Anda di halaman 1dari 10

METODOLOGI STUDI ISLAM

Oleh : Kelompok 3

1. Haspina Hasan
2. Trisna Aninda Octavia
3. Sudirman
4. Asnawati Ismail
5. Hasnia

PROGRAM PASCASARJANA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2021
BAB I
PENDAHULUAN

.A. Latar Belakang


Secara alamiah, manusia tumbuh dan berkembang sejak dalam kandungan
sampai meniggal, mengalami proses tahap demi tahap. Demikian pula kejadian
alam semesta ini diciptakan Tuhan melalui proses setingkat demi setingkat. Pola
perkembangan manusia dan kejadian alam semesta yang berproses demikian
berlangsung di atas alam yang ditetapkan oleh Allah sebagai sunnatullah.
Islam merupakan agama yang terakhir sebagai penutup semua agama yang
telah ada, islam merupakan agama Rahmatan Lil A’lamin untuk semua umat.
Islam dibawakan oleh nabi Muhammad SAW yang mendapat wahtu dati Allah
SWT. Untuk mengetahui islam lebih mendalam, maka muncullah ilmu yang
dinamakan Studi Islam akan tetapi studi islam itu sendiri merupakan bidang
kajian yang cukup lama. Ia telah ada bersama dengan adanya agama islam , maka
dari itu studi islam menimbulkan berbagai permasalahan yang umum, diantaranya
: apa pengertian studi Islam, dan bagaimana metodologi dalam studi Islam.
Seiring dinamika dan perkembangan zaman, kesempatan untuk mempelajari
studi Islam dapat melalui segala hal, berkenaan dengan persoalan tentang
mempelajari Studi Islam,Islam memberikan kesempatan secara luas kepada
manusia untuk menggunakan akal pikirannya secara maksimal untuk
mempelajarinya, namun jangan sampau penggunaannya melampaui batas dan
keluar dari rambu-rambu ajaran Allah SWT.
Oleh karena itu, Islam sebagai ajaran menjadi sebuah topic yang menarik
untuk dikaji, baik dari kalangan intelektual muslim sendiri maupun sarjana-
sarjana barat, mulai tradisi orientalis sampai pada sebtan islamisits. Kajian
kesilamana (Islamic Studies) merupakan suatu disiplin ilmu yang membahas
Islam baik ajarab, kelembagaan, sejarah maupun kehidupan umatnya. Dalam
prosesnya, usaha kajian itu mencerminkan suatu trasmisi doktrin-doktrin
keagamaan dari generasi ke generasi, dengan menjadikan tokoh-tokoh agama ,
mulai dari Rasulullah sampai Ustad dan para Da’I sebagai perantara sentrak yang
hidup. Dari Ustad maupun guru kita dapat mengetahui apa itu studi Islam, baik
pengertian maupun ruang lingkup studi islam yang akan dibahas pada makalah
ini.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam makalah
ini, yaitu :
1. Bagaimana pengertian Islam dan studi Islam ?
2. Bagaimana metode pendekatan dalam studi Islam ?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mendeskripsikan pengertian Islam dan studi Islam.
2. Untuk mendeksripsikan metode pendekatan dalam studi Islam.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Studi Islam
Kata studi Islam secara Etimologi (bahasa) merupakan gabungan dari kata
studi dan Islam. Kata studi memiliki banyak makna, diantaranya studi berasal
dari bahasa Inggris yaitu study yang berarti mempelajari atau mengkaji.
Menurut Laster Crow dan Alice Crow menyebutkan bahwa studi adalah
kegiatan yang secara sengaja diusahakan dengan maksud untuk memperoleh
keterangan, mencapai pemahaman yang lebih besar atau meningkatkan suatu
keterampilan. Menurut Muhammad Hatta, studi adalah mempelajari sesuatu
untuk mengerti kedudukan masalahnya, mencari pengetahuan tentang sesuatu
dalam hubungan sebab akibatnya ditinjau dari jurusan tertentu dan dengan
metode tertentu pula.
Sedangkan Islam berasal dari bahasa Arab, yaitu kata salima dan aslama,
salima mengandung arti selamat, tunduk, dan berserah. Sedangkan aslama
juga mengandung arti kepatuhan, ketundukan, dan berserah. Yang disebut
dengan muslim adalah orang yang tunduk, patuh, dan berserah diri
sepenuhnya kepada ajaran islam dan akan selamat dunia dan akhirat.
Secara terminologi (istilah) kajian islam terkenal dengan istilah studi Islam
adalah usaha mendasar dan sistematis untuk mengetahui dan memahami serta
membahas secara mendalam seluk beluk yang berhubungan dengan agama
Islam, baik ajaran-ajarannya, maupun praktek-praktek pelaksanaannya secara
nyata dalam kehidupan sehari-hari sepanjang sejarah kehidupan manusia.
B. Metode Pendekatan Studi Islam
Metodologi studi Islam adalah suatu ilmu yang memuat/berisi prosedur
atau langkah/langkah yang ditempuh dalam mempelajari Islam secara tepat,
