Anda di halaman 1dari 103

KUMPULAN LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI

Disusun Oleh:
Nama : Rani Taharah
NPM : E1G020073
Prodi : TeknologiIindustri pertanian
Kelompok :
Dosen : 1. Ir.Hasanuddin,M.Sc
: 2. Tuti Tutuarima , S.TP, M.Si
: 3. Dr.Ir. Damres Uker, M,Sc
Koass : 1. Pera Atria STP.
: 2. Ade Tri Harwati

LABOLATORIUM TEHNOLOGI PERTANIAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2020
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI

Disusun Oleh:
Nama :Rani Taharah
NPM :E1G020073
Prodi :Teknologi Industri Pertanian
Kelompok :
Hari/Tanggal : Sabtu / 14 November 2020
Dosen : 1. Ir.Hasanuddin,M.Sc
: 2. Tuti Tutuarima , S.TP, M.Si
: 3. Dr.Ir. Damres Uker, M,Sc
Koass : 1. Pera Atria STP.
: 2. Ade Tri Harwati
Objek praktikum : PENGENALAN MIKROSKOP

LABOLATORIUM TEHNOLOGI PERTANIAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2020
BAB l
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Begitu banyak mahluk ciptaan tuhan di dunia ini dengan berbagai bentuk dan
ukurannya dari yang terkecil sampe yang terbesar. Ada yang dapat dilihat langsung
dengan mata, dan ada juga yang tidak dapat dilihat langsung dengan mata telanjang
manusia. Manusia adalah mahluk ciptaan tuhan yang paling sempurna ,tetapi
sesempurnanya manusia pasti ada kekurangannya , salah satu nya adalah Indra
penglihatan manusia yang terbatas . Karena itu banyak masalah mengenai organisme
yang akan diamati dan diperikasa dengan menggunakan alat bantu ,salah satu alat bantu
yang sering digunakan adalah mikroskop.
Mikroskop adalah alat utama yang digunakan untuk mengamati benda benda kecil .
mikroskop dapat mengamati berbagai macam ukuran mulai dari ukuran 0.1 mm. Objek
yang dipelajari dalam biologi adalah mahluk hidup , dan sebesar apapun mahluk hidup
tersebut pada dasarnya tersusun oleh sel sel yang sangat kecil . Dengan munculnya
mikroskop , ilmu biologi berkembang dengan sangat pesat . Contohnya pada penemuan
penemuan baru khususnya di bidang kesehatan yang berawal dari pengatan lensa
mikroskop
Mikroskof dibagi menjadi dua jenis berdasarkan pada kemampuan objek yang
diamati yaitu mikroskop dua dimensi ( mikroskop cahaya) dan mikroskop tiga dimensi
( mikroskop stereo). Sedangkan berdasarkan sumber cahaya, mikroskop dibedakan
menjadi mikroskop cahaya dan mikroskop elektron
Mikroskop terdiri dari beberapa komponen , yaitu komponen optik dan komponen
mekanik dan memiliki fungsi yang berbeda beda, dalam melakukan pengamatan dengan
mikroskop kita harus mengetahui bagian bagiannya sehingga mempermudah dalam
penggunaannya . Dalam menggunakan mikroskop harus juga diperhatikan cara
membersihkan dan menyimpan agar tidak terjadi kerusakan pada mikroskop itu sendiri.
1.2 Tujuan Percobaan
1. Mahasiswa mengetahui jenis jenis mikroskop yang biasa digunakan di
labolatorium
2. Mahasiswa mampu mengoperasikan mikroskop sesuai prosedur.
BAB II
DAFTAR PUSTAKA

Mikroskop pertama kali ditemukan oleh Antony Van Leuwenhoek (1632- 1723)
yang berkebangsaan Belanda , dengan mikroskop yang masing masing terdiri atas lensa
tunggal hasil gosokan rumah yang di tanam dalam kerangka Kuningan dan perak ,
kekuatan perbesaran tertinggi yang dapat dicapainya hanyalah 200 – 300 kali,
mikroskop ini sedikit sekali persamaannya dengan mikroskop cahaya yang ada sekarang
( Purba 1999)

Baik lensa objektif ataupun lensa okuler keduanya merupakan lensa cembung secara
garis besar lensa objektif menghasilkan suatu bayangan sementara yang mempunyai
sifat semu, terbalik, dan diperbesar terhadap posisi benda mula mula , lalu yang
menentukan sifat bayangan akhir selanjutnya adalah lensa okuler . Pada mikroskop
cahaya , bayangan akhir mempunyai sifat yang sama seperti bayangan sementara , semu
,terbalik, dan lebi lagi diperbesar . Pada mikroskop elektron bayangan akhir mempunyai
sifat sama seperti gambar benda nyata , sejajar, dan diperbesar ( Talitha Puspa kencana.
2012)
Mikroskop pada perinsipnya adalah alat pembesar yang terdiri dari dua lensa
cembung yaitu sebagai lensa okuler dan lensa objektif. Baik okuler maupun objektif di
rancang untuk perbesaran yang berbeda. Lensa objektif biasanya di pasang pada roda
berputar yang di sebut gang putar ( Volk , 1984)
Menurut Anonim (2012 ), macam macam mikroskop yaitu :
1. Mikroskop cahaya
Mikroskop cahaya mempunyai pembesaran maksimal 1000 kali . Mikroskop
cahaya memiliki kaki yang berat dan kokoh agar dapat berdiri dengan stabil .
Mikroskop cahaya memiliki 3 dimensi lensa yaitu objektif , lensa okuler dan
lensa kondensor
2. Mikroskop stereo
Mikroskop stereo merupakan jenis mikroskop yang hanya bisa digunakan untuk
benda yang berukuran relatif besar . Mikroskop stereo memiliki besaran 7
hingga 30 kali . Komponen utamanya hampir sama dengan mikroskop cahaya.
Lensa terdiri dari lensa okuler dan lensa objektif
3. Mikroskop electron
Mikroskop elektron merupakan mikroskop yang mampu melakukan pembesaran
objek sampai 2 juta kali , yang menggunakan elektro statik dan elektro maknetik
untuk mengontrol pencahayaan dan tampilan gambar serta memiliki kemampuan
pembesaran objek serta resolusi yang jauh lebih bagus dari pada mikroskop
cahaya
Macam macam mikroskop elektron :
1. Mikroskop transmisi elektron
2. Mikroskop pemindai transmisi elektron
3. Mikroskop pemindai elektron
4. Mikroskop pemindai lingkungan elektron
5. Mikroskop refleksi elektron

4. Mikroskop ultraviolet
Suatu variasi dari mikroskop cahaya , karena cahaya ultraviolet memiliki
gelombang yang lebih pendek dari pada cahaya yang dapat dilihat , penggunaan
cahaya ultraviolet untuk pencahayaan dapat meningkatkan daya pisah menjadi
dua kali lipat dari pada mikroskop biasa
5. Mikroskop pender
Mikroskop pender ini dapat digunakan untuk mendeteksi benda asing atau
antigen ( seperti bakteri, ricketsia, atau virus) dalam jaringan.
6. Mikroskop medan – gelap
Mikroskop Medan gelap digunakan untuk mengamati bakteri hidup khususnya
bakteri yang begitu tipis yang hampir mendekati batas daya mikroskop
majemuk.
7. Mikroskop fase kontras
Prinsip alat ini sangat rumit, apabila mikroskop biasa digunakan nucleus sel
hidup yang tidak diwarnai dan tidak dapat dilihat.

Mikroskop memiliki komponen komponen dari kaca ya.g mudah rusak , berupa
lensa lensa dan cermin. Hindarkan perlakuan yang dapat benturan dengan
komponen tersebut . Jangan menurunkan makrometer pada saat meneropong
untuk mencegah kemungkinan benturan lensa objektif dengan kaca benda .
( Tim pengajar , 2012)

Secara garis besar fungsi dari mikroskop adalah sebagai alat bantu yang digunakan
untuk melihat benda benda mikrokopis. Mikroskop pertama kali diciptakan pada tahun
1590 dan peningkatan mutu selama tahun 1600- an . Berdasarkan sumber cahayanya,
mikroskop dibedakan menjadi dua, yaitu mikroskop cahaya dan mikroskop elektron.
Sementara itu mikroskop cahaya dibedakan menjadi dua , yaitu berdasarkan kegiatan
pengamatan dan kerumitan kegiatan pengamatan . Pada mikroskop cahaya , cahaya
tampak diteruskan melalui spesimen dan kemudian melalui lensa kaca sementara pada
mikroskop elektron memfokuskan seberkas elektron melalui spesimen atau pada
permukaannya . Tidak hanya mikroskop cahaya yang dibagi menjadi dua , mikroskop
elektron juga dibagi menjadi dua , yaitu mikroskop elektron transmisi ( TEM) dan
scanning elektron mikroskop ( SEM). ( Campbell& Reece ,2008)
BAB III
METODOLOGI

3.1 Alat dan Bahan


A. Bahan : tissue , potongan kertas yang bertuliskan huruf ,medium :
Air & yodium , kentang
B. Alat : mikroskop optik cermin pantul ,mikroskop optik lampu listrik
gelas obyek & gelas penutup , pipet dan silet

3.2 Prosedur kerja


A. Menyiapkan dan menggunakan mikroskop
Keluarkan mikroskop dari kotaknya di dalam lemari,letakkan hati
hati di atas meja . Periksalah apakah bagian bagian mikroskop dalam
Keadaan baik . Kemudian bersihkan bagian bagian mikroskop
tersebut
B. Mempersiapkan preparat
Preparat yang digunakan adalah preparat basah . Bahan yang akan diamati
diletakkan di atas gelas obyek, tetsi dengan medium air, tutup dengan gelas penutup
dan usahakan dengan tidak ada gelembung udara diatas ovyek dan gelas penutup
,caranya sbb : peganglah gelas penutup dengan posisi 450 terhadap gelas obyek,
sentuhkan tepi bawahnya pada permukaan tetesan air dan perlahan lahan rebahkan
sehingga gelas penutup terletak di atas gelas obyek . Jika masih ada gelembung udara ,
pekerjaan ini di ulangai sampai berhasil .
C. Mengamati preparat
Preparat yang sudah dipersiapkan anda letakkan dimeja mikroskop sedemikian
sehingga preparat yang diamati terletak ditengah lubang meja mikroskop . Selanjutnya
lakukan langkah langkah yang sudah dijelaskan sebelumnya . Apabila preparat sudah
terfokus maka bila akan menggunakan pembesaran yang lebih kuat,hanya pengatur
halus saja yang boleh dipergunakan . Jangan sekali kali memutar pengatur kasar.
D. Mengatur pembesaran obyek
Pembesaran dari bayangan suatu obyek dapat diketahui dari angka pembesaran pada
obyektif dan okuler . Ukuran suatu benda dibawah pengamatan mikroskop dapat
diperkirakan dengan membandingkannya terhadap ukuran bidang pandang yang fldapat
ditentukan sbb: Letakkan penggaris plasyrik berskala mm diatas meja obyektif ,
usahakan untuk mendapatkan bayangan skala mm sejelas mungkin dan perlirakan
diameter bidang pandang tersebut .

1. Pengamatan menggunakan potongan huruf


a. Letakkan potongan huruf “d” pada gelas obyek ,tutuplah dengan gelas
penutup . Lalu amati preparat dengan lensa obyektif lemah
b. Bandingkan bentuk bayangan dengan bentuk yang diamati. Bentuk
bayangan apakah sama atau terbalik ? Apakah bayangan tersebut
merupakan bayangan cermin ? Gambarlah bayangan tersebut!
c. Sambil memandang kedalam okuler , geserlah preparat dari kiri ke kanan
. Kearah mana bayangan bergeser ? Dan kemana arah bayanagn jika
preparat digeser ke belakang ? Putar dudukan lensa obyektif sehingga
kuat berada di bawah okuler . Kerjakan hari hati supaya tidak menyentuh
gelas penutup . Jika bayangan kurang jelas , aturlah dengan memutar
mutar pengatur halus
d. Dengan penggantian obyektif mengubah kedudukan bayangan
e. Apakah penggantian obyektif mwngubah kedudukan bayangan

2. Pengamatan menggunakan butir pati


Keriklah sekarat kentang dengan jarum atau ujung silet sehingga cairannya
keluar . Teteskan cairan tersebut pada gelas obyek, tutuplah dengan gelas
penutup. Hindarkan timbulnya gelembung udara pada preparat. Aturlah
diafragma agar butir pati kelihatan kontras terhadap air yang mengelilinginya.
Amati butir pati tersebut.
a. Gambarlah dan amati butir-butir pati beserta struktur-struktur yang ada
di dalam nya
b. Warnai butir butir Pati dengan cara sebagai berikut:
c. Teteskan larutan yodium pada salah satu tepi gelas penutup . Pada tepi
yang berseberangan tempelkan secarik kertas saring ,dengan demikian
larutan yodium akan masuk ke dalam preparat dan menyebar ke seluruh
bagian
d. Amati dan catat perubahannya
BAB lV
HASIL PENGAMATAN

Hasil pengamatan terhadap potongan huruf “d”


Hasil pengamatan menggunakan Pati kentang
BAB V
PEMBAHASAN
5.1 prosedur penggunaan mikroskop
Jenis mikroskop yang digunakan dalam percobaan ini adalah mikroskop cahaya.
Mikroskop cahaya memiliki bagian-bagian yang dapat menunjang kerjanya mikroskop
dengan baik.
Cara menggunakan mikroskop cahaya untuk pengamatan :
1. Letakkan mikroskop di atas meja dengan cara memegang lengan mikroskop
sedemikian rupa sehingga mikroskop berada persis di hadapan pemakai.
2. Colokkan mikroskop pada stopkontak sehingga terambung dengan arus listrik.
3. Putar revolver sehingga lensa obyektif dengan perbesaran lemah berada pada
posisinya satu poros dengan lensa okuler pada revolver.
4. Mengatur cermin dan diafragma untuk melihat kekuatan cahaya masuk, hingga
dari lensa okuler tampak terang berbentuk bulat.
5. Tempatkan preparat pada meja benda tepat pada lubang preparat dan jepit dengan
penjepit obyek/benda.
6. Aturlah fokus untuk memperjelas gambar obyek dengan cara memutar pemutar
kasar, sambil dilihat dari lensa okuler. Untuk mempertajam putarlah pemutar halus.
7. Apabila bayangan obyek sudah ditemukan, maka untuk memperbesar gantilah
lensa obyektif dengan ukuran dari 10 X,40 X atau 100 X, dengan cara memutar
revolver.
8. Setelah selesai menggunakan perbesaran lensa 100x lalu kembalikan mikroskop
dengan perbesaran lensa lemah. Lalu cabut kembali colokan mikroskop tersebut
sehingga tidak tersambung arus listrik lagi.
Hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan mikroskop:
1. Peganglah erat-erat mikroskop dengan satu tangan, sedangkan tangan yang lain
pakailah untuk menyangga kaki mikroskop.
2. Meja preparat harus terap horisontal untuk menjaga agar preparat tidak jatuh.
3. Bersihkan lensa hanya dengan kertas/ kain khusus untuk lensa (soft tissue)
4. Biasakan kedua mata tetap terbuka ketika mengambil preparat.
5. Setelah menggunakan mikroskop, putar pengatur kasar agar terdapat jarak antara
lensa obyektif dengan meja mikroskop, aturlah posisi cermin dalam posisis tegak.
Bersihkan lensa obyektif bila terkena minyak emersi dan bersihkan pula meja
mikroskop dari kotoran atau tumpahan medium dengan menggunakan tissue.
6. Simpan mikroskop dalam lemari yang diberi pengatur suhu.
5.2 Sifat Bayangan Mikroskop
Sebuah mikroskop terdiri atas dua buah lensa cembung (lensa positif). lensa yang dekat
dengan objek (benda) dinamakan lensa objektif, sedangkan lensa yang dekat mata
dinamakan lensa okuler. Jarak fokus lensa okuler lebih besar dari pada jarak fokus lensa
objektif. Maka dari itu, sifat bayangan yang dibentuk mengikuti sifat bayangan lensa
cembung yaitu maya, terbalik, diperbesar.
Obyek yang diamati diletakkan di depan lensa obyektif diantara titik fob dan 2 fob.
Bayangan yang terbentuk oleh lensa obyektif adalah I1, yang berada dibelakang lensa
obyektif dan didepan lensa okuler. Bayangan ini bersifat nyata, terbalik, dan diperbesar.
Bayangan I1, akan menjadi benda bagi lensa okuler dan terletak di depan lensa okuler
antara pusat optik O dan titik fokus okuler fok. Disini lensa okuler akan berfungsi
sebagai lup dan akan membentuk bayangan akhir I2 didepan lensa okuler. Bayangan
akhir I2 yang terbentuk bersifat maya, diperbesar dan terbalik terhadap obyek semula.
Perbesaran yang dihasilkan mikroskop adalah gabungan dari perbesaran lensa obyektif
dan perbesaran lensa okuler. Perbesaran lensa obyektif adalah Pob dimana Pob adalah
perbesaran lensa obyektif, Sob adalah jarak bayangan lensa obyektif dan Sob adalah
jarak obyek di depan lensa obyek
5.3 Mengetahui hasil pengamatan
1. Pengamatan pada potongan huruf “d”
Pada percobaan ini potongan huruf “d” dii letakkan pada preparat dan diletakkan pada
meja mikroskop dan di jepit dengan penjepit, agar tidak bergeser. Karena pada
percobaan ini menggunakan mikroskop yang mempunyai alat penerang, jadi tidak perlu
mengatur cermin. Saat objek diamati, akan terlihat bayangan benda tidak sama
bentuknya dengan bendanya. Letak bayangan juga tidak sama dengan benda atau objek
yang diamati, atau dengan kata lain bayangan yang dihasilkan terbalik. Bayangan
tersebut bukan merupakan bayangan cermin, tetapi bayangan tersebut merupakan
bayangan yang dihasilkan oleh lensa obyektif dan lensa okuler pada mikroskop. Yang
diamati huruf “d” maka bayangan yang terlihat pada mikroskop dalah huruf “p”. Dan
jika benda digeser ke kanan atau ke kiri, maka bayangan yang ada pada mikroskop akan
bergeser ke arah yang berlawanan.
Potongan huruf “d” yang sudah diletakkan di preparat, di taruh di atas meja mikroskop
dan di jepit dengan penjepit agar tidak bergeser. Dengan mengamati objek lewat okuler,
objek di geser ke kanan sampai batas terakhir huruf terlihat, dan menandai pada angka
berapa letak titik dengan mengamati angka pada skala. Selanjutnya menggeser objek ke
kiri sampai posisi yang dicapai oleh bagian kanan. Dengan demikian luas bidang
pandang dapat ditentukan dengan mengukur selisih kedua titik tersebut sehingga
diperoleh diameter. Karena untuk mendapatkan luas bidang pandang membutuhkan jari-
jari, maka diameter tersebut harus di bagi 2 terlebih dahulu. Rumus yang digunakan
untuk menghitung luas bidang pandang adalah L = πr2.
Setelah luas bidang pandang bisa ditentukan, bisa diamati bahwa luas yang diperoleh
dari penggeseran ke kanan-kiri dengan ke atas-bawah menghasilkan luas yang berbeda.
Pada data ini, seharusnya luas yang diperoleh sama, mengingat bentuk pada mikroskop
adalah lingkaran. Namun menurut data yang sudah diperoleh di atas, menunjukkan
bahwa bentuk huruf yang diamati juga berpengaruh pada luas bidang gambar. Karena
huruf yang diamati memiliki panjang dan lebar yang tidak sama, maka luas bidang
gambar yang di hasilkan juga tidak akan sama.

2 pengamatan menggunakan butir Pati

Pengamatan butir pati kentang dilakukan menggunakan perbesaran 10×10 dengan


pemberian dua perlakuan yaitu ditetesi air dan iodin. Pati dalam kentang berasal dari
sel-sel parenkim kentang. Sel parenkim berfungsi untuk mensintesis dan menyimpan
berbagai produk organik. Sel tersebut juga menyimpan plastida yang tak berwarna yang
di dalamnya terdapat pati. Pati kentang yang ditetesi iodin berubah warna menjadi ungu.
Perubahan warna menjadi ungu membuktikan kentang mengandung amilum (Campbell
2012). Butir pati kentang yang ditetesi air memperlihatkan butir-butir lingkaran
transparan dan tak berwarna. Butir pati kentang yang ditetesi iodin, berubah warna
menjadi keungu-unguan dan memperlihatkan bagian pati kentang berupa lengkungan-
lengkungan tipis di tiap sel, yaitu hilum dan lamela. Hilum adalah titik awal lamela
sedangkan lamela adalah lapisan-lapisan amilum yang terbentuk karena perbedaan
kadar air dan pemadatan molekul pada awal pertumbuhan Amilum
BAB VI
PENUTUP

6.1 Kesimpulan
Dari percobaan pengenalan dan penggunaan mikroskop ini dapat di ambil suatu
kesimpulan bahwa :
 Dengan menggunakan mikroskop kita akan mampu melihat suatu objek yang
sebenarnya tidak tampak oleh mata
 Dengan adanya bantuan mikroskop sekecil apapun objek yang akan kita amati
akanmampu kita lihat sendiri , begitupun jika objek tersebut ditambahkan
dengan unsur unsur lain( contohnya pada sari Pati kentang yang di tetesi
yodium) kita tetap mampu melihat perbedaannya
 Dengan melaksanakan praktikum ini juga kita akan mampu menggunakan
mikroskop dengan baik dan benar.
 Dalam menggunakan mikroskop harus di butuhkan ketelitian gar hasil yang di
dapatkan maksimal.
6.2 Saran
Sebaiknya dalam praktikum, praktikan dapat memanfaatkan waktu sebaik
mungkin.
DAFTAR PUSTAKA

Purba, dan kawan kawan. 1999. Kimia. Erlangga : Jakarta


Kencana.2012. Jurnal Pembentukan Bayangan pada Mikroskop. Vol 14 No 2-3
Anonim.2012.penuntun Praktikum Mikrobiologi.Labolatorium Biologi UMS:
Surakarta.
Volkdan Wheeler , 1984 .Mikrobiologi Dasar Edisi Kelima Jilid I.Erlangga :
Jakarta
Campell,A. Neil .Dkk. 2010. Biologi. Penerbit Erlangga : Jakarta
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI

Disusun Oleh:
Nama : Rani Taharah
NPM : E1G020073
Prodi :Teknologi Industri Pertanian
Kelompok :
Hari/Tanggal : Rabu / 18 November 2020
Dosen : 1. Ir.Hasanuddin,M.Sc
: 2. Tuti Tutuarima , S.TP, M.Si
: 3. Dr.Ir. Damres Uker, M,Sc
Koass : 1. Pera Atria STP.
: 2. Ade Tri Harwati
Objek praktikum : Sel – Sel Mahluk Hidup

LABOLATORIUM TEHNOLOGI PERTANIAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2020
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan
dalam arti biologis. Semua fungsi kehidupan di atur dan berlangsung di
sel. Karena itulah sel dapat berfungsi sebagai autonom asalkan seluruh
kebutuhannya terpenuhi. Sel sendiri sebagai dasar menyusun suatu
organisme yang terdiri dari inti ( nukleus) yang terbungkus oleh
membran atau struktur serupa tanpa membran. Tidak ada kehidupan
dalam satuan yang lebih kecil dari pada sel . Sel terbentuk hanya dengan
pembelahan sel – sel sebelumnya . Sel dicirikan oleh adanya molekul
makro khusus , seperti Pati dan selulosa, yang terjadi dari ratusan sampai
ribuan gula atau molekul lain . Selain itu sel juga dapat dicirikan oleh
adanya makro molekul seperti protein dan asam nukleat baik DNA atau
RNA yang tersusun sebagai rantai yang terdiri dari ratusan sampai
ribuan molekul . Pada tumbuhan istilah sel meliputi protoplasma dan
dinding sel yang ada , sedangkan pada organisme multi sel yang ada
membentuk struktur kompleks yaitu jaringan dan organ. Sel pada
organisme multi sel tidak sama satu dengan yang lainnya tetapi masing
masing mempunyai struktur dan fungsi yang berbeda . Pada walnya
struktur dinding sel yang ada pada tumbuhan dianggap sebagai sel mati
hasil ekskresi zat hidupdalam sel akan tetapi baru baru ini makin banyak
ditemui bukti bahwa ada satuan organik yang ada di antara protoplasma
dan dinding , khususnya sel muda.
1.2. Tujuan praktikum
 Mahasiswa mampu membandingkan jenis sel dari berbagai jenis
organisme ( sel hewan & sel tumbuhan, sel hidup & sel mati)
 Mahasiswa mampu membedakan sel prokariotik dan eukariotik
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Sel merupakan unit terkecil yang menunjukkan semua sifat yang dihubungkan
dengan kehidupan. Suatu sel harus memperoleh energi dari luar untuk digunakan dalam
proses-proses vitalnya, misalnya pertumbuhan, perbaikan dan reproduksi. Semua reaksi
kimiawi dan fisika yang terjadi di dalam sel untuk mendukung fungsi-fungsi tersebut
disebut metabolisme. Reaksi metabolisme dikatalis oleh enzim. Enzim adalah molekul
protein yang dapat mempercepat terjadinya reaksi biokimiawi tanpa diubah secara
permanen ataupun dikonsumsi dalam proses tersebut. Struktur tiap enzim (atau protein
apapun lainnya) dikodekan oleh suatu segmen asam deoksiribonukleat yang disebut gen
(Campbell et al., 2008)
Semua makhluk hidup tersusun dari sel. Baik yang bersel satu (uniseluler) dan
yang bersel banyak (multiseluler). Sel dikatakan sebagai unit atau kesatuan dasar
kehidupan. Sel berasal dari bahasa Latin Cella atau Cellulae yang berarti kamar-kamar
kecil atau ruangan yang berukuran kecil (Waluyo, 2006).
Sel terbagi menjadi dua tipe yaitu, prokariotik dan eukariotik. Perbedaan karateristik
antara dua sel tersebut adalah keberadaan membran yang meyelubungi nukleus maupun
organel lainnya yang mempunyai fungsi spesifik, seperti mitokondria, retikulum
endoplasma (RE), badan golgi dan lisosom. Sel eukariotik memiliki karakteristik
tersebut, sedangkan pada sel prokariotik tidak (Nelson, 2004).
Sel tumbuhan mempunyai bentuk dan struktur yang bervariasi tergantung pada
tempat dan fungsi masing-masing. Sel tumbuhan berbeda dengan sel hewan, karena sel
tumbuhan mempunyai dinding sel yang nyata, sedang pada sel hewan bagian disebut
dinding sel adalah membran plasma. Selain perbedaan tersebut, pada sel tumbuhan
dijumpai adanya plastida serta vakuola sel yang dapat membesar, sedang pada sel
hewan tidak demikian (Nelson, 2004).
Sebagian besar sel eukariotik mempunyai mitokondria, yang mengandung enzim
dan mekanisme untuk respirasi aerob dan fosforila oksidatif. Dengan demikian, fungsi
utama mitokondria adalah menghasilkan adenosin trifosfat (ATP), satuan utama
pertukaran energi yang terjadi di dalam sel. Organel ini dikelilingi oleh membran ganda.
Membran dalamnya, yang mengandung rantai transpor elektron dan enzim yang
dibutuhkan untuk menghasilkan ATP, terdiri dari lipatan-lipatan yang disebut krista.
Krista tersebut menonjol ke dalam matriks atau rongga sentral. Mitokondria mempunyai
DNA dan ribosom sendiri, akan tetapi sebagai proteinnya diimpor dari sitoplasma. Sel
eukariot juga mempunyai organel-organel bermembran lain dalam sitoplasma (suatu
daerah antara nukleus dan membran plasama). Struktur-struktur subseluler ini
mempunyai struktur dan fungsi yang amat beragam (Anonim, 2007).
Sebuah sel mempunyai tiga bagian utama yaitu membran sel (selaput plasma),
sitoplasma , dan organel – organel sel . Nukleus atau inti sel merupakan organel
terbesar. Struktur sel dibagi menjadi struktur sel prokariotik dan eukariotik . Setiap
organisme tersusun dari salah satu tipe struktur tersebut, yaitu prokariotik dan
eukariotik. Sel prokariotik hanya terdapat pada kingdom atau dunia monera, dunia
Archaebqcteria ( Archae), dan dunia Eubacteria ( bacteria) . Adapun dunia animalia
,pkantae, fungi,dan dunia protista mempunyai stuktur sel eukariotik.( Penuntun
Praktikum ,2019).
BAB III
METODOLOGI
BAHAN DAN ALAT
A. Bahan :
➢ Gabus empulur batang singkong

➢ Bawang merah

➢ Daun Hydrilla verticillata

➢ Tusuk gigi

➢ Preparat E. coli atau Acetobacter

➢ Metilen biru

➢ Yodium / betadhine

➢ Sel epitel rongga mulut

➢ Alkohol

➢ Kapas

➢ Air
B. Alat :
➢ Mikroskop

➢ Pinset

➢ Pipet tetes.

➢ Gelas piala

➢ Silet / cutter

➢ Gelas objek & gelas penutup


PROSEDUR KERJA
A. Sediaan Bakteri
Lakukan pengamatan pada preparat jadi dengan menggunakan mikroskop
pembesaran 100x dan 400x.
1. Letakkan preparat E. coli .
2. Amatilah sel bakteri tersebut dengan mikroskop.
3. Gambar dan beri keterangan disertai warna untuk masing-masing bagian sel
B. Sediaan Sel Gabus Empulur Singkong
1. Buat irisan melintang dan membujur gabus singkong setipis mungkin
2. Letakkan di atas kaca preparat, beri setetes air, tutup dengan kaca penutup.
3. Amati dengan mikroskop, dimulai dengan perbesaran lemah dan dilanjutkan dengan
perbesaran kuat.
4. Untuk lebih jelas, tetesi dengan metilen biru pada salah satu ujung kaca penutup. Jika
terdapat
kelebihannya buang dengan tisu.
5. Amati dan gambarkan serta beri keterangan masing-masing bagiannya.
C. Sel Epidermis Umbi Lapis Bawang dan Daun Hydrilla verticillata
1. Belah umbi lapis Allium cepa, ambil selembar bagian lamelanya lalu patahkan.
Kemudian ambil
bagian transparan berupa selaput sel tipis dengan menggunakan pinset. Letakkan di atas
kaca
preparat, beri setetes air, tutup dengan kaca penutup. Gunakan jarum bedah untuk
menghilangkan gelembung udara pada preparat
2. Beri setetes metilen biru untuk mewarnai sel dengan menggunakan teknik pengairan.
(teteskan
sedikit metilen biru pada bagian tepi kaca penutup, lalu buang kelebihannya dengan
tisu)
3. Amatilah sel epidermis dengan mikroskop.
4. Gambar dan beri warna bagian–bagian sel seperti dinding sel, membran sel,
sitoplasma,
nukleus, nukleolus dan vakuola sel bagian ergastik substant (kristal kalsiu oksalat)
D. Sel Epitel Rongga Mulut
1. Bersihkan tangkai skalpel atau tusuk gigi dengan alkohol
2. Keroklah secara perlahan bagian dalam pipi dari dalam rongga mulut menggunakan
ujung
tumpul tusuk gigi hingga diperoleh lapisan lendirnya.
3. Teteskan sedikit air dengan pipet tetes diatas kaca obyek, lalu sebarkan lendir pada
ujung tusuk
gigi itu dan aduk dengan tetesan air tadi agar sel sel tidak mengelompok.
4. Tutup dangan kaca penutup (cover glass) agar tidak terbentuk gelembung udara
dibawah cover glass
BAB IV
HASIL PENGAMATAN
Sel merupakan structural yang fundamental dan fungsional bagi kehidupan dan
merupakan organisme terkecil dalam mahluk hidup

 Gambar hasil pengamatan sel bakteri

 Gambar hasil sel epidermis umbi bawang merah


 Gambar hasil pengamatan sel rongga mulut

 Gambar hasil sel pengamatan gabus empulur singkong melintang


 Gambar hasil sel pengamatan gabus empulur singkong membujur
BAB V
PEMBAHASAN
1.Sel bakteri
Struktur luar pada sel bakteri yaitu,
 Dinding sel adalah lapisan di luar membran sel yang mengelilingi jenis sel
tertentu dan membatasi ruang bagi sel untuk mengembang
 Kapsul merupakan bentuk lonjong
 Fitur universal yang dimiliki semua jenis sel berupa lapisan antar muka yang di
sebut membran plasma , yang memisahkan sel dengan lingkungan di luar sel,
guna melindungi inti sel dan sintem kelangsungan hidup yang bekerja di dalam
sitoplasma
 Flagella adalah merupakan yang berbentuk cambuk
Struktur dalam pada sel bakteri
 Sitoplasma adalah bagian sel yang terbungkus membran sel. Pada sel eukariota ,
sitoplasma adalah bagian non- nukleus dari protoplasma. Sitoplasma terdapat
sitoskeleton, berbagai organel dan vesikula , juga terdapat sitosol yang berupa
cairan tempat organel melayang layang di dalam nya
 Nukleuid adalah salah satu dari tiga bagian utama sel . Nukleus merupakan salah
satu organel yang ditemukan hampir pada semua organisme eukariotik
 Ribosom adalah salah satu organel yang berukuran kecil dan padat dalam sel
yang berfungsi sebagai tempat sintesis protein. Ribosom adalah komponen sel
yang membuat protein dari semua asam amino.
 Plasma adalah komponen dari darah yang berbentuk cairan dengan warna
kuning. Cairan ini yang kemudian menjadi medium sel- sel darah yang
berbentuk butiran -butiran darah . Di dalamnya terkandung benang – benang
fibrin yang berguna untuk menutup luka yang terbuka

2.Sel epidermis umbi lapis bawang


 Cairan adalah fluida tak termampatkan yang menyesuaikan dengan bentuk
wadahnya tetapi mempertahankan volume yang ( hampir) konstan tidak
tergantung pada tekanan. Dengan demikian , ini adalah salah satu dari empat
wujud dasar materi ( yang lain adalah padat, gas, dan plasma) , dan merupakan
kedaan satu- satunya dengan volume yang pasti namun tidak memiliki bentuk
yang tetap
 Dinding sel adalah lapisan di luar membran sel yang mengelilingi jenis sel
tertentu dan membatasi ruang bagi sel untuk bergerak.
 Inti sel adalah pusat pengawasan sel. Ia mengawasi reaksi- reaksi kimia yang
terjadi dalam sel dan reproduksi sel. Inti mengandung asam dioksiribo nukleat
( ADN) yang umum disebut gen kromosom . Gen ini menentukan sifat-sifat
protein enzim sitoplasma , dan dengan jalan ini mengawasi aktivitas sitoplasm

3.Sel epitel rongga mulut


 Membran inti adalah initi sel atau nukleus , sel adalah organel yang ditemukan
pada sel eukariotik . Organel ini mengandung sebagian besar materi genetik sel
dengan bentuk molekul DNA linear panjang yang membentuk kromosom
bersama dengan beragam jenis protein histon. Gen di dalam kromosom-
kromosom inilah yang membentuk inti sel
 Plasma adalah komponen dari darah yang berbentuk cairan dengan warna
kuning. Cairan ini yang kemudian menjadi medium sel-sel darah yang berbentuk
butiran-butiran darah. Di dalamnya terkandung benang-benang fibrin yang
berguna untuk menutup luka yang terbuka
4.Gabus empulur singkong melintang
 Gelembung udara merupakan bentuk bulat-bulat yang berisi udara
 Dinding sel adalah lapisan di luar membran yang mengelilingi jenis sel tertentu
dan membatasi ruang bagi sel untuk mengembang
 Ruang antar sel
5.Gabus empulur singkong membujur
 Gelembung udara merupakan bentuk bulat-bulat yang berisi udara
 Dinding sel adalah lapisan di luar membran sel yang mengelilingi jenis sel
tertentu dan membatasi ruang bagi sel untuk mengembang
 Ruang antar sel
BAB VI
PENUTUP

6.1 Kesimpulan
Setelah melakukan praktikum biologi mengenai sel sel pada mahluk hidup
dapat disimpulkan bahwa
a. Sel meeupakan penyusunan struktur kehidupan yang paling kecil atau
paling sedehana
b. Sel pada umumnya berbentuk bulat , lengkung, kubus, prisma,
memanjang , dll
c. Pada sel hewan bentuk sel tidak tetap karena tidak memiliki dinding sel
melainkan slaput plasma
d. Pada tumbuhan memiliki bentuk yang tetap karena memiliki dinding sel
e. Organel yang dimiliki sel hewan antara lain lisosom, sentriol, dan
sentrosom memiliki ukuran lebih kecil pada sel tumbuhan
6.2 Saran
Sebaiknya di dalam pelaksanaan praktikum ini waktu yang telah ditentukan
digunakan dengan sebaik-baiknya , sehingga praktikum berjalan lancar sesuai yang
diinginkan.
DAFTAR PUSTAKA

Campbell, Neil. A, dkk. 2008. Biologi Edisi Kedelapan Jilid 1. Jakarta : Erlangga
Waluyo,Joko.2006. Biologi Dasar. Jember. Universitas press
Nelson , Dl dan Cox , Mm. 2004 .Molecular dan Ecullar Biologi Edisi
Keempat.Jakarta: Erlangga
Anonim. 2007. Sel Tumbuhan. Wikipedia. http://id.wikipedia.org.
Tutuarima, Tuti, dkk.2019.Penuntun Praktikum Biologi.Bengkulu : Universitas
Bengkulu
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI

Disusun Oleh:
Nama : Rani Taharah
NPM : E1G020073
Prodi : Teknologi Tndustri Pertanian
Kelompok :
Hari/Tanggal : Sabtu / 16 Desember 2020
Dosen : 1. Ir.Hasanuddin,M.Sc
: 2. Tuti Tutuarima , S.TP, M.Si
: 3. Dr.Ir. Damres Uker, M,Sc
Koass : 1. Pera Atria STP.
: 2. Ade Tri Harwati
Objek praktikum : TRANSFOR SEL MAHLUK HIDUP

LABOLATORIUM TEHNOLOGI PERTANIAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2020
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI

Disusun Oleh:
Nama : Rani Taharah
NPM : E1G020073
Prodi : Teknologi Industri Pertanian
Kelompok :
Hari/Tanggal : Sabtu / 16 Desember 2020
Dosen : 1. Ir.Hasanuddin,M.Sc
: 2. Tuti Tutuarima , S.TP, M.Si
: 3. Dr.Ir. Damres Uker, M,Sc
Koass : 1. Pera Atria STP.
: 2. Ade Tri Harwati
Objek praktikum : JARINGAN TUMBUHAN DAN HEWAN

LABOLATORIUM TEHNOLOGI PERTANIAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2020
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI

Disusun Oleh:
Nama : Rani Taharah
NPM : E1G020073
Prodi : Teknologi Industri Pertanian
Kelompok :
Hari/Tanggal : Sabtu / 25 November 2020
Dosen : 1. Ir.Hasanuddin,M.Sc
: 2. Tuti Tutuarima , S.TP, M.Si
: 3. Dr.Ir. Damres Uker, M,Sc
Koass : 1. Pera Atria STP.
: 2. Ade Tri Harwati
Objek praktikum : KEANEKARAGAMAN TUMBUHAN

LABOLATORIUM TEHNOLOGI PERTANIAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2020
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Keanekaragaman mahluk hidup adalah perbedaan di antara mahluk hidup yang


berbeda jenis dan sifatnya. Keanekaragaman mahluk hidup karena adanya perbedaan
sifat seperti ukuran, bentuk, warna, fungsi organ, tempat hidup, dan lain-lain .
keanekaragaman mahluk hidup sangat penting bagi keberlangsungan dan kelestarian
mahluk hidup.
Keanekaragaman mahluk hidup adalah suatu istilah pembahasan yang mencakup
semua bentuk kehidupan yang secara ilmiah dapat di kelompokkan menurut skala
organisasi biogenesisnya ,yaitu mencakup gen, spesies tumbuhan ,hewan dan mikro
organisme serta ekosistem , dan proses proses ekologi . Dimana bentuk kehidupan ini
merupakan bagiaanya, dapat juga di artikan eebavai kondisi keanekaragaman bentuk
kehidupan dalam ekosistem tersebut. Keanekaragaman hayati sering kali digunakan
sebagai ukuran kesehatan sistem ekologi .
Hewan termasuk kingdom Animalia . Merupakan kelompok besar organisme yang
multiseluler , mampu menanggapi rangsangan dengan aktif dan memperoleh nutrien
dengan memakan organisme lain ( heterotrof) . Keanekaragaman pada hewan
merupakan variasi dari struktur , bentuk ,jumlah, dan sifat lainnya . Hewan di bagi
menjadi dua yaiu invertebrata adalah yang tidak bertulang belakang , kedua vertebrata
yaitu hewan yang bertulang belakang.
Keanekaragaman dapat terjadi akibat di pengaruhi oleh faktor genetik dan faktor
lingkungan . Faktor genetik atau faktor keturunan adalah sifat dari mahluk hidup itu
sendiri yang diperoleh dari induk nya , faktor genetik ditemukan oleh gen atau pembawa
sifat . Faktor lingkungan adalah faktor dari luar mahluk hidup yang meliputi lingkungan
fisik, lingkungan kimia dan lingkungan biotik.
Perkawinan dapat menghasilkan keanekaragaman , perkawinan antara spesies yang
berbeda mungkin dapat menghasilkan keturunan, tetapi keturunan itu tidak dapat
menghasilkan keturunan yang baru , yang mana keturunan yang baru merupakan
keturunan yang steril. Perkawinan di antara individu di dalam jenis ( spesies) yang sama
akan menghasilkan keturunan yang dapat berkembang biak menghasilkan keturunan
berikutnya.

1.2 Tujuan.
Melihat dan mempelajari ciri- ciri morfologi dari berbagi jenis tumbuhan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Keanekaragaman genetik yang tinggi akan sangat membantu suatu populasi


beradaptasi terhadap perubahan- perubahan yang terjadi di lingkungan sekitarnya,
sehingga keanekaragaman perlu dikonservasi . Identifikasi dan mempertahankan
keanekaragaman genetik genetik suatu populasi sangat penting dalam konservasi , salah
satu standar baru untuk mempelajari keanekaragaman genetik aalah dengan
menggunakan DNA dari gen tersebut ( Eurine , 2013)
Karakteristik komunitas pada suatu lingkungan adalah keanekaragaman. Makin
beranekaragam komponen biotik , maka makin tinggi keanekaragaman , sebaliknya
makin kurang beranekaragan maka diakatakan keanekaragaman rendah.
Keanekaragaman tumbuhan merupakan keanekaragaman tumbuhan yang menempati
suatu ekosistem ( Erinda dkk 2013).
Keanekaragaman hayati disebut juga biodiversitas . Ini merupakan serapan
langsung dari kata biodiversity . Keanekaragaman hayati teeebntuk karena adanya
keseragaman ( kesamaan ) dan keberagaman ( perbedaan) sifat atau ciri mahluk hidup.
Keanekaragaman dapat dilihat antara lain dari perbedaan bentuk ,ukuran,warna ,jumlah
, dan faktor fisiologi ( ferdinond ,2010)
Keanekaragaman merupakan macam mahluk hidup yang ada di
bumi.keanekaragaman di timbulkan oleh faktor genetis kelas - kelas yang memiliki
karakteristik , dikelompokkan salam satu filum atau satu divisi untuk tumbuhan , filum
atau divisi cenderung memiliki ciri yang sama dalam kingdom. Mahluk hidup di bumi
ini di kelompok kan ke dalam 5 kingdom yaitu monera, protista, fungi, plantae, dan
animalia ( Waluyo ,2010)
Seluruh sumber daya alam yang ada di bumi bergabung membentuk unsur
pembentukan lingkungan hidup yang kemudian dimanfaatkan dalam berbagai usaha
penunjang kehidupan setiap mahluk hidup yang menempati alam semesta ini ( Irwan
,2010)
Karakteristik komunitas pada suatu lingkungan hayati yang tinggi dalam suatu
komunitas menjadi indikasi bahwa adanya kompleksitas tinggi dan akan terjadi
interaksi spesies yang melibatkan transfer energi atau jaring makanan . Predasi serta
pembagian relung yang lebih kompleks dan stabil.keanekaragaman jenis dapat
digunakan untuk mengukur stabilitas komunitas. Stabilitas komunitas merupakan
kemampuan suatau komunitas untuk menjaga dirinya tetap stabil walau mendapatkan
berbagai jenis gangguan terhadap komponen-komponen ( Sriyati dalam Nugroho, 2015)
Genotip adalah suruh gen yang dimiliki suatu individu. Genotip yang terekpresikan
menampakkan genotif pada suatu individu . Genotif yang melibatkan alel- alel pada
suatu lokus tunggal dapat menghasilkan genotif yang homozigot. Keturunan homozigot
dapat di hasilkan dari jalur murni perpaduan heterozigot dihasilkan dari alel yang
berbeda ( ( start and millian, 2010)
Keankeragaman merupakan ciri-ciri dasar mahluk hidup. Adanya keanekaragaman
genetik merupakan hasil seleksi alam dari suatu spesies terhadap lingkungannya.
Keanekaragaman tidak hanya terjadi pada tumbuhan dan hewan saja tetapi juga manusia
. Namun pada manusia, keanekaragaman yang terjadi hanya terjadi pada tingkat gen
berkaitan dengan pewarisan sifat . Manusi memperlihatkan variasi pada beberapa ciri-
ciri yang dapat dilihat dengan mudah melalui genotip atau sifat yang tampak (
Cummings , 2011)
Pada kingdom animalia terdapat pengelompokan hewan vertebrata dan avertebrata ,
vertebrata adalah hewan bertulang belakang atau memiliki unsur yang lebih tinggi
dibanding inver. Pada percobaan ini , dari percobaan yang di amati hewan punya titik ,
hanya tulang belakang ( Santi ,2011)
BAB III
METODOLOGI

Bahan dan Alat


A. Bahan
 Oscilatoria sp
 Crolalasia sp
 Euglena so
 Adiantium
 Sargasum
 Jamur tempe ( jamur Rhizopus sp. dan mucor sp)
 Marchantia polymopha
 Clotalaria sp. ( Kembang merak)
 Zea mays ( jagung)

B. Alat
 Pinset
 Gelas benda
 Pipet tetes
 Mikroskop
 Gelas penutup
 Air

PROSEDUR KERJA
A. Monera
a. Ambil setetes air yang mengandung filament-filamen Oscillatori dan letakkan
pada gelas benda,
tutup dengan gelas penutup. Amati dibawah mikroskop
b. Perhatikan bentuk koloni dan ujungnya, bnetuk sel-sel penyusun dan warnanya
c. Gambar dan beri keterangan. Tuliskan klasifikasinya

B. Protista
a. Ambil setetes air yang mengandung Euglena
b. Letakkan diatas gelas benda dan tutup dengan gelas penutup, amati dibawah
mikoskop
c. Perhatikan bentuk selnya, nucleus, kloroplas, bintik pigmen, dan flagelnya
d. Gambar dan beri keterangan bagian-bagiannya. Tuliskan klasifikasinya

C. Fungi
a. Ambil jamur tempe dengan pinset. Letakkan diatas gelas benda, tetesi air dan tutup
dengan gelas
penutup. Amati dibawah mikroskop
b. Perhatikan hifa, stolon, rizoid, sporangium dengan sporangiofor dan spora-sporanya
c. Gambar dan beri keterangan bagian-bagiannya. Tulisakan klasifikasinya

D. Algae
a. Sediakan sediaan Sargassum
b. Perhatikan morfologi talusnya (warna, bentuk aksis, dan gelembung udara, “holdfast”
tempat
melekat pada habitatnya
c. Gambar dan beri keterangan bagian-bagaiannya. Tuliskan klasifikasinya.

E. Bryophyta
a. Sediakan sediaan Marchantia polymorpha
b. Perhatikan morfologi gametofit (bentuk, warna talus dan rhizoid) dan
gametagiumnya
(gametangiofo, bentuk cakram, gametangium)
c. Gambar dan beri keterangan bagian-bagiannya. Tuliskan klasifikasinya.

F. Pteridophyta
a. Sediakan sediaan Andiantinum sp
b. Perhatikan morfologinya : rizoma, akar, abatng, bentuk dan letak sorus pada daun
c. Gamba dan beri keterangan bagian-bagiannya
d. Tuliskan klasifikasinya.

G. Spermatophyta
a. Sediakan sediaan Crotalaria sp. dan Zea mays
b. Perhatikan morfologinya : batang, tipe akar, bentuk pola pertulangan daun, jumlah
bagian kelopak
dan mahkota bunga
c. Gambar dan beri keterangan bagian-bagiannya. Tuliskan klasifikasinya
BAB IV
HASIL PENGAMATAN

4.1 monera
Gambar oscillatoria sp.

4.2 protista
Gambar Euglena

4.3 fungi
Gambar Rhizopus oryzae
Z

4.4 Algae
Gambar sargassum polyfolium
4.5 Bryophita
Gambar
Marchantia
polymopha

4. 6 pteridophyta
Gambar Adiantum sp.
4.7 Spermatophyta
Gambar crotalaria sp.

Gambar Zea mays


BAB V
PEMBAHASAN

5.1 Monera
Moneta berasal dari bahasa Yunani moneres yang berarti tunggal. Sesuai dengan
arti katanya ,moneta adalah mahluk hidup yang memiliki satu sel ( uniseluler) . Monera
bersifat prokariotik yang artinya monera tidak memiliki membran inti ( lebih tepatnya
membran inti belum teeebntuk secara sempurna) . Terdapat dua pembagian dalam
kingdom monera yaitu Archaebacteria dan Eubacteria . Archaebacteria merupakan
bakteri yang dapat hidup di tempat - tempat ekstrim, sspweti pada lahan gambut dan
lain- lain. Serta bakteri yang mampu bertahan pada kondisi tanpa oksigen , sedangkan
Eubacteria adalah bakteri yang membutuhkan oksigen.

5.2 protista
Protista adalah organisme eukariotik pertama atau paling sederhana . Protista
merupakan organisme eukariotik sehingga memiliki membran inti sel . Namun ada juga
protista yang hidup berbagai habitat yang mengandung air , dan ada juga yang hidup
dwnagn bersimbiosis di dlaam tubuh organisme lain secara parasit atau mutualisme.

5.3 Algae
Alga adalah organisme yang secara morfologis sederhana yang mengandung
klorofil dengan ukuran yang berkisar mikrokopis dan uniseluler ( sel tunggal) sampai
sangat besar ( multiseluler) Algae tidak mengalami diferensiasi dan tidak ada akar.
Algae memainkan peran penting dalam rantai makanan dan dalam menjaga suplai
oksigen di bumi

5.4 fungi
Fungi merupakan organisme eukariotik yang memiliki dinding sel dan umumnya
tidak mutil , karakteristik ini menyerupai tumbuhan namun memiliki klorofil. Fungi
disebut sebagai organisme heeerotrof ,dan sifat heterotrof menyerupai sel hewan

5.5 Bryophita
Bryophyta merupakan tanaman dengan struktur tubuh yang sel-sel penyusun nya
sudah terpesialisasi , salah satu jenis bryophyta bwrspora selain dari ciri-ciri tumbuhan
paku. Ciri-cirinya bryophyta tidak mempunyai iklanisasi pembuluh dan tidak berakar ,
tidak mempunyai batang , berkembang biak , dll

5.6 pteridophyta
Pteridophyta lebih sering disebut dengan tumbuhan pqku merupakan tumbuhan
tingkta tinggi yang sudah memiliki akar, daun ,dan batang swjati. Tumbuhan paku
memiliki ciri-ciri yaitu lapisan pelindung sel yang terdapat di sekeliling organ
reproduksi.

5.7 Spermatophyta
Spermatophyta merupaakn kelompok tumbuhan yang menghasilkan biji ,
Spermatophyta merupakan kormaphyta kareasi , memiliki akar , batang dan daun sejati
. Spermatophyta dapat menghasilkan bunga sehingga termasuk kedalam anthrophyta
,habitatnya di darat dan juga ada di perairan

5.8 Zea mays


Jagung adalah tanaman pangan penghasil karbohidrat yang besar. Jagung
merupakan tanaman semusim. Saru siklus hidupnya diselesaikan 80- 150 hari.
BAB VI
PENUTUP

6 .1 Kesimpulan
Pada praktikum kali i i dapat ditarik kesimpulan bahwa struktur tumbuhan tingakt
tinggi dengan tingkat rendah sangat berbeda , stuktur tubuh tumbuhan tingkat tinggi
secara umum terdiri dari akar ,batang daun dan bunga. Pada praktikum kali ini ada 3
jwnai tumbuhan yang di bahas yaiu Bryophyta, pteridophyta, Spermatophyta . Pada
Bungan jagung mempunyai dua jenis , yaitu bunga betina dan bunga jantan , sedangkan
biji jagung terdiri atas 3 bagian utama yaitu pericamp,endiaperma, dan embrio.

6.2 Saran
Sabaiknya dalam pelaksanaan praktikum kali ini praktikan harus menguasai materi
dan konsep dalam melakukan setiap kegiatan . Praktikan juga harus teliti dan cermat
saat menggunakan alat alat lab.
DAFTAR PUSTAKA

Eurina ,dkk .2013. Variasi Generik Tanaman Tomat dari Beberapa Tempat di Sulawesi
Barat.Berdasarkan Gen . Manado: UNSTRAT

Ferdinond . F dan M Arriwibiwo .2010.Praktis Belajar Biologi. Jakarta : Erlangga

Start.cevil.and Beverly me millian .2010. Human Biologi Right Edition.New York :

Books/care cengange Learning

Cummings . Michaeir .2011. Human Heredity : Principles and Issues Ninatth Edition.
New York : Borak/ Code cengange Learning
Santi. T.K.2011. Penggunaan Model Pembelajaran Snowball thewrimb dalam mata
kuliah sistem matika Hewan Vertebrata Mahasiswa Biologi. Jurnal ilmiah Paragraf .8 [
22] : 22
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI

Disusun Oleh:
Nama : Rani Taharah
NPM : E1G020073
Prodi : Tehnologi industri pertanian
Kelompok :
Hari/Tanggal : Rabu /02 DESEMBER 2020
Dosen : 1. Ir.Hasanuddin,M.Sc
: 2. Tuti Tutuarima , S.TP, M.Si
: 3. Dr.Ir. Damres Uker, M,Sc
Koass : 1. Pera Atria STP.
: 2. Ade Tri Harwati
Objek praktikum : KEANEKARAGAMAN HEWAN

LABOLATORIUM TEHNOLOGI PERTANIAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2020
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Keanekaragaman makhluk hidup dapat terjadi akibat adanya perbedaan warna,
ukuran, bentuk, jumlah, tekstur, penampilan, dan sifat-sifat lainnya. Sedangkan
keanekaragaman dari makhluk hidup dapat terlihat dengan adanya persamaan ciri antar
makhluk hidup. Untuk dapat mengenal makhluk hidup khususnya pada hewan
berdasarkan ciri-ciri yang dimilikinya dapat dilakukan melalui pengamatan ciri-ciri
morfologi, habitat, cara berkembang biak, jenis makanan, tingkah laku, dan beberapa
ciri lain yang dapat diamati. Untuk mengetahui keanekaragaman jenis hewan pada suatu
tempat dapat menentukan indeks keanekaragaman suatu komunitas, sangatlah
diperlukan pengatahuan atau keterampilan dalam mengindentifikasi hewan.
Bagi seseorang yang sudah terbiasa pun dalam melakukan indentifikasi hewan
sering membutuhkan waktu yang lama, apalagi yang belum terbiasa. Karena itu untuk
kajian dalam komunitas dan indeks keanekaragaman sering didasarkan pada kelompok
hewan, misalnya, familia, ordo atau kelas dan hal ini pun dibutuhkan cukup
keterampilan dan pengalaman.
Mengingat keanekaragaman spesies dan jumlah hewan yang berada di daerah
tropis jauh lebih banyak di bandingkan dengan daerah temperatur dan daerah beriklim
dingin. Untuk beberapa tujuan yang praktis, ada suatu cara penentuan untuk mendukung
indeks keanekaragaman suatu habitat/komunitas tanpa harus mengetahui nama masing-
masing jenis hewan sama atau tidak/berbeda pada pola pengurutan pengambilan sampel
yang dilakukan secara aacak pada saat pengamatan di laboratorium atau di lapangan
secara langsung, metode itu dikemukakan oleh Kennedy pada tahun 1997 (Umar, 2009).
Komunitas yang mengalami situasi lingkungan yang kurang menyenangkan
dimana kondisi fisik terus-menerus menderita, kadang kala atau secara berkala,
cenderung terdiri atas sejumlah spesies yang jumlahnya kecil tetapi berlimpah.
Keanekaragaman hayati terbagi menjadi tiga tingkat , yaiu keanekaragaman gen,
keanekaragaman jenis dan keanekaragaman ekosistem.

1. 2 Tujuan
Mahasiswa mampu mengenal dan membedakan ciri-ciri morfologi dari berbagai
bentuk hewan yang tergolong sub vilum avertebrata
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Di dalam ekosistem terdapat berbagai jenis hewan. Berbagai jenis tersebut


memiliki kebutuhan yang sama tetapi mereka memiliki perbedaan dan persamaan .
Perbedaan itu meliputi struktur bentuk tubuhnya , perbedaan yang nyata memungkinkan
mereka dikenali sebagai kelompok yang berbeda . Perbedaan tersebut menunjukkan
adanya keanekaragaman ( Waluyo, 2006)
Klasifikasi adalah penggolongan aneka jenis hewan atau tumbuhan kedalam
golongan - golongan tertentu . Golongan golongan ini disusun runtut sesuai dengan
tingkatannya ( hierarkinya ), yaitu dimulai dari tingkatan yang lebih kecil hingga
keringatan yang lebih besar. Ilmu yang mempelajari prinsip dan cara mengelompokkan
mahluk hidup kedalam golongannya disebut taksonomi atau sistematik ( Sulistyo
Rini,2009)
Hewan invertebrata adalah hewan yang tidak bertulang belakang , serta memiliki
struktur morfologi dan anatomi lebih sederhana dibandingkan dengan kelompok hewan
punggung /Bertulang belakang , juga sistem pencernaan,pernapasan , dan peredaran
darah lebih sederhana dibandingkan hewan vertebrata. Avertebrata dibagi menjadi 9
filum yaitu protozoa, porifera, platyhelminthes, Nemathelminthes , Annelide,Mollusca,
Arthropoda dan Echinodermata. ( Romimohtarto,2007)
Keanekaragaman hayati yang ada pada ekosistem pertanian seperti persawahan
dapat mempengaruhi pertumbuhan dan produksi tanaman , yaitu dalam sistem
perputraan nutrisi, perubahan iklim mikro, dan detoksifikasi senyawa kimia. Serangga
sebagai salah satu komponen keanekaragaman hayati juga memiliki peranan penting
dalam jaringan makanan yaitu sebagai herbivor , karnivor, dan detivor ( Bayu, 2011).
Keanekaragaman yang tinggi menunjukkan bahwa suatu komunitas memeluki
kompleksitas yang tinggi komunitas yang tua dan stabil akan mempunyai
keanekaragaman jenis yang tinggi. Sedangkan suatu komunitas yang sedang
berkembang pada tingjat suksesi mempumyai jumlah jenis rendah daripada komunitas
yang sudah mencapai klimaks. Komunitas yang memiliki keanekaragaman yang tinggi
lebih tidak mudah terganggu oleh pengaruh lingkungan. Jadi dalam suatu komunitas
dimana keanekaragaman nya tinggi akan terjadi interaksi spesies yang melibatkan
transfer energi, kompetisi dan Niche yang lebih kompleks ( Umar ,2012)
BAB III
METODOLOGI

3.1 BAHAN DAN ALAT

A. Bahan :
✓ Kecoa
✓ Cangkang siput
✓ Udang (Penaeus merguiensis)
✓ Ikan
✓ Amphibia : Katak (Rana sp)
✓ Reptilia : Kadal (Lacerta sp)
✓ Burung : Merpati (Culumba sp

B. Alat :
✓ Kaca pembesar
✓ Pensil / pulpen

3.2 PROSEDUR KERJA

A. Cangkang Siput
1. Gambar morfologi hewan tersebut dan sebutkan bagian-bagian tubuhnya.
2. Buat klasifikasinya

B. Udang (Penaeus sp.)


1. Gambar morfologi hewan tersebut dan sebutkan bagian-bagian tubuhnya.
2. Buat klasifikasinya

C. Kelas Osteichyes, ikan mas (Cyprinus carpio)


1. Perhatikan tubuh bagian luar ikan. Pelajari bagian kepala (caput), badan (truncus) dan
ekor (cauda).
Gambar dengan seksama dengan memberikan keterangan seperlunya.
Pada bagian kepala terdapat :
a. Rima oris (celah mulut)

b. Fovea nasalis (cekung hidung)


c. Organo fisus (mata)
d. Apparatus opercularis (tutup insang)

Pada bagian badan (truncus) terdapat :


a. Squama (sisik)
b. Linea Lateralis
c. Anus, porus genitalia
d. Pinnea pectoralis / P. Thoracales / P. Thoracicae (sirirp dada)
e. Pinnea abdominalis
f. Pinna analis (sirip anal)
g. Pinna dorsalis (sirip punggung)
Pada bagian ekor (cauda) terdapat Pinna caudalis (sirip ekor)
2. Buatlah Klasifikasinya

D. Kelas Amphibia, Katak (Rana Sp) dan Kelas Reptilia, Kadal (Lacerta agilia)
1. Gambar morfologi hewan tersebut.
2. Tuliskan bagian-bagian : kepala, truncus, dan kaki depan (exstremitur anterior) serta
belakang
(exstremitur exterior)
3. Tuliskan organ-organnya : alat penglihatan, celah mulut, mulut, alat pendengaran,
lubang hidung
dan anus dalam bahasa latin.
4. Buatlah klasifikasinya.

E. Kelas Aves, Merpati (Columba livia)


1. Gambar morfologi hewan tersebut.
2. Tuliskan bagian-bagian : cervix, sayap, ekor dan kaki.
3. Tuliskan organ-organnya : alat penglihatan, paruh, alat pendengaran, lubang hidung
(sudah
berhubungan dengan tenggorokan) dalam bahasa latin.
4. Buatlah klasifikasinya.
BAB IV
HASIL PENGAMATAN
A. Cangkang siput

Klasifikasi
Kerajaan: Animalia
Filum : Mollusca
Kelas. : Gastropoda
Famili : Achatinidae
Genus : Achatina
Subgenus : Lissachatina
Spesies : A. Fulica

B. Udang

Klasifikasi
Kerajaan : Animalia
Filum. : Arthropoda
Subfilum : Crustacea
Kelas. : Malacostraca
Ordo. : Decapoda
Subgenus :pleocyemata
Spesies. : Caridea

C. Ikan

Klasifikasi
Kerajaan : Animalia
Filum : chordata
Kelas. : Ostelchtyes
Ordo. : Perciformers
Famili. : Cichildae
Genus. : Oreochromis
Spesies : oreochromis niloticus

D. Kelas Amphibi

Klasifikasi
Kerajaan : Animalia
Filum. : Chordata
Kelas. : Amphibia
Ordo. : Anura
Famili. : Ranidae
Genus. : Fejervarya
Spesies. : F. Cancrivora

E. Kelas Aves, merpati

Klasifikasi
Kerajaan : Animalia
Filum. : Chordata
Kelas. : Aves
Ordo. : Columbiformes
Famili. : Columbidae
Genus. : Columbia
Spesies. : C. Livia
BAB V
PEMBAHASAN

Kingdom animaliamerupakan sekelompok organisme eukariotik(organisme dengan


sel kompleks) dan multiseluler. Kingdom animaliaatau yang bias juga disebut dengan
hewan ini memiliki struktur, pengelompokkan, dan cara mendapatkan makanan yang
berbeda dengantumbuhan. Misalnya untuk mendapatkan makanan, tumbuhan
akanmelakukan fotosintesis (membuat makanannya sendiri), namun padahewan tidak
akan bias melakukan fotosintesis karena hewan tidakmemiliki klorofil. Oleh karena itu
hewan akan mencari makanannyasendiri dan kemudian makanan tersebut akan dicerna
di dalam tubuhnyayang nantinya akan digunakan untuk sumber energy mereka. Dan
prosestersebut juga memerlukan oksigen.Oleh karena hal itulah hewan merupakan
spesies yang dapat bergerak bebas. Namun apabila dilihat secara molekuler, hewan
dapat bergerakkarena susunan selnya yang tidak memiliki pembatas atau dinding
sel.Sehingga sel hewan tidak kaku seperti sel tumbuhan. Selain ciri tersebuthewan juga
memiliki ciri-ciri utama yang lain.
Ciri Utama Kingdom Animalia adalah :

jugamenggunakan reproduksi
aseksual

triploblastik (endoderm, lapisan tengah(nesoderm), dan eksoderm)

Kingdom animalia juga merupalan salah satu kingdom yangmemiliki jumlah anggota
paling banyak dan juga beragam. Namunsecara garis besar, kingdom animalia dibagi
menjadi dua kelompokatau golongan utama, yaitu golongan hewan vertebrata (bertulang
belakang) dan invertebrata (tak bertulang belakang). Kedua hewan inimemiliki struktur
tubuh yang berbeda, namun tetap satu kingdom. Dan berikut ini adalah penjelasan dari
masing-masing golongan

A. Mollusca
Mollusca merupakan filum terbesar dari kingdom animalia. Mollusca dibedakan
menurut tipe kaki, posisi kaki, dan tipe cangkang, yaitu Gastropoda, Pelecypoda, dan
Cephalopoda. Yang pertama yaitu, Gastropoda (dalam bahasa latin, gaster =perut,
podos=kaki) adalah kelompok hewan yang menggunakan perut sebagai alat gerak atau
kakinya. Misalnya, siput air (Lymnaea sp.), remis (Corbicula javanica), dan bekicot
(Achatia fulica). Hewan ini memiliki ciri khas berkaki lebar dan pipih pada bagian
ventrel tubuhnya. Gastropoda bergerak lambat menggunakan kakinya. Gastropoda darat
terdiri dari sepasang tentakel panjang dan sepasang tentakel pendek. Pada ujung tentakel
panjang terdapat mata yang berfungsi untuk mengetahui gelap dan terang. Sedangkan
pada tentakel pendek berfungsi sebagai alat peraba dan pembau. Gastropoda akuatik
bernapas dengan insang, sedangkan Gastropoda darat bernapas menggunakan rongga
mantel

B. Udang
Anggota sub filum Crustacea ini (kira-kira 44.300 jenis) pada umumnya hidup di
laut dan ada beberapa jenis yang hidup di air tawar. Crustacea ini memiliki tubuh
dengan keragaman bentuk yang berbeda-beda. Pembagian tubuhnya jelas terdiri dari
kepada, dada dan perut. Bagian kepala dan perut menyatu disebut dengan
Cephalothorax. Bagian kepala mempunyai lima padang “appendages” dengan
pembagian berturut-turut mulai dari anterior ke posterior sebagai berikut : 1) yang
paling anterior adalah sepasang antena; 2) sepasang antena yang tidak berkembang; 3)
sepasang mendibula; 4) dua pasang maxilae.
Pada bagian kepala dan segmen pertama dari tubuh umumnya diselubungi oleh
“carapace”. Pada abdomen terdapat 6 segmen dengan 5 pasang pleopoda dan pada
bagian posteriornya terdapat sepasang uropod. Kepiting dan lobster (sub kelas
Malacostraca) adalah contoh bagaimana Crustacea memodifikasi tubuhnya sesuai
dengan cara hidupnya. Misalnya, appendages anterior dan pleopodanya mempunyai
capit untuk merobek mangsanya. Contoh lain adalah Copepoda (sub kelas Copepoda)
dimana hidupnya bebas di laut lepas sebagai plankton. Juga ada jenis teritik (subkelas
Cirripeda) yang hidup di atas substrat batuan. Teritik memiliki cangkang sangat keras
untuk melindungi diri dari lapisan ombak, kekeringan dan serangan predator.

C. Ikan
Ikan merupakan hewan berdarah dingin, yaitu suhu tubuhnya berubah-ubah sesuai
dengan perubahan lingkungan ( Kamajaya, 1996: 48 ). Tubuh ikan umumnya pipih
bilateral terdiri atas bagian badan ( tuncus ), kepala ( caput ), dan ekor ( cauda ). Sirip
yang terdapat pada ikan umumnya sirip punggung/pina dorsalis, sirip dada/pina
thoracalis, sirip perut/pina abdominalis, sirip anus/pina analis, dan sirip ekor/pina
caudalis. Di daerah kepala terdapat celah mulut, sepasang cekung hidung/fofeanasalis di
depn mata. Mata terletak di bagian samping tanpa kelopak, mata ditutup oleh selaput
argantea yang kuat. Bagian samping kepala terdapat insang/operculum. Seluruh bagian
badan ditutup oleh sisik. Pada bagian samping tubuh samar-samar terlihat garis yang
memanjang ke arah ekor, disebut gurat sisi/linea lateralis. Pada bagian ventral tubuh
terdapat dua sampai tiga lubang pengeluaran, yaitu lubang anus, lubang urin, dan lubang
kelamin. Sirip ekor umumnya bertipe homocercal ( ujung sirip terbelah menjadi bagian
yang sama ) .

D. Katak / Amphibi
Amphibi berasal dari kata Amphi, artinya rangkap dan bios, yang artinya kehidupan,
karena amphibi adalah hewan yang hidup denagn dua bentuk kehidupan, mula-mula
dalam air tawar, kemudian dilanjutkan di darat ( Radiopoetro, 1981: 471 ). ..Kelas
amphibi mencakup tiga bangsa, yaitu apoda, urodela, anura. Ciri-ciri morfologi anura
antara lain, tubuh pendek, lebar, dan kaku, kepala dan badan bersatu, tanpa leher, dan
ekor, tungkai depan lebih kecil dan lebih pendek dibandingkan tungkai belakang.
Contoh dari kelas ini adalah Rana sp.dan Bufo sp., tubuh katak terdiri atas kepala,
badan serta empat anggota gerak. Di bagian kapala terdapat celah mulut, lubang hidung,
dan membran timphani. Pada bagian badan terdapat dua pasang kaki ( kaki depan
dengan empat jari dan kaki belakang dengan lima jari, lubang pengeluaran berupaa
kloaka.

E. Kelas Aves, merpati


Aves hidup di darat dan di permukaan air. Bulu lebar dantersusun rapat, halus,
membentuk sayap, sehingga dapat terbang.Aves mempunyai kantung udara dan
bernafas dengan pundi-pundiudara. Paruh (rostrum) dibentuk oleh maxila dan
mandibula.Truncus diselubungi oleh bulu. Cauda berfungsi sebagai pengemudi dan
sebagai suatu permukaan untuk menyokong padawaktu terbang. Pergerakan yang
uatama dijalankan oleh sayap dankaki. Mata relative besar dan mempunyai lensa
bikonveks. Contohaves adalah bebek
BAB VI
PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Dari hasil pengamatan ini dapat dis bahwa invertebrata adalah hewan yang
tidakmempunyai tulang belakang sedangkan vertebrata adalah hewan yang sudah
memiliki tulang belakang.
 Siput kebun ( Acatina fulica) merupakan hewan invertebrata bertubuh lunak
dantubuh kamar oleh cangkang. Siput kebun terdiri dari beberapa bagian
diantaranya bibir, apertuantenare, tentakel, kesemek, lubang alat kelamin,
puncak, sutura, puncak menara, lingkaran dan badanlingkaran.
 Udang termasuk invertebrata dari filum antropoda. Struktur tubuh udang terdiri
dariantena, mata, chepalothorax, perut, kesemek, uropoda, ekor, moncong dan
tulang dada.
 Ikan mas (Cyprinus sp) termasuk hewan vertebrata. Struktur morfologinya
terdiri darimata, mulut , hidung, sirip, sisik, operkulum dan gurat sisi.
 Katak hijau ( Rana sp ) termasuk dalam kelas vertebrata karena mempunyai
tulang belakang. Adapun bagian bagian dari katak hijau yaitu mata, mulut, saat
timpani,kloaka, digiti, lubang hidung, radius, tulang hasta, tarsal, falanges, meta
tarsal, fumur, fibia,tibula, karpal, dan metakarpal , dll

6. 2 Saran
Sabaiknya dalam pelaksanaan praktikum kali ini praktikan harus menguasai materi
dan konsep dalam melakukan setiap kegiatan . Praktikan juga harus teliti dan cermat
saat menggunakan alat alat lab.
DAFTAR PUSTAKA

Waluyo,Joko. 2006. Biologi Dasar . Jember : Jember University press

Romimoharto, K. 2007. Biologi Laut. Djambatan. Jakarta

Sulistyorini,2009. Evaluasi Pendidikan Dalam Meningkatkan Mutu


Pendidikan,Yogyakarta: TERAS

Achyani, Fatchan dan Bayu Tri Cahya (2011). Analisis Aspek Rasional Dalam
Penganggaran Publik Terhadap Efektivitas Pengimplementasian Anggaran
Berbasis Kinerja Pada Pemerintah Kota Surakarta. Maksimum. Vo.1, No.1
Maret 2011.

Umar, Ruslan . 2012. Penuntun Praktikum Ekologi Umum . Universitas Hasanuddin :


Makassar

BAHAN DISKUSI
Pertanyaan
Bandingkan anggota alat gerak ikan dengan katak dengan aves .
Sebutkan contoh- contoh lain yang termasuk ke dalam
a. Kelas osteichyes
b. Kelas amphibia
c. Kelas reptilia
d. Kelas aves
e. Kelas mamalia

Jawaban
 Alat gerak ikan = sirip dan ekor
 Alat gerak katak = ekor saat fase berudu, sedangkan kaki saat fase dewasa
 Alat gerak aves = sayap dan kaki

a. Kelas osteichyes = ikan lele, belut, kuda laut


b. Kelas ampibhia = kodok, katak pohon,Salamander
c. Kelas reptilia = penyu hijau , Aldabra
d. Kelas aves = ayam , angsa , burung Pipit
e. Kelas mamalia = tikus ,kelalawar , beruang
 Gambar udang

 Gambar siput /keong


 Gambar ikan nila
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI

Disusun Oleh:
Nama : Rani Taharah
NPM : E1G020073
Prodi : Tehnologi industri pertanian
Kelompok :
Hari/Tanggal : Rabu /02 DESEMBER 2020
Dosen : 1. Ir.Hasanuddin,M.Sc
: 2. Tuti Tutuarima , S.TP, M.Si
: 3. Dr.Ir. Damres Uker, M,Sc
Koass : 1. Pera Atria STP.
: 2. Ade Tri Harwati
Objek praktikum : EKOLOGI

LABOLATORIUM TEHNOLOGI PERTANIAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2020
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Ekologi merupakan ilmu yang mempelajari interaksi antara organisme dan
lingkungannya. Lingkungan tersebut adalah segala sesuatu yang berada disekitar
organisme (faktor eksternal), yang dapat mempengaruhi kesintasan (survival),
pertumbuhan, perkembangan, dan reproduksi organisme. Lingkungan dibedakan
menjadi lingkungan fisik (abiotik) dan lingkungan biotik. Lingkungan fisik mencakup
semua faktor non-biologis, misalnya suhu udara, kelembapan udara, kecepatan angin,
pH tanah, suhu tanah, kecepatan arus, kandungan oksigen terlarut dalam air, dan radiasi.
Sedangkan Lingkungan biotik dapat berupa adanya pengaruh organisme lain pada
organisme tersebut, misalnya kompetisi dan predasi.
Ekologi dapat dipandang dalam skala yang luas, dari tingkat molekular sampai
dengan ekosistem. Namun, kajian ekologi ditekankan pada tingkat individu, populasi,
komunitas, dan ekosistem. Populasi merupakan kumpulan individu sejenis pada tempat
dan waktu yang sama. Komunitas adalah kumpulan populasi dari spesies yang berbeda
pada tempat dan waktu yang sama, sedangkan Ekosistem adalah interaksi komunitas
dengan lingkungan fisik disekitarnya, misalnya terjadi daur nutrien.
Ekosistem dapat dibedakan menjadi ekosistem terestrial (daratan) dan akuatik.
Ekosistem daratan merupakan komunitas dan lingkungannya, yang berada dibenua dan
pulau. Apabila suatu komunitas dan lingkungannya berada dalam badan air maka
disebut ekosistem akuatik.
Secara spesifik, ekologi mempelajari tanggapan (respon) individu dan populasi
terhadap Lingkungannya, struktur populasi (kelimpahan / banyaknya cacah individu per
unit area / volume (abudance) dan pertumbuhan populasi), Struktur komunitas
(diversitas / keanekaragamaan hayati, kekayaan / banyaknya speses), dan Proses yang
terjadi dalam ekosistem ( daur nutrien, rantai makanan, aliran energi).

1. 2 Tujuan

1. Mahasiswa mampu menentukan keanekaragaman jenis suatu komunitas dengan


berdasarkan Indeks Shannon-Wiener.
2. Melatih keterampilan mahasiswa dalam menerapkan teknik-teknik sampling
organisme dan rumus-rumus sederhana dalam menghitung keanekaragaman jenis dalam
suatu komunitas
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Ekologi mempunyai tingkatan pengkajian yaitu unsure biotik dan


abiotik.Lingkungan meliputi komponen abiotik seperti suhu, udara, cahaya, dan
nutrient. Yang juga penting pengaruhnya kepada organisme adalah komponen biotik
yakni semua organisme lain yang merupakan bagian dari lingkungan suatu ( Campella
,2007)
Pada sebenarnya, makhluk hidup tidak dapat lepas dari lingkungannya, baik
itumakhluk hidup lainnya (biotik) maupun makhluk tak hidup (abiotik).
Dengan interaksi antarakedua komponen tersebut, ekosistem akan selalu tumbuh
berkembang sehingga menimbulkan perubahan ekosistem (Sulistyorini, 2009 ).
Di dalam lingkungan terjadi interaksi kisaran yang luas dan kompleks.
Ekologimerupakan cabang ilmu biologi yang menggabungkan pendekatan hipotesis
deduktif, yangmenggunakan pengamatan dan eksperimen untuk ujian penjelasan
hipotesis darifenomena-fenomena ekologis (Campbell, 2000).
Ekologi mempunyai tingkat pengkajian yaitu tidak yakin biotik dan abiotik.
Lingkungantermasuk komponen abiotik seperti suhu, udara, cahaya, dan gizi. Yang juga
penting pengaruhnya kepada organisme adalah komponen biotik yakni semua
organisme lain yangmerupakan bagian dari lingkungan suatu individu (Campbell,
2000).
Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal
balikantara makhluk hidup dengan lingkungannya dan antara komponen komponen
tersebut terjadi pengambilan dan energi perpindahan ,daur materi, dan produktivitas
(Sativani, 2010).
Satuan makhluk hidup dalam ekosistem dapat berupa individu, populasi,
ataukomunitas. Individu adalah makhluk tunggal. Contohnya: seekor kelinci, seekor
serigala, atauindividu yang lainnya. Sejumlah individu sejenis (satu jenis) pada tempat
tertentu akanmembentuk Populasi. Contoh : di padang rumput hidup sekelompok
kelinci dan sekelompoksrigala. Jumlah anggota populasi dapat mengalami perubahan
karena kelahiran, kematian, danitu ( emigrasi dan imigrasi). Sedangkan komunitas y
aituseluruh populasi makhluk hidupyang hidup di suatu daerah tertentu dan diantara
satu sama lain saling A. Contoh: disuatu padang rumput terjadi saling interaksi antar
populasi rumput, populasi kelinci dan populasi serigala. Setiap individu, populasi dan
komunitas angka tempat hidup tertentuyang disebut habitat (Andri, 2011).
Ekosistem tidak akan tetap selamanya, tetapi selalu mengalami perubahan.
Antarafaktor biotik dan abiotik selalu mengadakan interaksi, hal inilah yang merupakan
shalat satu penyebab perubahan. Perubahan suatu ekosistem dapat disebabkan oleh
proses alamiah ataukarena campur tangan manusia (Andri, 2011).
BAB III

METODOLOGI

3.1 Alat dan bahan

3.1.1 Alat

1. Tali rapia
2. Kertas
3. Pensil / pulpen
4. Penggaris
3.1.2 Bahan
 Bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah tumbuhan yang terdapat di
dalam plot.
3.2 Prosedur Kerja

A. Keanekaragaman Tumbuhan
1. Tentukan lokasi dan buat plot berukuran 1 x 1 m untuk sampling rumnput dan
herba, 5 x 5 m untuk sampling perdu, dan 10 x 10 m untuk sampling pohon
dengan menggunakan tali rapia.
2. Petak sampel dalam areal tersebut dibuat dengan cara tali dibentangkan
kemudian dalam ukuran 10 x 10 meter dibuat sebuah petak.
3. Di dalam petak berukuran 10 x 10 m dengan menggunakan patok sebagai
penanda kemudian dibuat lagi petak berukuran 5 x 5m dan 1 x 1 m.
4. Lakukan pengamatan dan catat jenis vegetasi pohon yang terdapat pada plot
percobaan.
5. Jumlah individu dan jenis pada setiap petak sampel dihitung dengan ketentuan
pada plot ukuran 10 x 10 m yang dihitung adalah jenis dan jumlah pohon, plot
ukuran 5 x 5 m yang dihitung adalah jenis dan jumlah semak, dan plot ukuran 1
x 1 m yang dihitung adalah jenis dan jumlah rumput.
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
Berikut beberapa hasil pengamatan tentang ekologi:

Gambar 1.1 Plot Pengaman

4.2 Pembahasan
Ekologi tanaman adalah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara
tanaman dengan lingkungannya. Tanaman membutuhkan sumberdaya kehidupan dari
lingkungannya, dan mempengaruhi lingkungan begitu juga sebaliknya lingkungan
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Ekologi dibagi atas dua
bagian yaitu Sinekologi dan Autekologi. Pembagian ekologi, tingkatan organisasi
makhluk hidup, tujuan dan perkembangan ekologi tanaman, pembagian ilmu
ekologi.Pada prinsipnya ditinjau dari biologi, makhluk hidup dapat dibagi atas dua
bagian besar yaitu, hewan dan tumbuhan. Kedua kelompok ini sangat tergantung
kepada faktor-faktor yang ada diluar dirinya baik itu secara langsung maupun tidak
langsung. Dengan kata lain tidak ada satu makhluk hidup pun di dunia ini yang dapat
berdiri sendiri tanpa bergantung dengan faktor lainnya. Faktor luar yang
mempengaruhi kehidupan makhluk hidup ini disebut dengan lingkungan.Manusia
sebagai makhluk hidup telah terlibat dan tertarik dengan masalah- masalah lingkungan
sejak dahulu kala walaupun mereka tidak mengerti perkataan ekologi itu sendiri.
Dalam masyarakat primitif setiap individu untuk dapat bertahan hidup memerlukan
pengetahuan terhadap alam lingkungannya. Alam lingkungan (environment) ialah
alam diluar organisma yang efektif mempengaruhi kehidupan organisma tersebut.
Setiap tanaman menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Penyesuaian ini berguna
untuk mempertahankan hidupnya.Ekologi merupakan gabungan dari dua kata dalam
Bahasa Yunani yaitu oikos berarti rumah dan logos berarti ilmu atau pelajaran. Secara
etimologis ekologi berarti ilmu tentang makhluk hidup dan rumah tangganya. Dengan
kata lain defenisi dari ekologi ialah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik
antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Berdasarkan defenisi di atas maka yang
dimaksud dengan Ekologi Tanaman adalah ilmu yang mempelajari hubungan timbale
balik antara tanaman (tumbuhan yang dibudidayakan) dengan lingkungannya.
Lingkungan hidup tanaman dibagi atas dua kelompok yaitu lingkungan biotik dan
abiotik. Dari lingkungan inilah tanaman memperoleh sumberdaya cahaya, hara
mineral, dan sebagainya. Kekurangan, kelebihan atau ketidakcocokkan akan
menyebabkan terjadinya cekaman (stress) pada tanaman.Berdasarkan makna ekologi
di atas maka jelaslah bahwa ekologi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
ilmu biologi. Oleh karenanya Ilmu Biologi sering disebut dengan biologi lingkungan.
Ekologi merupakan bagian kecil dari Biologi. Yang termasuk dalam ruang lingkup
biologi ialah organisma, populasi, komunitas, ekosistem, dan biosfir. Jika kita
perhatikan bahasanbahasan dalam mempelajari ekologi ternyata masing-masing ilmu
yang membahas suatu individu/grup tidak terlepas dari membahas masalah ekologi.
Dari penjelasan ini dapat dilihat ternyata ekologi merupakan ilmu yang cakupannya
amat luas.Pelajaran mengenai lingkungan hidup organisma sudah dipelajari sebelum
kata ekologi itu sendiri diperkenalkan oleh ahlinya. Nenek moyang kita pada jaman
dahulu telah berupaya untuk memelihara lingkungan, yang terbukti dari mitos mitos
yang muncul seperti ”jangan menebang pohon yang rindang karena ada penghuninya”.
Ini adalah salah satu upaya mereka untuk memelihara ketersediaan air. Mitos-mitos
mengenai pemeliharaan lingkungan ini relatif cukup banyak, karena masing-masing
suku yang ada di Indonesia memilikinya. Gambaran ini memperlihatkan bahwa
manusia merupakan organisma yang memiliki kekekuatan penuh yang mempengaruhi
lingkungan dan sebaliknya. Pengetahuan Ekologi berkembang sejalan dengan
perkembangan peradaban manusia itu sendiri.Tujuan utama mempelajari ekologi
tanaman adalah memperoleh hasil yang optimal dari teknik budidaya yang dilakukan
dan menjaga lingkungan agar terhindar dari kerusakan sebagai warisan untuk anak
cucu kitaLingkungan akan mempengaruhi berbagai aspek kehidupan tanaman dan
organisme lain yang hidup di muka bumi. Oleh sebab itu pengetahuan tentang
lingkungan tumbuh tanaman sangat dibutuhkan agar budidaya tanaman yang
dilakukan dapat menghasilkan produksi yang optimum. Dalam agroekosistem
lingkungan tumbuh tanaman menjadi bahan pertimbangan dalam rancang bangun
aktivitas budidaya yang akan dilakukan. Desain lanskap dari budidaya tanaman juga
sangat tergantung pada lingkungan. Lingkungan akan mempengaruhi jenis tanaman
yang sesuai untuk dibudidayakan pada kawasan, penjadwalan dan teknik budidaya
yang digunakan. Oleh karenanya pengetahuan tentang lingkungan sangat penting
artinya bagi sektor pertanian.Ekologi merupakan cabang ilmu biologi yang
mempelajari hubungan organisme dengan lingkungannya. Atau ilmu yang
mempelajari pengaruh faktor lingkungan terhadap jasad hidup. Ekologi berasal dari
bahasa Yunani oikos yang berarti rumah atau tempat hidup dan logos yang berarti
ilmu. Secara harfiah ekologi adalah pengkajian hubungan organisme-organisme atau
kelompok organisme terhadap lingkungannya.Semua makluk hidup baik hewan
maupun tumbuhan selalu menyesuaikan diri dengan lingkungan disekitarnya ataupun
tempat tinggalnya. Lingkungan membawa perubahan bagi setiap makluk hidup yang
menempatinya.Dalam topik praktikum kali ini ekologi akan sangat berperan penting
bagi flora dan fauna disekitarnya. Ekologi merupakan lingkungan yang mempunyai
arti luas dan terdapat unsur-unsur organisme yang terdapat didalamnya.

Kemudian dikenal istilah komunitas, yang mempunyai arti kumpulan populasi yang
menempati suatu daerah tertentu. Komunitas dalam ekologi merupakan komunitas
biotik dan abiotik. Biotik merupakan di mana anggota-anggotanya mempunyai habitat
yangsama,misalnya komunitaspohon,komunitas serangga, komunitas rumput dan lain
sebagainya. Sedangkanabiotik membentuk suatu sistem ekologi, misalnya ekosistem
sungai,sawah, laut, kebun dan masih banyak lagi.

Individu merupakan organisme tunggal seperti seekor tikus, seekor kucing, sebatang
pohon jambu, sebatang pohon kelapa, dan seorang manusia. Populasi adalah
sekelompok mahkluk hidup dengan spesies yang sama, yang hidup di suatu wilayah
yang sama dalam kurun waktu yang sama pula. Misalnya semua rusa di Isle Royale
membentuk suatu populasi, begitu juga dengan pohon-pohon cemara. Komunitas ialah
kumpulan dari berbagai populasi yang hidup pada suatu waktu dan daerah tertentu
yang saling berinteraksi dan mempengaruhi satu sama lain.

Komponen abiotik atau komponen tak hidup adalah komponen fisik dan kimia yang
merupakan medium atau substrat tempat berlangsungnya kehidupan, atau lingkungan
tempat hidup. Sebagian besar komponen abiotik bervariasi dalam ruang dan waktunya.
Pada percobaan ini ada beberapa contoh dari komponen abiotik yaitu tanah, udara,
suhu, sinar matahari, angin, dan mineral.

Komponen biotik adalah istilah yang biasanya digunakan untuk menyebut sesuatu
yang hidup (organisme). Komponen biotik adalah suatu komponen yang menyusun
suatu ekosistem selain komponen abiotik (tidak bernyawa).

Makhluk hidup dalam suatu ekosistem berperan sebagai konsumen biotik yang
tersusun atas produsen sebagai organisme autotrofik yang dapat membuat makanannya
sendiri seperti tumbuhan berklorofil,konsumen tingkat I yaitu herbivora (Pemakan
tumbuhan), konsumen tingkat II yaitu karnivora( pemakan hewan lain ) dan kunsumen
tingkat III yaitu omnivore ( pemakan tumbuhan dan hewan lain) serta terdapat
dekompuder (pengurai). Selain itu juga terdapat kompunen biotic seperti air, cahaya
matahari, tanah, dan lain-lain. Semua kompunen tersebut saling berintarksi satu sama
lain untuk mencapai keseimbangan dalam ekosistem. Ilmu yang mempelajari
hubungan timbale balik antara makhluk hidup dan lingkungannya di sebut ekosistem.

kesimpulan dari percobaan yang telah dilakukan yaitu adanya hubungan timbal baik
yang kuat antara komponen biotik dan komponen abiotik disemua batas wilayah baik
komunitas, ekosistem, dan bioma. komponen abiotik biasanya berperan sebagai
penyedia bagi komponen biotik didalamnya, misalnya dalam proses fotosintesis yang
dilakukan oleh tumbuhan (komponen biotik) tidak bisa dilakukan tanpa bantuan sinar
matahari dan air (komponen abiotik). selain itu semua makhluk hidup membutuhkan
tempat tinggal yang merupakan komponen abioti sebagai alat untuk berlindung.
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan
 Ekologi itu adalah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara
makhluk hidup dan lingkungannya (biotik dan abiotic).
 Organisme-organisme dan komponen-komponen fisik lingkungan menyusun
sebuah ekosistem atau sistem ekologi. Komponen yang hidup, tumbuhan
danhewan, membentuk lingkungan biotik sedang komponen-komponen fisik
merupakan lingkungan abiotik.
 Komponen utama dalam ekosistem ada dua macam yaitu komponen biotik
dankomponen abiotik.
5.2 Saran
Untuk praktikum ekologi ini sebaiknya dilakukan langsung kelapangan secara
berkelompok agar memudahkan dalam pengukuran.
DAFTAR PUSTAKA
Andri,2011.Laporan Praktikum Ekologi Tumbuhan.
Andri, 2011. Laporan Tetap Ekologi Pertanian.
Campbell, Neil A. dkk., 2010. Biologi Edisi Kelima Jilid 3. Erlangga. Jakarta.
Kimball, Jhon W. 2013. Biologi Jilid II. Erlangga. Jakarta.
Sulistyorini, Ari, 2012. Biologi 1. Balai Pustaka. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai