Anda di halaman 1dari 14

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ……………………………………………………………………………………

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………………..

DAFTAR ISI..............................................................................................................................................1

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................................2
1.1 Latar Belakang Masalah.......................................................................................................2
1.2 Rumusan masalah ...............................................................................................................3
1.3 Tujuan penulisan.................................................................................................................3
1.4 Manfaat penulisan ..............................................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................................4
2.1 Populasi dan komunitas mahlik hidup ..................................................................................4
2.2 Berbagai bentuk ekosistem alami..........................................................................................5
2.3 Aliran energi dan materi dalam ekosistem alami ..................................................................6
2.4 Macam-macam bentuk pola kehidupan ................................................................................7

BAB III PENUTUP.................................................................................................................................10


3.1 Kesimpulan .........................................................................................................................10
3.2 Saran....................................................................................................................................11

i
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik
antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem bisa dikatakan juga suatu
tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup
yang saling mempengaruhi.
Ekositem juga merupakan suatu sistem ekologik yang merupakan unit fungsional
yang dihasilkan dari interaksi komponen biotic (makhluk hidup atau organisme),
komponen abiotik (benda mati), dan juga komponen kebudayaan(antropogenik). Kedua
komponen yaitu biotik dan abiotik tersebut berada pada suatu tempat dan berinteraksi
membentuk suatu kesatuan yang teratur.
Misalnya, pada suatu ekosistem akuarium, ekosistem ini terdiri dari ikan, tumbuhan air,
plankton yang terapung di air sebagai komponen biotik, sedangkan yang termasuk
komponen abiotik adalah air, pasir, batu, mineral dan oksigen yang terlarut dalam air.
Satuan makhluk hidup dalam ekosistem dapat berupa individu, populasi, atau komunitas.
Individu adalah makhluk tunggal. Contohnya: seekor kelinci,seekor serigala, atau
individu yang lainnya. Sejumlah individu sejenis (satu species) pada tempat tertentu akan
membentuk Populasi. Contoh : dipadang rumput hidup sekelompok kelinci dan
sekelompok srigala. Jumlah anggota populasi dapat mengalami perubahan karena
kelahiran, kematian, dan migrasi ( emigrasi dan imigrasi). Sedangkan komunitas yaitu
seluruh populasi makhluk hidup yang hidup di suatu daerah tertentu dan diantara satu
sama lain saling berinteraksi. Contoh: di suatu padang rumput terjadi saling interaksi
antar populasi rumput, populasi kelinci dan populasi serigala. Setiap individu, populasi
dan komunitas menempati tempat hidup tertentu yang disebut habitat.
Semua ekosistem merupakan sistem yang terbuka dalam arti terjadi transfer energi
maupun material ke dalam dan ke luar. Tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme
merupakan faktor biotik dan menempati daerah biosfer dan membentuk organisasi alam
hayati.

1
1.2  Rumusan Masalah
    

1.      Apakah yang dimaksud dengan Populasi dan komunitas makhluk hidup?


2.      Apa saja bentuk ekosistem alami?
3.      Bagaimanakah Aliran energi dan materi dalam ekosistem alami?
4.      Apakah Macam-macam bentuk pola kehidupan?

1.3 Tujuan Penulisan


  

1.      Menjelaskan populasi dan komunitas makhluk hidup.


2.      Menjelaskan bentuk ekosistem alami.
3.      Menjelaskan aliran energi dan materi dalam ekosistem alami.
4.      Menjelaskan macam-macam bentuk pola kehidupan.

1.4 Manfaat Penulisan


  

1.    Sebagai penambah wawasan penulis tentang populasi, komunitas dan


ekosistmakhluk hidup dan unsur yang mendukungnya.
2. Sebagai sumber bacaan dan penambah resensi bagi pembaca.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 POPULASI DAN KOMUNITAS MAKHLUK HIDUP


Populasi adalah sekelompok mahkluk hidup dengan spesies yang sama, yang
hidup di suatu wilayah yang sama dalam kurun waktu yang sama pula. Anggota-anggota
populasi secara alamiah saling berinteraksi satu sama lain dan bereproduksi di antara
sesamanya.
* Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan populasi adalah:
1.      Natalitas
2.      Mortalitas
3.      Migrasi
* Faktor yang mempengaruhi kepadatan populasi adalah:
1.      Kompetisi
2.      Predasi
3.      Penyakit
4.      Cekaman atau stress
* Komunitas adalah kumpulan populasi berbagai jenis makhluk hidup yang saling
berinteraksi. Interaksi itu dapat bermacam-macam:
1.      Netral, diantara populasi tidak ada saling mempengaruhi , misalnya populasi semut
dan lebah.
2.      Kompetisi, terjadi persaingan antar populasi, misalnya populasi zebra dan rusa.
3.      Mutualisme, kalau hubungan antar populasi saling menguntungkan, misalnya antara
populasi semut dan kutu pohon.
4.       Predasi, jika anggota populasi akan dimakan oleh anggota populasi yang lain, yang
makan disebut predator, yang dimakan disebut mangsa, misalnya antara populasi singa
dan rusa.
5.       Parasitisme, kalau salah satu populasi jadi parasit dari populasi yang lain. Misalnya
antara pohon dengan benalu
6.       Komensalisme, interaksi antar populasi, dimana yang satu untung yang lain tidak
rugi, misalnya antara pohon dengan anggrek.
* Komunitas dapat terbagi menjadi 3 komponen:
1.      berdasarkan Lokasi atau Tempat Wilayah atau tempat sebuah komunitas dapat dilihat
sebagai tempat dimana sekumpulan orang mempunyai sesuatu yang sama secara
geografis.
2.      berdasarkan Minat
3.      berdasarkan Komuni. Komuni dapat berarti ide dasar yang dapat mendukung
komunitas itu sendiri.

3
Ekosistem adalah kesatuan dari komunitas dengan lingkungan hidupnya. Ekologi
adalah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan
lingkungan hidupnya.
* Lingkungan hidup organisme ada 2 yaitu:
a.       Lingkungan abiotik: tanah, air, udara, cuaca, iklim, suhu, cahaya dll.
b.      Lingkungan biotik: organisme lainnya (semua makhluk hidup yang terdapat dalam
suatu ekosistem)
* Lingkungan biotik dibedakan 3 kelompok:
1.      Produsen: makhluk hidup yang yang menghasilkan makanan melalui proses
fotosintesis, dengan mengubah zat anorganik menjadi zat organik, misalnya adalah
tumbuhan yang memiliki klorofil.
2.      Konsumen: kelompok m.h. yang makanannya tergantung secara langsung maupun
tidak langsung pada produsen, contoh hewan dan manusia.
3.      Pengurai: makhluk hidup yang menguraikan sisa makhluk hidup yang sudah mati,
dengan menguraikan zat organik dari tubuh yang mati menjadi zat anorganik, sehingga
dapat digunakan kembali oleh produsen. termasuk kelompok ini adalah bakteri dan
jamur
Dalam ekosistem ada:
o  Rantai makanan (food chain): Perpindahan energi dari sinar matahari yang dipakai oleh
tumbuhan melalui serangkaian organisme dalam peristiwa makan memakan dengan
arah tertentu./ proses “saling makan” dalam suatu ekosistem.
o   Jaring-jaring makanan: rantai makanan yang satu dengan yang lainnya dalam suatu
ekosistem akan  “saling menjalin”, sehingga membentuk jaring-jaring makanan.

 Contoh Rantai makanan:


Di Darat                                                                  Di Laut
Ketimun                                                                   Fitoplankton
Kancil                                                                       Zooplankton
Ular                                                                          Ikan Kecil
Burung Elang                                                           Ikan Besar

4
2.2 BERBAGAI BENTUK EKOSISTEM ALAMI
Berbagai bentuk ekosistem alami, antara lain:
  Ekosistem darat
Ekosistem darat terdiri atas beberapa ekosistem, di antaranya ekosistem hutan hujan
tropis, sabana, padang rumput, dan gurun. Ekosistem hutan hujan tropis terdapat di
daerah tropis dan subtropics. Ekosistem ini memiliki pepohonan yang banyak dan
memiliki curah hujan yang tinggi.Ekosistem sabana terdapat di wilayah dengan
tingkat curah hujan yang rendah. Sabana yang terluas terdapat di Afrika dan Australia.
Hewan yang hidup di sabana antara lain serangga, zebra, dan singa. Sementara itu,
ekosistem padang rumput terdapat di daerah tropis dan underling tropis. Dalam
ekosistem ini, hujan turun tidak teratur. Hewan yang hidup di ekosistem ini antara lain
gajah, jerapah, dan singa.
  Ekosistem air
Ekosistem air terdiri atas beberapa ekosistem, yaitu ekosistem air tawar, ekosistem air
laut, ekosistem sungai, dan ekosistem terumbu karang. Ekosistem air tawar memiliki
ciri-ciri memiliki variasi suhu yang tidak mencolok, pencahayaan kurang, dan
terpengaruh iklim dan cuaca. Ekosistem air laut memiliki kadar garam yang tinggi.
Dalam ekosistem air laut, memiliki suhu yang tinggi dan penguapan yang tinggi.
Sementara itu, ekosistem sungai terdiri atas hewan seperti ikan, buaya, hewan lainnya
yang sering berada di sungai.Ekosistem terumbu karang terdiri atas coral yang berada
dekat pantai. Hewan-hewan yang berada di terumbu karang memakan organisme
mikroskopis dan sisa organik lainnya. Kehadiran terumbu karang di dekat pantai
membuat pantai memiliki pasir putih.
  Ekosistem Buatan
Ekosistem buatan adalah ekosistem yang diciptakan manusia untuk memenuhi
kebutuhannya. Ekosistem buatan mendapatkan subsidi energi dari luar, tanaman atau
hewan peliharaan didominasi pengaruh manusia, dan memiliki keanekaragaman
rendah. Contoh ekosistem buatan antara lain bendungan, sawah irigasi, dan
perkebunan kelapa sawit. Ekosistem buatan antara lain: Hutan buatan, sawah, ladang,
kebun, desa, kota, bendungan, kolam.

5
2.3 ALIRAN ENERGI DAN MATERI DALAM EKOSISTEM LAUT
Siklus materi : materi dari tanah dan air serta udara, masuk ke produsen dan
konsumen kemudian oleh pengurai dikembalikan lagi kedalam air, tanah maupun
udara dalam bentuk mineral-mineral dan gas yang diambil lagi oleh produsen. Aliran
materi seperti nutrien, air, karbon, nitrogen, dan fosfor di alam berupa siklus yang
abadi.
Beberapa siklus materi:
1. Siklus air: pada mh. Air kembali melalui proses penguapan dan pernafasan.
Siklus air kecil terjadi bila air laut menguap dan membentuk awan, kemudian
mengalami proses pengembunan menjadi hujan yang jatuh ke laut lagi. Siklus air
sedang tjd bila hujan tsb jatuh di daratan, air sebagian meresap ke dalam tanah
menjadi air tanah, sebagian lagi mengalir ke sungai, danau dan akhirnya ke laut
menjadi air permukaan.       Uap air dari sungai, danau, dan laut tersebut
membentuk awan lagi dst. Hewan memperoleh air berupa air minum dan
makanan yang mengandung air, sedang tumbuhan memperoleh air dari tanah
melalui akar.
2. Siklus karbon: CO2 dari pernafasan, diambil tumbuhan untuk proses fotosintesis
yg kemudian disimpan dalam bentuk senyawa organic, s. organic ini dimakan
konsumen. Jika m.h. mati maka senyawa karbon dalam tubuhnya akan diuraikan
oleh pengurai menjadi senyawa an organic yang akan dimanfaatkan oleh
tumbuhan dst. Penguraian C dalam tumbuhan dapat terjadi sangat lambat sampai
jutaan tahun, yang akhirnya terbentuklah batu bara, minyak bumi dll
3. Siklus oksigen berhubungan langsung dengan siklus carbon, yaitu tjdnya
pernafasan dan fotosintesis.
4. Siklus nitrogen: bila protein pada m.h. yang telah mati diuraikan oleh pengurai
menjadi senyawa N dalam tanah terutama gas NH3, jika bereaksi dengan air akan
memben-tuk ion NH4 yang langsung dapat diserap kembali oleh tumbuhan.
Udara banyak sekali mengandung N2 (78%) tapi hanya bakteri pengikat N2 yang
dapat memanfaatkannya secara langsung menjadi senyawa N dalam tanah, mis:
Azotobacter  yang hidup bebas dan Rhizobium yang bersimbiosis dengan akar
kacang-kacangan. Kilat dan halilintar juga dapat mengubah N2 menjadi senyawa
N yang jatuh ke tanah bersama air hujan, di tanah kelompok I bakteri nitrifikasi
mengubah ion NH4+ menjadi senyawa nitrit, kemudian oleh bakteri nitrat akan
diubah menjadi senyawa nitrat yang siap diisap oleh tumbuhan.
Aliran energi : Memperoleh energi dari sinar matahari , energi ini kemudian pindah ke
produsen , konsumen dan akhirnya ke pengurai, sedangkan sebagian lain tersebar ke

6
lingkungan, artinya energi yang sudah terlepas ke lingkungan tidak dapat kembali
lagi masuk ke dalam sistem kehidupan.

2.4 MACAM-MACAM BENTUK POLA KEHIDUPAN

Pola kehidupan dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu:


1.  Pola kehidupan didarat
Faktor-faktor yang mempengaruhi pola kehidupan di darat, antara lain:
a. keadaan tanah
b.  suhu
c.  angin
d. Kelembaban Udara
e.  Curah Hujan
f.  Pancaran Sinar Matahari

Pola kehidupan di darat dapat mengalami perubahan menurut musim, misalnya:


Pada waktu musim hujan kelembaban udara cukup tinggi, tanah basah, tumbuhan
hidup subur. Dan  Pada waktu musim kemarau kelembaban udara menurun,
tumbuhan sebagianmati
2.    Pola kehidupan di air
Lingkungan hidup di air dapat dibedakan menjadi:
         Lingkungan air tawar: sungai, rawa, kolam, parit
          Lingkungan air asin: laut
         Lingkungan air payau: danau air tawar

Faktor yang penting dalam kehidupan di air adalah sifat-sifat air itu sendiri, misalnya:
a)      Pola kehidupan di air akibat cahaya matahari
  Lingkungan air yang tembus cahaya matahari mengakibatkan tumbuhan hijau
sebagai produsen dapat mengadakan proses fotosintesis. Proses fotosintesis
menghasilkan zat makanan yang berguna bagi tumbuhan air dan merupakan sumber
makanan bagi makhluk hidup lainnya di dalam air.
  Lingkungan air yang dalam tidak tembus cahaya matahari merupakan daerah
yang tidak ada produsen, sehingga hewan yang hidup adalah pemangsa dan
pengurai (karnivora dan saprovora), yang mendapat makanan dari bahan-bahan
yang mengendap di dasarnya.
   Dalam kehidupan air berlangsung perpindahan energi dari sinar matahari ke
tumbuhan air ke konsumen.
b)      Pola kehidupan di air akibat zat-zat pelarut

7
  Limbah-limbah industri yang terlarut di dalam air dapat mengakibatkan
produsen dalam air tidak berkembang sehingga ikan-ikan kekurangan makanan dan
akhirnya mati.
  Pemupukan sering dilakukan pada kolam ikan agar tumbuhan air sebagai
produsen tumbuh subur sehingga makhluk hidup di dalam air tidak kekurangan
makanan.
c)     Pola kehidupan di air akibat gaya tekan ke atas
Karena adanya gaya tekan ke atas oleh air berlainan pada tiap kedalaman air, maka
hewan yang hidup di daerah dasar berlainan jenisnya dengan yang hidup di daerah
permukaan.
d)     Pola kehidupan di air akibat perubahan suhu
  Suhu yang mudah berubah-ubah dapat mempengaruhi kehidupan di dalam air,
baik untuk produsen maupun bagi makhluk hidup lainnya.
  Pola kehidupan di dalam air di semua lingkungan sebenarnya sama, hanya jenis
makhluk hidupnya yang berbeda, hal ini disebabkan oleh sifat khas masing-masing
lingkungan air tersebut.

3.      Pola kehidupan yang khas


Hubungan timbal-balik antara komponen-komponen dalam suatu ekosistem
merupakan pola kehidupan dalam suatu komunitas.
Pola kehidupan yang khas terbagi atas:
a)     Simbiosis
Simbiosis adalah cara hidup bersama antara dua makhluk hidup yang berbeda
dalam hubungan yang erat.
Jenis-jenis simbiosis yaitu:
   Simbiosis mutualisme, adalah cara hidup bersama yang menguntungkan bagi
kedua belah pihak, misalnya: kupu-kupu dengan bunga, badak dengan sejenis
burung, dan lain-lain.
   Simbiosis parasitisme, adalah cara hidup antara dua makhluk hidup yang berbeda,
yang satu mendapat keuntungan, yang lainnya dirugikan, misalnya: benalu dengan
pohon inang, tali putri dengan tumbuhan inang, kutu buah dengan tumbuhan inang,
dan lain-lain.
   Simbiosis komensalisme, adalah cara hidup antara dua makhluk hidup yang
berbeda, yang satu diuntungkan sedangkan yang lainnya tidak dirugikan, misalnya:
ikan hiu dengan ikan-ikan remosa, tumbuhan paku dengan pohon yang tinggi, dan
lain-lain.

b)  Antibiosis

8
Antibiosis atau anti simbiosis adalah persekutuan hidup antara dua jenis makhluk
hidup, yang satu menghambat kehidupan makhluk hidup lainnya. Misalnya:
Pennicillium dengan jamur dan bakteri tertentu pennicillium dapat menghasilkan
penicilin (sejenis antibiotik) dan menghambat pertumbuhan jamur dan bakteri
tertentu. Macam-macam antibiotika yang dihasilkan dari pola kehidupan sebagai
antibiosis, antara lain: Penisilin, Streptomisin, Kloromisin, Anreomisin, Teramisin,
Tetraksiklin, dan lain-lain.

9
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Populasi adalah sekelompok mahkluk hidup dengan spesies yang sama, yang hidup di
suatu wilayah yang sama dalam kurun waktu yang sama pula. Anggota-anggota populasi
secara alamiah saling berinteraksi satu sama lain dan bereproduksi di antara sesamanya.
Komunitas adalah kumpulan populasi berbagai jenis makhluk hidup yang saling
berinteraksi. Komunitas dapat terbagi menjadi 3 komponen: berdasarkan Lokasi atau
Tempat Wilayah, berdasarkan Minat, berdasarkan Komuni.
Ekosistem adalah kesatuan dari komunitas dengan lingkungan hidupnya. Ekologi adalah
ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungan
hidupnya.
Berbagai bentuk ekosistem alami, antara lain:
         Ekosistem darat
Ekosistem darat terdiri atas beberapa ekosistem, di antaranya ekosistem hutan hujan tropis,
sabana, padang rumput, dan gurun.
Ekosistem air
Ekosistem air terdiri atas beberapa ekosistem, yaitu ekosistem air tawar, ekosistem air laut,
ekosistem sungai, dan ekosistem terumbu karang..
         Ekosistem Buatan
Ekosistem buatan adalah ekosistem yang diciptakan manusia untuk memenuhi
kebutuhannya.

3.2 SARAN
Semoga makalah ini dapat menjadi panduan ataupun penunjang bagi pemahaman
tentang materi makhluk hidup dalam ekosistem alami dalam proses pembelajaran baik di
luar maupun di dalam lingkup pendidikan.

10
11
DAFTAR PUSTAKA

Irawan Djamal Zoer’aini. 2010. Prinsip-Prinsip Ekologi Ekosistem, Lingkungan Dan Pelestariannya.


Bumi Aksara:Jakarta.
Pack Philip. 2008. Biologi Edisi Ke 2. Pakar Raya:Bandung.
http://id.shvoong.com/exact-sciences/biology/2222668-pola-kehidupan/.

http://mediabelajaronline.blogspot.com/2011/11/klasifikasi-dan-tata-nama-ilmiah.html

Anda mungkin juga menyukai