Anda di halaman 1dari 34

BUKU PEDOMAN

PRAKTEK PROFESI NERS


KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


PANAKKUKANG MAKASAR
TAHUN AKADEMIK 2021/2022
Mata Ajar : Keperawatan Medikal Bedah
Program : Pendidikan Profesi Ners
Beban Studi : 8 SKS
Periode : Tahun 2021 - 2022
Tempat : RSUP. Dr Wahidin Sudiro Husodo Makassar

Pembimbing :
1. Ns.Muh Yusuf Tahir S.Kep.,M.Kes.,M.Kep (Kel I)
2. Hasniaty AG.,S.Kp.,M.Kep (Kel II)
3. Dr.Ns. Makkasau Plasay S.Kep., M.Kes. M.EDM.CWCCA (Kel III)
4. Kens Napolion , S.Kp. M.Kep. Sp. Kep. Jiwa (Kel IV)
5. Mikawati S.Kp. M.Kes (Kel V)
6. Musmulyadi S.Kp. M.Kes. CWCCA (Kel VI)
7. Ns. Muh. Zukri Malik S.Kep.,M.Kep (Kel VII)
8. Ns. I.Kade Wijaya S.Kep.,M.Kep.,Cht (Kel VIII)

BAB I
PENDAHULUAN
VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN DAN STRATEGI
PROGRAM STUDI NERS STIKES PANAKKUKANG

A. Visi Program Studi

Menjadi Program Studi Ners yang Profesional, Berwawasan Global, Unggul


Dalam Keperawatan Gawat Darurat Di Indonesia Timur Tahun 2021

B. Misi program studi

Menyelenggarakan pendidikan Profesi Ners yang berdasarkan Kurikulum


Berbasis Kompetensi, unggul dalam Keperawatan Gawat Darurat.
Menyelenggarakan penelitian terkini dan tepat guna dibidang keperawatan
gawat darurat.
Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat seiring dengan
perkembangan ilmu dan teknologi keperawatan.

C. Tujuan Program Studi

Menghasilkan Ners yang memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam


keperawatan gawat darurat yang mampu bersaing di Indonesia Timur.
Menghasilkan penelitian yang terkini dan tepat guna dengan pendanaan hibah
dari dalam dan luar institusi.
Menjalin kerjasama dalam pengabdian kepada masyarakat di bidang ilmu
keperawatan dengan mewujudkan wilayah binaan.

D. Sasaran

Sasaran yang akan dicapai pada program pendidikan Ners dalam 5 tahun terbagi
atas :
1. Bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
2. Bidang organisasi dan manajemen
3. Bidang kemahasiswaan dan alumni
4. Bidang sarana dan prasarana
5. Bidang kerjasama

E. Profil Lulusan Program Studi Profesi Ners Stikes Panakkukang

Care provider
Community leader
Educator
Researcher
Manager
F. Area kompetensi

Komunikasi secara efektif & hubungan interpersonal


Penerapan aspek etik dan legal dalam praktik keperawatan professional
Melaksanakan asuhan keperawatan professional di klinik dan komunitas
Memberikan Pendidikan kesehatan sebagai upaya pencegahan primer, skunder dan tersier
Menjalankan Fungsi Advokasi klien
Aplikasi kepemimpinan dan manajemen keperawatan
Melakukan dan menggunakan hasil penelitian sederhana dan berpikir kritis
Pengembangan profesionalisme berkelanjutan

G. Komponen kompetensi :

Berkomunikasi secara efektif dalam pemberian pelayanan kesehatan baik kepada klien,
keluarga, kelompok dan masyarakat, serta menggunakan keterampilan interpersonal
pada tim kerja dan tim kesehatan lainnya.

Melakukan praktik keperawatan berlandaskan etik, hukum, standart operasional prosedur


keperawatan serta memberikan pelayanan dengan memperhatikan aspek budaya

Memberikan pelayanan keperawatan berdasarkan ilmu pengetahuan kepada individu,


keluarga, kelompok dan masyarakat dengan menggunakan proses keperawatan.

Memberikan lingkungan yang aman bagi klien dan keluarga, berkolaborasi dengan tim
kesehatan lainnya, mengembangkan dan mempertahankan proses peningkatan
kualitas dalam sistem pemberian pelayanan keperawatan.

Memberikan pendidikan kesehatan sebagai upaya pencegahan primer, kunder dan tersier

Melakukan fungsi advokasi untuk mempertahankan hak klien agar dapat mengambil
keputusan untuk dirinya

Melakukan praktek asuhan keperawatan berdasarkan bukti dan penelitian yang akurat dan
terkini serta melibatkan pola berpikir kritis didalamnya.

Terlibat dalam program pendidikan profesional berkelanjutan dan pengembangan kualitas


diri yang berlandaskan pada penggunaan teknologi informasi kesehatan dan
komunikasi.

Menyusun tindakan kolaborasi pelayanan keperawatan dalam menyusun asuhan


keperawatan kegawatdaruratan
H. Deskripsi Mata kuliah
Keperawatan medikal bedah tahap profesi merupakan sintesa dari konsep dan prinsip
Keperawatan Medikal Bedah melalui penerapan ilmu (kompetensi keperawatan dasar, kebutuhan
dasar manusia, asuhan keperawatan pada seluruh sistem tubuh) dan tehnologi keperawatan dalam
memberikan asuhan keperawatan pada klien dewasa yang sedang atau cenderung mengalami
perubahan fisiologis maupun struktur. Asuhan keperawatan yang diberikan didasari pendekatan
proses keperawatan yang komprehensif dan berlandaskan pada Aspek etika dan legal keperawatan.
Mata ajar Keperawatan Medikal Bedah memiliki beban studi 8 SKS yang dilaksanakan
selama dua semester di program pendidikan profesi Ners dengan lama pembelajaran 8 minggu, (7
jam/hari untuk dinas pagi dan sore, 10 jam untuk dinas malam, dan 6 hari/minggu termasuk
evaluasi).
Semua pembelajaran pada mata ajar keperawatan medikal bedah dilaksanakan diklinik
dengan sistem rotasi. Pengalaman belajar di klinik ini akan memberikan pengalaman pelayanan
asuhan keperawatan medikal bedah secara komprehensif pada berbagai system tubuh secara
langsung pada pasien. Pengalaman belajar tahap profesi ini meliputi diskusi, pembahasan kasus
dan presentasi kasus, bedside teaching, kegiatan presentasi kasus dilaksanakan di Rumah Sakit atau
kampus yang dihadiri oleh mahasiswa dan pembimbing.
BAB II
TUJUAN DAN KOMPETENSI

A. Tujuan
Tujuan Instruksional Umum:
Setelah menyelesaikan praktek profesi keperawatan medikal bedah selama 8 minggu
mahasiswa diharapkan mampu memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dengan
didasari pada ilmu dan tehnologi keperawatan serta etika dan aspek legal keperawatan pada
pasien dewasa yang mengalami gangguan kebutuhan dasar manusia maupun gangguan
kesehatan pada area medikal Bedah.

Tujuan Instruksional Khusus.


Bila mahasiswa dihadapkan pada pasien yang mengalami gangguan kesehatan pada bidang
medikal Bedah diharapkan mampu :
1. Melakukan pengkajian:
a. Mengkaji secara holistik data-data yang didapat melalui wawancara pada pasien dan
keluarganya, pemeriksaan fisik, catatan medik dan catatan keperawatan di lahan praktek
b. Mengidentifikasi dan membedakan data-data normal dan data-data patologis
c. Mengelompokkan data patologis dengan gangguan pemenuhan kebutuhan dasar
manusia dan atau sesuai gangguan sistem tubuh.
2. Menentukan Diagnosis Keperawatan
a. Merumuskan diagnosis keperawatan sesuai dengan analisa data yang didapat
berdasarkan data subyektif dan obyektif
b. Merumuskan diagnosis keperawatan aktual maupun resiko.
c. Diagnosis keperawatan menggunakan unsur PES
3. Menyusun perencanaan keperawatan.
a. Menetukan prioritas Diagnosis keperawatan
b. Menentukan Tujuan keperawatan : Menentukan tujuan jangka panjang dan jangka
pendek ( menggunakan sistematika SMART Jika memungkinkan ) dan Menetapkan
kriterian pencapaian tujuan.
c. Menetapkan tindakan keperawatan yang tepat dalam mengatasi masalah (diagnosis
keperawan), tindakan keperawatan mencakup tindakan observasi, terapi
keperawatan,pendidikan keperawatan, dan tindakan kolaborasi.
d. Memberikan rasionalisasi dari setiap tindakan yang direncanakan
4. Pelaksaanaan tindakan keperawatan.
a. Melaksanakan tindakan keperawatan yang telah direncanakan
b. Melaksanakan ketrampilan keperawatan sesuai dengan standar operasional prosedur.
c. Mendokkumentasikan tindakan keperawatan yang telah dilakukan dan hasil dari
tindakan keperawatan .
d. Membuat rencana dan melaksanakan pendidikan kesehatan
5. Melaksanakan evaluasi keperawatan
a. Mengevaluasi asuhan / tindakan keperawatan yang diberikan dengan metoda SOAP
b. Memodifikasi diagnosis keperawatan dan atau tindakan keperawatan berdasarkan
evaluasi hasil
c. Membuat rencana pemulangan pasien ( discharge Planning ).
6. Mendiskusikan dengan pembimbing klinik aspek etika dan legal yang terkait dengan
asuhan keperawatan medikal Bedah yang diberikan pada pasien.

B. KOMPETENSI
Kompetensi klinik yang harus dicapai oleh mahasiswa adalah : memberikan asuhan
keperawatan pada klien dewasa yang mengalami gangguan sistem tubuh yang umum/ lazim
terjadi berdasarkan keilmuan yang terkait dengan keperawatan medikal bedah
Kompetensi yang harus dimiliki mahasiswa setelah menyelesaikan praktek profesi
keperawatan medikal bedah terdiri dari 6 elemen yaitu :
1. Melakukan pengkajian keperawatan (data biografi, keluhan utama, pemeriksaan fisik:
kesadaran, tanda-tanda vital dan pemeriksaan head to toes) dan data penunjang lainnya secara
holistik.
Kriteria penampilan kerja:
a. Komunikasi terapeutik terus menerus dilakukan dan dipertahankan selama melakukan
pengkajian.
b. Tehnik pemeriksaan fisik dilakukan / didemonstrasikan secara akurat pada kasus-
kasus :
1) Gangguan sistem pernapasan: TB paru / pneumonia / PPOK/ ashma
2) Gangguan sistem kardiovaskuler: Hipertensi/Infark Miokard Akut/ gagal jantung/
gangguan katup/ gangguan irama jantung / Jantung Kongestif
3) Gangguan sistem pencernaan: Gastritis/ hepatitis/ siroshis hepatis/ demam typoid/
appendisitis/ cholelitiasis, ,
4) Gangguan sistem persarafan: Cedera kepala/ stroke/ meningitis
5) Gangguan sistem perkemihan: BPH/ gagal ginjal/ batu ginjal/ Sindrom nefrotik
6) Gangguan sistem muskuloskeletal: Fraktur/ dislokasi/ osteoartritis/ Osteosarcoma.
7) Gangguan sistem endokrin: DM/ Hypertiroid/ Hypotiroid,
8) Gangguan Sistem Integumen: Dermatitis/ Luka bakar/ Leprae/ Psoriasis
9) Sistem imun dan hematologi: Anemia/ Leukimia/ Hemofilia, AIDS/ Anafilaksis/
SLE/ Hypersensitivity Reaction (Anaphylaxis).
10) Gangguan sistem sensori persepi: Katarak/otitis media/ sinusitis
11) Penyakit keganasan (onkologi): Ca. Mammae/ Ca Nasofaring/ Ca. Paru/ Ca
Colon/
12) Penyakit Tropis: DHF/ Malaria

c. Data pengkajian keperawatan didokumentasikan secara sistematis dan komprehensif


pada format dokumentasi yang ditetapkan oleh institusi .
2. Menganalisa dan menetapkan diagnosis keperawatan dengan tepat.
Kriteria penampilan kerja
a. Menetapkan diagnosis keperawatan yang tepat berdasarkan 3 S (SDKI, SLKI, SIKI), 3
N (NANDA, NIC, NOC ), Black , Lewis, Gulanik, Carpenito, pada kasus-kasus yang
umum / lazim terjadi pada pasien dewasa.
b. Diagnosis keperawatan mengandung unsur PES.
c. Diagnosis keperawatan yang ditegakkan menggambarkan penggunaan konsep
patofisiologi, biokimia, farmakologi , diet dan konsep-konsep keperawatan.
d. Diagnosis keperawatan yang ditegakkan akurat terdokumentasi.
3. Menetapkan tujuan keperawatan dan rencana tindakan keperawatan , rasional dalam
perencanaan keperawatan (perencanaan asuhan keperawatan)
a. Menetapkan prioritas diagnosis keperawatan
b. Menetapkan tujuan secara rasional
c. Menetapkan tindakan keperawatan yang meliputi : monitoring , terapi keperawatan,
tindakan kolaborasi dan pendidikan kesehatan
d. Menetapkan rasional dari rencana tindakan yang dilakukan.
4. Pelaksanaan / melakukan tindakan yang telah direncanakan
Kriteria penampilan kerja:
a. Senantiasa melakukan komunikasi terapetik setiap melakukan tindakan
b. Senantiasa mempertahankan tehnik aseptik n tindakankuka
c. Senantiasa memperhatikan aspek etka legal dalam mela
d. Senantiasa memperlihatkan praktek keperawatan yang aman bagi pasien
e. Mendokumentasikan secara tepat tindakan keperawatan untuk :
1) Mempertahankan/ meningkatkan efektifitas jalan nafas
2) Mempertahankan/ meningkatkan pola nafas yang efektif
3) Mempertahankan/ meningkatkan difusi yang adekuat
4) Mempertahankan/ meningkatkan hemodinamok yang adekuat
5) Mempertahankan/ meningkatkan status cairan dan elektrolit yang adekuat
6) Mempertahankan/ meningkatkan status cairan
7) Mempertahankan/ meningkatkan fungsi neurologi
8) Mempertahankan/ meningkatkan status immunologis
9) Mempertahankan/ meningkatkan integritas kulit yang adekuat
10) Mempertahankan/ meningkatkan status psikososial yang menunjang proses
penyembuhan pasien
11) Meningkatkan pengetahuan pasien
5. Mengevaluasi asuhan keperawatan yang diberikan
Kriteria penampilan kerja
a. Melakukan evaluasi setiap hari (evaluasi formatif dan sumatif)
b. Menggunakan sistematika SOAP dalam melakukan evaluasi
c. Memodifikasi rencana keperawatan / tindakan sesuai kebutuhan
d. Semua evaluasi terdokumentasi pada format yang telah ditetapkan institusi
6. Senantiasa memperlihatkan praktek keperawatan yang profesional berdasarkan etik dan
legal keperawatan
a. Menyampaikan ide dan pendapat sesuai dengan referensi
b. Menunjukkan kesiapan diri sebelum praktek kliniik
c. Mengenali kekuatan dan kelemahan diri
d. Melaksanakan tanggung jawab yang diberikan
e. Senantiasa mempertahankan ketepatan waktu
f. Menggunakan seragam sesuai dengan ketentuan
g. Senantiasa berperilaku etis dalam memberikan asuhan keperawatan
h. Senantiasa berperilaku etis dalam berhubungan dengan teman, pembimbing dan tenaga
kesehatan
i. Senantiasa mempertimbangkan aspek etika legal dalam memberikan asuhan
keperawatan
j. Senantiasa menggunakan ilmu pengetahuan dasar dalam melakukan tindakan
keperawatan
k. Menunjukkan efektifitas dan efisiensi dalam menggunakan sumber yang tersedia.
MATERI
Materi yang harus dikuasai oleh mahasiswa adalah :
1. Asuhan keperawatan (konsep medis dan keperawatan, patofisiologi penyimpangan KDM/
Patoflowdiagram pada kasus-kasus :
a. Gangguan sistem pernapasan: TB paru / pneumonia / PPOK/ ashma
b. Gangguan sistem kardiovaskuler: Hipertensi/Infark Miokard Akut/ gagal jantung/
gangguan katup/ gangguan irama jantung / Jantung Kongestif
c. Gangguan sistem pencernaan: Gastritis/ hepatitis/ siroshis hepatis/ demam typoid/
appendisitis/ cholelitiasis, ,
d. Gangguan sistem persarafan: Cedera kepala/ stroke/ meningitis
e. Gangguan sistem perkemihan: BPH/ gagal ginjal/ batu ginjal/ Sindrom nefrotik
f. Gangguan sistem muskuloskeletal: Fraktur/ dislokasi/ osteoartritis/ Osteosarcoma.
g. Gangguan sistem endokrin: DM/ Hypertiroid/ Hypotiroid,
h. Gangguan Sistem Integumen: Dermatitis/ Luka bakar/ Leprae/ Psoriasis
i. Sistem imun dan hematologi: Anemia/ Leukimia/ Hemofilia, AIDS/ Anafilaksis/
SLE/ Hypersensitivity Reaction (Anaphylaxis).
j. Gangguan sistem sensori persepi: Katarak/otitis media/ sinusitis
k. Penyakit keganasan (onkologi): Ca. Mammae/ Ca Nasofaring/ Ca. Paru/ Ca Colon/
l. Penyakit Tropis: DHF/ MalariaFarmakologi, biokimia dan terapi diet yang terkait dgn
kasus-kasus diatas.
2. Pemeriksaan fisik pada sistem : pernapasan, kardiovaskuler, pencernaan, perkemihan,
muskuloskeletal, integumen, pengindraan , sensory, persarafan
3. Ketrampilan klinis keperawatan sesuai dengan standar dalam memberikan asuhan
keperawatan pada setiap kasus.
BAB III
PROSES PEMBELAJARAN

A. METODE
Metode pembelajaran klinik profesi yang digunakan pada mata ajar Keperawatan Medikal
Bedah adalah konferens, penugasan tertulis dan penugasan klinik, ronde keperawatan,
presentasi dan belajar mandiri. Berikut ini merupakan tabel mengenai deskripsi, tujuan dan
tahapan tata cara pelaksanaan dari tiap-tiap metode pembelajaran tersebut yang ditunjukkan
pada tabel 1.
Tabel 1
Deskripsi, tujuan,dan tahapan tata cara pada metoda pembelajaran klinik yang digunakan pada
praktik profesi keperawatan medikal bedah
Metoda
pembelajaran Deskripsi Tujuan Tahapan tata cara
klinik
Konfrens Konfrens klinik Pre konferens : diskusi untuk 1. Tentukan tujuan konferens
klinik (pre dan adalah diskusi melakukan pengecekan sebelumnya
post kelompok untuk terhadap kesiapan mahasiswa 2. Pembimbing Klinik (PK) berperan
conference) membahas dan rencana kegiatan setiap sebagai fasilitator dan nara sumber.
aspek-aspek harinya PK harus bersikap terbuka tidak
praktik klinik Post konferens : diskusi untuk mendominasi, fokus, menciptakan
mengevaluasi kegiatan diskusi yang nyaman dan
asuhan keperwt, evaluasi diri menstimulasi partisipasi semua
mahasiswa, peer review, dan mahasiswa
rencana kegiatan selanjutnya, 3. Sebelum melakukan konferens
melatih kemampuan mahasiswa harus mempelajari hal
pemecahan masalah yang akan didiskusikan
4. Mahasiswa / PK menyampaikan
kesimpulan konferens
Penugasan Penugasan Mempersiapkan pengetahuan 1. Setiap kali mhs memperoleh kasus
tertulis, seperti klinik yang yang harus dimiliki oleh baru untuk dikelola, mhs harus
laporan dibuat secara mahasiswa sebelum membuat laporan pendahuluan
pendahuluan tertulis melakukan praktek klinik 2. Laporan pendahuluan dibuat sesuai
dan rencana dengan pedoman
pendidikan 3. Laporan tertulis lain dapat diberikan
kesehatan oleh PK pada mahasiswa mengenai
materi atau hal tertentu yang harus
lebih dikuasai oleh mahasiswa
Penugasan Penugasan Memberi kesempatan pada 1. Setiap minggu mahasiswa diberi kasus
kliniik, seperti klinik adalah mahasiswa menggunakan yang sesuai dengan sub pokok
melakukan penugasan yang teori dan konsep dalam bahasan pada praktek profesi KMB
Askep. diberikan dan praktek
Melakukan yang 2. Mahasiswa melakukan askep sesuai
kolaborasi berhubungan pedoman
dengan tim dengan kegiatan
kesehatan lain klinik 3. PK segera memberikan umpan balik
Melakukan terhadap askep / tindakan kolaborasi/
dokumentasi dokumentasi yang dilakukan
sesuai mahasiswa
kebutuhan
Ronde Ronde Memberikan kesempatan pada 1. PK merencanakan Ronde Keperawatan
keperawatan keperawatan mahasiswa meriview askep 2. PK meminta isin dan partisipasi pasien
adalah kegiatan termasuk tindakan keperawatan dalam Ronde
observasi, kadang yang dilakukan 3. PK memimpin Ronde
diikuti oleh Mengobservasi cara PK 4. Mhs mempresentasikan kondisi pasien,
wawancara pada melakukan interaksi dengan tindakan & evaluasi yang telah dilakukan
satu atau beberapa pasien atau Tim Kesehatan lain 5. PK/ mhs lain/perawat ruangan/ pasien
pasien dapat berpartisipasi dalam Ronde
6. Mahasiswa selalu melindungi privasi
pasien.
Presentasi Presentasi kasus Memberikan pemahaman 1. Dilakukan setiap minggu, pada hari
yang telah lebih dalam tentang kasus sabtu di kampus Stikes Panakkukang
dikelola yang dikelola melalui diskusi dimulai pada pukul 08.00 WITA.
Kasus yang panel 2. Diskusi dengan pembimbing kasus
dipresentasikan yang akan dipilih untuk
sebaiknya kasus dipresentasikan
yang 3. Diskusi dalam kelompok kasus yang
memungkinkan akan dipresentasikan
bagi mhs untuk 4. Lakukan presentasi sesuai dengan
mendapatkan format presentasi yang telah
tambahan ditetapkan
pengetahuan 5. Presentasi 4 Kelompok ( 1-4 )
yang lebih dilaksanakan pada minggu ke 3 dan
banyak presentase 4 Kelompok ( 5-8 )
dilaksanakan pada minggu ke 6,
dilaksanakan pada hari sabtu, di
Kampus Stikes Panakkukang
Makassar. Dimulai pada pukul 08.00-
selesai.

Mandiri Prosesbelajar Memberikan kesempatan 1. Mahasiswa menentukan tujuan belajar


klinik dimana pada mhs untuk mandiri setiap harinya
mhs melakukan meningkatkan rasa percaya 2. Mahasiswa meminta umpan balik dari
pemberian diri dan bertindak sebagai PK terhadap pengalaman yang telah
asuhan seorang profesi dalam dijalani
keperawatan memberikan askep dan aktif
atau melakukan dalam kegiatan pemberian
observasi klinik asuhan keperawatan di ruang
tanpa kehadiran rawat.
pembimbing

B. TATA TERTIB
Secara umum peraturan praktek profesi keperawatan medikal bedah di rujuk pada tata tertib
program studi Profesi Ners, secara khusus tata tertib praktek Profesi keperawatan medikal bedah
yaitu :
1. Waktu praktek mahasiswa 6 hari kerja perminggu selama 8 minggu.
2. Lama praktek setiap hari 7 jam( dinas pagi : 07.00-14.00 dan sore: 13.30-21.00), dan 10 jam
(dinas malam: 20.30-08.00 ) dengan istirahat 1 jam.
3. Jika mahasiswa meninggalkan tempat praktek sebelum waktu praktik selesai, mahasiswa
wajib lapor pada pembimbing yang ada dan mengganti jam praktik sesuai kekurangan jam
kerja.
4. Waktu praktek izin untuk tidak melakukan praktik hanya diberikan oleh Koordinator pada
kasus-kasus khusus (sesuai ketentuan institusi), seperti izin akan diberikan bila anak, orang
tua, suami/istri atau yang bersangkutan sakit serta dapat menunjukkan surat sakit. Diluar
ketentuan ini dianggap absen.
5. Ketidak hadiran diluar hal-hal tersebut diatas, maka jumlah yang harus diganti yakni 2 kali
jumlah hari ketidakhadiran (menyesuaikan aturan RS)
6. Bila absen lebih dari 5 (lima) hari (berturut-turut atau tidak) maka dianggap gagal dalam
mengikuti mata ajar ini dan harus mengikuti program ini kembali, dengan biaya ditanggung
oleh mahasiswa yang bersangkutan.
7. Izin-izin di luar yang diatur di atas, akan diberikan oleh koordinator dengan pertimbangan
khusus.
8. Pergantian hari praktik harus diketahui oleh Pembimbing Institusi dan Koordinator.
9. Penampilan profesional tetap dipertahankan khususnya bagi yang berjilbab, jilbal harus
rapih tidak bergelantung dan bagi jilbab panjang tidak mengganggu dalam memberikan
pelayanan.
10. Tidak mengaktifkan alat komunikasi (Smartphone/ Handphone) selama dinas berlangsung,
bila diketemukan maka akan diberikan pengurangan nilai oleh pembimbing klinik.

C. WAHANA PRAKTIK
Wahana praktik profesi ners yang digunakan pada mata ajar keperawatan medikal bedah
yakni Rumah sakit.
1. Kriteria rumah sakit. Rumah sakit yang digunakan terutama rumah sakit pendidikan untuk
tenaga kesehatan.pemilihan rumah sakit terutama didasarkan pada ketersediaan kasus sesuai
dengan kompetensi yang akan dicapai, ketersediaan pembimbing klinik yang sesuai dengan
standar pembimbing klinik di program studi pendidikan profesi dan lokasi rumah sakit
disesuaikan
2. Jenis ruang perawatan yang digunakan sesuai dengan pendekatan praktik yang digunakan
pada mata ajar keperawatan medikal bedah yaitu pendekatan proses keperawatan pada
kasus-kasus yang lazim. Maka ruang perawatan yang digunakan adalah ruang perawatan
yang merawat pasien pada kasus-kasus terkait diruang perawatan penyakit dalam dan
ruangan Bedah.
3. Pengaturan ruang praktek yang digunakan secara simultan. Secara bergantian kelompok
mahasiswa akan berpindah setiap 1 (satu) minggu dari satu ruang rawat ke ruang rawat
lainnya/ rumah sakit kerumah sakit lainnya untuk memenuhi kompetensi yang ditetapkan.

BAB IV
PROSES PELAKSANAAN PRAKTEK
A. KEGIATAN PEMBELAJARAN.
Kegiatan pembelajaran praktek profesi Keperawatan Medikal Bedah dilakukan selama 8
minggu termasuk kegiatan ujian. Kegiatan praktik Profesi keperawatan medikal bedah di
tunjukkan pada tabel 2 dan proses kegiatan praktik setiap minggu di tunjukkan pada tabel 3
Tabel 2
Kegiatan praktik Profesi Keperawatan Medikal bedah
Minggu I Minggu II Minggu III Minggu IV
Pre – Post, penugasan Pre – Post, penugasan Pre – Post, penugasan Pre – Post, penugasan
klinik (kasus), Ronde, klinik (kasus), Ronde, klinik (kasus), Ronde,
klinik (kasus), Ronde,
presentasi evaluasi presentase evaluasi presentasi evaluasi
presentase, evaluasi proses proses proses.
proses
Minggu V Minggu VI Minggu VII Minggu VIII
Pre – Post, penugasan Pre – Post, penugasan Pre – Post, penugasan Pre – Post, penugasan
klinik ( kasus , Ronde, klinik (kasus), Ronde, klinik (kasus) , klinik (kasus), Ronde,
presentase, evaluasi presentasi, evaluasi Ronde,presentasi, presentasi, evaluasi
proses proses, Pengambilan evaluasi proses proses.
kasus seminar

Tabel 3
Proses Kegiatan Praktik Setiap Minggu
MINGGU KE 1
Hari 0 Hari 1 Hari ke 2 Hari ke 3 & 4 Hari ke 5 & 6

Menetukan/ Orientasi, prekonferens, pre Prekonferens, Implementasi, Implementasi


mencari kasus interaksi (membaca status implementasi, ronde post konferens,
dan membuat pasien), perkenalan, membuat evaluasi/ tindak keperawatan evaluasi proses,
LP kontrak, pengkajian, lanjut, post presentasi
menetapkan diagnosis, post konferens kasus.
konferens

MINGGU KE 2
Hari 0 Hari 1 Hari ke 2 Hari ke 3 & 4 Hari ke 5 & 6
Menetukan/ Orientasi, prekonferens, pre Prekonferens, Implementasi, Implementasi
mencari kasus interaksi (membaca status implementasi, ronde post konferens,
dan membuat pasien), perkenalan, evaluasi/ tindak keperawatan evaluasi proses,
LP membuat kontrak, lanjut, post presentasi
pengkajian, menetapkan konferens kasus.
diagnosis, post konferens

MINGGU KE 3
Hari 0 Hari 1 Hari ke 2 Hari ke 3 & 4 Hari ke 5 & 6
Menetukan/ Orientasi, prekonferens, pre Prekonferens, Implementasi, Implementasi
mencari kasus interaksi (membaca status implementasi, ronde post konferens,
dan membuat pasien), perkenalan, evaluasi/ tindak keperawatan evaluasi proses,
LP membuat kontrak, lanjut, post presentasi
pengkajian, menetapkan konferens kasus.
diagnosis, post konferens

MINGGU KE 4
Hari 0 Hari 1 Hari ke 2 Hari ke 3 & 4 Hari ke 5 & 6
Menetukan/ Orientasi, prekonferens, pre Prekonferens, Implementasi, Implementasi
mencari kasus interaksi (membaca status implementasi, ronde post konferens,
dan membuat pasien), perkenalan, evaluasi/ tindak keperawatan evaluasi proses,
LP membuat kontrak, lanjut, post presentasi
pengkajian, menetapkan konferens kasus.
diagnosis, post konferens

MINGGU KE 5
Hari 0 Hari 1 Hari ke 2 Hari ke 3 & 4 Hari ke 5 & 6
Menetukan/ Orientasi, prekonferens, Prekonferens, Implementasi, Implementasi post
mencari kasus pre interaksi (membaca implementasi, ronde konferens,
dan membuat status pasien), perkenalan, evaluasi/ tindak keperawatan evaluasi proses,
LP membuat kontrak, lanjut, post presentasi kasus.
pengkajian, menetapkan konferens
diagnosis, post konferens

MINGGU KE 6
Hari 0 Hari 1 Hari ke 2 Hari ke 3 & 4 Hari ke 5 & 6
Menetukan/ Orientasi, prekonferens, Prekonferens, Implementasi, Implementasi post
mencari kasus pre interaksi (membaca implementasi, ronde konferens,
dan membuat status pasien), perkenalan, evaluasi/ tindak keperawatan evaluasi proses,
LP membuat kontrak, lanjut, post presentasi kasus.
pengkajian, menetapkan konferens
diagnosis, post konferens

MINGGU KE 7
Hari 0 Hari 1 Hari ke 2 Hari ke 3 & 4 Hari ke 5 & 6
Menetukan/ Orientasi, prekonferens, Prekonferens, Implementasi, Implementasi post
mencari kasus pre interaksi (membaca implementasi, ronde konferens,
dan membuat status pasien), perkenalan, evaluasi/ tindak keperawatan evaluasi proses,
LP membuat kontrak, lanjut, post presentasi kasus.
pengkajian, menetapkan konferens
diagnosis, post konferens

MINGGU KE 8
Hari 0 Hari 1 Hari ke 2 Hari ke 3 & 4 Hari ke 5 & 6
Menetukan/ Orientasi, prekonferens, pre Prekonferens, Implementasi, Implementasi
mencari kasus interaksi (membaca status implementasi, ronde post konferens,
dan membuat pasien), perkenalan, evaluasi/ tindak keperawatan evaluasi proses,
LP membuat kontrak, lanjut, post presentasi
pengkajian, menetapkan konferens kasus. Seminar
diagnosis, post konferens kasus

B. Pelaksanaan praktik klinik.


Pelaksanaan praktik klinik diselenggarakan melalui keterlibatan aktif antara mahasiswa dan
pembimbing klinik. Interaksi keduanya senantiasa dibina melalui saling pengertian, saling
menghormati dan menghargai hak-hak dan kewajiban masing-masing.
1. Keterlibatan mahasiswa di Lahan Praktik.
Selama melakukan praktik profesi KMB di rumah sakit, mahasiswa tetap berperan sepenuhnya
sebagai mahasiswa (bukan staf rumah sakit). Seluruh kegiatan yang dilaksanakan oleh
mahasiswa senantiasa diinformasikan kepada pembimbing klinik agar mendapat perhatian dan
bimbingan sesuai dengan tingkatan pembimbingan yang diperlukan (mandiri, minimal,dan
supervisi ketat)
2. Keterlibatan Pembimbing Klinik.
Pembimbing klinik baik yang berasal dari ionstitusi maupun dari rumah sakit, berperan sebagai
fasilitator, motivator, evaluator, contoh peran dan nara sumber sesuai dengan bidang
keahliannya. Semua pembimbing klinik senantiasa melakukan fungsi bimbingannya secara
aktif sesuai dengan kebutuhan para mahasiswa.
Kehadiran pembimbing institusi pendidikan dilaksanakan 4 X perminggu
3. Pengelolaan kasus klinik.
Setiap minggu mahasiswa diwajibkan untuk mengelola satu kasus sesuai dengan tujuan mata
ajar, kasus tersebut dirawat oleh mahasiswa mulai hari senin sampai sabtu. Pada minggu
berikutnya mahasiswa diwajibkan untuk mengelola kasus lain. Dalam mengelola kasus
tersebut, mahasiswa harus bekerjasama dengan perawat, dokter,ahli gizi, farmati, laboratorium
dan Tim kesehatan lain yang merawat pasien tersebut.
Jika karena suatu hal, misalnya pasien kelolaan pulang / pindah ruangan / meninggal dunia,
mahasiswa harus mencari pasien lain dengan kasus lain yang sejenis. Apabila kasus sejenis
tidak tersedia mahasiswa dapat mengambil kasus lain yang sesuai derajat ketergantungannya
dengan kebutuhan pencapaian kompetensi. Pemilihan kasus / Perubahan kasus ini harus segera
dilaporkan pada pembimbing institusi dan lahan dan hasil kelolaan dilaporkan / didiskusikan
pada pembimbing institusi pendidikan dan lahan.
Cara mencari kasus kelolaan
Mahasiswa diwajibkan untuk datang keruangan yang akan digunakan untuk praktik atau
menelpon pembimbing klinik dilapangan satu hari sebelum melakukan praktik. Sebaiknya
plihlah kasus yang belum pernah dikelola oleh kelompok mahasiswa sebelumnya.hal ini perlu
diperhatikan ,karena mahasiswa akan mendapat kesempatan untuk melakukan pengkajian
secara lebih mendalam jika menggunakan kasus yang belum perna dikelola. Selain itu pilihlah
kasus yang sesuai dengan tujuan belajar.
4. Dokumentasi keperawatan.
Mahasiswa harus menggunakan format dokumentasi yang telah ditentukan oleh Institusi.
Mahasiswa juga harus melakukan pencatatan pada format tindakan keperawatan/ kardeks yang
ada di ruang rawat jika melakukan intervensi kepada pasien.
5. Laporan pendahuluan.
Disesuaikan dengan kasus dan dibuat sebelumhari pertama praktik di ruagan.
Isi laporan pendahuluan :
a. Konsep medik & keperawatan : anatomi fisiologi, pengertian, klasifikasi, etiologi
( terutama patofisiologi), laboratorium pemeriksaan diagnostik, pengobatan ,
penatalaksanaan (medik & keperawatan) , pengkajian keperawatan, diagnosis
keperawatan, renpra ( rencana keperawatan ), daftar pustaka.
b. Gunakan NIC – NOC dari NANDA dalam menyusun nursing care plans / dari
Doengoes untuk sistematika pengkajian dan rencana keperawatan. Jika tidak terdapat
mahasiswa dapat menggunakan referensi lain dan disebutkan dalam daftar pustakanya.
c. Asuhan keperawatan diklinik minimal 3 hari perawatan ( Aspek pengkajian dan Renpra
harus dibuat keseluruhannya sesuai dengan teori )
d. Pelajari & pahami LP yg dibuat & diskusikan LP dgn pembimbing klinik saat
prekonferens.
e. Pembimbing klinik berhak untuk tidak mengisinkan mahasiswa melakukan praktik jika
mahasiswa dianggap tidak memahami LP yang telah dibuatnya.
f. Mintalah umpan balik dari pembimbing.
6. Proses pelaksanaan kegiatan.
a. Tahap preinteraksi.
1) Tahap ini bertujuan untuk memperoleh informasi sebanyak-banyaknya tentang
pasien ( basis data pasien ) sebelum berinteraksi dengan pasien.
2) Gunakan status medis, status kleperawatan dan diskusi dengan dokter, perawat yang
bertanggung jawab terhadap pasien untuk mendapatkan informasi mengenai pasien.
3) Untuk mengetahui secara sistematis dan apa saja yang dibutuhkan dari pasien
gunakan LP sebagai pedoman.
b. Tahap perkenalan
1) Tahap ini digunakan oleh mahasiswa untuk memperkenalkan diri dan membuat
kontrak dengan pasien.
2) Saat perkenalan .
 Sapalah pasien dengan menggunakan namanya, jika memungkinkan lakukan
juga jabat tangan dengan pasien
 Sampaikan bahwa saudara adalah mahasiswa yang sedang melakukan praktik
dan minta kesediaannya untuk dapat dibantu oleh saudara
 Sampaikan jadwal praktek saudara
 Buatlah kontrak untuk melengkapi data pengkajian saudara jika ada tindakan
tertentu yang harus segera dilakukan untuk pasien saudara, lakukan dahulu
tindakan tersebut jika saudara mampu melakukannya. Seringkali tindakan
tersebut dapat merupakan titik masuk ( entry Point ) yang baik dalam menjalin
hubungan profesional dengan pasien saudara.
 Diskusikan dengan pembimbing jika sdr mendapatkan masalah pada tahap ini.

c. Tahap kerja.
1) Lakukan pengkajian keperawatan ( wawancara pemeriksaan fisik/ manfaatkan status
medis / keperawatan ) selalu pertahankan privacy pasien saat melakukan pengakjian
2) Gunakan struktur yang sudah saudara tuliskan pada LP saudara dan lakukan validasi
data.
3) Validasi diagnosis keperawatan yang telah dibuat.
 Bandingkan data LP denga data yang ditemukan
 Diagnosis tetap digunakan bida data yang ditemukan sama
 Beri tanggal kapan diagnosis pertama ditegakkan
 Diagnosis dimodifikasi bila data yang ditemukan tidak sesuai.
4) Mintalah klarifikasi dan validasi pembimbing klinik tentang data dan diagnosis yang
ditemukan
5) Tentukan prioritas masalah keperawatan, urutkan dengan menggunakan nomor.
6) Rumuskan tujuan jangkapanjang dan jangka pendek
7) Beri tanda ( V ) pada tindakan keperawatan yang sesuai dengan kondisi klien untuk
selanjutnya dilaksanakan
8) Validasi rencana tindakan dengan pembimbing,
9) Lakukan rencana tindakan :
 Tindakan dilakukan sesuai dengan standar operating prosedure ( SOP ), buku
–buku keperawatan yang digunakan, lakukan modifikasi tindakan
keperawatan jika diperlukan, tanpa menghilangkan prinsip tindakan.
 Selalu cek kembali pesan / catatan dokter/ tim kesehatan lain sebelum
melakukan tindakan – tindakan kolaborasi
 Selalu cek kembali catatan keperawatan yang ada sebelum melakukan semua
tindakan.
10) Mintalah supervisi pembimbing terhadap tindakan yang dilakukan bila saudara
merasa belum mampu melakukannya secara mandiri atau menginginkan umpan
balik dari PK
11) Dokumentasikan pada catatan keperawatan ruangan dan dilembaran kompetensi
mahasiswa dan mintalah tanda tangan pembimbing / perawat yang ditunjuk.
12) Evaluasi asuhan keperawatan yang dilakukan setiap hari dengan menggunakan
sistematika subyektif, obyektif, anisis dan planning ( SOAP )
d. Fase terminasi.
1) Setiap hari sebelum pulang dinas, overkan renpra saudara pada perawat diruangan
2) Saat akan pindah keruangan lain, lakukan terminasi pada pasien dan semua petugas
yang ada di ruangan tersebut dan overkan renpra saudara pada perawat di ruangan

Kolaborasi dengan Tim kesehatan


Dimanapun saudara melakukan praktik klinik, ingatlah selalu bahwa bahwa saudara tidak bekerja
sendirian, saudara adalah bagian dari Tim. Biasanya di ruang tempat saudara melakukan praktik ada
tim kesehatan lain yang juga berada di ruang tersebut. Mereka adalah dokter, supervisor, perawat
senior dsb, dan mahasiswa dari institusi pendidikan lain.
a. Amati tim kesehatan lain apa saja yang ada di ruangan
b. Perkenalkan diri saudara pada mereka (terutama pada perawat, dokter dan ahli gizi) dan
sampaikan pada mereka pasien mana yang menjadi tanggung jawab saudara dan minta
kesediaan mereka untuk dapat bekerjasama / membantu saudara.
c. Amatilah bagaimana perawat ruangan melakukan kolaborasi dgn tim kesehatan lain
d. Diskusikan dengan PK apa yang saudara amati
e. Lakukan kolaborasi berdasarkan rencana keperawatan (RENPRA) yang telah saudara susun
dengan petunjuk PK.

Penugasan klinik
Penugasan klinik yg harus dipenuhi mahasiswa selama melakukan praktik profesi KMB di
tunjukkan pada tabel 4.

Tabel 4
Penugasan klinik
No Jenis penugasan Jumlah Pengumpulan/ Pelaksanaan
1 Laporan pendahuluan sesuai dengan 1 LP/ minggu Hari terakhir mengelola kasus,
kasus kelolaan (Individu) diserahkan pada CI institusi
(paling lambat hari jumat)
2 Renpra lengkap + SOAP sesuai 1 renpra/ minggu Hari terakhir mengelola kasus
dengan kasus kelolaan (Individu) diserahkan pada CI instit & lahan
(paling lambat hari jumat )
3 Target tindakan keperawatan Lihat daftar target Pada saat evaluasi proses (responsi)
(Individu)
4 Implementasi EBNP/ Article reading 1 article/ minggu Pada saat presentasi kasus
(Individu)
5 Seminar kasus 1 kasus /kelompok Dilaksanakan di akhir masa praktik
(diambil pada minggu (Sesuai jadwal dari prodi)
Ke VI)
6 Analisa tindakan 1 tindakan/hari Pada saat evaluasi proses (responsi)
(Individu)
7 Penyuluhan kesehatan 1 kali penyuluhan/ Dilaksanakan sesuai dengan kontrak
Selama praktik profesi waktu dengan pasien dan
KMB (Individu) pembimbing
7 Penugasan tertulis lain yang mungkin Sesuai dengan Sesuai kesepakatan dengan CI
saja diminta CI untuk membantu sdr kebutuhan belajar
memahami suatu masalah Klinik

C. Peralatan yang dibutuhkan untuk praktik


Sebagai penunjang praktik klinik, mahasiswa sangat dianjurkan memiliki seperangkat alat praktik
klinik pribadi (Nursing Kit) yang berisi:
1. Senter kecil (pen light)
2. Sarung tanga bersih (sesuai kebutuhan)
3. Tensi meter
4. Termometer axilla, mouth, rectal
5. Steteskope
6. Pincet anatomis
7. Pinset cirurgi.
8. Gunting plester
9. Meteran
10. Jam detik
11. Otoscope
12. Speklum hidung
Peralatan harus dibawa setiap hari saat menjalankan praktik klinik,
BAB V
EVALUASI

A. TUJUAN
Secara umum evaluasi praktik klinik Keperawatan Medikal Bedah tahap profesi bertujuan
untuk menilai pencapaian kompetensi mahasiswa dalam menerapkan proses asuhan
keperawatan pada bidang keperawatan Medikal Bedah.

B. CAKUPAN DAN BOBOT


Cakupan dan bobot evaluasi ditunjukkan pada tabel 5

Tabel 5. Cakupan dan Bobot Evaluasi


Cakupan Bahan yang dievaluasi Pembobotan Waktu pelaksanaan
evaluasi
Evaluasi proses a. Laporan pendahuluan 5% Setiap minggu di mulai pada
minggu I sampai minggu ke VI
b. Kinerja klinik 45 % 4 X / minggu selama 7 minggu
Evaluasi akhir Penerapan askep sesuai 50 % Minggu keenam (presentasi
(ujian praktik dengan kasus yang diujikan setiap mahasiswa yang diuji)
klinik)

TATA CARA EVALUASI


Proses pelaksanaan evaluasi mengikuti tatacara sebagai berikut :
1. Evaluasi laporan pendahuluan (LP)
a. Laporan pendahuluan mulai dievaluasi pada hari pertama praktek klinik oleh
pembimbing Klinik Institusi masing-masing ruangan
b. Pembembing klinik Institusi dapat meminta mahasiswa untuk memperbaiki laporan
pendahuluan jika diperlukan
2. Evaluasi kinerja klinik dilakukan 4 X / minggu unit/ setiap mahasiswa (di tiap bagian
berbeda )
a. Mahasiswa menyiapkan format evaluasi yang akan digunakan
b. Pembimbing klinik melakukan evaluasi
c. Hasil evaluasi disampaikan pada mahasiswa dan disimpan oleh pembimbing klinik
3. Tata ujian klinik ( lihat lampiran )

KRITERIA KELULUSAN
Mahasiswa dinyatakan lulus jika
1. Mendapat nilai minimal 75 pada hasil penilaian evaluasi proses dan nilai minimal 75 pada
penilaian ujian klinik
2. Memenuhi kehadiran 100%
3. Mematuhi semua tata tertib termasuk tata tertib yang terdapat pada buku pedoman
mahasiswa

DAFTAR PUSTAKA

Black, Joyce M and Jacobs. E. M. (1993). Medical Surginal Nursing A Psychophysiologic


Approach. W. B. Saunders Company.

Brunner dan Suddarth. (2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta : EGC.

Brunner and Suddarth. (1999). Text Book of Medical Surgical Nursing. Eight Edition.
Philadelfia: JB Lippincot Co.

Carpenito, Lynda Jual. (1999). Rencana Asuhan & Dokumentasi Keperawatan. Jakarta : EGC.

Dongoes. Marylin E. (1999). Rencana Asuhan Keperawatan : Pedoman Untuk Perencanaan &
Pendokumentasian Perawatan Pasien. Jakarta: EGC.

Greenspan, Francis S. John D. Baxter. (1996). Endokrinologi Dasar & Klinik. Jakarta: EGC.

Hudak, Carolyn M. (1996). Keperawatan Kritis. Jakarta: EGC.

Jauhar muhammad, taqiyyah Bararah Mkep ( 2013 ) Asuhan Keperawatan : Panduan Lengkap
Menjadi Perawat Profesional, penerbit Prestasi Pustakarya Jakarta - Indonesia

Kurt J. Isselbacher. (2000). Harrison Prinsip-Prinsip Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta


EGC.

Long, Barbara C. (1996). Perawatan Medikal Bedah. Bandung : Yayasan Ikatan Alumni
Padjajaran.

Muttaqin, Arif. (2008). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem
Pernapasan. Jakarta : Salemba Medika.

Muttaqin, Arif. (2008). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem
muskuloskeletal . Jakarta : Salemba Medika.

Noer Sjaifullah. (1996). Buku Ajar ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: EGC.

Price Sylvia Anderson. (1994). Patofisiologi : Konsep Klinik Proses-Proses Penyakit.


Jakarta: EGC.

Rokhaeni Heni dkk. (2001). Buku Ajar Keperawatan Cardivaskuler : Bidang


Pendidikanm & Pelatihan Pusat Kesehatan Jantung & Pembuluh Darah Nasional.
Harapan Kita.

Sjamsuhidayat R, Jong Wim Dc. (1997). Buku Ajar Ilmu Bedah. Jakarta: EGC

Black,Joyce M ( 1997 ). Medical Surgical Nursing : Clinical manajemen for Contuinity of Care. 5th
ed WB Saunders Company – Philadelphia.

Brunner & Suddartth ( 1995) Medical Surgical Nursing . 8th ed. Lippincott

Brunner & Suddarth ( 2002 ) . Buku ajar keperawatan medical Bedah Vol.1 ed.8 Cetakan I.
Penerbit buku Kedokteram EGC. Jakarta

Buloock, Barbara ( 2000 ) . Fokus on Pathofhysiology. Lippincott . Philadelphia

Doenggoes, Marylinn E ( 1993 ) Nursing care Plans : Gudelines for Planning and Dokumenting
patient Care 3th ed. F.A. davis Company. Phladelphia.

Muttaqin Arif ( 2010 ) pengkajian Keperawatan : aplikasi praktik klinik, penerbit Salemba medika

Luckman and Sorensen ( 1993 ) Medical Surgical Nursing.

PETUNJUK PEMBUATAN
LAPORAN PENDAHULUAN.

1. PENDAHULUAN
2. ANATOMI FISIOLOGI SISTEM :
3. PENGERTIAN
4. KLASIFIKASI
5. ETIOLOGI
6. PATOFISIOLOGI
7. TANDA DAN GEJALA
8. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
9. PENATALAKSANAAN
a. MEDIK
b. KEPERAWATAN
10. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
11. DIAGNOSIS KEPERAWATAN
12. PERENCANAAN KEPERAWATAN :
a. INTERVENSI KEPERAWATAN DAN RASIONAL
b. KOLABORASI DAN RASIONAL
c. EDUKASI. DAN RASIONAL.

PEDOMAN PENILAIAN UJIAN KETRAMPILAN

JUDUL KETRAMPILAN :
PASIEN :
RUANGAN :
PENGUJI :
NILAI :
NO URAIAN 25 % NILAI KETERANGAN
(0-100)
1 PERSIAPAN PASIEN
a. Mengucapkan salam, melakukan jabat tangan
b. Memberikan respon yang baik dalam rangka
membina rasa saling percaya
c. Menjaga suasana yang santai dan rileks
d. Berbicara dengan lafal yang jelas dengan
menggunakan bahasa yang mudah dipahami
2 PERSIAPAN ALAT
a. Alat disiapkan sesuai kebutuhan ( SOP )
b. Memahami fungsi alat
3 CARA KERJA
a. Menggunakan instrumen dengan baik
b. memperhatikan nosokomial precaution dalam
melaksanakan ketrampilan
c. Melaksanakan ketrampilan sesuai SOP
4 TINDAKAN YANG DILAKUKAN
DIDOKUMENTASIKAN
NILAI

PEDOMAN PENILAIAN ASKEP


JUDUL / ASKEP :
MAHASISWA :
PASIEN / RUANGAN :
PENGUJI :
NILAI :
NO URAIAN ( 20% ) NILAI KETERANGAN
( 0 – 100 )
I LAPORAN PENDAHULUAN
Pengertian tanda dan gejala, penatalaksanaan
a
Penyimpangan KDM,
b
Asuhan keperawatan meliputi :
Pengkajian keperawatan ( data )sesuai kebutuhan
c
Penetapan diagnosis keperawatan berdasarkan
d
data
e
Tujuan dan kriteria hasilditetapkan
f
Penetapan rencana tindakan berdasarkan
diagnosis keperawatan dan tepat
II ASUHAN KEPERAWATAN
a Pengkajian keperawatan sesuai kebutuhan klien
b Diagnosis keperawatan sesuai dengan data pasien
c Menetapkan Tujuan dan kriteria hasil
d Rencana tindakan berdasarkan diagnosis
e keperawatan
Melaksanakan tindakan keperawatan yang telah
direncanakan ( implementasi dan SOAP ):
- tindakan dan respon klien 3 hari perawatan
f - SOAP
Evaluasi asuhan keperawatan.
NILAI
PEDOMAN PENILAIAN PENYULUHAN

JUDUL PENYULUHAN :
MAHASISWA :
PASIEN / RUANGAN :
PENGUJI :
NILAI :

NO URAIAN ( 5 % ) NILAI KETERANGAN


( 0 – 100 )
I SAP :
Judul sesuai dengan kebutuhan klien
pengertian
TIU
TIK
Garis besar Materi
II Menjelaskan materi yang diberikan
III Menjelaskan TIK dan TIU
IV Penjelasan yang diberikan dapat dimengerti
oleh klien
V Materi yang diberikan sesuai dengan TIK
dan TIU
VI Tindakan yang dilakukan didokumentasikan
dalam catatan keperawatan
NILAI

PEDOMAN PENILAIAN UJIAN ASKEP


JUDUL :
MAHASISWA :
PENGUJI :
NILAI :
NO ASPEK ( 30 % ) NILAI KETERANGAN
(0 – 100
1 Persiapan
a.
b.
c.
2 Pelaksanaan
a. Waktu penyajian sesuai
b. Pembukaan
c. Sistematika penjelasan
d. Penguasaan materi
e. Tanggapan reaksi
f. Cara berbicara
3 Cara penyampaian
a. Sistematis
b. Rasional
c. Kreativitas dalam penyajian
4 Evaluasi
a. Tanggapan terhadap pertanyaan
b. Kesimpulan
TOTAL NILAI

PEDOMAN PENILAIAN SEMINAR


JUDUL SEMINAR :
MAHASISWA :
Ketua :
Sekretaris :
Anggota :
Moderator :
PENGUJI :
NILAI :
NO ASPEK ( 10% ) NILAI KETERANGAN
(0 – 100)
1 Persiapan
d.
e.
f.
g.
2 Pelaksanaan
g. Waktu penyajian sesuai
h. Pembukaan
i. Sistematika penjelasan
j. Penguasaan materi
k. Tanggapan reaksi
l. Cara berbicara
3 Cara penyampaian
d. Sistematis
e. Rasional
4 Evaluasi
c. Tanggapan terhadap pertanyaan
d. Kesimpulan
TOTAL NILAI

PEDOMAN PENILAIAN SIKAP /PERILAKU DAN


KEHADIRAN MAHASISWA ( 10 % )

NAMA MAHASISWA :
TGL : S / D ……..
TEMPAT / RUANGAN :
NILAI :
PENILAIAN KETERANGAN
NO ASPEK SIKAP ( 0 - 100) ( penjelasan )
1. Kesetiaan ( melaksanakan peraturan yang
ditetapkan )
2. Prakarsa / inisiatif
3. Kedisiplinan / ketaatan
4. Kepemimpinan
5. Tanggung jawab
6. Kerjasama
7. Kejujuran
8. Menciptakan hubungan yang serasi dengan
orang lain
9. Kecekatan bekerjasama
10. Kerapihan dalam berpakaian
11. Semangat dalam bekerja
12. Sopan santun dan ramah dalam bekerja
13. Sikap terhadap kritik / nasihat orang lain.
14. Kehadiran
TOTAL NILAI

Anda mungkin juga menyukai