Anda di halaman 1dari 21

MIKROBIOLOGI

REKAYASA IDE

“TONER WAJAH DARI FERMENTASI AIR BERAS”

BIDANG KEGIATAN
PKM PENELITIAN

Diusulkan Oleh
Sarah Nur Fadhilah Panjaitan (4193342007)
Teresia Okarina Butar-Butar (4193342005)

BESP 2019

DEPARTMENT OF BIOLOGY
FACULTY OF MATH AND NATURAL SCIENCE
MEDAN STATE UNIVERSITY
2021
1|P age
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan karunia beserta rahmat-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
proposal penelitian dengan judul “Toner Wajah Dari Hasil Fermentasi Air Beras”.

Proposal penyusunan penelitian ini merupakan salah satu syarat yang


harus dipenuhi mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Negeri
Medan. Pada kesempatan ini penyusun mengucapkan terima kasih kepada Ibu
Endang Sulistyarini Gultom, S.Si., M.Si., Apt. selaku dosen pengampu
matakuliah mikrobiologi.

Kami sebagai penulis menyadari adanya keterbatasan di dalam


penyusunan laporan tugas ini. Kami juga berharap adanya saran dan kritik yang
bersifat membangun agar kami bisa memperbaiki penulisan ini kedepan. Semoga
laporan ini dapat bermanfaat bagi penyusun dan bagi pembaca sekalian.

Medan, 20 November 2021

Penulis

2|P age
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................2
DAFTAR ISI ............................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................4


1.1 Latar Belakang................................................................................................4
1.1 Rumusan Masalah .........................................................................................4
1.2 Tujuan Penelitian ............................................................................................5
1.3 Manfaat Penelitian..........................................................................................5
1.4 Keutamaan Penelitian .....................................................................................5
1.5 Temuan Yang Ditargetkan .............................................................................6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................7

BAB III METODE PENELITIAN.........................................................................10


3.1 Jenis Dan Desain Penelitian .........................................................................10
3.2 Tahapan Penelitian .......................................................................................10
3.3 Prosedur Penelitian .......................................................................................11
3.4 Teknik Pengumpulan Data ...........................................................................12

BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ................................................... 13


4.1 Jadwal Kegiatan............................................................................................13
4.2 Biaya Anggaran ............................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................14

Lampiran 1. Biodata Dosen Pendamping

3|P age
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Beras menempati urutan pertama dalam konsumsi pangan sehari-hari
bagi sebagian besar penduduk Indonesia, maka bangsa Indonesia sangat
potensial untuk dapat memanfaatkan beras. Sebagai generasi muda kita harus
berbuat sesuatu, turut memikirkan bagaimana cara menemukan sebuah trobosan
baru melalui penelitian-penelitian yang tentunya bermanfaat bagi semua
kalangan. Salah satu upaya yang harus dilakukan adalah melalui pendidikan.
Pendidikan dan pengetahuan sangat dibutuhkan di era globaliasi ini apalagi
mengingat kemajuaan teknoogi yang semkn canggih. Produk kecantikan saat ini
sedang trend dan marak di gaungi semua kalangan khususnya remaja dan wanita.
Produk- Produk kecantikan saat sering kali dianggap sebagai kebutuhan utama
yang menyenangkan, mudah digunakan untuk semua kalangan dan ketegori usia,
isi mudah disesuaikan dengan kebutuhan demi mendorong kecantikan dan
keestetikaan saat in. Mengapa tidak kita coba merekonstruksi pembuatan produk
kecantikan rumahan yang tentunya aman, mudah dibuat dan tanpa efek samping
ketergantungan? Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penelitian kami ini
akan fokus pada “Bagaimana Pembuatan Toner Wajah dari Hasil Fermentasi Air
Beras ?"

1.2 Rumusan Masalah


1. Mikroba apa yang terdapat dalam fermentasi air beras sebagai toner?
2. Bagaimana karakteristik, keunggulan dan kelemahan toner wajah dari
hasil fermentasi air beras sebagai toner?
3. Bagaimana proses uji coba model permainan simulasi untuk tujuan
pembuatan toner wajah yang berasal dari fermentasi air beras?
4. Bagaimana hasil uji coba untuk menentukan efektivitas toner wajah dari
hasil fermentas air beras?

4|P age
1.3 Tujuan Penelitian
1. Melakukan analisis mengenai mikroba yang terdapat dalam fermentasi air
beras sebagai toner.
2. Mendeskrisikan karakteristik, keunggulan dan kelemahan toner wajah dari
hasil fermentasi air beras sebagai toner.
3. Melakukan proses uji coba model permainan simulasi untuk tujuan
pembuatan toner wajah yang berasal dari fermentasi air beras.
4. Mendekripsikan hasil uji coba untuk menentukan efektivitas toner wajah
dari hasil fermentas air beras.

1.4 Manfaat Penelitian


Manfaat penelitian sebagai masukan kepada masyarakat khususnya para
pengiat estetik untuk memanfaatkan air beras dalam pembuatan toner sebagai
salah satu perawatan wajah yang aman digunakan dan meminimalkan efek
samping dibandingkan dengan toner buatan pabrik dipasaran. Serta, menjadi suatu
budaya baru bagi indrustri rumahanuntuk meningkatkan pendapatan bagi
masyarakat dan daerah yang tentunya sudah melaksanakan SOP yang berlaku.

1.5 Keutamaan Penelitian


Keutamaan penelitian ini adalah mulai meningkatnya permintaan pasar
akan produk kecantikan terutama generasi muda akibat pengaruh kemajuan
teknologi dan globalisasi. Ancaman perkembangan dan pembuatan yang sering
kali mengenyampingkan keamanan dalam pembuatan produk-produk tertentu juga
bisa membahayakan para penggunananya. Kemudian pentingnya menjaga SOP
pembuatan produk kecantikan yang mengedepankan keamanan dalam
pembuatannya.

5|P age
1.6 Temuan Yang Ditargetkan
Penelitian ini ditargetkan menemukan model alternatif hasil rekonstruksi
hasil penelitian untuk tujuan pembuatan toner wajah dari hasil fermentasi ar beras.
Setidaknya temuan kami ini akan meliputi:
1. Penyesuaian isi (materi) dengan kebutuhan akan produk kecantkan saat
ini.
2. Format/bentuk ”beberan” yang akan disesuaikan dengan konteks dan
kebutuhan nyata akan toner sebagai perawatan wajah.
3. Pelaksanaan pembuataan toner wajah hasil fermentasi air beras sebagai
toner.

6|P age
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Beras merupakan makanan pokok di Indoneisa. Komponen yang


terkandung dalam air beras berupa karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral
lainnya. Dari kandungan karbohidrat dalam air beras, maka dapat dihidrolisa
untuk menghasilkan glukosa. Glukosa kemudian difermentasi secara anaerob
menjadi bioetanol menggunakan Saccharomyces cerevisiae dan berdasarkan
penelitian yang dilakukan oleh Istianah (2011) bioetanol yang dihasilkan oleh air
cucian beras mempunyai kadar sebesar 42%. Kadar ini merupakan kadar bioetanol
setelah destilasi.

Klasifikasi botani taman padi adalah sebagai berikut:


 Divisi : Spermatophyta
 Sub divisi : Angiospermae
 Kelas : Monocotyledonae
 Bangsa : Poales
 Suku : Gramineae
 Marga : Oryza
 Jenis : Oryza sativa L.

Secara spesifik kandungan beras yang bermanfaat untuk kulit yaitu


kandungan tocols (tokoferol dan tokotrienol), gamma-oryzanol dan ceramide.
Tokoferol dan tokotrienol yaitu vitamin E murni alami. Vitamin E telah dikenal
luas sebagai zat yang bermanfaat sebagai anti-oksidan yang baik untuk kesehatan.
Gamma-oryzonal adalah senyawa yang bermanfaat juga sebagai zat anti-oksidan,
melindungi kulit dari UV, dan dipercaya juga sebagai bahan anti penuaan (anti
aging) (Kayahara dan Tsukahara 2000). Para ahli medis mengatakan bahwa beras
bubuk dapat diterapkan untuk menyembuhkan beberapa bentuk penyakit kulit. Di
benua India, air beras diresepkan oleh praktisi ayurvedic sebagai sediaan salep
untuk menyembuhkan permukaan kulit yang meradang (Umadevi et al., 2012).

7|P age
Air beras memiliki manfaat yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Diantara
manfaat tersebut adalah;
1. Menjaga kesehatan rambut, air cucian beras bisa berfungsi sebagai pengganti
sampo dan dapat menyeimbangkan pH kulit kepala,
2. Mengatasi jerawat, pati yang terdapat dalam air cucian beras diyakini mampu
mengatasi jerawat dan obat alami untuk mengatasi eksim atopik 3,
3. Mengatasi kulit iritasi, air cucian beras secara signifikan dapat memperbaiki
ruam pada kulit dengan cara mengoleskan air beras pada ruam atau
peradangan kulit lainnya,
4. Mencerahkan kulit, kandungan Gammaoyzanol pada air cucian beras dapat
membuat kulit wajah tampak lebih cerah dimana banyak produk perawatan
kulit menggunakan air cucian beras ini sebagai bahan tambahan, misalnya
pada sabun, toner, dan krim,
5. Menangkal radikal bebas, air cucian beras memiliki sifat antioksidan alami
yaitu terdapat kandungan Ferulic acid yang berfungsi sebagai penangkal
radikal bebas yang menyebabkan kulit mengalami penuaan dini, dan
6. Memudarkan bekas luka serta melembabkan kulit, kandungan oryzanol dan
pitera yang ada dalam air cucian beras dipercaya bisa menyembuhkan luka.
Selain itu, kandungan protein yang ada dalam air cucian beras dipercaya bisa
mencegah kulit kehilangan air dan tentunya membuat kulit tetap lembab lebih
lama.

Uji antibakteri dapat menggunakan cara Kirby Bauer. Prinsip dasar


metode ini adalah terjadinya difusi antara sampel yang terdapat pada kertas samir
4 (disk) dengan media yang terinokulasi. Kapas lidi yang telah dicelupkan ke
dalam suspensi bakteri dengan kekeruhan tertentu dioleskan pada permukaan
media, kemudian diletakkan disk yang mengandung antibakteri diatasnya.
Pengamatan dilakukan setelah diinkubasi pada 37ºC selama 18-24 jam. Hasilnya
dibaca zona radikal dan irradikal yang terbentuk. Faktor-faktor yang
mempengaruhi metodde difusi agar, yaitu :

8|P age
a) Pradifusi, perbedaan waktu pradifusi mempengaruhi jarak difusi dari zat
uji yaitu difusi antar pencadang.
b) Ketebalan medium agar adalah penting untuk memperoleh sensitivitas
yang optimal. Perbedaan ketebalan media agar mempengaruhi difusi dari
zat uji ke dalam agar, sehingga akan mempengaruhi diameter hambat.
Makin tebal media yang digunakan akan makin kecil diameter hambat
yang terjadi.
c) Komposisi media agar, perubahan komposisi media dapat merubah sifat
media sehingga jarak difusi berubah.
d) Suhu inkubasi, kebanyakan bakteri tumbuh baik pada suhu 37 C0 .
e) Waktu inkubasi disesuaikan dengan pertumbuhan bakteri, karena luas
daerah hambat ditentukan beberapa jam pertama, setelah diinokulasikan
pada media agar, maka daerah hambat dapat diamati segera setelah adanya
pertumbuhan bakteri.
f) Pengaruh pH, adanya perbedaan pH media yang digunakan dapat
menyebabkan perbedaan jumlah zat uji yang berdifusi, pH juga
menentukan jumlah molekul zat uji yang mengion. Metode difusi agar
memiliki kelebihan yaitu sederhana untuk dilakukan dan dapat digunakan
untuk menentukan aktivitas antimikroba. Kerjanya dengan mengamati
daerah yang bening, yang mengindikasikan adanya hambatan
pertumbuhan mikroorganisme oleh antimikroba pada permukaan media
agar (Jawetz et al., 2005).

9|P age
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Dan Desain Penelitian


Jenis dan desain yang digunakan dalam pembuatan PKM kali ini adalah
jenis penelitian eksperimen serupa dengan desain yang digunakan dalam
penelitian ini adalah desain peneitian eksperimental kenapa kami mengangkat
jenis dan desain penelitiannya yaitu eksperimental karena pada ide atau gagasan
yang kami tuangkan pada PKM ini adalah MEMBUAT TONER WAJAH
DENGAN BAHAN DASAR AIR BERAS sehingga pada dasarnya untuk
membuktikan ide atau gagasan yang kami tuangkan pada PKM ini layak atau
berhasil kami harus melalukan sebuah pengujian berdasarkan ide atau gagasan
tersebut sehingga mungkin akan menjadi sebuah gagasan, ide dan penelitian yang
lebih akurat serta pasti untuk dapat dilakukan atau dijadikan gagasan atau ide
yang terbaik.

3.2 Tahapan Penelitian


Tahapan penelitian yang ada serta digunakan dalam laporan sebuah
gagasan atau ide yang telah dituangkan ada beberapa tahapan umum yang
memang harus di lakukan yaitu :
1. Latar Belakang dari pembuatan ide atau gagasan tersebut adalah untuk
dapat menjadi alas an pembuatan ide atau gagasan yang ada dalamlaporan
PKM tersebut
2. Rumusan masalah yang diangkat sehingga menjadikan suatu ide atau
gagasan ini digunakan dalam PKM
3. Tujuan dasar atau utama yang menjadi pemicu pembuatan gagasan atau
ide yang dituangkan dalam laporan PKM
4. Keutaman dari penelitian yang di lakukan dalam gagasan atau ide tersebut
sehingga terdapat makna yang sangat penting di dalamnya

10 | P a g e
5. Temua yang menjadi target utama kami dalam membuat gagasan atau ide
tersebut untuk diangkan sebagai sebuah laporan PKM
6. Dan melakukan uji atau mencari data serta pengumpulan data mulai dari
buku, jurnal, internet, penelitian dll yang mungkin dapat mendukung dari
laporan gagasan atau ide yang kami tuangkan pada laporan PKM ini
7. Dan lanjut kebagian metode penelitian yang menjadi poin utama dalam
menjelaskan gagasan atau ide yang di tuangkan dalam penelitian PKM
tersebut
8. Dan yang terakhir adalah biaya serta jadwal kegiatan penelitian yang akan
dilakukan karna tidak dapat dipungkiri bahwa sebuah penelitian pasti
memiliki biaya (Cost) yang beragam tergantung ide atau gagasan yang
diangkat dalam lapotan penelitian PKM mereka sehingga biaya tersebut
akan lebih transparan dan berhubungan juga dengan jadwal kegiatan yang
akan dilakukan di tempat tertentu dan memerlukan alat husus atau alat
tertentu lainnya jadi segala biaya tak terduga haruslah disediakan
sedemikian rupa.

3.3 Prosedur Penelitian


Prosedur penelitian yang diangkan untuk dituangkan dalam ide atau
gagasan yang diangkat dalam laporan penelitian PKM ini adalah eksperimental
dimana dilakukan penelitian yang akurat terlebh dahulu sebelum hasil dari ide
atau gagasan tersebut dikeluarkan sebagai sebuah produk yang meiliki tingkat
manfaat yang tinggi dan pertimbangan yang lainnya, dimana prosedur penelitian
ini menurut kami hampir sama degan tahapan penelitian dimana setiap prosedur
atau proses yang dilakukan selama sebuah penelitian pada ide atau gagasan yang
dituangkan pada laporan PKM ini berlangsung. Kami tidak dapat menjelaskan
secara detail prosedur yang digunakan dalam mendukung gagasan atau ide
tersebut dikarenakan ini masih merupakan gambaran awal atau masih rekayasa ide
yang kami gambarkan dan praktik atau eksperimentalnya belum sama sekali
berjalan dengan semestinya sehingga kami tidak dapat menjelaskan prosedur
penelitian tersebut secara spesifik dan terperinci.

11 | P a g e
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan pda penelitian laporan PKM ini
ada 3 jenis yaitu adalah :
1. Wawancara, wawancara ini dilakukan kepada para narasumber yang
memang pernah mencoba dan melakukan penelitian atau eksperimen yang
serupa sehingga kita ada gambaran untuk eksperimen penelitian
selanjutnya dan kita dapat tahu strategi dan hambatan serta masalah apa
yang timbul sehingga pada saat hal tersebut terjadi dapat diatasi dengan
baik dan cepat
2. Observasi, observasi dilakukan untuk dapat meneliti ide atau gagasan
dengan cara menyeluruh, actual dan pasti sehingga penelitian akurat
dengan data-data yang sudah di dapatkan sebelumnya (Melakukan sebuah
uji sampling)
3. Tinjauan Pustaka, tinjauan ini dilakukan untuk sebagai sumber referensi
kita dalam memenhi pengetahuan tentang penelitian ide yang di angkat
sehingga kita dapat tau informasi yang lebih yang berkaitan dengan ide
atau gagasan yang diangkat dalam sebuah penelitian laporan PKM
tersebut.

12 | P a g e
BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Jadwal Kegiatan


Jadwal kegiatan yang dilaksanakan pada pelaksanaan ide atau gagasan
pada laporan penelitian PKM ini adalah pada hari Sabtu dan Minggu, serta
bertempatan pada ruangan atau bangunan Laboratorium yang tersedian dan
memiliki fasilitas yang cukup lengkap, dan ini merupakan perencanaan awal yang
akan dilakukan selanjutnya.

4.2 Biaya Anggaran


NO ALAT DAN BAHAN BIAYA
1. Beras Rp. 500.000

2. Alat Fermentasi Air Beras Rp. 10-50 Juta (Belum akurat 100%)
3. Bahan Campuran Toner Air Beras Rp. 500.000
4. Peralatan Kemasan Rp. 10-50 Juta (Belum akurat 100%)
5. Biaya lain-lain Rp. 10 Juta
6. Biayatakterduga Rp. 10-50 Juta (Belumakurat 100%)
TOTAL Rp. 170 Juta (Belumakurat 100%)

13 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA

Budiyanto, M. A. K. 2003. Mikrobiologi Terapan. Malang : UMM Press.


Fardias, Srikandi. 1992. Mikrobiologi Pangan. Gramedia. Jakarta

14 | P a g e
BIODATA KETUA PENGUSUL
A. IDENTITAS DIRI
Nama : apt. Endang Sulistyarini Gultom, S.Si, M.Si,

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat dan Tanggal Lahir : Sabungannihuta / 15 Mei 1981

Jabatan Fungsional Akademik :Lektor

Pangkat / Golongan : Penata tk 1/IIId

NIP : 198105152009122004

NIDN :0015058102

Jurusan/Program studi Biologi/Biologi

Email : endanggultom@unimed.ac.id

Telp./HP :08116155256 / 081239629766

Alamat Kantor :Jl.Willem Iskandar Pasar V Medan Estate-Medan

Telp./Faks. 061) 6613365

Lulusan yang telah dihasilkan : S-1= 50 orang; S-2= - orang; S-3= -orang

Mata Kuliah yang Diampu : 1. Biokimia

: 2. Teknologi Laboratorium

3. Fitokimia
4. Mikrobiologi

5. Mikrobiologi Pangan

B. RIWAYAT PENDIDIKAN
S-1 S-2

Nama perguruan Tinggi Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera


Utara

Bidang Ilmu Farmasi Mikrobiologi

Tahun masuk-Lulus 2000-2005 2011-2014

Judul Skripsi/tesis/disertasi Uji Sensitivitas Amoksisilin, Aktivitas Ekstrak Bakteri


Ampisilin Dan Eritromisin yang Berasosiasi Dengan
terhadap Bakteri Patogen Spons Sebagai
Antibakteri
Nama pembimbing Dra.Nazliniwaty, M.Si Prof. Dr. Dwi Suryanto

C. PENGALAMAN PENELITIAN
Tahun Judul Penelitian Pendanaan
Sumber Jml (Juta
Rp)
2010 Upaya Peningkatan Hasil Belajar Mahasiswa melalui Inovasi Bahan DIPA 10
Panduan Praktikum Biokimia dan Penerapan UNIMED

2010 Upaya Peningkatan Hasil Belajar Mahasiswa melalui Inovasi Bahan DIPA 10
Ajar Biokimia dan Penerapan UNIMED

2011 Uji Simplisia Tumbuhan Obat Tradisional Berupa Senyawa DIPA 10


Metabolit Sekunder Di Tahura Sibolangit UNIMED
2011 Pemetaan Mutu dan pengembangan Model peningkatan Mutu DIKTI 100
Pendidikan di Kabupaten Batubara dan Kota Tebing Tinggi
Sumatera Utara
2011 Pemetaan Mutu dan pengembangan Model peningkatan Mutu DIKTI 100
Pendidikan di Kabupaten Langkat dan Kota Binjai Sumatera Utara

2012 Identifikasi dan Uji Aktifitas Antibakteri dari bakteri Simbiosis DIPA 8
dengan Spons Asal Pulau Ngge Sibolga UNIMED

2013 Selfing dan Open pollinated pada Kembang Kertas DIKTI 40

2013 Aktifitas Ekstrak Daun Sirsak (AnnonaMuricata) Sebagai Dikti 45


Immunostimulan Terhadap Jumlah Dan Hitung Jenis Leukosit Pada tahun 1
Tikus Putih (Rattusnorvegicus)

2014 Aktifitas Ekstrak Daun Sirsak (AnnonaMuricata) Sebagai Dikti 50


Immunostimulan Terhadap Jumlah Dan Hitung Jenis Leukosit Pada tahun 2
Tikus Putih (Rattusnorvegicus)

2015 Isolasi Bakteri Kitinolitik dari Air panas Hot Spring Pangururan, DIPA 5
Kab. Pangururan UNIMED
2016 Isolasi dan Elusidasi metabolit sekunder Ekstrak Etil Asetat Bakteri Dikti 50
Simbion Spons Axinellid sp. yang Memiliki Aktifitas Antibakteri tahun 1
2017 Penapisan Metabolit Sekunder Ekstrak Etil Asetat Bakteri Simbion DIPA 50
spons Axinellid sp. yang Memiliki Aktifitas Antibakteri (lanjutan) UNIMED

2018 Skrining Antibakteri Ekstrak Etanol Bakteri Simbion Spons DIPA 24


terhadap Bakteri Patogen UNIMED
2019 Optimasi senyawa Metabolit Sekunder Bakteri Simbion Spons Asal DIPA 25
Perairan Sibolga Sumatera Utara UNIMED
2020 Identifikasi Bakteri Simbion Spons yang Berpotensi Sebagai DIPA 42
Antibakteri terhadap Bakteri Multi Drug Resistance (MDR) dengan UNIMED
Metode 16S rRNA

2021 Pengaruh Nutrisi dan Suhu terhadap Selentifitas Bakteri Simbion DIPA 45
Spons sebagai Antibakteri UNIMED

D.PENGALAMAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

Pendanaan
No Tahun Judul Pengabdian kepada Masyarakat Sumber Jumlah (Juta
Rp)
1. 2011 Pemetaan Mutu Dan Pengembangan Dikti 100
Model Peningkatan Mutu Pendidikan
Di Kota Binjai Dan Kota Langkat,
Sumatera Utara
2. 2011 Pemetaan Mutu dan Pengembangan Dikti 100
Model Peningkatan Mutu Pendidikan
di KabupatenbatuBara dan Kota
Tebing Tinggi, Sumatera Utara
3. 2012 Penyempurnaan Perangkat Pembelajaran Dikti 80
Sebagai Upaya Peningkatan Kompetensi
Lulusan SMA di Kota Binjai dan
Kabupaten Langkat

4. 2012 Penyempurnaan Perangkat Pembelajaran Dikti 90


Sebagai Upaya Peningkatan Kompetensi
Lulusan SMA di Kota Tebing Tinggi dan
Kabupaten Batubara

5. 2012 Pengembangan Pembelajaran Bermutu di Dikti 21


Kabupaten Tapanuli Utara

6. 2012 Pengembangan Pembelajaran Bermutu Dikti 21


Di Kodya Tebing Tinggi

7. 2012 Pengembangan Pembelajaran Bermutu Dikti 21


Di Samosir

8 2013 Upaya Pengendalian Mutu Satuan DIPA 30


Pendidikan dengan Penguatan Sistem Unimed
Penjaminan Mutu Tingkat Satuan
Pendidikan di Kabupaten Samosir
9 2014 Upaya Pengembangan Sekolah Berbasis BO PTN 10
SNP di Kabupaten Batubara Unimed
10 2016 Perancangan Buku Panduan Wisata BOPTN 15
Kabupaten SamosirSebagai Media UNIMED
Informasi Tempat Wisata

11 2017 Standarisasi Madu Hutan Pohon Sialang BOPTN 20


UNIMED
12 2018 Pemasaran E-Marketing berbasis Website BOPTN 20
Untuk meningkatkan Perekonomian dan UNIMED
Daya Saing Madu Hutan Masyarakat
Palding Jaya Sumbul Sidikalang
Sumatera Utara

13 2020 Pembuatan pengharum Ruangan Pengusir BOPTN 27


Nyamuk, Herbal sebagai Uoaya Home UNIMED
Industri

14 2021 Pemanfaatan Limbah Batang Pisang BOPTN 25


untuk Pembuatan Pupuk Cair organic di UNIMED
Desa Kulasar, Kec Silinda Kab. Serdang
Bedagai

E. PUBLIKASI ARTIKEL ILMIAH DALAM JURNAL

No JudulArtikelIlmiah NamaJurnal Volume/Nomor/Tahun


1 Uji Simplisia Tumbuhan Prosiding ISBN; 978-602-9115-20-8 Mei
Obat tradisional Berupa SEMIRATA BKS- 2012
Senyawa Metabolit PTN Wilayah
Sekunder di Kawasan barat
TNGL
2 Selfing dan Open VISI ISSN 0853-0203 Volume 22
pollinated pada Kembang Nomor 1 Februari 2014
Kertas

3 Effektivitas Ekstrak Etanol Prosiding ISBN 978-602-70491-0-9


Daun Buasbuas Semirata 2014 Halaman 275-285Oktober 2014
(Premnapubescens.Blumue Bidang MIPA BKS
) Terhadap gambaran PTN WIL Barat.
Histologi Organ Tikus
Buku 6
Putih(Rattusnorvegicus. L)

4 Penapisan bakteri yang Jurnal Biosains ISSN 2338-2562


Berasosiasi dengan Spons Unimed Vol 2 Nomor 2 Juli 2014
yang memiliki aktifitas Halaman 59 – 67
Sebagai antibakteri
5 Bacteria exstract Activity International ISSN 2320-5407 Vol 5 Nomor 1
Associated with Sponge Journal of Januari 2017 Halaman 751-759
Haliclona sp and Axinellid Advanced
sp as Antibacterial research
6 Identifikasi Ektoparasit Jurnal Biosains ISSN 2460-6804 Vo 3 Nomor 1
Pada Ikan Koi (Cyprinus Unimed Maret 2017 Halaman 21-24
caprio)

7 Identifikasi Ektoparasit Jurnal Biosains ISSN 2460-6804 Vol 3 Nomor 2


Pada Insang Ikan Koki Unimed Agustus 2017 Halaman 86-89
(Carassius auratus)

8 Pengaruh Frekuensi Jurnal Biosains ISSN 2460-6804 Vol 3 Nomor 3


Penggantian Sekam dengan Unimed Desember 2017 Halaman 166-
kehadiran Ektoparasit pada 169
mencit (Mus musculus)

9 Seleksi Bakteri Jurnal generasi Vol 10 nomor 2 September 2017


Pendegradasi Plastik dari Kampus
tanah

10 Bacteria Extract Activity International ISSN 2320-5407 Vol 5 Nomor 1


Associated with Sponge Journal of Januari 2017 Halaman 751-759
Haliclona sp and Axinellid Advanced
sp as Antibacterial research
11 Antibacterial Activity of Proceeding of the ISBN 978-1-63190-195-91ISSN
Extract Ethyl Acetate and 5th Annual 2593-7650, April 2019 Halaman
Ethanol of Raru (Vatica International 21-24
pauciflora Blume) Seminar on Trends
in Science and
Science Education
12 Eksplorasi Senyawa Jurnal Biosains ISSN 2460-6804 Vol 6 Nomor1
Metabolit Sekunder Unimed Maret 2020 Halaman 23-26
Helaian Daun Kirinyuh
(Chromolaina Odorata)
dengan GC-MS
13 Uji Aktifitas Ekstrak Jurnal Biosains ISSN 2460-6804 Vol 6 Nomor 2
Metanol Daun Kirinyuh Unimed Agustus 2020 Halaman 45-52
Cromolaina odorata
terhadap Bakteri MDR
(Multi Drug Resistance)
dengan Metode KLT
Bioautografi
F. PEMAKALAH SEMINAR ILMIAH (ORAL PRESENTASI)

No Nama Pertemuan Judul Artikel Ilmiah Waktu dan


Ilmiah/ Seminar Tempat
1. SEMIRATA Bidang Ilmu Uji Simplisia Tumbuhan Obat Medan, 12 Mei
MIPA Tradisional Berupa Senyawa 2012
Metabolit Sekunder Di Tahura
Sibolangit
2 Semirata Bidang Ilmu Effektivitas Ekstrak Etanol Daun Buas Bogor, 10-11 Mei
MIPA buas (Premna pubescens.Blumue) 2014
terhadap Gambaran Histologi Organ
TikusPutih (Rattusnorvegicus. L)

3. Semiratabidang Isolasi Bakteri Kitinolitik dariSumber Air Palembang, 21-23


Ilmu MIPA panas Hot Spring Pangururan Samosir. Mei 2016
4. Seminar Internasional Bacteria Extract Activity Associated with Medan, 8 Oktober
MIPA Unimed Sponges 2016
Haliclona sp.2 and Axinellid sp. As
Antibacterial

4. The 4th International Characterization and Antibacterial Ambon,12 – 13


Conference ob Basic Activity Bacteria Symbiont Sponge Juli 2018
Science (ICBS) 2018 Against Patgohgenic Bacteria

5 Asia Pasific Conference Antibacterial Activites of Extracrs Kyoto, 26-28


and Life Science and Ethanol Symbiont Sponge Againts Maret 2019
Biological Engineering Pathogen Bacteria
(ALPSBE)
6 4th International Indentificatiaon Bacterial Symbionts Medan, 2-6
Conference and Sponge As Antibacterial From Ngge November 2020
Community Research and Island Indonesia
Service Engagement
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata
ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam
pengajuan penelitian
Medan, 18 Mei 2021

apt. Endang Sulistyarini Gultom, S.Si, M.Si,


NIP. 1981051512009122004

Anda mungkin juga menyukai