Anda di halaman 1dari 13

ILMU GIZI GIZI DAN PERMASALAHAN GIZI

PADA LANSIA
KELOMPOK 3

MUH.NUR RAHMAN HADI

RIDWAN

NUR ANNISA IDRIS

YUSRIAH

ISVANI ARIEF
GIZI PADA LANSIA
DEFENISI LANSIA

1. Manusia lanjut usia à mereka yang telah berumur 65 tahun ke atas. Durm
in (1992) membagi lansia menjadi young elderly (65 – 74 tahun) dan old
er elderly (75 tahun)

2. Munro dkk.,(1987) mengelompokkan older elderly ke dalam 2 bagian, yait


u usia 75 – 84 tahun dan 85 tahun

3. Di Indonesia, M. Alwi Dahlan menyatakan bahwa orang dikatakan lansia ji


ka telah berumur di atas 60 tahun
Pemantauan Status Gizi Pada Lansia
Penimbangan Berat Badan

a. Penimbangan BB dilakukan secara teratur minimal 1 minggu sekali, waspadai


peningkatan BB atau penurunan BB lebih dari 0.5 Kg/minggu. Peningkatan BB lebih
dari 0.5 Kg dalam 1 minggu beresiko terhadap kelebihan berat badan dan
penurunan berat badan lebih dari 0.5 Kg /minggu menunjukkan kekurangan berat
badan.
b. Menghitung berat badan ideal pada dewasa :
Rumus : Berat badan ideal = 0.9 x (TB dalam cm – 100)
Catatan untuk wanita dengan TB kurang dari 150 cm dan pria dengan TB kurang dari
160 cm, digunakan rumus :
Berat badan ideal = TB dalam cm – 100
Jika BB lebih dari ideal artinya gizi berlebih Jika BB kurang dari ideal artinya gizi kurang
Pedoman Umum Gizi Seimbang
Untuk Lansia
1. Makanlah aneka ragam makanan
2. Makanlah sumber karbohidrat kompleks (serealia dan umbi)
3. Batasi minyak dan lemak secar berlebihan
4. Makanlah sumber zat besi secara bergantian antara sumber hewani dan na
bati.
5. Minumlah air yang bersih, aman, dan cukup jumlahnya dan telah didihkan.
6. Kurangi konsumsi makanan jajanan dan minuman yang tinggi gula murni
dan lemak.
7. Perbanyak frekuensi makanhewani laut dalam menu harian.
8. Gunakanlah garam berodium, namaun batasilah penggunaan garam secara
berlebihan, kurangi konsumsi makanan dengan pengawaet
Kebutuhan Gizi Pada Lansia
1. Kalori
Kebutuhan akan kalori menurun sejalan dengan pertambahan usia, karena metabolis
me seluruh sel dan kegiatan otot berkurang
2. Protein
Gersovitz (1982) menganjurkan asupan protein sebesar 1,0 g/kg berat badan/hari unt
uk mempertahankan keseimbangan protein, Kebutuhan akan protein meningkat seba
gai tanggapan atas stress fisiologis seperti infeksi, luka baker, patah tulang dan pemb
edahan
3. Karbohidrat
Karbohidrat yang dianjurkan untuk dikonsumsi adalah sekitar 55 – 60% dari
kalori total
4. Lemak
Asupan lemak dibatasi, batas maksimal 20 – 25% dari energi total. Kelebiha
n dan kekurangan lemak diwujudkan dalam bentuk kadar kolesterol darah.
Kebutuhan Gizi Pada Lansia

5. Serat
Salah satu gangguan yang seringkali dikeluhkan oleh lansia adalah sembelit
Gangguan ini akan timbul manakala frekuensi pergerakan usus berkurang, yang akhir
nya memperpanjang masa transit tinja,hal ini terjadi karena kelemahan tonus otot din
ding saluran cerna akibat penuaan (kegiatan fisik berkurang) serta reduksi asupan cair
an dan serat

6. Vitamin
Meskipun tampak sehat, kekurangan sebagian vitamin dan mineral tetap berlangsung
pada lansia, dianjurkan untuk meningkatkan asupan vitamin B6, B12, vitamin D dan a
sam folat
Faktor – faktor Yang Mempengaruhi
Gizi Pada Lansia

1. Berkurangnya kemampuan mencerna makanan akibat kerusakan gigi atau ompong.

2. Berkurangnya indera pengecapan mengakibatkan penurunan terhadap cita rasa man


is, asin, asam, dan pahit.

3. Esophagus/kerongkongan mengalami pelebaran.

4. Rasa lapar menurun, asam lambung menurun.

5. Gerakan usus atau gerak peristaltic lemah dan biasanya menimbulkan konstipasi.

6. Penyerapan makanan di usus menurun.


Sajian Lengkap Gizi Bagi Lansia
Menu untuk Lansia dalam sehari :
WAKTU MENU PORSI
Pagi Roti-telur-susu 1 tangkep 1 gelas
Selingan Papais 2 bungkus
Siang Nasi 1 piring
Semur 1 potong
Pepes tahu 1 bungkus

Sayur bayam 1 mangkok


Pisang 1 buah
Selingan Kolak pisang 1 mangkok
Malam Mie baso 1 mangkok
Pepaya 1 buah
Menu Sehat Bagi Lansia
Perencanaan Makanan untuk Lansia

1. Makanan harus mengandung zat gizi dari makanan yang beraneka ragam
, yang terdiri dari : zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur.

2. Perlu diperhatikan porsi makanan, jangan terlalu kenyang.

3. Banyak minum dan kurangi garam, dengan banyak minum dapat memperl
ancar pengeluaran sisa makanan, dan menghindari makanan yang terlalu
asin akan memperingan kerja ginjal serta mencegah kemungkinan terjadin
ya darah tinggi.

4. Batasi makanan yang manis-manis atau gula, minyak dan makanan yang
berlemak seperti santan, mentega dll.
Menu Sehat Bagi Lansia
5. Bagi pasien lansia yang proses penuaannya sudah lebih lanjut perlu d
iperhatikan hal-hal sebagai berikut : Memakan makanan yang mudah
dicerna, menghindari makanan yang terlalu manis, gurih, dan goreng-
gorengan, bila kesulitan mengunyah karena gigi rusak atau gigi palsu
kurang baik, makanan harus lunak/lembek atau dicincang, makan dal
am porsi kecil tetapi sering, makanan selingan atau snack, susu, buah,
dan sari buah sebaiknya diberikan.
6. Batasi minum kopi atau teh, boleh diberikan tetapi harus diencerkan
sebab berguna pula untuk merangsang gerakan usus dan menambah
nafsu makan.
7. Makanan mengandung zat besi seperti : kacang-kacangan, hati, telur
, daging rendah lemak, bayam, dan sayuran hijau.
8. Lebih dianjurkan untuk mengolah makanan dengan cara dikukus, dire
bus, atau dipanggang kurangi makanan yang digoreng.
Masalah Gizi Pada Lansia
1. Gizi berlebih
Gizi berlebih pada lansia banyak terjadi di negara-negara barat dan kota-kota besar. Kebiasaan makan banyak pada waktu
muda menyebabkan berat badan berlebih, apalagi pada lansia penggunaan kalori berkurang karena berkurangnya aktivitas
fisik. Kebiasaan makan itu sulit untuk diubah walaupun disadari untuk mengurangi makan.
Kegemukan merupakan salah satu pencetus berbagai penyakit, misalnya : penyakit jantung, kencing manis, dan darah
tinggi.

2. Gizi kurang
Gizi kurang sering disebabkan oleh masalah-masalah social ekonomi dan juga karena gangguan penyakit. Bila konsumsi
kalori terlalu rendah dari yang dibutuhkan menyebabkan berat badan kurang dari normal. Apabila hal ini disertai dengan
kekurangan protein menyebabkan kerusakan-kerusakan sel yang tidak dapat diperbaiki, akibatnya rambut rontok, daya
tahan terhadap penyakit menurun, kemungkinan akan mudah terkena infeksi.

3. Kekurangan vitamin
Bila konsumsi buah dan sayuran dalam makanan kurang dan ditambah dengan kekurangan protein dalam makanan
akibatnya nafsu makan berkurang, penglihatan menurun, kulit kering, penampilan menjadi lesu dan tidak bersemangat.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai