Anda di halaman 1dari 37

Selamat Pagi

Pengalaman Kab.
Badung dalam
menerapkan Pelayanan
TerintegrasiBermutu

I Nyoman Gunarta

“ Bangkit, Bergerak, Berjuang Bersama Untuk Indonesia Raya “


SUMBER DAYA KESEHATAN

3
SDM KESEHATAN

No Jenis Ketenagaan Jumlah

A. TENAGA 2181
1Dokter Spesialis 68
2Dokter Umum 156
3Dokter Gigi 54
4Perawat 860
5Bidan 569
6Farmasi 104
7Kesehatan Masyarakat 71
8Sanitarian 26
9Gizi 38
10Keterapian Fisik 10
11Keteknisan Medis 2
12Analis Kesehatan 41
13Tenaga Kesehatan Lainnya 184

2183 Orang
KONDISI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN

Luas : 115 km2 Puskesmas


Petang Desa/Kel : 7/0 Non R. Inap
Jml Pddk :
25.980 jiwa
Puskesmas : 2 Puskesmas
N
Unit Rawat Inap
Pustu : 9 Unit 2
Luas : 69,01 km
W E Desa/Kel : 18/0 Usulan Pusk.
Jml Pddk :
Luas : 82 km2
Rawat Inap
90.890 Jiwa
S
Desa/Kel : 15/5 Puskesmas : 4
Jml Pddk : 129.080 Jiwa Unit
AbiansemPustu : 13 Unit 2 Usulan RS
Rumah Sakit : 1 Unit Luas 33,86 km
Puskesmas : 3 Unit al di
Desa/Kel : 3/3
Pustu : 18 Unit Mengw Jml Pddk
Abiansemal
i :123.630 Jiwa
Puskesmas : 1
Kuta Utara RSUD
Luas : 17,52 km2
Badung_desa.shp Unit
Pustu : 5 Unit Mangusada
Desa/KelABIANSEMAL
: 0/5
KUTA
Jml Pddk : 100.300 Jiwa Kuta dan RS PTN
KUTA SELATAN Udayana
PuskesmasKUTA : 2 UTARA
Unit Luas : 101,13 km2
Pustu : 3MENGWI
Unit Desa/Kel : 3/3
PETANG Jml Pddk : 146.520 Usulan Pusk.
Jiwa
Kuta Selatan 5
Puskesmas : 1 Unit
3 0 3 6 9 12 15 18 21 Pustu24 :Miles
6 Unit
FASILITAS KESEHATAN
No Fasilitas Kesehatan Jml
a. Posyandu
575
b. Puskesmas
1. Induk
13
2. Pembantu
54
3. Keliling
24 + 62 Amdes
c. Rumah Sakit Pemerintah
2
d. Rumah Sakit Umum Swasta
7
e. Klinik
1. Utama
17
2. Pratama
59
e. Praktek Dokter Perorangan
272
PELAYANAN :
DALAM GEDUNG

 FKTP PEMERINTAH : PUSKESMAS


JARINGANNYA
 FKTP SWASTA : KLINIK
PRAKTEK DR/DRG MANDIRI

 FKRTL
PEMERINTAH
SWASTA
LUAR GEDUNG
1. POSYANDU
2. PUSKEL
3. LAYANAN AMBULANCE DESA
4. HOMECARE
SaranaKesehatan & SDM TERLATIH DOTS DI KABUPATEN BADUNG TAHUN 2020
NO JENIS SARANA & SDM JUMLAH
1 Puskesmas 13
- Puskesmas Rujukan Mikroskopis (PRM) 2
- Puskesmas Pelaksana Mandiri (PPM) 10
- Puskesmas Satelit (PS) 1

2 Rumah Sakit 9
- Pemerintah 1+1
- Swasta 7
- Kementerian lain 1

3 Dokter Umum Praktek Mandiri (DPM)


- Terlatih DOTS 18
- Tersosialisasi ISTC 60

4 Laboratorium Swasta
- Terlatih DOTS 1
- OJT DOTS 0
5 Klinik Pratama
- Terlatih DOTS 0
6 Jumlah Industri
Industri Tersosialisasi TB
STRENGTH
1. Terbina komunikasi Pemegang Program di Dinas Kesehatan dengan
Puskesmas dan jejaring
2. Sudah terjalin kerjasama Dinkes dengan Organisasi Profesi
3. Kepesertaan JKN (UHC) termasuk evaluasi kasus rujukan secara rutin
4. Adaptif terhadap inovasi

WEAKNESS
1. Persebaran SDMK yang kurang baik

2. Kurangnya koordinasi serta pemahaman konsep kegiatan untuk seluruh staf

3. Belum mantapnya leadership dan komitmen dari setiap unsur yang terlibat

4. Belum terbiasa dalam pola kerja terintegrasi


OPPORTUNITY
1. Komitmen pimpinan daerah dan lintas sektor
2. Semua Puskesmas berstatus Badan Layanan Umum
Daerah
3. Akses masyarakat terhadap Fasyankes mudah,
4. Dukungan jaringan internet dan infrastruktur lainnya
pada semua Puskesmas

THREAT
1. Kurang kondusifnya situasi kes. masy sehingga
pembinaan ke lapangan kurang optimal
2. Refocusing Anggaran Kegiatan, sehingga dukungan
anggaran berkurang
3. Anggaran terserap untuk Premi BPJS serta belanja rutin
Puskesmas Abiansemal 1
a. Klinik : Klinik Sidi Sai, Klinik Pratama Permata Husada
b. Dokter Praktek Mandiri : dr. Budiarta, dr. Gita
c. Bidan Praktek Mandiri : Bdn. Masrtiningsih, Bdn. Siluh Sudarmi

Puskesmas Mengwi 1
a. Klinik : Klinik Pratama Gandi,Klinik Pratama Tunas Harapan,Klinik Pratama Polres
Badung, Klinik Pratama Bhawani Husada,Klinik Pratama Ganecadha Mangupura
b. Dokter Praktek Mandiri :dr. Darta, dr. Oka

c. Bidan Praktek Mandiri : Bdn. Kumudasih, Bdn. Seni Rahayu


Integrasi yg telah dilakukan
 Program TB
 Program PTM
 Program Maternal
Target Penemuan Kasus TB Tahun TREND CNR TB DI KABUPATEN BADUNG DALAM 5 TAHUN TERAKHIR
2020, 799 kasus. 120
96
Target Terduga TB tahun 2020, 4.315 100
72 75
Dots dilayani di 13 Puskesmas, 3 RS, 80 65
59
dan 1 Lembaga Pemasyarakatan. 60

Didukung oleh kader PPTI yang


40

ditugaskan dimasing-masing
20

puskesmas 0
Th 2016 Th 2017 Th 2018 Th 2019 Th 2020

ANGKA KEBERHASILAN PENGOBATAN (SUCCESS RATE)


PERSENTASE TB DIPERIKSA HIV TAHUN 2020 100 91 96 90,1 91,7 93
90
80
70
60
50
Sudah mengetahui
status HIV 40
22% 30
78% Belum mengetahui
status HIV 20
10
0
Th 2016 Th 2017 Th 2018 Th 2019 Th 2020
SR All Case 91 96 90,1 91,7 93
1. Jejaring dengan klinik swasta dan praktek dokter. Praktisi swasta
merujuk dan melaporkan terduga maupun pasien TB ke Puskesmas
yang mewilayahi.
2. Mengoptimalkan peran serta masyarakat untuk penjaringan kasus,
KIE dan pendampingan kasus melalui kader PPTI yang ditugaskan di
semua Puskesmas se-Kabupaten Badung.
3. Peningkatan kolaborasi melalui PPM dan KOPI TB
4. Kolaborasi TB HIV, TB DM, semua Faskes sudah melaksanakan
(Semua pasien TB ditawarkan untuk testing status HIV nya dan wajib
skrining DM)
1. Investigasi Kontak
2. Penyuluhan
3. Pelacakan kasus mangkir
4. Pendampingan pengobatan
Pasien TB
1. Penemuan terduga TB dan kasus TB masih di bawah target
2. Cakupan pasien TB yang mengetahui status HIV nya masih
rendah
3. Fasyankes Swasta belum rutin melaporkan kasus TB
Care Pathway
Tuberkulosis (TB)
Pemerikaan Penunjang
Lain
Terduga TB

Edukasi
Pencegahan Tatalaksana TB HIV
(Negatif)
Penegakan
Diagnosa
Tatalaksana TB RO
Edukasi PHBS Edukasi
(Positif) Pengobatan
Tatalaksana TB MDR

OAT Tatalaksana TB ODHA

Tatalaksana TB DM
 Program TB
 Program PTM
 Program Maternal
Pencegahan
Penyelenggaraan
Upaya Kesehatan
Penanggulangan
Masyarakat (UKM)
PTM Pengendalian
PENCEGAHAN

Pencegahan dititik beratkan pada : Kegiatan :

• Pengendalian faktor resiko • Promosi kesehatan


PTM • Deteksi dini faktor resiko
•Merokok • Perlindungan khusus
•Kurang aktifitas fisik
•Diet yang tidak sehat
•Konsumsi minuman beralkohol
•Lingkungan yang tidak sehat
PENGENDALIAN

Pengendalian Promosi Kesehatan : Deteksi dini untuk


dilaksanakan melalui menemukan faktor resiko
kegiatan: • PHBS PTM :
• CERDIK PTM
• Penemuan dini kasus Cek kesehatan secara berkala • Wawancara
• Tatalaksana dini • Pengukuran
Enyahkan asap rokok
• Pemeriksaan
Rajin aktivitas fisik
Diet sehat dan gizi seimbang
Istirahat yang cukup
Kelola stress.
Sosialisasi dan Advokasi kepada Pencegahan
masyarakat baik secara perorangan Menemukan faktor resiko
maupun kelompok agar berperan aktif PTM
dalam Penanggulangan PTM

Meningkatkan peran serta masyarakat


melalui kegiatan Upaya Kesehatan Pengendalian
STRATEGI Berbasis Masyarakat (UKBM) dengan INDIKATOR Tidak ada penambahan
membentuk dan mengembangkan Pos
kasus baru
Pembinaan Terpadu PTM (Posbindu PTM)

Melaksanakan Pemantauan
penyelenggaraan Penanggulangan PTM
Penanganan

Mengurangi angka
kecatatan dan kematian
Care Pathway
Diabetes Melitus
Care Pathway
Diabetes Melitus
 Program TB
 Program PTM
 Program Maternal
Angka Kematian Bayi (AKB) Angka Kematian Ibu (AKI)
1. Kolaborasi dgn program triple elimination (HIV, sifilis,
Hepatitis B)
2. Kolaborasi dengan program TB dan Kesgimul
3. Kolaborasi dengan program PTM
4. Dinkes secara aktif berperan serta dalam kegiatan
Midwife update
Care Pathway
Maternal
1. Dalam kegiatan ntegrasi program terdapat Puskesmas yang
mengalami Kekuranglengkapan dari segi Alkes dan BHP.
2. Terdapat Pustu sebagai jejaring Puskesmas sebagai Koordinator
wilayah dengan SDM belum memadai (bidan tidak tersedia)
sehingga kegiatan KIA tidak maksimal terlaksana
3. Ibu hamil terlambat datang untuk pelaksanaan ANC Terpadu
(melewati TW I)
4. Pelaksanaan USG dasar kepada ibu hamil belum maksimal
1. Petugas puskesmas telah berkoordinasi dengan pemegang program triple
eliminasi dan IFK dalam memenuhi kebutuhan puskesmas
2. Penggunaan alokasi dan BLUD yang efektif
3. Sasaran program KIA di wilayah pustu tanpa bidan tersebut, dialihkan
pelayanan kesehatannya ke Puskesmas induk, serta pelaporannya di bantu
oleh bidan koordinator
4. Ibu hamil yang datang melewati TW I akan tetap mendapat pelayanan ANC
terintegrasi
5. Pengusulan anggaran melalui DAK th 2022 di kabupaten dalam kegiatan
OJT USG Obstetri Dasar dan terbatas bagi dokter, sehingga Dokter umum
di puskesmas dapat melakukan pemeriksaan ibu hamil terintegrasi sesuai
standar termasuk pemeriksaan USG dasar
Out Put

• Peningkatan Ketaatan Pelaporan Kasus


Prioritas
• Pembelajaran Pelayanan Kolaboratif dan
Integratif
• Peningkatan Peran FKTP non Puskesmas
dalam Kegiatan Promotif dan Preventif
Harapan terhadap Program IQ Care ini :
1. Konsep kegiatannya lebih simple dan lebih mudah dipahami
2. Penegasan tugas dan peran unsur yang terlibat
3. Penyesuaian regulasi agar inovasi ini mendapatkan legal
standing yang kuat
4. Hak dan kewajiban pada FKTP yang bersedia melaksanakan
Pelayanan Kesehatan Terintegrasi harus jelas
5. Dilakukan monitoring dan evaluasi untuk menjaga
keberlangsungan program.
6. Diseminasi konsep IQ care termasuk kepada lintas sektor
terkait di daerah
TERIMAKASIH

TERIMAKASIH
TERIMAKASI
H

Anda mungkin juga menyukai