Anda di halaman 1dari 16

AGAMA DALAM PERSFEKTIF AL-QUR’AN

Rahmat Hidayat
UIN Imam Bonjol Padang
E-mail: rh129559@gmail.com

‫ﻣﺨﻠﺺ‬
‫ واﳌﻜﻠﻤﻮن ﻳﻘﺴﻢ اﻷدﻳﺎن ﻋﻠﻰ‬،‫اﻟﺪﻳﻦ ﻫﻮ ﺗﻴﻘﻦ ﺷﺨﺺ ﻋﻠﻰ ذات ﻗﺪﻳﺮ اﻟﺬي ﳛﻴﻂ ﻛﻞ ﻋﺎﱂ‬
‫ ﻓﺈن اﻟﺪﻳﻦ اﻟﺴﻤﻮي ﻫﻮ دﻳﻦ اﻟﻮﺣﻲ و اﻟﺪﻳﻦ اﻷرﺿﻲ ﻫﻮ ﻋﺎدة‬.‫ﻗﺴﻤﲔ دﻳﻦ ﲰﻮي و دﻳﻦ أرﺿﻲ‬
‫ ﻓﺈن اﳌﺘﻜﻠﻤﻮن ﰱ اﻹﻧﺪوﻧﺴﻲ ﻳﻘﺴﻢ‬.‫اﻟﻨﺎس اﻟﱴ ﺗﻜﻮن ﺗﻴﻘﻨﺎ أو دﻳﻨﺎ ﻓﻜﺎن ﻳﻘﻊ ﻋﻠﻰ ﻓﻌﻞ اﻟﺸﺮك‬
‫اﻟﺪﻳﻦ اﻟﺴﻤﻮي ﻋﻠﻰ ﺛﻼﺛﺔ أﻗﺴﺎم ﻳﻬﻮدي و ﻧﺼﺮاﱐ و إﺳﻼﻣﻲ ﺧﻼﻓﺎ ﻋﻠﻰ اﻟﻜﺘﺐ اﻟﱵ ﺗﻨﺘﺸﺮ ﰱ‬
‫ﺷﺮق اﻷوﺳﻂ ﻓﺈن اﻟﺪﻳﻦ اﻟﺴﻤﻮي واﺣﺪ ﺗﻌﲎ اﻹﺳﻼم دﻳﻦ اﻷﻧﺒﻴﺎء و اﻟﺮﺳﻞ ﻣﻦ أدم إﱃ ﳏﻤﺪ‬
‫ ﻓﻬﺬﻩ اﻟﺮﺳﺎﻟﺔ أﻧﺎ أرﻳﺪ أﻧﻈﺮ إﱃ اﻟﻘﺮأن ﻋﻦ اﻟﺪﻳﻦ و ﻣﻮﻗﻒ اﻟﻘﺮأن ﻋﻦ دﻳﻦ‬.‫ﺻﻠﻰ اﷲ ﻋﻠﻴﻪ و ﺳﻠﻢ‬
.‫اﻷﻧﺒﻴﺎء و اﻟﺮﺳﻞ و ﻣﻮﻗﻔﻪ ﻋﻦ دﻳﻦ اﻟﺴﻤﻮي ﻫﻞ ﻳﺪﺧﻞ اﻟﻴﻬﻮدي واﻟﻨﺼﺮاﱐ ﰱ اﻟﺪﻳﻦ اﻟﺴﻤﻮي‬

.‫ اﻟﺪﻳﻦ اﻟﺴﻤﻮي و اﻟﻴﻬﻮد و اﻟﻨﺼﺎرى و اﻹﺳﻼم‬،‫ اﻟﻘﺮأن‬:‫اﻟﻜﻠﻤﺔ اﻟﻤﻔﺘﺎﺣﻴﺎت‬

Pendahuluan Kristen dan Islam, Tasman Ya’qub


Para ahli theologi Islam dalam bukunya Perbandingan Agama,
membagi agama-agama di dunia, Agus Hakim dalam bukunya
kepada dua pembagian yaitu agama Perbandingan Agama Pandangan Islam
Samawi dan agama Ardhi, agama Mengenai Kepercayaan : Majusi, Shabiah,
Samawi adalah agama yang turun dari Kristen, Hindu dan Budha, dan sebagian
hadirat yang Maha Tinggi yaitu agama besar buku-buku theologi yang
yang berasal dari wahyu Tuhan yang dikarang oleh ahli theologi yang
menciptakan sekalian alam ini, yang berasal dari Indonesia, menyatakan
diwahyukan-Nya kepada rasul-rasul- bahwa agama Samawi adalah Yahudi ,
Nya, untuk disampaikan kepada umat Nashrani dan Islam sebagai agama
masing-masing.1 penutup.
Agama-agama Samawi yang Agama Ardhi adalah agama
dijelaskan oleh Bapak Nasrul dalam yang timbul dari angan-angan khayal
bukunya Konsep Hari Akhirat Menurut manusia belaka. Dinamakan agama
Thabîy atau Ardhi ialah karena thabi’at
1
Agus Hakim, Perbandingan Agama
manusia yang ingin beragama, ingin
Pandangan Islam Mengenai Kepercayaan : mengabdi dan memuja kepada sesuatu
Majusi, Shabiah, Kristen, Hindu dan Budha, yang dianggapnya Maha Kuasa atas
(Bandung: Dipenegoro, 1982) h. 13

127
128 Jurnal Ulunnuha Vol. 8 No.1/Juni 2019

dirinya. Bukan berasal dari seperti agama Yahudi, Nashrani,


wahyu.2Sehingga semua agama Ardhi Majusi dan Shabiah .3
ini terjebak dalam kesyirikan seperti Pendapat Muhammad kamal Isa
agama Hindhu, Budha, Konghucu dan ini didukung oleh Khalifah Muhammad
lain-lainya. Hasan dalam bukunya yang berjudul
Berdasarkan informasi di atas Sejarah Agama Yahudi, yang
dipahami bahwa agama Samawi yang diterjemahkan oleh Abdul Shomad, Lc.
diturukan Allah SWT ada tiga Yaitu: M.A dan juga didukung oleh
Yahudi agama tertua, dibawa oleh Nabi Muhammad Abdul Wahhab dalam
Musa, Nashrani, agama Nabi Isa, dan bukunya yang berjudul al-Islam Wa Al-
Islam, agama penutup yang dibawa Adyân al-Ukhra bahwa agama para
oleh Nabi Muhammad SAW. Ketiga nabi dab rasul mulai dari Nabi Adam
agama ini memiliki prinsip yang sama Sampai kepada Nabi Muhammad SAW
yaitu menyakini Allah SWT Yang adalah Islam.
Maha Esa, oleh sebab itu diyakini Maka terjadi perbedaan
Yahudi dan Nashrani adalah agama pendapat antara ahli Theologi yang ada
wahyu (Samawi). Diyakini bahwa di Indonesia dan timur tengah, mereka
agama Yahudi dahulunya adalah agama sepakat dalam hal pendefenisian agama
yang hak, begitu juga dangan agama Samawi akan tetapi berbeda pendapat
Nashrani, akan tetapi setelah dalam mengelompokan.
meningalnya Nabi Musa dan Nabi Isa Maka dari perbedaan
maka umat-umatnya merubah ajaran- pemahaman yang terjadi antara ahli
ajaranya dengan merubah isi kitab theologi Islam tentang pengelompokan
Taurat dan Injil. Pemahaman inilah agama Samawi dan Ardhi, maka
yang berkembang disebagian buku- penulis ingin melihat pandangan al-
buku theologi di Indonesia. Qur’an tentang agama Samawi yaitu
Pemahaman yang berbeda agama para nabi dan rasul yang berasal
disampaikan oleh Muhammad Kamal dari Allah SWT.
Isa tentang agama Samawi dan agama
Ardhi. Muhammad Kamal Isa Metode Penelitian
menjelaskan pengertian agama Samawi Penelitian ini juga merupakan
persis sama dengan yang disampaikan kajian kepustakaan melalui
oleh ahli theologi Islam yang ada di dokumentasi. Sesuai dengan masalah
Indonesia, akan tetapi ia berbeda yang akan dibahas, penelitian ini akan
pendapat ketika mengelompokan di awali dengan menggali dan
agama Samawi, Muhammad Kamal Isa mengumpulkan berbagai informasi,
menyatakan bahwa agama Samawi itu dokumentasi dan data-data melalui
hanya satu, agama para nabi dan rasul studi kepustakaan (liberary reseach).
mulai dari Nabi Adam AS sampai Penulis menerapkan metode
kepada Nabi Muahammad SAW yaitu tafsir maudhu’i (tematik), sebagai
Islam. Sedangkan selain agama Islam metode tafsir kontemporer yang cukup
diketegorikan kedalam agama kuat serta fokus mengkaji sebuah tema
syayâthiîn (agama syethan-syethan)
3
Kamal Muhammad Isya, al-‘Aqidah
al-Islamiyah Safinah al-Najah, ( T.Tp., Dal al-
Syuruq, T.Tt) h. 76
2
Ibid., h. 12
Rahmat Hidayat, Agama Dalam Perspektif Al-Qur`an 129

dari al-Qur’an. Kata mudhu’i berasal Kemudian dalam praktek


dari bahasa Arab. Apabila kata ini penulisan pada Tesis ini penulis
dikaitkan dengan kata yang lain seperti menggunakan metode yang telah
maudhu’ al-kalam, maka berarti materi dijelaskan oleh bapak Dr. Zulheldi
atau tema yang sedang dibicarakan,4Di dalam bukunya yang yang berjudul 6
akhirnya ditambah huruf “ya” yang Langkah Metode Tafsir Maudhu’I
berfungsi mensifati, jadi kata sebagai berikut:
maudhu’iy menunjukan arti bersifat a. Menentukan Tema
tematik. b. Mengumpulkan Ayat (dan
Dalam prakteknya, metode ini Hadis)
memiliki tiga bentuk yaitu: c. Mengklasifikasikan Kandungan
1. Memilih suatu kata dari ayat-ayat Ayat (dan Hadist)
al-Qur’an, menghimpunya, d. Membuat Outline
menafsirkan serta menyimpulkan e. Menafsirkan Ayat
sarana-sarana penggunaan kata f. Menegaskan Kesimpulan8
itu.5
2. Menentukan suatu tema dari tema- Dalam penelitian ini penulis
tema yang dibicarakan dalam al- banyak menemukan ayat-ayat al-
Qur’an, lalu menghimpun ayat- Qur’an yang memuat kata al-din dan
ayat yang terkait denganya, yang semakna dangan al-din seperti:
menafsirkan dan menyimpulkan al-millah, al-syari’ah dan manhaj.
unsur-unsur tema yang diperoleh Akan tetapi fokus pembahasan penulis
dari ayat-ayat tersebut, hanya pada kata-kata al-din dan al-
menjelaskan kaitan antara masing- millah saja untuk membatasi
masing unsur itu serta pembahasan kerena kedua kata ini
mengemukakan metode, atau uslub sering diartikan dengan makna yang
al-Qur’an dalam memaparkan sama (muradif).
pikiran tentang tema itu.6 Dalam menafsirkan ayat-ayat
3. Menggali sasaran utama dan tema tentang al-din penulis hanya
pokok yang menjadi arah menafsirkan ayat-ayat yang
pembicaraan satu surat dalam al- menjelaskan tentang agama para nabi
Qur’an, lalu mengemukakan latar dan rasul saja, penulis tidak
belakang turunya ayat dan urutan menafsirkan seluruh ayat al-Qur’an
turunya, mengkaji uslub al-Qur’an yang memuat kata al-din dan al-millah
dalam memaparkan tema serta karena hanya dengan menafsirkan ayat-
menguraikan korelasi antara ayat- ayat yang menjelaskan tentang agama
ayat dalam surat tersebut.7 para nabi dan rasul, maka insya Allah
sudah mampu menjawab batasan
masalah dalam pembahasan ini.
4
Louis Ma’luf, al-munjid fi al-Lughah
wa al-‘Alam (Bairut: Dar al-Masyruq, 1999), h.
890.
5
Musthafa Muslim, Mabahis fi al-
Tafsir al-Maudhu’i,(Dasmaskus: Dar al-Qalam, 8
Zulheldi, 6 Langkah Metode Tafsir
1998) , h. 23 Maudhu’I, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,
6
Ibid, h.27 2017) h. 39-41
7
Ibid , h.28
130 Jurnal Ulunnuha Vol. 8 No.1/Juni 2019

Pembahasan (istifaham inkar) Nabi Ibrahim dan


anak cucunya beragama Yahudi dan
a. Berdasarakan Penafsiran Ayat- Nashrani. Di dalam surat al-Baqarah
Ayat Tentang Agama Nabi dan ayat 35 Allah melarang umat muslim
Rasul mengikuti agama Yahudi dan
1. Penafsiran Q. S. al-Baqarah: 132 Nashrani, akan tetapi Allah
dan 140 memerintahkan untuk mengikuti agama
Ibrahim. Berdasarkan hal ini, maka
       agama Yahudi dan Nashrani tidak
termasuk kedalam agama Samawi
        (agama wahyu) agama para nabi dan
rasul
   Kata al-din yang disebutkan
dalam ayat ini adalah agama Islam, jadi
     Nabi Ibrahim telah mewasiatkan
kepada anak-anaknya agar mereka
     mengikuti agamanya, begitu pula
Ya’qub mewasiatkan agar patuh
terhadap agama Ibrahim. Ayat ini
          menceritakan tentang ketika Nabi
Ibrahim dan Ya’qub berkata kepada
        anak-anaknya “menetaplah pada
agama Islam sehingga ajal
       menjemputmu, dan kamu tetap
berpegang teguh pada agama Islam.9
Artinya: “Dan Ibrahim telah Di dalam tafsir Khazin juga
Mewasiatkan Ucapan itu kepada anak- dinyatakan bahwa Nabi Ibrahim dan
anaknya, demikian pula Ya'qub. anak cucunya adalah menganut agama
(Ibrahim berkata): "Hai anak-anakku! Islam sebagaima dijelaskan dalam kitab
Sesungguhnya Allah telah memilih tersebut “ Sesungguhnya Allah telah
agama ini bagimu, Maka janganlah memilihkan agama Islam untuk Nabi
kamu mati kecuali dalam memeluk Ibrahim dan anak cucunya maka
agama Islam."ataukah kamu (orang- jangan mereka meninggal kecuali
orang Yahudi dan Nashrani) berkata dalam keadaan beriman, ikhlas artinya
bahwa Ibrahim,Ismel, Ishaq, Ya’qub selalu istiqamah di atas Islam sampai
dan anak cucunya adalah penganut ajal menjemput, karena tidak diketahui
agama Yahudi atau Nashrani? kapan datangya ajal bagi manusia.”10
Katakanlah , “kamukah yang lebih Menurut Syeik Muhammad Ali
tahu atau Allah? Dan siapakah lebih al-Shabuni dalam kitabnya shafwah al-
zhalim dari yang menyembunyikan
kesaksian dari Allah yang ada 9
padanya?” Allah tidak lengah Muhammad Ali al-Shabuni, Shawah
al-Tafasir, Terjemahan oleh Yasin (Bairut: Dal
terhadap apa yang kamu lakukan. al-Qur’an al-Karim, 1999) jild. 1, h. 63-64
10
‘Ala’ al-Din ‘a Ali bin Muhammad
Dalam ayat ini Allah SWT bin Ibrahim l-Baghdadi, Tafsir Khazin, (
bertanya dengan maksud mengingkari Bairut: Dar al-Kutub al-‘Ilmiah, 1995) Jild 3, h.
78
Rahmat Hidayat, Agama Dalam Perspektif Al-Qur`an 131

Tafasir11 dan buya Hamka dalam berbeda dari segi syari’at (furu’) tidak
tafsirnya al-Azhar kata al-din yang dasar (ushul) yaitu tauhid.14
dimaksud dalam ayat ini adalah agama Ayat ini turun tentang seorang
Islam.12 Yahudi dan Nashrani ketika mereka
Apabila diperhatikan ayat al- meninggalkan Islam. Pendapat lain
Qur’an yang mengggunakan kata al-din mengatakan bahwa ayat ini turun
sering kita menemukan dalam banyak berkenaan dengan Nashrani Najran.15
tempat kata al-din disandingkan
dengan kata aslama, hal ini menjadi 3. Penafsiran Q.S. Ali Imran: 85
isyarat bahwa al-din yang dimaksud
       
adalah agama Islam.

2. Penafsiran Q.S. Ali Imran: 19       
Artinya: “Barangsiapa
      mencari agama selain agama Islam,
maka sekali-kali tidaklah akan diterima
Artinya: Sesungguhnya agama (agama itu)daripadanya, dan Dia di
(yang diridhai) disisi Allah hanyalah akhirat Termasuk orang-orang yang
Islam. rugi.”
Dalam ayat ini kata al-din juga
diartikan dengan agama Islam bahwa Siapa saja yang mencari syari’at
maksud ayat ini adalah Syari’at yang selain syari’at Islam setelah diutusnya
diterima di sisi Allah hanyalah Islam, Muhammad SAW, lalu mereka
tidak ada agama yang diridhai Allah beregama dengan syari’at itu, maka
SWT melainkan Islam semata.13 sekali-kali Allah tidak akan menerima
Pendapat di atas sejalan dengan syari’at agama itu darinya. Kata Tanya
pendapat Wahbah al-Zuhaili yaitu dalam kalimat tersebut bertujuan untuk
Agama yang diredhai oleh Allah SWT mengutarakan takjub dan betapa
semenjak mulai proses penciptaan alam dahsyatnya kekafiran mereka yakni:
semesta sampai hari kiamat adalah bagaimana kaum kafir bisa
agama Islam tidak yang lain, oleh mendapatkan hidayah sesudah mereka
sebab itu Allah menyampaikan dalam beriman dan setelah datangnya
ayat ini tidak satupun agama yang beberapa rasul sebagai Hujjah (bukti)
diterima oleh Allah selain agama Islam, kebenaran bahwa Nabi Muhammad
agama Islam adalah agama yang SAW adalah benar-benar rasul.16
dibawa oleh para nabi dan rasul Kata al-din dalam ayat ini
sehingga sampai kepada Nabi diartikan dengan syari’at Islam, jadi
Muhammad SAW, meraka hanya tidak diterima syari’at lain setelah

