KESEHATAN REPRODUKSI
OLEH :
DIAN REVIANA
NPM.2126040138.P
D. Penanganan
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan
2. Menjelaskan pada ibu tentang keputihan yang dialami ibu merupakan
keputihan fisiologis yaitu keputihan yang masih normal dialami wanita
dan kondisi IUD yang dipakai masih aman.
3. Menjelaskan bagaimana cara mencegah daerah genetalia agar tetap bersih
dan kering dengan cara membersihkan dari arah depan kebelakang agar
kuman tidak masuk kedalam vagina.
4. Menjelaskan kepada pasien agar tetap menggunakan IUD sebagai metode
kontrasepsi.
5. Menjelaskan penggunaan cairan pembersih vagina sebaiknya tidak
berlebihan karena dapat mematikan flora normal vagina. Jika perlu
lakukan konsultasi medis terlebih dahulu sebelum memakai cairan
pembersih vagina serta panty liner sebaiknya digunakan pada saat
keputihan banyak atau pada saat berpergian, dan sebaiknya jangan
memilih pantyliner yang berparfum karena dapat menimbulkan iritasi
kulit.
6. Menyarankan kepada klien agar jangan terlalu khawatir dan cemas kerena
cemas berlebihan, dapat menimbulkan stres dan dapat memicu terjadinya
keputihan serta menganjurkan ibu untuk tetap menggunakan IUD selama
keluhan dan masalah masih bisa di atasi dan juga menganjurkan ibu tetap
memperhatikan asupan nutrisnya yaitu menkonsumsi sayur dan buah-
buahan dan menjaga pola hidup sehat.
7. Melakukan kolaborasi dengan Bidan untuk memberikan terapi antibiotik
Amoxicilin 500 mg 3x sehari serta Metronidazole 500 mg 3x sehari dan
antiseptik batadine pada area portio.
8. Menganjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang apabila ada
keluhan.
9. Dokumentasi.
SOAL KASUS GONORE
A. Etiologi
Gonore adalah penyakit Infeksi Menular Seksual (IMS) yang disebabkan
oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae. Bakteri tersebut menginfeksi membran
mukus dari saluran reproduksi, termasuk serviks, uterus, serta tuba falopi pada
wanita, dan uretra pada wanita dan pria. Penyakit ini ditularkan dari orang ke
orang melalui kontak atau aktivitas seksual yang melibatkan mukosa (vaginal,
oral, dan anal).
B. Etiologi Gonore
Gonore disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae. Bakteri ini adalah
bakteri Gram negatif berbentuk diplokokus (berpasangan) dan merupakan
patogen yang eksklusif pada manusia.
Neisseria gonorrhoeae merupakan bakteri intrasel, tidak bisa bertahan
hidup dengan baik di luar tubuh (ekstrasel). Tidak tahan lama di udara
bebas, cepat mati pada keadaan kering, tidak tahan suhu di atas 39°C dan zat
C. Faktor Risiko
Gonore pada dewasa umumnya ditularkan melalui hubungan seksual,
sedangkan pada bayi baru lahir disebabkan oleh terpaparnya bayi ketika
Faktor risiko dari penyakit ini adalah perilaku hubungan seksual yang
tidak sehat atau tidak aman, seperti mempunyai pasangan seksual lebih dari
satu serta melakukan hubungan seksual berisiko tanpa menggunakan proteksi.
Faktor lain yang berpengaruh adalah lingkungan sosial ekonomi yang
rendah, melakukan hubungan seksual pertama kali pada usia terlalu muda,
penggunaan obat-obatan, dan pernah mengalami infeksi gonore sebelumnya
juga dapat meningkatkan angka kejadian gonore.
D. Pencegahan
1. Menggunakan kondom saat berhubungan seksual
2. Berhubungan seksual hanya dengan satu pasangan
3. Jangan berhubungan seksual dengan orang yang terinfeksi
4. Lakukan pemeriksaan rutin
5. Berkumur dengan cairan antiseptik setelah berhubungan seksua
Penatalaksanaan
E.
Manajemen terhadap infeksi gonokokal telah banyak berubah pada
dekade terakhir. Hal ini diakibatkan oleh beberapa faktor seperti resistensi
(per oral) yang diberikan pada hari yang sama. Jika tidak tersedia seftriakson,
dapat diberikan rejimen alternatif yaitu sefiksim dosis tunggal 400 mg (per
A. Etiologi sifilis
Penyebab sifilis adalah bakteri spiroset Treponema pallidum sub-
seksual adalah bentuk perilaku yang didorong oleh hasrat seksual, baik
dengan lawan jenis maupun sesama jenis. Bentuk perilaku ini dapat
yakni:
B. Pencegahan
1. Pencegahan transmisi HSV secara horisontal
a. Higiene Personal
1) Sering membersihkan diri dengan mandi menggunakan air
yang bersih. Idealnya saat musim panas mandi 2 kali pagi dan
sore.
2) Ganti pakaian satu hari minimal 2 kali sehabis mandi agar tubuh
tetap terjaga kebersihannya.
3) Cucilah seprai, handuk dan pakaian yang dipakai dengan air
yang bersih dan menggunakan deterjen.
4) Pencegahan kontak dengan saliva penderita HSV dapat
dilakukan dengan
5) menghindari berciuman dan menggunakan alat-alat makan
penderita serta menggunakan obat kumur yang mengandung
antiseptik yang dapat membunuh virus sehingga menurunkan
risiko tertular.
b. Sanitasi lingkungan
2) Menjaga lingkungan agar tetap bersih
3) Menggunaan air bersih yang kualitasnya memenuhi syarat
kesehatan.
C. Pengobatan
Beberapa obat antivirus telah terbukti efektif melawan infeksi HSV.
Semua obat tersebut menghambat sintesis DNA virus. Obat ini dapat
menghambat perkembangbiakan virus herpes. Walaupun demikian, HSV tetap
bersifat laten di ganglia sensorik, dan angka kekambuhannya tidak jauh
berbeda pada orang yang diobati dengan yang tidak diobati.
Salah satu obat yang efektif untuk infeksi Herpes Simpleks Virus adalah:
Siklofir dalam bentuk topikal, intravena, dan oral yang kesemuanya berguna
untuk mengatasi infeksi primer.
A. Etiologi
Penyebab kondiloma akuminata adalah HPV yang merupakan
deoxyribo nucleic acid (DNA) papovavirus. HPV berdiameter 55 nm,
mempunyai kapsid ikosahedral dan virionnya tidak mempunyai envelope.
Genom HPV berbentuk sirkuler dan panjangnya 8 kb.
HPV tipe 6 dan 11 adalah tipe yang paling sering menyebabkan
kondiloma akuminata. Infeksi HPV pada genital ini terutama ditularkan
melalui kontak seksual. Penularan melalui kontak seksual non penetrasi dapat
terjadi. Pada sebuah penelitian terhadap pria dan wanita penderita kondiloma
akuminata, 27% subjek memiliki DNA HPV yang sama dengan yang
terdeteksi pada sampel genital dan sampel sekaan jari. Penularan HPV melalui
darah tidak pernah dilaporkan.
B. Pencegahan
1. Perilaku
2. Vaksin
Perkembangan vaksin profilaksis terhadap HPV berkembang
dalam kurun waktu 15 tahun terakhir setelah berkembangnya teknologi
untuk memproduksi virus like particles (VLPs) yaitu protein kapsid dari
virus HPV. Teknologi DNA rekombinan digunakan untuk menghasilkan
virus yang menyerupai virus alami dan dapat menghasilkan titer antibodi
netralisir yang tinggi. Dengan cara ini akan diekspresikan protein L1 yang
menyerupai virus asli, tidak bersifat infeksius dan dapat menginduksi
kadar antibodi netralisir spesifik yang tinggi.24 Dilaporkan terjadi respon
imun yang cepat, poten dan menetap setelah pemberian vaksin
kuadrivalen dan bivalen. Titer antibodi mencapai puncaknya setelah dosis
ketiga, kemudian menurun secara gradual namun tetap dalam titer yang
lebih tinggi daripada infeksi alami.
3. TCA 50%
C. Penatalaksanaan
Pengobatan kondiloma akuminata biasanya efektif dalam memicu
keadaan bebas kutil dan mungkin mengurangi jumlah virus penginfeksi yang
ada. Walaupun manifestasi klinis dan morfologi dari infeksi HPV biasanya
dapat hilang dengan pengobatan, namun tetap ada kemungkinan bahwa virus
akan tetap bertahan pada sel epitel. Kutil genital biasa menghilang, tetap sama
atau bertambah jumlah dan ukuran tanpa pengobatan. Sebagian besar kutil
genital diterapi oleh karena tidak menyenangkan secara estetis.
Pasien dengan kondiloma akuminata juga diperiksa dan diterapi untuk
penyakit infeksi menular lainnya. Pasangan seksual mereka juga diperiksa dan
diobati untuk kondiloma akuminata yang tampak secara makroskopis dan
infeksi menular seks lainnya. Kunjungan ini dapat menjadi kesempatan untuk
member konseling berupa pengarahan kepada pasien mengenai diagnosis,
pilihan pengobatan dan kemungkinan rekurensi.
Pilihan pengobatan ditentukan oleh pilihan pasien dengan
pertimbangan terhadap usia dan kemampuan pasien mematuhi petunjuk-
petunjuk yang cukup rumit, lokasi, jumlah kondiloma akuminata dan
kemampuan ahli klinis. Pengobatan diklasifikasikan atas terapi yang
dilakukan oleh pasien sendiri dan dilakukan oleh ahli klinis. Pengobatan yang
dilakukan oleh pasien sendiri berupa larutan dan gel podofilox dan krim
imiquimod, sedangkan pengobatan yang dilakukan oleh ahli klinis meliputi
krioterapi, podofilin, TCA, eksisi, bedah listrik, injeksi interferon dan gel 5-
FU.