A. LATAR BELAKANG
Pemerintah Kecamatan merupakan Satuan Kerja Perangkat
Daerah ( SKPD ) yang bertugas untuk melaksanakan fungsi
Pelayanan kepada masyarakat yang terletak pada unsur Lini
pemerintahaan daerah. Oleh karena statusnya sebagai unsur lini
yang artinya berinteraksi langsung setiap saat dengan masyarakat,
maka dapat disimpulkan bahwa pemerintah kecamatan harus
paham dan mengerti apa yang menjadi kebutuhan masyarakat.
Dewasa ini dengan diterbitkannya Undang – Undang Nomor
06 Tahun 2014 tentang Desa, yang berdampak pada perubahan
yang sangat masive di Lingkup Pemerintah Desa baik dari segi
Struktur Organisasi, Penganggaran maupun Pertanggung Jawaban.
Pemerintah Kecamatan sebagai perpanjangan Bupati dituntut agar
dapat menyesuaikan dan memberikan pembinaan dalam rangka
kelancaran jalannya roda pemerintahan yang ada di wilayah
binaannya, hal ini sejalan denga tuntutan untuk memberikan
pelayanan yang prima dan maksimal kepada masyarakat.
Setelah hampir 2 Tahun diterapkannya Undang – Undang
nomor 06 tahun 2014 tentang Desa ini, ditemukan fakta
dilapangan bahwa masih banyak Kepala Desa dan Aparaturnya
belum paham akan tugas dan fungsinya masing – masing yang
apabila kita tarik lebih jauh lagi akan berdampak pada mandeknya
roda pemerintahan. Hal ini dapat dilihat dari proses perencanaan,
penyusunan, pelaksanaan sampai dengan proses pertanggung
jawaban APBDes yang masih sangat jauh dari harapan yang salah
satunya yakni tepat waktu dalam penyusunan dan pengesahan
APBDes.
Apabila Desa terlambat dalam pengesahan APBDes maka hal
ini akan menimbulkan efek domino terhadap jalannya program
yang ada di Desa tersebut yakni, lambatnya realisasi pelaksanaan
program dan berujung pada tidak maksimalnya penyerapan
anggaran, dan pada akhirnya masyarakat desa tersebut yang akan
dirugikan.
Oleh karena itu penulis menganggap hal ini menjadi sangat
penting dan dijadikan fokus Proyek Perubahan penulis. Dengan
harapan bahwa kedepan laporan penulis ini dapat dijadikan acuan
untuk atau salah satu referensi untuk penyusunan program kerja
kabupaten morowali utara.
Bab II.
Alasan lain
· Mengoptimalkan dan mempermudah pekerjaan
perpustakaan
· Memberikan layanan yang lebih baik kepada pengguna
perpustakaan
· Meningkatkan citra perpustakaan
· Pengembangan infrastruktur nasional, regional dan global.
PROYEK PERUBAHAN
Tabel 2.2
Target Capaian Kinerja Proyek Perubahan
Kriteria Output Proyek Target Capaian
No
Keberhasilan Perubahan Kinerja
1 Tersusunn Tersusunn Tersedian
ya ya ya
database katalog database katalog database
dan jumlah buku dan jumlah buku sebesar
serta laporan serta laporan 100% dalam
kunjungan dll. kunjungan dll. pengiriman data
dari keseluruhan
data yang
Gbr .1
Target Capaian Kinerja Proyek Perubahan
3. Perangkat Lunak
(Software)
Perangkat lunak diartikan sebagai metode atau
prosedur untuk mengoperasikan komputer agar sesuai
dengan permintaan pemakai. Kecenderungan dari
perangkat lunak sekarang mampu diaplikasikan dalam
berbagai sistem operasi, mampu menjalankan lebih dari
satu program dalam waktu bersamaan (multi-tasking),
kemampuan mengelola data yang lebih handal, dapat
dioperasikan secara bersama-sama (multi-user).
Untuk mendapatkan software kini sudah banyak
tersedia baik dari luar maupun dalam negeri dengan
berbagai keunggulan yang ditawarkan dan harga yang
bervariasi. Di perpustakaan software yang dikenal
antara lain CDS/ISIS, WINISIS yang mudah didapat dan
gratis freeware dari Unesco atau dari beberapa
perguruan tinggi sekarang telah banyak
membuat dan mengembangakan sistem
perpustakaannya sendiri seperti SIPUS
2000 di UGM, Sipisis di IPB. Masih banyak lagi
perguruan tinggi dan institusi pengembang software yang
mengembangkan SIP dengan kemampuan yang tidak kalah
sip. Sistem Informasi Perpustakaan ini difungsikan untuk
pekerjaan operasional perpustakaan, mulai dari
pengadaan, katalogisasi, inventarisasi, keanggotaan,
OPAC, pengelolaan terbitan berkala, sirkulasi, dan
pekerjaan lain dalam lingkup operasi perpustakaan.
4. Network / Jaringan
Jaringan komputer telah menjadi bagian dari
teknologi informasi perpustakaan karena
perkembangan yang terjadi di dalam teknologi informasi
sendiri serta adanya kebutuhan akan pemanfaatan
sumber daya bersama melalui teknologi.
Komponen perangkat keras jaringan antara lain :
komputer sebagai server dan klien, Network Interface
Card ( LAN Card terminal kabel (Hub), jaringan telepon
atau radio, modem.
Hal yang harus diperhatikan dalam membangun jaringan
komputer adalah:
· Jumlah komputer serta lingkup dari jaringan ( LAN, WAN )
· Lokasi dari hardware : komputer, kabel, panel
distribusi, dan sejenisnya
· Protokol komunikasi yang digunakan
· Menentukan staf yang bertanggung jawab dalam
pembangunan jaringan.
Tabel gbr 1.1
Target Capaian Kinerja Proyek Perubahan
5. Data
Data merupakan bahan baku informasi, dapat didefinisikan
sebagai kelompok teratur simbol-simbol yang mewakili
kuantitas, fakta, tindakan, benda, dan sebagainya. Data
terbentuk dari karakter, dapat berupa alfabet, angka,
maupun simbol khusus seperti *, $ dan /. Data disusun mulai
dari bits, bytes, fields, records, file dan database.
Sistem informasi menerima masukan data dan
instruksi, mengolah data tersebut sesuai instruksi, dan
mengeluarkan hasilnya. Fungsi pengolahan informasi
sering membutuhkan data yang telah dikumpulkan dan
diolah dalam periode waktu sebelumnya, karena itu
ditambahkan sebuah penyimpanan data file (data file
storage) ke dalam model sistem informasi; dengan begitu,
kegiatan pengolahan tersedia baik bagi data baru maupun
data yang telah dikumpulkan dan disimpan sebelumnya.
6. Standar basis data
katalog
Kerjasama antar perpustakaan secara elektronik
telah berkembang seiring dengan perkembangan teknologi
yang telah memungkinkan untuk itu dan didasari adanya
kebutuhan untuk menggunakan sumber daya bersama.
Bentuk tukar-menukar maupun penggabungan data katalog
koleksi adalah suatu hal yang sudah biasa terjadi dalam
perpustakaan, kerjasama dapat dilakukan jika masing-
masing perpustakaan itu memiliki kesamaan dalam format
penulisan data katalog data. Persoalan yang sering
dihadapi dalam kerjasama tukar-menukar atau
penggabungan data adalah banyaknya data yang ditulis
dengan suka-suka yaitu tidak memperhatikan standar yang
ada. Pekerjaan konversi data merupakan hal yang
membosankan dan memakan banyak waktu. Sering data
katalog dalam perpustakaan tidak menggunakan standar,
hal ini banyak terjadi karena kurangnya pemahaman akan
manfaat standar penulisan data. Pertemuan- pertemuan
mungkin perlu sering diadakan diantara anggota-anggota
jaringan perpustakaan untuk menentukan standar-standar
dan prosedur-prosedur yang digunakan bersama.
C. Metadata
Metada merupakan istilah baru dan bukan merupakan
konsep baru di dunia pengelola informasi. Perpustakaan
sudah lama menciptakan metada dalam bentuk pengkatalokan
koleksi .
Definisi metadata sangat beragam ada yang mengatakan
“data tentang data” atau “informasi tentang informasi”,
pengertian dari beberapa definisi tersebut bahwa metadata
adalah sebagai bentuk pengindentifikasian, penjelasan suatu
data, atau diartikan sebagai struktur dari sebuah data.
Dicontohkan metadata dari katalog buku terdiri dari : judul,
pengarang, penerbit, subyek dan sebagainya. Metada yang
biasa digunakan di perpustakaan adalah berbasis Marc dan
Dublin Core.
Tabel gbr 1.1
Target Capaian Kinerja Proyek Perubahan
D. Kriteria Keberhasilan
2. Faktor Eksternal
Kondisi lingkungan eksternal meliputi peluang yaitu
peluang yang dapat menunjang pelaksanaan program dan
kegiatan. Ancaman yaitu tantangan dan ancaman yang akan
dihadapi dan dapat menghambat tercapainya visi, misi dan
tujuan Kantor Perpustakaan.
Faktor Peluang :
1. Tingginya minat masyarakat dan siswa dalam menggali
wawasan budaya serta ilmu pengetahuan.
2. Keberadaan perkembangan teknologi pelayanan
perpustakaan dapat memudahkan masyarakat memperoleh
informasi yang diinginkannya
3. Adanya kesempatan pustakawan dan arsiparis untuk
bermitra kerja dengan jabatan fungsional lainnya.
4. Adanya sumber bahan pustaka sebagai bahan studi
penelitian dan dapat menggali budaya masyarakat serta
lainnya.
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari hasil Laboratorium Kepemimpinan yang
dituangkan dalam laporan Proyek Perubahan Pendidikan dan
Pelatihan Kepemimponan Tingkat IV dapat disimpulkan
sebagai berikut;
1. Kantor Perpustakaan dan Arsip daerah Kabupaten
Morowali Utara sebelumnya belum memiliki
database yang lengkap dan akurat tentang
kepengurusan pelayanan dan pengolahan buku
,Sehingga pembuatan laporan harus selalu
mengunakan system manual dan harus di periksa
kembali kebenaran datanya.
2. Dengan adanya informasi teknologi maka database
kantor perpustakaan dan arsip kabupaten
Morowali Utara dapat memudahkan staff dan
penguna dalam melakukan pelaporan dan
peminjaman buku, serta mempercepat
pelayanan kepada masyarakat ( penguna )
karena dengan mudah mengetahui keberadaan
buku buku baru dan informasi lainnya.
3. Dengan adanya Sistem informasi teknologi ini
maka akan
Terciptanya pegawai yang terampil dan profesional
dalam
pelayanan dan pengelolaan perpustakaan.
B. SARAN
MUHAMMAD ZEN
SH.,MA NIP.19730708
200604 1 014
Daftar Pustaka
Perpustakaan Nasional RI. 2006. Pedoman Penyelenggaraan
Perpustakaan
Umum. Jakarta, Perpustakaan Nasional RI.
Supriyanto, Wahyu. 2008. Teknologi Informasi Perpustakaan:
Strategi
Perancangan Perpustakaan Digital,Yogyakarta : Kanisius