14
Wahbah al-Zuhaili, al-Tafsir al-
Munir fi al-‘Aqidah wa al-Syari’ah wal Mahaj,
11
Muhammad Ali al-Shabuni, Safwh (Bairut: Dar al-Fikr, 1991) Jild. 3-4, h. 179
15
al-Tafasir, , opcit., Jild.1 h.179 Ala’ al-Din ‘aAli bin Muhammad
12Hamka, op cit., Jild 1, h. 399 bin Ibrahim l-Baghdadi, Op. Cit., Jild 1 , h. 78
13 16
Muhammad Ali al-Shabuni, op. cit., Muhammad Ali al-Shabuni, op cit.,
jild. 1, h. 414-415 Jild. 1, h. 476-477
132 Jurnal Ulunnuha Vol. 8 No.1/Juni 2019

diutusnya Nabi Muhammad SAW janganlah kamu melampai batas dalam


selain syari’atnya. urusan agamamu yaitu berlebih-lebihan
kamu dalam urusan Isa al-Masih dan
4. Penafsiran Q.S. al-Nisa’: 171 anggapan kamu pada Isa sebagai
Tuhan, dan jangan kamu menyifati
       Tuhan Allah dengan sesuatu yang tidak
pantas bagi-Nya, seperti bersemayam
        dalam diri Isa Al-Masih, mangambil
teman dan anak. Isa tidak lain
      hanyalah seorang rasul dari rasul-rasul
Allah SWT, dia bukanlah anak Allah
        sebagaimana yang kamu anggap, Allah
tidak menciptakan dengan kalimat-Nya
        kun tanpa perentara seorang bapak dan
juga tanpa sperma.
Ruh itu berasal dari Allah SWT
         yaitu bekas titipan Jibril, yaitu bekas
titipan Jibril kedalam dada Maryam,
          dimana Maryam hamil dengan tiupan
itu, bahwa roh itu dinisbatkan kepada
      Allah untuk memuliakan dan
mengagungkan. Janganlah kamu
Artinya: “Wahai Ahli Kitab, mengatakan Tuhan itu tiga yaitu Allah,
janganlah kamu melampaui batas Isa dan Maryam, atau Allah tiga:
dalam agamamu, dan janganlah kamu Tuhan Bapa, Tuhan anak dan Roh
mengatakan terhadap Allah kecuali Kudus. Maka Allah melarang melarang
yang benar. Sesungguhnya Al Masih, mengatakan Trinitas, Allah
Isa putera Maryam itu, adalah utusan menegaskan kalian untuk menyatakan
Allah dan (yang diciptakan dengan) bahwa Allah Maha Esa (tauhid) karena
kalimat-Nya yang disampaikan-Nya Allah Maha Suci dengan anggapan
kepada Maryam, dan (dengan tiupan) trinitas itu, berhentilah dari ucapan
roh dari-Nya. Maka berimanlah kamu trinitas, maka itu lebih baik bagimu.
kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan Jika Allah mempunyai anak
janganlah kamu mengatakan: "(Tuhan berarti Allah membutuhkan sesuatu,
itu) tiga", berhentilah (dari Ucapan padahal Allah tidak membutuhkan
itu). (Itu) lebih baik bagimu. apapun. Semua yang berada di lagit
Sesungguhnya Allah Tuhan yang Maha dan di bumi adalah ciptaan, milik
Esa, Maha suci Allah dari mempunyai hamban-Nya, Allah tidak serupa
anak, segala yang di langit dan di bumi dengan suatu apapun sehingga tidak
adalah kepunyaan-Nya. cukuplah Allah mempunyai anak. Ini adalah
menjadi Pemelihara.” pemberitahuan atas kecukupanya (tidak
Menurut Muhammad Ali al- membutuhkan) anak. Cukuplah sajalah
Shabuni agama Nashrani bukanlah Allah yang mengurus urusan makhluk-
termasuk agama yang dibawa oleh Nya dan menjaganya, Allah tidak
Nabi Isa, sebagaimana ayat ini membutuhkan anak dan tidak butuh
ditafsirkan “wahai kaum Nashrani
Rahmat Hidayat, Agama Dalam Perspektif Al-Qur`an 133

pembantu, karena Allah adalah raja dalam ayat ini ditafsirkan dengan
dari segala sesuatu.17 agama Islam yaitu agama tauhid,
keimanan kepada kitab-kitab Allah,
5. Tafsir Q.S. al-Syura: 13 para rasul Allah, hari kebangkitan dan
pembalasan.18
         Berdasarkan ayat ini agama
Nabi Nuh AS, Nabi Ibrahim AS, Nabi
       Musa AS dan Nabi Isya AS adalah
agama Islam, sebagaimana yang
        ditafsirkan oleh al-Shahawi. Namun
syari’at mereka berbeda-beda
          sementara meraka tetap membawa
agama yang haq yaitu agama Islam.
       
b. Penafsiran Ayat-Ayat Tentang
Kata al-Millah
 1. Penafsiran Q. S. al-Baqarah: 120
Artinya: “Dia telah       
mensyari'atkan bagi kamu tentang
agama apa yang telah diwasiatkan-Nya   
kepada Nuh dan apa yang telah Kami
wahyukan kepadamu dan apa yang Artinya: “Orang-orang Yahudi
telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, dan Nashrani tidak akan senang
Musa dan Isa Yaitu: Tegakkanlah kepadamu hingga kamu mengikuti
agama dan janganlah kamu berpecah agama mereka.”
belah tentangnya. Amat berat bagi
orang-orang musyrik agama yang Ayat ini membantah bahwa
kamu seru mereka kepadanya. Allah agama Yahudi dan Nashrani adalah
menarik petunjuk kepada (agama)-Nya agama para nabi dan rasul dalam ayat
orang yang kembali (kepada-Nya).” ini dijelaskan bahwa sekali-kali kedua
Menurut Al-Shahawi secara golongan Yahudi dan Nashrani tidak
khusus Allah menyebutkan nabi-nabi rela sebelum umat muslim
dalam ayat ini karena mereka nabi-nabi meninggalkan Islam yang bersinar dan
besar, ulul azmi, dan pembawa mengikuti agama yang melenceng.
pembawa syari’at yang agung. Masing- Katakan kepada umat muslim wahai
masing rasul dibeban syari’at baru. Muhammad bahwa Islam adalah agama
Sedang nabi yang lain, hanya diutus yang benar dan selain Islam adalah
dengan misi menyampaikan syari’at agama yang sesat.19
nabi sebelumnya. Menurut Ibnu Abbas ayat ini
Dengan demikian jelaslah, berkenaan dengan kiblat, sesungguh
bahwa syari’at kita, umat Muhammad Yahudi Madinah dan Kristen Najran
SAW, menyatukan seluruh syari’at
terdahulu dalam pokok akidah dan 18
Muhammad Ali al-Shabuni, op. cit.,
pokok hukum. agama yang benar
Jild. 4, h. 668
19
Muhammad Ali al-Shabuni, op. cit.,
17
Ibid., h. 766 jild. 1h. 63-64
134 Jurnal Ulunnuha Vol. 8 No.1/Juni 2019

mengharapkan agar Nabi Muhammad sampai ajal menjemputmu dan kamu


SAW sholat menghadap ke qiblat tetap perpegang teguh dengan agama
mereka. Ketika Allah memerintahkan Islam.22
untuk merubah qiblat ke Ka’bah maka Nabi Ibrahim mewasiatkan
Yahudi dan Nashrani merasa risih, kepada anak-anaknya agar menjadi
kemudian mereka putus asa atas seorang muslim sampai akhir hayat,
mengajak Nabi Muhammad SAW berdasarkan ayat ini maka Nabi
mengikuti agama mereka.20 Ibrahim dan anak-anaknya adalah
Wahbah al-Zuhaili menafsirkan penganut agama muslim
‫ ھﺪى ﷲ‬dengan agama Islam, jadi Allah Penafsiran ini sejalan dengan
menolak agama Yahudi dan Nashrani penafsiran Wahbah al-Zuhali bahwa
bahwa petunjuk Allah SWT dan agama Nabi Ibrahim dan Ya’qub mewasiatkan
Allah Islam yang diturunkan kepada kepada anak dan cucunya agar
para nabi adalah satu-satunya petunjuk memeluk agama Islam, karena agama
(agama) yang wajib di ikuti. Karena Islam adalah agama yang hak.23
salain Islam maka berdiri di atas hawa Sesungguhnya agama Islam
dan syahwat.21 adalah agama yang klasik yang
merupakan dakwah semua nabi dan
2. Penafsiran Q. S al-Baqarah: 120 rasul, Nabi Ibrahim dan Ya’qub
memerintahkan untuk istiqamah degan
        agama Islam dan jangan sampai
terpecah belah sampai mati.24
        
3. Penafsiran Q. S. al-Baqarah: 135
           
Artinya: “Dan tidak ada yang
benci kepada agama Ibrahim,        
melainkan orang yang memperbodoh
dirinya sendiri, dan sungguh Kami  
telah memilihnya di dunia dan
Sesungguhnya Dia di akhirat benar- Artinya: “Orang Yahudi
benar Termasuk orang-orang yang berkata “hendaklah kamu menjadi
saleh.” penganut Agama Yahudi atau Nashrani
Kata millah dalam ayat ini niscaya kamu mendapat petujuk”.
ditafsirkan oleh Muhammad Ali al- Kedua kelompok agama ini sejatinya
Shabuni dengan agama Islam,Nabi mengajak ke agamanya yang
Ibrahim telah mewasiatkan kepada melenceng. Katakanlah wahai
anak-anaknya agar mengikuti Muhammad kami hanya mengikuti
agamanya, begitupula Ya’qub berkata agama yang hanif yaitu agama
kepada anak-anaknya, maka janganlah Ibrahim. Agama-agama lain
mati kecuali dalam memeluk agama menyimpang dan Ibrahim bukanlah
Islam, menetap pada agama Islam
22
. Ali al-shabun, op cit., Jild.1 h. 179
20 23
Wahbah al-Zuhaili, op cit., Jild. 1, Wahbah al-ZUhaili, Op.Cit., Jild.
h. 294 1-2, h. 318
21 24
Ibid., h. 296 Ali al-shabuni, op. cit, Jild. 1, h. 184
Rahmat Hidayat, Agama Dalam Perspektif Al-Qur`an 135

termasuk orang-orang yang musyrik, menyebutkan bahwa Ibrahim telah


bahkan Ibrahim adalah orang yang menyekutukan Allah SWT atau
mengesakan Allah SWT. Ibrahim penganut Agama Yahudi dan
Kata ‫ ﻣﻠﺔ إﺑﺮاھﯿﻢ‬dalam ayat ini Nashrani. 27
artinya adalah agama Islam, sebagai Wabah al-Zuhaili menafsirkan
mana ditafsirkan oleh M. ali al-Shabuni menafsirkan ayat ini bahwa apabila
ketika menafsirkan Q.S. al-Baqarah: telah tampak kebenaran, maka mestilah
140. Ayat ini membantah bahwa Nabi mengikuti agama Ibrahim yang
Ibrahim dan anak-anak cucunya didakwahkan oleh Nabi Muhammad
penganut agama Yahudi dan Nashrani SAW, agama yang membolehkan
sebagaimana yang disampaikan oleh memakan daging dan susu yaitu agama
Yahudi dan Nashrani, akan tetapi yang lurus, sederhana (al-Wasth) tidak
mereka semua adalah penganut agama berlebih-lebihan dan tidak pula terlalu
Islam.25 longgar, agama yang disyari’atkan
Agama Nabi Ibrahim yang lurus Allah SWT dalam al-Qur’an.28
merupakan agama yang juga Agama Ibrahim yang berdiri di
didakwahkan oleh Nabi Muhammad atas tauhid yaitu agama yang
SAW dan pengikutnya (Islam). Nabi disyari’atkan oleh al-Qur’an yang
Ibrahim AS merupakan orang yang didakwahkan oleh Nabi Muhammad
cendrung kepada agama yang hak.26 SAW merupakan kebanaran yang tidak
diragukan lagi.29
4. Penafsiran Q. S. Ali Imran: 95
5. Penafsiran al-Nisa’: 124
       
       
    
       
Artinya: “Katakanlah:
"Benarlah (apa yang difirmankan)   
Allah". Maka ikutilah agama Ibrahim Artinya: ‘Dan siapakah yang
yang lurus, dan bukanlah Dia lebih baik agamanya dari pada orang
Termasuk orang-orang yang musyrik. yang ikhlas menyerahkan dirinya
Kata millah dalam ayat ini juga kepada Allah, sedang diapun
ditafsirkan dengan agama Islam, jadi mengerjakan kebaikan, dan ia
maksud ayat ini adalah agama yang mengikuti agama Ibrahim yang lurus?
lurus yaitu agama Ibrahim adalah dan Allah mengambil Ibrahim menjadi
agama Islam, tinggalkanlah agama kesayangan-Nya.”
Yahudi dan ikutilah agama Islam yang Kata millah dan al-din
merupakan agama (millah) Ibrahim ditafsirkan dengan agama Islam,
AS. Dalam ayat ini Allah agamanya nabi Ibrahim AS. Orang
menghindarkan Ibrahim dari klaim yang beramal baik, meninggal
Yahudi dan Nashrani yang
27
Ibid., h. 485
25 28
Ibid.,. Wahbah al-Zuhaili, op. cit., Jild. 3-4
26
Wahbah al-Zuhaili, op. cit., , jild. 3- h. 08
29
4, h 325 Ibid., h. 09
136 Jurnal Ulunnuha Vol. 8 No.1/Juni 2019

kejahatan, bersifat dengan akhlak Artinya: “Pemuka-pemuka dan


mulia, pengikut agama Ibrahim yang kaum Syu'aib yang menyombongkan
jauh dari kesyirikan dan menjahui dan berkata: "Sesungguhnya Kami
penyembahan berhala adalah orang akan mengusir kamu Hai Syu'aib dan
yang beragama dengan agama yang orang-orang yang beriman bersamamu
hak yaitu Islam.30 Sebagaimana dalam dari kota Kami, atau kamu kembali
firman Allah SWT dalam surat al- kepada agama kami". berkata Syu'aib:
Baqarah ayat 135: "Dan Apakah (kamu akan mengusir
kami), Kendatipun Kami tidak
        menyukainya?"
Kata millah juga diterjemahkan
        dengan agama (kepercayaan) maksud
dari penjelasan ayat ini adalah Jika
  kami kembali ke agamamu setelah
Allah menyelamatkan kami
Artinya: “Dan mereka berkata: daripadanya dengan beriman dan
"Hendaklah kamu menjadi penganut ditunjukkan kepada kami hidayah,
agama Yahudi atau Nasrani, niscaya tentu itu sudah mengada-adakan
kamu mendapat petunjuk". kebohongan yang terbesar kepada
Katakanlah: "Tidak, melainkan (kami Allah. Ini adalah perasaan putus asa
mengikuti) agama Ibrahim yang lurus. orang kafir dari kembalinya orang
dan bukanlah Dia (Ibrahim) dari mukmin kepada agamanya.31
golongan orang musyrik." Seruan Nabi Syu’aib yang
Dalam ayat ini pemimpin- didorong oleh rasa cinta kepada
pemimpin Yahudi dan Nashrani kaumnya itu disambut oleh kaumnya
mendakwahkan kepada pengikutnya dengan tantangan yang kasar. Di sini
agar memeluk agama Yahudi dan Allah telah memberi petujuk kepada
Nashrani akan tetapi Allah SWT kita bahwasanya kaum Nabi Syu’aib
memerintahkan kepada Nabi yaitu orang-orang yang
Muhammad SAW untuk memeluk menyombongkan atau membesarkan
agama Nabi Ibrahim yang lurus yaitu diri.32
agama Islam yang jauh dari kesyirikan. Orang yang membesarkan diri
adalah orang lupa daratan, kadang-
6. Penafsiran Q.S. al-‘A’raf: 88 kadang mereka memegang kekuasaan
       yang membuat mereka gila. Dia
menyangka manusia dapat
33
      diperlakukan seenaknya saja.
Mereka menyombongkan diri
karena di tangan mereka terpegang
         kekuasaan negeri. Sebab itu Nabi
Syu’aib disuruh memilih salah satu di
 
31
Muhammad Ali al-Shabuni, op. cit.,
jild. 2 h. 334
32
Hamka, Tafsir al-Azhar, op.cit.,
30
wahbah al-Zuhaili, op.cit., Jild. 6-5, Jild. 5, h. 7
33
h. 286-287 Ibid.,, h. 7
Rahmat Hidayat, Agama Dalam Perspektif Al-Qur`an 137

antara keduanya, pertama segara keluar makanan yang akan diberikan


dari dalam negeri ini, bersama sekalian kepadamu melainkan aku telah dapat
orang yang percaya akan ajaranya atau menerangkan jenis makanan itu,
menjadi pengikutnya. Artinya kalau sebelum makanan itu sampai
masih tetap bertahan kepada kepadamu. yang demikian itu adalah
kepercayaan yang baru itu, mereka sebagian dari apa yang diajarkan
harus segara keluar dari kekuasaan kepadaku oleh Tuhanku. Sesungguhnya
mereka.34 aku telah meninggalkan agama orang-
Tentu timbul pertanyaan : orang yang tidak beriman kepada
apakah Nabi Syu’aib sebelum itu Allah, sedang mereka ingkar kepada
memeluk agama agama mereka? Kalau hari kemudian. dan aku pengikut
tidak mengapa mereka menyuruh agama bapak-bapakku Yaitu Ibrahim,
kembali ? tentu sebagaimana Nabi kita Ishak dan Ya'qub. Tiadalah patut bagi
Muhammad SAW dari masa kecilnya Kami (para Nabi) mempersekutukan
tidak pernah menyembah berhala orang sesuatu apapun dengan Allah. yang
Quraisy, meskipun Nabi Muhammad demikian itu adalah dari karunia Allah
SAW ketika itu belum menjadi kepada Kami dan kepada manusia
Rasul.35Jadi kembali disini adalah (seluruhnya); tetapi kebanyakan
masuk kedalam kepercayaan mereka manusia tidak mensyukuri (Nya).”
karena kaum Nabi Syu’iab meyakini
Nabi Syu’aib telah keluar dari agama Kata millah dalam ayat ini
mereka. ditafsirkan dengan agama para nabi dan
rasul yaitu agama yang haq agama nabi
7. Penafsiran Q.S. Yusuf : 37-38 Ibrahim, Ishaq dan Ya’qub agama
Islam yang rahamatan lil’alamin.
       Al-Bhaidhawi berkata: Yusuf
ingin mengajak keduanya betauhid dan
        menunjukkan mereka agama yang
benar sebelum menjawab pertanyaan
         mereka. Hal ini adalah metode para
nabi dan rasul dalam berdakwah. Yaitu
       mendahulukan mukjizat untuk
memberitahukan kepada mereka
kebenaranya dalam berdakwah dan
    
menakbirkan mimpi. Memberitahu
yang ghaib bukanlah ilmu nujum
         maupun astronomi, namun lewat
wahyu dan ilham Allah SWT.36
        Tuhan secara khusus
memberitahu Nabi Yusuf ilmu, karena
       Nabi Yusuf berasal dari rumah
kenabian. Nabi Yusuf menjauhi agama-
Artinya: “Yusuf berkata: "tidak agama kaum yang musyrik dan tidak
disampaikan kepada kamu berdua percaya kepada Allah SWT,
34
Ibid.,, h. 8
35 36
Ibid., h. 9 Ibid.,h. 778
138 Jurnal Ulunnuha Vol. 8 No.1/Juni 2019

mendustakan hari kiamat. Yusuf orang-orang yang mempersekutukan


mengatakan dua pokok penting yaitu tuhan.”
beriman kepada Allah dan hari akhir
sebab keduaya adalah rukun iman yang Ayat ini ditafsirkan oleh
paling besar.37 Muhammad Ali al-Shabuni sebagai
“Dan aku pengikut agama pembatah atas pernyataan Yahudi dan
bapak-bapakku Yaitu Ibrahim, Ishak Nashrani bahwa Nabi Ibrahim adalah
dan Ya'qub” Nabi Yusuf pengikut orang Yahudi dan Nashrani. Maksud
agama para nabi, bukan agama orang- dari ayat ini adalah Ketika Allah
orang musyrik dan sesat. Tujuan Yusuf menyifati Ibrahim dengan sifat-sifat
adalah menjelaskan bahwa dia berasal mulia tersebut, dia menyuruh Nabi
dari rumah kenabian agar kedua Muhammad SAW agar mengikuti
pemuda itu suka mendengarkanya dan agama Nabi Ibrahim. Kemudian kami
berpegang dengan ucapanya. perintahkan kamu wahai Muhammad
Ketika Nabi Yusuf untuk mengikuti agama Ibrahim dan
menyebutkan agama hanif (lurus) yang keyakinannya yang hanif dan ringan.
dianutnya, yaitu agama para rasul dan Dia bukanlah orang Yahudi maupun
nabi, maka Nabi Yusuf bersikap lemah Nashrani, bahwa mereka memeluk
lembut dalam menjelaskan agama yang agama Ibrahim.39Agama Ibrahim yang
dianut oleh kedua pemuda, yaitu hanif adalah agama Islam sebagaimana
menyembah berhala. Maka Nabi Yusuf dalam surat al-Baqarah juga ditafsirkan
berkata : hai kedua penghuni penjara, bahwa agama Nabi Ibrahim yang hanif
manakah yang lebih baik, Tuhan yang tersebut adalah agama Islam agamanya
bermacam-macam atau Allah Yang para nabi dan rasul.
Maha Esa. Hai kedua temanku yang di
penjara beberapa Tuhan yang banyak 9. Penafsiran Q. S. al-Haj: 78
dan tidak dapat memberikan mudharat
       
lebih baik dari Allah Yang Maha Esa.38
Agama Nabi Yusuf dalam ayat
ini ditafsirkan dengan agama para nabi         
dan rasul mulai dari Nabi Adam AS
sampai kepada Nabi Muhammad SAW.       

8. Penafsiran Q. S. al-Nahl: 123       
       
      
     
      

Artinya: “Kemudian Kami      


wahyukan kepadamu (Muhammad):
"Ikutilah agama Ibrahim seorang yang Artinya: “Dan berjihadlah
hanif" dan bukanlah Dia Termasuk kamu pada jalan Allah dengan Jihad
yang sebenar-benarnya. Dia telah
37
Ibid.,
38 39
Ibid., h. 779 Ibid.,jild. 3 h. 181
Rahmat Hidayat, Agama Dalam Perspektif Al-Qur`an 139

memilih kamu dan Dia sekali-kali tidak Ibrahim AS sampai kepada Nabi
menjadikan untuk kamu dalam agama Muhammad SAW adalah pemeluk
suatu kesempitan. (Ikutilah) agama agama Islam. Kerena dalam surat al-
orang tuamu Ibrahim. Dia (Allah) telah Haj ayat 78 ini Allah menyatakan
menamai kamu sekalian orang-orang secara tegas bahwa Allah telah
Muslim dari dahulu, dan (begitu pula) menamakan Nabi Ibrahim dan
dalam (Al Quran) ini, supaya Rasul itu pengikutnya sampai kepada Nabi
menjadi saksi atas dirimu dan supaya Muhammad SAW sebagai seorang
kamu semua menjadi saksi atas muslim.43
segenap manusia, Maka dirikanlah Berdasarkan penjelasan ini
sembahyang, tunaikanlah zakat dan agama Nabi Ibrahim bukanlah agama
berpeganglah kamu pada tali Allah. Yahudi atau Nashrani, kerena Allah
Dia adalah Pelindungmu, Maka Dialah telah menamakan Nabi Ibrahim dan
Sebaik-baik pelindung dan sebaik- baik pengikutnya dengan orang-orang
penolong.” muslim, ayat ini adalah dalil yang kuat
bahwa agama-agama nabi dan rasul
Menurut Ibnu Abbas dan hanya satu yaitu Islam.
Mujahid bahwa Allah telah menyebut
umat nabi dan rasul sebagai orang 10. Penafsiran Q.S. Shad: 07
muslim dalam kitab-kitab kuno dan di
        
dalam al-Qur’an ini, dan Allah telah
meridhoi Islam sebagai agama. 40
‫ ﺳﻤﺎﻛﻢ اﻟﻤﺴﻠﻤﯿﻦ ﻣﻦ ﻗﺒﻞ‬kalimat ini  
mengandung dua kinayah (indikator), Artinya: “Kami tidak pernah
yang pertama bawha kinayah kembali mendengar hal ini dalam agama yang
kepada Allah SWT yakni Allah terakhir; ini (mengesakan Allah), tidak
sesunggunya Allah telah menamakan lain hanyalah (dusta) yang diada-
kalian dengan muslimin (penganut adakan”
agama Islam) di dalam kitab terdahulu
sebelum al-Qur’an, yang kedua Menurut Muhammad Ali al-
kinayah kembali kepada Nabi Ibrahim Shabuni Kata millah dalam ayat ini
yakni sesungguhnya Nabi Ibrahim telah tafsirkan dengan agama Nashrani jadi
menamakan kalian sebagai muslimin.41 maksud ayat ini adalah menurut
Imam al-Jalalain juga penganut agama Nashrani mereka tidak
menafsirkan kata al-din dalam ayat al- pernah mendengar ucapan ini
Qur’adalah agama Islam,42 pendapat ini (mentauhidkan Allah) pada agama
juga sejalan dengan tokoh ulama besar Nashrani, agama terakhir, sebab Tuhan
yang berasal dari Indonesia yaitu buya mereka tiga dan bukan hanya satu, lalu
Hamka, menurut buya Hamka Nabi bagaimana Muhhamad itu mengatakan
Esa? Ibnu Abbas berkata agama
40
Ibid., h. 535 terakhir menurut mereka adalah agama
41
‘Ala’ al-Din ‘aAli bin Muhammad Kristen, Mujahid dan Qatadah berkata:
bin Ibrahim l-Baghdadi, Tafsir Khazin, ( yang mereka maksud adalah agama
Bairut: Dar al-Kutub al-‘Ilmiah, 1995) Jild 3, h. kaum Quraisy sendiri dan agama
78
42
Shidqi Muhammad Jamil, al-Shawi,
43
(T.T, al-Haramain, T.Th) Jild. 1, h. 90 Hamka, op. cit., Jild. h. 314
140 Jurnal Ulunnuha Vol. 8 No.1/Juni 2019

seruan Muhammad SAW tidak ada kesimpulan bahwa agama Nabi dan
pada yang kami terima dari nenek Rasul adalah agama Islam,
moyang kami, apa yang didakwahkan sebagaimana Allah mengatakan agama
oleh Muhammad adalah mengada- yang diredhainya hanyalah agama
ngada.44 Islam semata.
Penganut agama Nashrani Para ahli tafsirpun sepakat
meyakini bahwa agama merekalah mengatakan agama Nabi ada Rasul
yang terakhir, sedangkan agama yang adalah Agama Islam seperti Ibnu
dibawa Nabi muhammad yang Abbas, al-Qurthubi, Muhammad
memerintahkan untuk menge-Esakan Jalaludin Al-Suyuthi dan Muhammad
Tuhan tidak pernah mereka dengar Jalaluddin Al-Mahilli, Ibnu Kastir dan
dalam agama mereka. buya hamka dalam tafsir meraka
mengatakan bahwa al-din, al-millah
Kesimpulan dalam al-Qur’an adalah agama Islam.
Agama samawi adalah agama Maka pendapat yang mengatakan
yang berasal dari wahyu ilahi agama bahwa Yahudi dan Nashrani adalah
yang haq, jauh dari praktek agama samawi agama yang haq
peyimpangan, penyelewengan dan dahulunya adalah pendapat yang salah
kesyirikan. Agama samawi adalah dan bertentang dengan al-Qur’an,
agamanya para Nabi dan Rasul mulai karena agama yang haq agamanya para
dari Nabi Adam AS sampai kepada Nabi dan Rasul hanya satu yaitu agama
Nabi Muahammad SAW. Di dalam al- Islam.
Qur’an banyak disebutkan kata al-din Di dalam al-Qur’an Allah SWT
yang berarti kepercayaan, al-Qur’an marah kepada orang-orang yahudi dan
juga menyampaikan bahwa hambanya Nashrani ketika mereka mengatakan
telah dinamakan dengan muslim bahwa Nabi Ibrahim berserta cucunya
semanjak dahulu sebagaiman yang bergama Yahudi dan Nashrani, Allah
dijelaskan dalam al-Qur’an surat al-haj Membantah semuanya itu dengan
ayat 78, dalam ayat ini Allah pertanyaan Allah yang menginkari hal
memerintahkan agar kita mengikuti tersebut sebagaimana Allah sampaikan
agama nenek moyang kita Ibrahim dalam surat al-baqarah ayat 140.
yang beragama Islam karena dari Maka dalam tulisan ini penulis
dahulu semenjak nabi Adam AS menyimpulkan bahwa agama samawi
sampai Nabi Muhammad Allah telah hanya satu yaitu agama Islam
menakan kita dengan muslim orang agamanya para Nabi dan Rasul yaitu
beragama Islam. agama Islam, selain dari agama Islam
Memang di dalam al-Qur’an adalah agama ardhi seperti Yahudi,
tidak Allah menyebutkan agama semua Nashrani, Majusi dan agama-agama
Nabi dan Rasul akan tetapi hanya yang lainya di dunia ini, bahkan
menyebutan sebagian agama Nabi dan menurut Muhammad Kamal Isya
Rasul seperti Nuh, Ibrahim, Musa, agama Yahudi, Nashrani dan Majusi
Isya, Ishaq, Ya’qub, dan yang lain-lain adalah agama syaithan bukan berasal
namun sebagian ini sudah bisa diambil dari wahyu ilahi.

44
Muhammad Ali al-Shabuni, op. cit.,
Jild. 4 h. 472
Rahmat Hidayat, Agama Dalam Perspektif Al-Qur`an 141

Daftar Pustaka Ma’luf, Louis, al-munjid fi al-Lughah


wa al-‘Alam, Bairut: Dar al-
Baghdadi, ‘Ala’ al-Din Ali bin Masyruq, 1999
Muhammad bin Ibrahim, Muslim, Musthafa, Mabahis fi al-Tafsir
Tafsir Khazin, Beirut: Dar al- al-Maudhu’i, Dasmaskus: Dar
Kutub al-‘Ilmiah, 1995 al-Qalam, 1998
Hakim, Agus, Perbandingan Agama Al-Shabuni, Muhammad Ali, Safwh al-
Pandangan Islam Mengenai Tafasir, alih bahasa oleh
Kepercayaan : Majusi, Yasin dengan judul Safwah al-
Shabiah, Kristen, Hindu dan Tafasir Tafsir-Tasir Pilihan,
Budha, Bandung: Dipenegoro, Jakrta: Darul Fikr, 2010
1982.
Zuhaili, Wahbah, al-Tafsir al-Munir fi
Hamka, Tafsir al-Azhar, al-‘Aqidah wa al-Syari’ah wal
Jakarta: PT. Pustaka Panjimas, 1983. Mahaj, Bairut: Dar al-Fikr,
Isya, Kamal Muhammad, al-‘Aqidah 1991.
al-Islamiyah Safinah al- Zulheldi, 6 Langkah Metode Tafsir
Najah, T.Tp., Dal al-Syuruq, Maudhu’I, Jakarta: PT Raja
T.Tt. Grafindo Persada, 2017.
Jamil, Shidqi Muhammad, al-Shawi,
T.T, al-Haramain, T.Th.
142 Jurnal Ulunnuha Vol. 8 No.1/Juni 2019

Anda mungkin juga menyukai