kecil. Hal Gorontalo, Prosiding
ini mengindikasikan bahwa Konferensi Tahunan Keadilan
partisipasi masyarakat dalam Sosial Pendidikan,
pengawasan itu sendiri masih rendah. Kependudukan, Politik dan
Dengan memakai pendekatan model Tata Kelola Publik, Humanitas
anak tangga partisipasi masyakarat, dan Industri 4.0, Pusat Analisis
partsisipasi masyarakat terkait Regional Indonesia, 275-286.
pendidikan di Provinsi Gorontalo Penelitian, Laporan Hasil, and
baru berada pada tahap tokenism. Pengembangan Bidang
Dimana negara telah membuka ruang Pencegahan. "Ombudsman
akan tetapi masih perlu dorongan Republik Indonesia."
dalam upaya mendapatkan umpan Kepatuhan Kementrian dalam
balik dari masyarakat dalam berbagai pelaksanaan Undang-Undang
proses penyelenggaraan nomor 25.
pemerintahan. Siti Irene Astuti. D., (2011) Rural
Development Participation:
Concepts and Measures for
DAFTAR PUSTAKA Project.
Asmara, Galang, (2005) “Ombudsman Undang-Undang Nomor 22 Tahun
Nasional dalam System 1999 Tentang Pemerintah
Pemerintahan Negara Daerah.
Republik Indonesia”, cet.ke-1, Undang-Undang Nomor 37 Tahun
Yogyakarta: LaksBang 2008 Tentang Ombudsman RI.
PRESSindo, 2005

129
JSPG: Journal of Social Politics and Governance E-ISSN 2685-8096 || P-ISSN 2686-0279
Vol.1 No.2 Desember 2019

Undang-Undang Nomor 25 Tahun


2009 Tentang Pelayanan
Publik.
Wibawa, H. (2010). Pengawasan
Ombudsman Terhadap
Penyelenggara Negara Dan
Pemerintahan (Studi
Perbandingan Dengan
Pengawasan Peratun)
(Doctoral Dissertation,
Universitas Diponegoro).
Widodo, Heri. (2015). Potret
Pendidikan Di Indonesia Dan
Kesiapannya Dalam
Menghadapi Masyarakat
Ekonomi Asia (MEA). Cendekia
Vol. 13 No. 2, Juli - Desember
2015 hal. 295-307
Wiratno, Budi. (2016). Partisipasi
Masyarakat Dalam Pendidikan.
Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial,
Vol 26, No.1, Juni 2016, ISSN:
1412-3835, hal: 28-34

130

Anda mungkin juga menyukai