cepat, efektif, dan efisien dari mulai menemukan fakta sampai melakukan
generalisasi sebagai pemahaman, sebagai pengalaman (historis).
Belakangan ini agama semakin berperan dalam kehidupan manusia. Selain
sebagai keyakinan yang terdapat dalam diri manusia, agama juga sudah
berperan aktif dalam memecahkan berbagai masalah yang di hadapi manusia.
Berbagai jawaban atas masalah tersebut dapat dilakukan dengan mengkaji
berbagai pendekatan yang digunakan dalam memahami agama. Pendekatan
yang dimaksud ialah berbagai cara pandang yang ada dalam ilmu
pengetahuan kemudian digunakan untuk memahami agama dengan
melakukan suatu penelitian. Berbagai pendekatan itu antara lain :
1. Pendekatan Sosiologis
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hidup bersama dalam masyarakat
dan menyelidiki ikatan-ikatan manusia yang menguasai hidupnya itu. Dalam
pengertian lainnya, sosiologi dapat dipahami sebagai suatu ilmu pengetahuan
yang menggambarkan tentang keadaan masyarakat dengan struktur lapisan
serta berbagai gejala sosial lainnya yang saling berkaitan dengan nilai-nilai
dan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat.
Berkaitan dengan pendekatan dalam memahami agama, sosiologi
digunakan karena terdapat banyak kajian di bidang agama yang baru dapat
dipahami secara proposional dan tepat bila menggunakan jasa bantuan  dari
ilmu sosiologi. Dengan ilmu sosiologi peristiwa keagamaan akan mudah
dijelaskan dan dipahami maksudnya. Pendekatan ini berfokus pada interaksi
agama dan masyarakat. Bahkan dalam al-Qur’an juga dijelaskan mengenai
hubungan antara manusia, seperti dalam hubungan masyarakat kita harus
menjaga kerukunan dan perdamaian.
2. Pendekatan Historis
Sejarah atau historis adalah suatu ilmu yang di dalamnya membahas suatu
peristiwa masa lampau yang memperhatikan unsur tempat (dimana), waktu
(kapan), obyek, latar belakang, perilaku, apa sebabnya dan siapa yang terlibat
dalam peristiwa tersebut. Dengan pendekatan historis seseorang akan berfikir
idealis bersifat empiris dan terbuka. Pendekatan ini sangat penting dalam
memahami agama dan tidak dapat dipisahkan. Karena sejarah manusia dan
sejarah agama saling berkaitan.
Dalam mempelajari al-Qur’an dengan benar, seseorang juga akan
mempelajari sejarah turunnya al-Qur’an dan kejadian-kejadian lain yang
bersangkutan dengan al-Qur’an. Maka orang akan berfikir tentang keadaan
yang sebenarnya tentang memahami suatu peristiwa dan tidak akan
memahami agama keluar dari konteks historisnya agar tidak menyesatkan
orang yang akan mempelajarinya.
3. Pendekatan Psikologis
Psikologi atau ilmu jiwa adalah ilmu yang mempelajari jiwa seseorang
melalui gejala prilaku yang dapat diamatinya. Penelitian agama dalam
pendekatan ini mengkaji kepada peristiwa dan pengalaman kejiwaan individu
yang bersangkutan dengan rasa keagamaannya. Dalam buku “Islamic
Studies” oleh DR. Limas Dodi, M.Hum mengatakan Ada tiga metode
penyelidikan agama melalui pendekatan psikologis yaitu:
a. Pendekatan Struktural
Bertujuan untuk mempelajari pengalaman seseorang berdasarkan
tingkatan atau kategori tertentu dan dilakukan dengan menggunakan
metode pengalaman dan introspeksi.
b. Pendekatan Fungsional
Pendekatan ini dilakukan untuk mempelajari bagaimana agama dapat
berpengaruh pada tingkah laku individu di dalam kehidupannya.
c. Pendekatan Psiko-analisis
Dilakukan untuk menjelaskan tentang pengaruh agama dalam
kepribadian individu yang berhubugan dengan pikiran, perilaku dan
penyakit jiwanya.
Dalam agama terdapat istilah-istilah yang menggambarkan sikap batin
individu. Misalnya sikap beriman dan takwa, saleh, berbuat baik, jujur dan
masih banyak lagi. Sikap itu adalah gejala kejiwaan yang berkaitan dengan
agama.
4. Pendekatan Teologis Normatif
Pendekatan ini dalam memahami agama secara harfiah dapat diartikan
sebagai upaya memahami agama dengan menggunakan ilmu ketuhanan yang
berdasar dari suatu keyakinan bahwa wujud empirik. Dari pemikiran tersebut,
dapat diketahui bahwa pendekatan teologi dalam pemahaman keagamaan
adalah pendekatan yang menekankan pada pada bentuk forma atau simbol-
simbol keagamaan yang masing-masing bentuk forma atau simbol-simbol
keagamaan tersebut mengklaim dirinya sebagai yang paling benar sedangkan
yang lainnya sebagai salah.
Pendekatan teologis dalam memahami agama menggunakan cara berfikir
deduktif, yaitu cara berfikir yang berawal dari keyakinan yang diyakini benar
dan mutlak adanya yang selanjutnya diperkuat dengan dalil-dalil dan
argumentasi. Pendekata teologis ini berkaitannya dengan pendekatan
normatif, yaitu suatu pendekatan yang memandang agama dari segi ajarannya
yang pokok dan asli dari Tuhan yang didalamnya belum terdapat penalaran
pemikiran manusia. Dalam pendekatan teologis ini agama dilihat suatu
kebenaran mutlak dari Tuhan, tidak ada kekurangan sedikitpun dan nampak
bersifat ideal.
5. Pendekatan Filologi
Filologi berasal dari kata bahasa Yunani, yaitu ”philos”yang artinya cinta
dan ”logos”diartikan kata. Secara harfiah membentuk arti cinta kata-kata atau
senang bertutur. Sedang dalam bahasa arab, filologi ialah tahqiq an-
nushushu(untuk mengetahui hakitat dari suatu tulisan). Filologi juga
dipahami sebagai ilmu bahasa.
Tentu saja pendekatan filologis ini sangat penting dalam pemahaman
agama karena menyangkut tentang aspek bahasa. Hal ini dikarenakan doktrin
agama dipahami, dihayati dan disosialisasikan melalui bahasa. Tanpa bahasa
mungkin saat ini kita tidak akan mengenal akan adanya agama. Obyek dalam
pendekatan ini meliputi warisan keagamaan yang berupa naskah dalam
bentuk manuskrip. Sedangkan alat yang digunakan untuk mengetahui
warisan-warisan itu adalah bahasa.  
6. Pendekatan Antropologi
Antropologi merupakan ilmu yang mengkaji manusia yang berbudaya.
Pendekatan antropologis dalam memahami agama dapat diartikan sebagai
salah satu upaya memahami agama dengan cara melihat wujud praktik
keagamaan yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat. Pendekatan ini
dalam memahami agama tidak hanya sebagai doktrin saja, tapi juga dapat
memahami agama yang bersifat pluralis. Pendekatan antropologi juga
membutuhkan pengamatan langsung dengan turun ke lapangan. Dengan kata
lain bahwa cara-cara yang digunakan dalam disiplin ilmu antropologi dalam
melihat suatu masalah digunakan pula untuk memahami agama. Sejalan
dengan pendekatan tersebut, maka dalam berbagai penelitian antropologi
agama dapat ditemukan adanya hubungan positif antara kepercayaan agama
dengan kondisi sosial ekonomi politik dan budaya masyarakat. Golongan
masyarakat kurang mampu dan golongan miskin umumnya, lebih tertarik
kepada gerakan keagamaan yang membuat perubahan tatanan sosial
kemasyarakatan. Sedangkan golongan orang kaya lebih cenderung untuk
mempertahankan tatanan masyarakat yang mapan secara ekonomi karena hal
itu menguntungkan pihaknya. Dengan demikian, pendekatan antropologi
sangat dibutuhkan dalam memahami ajaran agama, karena dalam ajaran
agama tersebut terdapat uraian dan informasi yang dapat dijelaskan lewat
bantuan ilmu antropologi.
Dari penjelasan di atas kita dapat mengkaji berbagai pendekatan yang
dapat digunakan dalam memahami agama. Dari pendekatan sosiologis,
historis, psikologis, teologis normatif, filologis hukum islam, dan antropologi.
Dengan pendekatan tersebut kita akan sampai pada agama yang tidak hanya
kita pahami secara teologis saja melainkan secara juga secara universal.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Studi Islam adalah usaha mendasar dan sistematis untuk mengetahui dan
memahami serta membahas secara mendalam seluk beluk yang berhubungan
dengan agama Islam, baik ajaran-ajarannya, maupun praktek-praktek
pelaksanaannya secara nyata dalam kehidupan sehari-hari sepanjang sejarah
kehidupan manusia.
Pendekatan studi Islam adalah berbagai cara pandang yang ada dalam ilmu
pengetahuan kemudian digunakan untuk memahami agama dengan
melakukan suatu penelitian. Berbagai pendekatan itu antara lain :
Pendekatan sosiologis, historis, psikologis, teologi normatif, filologi, dan
antropologi.

B. Saran
Penulis menyadari bahwa dalam makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun diharapkan
demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA

Choir, Tholhatul. 2009. Islam dalam Berbagai Pembacaan Kontemporer. Pustaka


pelajar.

Mustahibun, Muhammad Nafis. 2011. Ilmu Pendidikan Islam. Yogyakarta : Teras.

Nginun, Naim. 2009. Pengantar Studi Aslam. Yogyakarta: Teras.

Nur, M. Hakim. 2004. Metode Studi Islam. Malang : Universitas Muhammadiyah


Malang.

Sahordi, Jamali. 2011. Metodologi Studi Islam. Bandung : Pustaka Setia.

https://www.kompasiana.com/yatri/59168d69c222bd9b2e1281f6/metode-
pendekatan-dalam-studi-agama

Anda mungkin juga menyukai