FISIKA DASAR
LISTRIK & MAGNET
Dosen Pengampu
Eli Trisnowati, S.Pd., M.Pd.
Disusun oleh:
1. Maranatha Agustina Simanjuntak (2010305031)
2. Ninda Cahyani (2010305061)
3. Virra Maulana Ristyowati (2010305019)
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana menerapkan konsep muatan listrik dalam menganalisis gejala kelistrikan?
2. Bagaimana analisis arus, hambatan, tegangan, dan daya pada suatu rangkaian listrik?
3. Apa saja bahan-bahan isolator, konduktor dalam kehidupan sehari-hari?
4. Benda-benda apa sajakah yang menghasilkan medan magnet?
5. Bagaimana analisis konsep kelistrikan dan kemagnetan dalam tubuh manusia?
C. Tujuan
1. Mampu menerapkan konsep muatan listrik dalam menganalisis gejala kelistrikan.
2. Menganalisis arus, hambatan, tegangan, dan daya pada suatu rangkaian listrik
3. Mengetahui bahan-bahan isolator, konduktor dalam kehidupan sehari-hari
4. Mengetahui benda-benda yang menghasilkan medan magnet
5. Menganalisis konsep kelistrikan dan kemagnetan dalam tubuh manusia
BAB II
PEMBAHASAN
4. Potensial Listrik
5. Usaha
8. Bola Kapasitor
Keterangan Rumus:
Q : Muatan Sumber
Q : Muatan Uji
ε0 : Permitivitas ruang hampa
R : Jarak antar muatan
k : 8,99 x 109 N m2 C-2
K : koefsien dielektrik
A : luas penampang pada plat
d : Jarak antar keping
WAB : Usaha memindahkan muatan dari A ke B
r : Jari-jari Bola
Listrik statis ternyata sangat penting bagi kehidupan manusia. Ada beberapa
penerapan dari gejala kelistrikan ini yang diterapkan pada teknologi untuk membantu
kehidupan manusia. Beberapa diantaranya yaitu pada generator Van de Graff. Alat ini
menghasilkan listrik statis dengan cara menggosokkan pita karet pada roda pemutar.
Selain sepeda generator, mesin fotokopi juga merupakan salah satu penerapan dari listrik
statis. Muatan listrik yang terjadi pada mesin fotokopi yaitu adanya daya tarik pada mesin
fotokopi tersebut. Seperti yang sudah kita ketahui bahwa suatu muatan yang berbeda
akan saling tarik menarik. Pada mesin fotokopi, benda yang memiliki matan negative
yaitu toner sedangkan yang bermuatan positif yaitu pelat.
3. Tegangan
Tegangan listrik (Voltage) adalah perbedaan potensi listrik antara dua titik dalam
rangkaian listrik. Tegangan dinyatakan dalam satuan V (Volt). Besaran ini mengukur
energi potensial sebuah medan listrik untuk menyebabkan aliran listrik dalam sebuah
konduktor listrik. Tergantung pada perbedaan potensi listrik satu tegangan listrik
dapat dikatakan sebagai ekstra rendah, rendah, tinggi atau ekstra tinggi.
Tenaga (the force) yang mendorong elektron agar bisa mengalir dalam sebuah
rangkaian dinamakan tegangan. Tegangan adalah nilai dari beda potensial energi
antara dua titik. Pada sebuah rangkaian, besar energi potensial yang ada untuk
menggerakkan elektron pada titik satu dengan titik yang lainnya merupakan jumlah
tegangan.
Dari hal tersebut, kita mengetahui adanya perbedaan potensial listrik yang sering
disebut “potential difference atau perbedaan potensial”. satuan dari potential
difference adalah Volt. “Satu Volt adalah beda potensial antara dua titik saat
melakukan usaha satu joule untuk memindahkan muatan listrik satu coulomb”
Formulasi beda potensial atau tegangan adalah:
V = W/Q [volt]
Dimana:
V = beda potensial atau tegangan, dalam volt
W = usaha, dalam newton-meter atau Nm atau joule
Q = muatan listrik, dalam coulomb
4. Daya
Daya listrik didefinisikan sebagai laju hantaran energi listrik dalam rangkaian
listrik. Satuan daya listrik adalah watt. Daya listrik, seperti daya mekanik,
dilambangkan oleh huruf P dalam persamaan listrik. Pada rangkaian arus DC, daya
listrik sesaat dihitung menggunakan hukum joule. Daya listrik mengalir di manapun
medan listrik dan magnet berada di tempat yang sama.
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA