Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN PELAKSANAAN TUGAS

FUNDAMENTAL POWER TRAIN SYSTEM


TRANSMISSION GP POWER SHIFT

Dosen Pembimbing:
Ir. Mangkona, MT

Nama : Jefri Yanto Pailin

Nim : 19610060

Semester : Semester 2 C

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI & PENDIDIKAN TINGGI

POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

JURUSAN TEKNIK MESIN

PROGRAM STUDY TEKNIK ALAT BERAT

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Tuhan Maha kuasa


yang telah melimpahkan rahmatnya,sehingga saya bisa menyelesaikan
laporan ini guna menyelesaikan tugas untuk mata kuliah Power Shift
Transmission.

Saya menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini tidak terlepas


dari bantuan pihak yang dengan tulus memberikan doa,saran dan kritik
sehingga laporan ini dapat terselesaikan.

Saya menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini jauh dari


kesempurnaan dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan
yang saya miliki,oleh karena itu saya mengharapkan segala bentuk saran
serta masukan bahkan kritikan yang bersifat membangun dari semua
pihak sehingga kedepanya bisa lebih baik dari yang sebelumnya.dan saya
berharap laporan ini dapat memberikan manfaat bagi dunia pendidikan.
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH
pada kegiatan praktek yang telah dilakukan ini, mahasiswa di tuntun
untuk lebih mengenal komponen-komponen dan system operasi yang
ada pada Power TrainSystem. Hydraulic system adalah suatu system
yang menggunakan fluida yang mengalir dalam pipa / selang untuk
meneruskann tenaga/ daya. Mahasiswa juga bisa menambah
kemampuan analisis terhadap setiap komponen pada Power Train
System. Dan mulai bisa membiasakan diri untuk menggunakan tools
dan juga membaca literature.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Adapun yang akan menjadi pokok pembahasan dalam laporan ini


adalah:
1. Persiapan sebelum memulai pekerjaan (JSA, CC, Main Step)
2. Proses Disassembly dan Assembly komponen
3. Pengenalan setiap bagian komponen
4. Fungsi setiap komponen

1.3 TUJUAN

Adapun tujuan dari laporan dan praktek ini adalah

1. Mampu melakukan persiapan sebelum memulai pekerjaan


2. Mampu membongkar dan memasang komponen Power Train
(Transmisi Power Shift)
3. Mengenal setiap bagian komponen dan mengetahui fungsi dari
komponen tersebut
BAB I

A. Definisi Power Shift Transmission


Power Shift Transmission adalah transmission yang menggunakan
clutch yang diaktifkan secara hidrolis untuk mengatur aliran tenaga
dimana ,dimana proses perpindahan giginya berlangsung tanpa harus
memutuskan hubungan antara engine dengan transmisi.fungsi transmisi
adalah untuk menkonversi torsi dan kecepatan dari dari mesin menjadi
torsi dan kecepatan yang berbeda-beda untuk diteruskan ke penggerak
akhir.

B.Komponen dan fungsi Power Shift Transmission


1.CASE

Case berfungsi untuk melindungi komponen bagian dalam transmisi.


2.CARRIER

Carrier berfungsi untuk mengubah perbandingan gigi,mengubah


torsi,dan mengubah kecepatan putar.

3.OUTPUT SHAFT

Output shaft berfungsi untuk meneruskan tenaga putar yang keluar


dari transmisi.

4.HOUSING

Housing berfungsi sebagai rumah atau pelindung komponen.


5.RING GEAR

Ring gear berfungsi sebagai pengikat yang menahan keseluruhan gear


set.

6.CLUTCH

Clutch berfungsi untuk meneruskan putaran dari mesin ke input shaft


dari transmisi.
7.PLATE

Plate berfungsi sebagai dudukan dari clutch,dan memperbesar gesekan


sehingga pemendihan daya mesin menjadi optimal.

8.PISTON

Piston berfungsi untuk menekan clutch dengan plate sehingga kedua


komponen itu bersentuhan dan mengalami engage/gesekan.

9.SPRING

Spring berfungsi untuk menggerakkan piston kembali ke posisi awal


setelah menekan clutch dengan plate.

10.FLANGE
Flange berfungsi sebagai penyambung antara komponen 1 ke
komponen yang lain.

11.DOWEL

Dowel berfungsi sebagai penghubung antar 2 komponen.

12.BOLT

Bolt berfungsi sebagai pengikat cover ke housing.


C.Cara Kerja Power Shift Transmission

Jadi ketika oli bertekanan mendorong piston,maka piston akan


bergerak dan menekan clutch dengan plate sehingga kedua komponen
ini menjadi bersentuhan dan mengalamai engage atau gesekan.clutch
terhubung dengan ring gear dan plate terhubung dengan dowel/clutch
housing

Power shift transmission menggunakan oli bertekanan untuk untuk


mengagekan clutch,saat operator memilih gigi tertentu,oli akan
mengagekan clutch yang akan mengalirkan tenaga ke gear yang dipilih.

Saat clutch engage tidak lagi diperlukan,oli akan berhenti mengalir


dan clutch akan bergerak bebas,spring akan menggerakkan piston
menjauhi clutch dan plate sehingga kedua komponen ini akan bergerak
bebas.aliran tenaga pun akan berhenti mengalir.
BAB II

A.Defenisi Torque Conventer


Torque converter adalah suatu komponen power train yang
bekerjanya secara hidrolis. Prinsip kerja dari torque converter adalah
merubah tenaga mekanis dari engine menjadi energi kinetis (oil flow)
dan merubahnya lagi menjadi tenaga mekanis pada shaft output-
nya.Fungsi torque conventer pada sistem pemindah tenaga antara
lain sebagai berikut : Torque converter sebagai kopling otomatis.
Meningkatkan momen yang dihasilkan oleh mesin. Meredam getaran
atau kejutan dari mesin.

B.Komponen dan Fungsi Torque Conventer


1. IMPELLER
Impeller adalah komponen yang berputar dari pompa
sentrifugal yang berfungsi untuk mentransfer energi dari motor
dengan mempercepat cairan keluar dari pusat rotasi.untuk
menggerakkan turbin.

2.TURBIN

Turbin berfungsi untuk menerima lemparan fluida dari impeller,


sehingga turbin akan ikut bergerak mengikuti putaran dari impeller.

3.STATOR

Komponen ini tidak bergerak statis,ditahan oleh torque conventer


housing dan bertugas mengarahkan aliran oli dari turbin menuju
impeller untuk melipatgandakan torsi.
4.TORQUE CONVENTER COVER

Torque Converter Cover ini berfungsi sebagai tempat beroperasinya


aliran fluida oli ATF. Selain itu, Torque Converter Cover ini juga
mencegah terjadinya kebocoran saat fluida mengalir didalamnya

C.Cara Kerja Torque Conventer


Jika terdapat dua kipas angin ditempatkan saling berhadapan antara
satu dengan lainnya dengan jarak yang begitu akrab dan kemudian salah
satu kipas angin tersebut dinyalakan maka angin yang ditimbulkan oleh
kipas angin yang menyala akan menggerakkan sirip kipas angin satunya
sehingga kedua kipas angin akan berputar.

Sirip kipas angin (pada kipas angin yang tidak dinyalakan) yang
diputarkan oleh dorongan angin yang ditimbulkan oleh kipas angin yang
dinyalakan, pertama-tama apabila putaran kipas angin yang dinyalakan
masih rendah maka dorongan atau tekanan angin yang ditimbulkan
belum bisa untuk memutar kipas angin satunya, namun apabila
kecepatan kipas angin yang dinyalakan ditambah maka tekanan angin
yang dihasilkan juga akan bertambah sehingga akan bisa memutar kipas
angin satunya hingga kesannya putaran sirip kipas angin tersebut
putarannya sama cepat dengan putaran sirip kipas angin yang
dinyalakan.
Prinsip kerja dari torque converter hampir sama dengan kejadian di atas.
Jika pump impeller berputar alasannya digerakkan oleh mesin maka
sudu-sudu pump impeller akan menggerakkan minyak transmisi
otomatis (oil flow) dalam bentuk energi kinetis dan kemudian minyak
transmisi tersebut masuk ke dalam sudu-sudu pada turbine impeller
sehingga turbine impeller juga akan ikut berputar.
Ketika putaran mesin masih rendah atau pada putaran idle maka
putaran dari pump impeller juga akan rendah sehingga tekanan pada
minyak transmisi otomatis yang dihasilkan juga rendah. Karena tekanan
minyak transmisi otomatis ini masih rendah maka tekanan ini belum bisa
memutarkan sirip-sirip turbine runner.

Ketika putaran mesin naik maka kecepatan putaran dari pump impeller
juga akan meningkat sehingga tekanan pada minyak transmisi otomatis
pun ikut bertambah besar dan pada ketika ini tekanan dari minyak
transmisi otomatis akan mulai sanggup menggerakkan turbine runner.
Semakin cepat putaran dari mesin maka putaran pump impeller juga
akan semakin cepat sehingga putaran turbine runner juga akan semakin
cepat.
Jumlah minyak transmisi otomatis juga akan menghipnotis kinerja dari
torque converter. Apabila minyak transmisi otomatis kurang maka
tekanan yang dihasilkan pada minyak transmisi otomatis oleh pump
impeller juga akan berkurang sehingga tenaga yang diteruskan dari
mesin ke input transmisi juga akan berkurang atau bahkan tidak ada.
BAB III

A.Defenisi Differential
Differential atau sering dikenal dengan nama gardan adalah komponen
pada mobil yang berfungsi untuk meneruskan tenaga mesin ke poros
roda yang sebelumnya melewati transmisi dan propeller shaft . Sekedar
untuk mengingatkan Anda , bahwa putaran roda semuanya berasal dari
proses pembakaran yang terjadi dalam ruang bakar

B.Komponen dan Fungsi Diferential


1.RING GEAR

Fungsinya sebagai poros pemutar untuk menyalurkan putaran dan


poros propeller dan untuk menerima putaran dari pinion drive gear.

2.SPIDER SHAFT

Spider gear digerakkan oleh differential case dan sebagai dudukan


pinion gear

3.PINION GEAR

Pinion gear berfungsi untuk memindahkan tenaga dari differential


case ke side gear dan kemudian ke sun shaft.
4.SIDE GEAR

Side gear di-spline ke sun gear shaft.pinion gear akan

menggerakkan side gear sehingga sun gear shaft akan berputar

5.PINION DRIVE GEAR

Berfungsi untuk memutar ring gear

6.DIFFERENTIAL CASE

Berfungsi sebagai tempat komponen-komponen dan differential


group.
C.Cara Kerja Differential
a. Pada Saat Kendaraan Berjalan Lurus

Gambar diatas adalah sebuah perumpamaan sederhana mengenai


bagaimana putaran roda kanan dan kiri sama pada saat berjalan lurus.
Bila  rack sebelah kanan dan sebelah kiri  diberi beban ( W ) yang
sama, maka ketika shackle ditarik ke atas akan menyebabkan kedua
rack terangkat pada jarak yang sama, ini terjadi karena tahanan rack
kiri dan kanan sama. Sehingga pinion tidak berputar.

Secara realnya, cara kerja pada diffrential itu sendiri adalah sebagai
berikut : 
Drive pinion ( gigi nanas ) memutarkan ring gear, ring gear memutarkan
differential case, differential case menggerakkan pinion gear melalui
pinion shaft, dan pinion gear memutarkan side gear kiri dan kanan.
dengan putaran  yang sama ( karena tahanan  roda kiri dan kanan
sama ), sehingga putaran roda kiri dan kanan sama.

b.Pada Saat Jalan Membelok


Gambar diatas adalah ilustrasi cara kerja diffrential saat jalan
membelok.  Apabila kita letakkan  beban ( W) yang lebih besar pada rack
sebelah kiri  dan shackle ditarik ke atas, maka yang terjadi adalah pinion
gear akan berputar disepanjang gerigi rack  sebelah kiri yang mendapat
beban lebih berat disebabkan adanya perbedaan tahanan. Kejadian ini
menyebabkan rack yang mendapat beban lebih kecil akan terangkat. 

Hal ini terjadi saat kendaraan berbelok, diamana roda sebelah dalam
akan mendapatkan beban yang lebih besar, sedangkan roda sebelah luar
lebih kecil. Akibatnya putaran roda sebelah dalam lebih kecil dibanding
putaran roda sebelah luar. 

Secara realnya, cara kerja pada diffrential pada saat berbelok  adalah
sebagai berikut : 
Drive pinion ( gigi nanas ) memutarkan ring gear, ring gear memutarkan
differential case, differential case menggerakkan pinion gear melalui
pinion shaft,  dan pinion gear mengitari side gear yang bebannya berat
sehingga menyebabkan putaran roda kiri dan kanan menjadi tidak sama.

BAB IV

A.Defenisi Final Drive


Final Drive adalah susunan roda gigi yang biasanya berupa satu set
roda gigi lurus dan atau satu set roda gigi planet (planetary gear)
sebagai roda gigi penggerak akhir yang berfungsi untuk mereduksi
putaran dan meningkatkan torsi unit, seperti pada bulldozer, dump
truck, wheel loader, dan alat berat .

B.Komponen dan Fungsi Final Drive


1.RING GEAR

Ring gear berfungsi untuk memperbesar momen putar dan merubah


arah putaran sebesar 90 derajat.

2.CARRIER

 Berfungsi sebagai komponen yang dapat mengubah perbandingan gigi,


mengubah momen (torsi), dan mengubah kecepatan putar pada output
shaft transmisi.

3.PINION GEAR

Berfungsi untuk meneruskan tenaga ke output sun gear


4.OUTPUT SHAFT

Berfungsi sebagai penerus tenaga dari pinion gear

5.HOUSING

Housing berfungsi sebagai rumah komponen dari final drive


Cara Kerja Dari Final Drive

1.Pada Saat Jalanan Lurus

Saat kendaraan berjalan lurus pada jalan datar tahanan gelinding


(rolling resistance) pada kedua roda penggerak (drive gear) relatif sama.

Bila tahanan kedua poros axle belakang sama (A dan B) Pinion tidak
berputar sendiri tetapi ring gear, differential case dan poros pinion
berputar bersama dalam satu unit.Dengan demikian, pinion hanya
berfungsi untuk menghubungkan side gear bagian kiri dan kanan,
sehingga menyebabkan kedua drive wheel berputar pada Rpm yang
sama
2.Pada Saat Membelok

Pada saat kendaraan membelok ke kiri, tahanan roda kiri lebih besar dari
pada roda kanan.Apabila differensial case berputar bersama ring gear
maka pinion akan berputar pada porosnya dan juga bergerak
mengelilingi side gear seblah kiri,sehingga putaran side gear
sebelah  kanan bertambah,yang mana jumlah putaran side gear satunya
adalah dua kali putaran ring gear.

  Hal ini dapat dikatakan bahwa putaran rata-rata kedua roda gigi adalah
sebanding dengan putaran ring gear.
BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Demikian laporan praktek kerja dari pekerjaan Fundamental Power Train


System untuk memenuhi salah satu tugas praktek. Tujuan lain dari pembuatan
laporan ini adalahsebagai salah satu guide dalam melakukan suatu praktek.
Agar semua pekerjaan dapat berjalan dengan baik, maka sangat diperlukan
tindakan-tindakan seperti yangada pada laporan di atas. Bila terdapat salah
kata ataupun penulisan, penulis berharap saran dari dosen sebagai evaluasi
bagi penulis agar dapat berkerja lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai