Anda di halaman 1dari 11

Tugas Individu

PENDIDIKAN KONSERVASI
“ penyuluhan konservasi skala sekolah dasar (SD)”

OLEH:
ARSAD
M1A118092
KONSERVASI

JURUSAN KEHUTANAN
FAKULTAS KEHUTANAN DAN ILMU LINGKUNGAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
2020
I.   PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Indonesia merupakan Negara megabiodiversity, artinya mempunyai


keanekaragaman yang tinggi. Walaupun luas Indonesia hanya 1,3% dari luas total daratan
dunia, Indonesia memiliki sedikitnya 90 tipe ekosistem, mulai dari padang salju di puncak
Jaya Wijaya, alpin, sub pegunungan hingga hutan dataran rendah, hutan pantai, padang
rumput, savana, lahan basah, muara dan pesisir pantai, mangrove, padang lamun, terumbu
karang hingga perairan laut dalam. Dalam hal kekayaan spesies di Indonesia terdapat
sekitar 12% (515 spesies, 39% endemik) dari total spesies mamalia, 7,3% (511 spesies, 150
endemik) dari total spesies reptil di dunia, sekitar 17% (1531 spesies, 397 endemik) dari
total spesies burung di dunia, 270 spesies amfibi (100 endemik), dan 2.827 spesies binatang
tidak bertulang belakang, selain ikan air tawar (Indrawan et al., 2008).

Pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya hayati yang terjadi selama ini tidak dapat
dipungkiri telah menjadi penyebab utama terjadinya degradasi hutan yang sangat besar. 
Rendahnya kesadaran pemerintah dan masyarakat akan pentingnya manfaat hutan juga
mendorong semakin meningkatnya laju degradasi. Menurut laporan World Bank yang
menyatakan bahwa laju kerusakan hutan Indonesia terus meningkat dari hanya 900 ribu
hektar per tahun (era 1980 – 1990), menjadi sekitar dua juta hektar per tahun. Untuk itu
tekanan terhadap hutan harus semakin dikurangi untuk mencegah percepatan kerusakan
sumberdaya hutan dan lingkungan.  Penebangan hutan adalah contoh paling nyata bahwa
masyarakat tidak peduli dengan lingkunannya tersebut..

Hutan merupakan salah satu sumberdaya alam hayati yang sangat berperan penting
dalam menunjang kehidupan mahluk hidup dan memiliki hubungan saling ketergantungan
satu sama lain. Sebagai sumberdaya alam hayati, hutan bukan semata berfungsi untuk
menghasilkan hasil hutan yang secara langsung dapat dirasakan manfaatnya (tangible)
seperti hasil hutan kayu dan bukan kayu, namun dari segi ekologi juga memiliki fungsi
secara tidak langsung dan dinilainya sulit dihitung (intangible) seperti mengatur hidrologi
dan tata iklim global, menetralisasi gas beracun serta sebagai ekosistem pengasuh
ekosistem lainnya.

Dari latar belakang tersebut, diperlukan suatu usaha pendidikan konservasi dalam
rangka meningkatkan kesadaran masyarakat agar memiliki pemahaman tentang arti
sumberdaya hayati dan lingkungan.  Dengan adanya pemahaman tersebut diharapkan
mereka peduli dan simpati terhadap sumberdaya hayati dan lingkungan.  Harus diakui
bahwa merubah dan mempengaruhi pola dan perilaku masyarakat tidak mudah.  Oleh
karena itu pemahaman konservasi harus ditanamkan sejak dini agar pengertian,
pemahaman, tindak dan perilaku konservasi telah menjadi kebiasan hidup masyarakat. 
Usaha tersebut memerlukan waktu yang lama dan  membutuhkan keterkaitan semua pihak,
baik pemerintah, institusi, lembaga swadaya masyarakat, tokoh masyarakat serta semua
lapisan masyarakat.

1.2 . Tujuan

Melalui penjelasan di kelas dan peninjauan di alam, tujuan dilaksanakannya


kegiatan ini adalah untuk :

1. Memberikan informasi kepada siswa usia dini mengenai biodiversity sebagai


sumberdaya alam hayati beserta lingkungannya yang ada di Indonesia.
2. Memberikan pemahaman kepada siswa usia dini mengenai manfaat ekonomi, ekologi,
sosial dan budaya dari sumberdaya hayati.
3. Menanamkan dan membangkitkan kesadaran siswa usia dini mengenai pentingnya
konservasi sumberdaya alam hayati dan lingkungan bagi pembangunan bangsa Indonesia.
4. Mengajak siswa usia dini menerapkan kebiasaan hidup dengan mengedepankan prinsip-
prinsip kelestarian sumberdaya alam dan lingkungan.
1.3 Keluaran (Output)

Adapun output yang diharapkan dari kegiatan ini adalah :

1. Siswa diharapkan memiliki wawasan dan pengetahuan mengenai konservasi sumberdaya


alam hayati, dan lingkungan

2. Siswa diharapakan memiliki kesadaran yang tinggi akan pentingnya kelestarian


sumberdaya alam hayati , dan lingkungan

3. Siswa diharapkan sejak usia dini memiliki kebiasaan hidup dengan mengedepankan
prinsip-prinsip kelestarian sumberdaya alam dan lingkungan.

1.4 Dampak

Sejumlah siswa usia dini yang telah mengikuti program ini akan menularkan gaya
hidup sadar konservasi sumberdaya alam, khususnya sumberdaya alam hayati dan
lingkungan hidup. Dengan demikian diharapkan kedepan bahwa sumberdaya alam di
Indonesia akan dikelola dan dimanfaatkan secara lestari dan berkelanjutan, demikian juga
lingkungan hidup akan terjaga kualitasnya.
II. PEMBAHASAN

2.1. Pengajara Pendidikan Konservasi

Pengajaran pendidkan konservasi mempunyai tujuan yang sangat luas, salah satu
tujuannya adalah agar untuk mengubah perilaku dan sikap yang di lakukan oleh siswa atau
anak - anak  yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan kesadaran
masyarakat tentang nilai – nilai lingkungan dan isu permasalahan lingkungan yang pada
akhirnya dapat menggerakkan masyarakat untuk berperan aktif dalam upaya pelestarian dan
keselamatan lingkungan untuk kepentingan generasi sekarang dan yang akan datang.

Trianto mengemukakan bahwa belajar secara umum diartikan sebagaiperubahan


pada individu yang terjadi melalui pengalaman, dan bukan karena pertumbuhan
atauperkembangan tubuhnya atau karakteristik seseorang sejak lahir. Proses belajar terjadi
melaluibanyak cara baik disengaja maupun tidak disengaja dan berlangsung sepanjang
waktu danmenuju pada suatu perubahan pada diri pembelajar. Perubahan yang dimaksud
adalah perubahan perilaku tetap berupa pengetahuan,pemahaman, keterampilan, dan
kebiasaan yang baru diperoleh individu. Sedangkan pengalamanmerupakan interaksi antara
individu dengan lingkungan sebagai sumber belajarnya. Jadi, belajardi sini diartikan
sebagai proses perubahan perilaku tetap dari belum tahu menjadi tahu, dari tidakpaham
menjadi paham, dari kurang terampil menjadi terampil, dan dari kebiasaan lama
menjadikebiasaan baru, serta bermanfaat bagi lingkungan maupun individu itu sendiri.
(Trianto,2010)

2.2 Waktu Pelaksanaan Kegiaatan

A. Waktu Pelaksanaan Kegiatan

Kegiatan ini direncanakan selama satu semester dengan 16 kali pertemuan


B. Peserta dan Pelaksana Kegiatan

Target peserta didik atau konservasionis muda yang akan terlibat dalam kegiatan ini
adalah Sekolah Dasar Unggulan, khusus untuk kelas 3 dan 4.

Adapun pelaksana dalam kegiatan ini adalah mahasiswa kehutanan universitas halu
oleo dibawah binaan dosen kehutanan itu sendiri yang kemudian akan bekerjasama dengan
pihak Sekolah terkait.

C. Alat, Bahan dan Sarana yang Diperlukan

Alat, bahan dan sarana yang diperlukan dalam kegiatan ini sebagai berikut :

1. Perlengkapan audio visual (Laptop, LCD Proyektor, dan Sound system)

2. Alat transfer informasi seperti : gambar, poster, CD film dokumenter dan specimen flora
dan fauna

3. Kurikulum (RPP)  dan materi (makalah) yang akan disampaikan

4. Alat tulis menulis

5. Sarana dan prasarana kegiatan games dan outbond

6. Alat domentasi (Kamera digital dan Handycam)

D. Bentuk Kegiatan

Kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk mata pelajaran muatan lokal (kokurikuler). 
Bentuk penyampaian materi berupa teori pemahaman di dalam kelas dan kegiatan di luar
kelas (studi lapang, games dan outbond).
III.  MATERI DAN KURIKULUM

A. Materi Kegiatan

Materi kegiatan terdiri 14 kali pertemuan, 2 kali pertemuan dilakukan di dalam dan
diluar kelas serta empat kali melakukan studi lapang (outdoor).  Adapun materi yang
dberikan yaitu :

Mingg Kompetensi Materi Metode Sumber


u Pembelajaran Pembelajara Pembelajaran
n

1 2 3 4 5

I Dapat menjelaskan Pendahuluan Ceramah Buku Biologi


tujuan belajar  Konservasi
pelestarian SDH

II Dapat menjelaskan Pengenalan Multi media Film ekosistem


keanekaragamanan keanekaragama show hutan hujan tropis
hayati darat beserta n hayati darat dan ensiklopedi
manfaatnya Ceramah poster
keanekaragaman
hayati

III Dapat menjelaskan Pengenalan Multi media Film ekosistem laut


keanekaragamanan keanekaragama show tropis dan
hayati perairan n hayati ensiklopedi poseter
beserta manfaatnya perairan Ceramah keanekaragaman
hayati

IV Dapat menjelaskan Ekosistem Ceramah -    Dasar-Dasar


definisi dan proses Ekologi (Odum)
yang terjadi dalam Diskusi
ekosistem -    Prnsip-prinsip
ekologi dan
organisasi :
ekosistem,
komunitas dan
lingkungan

V Dapat menjelaskan Manfaat ekologi Ceramah Konservasi


manfaat ekologi keanekaragama sumberdaya alam
keanekaragaman n hayati Diskusi hayati dan
hayati ekosistemnya
Games

VI Dapat menjelaskan Nilai ekonomi Ceramah Konservasi


nilai ekonomi keanekaragama sumberdaya alam
keanekaragaman n hayati Diskusi hayati dan
hayati ekosistemnya
Games

VII Bersikap Menjaga Ceramah -          Buku


konservatif dalam kelestarian Biologi 
memanfaatkan keanekaragama Diskusi Konservasi
keanekaragaman n hayati
Simulasi -          Strategi
hayati
konservasi
keanekaragaman
hayati

VIII Dapat mengenali Pengenalan Kunjungan Alam


keanekaragaman keanekaragama lapangan ke
hayati di alam n hayati di alam Taman
Nasional
Babul

IX Dapat menjelaskan Manusia dan Ceramah Pengantar


makna lingkungan lingkungan pengelolaan
hidup bagi manusia hidup Diskusi lingkungan hidup

X Dapat menjelaskan Pencemaran Ceramah Analisis mengnai


faktor- faktor lingkungan dan dampak lingkungan
pencemaran dan dampaknya Diskusi hidup
dampaknya terhadap
terhadap keanekaragama
keanekaragaman n hayati
hayati

XI Dapat menjelaskan Pencemaran Ceramah Analisis mengenai


faktor- faktor lingkungan dan dampak lingkungan
pencemaran dan dampaknya
dampaknya manusia Diskusi hidup
terhadap manusia

XII Dapat menjelaskan Pemanasan dan Multimedia Film pemanasan


faktor- faktor yang perubahan iklim show global
menyebabkan global
terjadinya Ceramah
pemanasan dan
Diskusi
perubahan iklim
global

XIII Dapat menjaga Menjaga Ceramah Alat peraga


kualitas lingkungan lingkungan
hidup dalam hidup Simulasi
kehidupan sehari
hari

XIV Dapat bertindak Kesehatan Ceramah Alat peraga


untuk mencegah lingkungan
penyakit dan Simulasi
menerapkan pola
hidup sehat

XV Dapat mengenal Pengenalan Kunjungan Industri perusahaan


berbagai lingkungan lapangan ke
permasalahan hidup di alam Kawasan
lingkungan hidup Industri
di alam

XVI Termotivasi untuk Outbond Games Alam


menerapkan materi (Pelantikan
yang telah sebagai
diberikan konservationist
muda)
IV. KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Indonesia merupakan negara megabiodiversity, artinya mempunyai


keanekaragaman yang tinggi. Walaupun luas Indonesia hanya 1,3% dari luas total daratan
dunia, Indonesia memiliki sedikitnya 90 tipe ekosistem, mulai dari padang salju di puncak
Jaya Wijaya, alpin, sub pegunungan hingga hutan dataran rendah, hutan pantai, padang
rumput, savana, lahan basah, muara dan pesisir pantai, mangrove, padang lamun, terumbu
karang hingga perairan laut dalam. Dalam hal kekayaan spesies di Indonesia terdapat
sekitar 12% (515 spesies, 39% endemik) dari total spesies mamalia, 7,3% (511 spesies, 150
endemik) dari total spesies reptil di dunia, sekitar 17% (1531 spesies, 397 endemik) dari
total spesies burung di dunia, 270 spesies amfibi (100 endemik), dan 2.827 spesies binatang
tidak bertulang belakang, selain ikan air tawar (Indrawan et al., 2008).

4.2 Saran

Saran Penulis dalam makalah ini adalah mudah mudahan apa yang tuangkan penulis
dalam pembuatan makalah ini dapat terselenggarakan dengan baik. Proses pendidikan
konservasi dengan tujuan mengajarkan perihal pentingnya menjaga dan melindungi hutan
di Indonesia yang di proritaskan kepada anak yang menempuh pendidikan di Sekolah Dasar
kiranya bias menanamkan rasa peduli akan pentingnya menjaga hutan kita.

Anda mungkin juga menyukai