Pembimbing :
1. Ns.Muh Yusuf Tahir S.Kep.,M.Kes.,M.Kep (Kel I)
2. Hasniaty AG.,S.Kp.,M.Kep (Kel II)
3. Dr.Ns. Makkasau Plasay S.Kep., M.Kes. M.EDM.CWCCA (Kel III)
4. Kens Napolion , S.Kp. M.Kep. Sp. Kep. Jiwa (Kel IV)
5. Mikawati S.Kp. M.Kes (Kel V)
6. Musmulyadi S.Kp. M.Kes. CWCCA (Kel VI)
7. Ns. Muh. Zukri Malik S.Kep.,M.Kep (Kel VII)
8. Ns. I.Kade Wijaya S.Kep.,M.Kep.,Cht (Kel VIII)
BAB I
PENDAHULUAN
VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN DAN STRATEGI
PROGRAM STUDI NERS STIKES PANAKKUKANG
D. Sasaran
Sasaran yang akan dicapai pada program pendidikan Ners dalam 5 tahun terbagi
atas :
1. Bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
2. Bidang organisasi dan manajemen
3. Bidang kemahasiswaan dan alumni
4. Bidang sarana dan prasarana
5. Bidang kerjasama
Care provider
Community leader
Educator
Researcher
Manager
F. Area kompetensi
G. Komponen kompetensi :
Berkomunikasi secara efektif dalam pemberian pelayanan kesehatan baik kepada klien,
keluarga, kelompok dan masyarakat, serta menggunakan keterampilan interpersonal
pada tim kerja dan tim kesehatan lainnya.
Memberikan lingkungan yang aman bagi klien dan keluarga, berkolaborasi dengan tim
kesehatan lainnya, mengembangkan dan mempertahankan proses peningkatan
kualitas dalam sistem pemberian pelayanan keperawatan.
Memberikan pendidikan kesehatan sebagai upaya pencegahan primer, kunder dan tersier
Melakukan fungsi advokasi untuk mempertahankan hak klien agar dapat mengambil
keputusan untuk dirinya
Melakukan praktek asuhan keperawatan berdasarkan bukti dan penelitian yang akurat dan
terkini serta melibatkan pola berpikir kritis didalamnya.
A. Tujuan
Tujuan Instruksional Umum:
Setelah menyelesaikan praktek profesi keperawatan medikal bedah selama 8 minggu
mahasiswa diharapkan mampu memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dengan
didasari pada ilmu dan tehnologi keperawatan serta etika dan aspek legal keperawatan pada
pasien dewasa yang mengalami gangguan kebutuhan dasar manusia maupun gangguan
kesehatan pada area medikal Bedah.
B. KOMPETENSI
Kompetensi klinik yang harus dicapai oleh mahasiswa adalah : memberikan asuhan
keperawatan pada klien dewasa yang mengalami gangguan sistem tubuh yang umum/ lazim
terjadi berdasarkan keilmuan yang terkait dengan keperawatan medikal bedah
Kompetensi yang harus dimiliki mahasiswa setelah menyelesaikan praktek profesi
keperawatan medikal bedah terdiri dari 6 elemen yaitu :
1. Melakukan pengkajian keperawatan (data biografi, keluhan utama, pemeriksaan fisik:
kesadaran, tanda-tanda vital dan pemeriksaan head to toes) dan data penunjang lainnya secara
holistik.
Kriteria penampilan kerja:
a. Komunikasi terapeutik terus menerus dilakukan dan dipertahankan selama melakukan
pengkajian.
b. Tehnik pemeriksaan fisik dilakukan / didemonstrasikan secara akurat pada kasus-
kasus :
1) Gangguan sistem pernapasan: TB paru / pneumonia / PPOK/ ashma
2) Gangguan sistem kardiovaskuler: Hipertensi/Infark Miokard Akut/ gagal jantung/
gangguan katup/ gangguan irama jantung / Jantung Kongestif
3) Gangguan sistem pencernaan: Gastritis/ hepatitis/ siroshis hepatis/ demam typoid/
appendisitis/ cholelitiasis, ,
4) Gangguan sistem persarafan: Cedera kepala/ stroke/ meningitis
5) Gangguan sistem perkemihan: BPH/ gagal ginjal/ batu ginjal/ Sindrom nefrotik
6) Gangguan sistem muskuloskeletal: Fraktur/ dislokasi/ osteoartritis/ Osteosarcoma.
7) Gangguan sistem endokrin: DM/ Hypertiroid/ Hypotiroid,
8) Gangguan Sistem Integumen: Dermatitis/ Luka bakar/ Leprae/ Psoriasis
9) Sistem imun dan hematologi: Anemia/ Leukimia/ Hemofilia, AIDS/ Anafilaksis/
SLE/ Hypersensitivity Reaction (Anaphylaxis).
10) Gangguan sistem sensori persepi: Katarak/otitis media/ sinusitis
11) Penyakit keganasan (onkologi): Ca. Mammae/ Ca Nasofaring/ Ca. Paru/ Ca
Colon/
12) Penyakit Tropis: DHF/ Malaria
A. METODE
Metode pembelajaran klinik profesi yang digunakan pada mata ajar Keperawatan Medikal
Bedah adalah konferens, penugasan tertulis dan penugasan klinik, ronde keperawatan,
presentasi dan belajar mandiri. Berikut ini merupakan tabel mengenai deskripsi, tujuan dan
tahapan tata cara pelaksanaan dari tiap-tiap metode pembelajaran tersebut yang ditunjukkan
pada tabel 1.
Tabel 1
Deskripsi, tujuan,dan tahapan tata cara pada metoda pembelajaran klinik yang digunakan pada
praktik profesi keperawatan medikal bedah
Metoda
pembelajaran Deskripsi Tujuan Tahapan tata cara
klinik
Konfrens Konfrens klinik Pre konferens : diskusi untuk 1. Tentukan tujuan konferens
klinik (pre dan adalah diskusi melakukan pengecekan sebelumnya
post kelompok untuk terhadap kesiapan mahasiswa 2. Pembimbing Klinik (PK) berperan
conference) membahas dan rencana kegiatan setiap sebagai fasilitator dan nara sumber.
aspek-aspek harinya PK harus bersikap terbuka tidak
praktik klinik Post konferens : diskusi untuk mendominasi, fokus, menciptakan
mengevaluasi kegiatan diskusi yang nyaman dan
asuhan keperwt, evaluasi diri menstimulasi partisipasi semua
mahasiswa, peer review, dan mahasiswa
rencana kegiatan selanjutnya, 3. Sebelum melakukan konferens
melatih kemampuan mahasiswa harus mempelajari hal
pemecahan masalah yang akan didiskusikan
4. Mahasiswa / PK menyampaikan
kesimpulan konferens
Penugasan Penugasan Mempersiapkan pengetahuan 1. Setiap kali mhs memperoleh kasus
tertulis, seperti klinik yang yang harus dimiliki oleh baru untuk dikelola, mhs harus
laporan dibuat secara mahasiswa sebelum membuat laporan pendahuluan
pendahuluan tertulis melakukan praktek klinik 2. Laporan pendahuluan dibuat sesuai
dan rencana dengan pedoman
pendidikan 3. Laporan tertulis lain dapat diberikan
kesehatan oleh PK pada mahasiswa mengenai
materi atau hal tertentu yang harus
lebih dikuasai oleh mahasiswa
Penugasan Penugasan Memberi kesempatan pada 1. Setiap minggu mahasiswa diberi kasus
kliniik, seperti klinik adalah mahasiswa menggunakan yang sesuai dengan sub pokok
melakukan penugasan yang teori dan konsep dalam bahasan pada praktek profesi KMB
Askep. diberikan dan praktek
Melakukan yang 2. Mahasiswa melakukan askep sesuai
kolaborasi berhubungan pedoman
dengan tim dengan kegiatan
kesehatan lain klinik 3. PK segera memberikan umpan balik
Melakukan terhadap askep / tindakan kolaborasi/
dokumentasi dokumentasi yang dilakukan
sesuai mahasiswa
kebutuhan
Ronde Ronde Memberikan kesempatan pada 1. PK merencanakan Ronde Keperawatan
keperawatan keperawatan mahasiswa meriview askep 2. PK meminta isin dan partisipasi pasien
adalah kegiatan termasuk tindakan keperawatan dalam Ronde
observasi, kadang yang dilakukan 3. PK memimpin Ronde
diikuti oleh Mengobservasi cara PK 4. Mhs mempresentasikan kondisi pasien,
wawancara pada melakukan interaksi dengan tindakan & evaluasi yang telah dilakukan
satu atau beberapa pasien atau Tim Kesehatan lain 5. PK/ mhs lain/perawat ruangan/ pasien
pasien dapat berpartisipasi dalam Ronde
6. Mahasiswa selalu melindungi privasi
pasien.
Presentasi Presentasi kasus Memberikan pemahaman 1. Dilakukan setiap minggu, pada hari
yang telah lebih dalam tentang kasus sabtu di kampus Stikes Panakkukang
dikelola yang dikelola melalui diskusi dimulai pada pukul 08.00 WITA.
Kasus yang panel 2. Diskusi dengan pembimbing kasus
dipresentasikan yang akan dipilih untuk
sebaiknya kasus dipresentasikan
yang 3. Diskusi dalam kelompok kasus yang
memungkinkan akan dipresentasikan
bagi mhs untuk 4. Lakukan presentasi sesuai dengan
mendapatkan format presentasi yang telah
tambahan ditetapkan
pengetahuan 5. Presentasi 4 Kelompok ( 1-4 )
yang lebih dilaksanakan pada minggu ke 3 dan
banyak presentase 4 Kelompok ( 5-8 )
dilaksanakan pada minggu ke 6,
dilaksanakan pada hari sabtu, di
Kampus Stikes Panakkukang
Makassar. Dimulai pada pukul 08.00-
selesai.
B. TATA TERTIB
Secara umum peraturan praktek profesi keperawatan medikal bedah di rujuk pada tata tertib
program studi Profesi Ners, secara khusus tata tertib praktek Profesi keperawatan medikal bedah
yaitu :
1. Waktu praktek mahasiswa 6 hari kerja perminggu selama 8 minggu.
2. Lama praktek setiap hari 7 jam( dinas pagi : 07.00-14.00 dan sore: 13.30-21.00), dan 10 jam
(dinas malam: 20.30-08.00 ) dengan istirahat 1 jam.
3. Jika mahasiswa meninggalkan tempat praktek sebelum waktu praktik selesai, mahasiswa
wajib lapor pada pembimbing yang ada dan mengganti jam praktik sesuai kekurangan jam
kerja.
4. Waktu praktek izin untuk tidak melakukan praktik hanya diberikan oleh Koordinator pada
kasus-kasus khusus (sesuai ketentuan institusi), seperti izin akan diberikan bila anak, orang
tua, suami/istri atau yang bersangkutan sakit serta dapat menunjukkan surat sakit. Diluar
ketentuan ini dianggap absen.
5. Ketidak hadiran diluar hal-hal tersebut diatas, maka jumlah yang harus diganti yakni 2 kali
jumlah hari ketidakhadiran (menyesuaikan aturan RS)
6. Bila absen lebih dari 5 (lima) hari (berturut-turut atau tidak) maka dianggap gagal dalam
mengikuti mata ajar ini dan harus mengikuti program ini kembali, dengan biaya ditanggung
oleh mahasiswa yang bersangkutan.
7. Izin-izin di luar yang diatur di atas, akan diberikan oleh koordinator dengan pertimbangan
khusus.
8. Pergantian hari praktik harus diketahui oleh Pembimbing Institusi dan Koordinator.
9. Penampilan profesional tetap dipertahankan khususnya bagi yang berjilbab, jilbal harus
rapih tidak bergelantung dan bagi jilbab panjang tidak mengganggu dalam memberikan
pelayanan.
10. Tidak mengaktifkan alat komunikasi (Smartphone/ Handphone) selama dinas berlangsung,
bila diketemukan maka akan diberikan pengurangan nilai oleh pembimbing klinik.
C. WAHANA PRAKTIK
Wahana praktik profesi ners yang digunakan pada mata ajar keperawatan medikal bedah
yakni Rumah sakit.
1. Kriteria rumah sakit. Rumah sakit yang digunakan terutama rumah sakit pendidikan untuk
tenaga kesehatan.pemilihan rumah sakit terutama didasarkan pada ketersediaan kasus sesuai
dengan kompetensi yang akan dicapai, ketersediaan pembimbing klinik yang sesuai dengan
standar pembimbing klinik di program studi pendidikan profesi dan lokasi rumah sakit
disesuaikan
2. Jenis ruang perawatan yang digunakan sesuai dengan pendekatan praktik yang digunakan
pada mata ajar keperawatan medikal bedah yaitu pendekatan proses keperawatan pada
kasus-kasus yang lazim. Maka ruang perawatan yang digunakan adalah ruang perawatan
yang merawat pasien pada kasus-kasus terkait diruang perawatan penyakit dalam dan
ruangan Bedah.
3. Pengaturan ruang praktek yang digunakan secara simultan. Secara bergantian kelompok
mahasiswa akan berpindah setiap 1 (satu) minggu dari satu ruang rawat ke ruang rawat
lainnya/ rumah sakit kerumah sakit lainnya untuk memenuhi kompetensi yang ditetapkan.
BAB IV
PROSES PELAKSANAAN PRAKTEK
A. KEGIATAN PEMBELAJARAN.
Kegiatan pembelajaran praktek profesi Keperawatan Medikal Bedah dilakukan selama 8
minggu termasuk kegiatan ujian. Kegiatan praktik Profesi keperawatan medikal bedah di
tunjukkan pada tabel 2 dan proses kegiatan praktik setiap minggu di tunjukkan pada tabel 3
Tabel 2
Kegiatan praktik Profesi Keperawatan Medikal bedah
Minggu I Minggu II Minggu III Minggu IV
Pre – Post, penugasan Pre – Post, penugasan Pre – Post, penugasan Pre – Post, penugasan
klinik (kasus), Ronde, klinik (kasus), Ronde, klinik (kasus), Ronde,
klinik (kasus), Ronde,
presentasi evaluasi presentase evaluasi presentasi evaluasi
presentase, evaluasi proses proses proses.
proses
Minggu V Minggu VI Minggu VII Minggu VIII
Pre – Post, penugasan Pre – Post, penugasan Pre – Post, penugasan Pre – Post, penugasan
klinik ( kasus , Ronde, klinik (kasus), Ronde, klinik (kasus) , klinik (kasus), Ronde,
presentase, evaluasi presentasi, evaluasi Ronde,presentasi, presentasi, evaluasi
proses proses, Pengambilan evaluasi proses proses.
kasus seminar
Tabel 3
Proses Kegiatan Praktik Setiap Minggu
MINGGU KE 1
Hari 0 Hari 1 Hari ke 2 Hari ke 3 & 4 Hari ke 5 & 6
MINGGU KE 2
Hari 0 Hari 1 Hari ke 2 Hari ke 3 & 4 Hari ke 5 & 6
Menetukan/ Orientasi, prekonferens, pre Prekonferens, Implementasi, Implementasi
mencari kasus interaksi (membaca status implementasi, ronde post konferens,
dan membuat pasien), perkenalan, evaluasi/ tindak keperawatan evaluasi proses,
LP membuat kontrak, lanjut, post presentasi
pengkajian, menetapkan konferens kasus.
diagnosis, post konferens
MINGGU KE 3
Hari 0 Hari 1 Hari ke 2 Hari ke 3 & 4 Hari ke 5 & 6
Menetukan/ Orientasi, prekonferens, pre Prekonferens, Implementasi, Implementasi
mencari kasus interaksi (membaca status implementasi, ronde post konferens,
dan membuat pasien), perkenalan, evaluasi/ tindak keperawatan evaluasi proses,
LP membuat kontrak, lanjut, post presentasi
pengkajian, menetapkan konferens kasus.
diagnosis, post konferens
MINGGU KE 4
Hari 0 Hari 1 Hari ke 2 Hari ke 3 & 4 Hari ke 5 & 6
Menetukan/ Orientasi, prekonferens, pre Prekonferens, Implementasi, Implementasi
mencari kasus interaksi (membaca status implementasi, ronde post konferens,
dan membuat pasien), perkenalan, evaluasi/ tindak keperawatan evaluasi proses,
LP membuat kontrak, lanjut, post presentasi
pengkajian, menetapkan konferens kasus.
diagnosis, post konferens
MINGGU KE 5
Hari 0 Hari 1 Hari ke 2 Hari ke 3 & 4 Hari ke 5 & 6
Menetukan/ Orientasi, prekonferens, Prekonferens, Implementasi, Implementasi post
mencari kasus pre interaksi (membaca implementasi, ronde konferens,
dan membuat status pasien), perkenalan, evaluasi/ tindak keperawatan evaluasi proses,
LP membuat kontrak, lanjut, post presentasi kasus.
pengkajian, menetapkan konferens
diagnosis, post konferens
MINGGU KE 6
Hari 0 Hari 1 Hari ke 2 Hari ke 3 & 4 Hari ke 5 & 6
Menetukan/ Orientasi, prekonferens, Prekonferens, Implementasi, Implementasi post
mencari kasus pre interaksi (membaca implementasi, ronde konferens,
dan membuat status pasien), perkenalan, evaluasi/ tindak keperawatan evaluasi proses,
LP membuat kontrak, lanjut, post presentasi kasus.
pengkajian, menetapkan konferens
diagnosis, post konferens
MINGGU KE 7
Hari 0 Hari 1 Hari ke 2 Hari ke 3 & 4 Hari ke 5 & 6
Menetukan/ Orientasi, prekonferens, Prekonferens, Implementasi, Implementasi post
mencari kasus pre interaksi (membaca implementasi, ronde konferens,
dan membuat status pasien), perkenalan, evaluasi/ tindak keperawatan evaluasi proses,
LP membuat kontrak, lanjut, post presentasi kasus.
pengkajian, menetapkan konferens
diagnosis, post konferens
MINGGU KE 8
Hari 0 Hari 1 Hari ke 2 Hari ke 3 & 4 Hari ke 5 & 6
Menetukan/ Orientasi, prekonferens, pre Prekonferens, Implementasi, Implementasi
mencari kasus interaksi (membaca status implementasi, ronde post konferens,
dan membuat pasien), perkenalan, evaluasi/ tindak keperawatan evaluasi proses,
LP membuat kontrak, lanjut, post presentasi
pengkajian, menetapkan konferens kasus. Seminar
diagnosis, post konferens kasus
c. Tahap kerja.
1) Lakukan pengkajian keperawatan ( wawancara pemeriksaan fisik/ manfaatkan status
medis / keperawatan ) selalu pertahankan privacy pasien saat melakukan pengakjian
2) Gunakan struktur yang sudah saudara tuliskan pada LP saudara dan lakukan validasi
data.
3) Validasi diagnosis keperawatan yang telah dibuat.
Bandingkan data LP denga data yang ditemukan
Diagnosis tetap digunakan bida data yang ditemukan sama
Beri tanggal kapan diagnosis pertama ditegakkan
Diagnosis dimodifikasi bila data yang ditemukan tidak sesuai.
4) Mintalah klarifikasi dan validasi pembimbing klinik tentang data dan diagnosis yang
ditemukan
5) Tentukan prioritas masalah keperawatan, urutkan dengan menggunakan nomor.
6) Rumuskan tujuan jangkapanjang dan jangka pendek
7) Beri tanda ( V ) pada tindakan keperawatan yang sesuai dengan kondisi klien untuk
selanjutnya dilaksanakan
8) Validasi rencana tindakan dengan pembimbing,
9) Lakukan rencana tindakan :
Tindakan dilakukan sesuai dengan standar operating prosedure ( SOP ), buku
–buku keperawatan yang digunakan, lakukan modifikasi tindakan
keperawatan jika diperlukan, tanpa menghilangkan prinsip tindakan.
Selalu cek kembali pesan / catatan dokter/ tim kesehatan lain sebelum
melakukan tindakan – tindakan kolaborasi
Selalu cek kembali catatan keperawatan yang ada sebelum melakukan semua
tindakan.
10) Mintalah supervisi pembimbing terhadap tindakan yang dilakukan bila saudara
merasa belum mampu melakukannya secara mandiri atau menginginkan umpan
balik dari PK
11) Dokumentasikan pada catatan keperawatan ruangan dan dilembaran kompetensi
mahasiswa dan mintalah tanda tangan pembimbing / perawat yang ditunjuk.
12) Evaluasi asuhan keperawatan yang dilakukan setiap hari dengan menggunakan
sistematika subyektif, obyektif, anisis dan planning ( SOAP )
d. Fase terminasi.
1) Setiap hari sebelum pulang dinas, overkan renpra saudara pada perawat diruangan
2) Saat akan pindah keruangan lain, lakukan terminasi pada pasien dan semua petugas
yang ada di ruangan tersebut dan overkan renpra saudara pada perawat di ruangan
Penugasan klinik
Penugasan klinik yg harus dipenuhi mahasiswa selama melakukan praktik profesi KMB di
tunjukkan pada tabel 4.
Tabel 4
Penugasan klinik
No Jenis penugasan Jumlah Pengumpulan/ Pelaksanaan
1 Laporan pendahuluan sesuai dengan 1 LP/ minggu Hari terakhir mengelola kasus,
kasus kelolaan (Individu) diserahkan pada CI institusi
(paling lambat hari jumat)
2 Renpra lengkap + SOAP sesuai 1 renpra/ minggu Hari terakhir mengelola kasus
dengan kasus kelolaan (Individu) diserahkan pada CI instit & lahan
(paling lambat hari jumat )
3 Target tindakan keperawatan Lihat daftar target Pada saat evaluasi proses (responsi)
(Individu)
4 Implementasi EBNP/ Article reading 1 article/ minggu Pada saat presentasi kasus
(Individu)
5 Seminar kasus 1 kasus /kelompok Dilaksanakan di akhir masa praktik
(diambil pada minggu (Sesuai jadwal dari prodi)
Ke VI)
6 Analisa tindakan 1 tindakan/hari Pada saat evaluasi proses (responsi)
(Individu)
7 Penyuluhan kesehatan 1 kali penyuluhan/ Dilaksanakan sesuai dengan kontrak
Selama praktik profesi waktu dengan pasien dan
KMB (Individu) pembimbing
7 Penugasan tertulis lain yang mungkin Sesuai dengan Sesuai kesepakatan dengan CI
saja diminta CI untuk membantu sdr kebutuhan belajar
memahami suatu masalah Klinik
A. TUJUAN
Secara umum evaluasi praktik klinik Keperawatan Medikal Bedah tahap profesi bertujuan
untuk menilai pencapaian kompetensi mahasiswa dalam menerapkan proses asuhan
keperawatan pada bidang keperawatan Medikal Bedah.
KRITERIA KELULUSAN
Mahasiswa dinyatakan lulus jika
1. Mendapat nilai minimal 75 pada hasil penilaian evaluasi proses dan nilai minimal 75 pada
penilaian ujian klinik
2. Memenuhi kehadiran 100%
3. Mematuhi semua tata tertib termasuk tata tertib yang terdapat pada buku pedoman
mahasiswa
DAFTAR PUSTAKA
Brunner dan Suddarth. (2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta : EGC.
Brunner and Suddarth. (1999). Text Book of Medical Surgical Nursing. Eight Edition.
Philadelfia: JB Lippincot Co.
Carpenito, Lynda Jual. (1999). Rencana Asuhan & Dokumentasi Keperawatan. Jakarta : EGC.
Dongoes. Marylin E. (1999). Rencana Asuhan Keperawatan : Pedoman Untuk Perencanaan &
Pendokumentasian Perawatan Pasien. Jakarta: EGC.
Greenspan, Francis S. John D. Baxter. (1996). Endokrinologi Dasar & Klinik. Jakarta: EGC.
Jauhar muhammad, taqiyyah Bararah Mkep ( 2013 ) Asuhan Keperawatan : Panduan Lengkap
Menjadi Perawat Profesional, penerbit Prestasi Pustakarya Jakarta - Indonesia
Long, Barbara C. (1996). Perawatan Medikal Bedah. Bandung : Yayasan Ikatan Alumni
Padjajaran.
Muttaqin, Arif. (2008). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem
Pernapasan. Jakarta : Salemba Medika.
Muttaqin, Arif. (2008). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem
muskuloskeletal . Jakarta : Salemba Medika.
Noer Sjaifullah. (1996). Buku Ajar ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: EGC.
Sjamsuhidayat R, Jong Wim Dc. (1997). Buku Ajar Ilmu Bedah. Jakarta: EGC
Black,Joyce M ( 1997 ). Medical Surgical Nursing : Clinical manajemen for Contuinity of Care. 5th
ed WB Saunders Company – Philadelphia.
Brunner & Suddartth ( 1995) Medical Surgical Nursing . 8th ed. Lippincott
Brunner & Suddarth ( 2002 ) . Buku ajar keperawatan medical Bedah Vol.1 ed.8 Cetakan I.
Penerbit buku Kedokteram EGC. Jakarta
Doenggoes, Marylinn E ( 1993 ) Nursing care Plans : Gudelines for Planning and Dokumenting
patient Care 3th ed. F.A. davis Company. Phladelphia.
Muttaqin Arif ( 2010 ) pengkajian Keperawatan : aplikasi praktik klinik, penerbit Salemba medika
PETUNJUK PEMBUATAN
LAPORAN PENDAHULUAN.
1. PENDAHULUAN
2. ANATOMI FISIOLOGI SISTEM :
3. PENGERTIAN
4. KLASIFIKASI
5. ETIOLOGI
6. PATOFISIOLOGI
7. TANDA DAN GEJALA
8. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
9. PENATALAKSANAAN
a. MEDIK
b. KEPERAWATAN
10. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
11. DIAGNOSIS KEPERAWATAN
12. PERENCANAAN KEPERAWATAN :
a. INTERVENSI KEPERAWATAN DAN RASIONAL
b. KOLABORASI DAN RASIONAL
c. EDUKASI. DAN RASIONAL.
JUDUL KETRAMPILAN :
PASIEN :
RUANGAN :
PENGUJI :
NILAI :
NO URAIAN 25 % NILAI KETERANGAN
(0-100)
1 PERSIAPAN PASIEN
a. Mengucapkan salam, melakukan jabat tangan
b. Memberikan respon yang baik dalam rangka
membina rasa saling percaya
c. Menjaga suasana yang santai dan rileks
d. Berbicara dengan lafal yang jelas dengan
menggunakan bahasa yang mudah dipahami
2 PERSIAPAN ALAT
a. Alat disiapkan sesuai kebutuhan ( SOP )
b. Memahami fungsi alat
3 CARA KERJA
a. Menggunakan instrumen dengan baik
b. memperhatikan nosokomial precaution dalam
melaksanakan ketrampilan
c. Melaksanakan ketrampilan sesuai SOP
4 TINDAKAN YANG DILAKUKAN
DIDOKUMENTASIKAN
NILAI
JUDUL PENYULUHAN :
MAHASISWA :
PASIEN / RUANGAN :
PENGUJI :
NILAI :
NAMA MAHASISWA :
TGL : S / D ……..
TEMPAT / RUANGAN :
NILAI :
PENILAIAN KETERANGAN
NO ASPEK SIKAP ( 0 - 100) ( penjelasan )
1. Kesetiaan ( melaksanakan peraturan yang
ditetapkan )
2. Prakarsa / inisiatif
3. Kedisiplinan / ketaatan
4. Kepemimpinan
5. Tanggung jawab
6. Kerjasama
7. Kejujuran
8. Menciptakan hubungan yang serasi dengan
orang lain
9. Kecekatan bekerjasama
10. Kerapihan dalam berpakaian
11. Semangat dalam bekerja
12. Sopan santun dan ramah dalam bekerja
13. Sikap terhadap kritik / nasihat orang lain.
14. Kehadiran
TOTAL NILAI