PENDAHULUAN
Standarisasi merupakan sarana penunjang yang sangat penting artinya sebagai salah satu alat
yang efektif dan efisien guna menggerakkan kegiatan organisasi, dalam meningkatkan
produktifitas dan menjamin mutu produk dan / atau jasa, sehingga dapat mingkatkan daya saing,
melindungi konsumen, tenaga kerja, dan masyarakat baik keselamatan maupun kesehatannya.
Standar pelayanan kebidanan dapat pula digunakan untuk menentukan kompetensi yang
diperlukan bidan dalalm menjalani praktek sehari-hari. Standar ini juga dapat digunakan sebagai
dasar untuk menilai pelayanan, menyusun rencana pelatihan dan pengembangan kurikulum
pendidikan. Selain itu, standar pelayanan dapat membantu dalam penentuan kebutuhan
peralatan dan obat yang diperlukan. Ketika audit terhadap pelaksana kebidanan dilakukan, maka
berbagai kekurangan yang berkaitan dengan hal-hal tersebut akan ditemukan sehingga
perbaikannya dapat dilakukan secara lebih spesifik. Salah satu indikator keberhasilan pelayanan
kesehatan perorangan di puskesmas adalah kepuasan pasien. (Djoko Wijono, 1999 : 623).
Makalah ini akan membahas masalah tentang standar pelayanan kebidanan yang terdiri dari:
5. Apa saja standar pelayanan kebidanan berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik
1.3 Tujuan
5. Untuk mengetahui standar pelayanan kebidanan berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan
1.4 Manfaat
5. Mahasiswa mampu mengetahui standar pelayanan kebidanan berdasarkan Keputusan Menteri
TINJAUAN TEORI
Standar Pelayanan Kebidanan (SPK) adalah rumusan tentang penampilan atau nilai
diinginkan yang mampu dicapai, berkaitan dengan parameter yang telah ditetapkan yaitu standar
pelayanan kebidanan yang menjadi tanggung jawab profesi bidan dalam sistem pelayanan yang
bertujuan untuk meningkatan kesehatan ibu dan anak dalam rangka mewujudkan kesehatan
1. Standar pelayanan berguna dalam penerapan norma tingkat kinerja yang diperlukan untuk
4. Untuk menentukan kompetisi yang diperlukan bidan dalam menjalankan praktek sehari-hari.
5. Sebagai dasar untuk menilai pelayanan, menyusun rencana pelatihan dan pengembangan
Dalam membahas tiap standar pelayanan kebidanan digunakan format bahasan sebagai
berikut:
2. Pernyataan standar berisi pernyataan tentang pelayanan kebidanan yang dilakukan, dengan
3. Hasil yang akan dicapai oleh pelayanan yang diberikan dan dinyatakan dalam bentuk yang dapat
diatur.
4. Prasyarat yang diperlukan (misalnya, alat, obat, ketrampilan) agar pelaksana pelayanan dapat
menerapkan standar.
5. Proses yang berisi langkah-langkah pokok yang perlu diikuti untuk penerapan standar (Depkes
RI, 2001:2).
1. Nyatakan secara terbuka keinginan untuk bekerja dalam kemitraan untuk meningkatkan
pelayanan
2. Mendefinisikan Kualitas Kemampuan pelayanan yang diberikan untuk memenuhi kebutuhan
pelanggan
3. Mengukur Kualitas Menggunakan metode statistik yang tepat untuk menafsirkan hasil
pengukuran. Perlu informasi atas proses, kebutuhan pelanggan, dan kualitas penyedia.
5. Memahami Sistem Kesalahan yang terjadi disebabkan oleh sistem (85%) dan manusia (15%)
6. Investasi Dalam Belajar Seluruh pakar menekankan pentingnya pelatihan/ pembelajaran.
7. Mengurangi Biaya Mengurangi kerja sia-sia, duplikasi, kompleksitas yang tak perlu
8. Komitmen Pemimpin Menunjukkan segala sesuatu baik itu dengan kata-kata maupun perbuatan
PEMBAHASAN
Berikut ini merupakan standar pelayanan kebidanan berdasarkan Dasar Hukum Standar
1. Standar I : Falsafah dan Tujuan Pelayanan kebidanan dilaksanakan sesuai dengan filosofi bidan.
Definisi operasional:
a. Dalam menjalankan perannya bidan memiliki keyakinan yang dijadikan panduan dalam
memberikan asuhan.
b. Tujuan utama asuhan kebidanan untuk menyelamatkan ibu dan bayi (mengurangi kesakitan dan
kematian), asuhan kebidanan berfokus pada promosi persalinan normal, pencegahan penyakit,
pencegahan cacat pada ibu dan anak, promosi kesehatan yang bersifat holistik, diberikan dengan
cara yang kreatif, fleksibel, suportif, peduli, bimbingan monitor dan pendidikan berpusat pada
perempuan. Asuhan berkesinambungan, sesuai dengan keinginan klien dan tidak otoriter serta
pengelolaan, standar pelayanan dan prosedur tetap. Pengelolaan pelayanan yang kondusif,
Definisi operasional :
a. Ada pedoman pengelolaan pelayanan yang mencerminkan mekanisme kerja di unit pelayanan
c. Ada standar prosedur tetap untuk setiap jenis kegiatan atau kebidanan yang disahkan oleh
pimpinan.
d. Ada rencana atau program kerja disetiap institusi pengelolaan yang mengacu ke institusi induk.
e. Ada bukti tertulis terselenggaranya pertemuan berkala secara teratur, dilengkapi dengan daftar
f. Ada naskah kerjasama, program praktik dan institusi yang menggunakan
3. Standar III : Staf dan Pimpinan Pengelolaan pelayanan kebidanan mempunyai program
pengeloalaan sumber daya manusia agar pelayanan kebidanan brjalan efektif dan efisien.
Definisi operasional :
a. Tersedia SDM sesuai dengan kebutuhan baik kualifikasi maupun jumlah.
c. Ada jadwal dinas sesuai dengan tanggung jawab dan uraian kerja.
d. Ada jadwal bidan pengganti dengan kurang fungsi yang jelas.
4. Standar IV : Fasilitas dan Peralatan Tersedia sarana dan peralatan untuk mendukung pencapaian
tujuan pelayanan kebidanan sesuai dengan beban tugasnya dan fungsi institusi pelayanan.
Definisi operasional :
a. Tersedia sarana dan peralatan untuk mencapai tujuan pelayanan kebidanan sesuai standar
5. Standar V : Kebijakan dan Prosedur Pengelolaan pelayanan kebidanan memiliki kebijakan
Definisi operasional :
a. Ada kebiijakan tertulis tentang prosedur pelayanan dan standar pelayanan yang disahkan oleh
pimpinan.
c. Ada regulasi internal sesuai dengan peraturan yang berlaku untuk mengatur hak dan kewajiban
personel.
6. Standar VI : Pengembangan staf dan Program pendidikan Pengelolaan pelayanan kebidanan
memiliki program pegembangan staf dan perencanaan pendidikan sesuai dengan kebutuhan
pelayanan.
Definisi operasional :
a. Ada program pembinaan staf dan program pendidikan secara berkesinambungan.
b. Ada program orientasi dan pelatihan bagi tenaga bidan atau personel baru dan lama agar dapat
c. Ada data hasil identifikasi kebutuhan pelatihan dan evaluasi hasil penelitian
7. Standar VII : Standar Asuhan Pengelolaan pelayanan kebidanan memiliki standar asuhan atau
manajemen kebidanan yang diterapkan sebagai pedoman dalam memberikan pelayanan kepada
pasien.
Definisi operasional :
a. Ada standar Manajemen Asuhan Kebidanan sebagai pedoman dalam memeberikan pelayan
kebidanan.
b. Ada format manajemen kebidanan yang terdapat pada catatan medik.
8. Standar VIII : Evaluasi dan Pengendalian Mutu Pengelolaan pelayanan kebidanan memiliki
program dan pelaksanaan dalam evaluasi dan pengendalian mutu pelayanan kebidanan yang
Definisi operasional :
a. Ada program atau rencana tertulis peningkatan mutu pelayanan kebidanan.
b. Ada program atau rencana tertulis untuk melakukan penilaian terhadap standar asuhan
kebidanan.
c. Ada bukti tertulis dari risalah rapat sebagai hasil dari kegiatan pengendalian mutu asuhan dan
pelayanan kebidanan.
d. Ada bukti tentang pelaksanaan evaluasi pelaksanaan dan rencana tindak lanjut.
e. Ada laporan hasil evaluasi yang dipublikasikan secara teratur kepada semua staf pelayanan
kebidanan.
BAB IV
3.1 Kesimpulan
Dalam melakukan pelayanan kebidanan Bidan harus berpegang teguh pada Keputusan
bidan,
Undang-undang Kesehatan Nomor 23 tahun 1992, dan juga Keputusan Menteri Kesehtan RI
Nomor 900/Menkes/SK/VII/2002 tentang registrasi dan praktek bidan. Apabila seorang bidan
menjalankan praktiknya sesuai dengan dasar hukum makan Bidan tersebut dapat dikatakan
Bidan Profesional.
3.2 Saran
Bagi para bidan maupun mahasiswi calon bidan, hendaknya memahami dan
melaksanakan pelayanan sesuai standar praktek kebidanan yang telah di tentukan dengan tetap
berpedoman pada hati nurani, Pancasila dan Undang-undang yang berlaku, agar pelayanan
ataupun praktek kebidanan dapat berjalan baik dan menghasilkan bidan yang benar-benar
professional.
DAFTAR PUSTAKA
http://linatadia.blogspot.com/2014/05/standar-pelayanan-kebidanan.html
http://lestaridewi1810.blogspot.com/2014/06/makalah-etikolegal-standar-praktik.html
http://ayufitriana12.blogspot.com/2015/03/makalah-standar-kebidanan.html