Anda di halaman 1dari 9

SPORTIVE: Journal of Physical Education, Sport and Recreation

Volume 1 Nomor 1 September 2017


e-ISSN: 2597-7016 dan p-ISSN: 2595-4055
This work is licensed under a Creative Commons Attribution
4.0 International License

Analisis Supervisi Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru Pendidikan


Jasmani Olahraga Dan Kesehatan Pada SMK Negeri Di Kabupaten Gowa

Jumriati

Keywords : Abstrak. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan


Supervisi; Kepala Sekolah; melakukan survey. Tujuan penelitian untuk mengetahui gambaran:
Kinerja Guru Penjas (1)Analisis supervisi kepala sekolah SMK Negeri di Kabupaten
gowa (2)Kenerja guru pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan
Corespondensi Author pada SMK Negeri di Kabupaten gowa. Populasi dalam penelitian
Program Pascasarjana ini adalah semua guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan
Universitas Negeri Makassar SMK Negeri di Kabupaten Gowa baik itu PNS maupun Non PNS
Email: berjumlah 24 orang, dengan menggunakan metode sampel rumus
jumriatiyuyun@yahoo.com Issac dan Michael dengan derajat kesalahan 5 % (0,05). Hasil
penelitian menunjukkan bahwa :(1) Analisis supervisi kepala
Article History sekolah pada SMK Negeri di Kabupaten Gowa berada pada
Received: 28-09-2017; kategori rendah. (2) Kinerja guru pendidikan jasmani, olahraga dan
Reviewed: 20-10-2017; kesehatan pada SMK Negeri di Kabupaten gowa berada pada
Accepted: 25-10-2017; kategori sedang.
Published: 28-10-2017

bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,


PENDAHULUAN berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
Menghadapi kemajuan ilmu dan teknologi mandiri, dan menjadi warga Negara yang
yang berkembang saat ini maka masyarakat demokratis serta bertanggung jawab.
dituntut untuk terjun dalam persaingan yang Kinerja guru yang optimal, memerlukan
cukup tinggi.Hal ini dapat memicu suatu negara supervisi kepala sekolah terutama dalam
agar menata strategi pembangunan dalam melaksanakan tugas pokok guru. Jadi yang
berbagai macam aspek.Terutama dalam menjadi sasaran utama dalam supervisi kepala
peningkatan pendidikan yang lebih bermutu. sekolah adalah tugas pokok guru yaitu mulai
Dengan kualitas pendidikan yang baik, maka dari hal perencanaan pembelajaran, kemudian
negara akan memiliki sumber daya manusia pelaksanaan yaitu pengelolaan kelas, penyajian
yang tinggi. Dalam hal ini proses belajar materi apa sudah sesuai dengan rencana atau
mengajarlah yang memiliki andil besar di belum, penggunaan media pembelajaran sampai
dalamnya. Menurut Undang-Undang Nomor 20 pada evaluasi dan tindak lanjut perbaikan dan
tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional pengayaan.
pasal 3 menjelaskan bahwa pendidikan nasional Dalam penelitian ini peneliti ingin melihat
berfungsi mengembangkan kemampuan dan pelaksanaan supervisi kepala sekolah sebagai
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat salah satu faktor yang berperan dalam
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, peningkatan kinerja guru terkhusus terhadap
bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta guru pendidikan jasmani, olahraga dan
didik agar menjadi manusia yang beriman dan kesehatan.Jika dipersempit hanya akan terfokus
25
SPORTIVE. e-ISSN: 2597-7016 dan p-ISSN: 2595-4055

kepada pengajaran pendidkan penjaskes saja, pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan
karena berdasarkan hasil pengamatan penulis SMK Negeri di Kabupaten Gowa dalam
yang pernah mengabdikan diri pada salah satu pelaksanaan pembelajaran. Analisis supervisi
SMK Negeri di Kabupaten Gowa bahwa sanya tersebut disusun berdasarkan tugas kepala
kinerja guru Pendidikan Jasmani, Olahraga dan sekolah selaku supervisor agar tercapai
Kesehatan ditingkat SMK masihlah terlihat indikator-indikator kinerja guru yang telah
kurang. Hal ini pulalah yang menguatkan ditetapakan. Guru selaku pengajar mampu
penulis ingin mengkaji agar pelajaran memberikan kinerja yang baik sehingga
Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan tercapailah proses mengajar yang optimal
dapat lebih diperhatikan, para pemimpin sekolah terhadap siswa dan peningkatan kemajuan
agar lebih memusatkan perhatiannya demi pembelajaran.
kemajuan kinerja tenaga pendidik dengan
melakukan pengawasan dan supervisi. METODE
Tujuan penelitian dikemukakan sebagai Jenis penelitian ini adalah penelitian
arah yang ingin dicapai dalam pelaksanaan deskriptif (dengan menggunakan analisis
penelitian ini, adapun tujuan penelitian ini kuantitatif) untuk menyelidiki analisis atau
dikemukakan sebagai berikut: (1) Untuk menguji sebuah hipotesis penelitian.Dengan
mengetahui gambaran supervisi kepala sekolah melakukan tinjauan tentang adanya analisis
pada SMK Negeri di Kabupaten Gowa. (2) antara variabel-variabel yang diteliti yaitu
Untuk mengetahui gambaran kinerja guru supervisi kepala sekolah terhadap kinerja guru
Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan di
dari aspek perencanaan, pengelolaan dan SMK Negeri di Kabupaten Gowa.Adapun lokasi
evaluasi pada SMK Negeri di Kabupaten Gowa. penelitian ini bertempat diseluruh sekolah SMK
Berdasarkan uraian yang telah Negeri di Kabupaten Gowa dengan desain
dikemukakan, maka dapat diuraikan bahwa penelitian sebagai berikut:
supervisi yang dilakukan oleh kepala sekolah
dimaksudkan untuk meningkatkan kinerja guru

s Supervisi Kepala Kinerja

Sekolah GuruPenjas
Gambar 3.1
(X) Sumber : Peneliti (Y)

Pada penelitian ini peneliti mengambil sampel Keterangan :


seluruh guru pendidikan jasmani, olahraga dan S= Jumlah Sampel
kesehatan SMK Negeri di Kabupaten Gowa, N= Jumlah Populasi
baik itu PNS maupun Non PNS yang berjumlah λ2 = Chi Kuadrat, dengan dk = 5%
25 orang guru. Data ini didapatkan dari Dinas d = 0.05
Pendidikan di Kabupaten Gowa. Sampel adalah P = Q = 0.5
bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki
oleh populasi tersebut dalam penelitian ini Penelitian ini berusaha mendeskripsikan
peneliti mengambil rumus dari Issac dan data tentang pelaksanaan supervisi akademik,
Michael dengan derajat kelemahan 5% (0,05) untuk memudahkan pengukuran kedua variable
yaitu: tersebut, perlu dikemukakan defenisi
𝝀𝟐.𝑵.𝑷.𝑸 operasional variabel:
S=𝒅𝟐(𝑵−𝟏)+𝝀𝟐.𝑷.𝑸
1. Supervisi kepala sekolah (X) yamg
Dari rumus tersebuta maka jumalah dimaksud dalam penelitian ini adalah
sampel berjumla 24 orang frekuensi kegiatan bimbingan dan
26
Vol 1 No 1, September 2017

bantuan kepada guru pendidikan digunakan yaitu: kuesioner, observasi dan


jasmani, olahraga, dan kesehatan dokumentasi. Adapun teknik dan prosedur
dalam memberi bantuan. pengumpulan data yang dilakukan yaitu:
2. Kinerja yang dimaksud dalam Angket/kuisioner
penelitian ini adalah kemampuan kerja Kuesioner adalah teknik pengumpulan
atau penampilan kerja guru pendidikan data yang dilakukan dengan cara memberi
jasmani, olahraga dan kesehatan (Y) seperangkat petanyaan atau pernyataan tertulis
dalam melaksanakan tugas sehari-hari kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner
sesuai dengan tuntutan profesinya. merupakan teknik pengumpulan data yang
Untuk memperoleh data yang sahih dalam efesien bila peneliti tahu dengan pasti variabel
pengumpulan data, sangat diperlukan yang akan diukur dan tahu apa yang diharapkan
penyusunan instrumen yang tepat, yakni dari responden. Isi bentuk pertanyaan tersebut
mengacu pada variabel yang menjadi fokus yakni pertanyaan tentang supervisi kepala
penelitian. Pembuatan dan pengembangan sekolah, dan kinerja guru pendidikan jasmani,
instrumen penelitian dilakukan setelah jabaran olahraga dan kesehatan.
dari variabel penelitian ditetapkan. Hal ini . Adapun indikator yang akan dijadikan
dimaksud untuk dapat membantu mempermudah kuesioner dalam penelitian ini sebagai berikut:
peneliti dalam mengumpulkan data menurut
kebutuhan.Adapun instrumen penelitian yang

Tabel 3.2. Instrumen supervisi Kepala sekolah SMK Negeri di Kabupaten Gowa
Variabel Dimensi Indikator/aspek
yang diukur
Supervisi Inspecting/ 1. Pelaksanaan kurikulum mata pelajaran
Kepala Sekolah Pengawasan 2. Proses pembelajaran / praktikum/ studi lapangan
(X) 3. Kegiatan ekstra kurikuler
4. Penggunaan media, alat bantu dan sumber belajar
5. Kemajuan belajar siswa
6. Lingkungan belajar

Advising/ 1. Menasehati guru dalam meningkatkan


Menasehati pembelajaran/bimbingan yang efektif
2. Guru dalam meningkatkan kompetensi professional
3. Guru dalam melaksanakan penelitian tindakan kelas
4. Guru dalam melaksanakan penilaian proses dan hasil
belajar
5. Guru dalam meningkatkan kompetensi pribadi,
social, dan pedagogic

Monitoring/ 1. Ketahanan pembelajaran


Memantau 2. Pelaksanaan ujian mata pelajaran
3. Standar mutu hasil belajar siswa
4. Pengembangan hasil profesi guru
5. Pengadaan dan pemanfaatan sumber-sumber belajar
Coordinating/ 1. 1. Pelaksanaan inovasi pembelajaran
Mengkoordinir 2. Pengadaan sumber-sumber belajar

Reporting/ 1. Kinerja guru dalam melaksanakan pembelajaran


Penilaian 2. Kemajuan belajar siswa
3. Pelaksanaan tugas akademik

27
SPORTIVE. e-ISSN: 2597-7016 dan p-ISSN: 2595-4055

Kinerja guru juga dikembangkan dalam kajian pustaka dan defenisi operasional variable
tersebut. Adapun indikator kinerja guru adalah: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) evaluasi.

Tabel 3.3. Instrumen indikator pembuatan soal kinerja guru penjasorkes

Variable Dimensi Indicator


Kinerja Perencanaan 1. Menganalisa KKM
Guru 2. Menetapkan Tujuan Pembelajaran
Pendidikan 3. Berhati-hati menjelaskan hasil materi
Jasmani, 4. Menyusun silabus
Olahraga dan 5. Menyusun RPP sesuai kondisi sekolah
Kesehatan 6. Membuat perincian minggu efektif

Pelaksanaan 1. Mengecek kehadiran siswa


2. Mengaplikasi hasil penelitian dalam pembelajaran
3. Menjelaskan tujuan pembelajaran yang sesuai
dengan perangkat pembelajaran
4. Menyelesaikan program pemblajaran
5. Menggunakan metode pembelajaran yang sesuai
dengan perangkat pembelajaran
6. Melaksanakan pembelajaran tepat waktu

Evaluasi 1. Menganalisis hasil-hasil pembelajarn


2. Menilai pembelajaran siswa
3. Mengevaluasi hasil pembelajaran
4. Memberikan tugas

Sebelum data dianalisis, terlebih dahulu HASIL DAN PEMBAHASAN


dilakukan pengoreksian atau pengecekan
terhadap data yang sudah diambil apakah sudah Deskripsi Supervisi Kepala Sekolah
lengkap dan apakah kuesioner sudah diisi secara
benar berdasarkan petunjuk pengisian. Adapun Responden dalam penelitian ini adalah
gambaran data dalam penelitian ini berbentuk semua guru pendidikan jasmani, olahraga dan
deskriptif. Statistik Deskriptif yaitu statistik kesehatan baik itu PNS maupun Non PNS yang
yang digunakan untuk menganalisis data dengan mengajar di SMK Negeri di Kabupaten Gowa
cara mendeskripsikan atau menggambarkan data Untuk hasil penelitian, maka diperlukan suatu
yang terkumpul sebagaimana adanya.Adapun acuan kriteria untuk menginterpretasikan skor-
analisis data yang digunakan yaitu SPSS versi skor hasil tersebut. Berikut ini kriteria
22.00 interpretasi skor untuk mengklasifikasi
penelitian.

Tabel 4.1 Kriteria Interpretasi Skor


Rumus Taraf Interpretasi Skor Kategorisasi
X ≤ M – 1,5 Ω Sangat Rendah
M – 1,5 Ω < X ≤ M – 0,5 Ω Rendah
M – 0,5 Ω < X ≤ M + 0,5 Ω Sedang
M + 0,5 Ω < X ≤ M + 1,5 Ω Tinggi
X > M + 1,5 Ω Sangat Tinggi

(Sumber : SaifuddinAzwar, 2014: 63)


Keterangan :
M : Skor Rata- Rata Ω : Standar Deviasi
28
Vol 1 No 1, September 2017

Langkah pertama yang harus dilakukan Uji Reliabilitas dilakukan terkait dengan
sebelum pelaksanaan penelitian yakni instrumen kinerja guru pendidikan jasmani
melakukan pengujian terhadap instrument yang olahraga dan kesehatan adalah Jika nilai alpha >
nantinya akan digunakan untuk mengukur 0,6 artinya reliabilitas mencukupi (sufficient
Supervisi Kepala Sekolah dan Kiner Guru reliability). Berdasarkan uji reliabilitas untuk
pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan kinerja guru pendidikan jasmani olahraga dan
SMKN di Kabupaten Gowa. Tipe validitas yang kesehatan dapat dilihat bahwa nilai Cronbach's
digunakan adalah uji Korelasi Pearson Product Alpha sebesar 0,751(dapat dilihat di
Moment. Setiap item akan diuji relasinya dengan lampiran).Hal tersebut menandakan bahwa
skor total variabel yang dimaksud. R tabel dicari seluruh item pertanyaan memiliki reliabilitas
pada signifikansi 0,05 dengan uji dua sisi yang kuat.
dengan jumlah data (n=24). Agar penelitian ini
lebih teliti, sebuah item sebaiknya memiliki 1. Hasil Penelitian Data Analisis Supervisi
korelasi (r) dengan skor total masing-masing Kepala Sekolah SMK Negeri di
variabel ≥ 0,404. Item yang punya r hitung < Kabupaten Gowa
0,404akan dihilangkan akibat mereka tidak
melakukan pengukuran secara sama. Berikut a. Hasil Analisis Deskriptif data
adalah hasil dari uji validitas dengan Analisis deskriptif merupakan
menggunakan uji Korelasi Pearson Product gambaran secara umum yang memberikan
Moment(dapat dilihat di lampiran).Setelah penjabaran secara statistik dari suatu penelitian.
dilakukan uji validitas maka keseluruh item Gambaran tersebut berupa hasil data dari
pertanyaan memiliki nilai korelasi (r) ≥ 0,404. Analisis Supervisi Kepala Sekolah kemudian
Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa akan interpretasikan dalam berbagai
keseluruhan item pertanyaan sudah valid.Baik karakteristik. Hasil analisis data tersebut dapat
itu pertanyaan Supervisi Kepala Sekolah dilihat melalui rangkuman hasil analisis yang
maupun kinerja guru pendidikan jasmani tercantum seperti tabel 4.3 di bawah ini. Hasil
olahraga dan kesehatan. selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.

Tabel 4.2. Hasil Analisis Deskriptif Data Supervisi Kepala Sekolah pada SMKN di Kabupaten Gowa
No. Uraian Nilai Statistik
1. N 24
2. Range 50,00
3. Minumum 112,00
4. Maximum 162,00
5. Mean 139,33
6. Std. Deviation 12,66
(sumber : Hasil Survey, 2016)

Hasil pengelolaan data dengan Kabupaten Gowa. Yang diinterpretasikan dalam


menggunakan analisis deskriptif memberikan bentuk persen. Hasil analisis data tersebut dapat
gambaran tentang data Supervisi Kepala dilihat melalui rangkuman hasil analis deskriptif
Sekolah pada SMKN di Kabupaten Gowa yaitu frekuensi yang tercantum seperti tabel 4.3 di
sebagai berikut, dari jumlah sampel sebanyak bawah ini. Hasil selengkapnya dapat dilihat pada
24 guru penjas. Nilai N 24, Range 50,00, lampiran.
Minimum 112,00,Maximum 162,00 Mean
139,33, dan Standar Deviation 12,66 Hasil
Analisis Deskriptif Frekuensi Data
Analisis deskriptif frekuensi
merupakan gambaran umum berupa Analisis
Supervisi Kepala Sekolah pada SMKN di

29
SPORTIVE. e-ISSN: 2597-7016 dan p-ISSN: 2595-4055

Tabel 4.3.Hasil Analisis Deskriptif Frekuensi Data Analisis Supervisi Kepala Sekolah pada SMKN di
Kabupaten Gowa.
Rumus Kategorisasi Frequency Percent Kategori
x ≤ 120,43 1 4,2 % Sangat Rendah

120,43< x ≤133,03 8 33,3 % Rendah

133,03< x ≤145,63 7 29,2 % Sedang

145,63<x ≤158,23 7 29,2 % Tinggi

x >158,23 1 4,2 % Sangat Tinggi

Total 24 100 %
(Sumber : Hasil Survey 2016)

Dari hasil analisis deskriptif frekuensi di


atas dapat di ketahui bahwa Analisis Supervisi a. Hasil Analisis Deskriptif data
Kepala Sekolah pada SMK Negeri Kabupaten Analisis deskriptif merupakan
Gowa berkategori rendah. Hal ini di buktikan gambaran secara umum yang memberikan
bahwa 1 orang (4,2 %) menunjukkan kategori penjabaran secara statistik dari suatu penelitian.
Sangat Rendah, 7 orang (29,2%) kategori Gambaran tersebut berupa hasil data dari
sedang, 7 orang (29,2 %) kategori tinggi, 8 Kinerja guru pendidikan jasmani olahraga dan
orang (33,3%) kategori rendah dan 1 orang kesehatan SMK Negeri di Kabupaten Gowa
(4,2%) kategori sangat tinggi. yang kemudian akan interpretasikan dalam
berbagai karakteristik. Hasil analisis data
2. Hasil Penelitian Data Kinerja Guru tersebut dapat dilihat melalui rangkuman hasil
Pendidikan Jasmani, Olahraga Dan analisis yang tercantum seperti tabel 4.3 di
Kesehatan SMK Negeri di Kabupaten bawah ini. Hasil selengkapnya dapat dilihat pada
Gowa. lampiran

Tabel 4.4. Hasil Analisis Deskriptif Data Kinerja Guru Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
SMKN di Kabupaten Gowa.
No. Uraian Nilai Statistik
1. N 24
2. Range 62,00
3. Minimum 105,00
4. Maximum 167,00
5. Mean 148,37
6. Stand. Deviation 13,16
(sumber : Hasil Survey, 2016)

Hasil pengelolaan data dengan b. Hasil Analisis Deskriptif Frekuensi Data


menggunakan analisis deskriptif memberikan Analisis deskriptif frekuensi merupakan
gambaran tentang data kinerja guru pendidikan gambaran umum berupa frekuensi data dari
jasmani olahraga dan kesehatan SMK Negeri di kinerja guru pendidikan jasmani olahraga dan
Kabupaten Gowa yaitu untuk N 24, Range kesehatan SMK Negeri di Kabupaten Gowa
62,00. Minimum 105,00, Maximum 167,00, yang diinterpretasikan dalam bentuk persen.
Mean 148,37 dan Standar Deviation 13,16. Hasil analisis data tersebut dapat dilihat melalui
rangkuman hasil analis deskriptif frekuensi yang
tercantum seperti tabel 4.5 di bawah ini. Hasil
selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.

30
Vol 1 No 1, September 2017

Tabel 4.5. Hasil Analisis Deskriptif Frekuensi Data Kinerja Guru Pendidikan Jasmani Olahraga dan
Kesehatan SMKN di Kabupaten Gowa.

Frequency Percent Kategori


X ≤128,63 1 4,2 % Sangat Rendah
128,63< X ≤141,79 4 16,7% Rendah
141,79< X ≤159,95 15 62,5% Sedang
159,95< X ≤168.11 4 16,7% Tinggi
X>168,11 0 % Sangat Tinggi
Total 24 100 %
(Sumber : Hasil Survey 2016)
terjadi. Hal itu membutuhkan tipe supervisi
Dari hasil analisis deskriptif frekuensi di yang lebih memusatkan diri pada pengembangan
atas dapat di ketahui bahwa Kinerja guru SMK profesi guru dan bakat guru. Guru-guru dibina
Negeri di Kabupaten Gowa berkategori sedang. agar dapat memimpin dirinya, tidak banyak
Hal ini di buktikan bahwa dari 24 orang, 1 orang tergantung pada pengarahan supervisor. Lebih
(4,2%) sangat rendah, 4 orang (16,7% ) rendah, percaya kepada sumber-sumber yang dapat
15 orang (62,5%) kategori sedang, 4 orang mendukung kapabilitasnya sebagai guru
(16,7%) tinggi, dan 0% kategori sangat tinggi. profesional (Pidarta, 2009: 82-86). Bekenaan
dengan hal ini, maka konsep supervisi akan
Pembahasan lebih berpusat pada kemampuan guru yang
dapat mendukung profesi. Supervisi juga
Bertolak dari teori, latar belakang dan dipandang sebagai suatu usaha untuk
hipotesis sebelumnya maka adapun hasil-hasil memberikan pelayanan perbaikan situasi
penelitian yang diperoleh untuk memeperkuat pembelajaran yang direncanakan secara hati-hati
pembahasan atau analisis hasil-hasil penelitian dan titik berat pada supervisi adalah kepala
yaitu sebagai berikut: (1) Supervisi adalah sekolah,dengan kata lain supervisor terhadap
serangkaian kegiatan membantu Guru guru dan tenaga kependidikan yang ada di
mengembangkan kemampuannya mengelola sekolah adalah kepala sekolah. Kepala sekolah
proses belajar mengajar demi mencapai tujuan dipandang sebagai petugas yang harus
pembelajaran (Glickman:10-25). pengertian menjalankan supervisi kepada guru-guru di
ideal tersebut, selama ini dalam praktiknya bawah pimpinannya secara baik. dan adapun
masih jauh dari harapan. Dalam proses feedback Supervisi Kepala Sekolah, berdasarkan hasil
pascasupervisi, kepala sekolah kurang cepat analisis statistik deskriptif mengenai
memberikan tanggapan atau saran kepada guru pelaksanaan Supervisi Kepala Sekolah terhadap
Background disiplin ilmu kepala sekolah ikut guru-guru, diperoleh 8 orang (33,3%) nilai
mendukung/memperkuat supervisi yang tertinggi. Hal ini memberikan gambaran
dilakukan. Dorman, Aldridge dan Fraser supervisikepala sekolah terhadap kinerja guru
(2006:906-915), dalam penelitiannya yang pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan
didasarkan hasil studi selama 30 tahun berada pada kategori “rendah”. Pelaksanaan
memperkuat keyakinan bahwa kualitas supervisi kepala sekolah dengan indikator-
lingkungan di sekolah memiliki pengaruh indikator perencanaan supervisi, pelaksanaan
signifikan terhadap belajar siswa. Artinya, siswa supervisi, evaluasi, pelaksanaan supervisi dan
belajar lebih baik lagi ketika mereka merasakan program tindak lanjut masih belum terlaksana
lingkungan yang positif. Guru dituntut dengan baik. Hal ini menunjukkan kepala
mengkreasi pembelajaran, melalui penerapan sekolah kurang memberikan bimbingan dan
“active learning” penerapan ini membutuhkan bantuan dibidang pengajaran pendidikan
kemampuan guru yang komprehensif. Pada jasmani, olahraga dan kesehatan faktor lain juga
pembelajaran kontekstual, guru pendidikan bisa dikarenakan kepala sekolah yang berlatar
jasmani, olahraga dan kesehatan berperan belakang bukan dari tenaga pendidik
sebagai fasilitator, dan pembeljaran lebih penjasorkes, sehingga kurang memahami
berpusat kesiswa. Penerapan ini kedepan akan pemberian pengarahan dan bimbingan terharap
merubah konsep supervisi yang selama ini guru yang bersangkutan, kepala sekolah hanya
31
SPORTIVE. e-ISSN: 2597-7016 dan p-ISSN: 2595-4055

memberikan supervisi kepada guru-guru secara untuk memotivasi guru. Bimbingan yang
umum saja hal itu diperkuat dari tambahan data dilakukan oleh kepala sekolah dapat berupa
wawancara secara bebas yang diberikan oleh support terhadap kemampuan mengajar guru
kepala sekolah. sebagai alat untuk memacu agar guru lebih
bersungguh-sungguh dalam melaksanakan
Kinerja guru yang maksimal adalah tugasnya.
pengajaran yang diberikan oleh seorang guru Pentingnya supervisi kepala sekolah dalam
secara utuh dan sepenuhnya, Menurut Hamalik rangka meningkatkan kinerja guru yang
(2001: 135) berpendapat bahwa, “guru yang dikemukakan oleh Hariwung (1989) bahwa
baik akan berusaha sedapat mungkin agar pelaksanaan supervisi kepala sekolah bertujuan
pelaksanaan pembelajaran berhasil” sedangkan meningkatkan kualitas belajar siswa yang pada
menurut Depatemen Pendidikan dan gilirannya meningkatkan kualitas hidup
Kebudayaan Direktorat Pendidikan Dasar dan masyarakat, memupuk kuwalitas kepemimpinan
Menengah Direktorat Sarana Pendidikan (1996- dalam menjamin adanya kontuinitas dan
1997: 35), “tugas guru sebagai pendidik dan penyesuaian kembali program pendidikan,
pengajar dalam pelaksanaan perencanaan secara kooperatif mengembangkan tata susunan
pembelajaran adalah menyusun perangkat belajar mengajar. Purwanto (1991)
program pengajaran”. Perangkat pembelajaran mengemukakan fungsi supervisi adalah
inilah yang menjadi komponen merupakan membangkitkan dan merangsang guru-guru dan
tumpuan para guru pendidikan jasmani olahraga pegawai dalam melaksanakan tugas pendidikan
dan kesehatan dalam melaksanakan tugasnya atau pembelajaran. Mengadakan perlengkapan
sebagai pendidik. Hasil analisis statistik untuk kelancaran proses belajar mengajar,
deskriptif mengenai kinerja guru pendidikan bersama-sama guru mengembangkan metode
jasmani, olahraga dan kesehatan diperoleh 15 mengajar yang berfariasi, membina kerjasama
orang (62,5%) data tertinggi. Hal ini yang baik dan harmonis dan memberikan
memberikan gambaran bahwa kinerja guru kesempatan pada guru-guru dalam
pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan mengembangkan pengetahuan.
dalam melaksanakan tugas pembelajaran berada Supervisi yang dilakukan oleh kepala
pada kategori “sedang” berarti guru-guru belum sekolah diarahkan pada semua komponen yang
melaksanakan proses pembelajarannya dengan terkait dengan penyelenggaraan pembelajaran,
baik atau dalam kategori cukup. Yang mana mencakup bimbingan menyusun perangkat
indikator-indikator : menyusun perangkat pembelajaran, melaksanakan pembelajaran,
pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, melaksanakan prosess dan hasil belajar dan
melakukan penilaian dan program tindak lanjut melaksanakan program tindak lanjut. Melalui
tidak terlaksana seutuhnya . Hal ini menjelaskan supervisi yang dilakukan kepala sekolah
berarti guru penjas belum menunjukkan diharapkan dapat meningkatkan profesionalisme
kemampuan kerja, atau keterampilan kerja guru dan kinerja guru dalam mengelola kegiatan
dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab belajar mengajar untuk mencapai mutu
sehari-hari sesuai dengan profesinya. Maka pada pendidikan yang berkualitas.
intinya Keberhasilan dan kegagalan seorang Berdasarkan uraian tersebut dapat
guru dalam menjalankan tugas pendidikan dan disimpulkan bahwa upaya meningkatkan kinerja
pembelajaran sangat ditentukan oleh adanya guru,pelaksanaan supervisi yang dilakukan
dorongan yang kuat dari motivasi kinerja guru. kepala sekolah mempunyai peranan yang sangat
Kepala sekolah sebagai pemimpin di penting. Meskipun dalam penelitian ini
sekolah sekaligus sebagai supervisor,memegang diketahui bahwa pelaksanaan supervisi kepala
peranan penting dalam memberikan bimbingan sekolah di SMK Negeri di Kabupaten Gowa
dan bantuan kepada guru yang pada akhirnya masih dalam kategori yang “rendah” maka perlu
dapat dijadikan sebagai usaha untuk dikaji secara mendalam faktor lain yang secara
meningkatkan kinerja guru. Seperti yang konseptual berpengaruh terhadap kinerja guru
dikemukakan oleh Hariwung (1989) supervisi sehingga faktor-faktor yang belum dijelaskan
pendidikan yang berkaitan dengan pemberian dapat memberikan peningkatan kinerja guru
bantuan kepada guru adalah: supervisi sebagai terkhusus pada bidang studi pendidikan jasmani,
pengendali kualitas, supervisiuntuk olahraga dan kesehatan.
mengembangkan profesional, dan supervisi

32
Vol 1 No 1, September 2017

Terry, George R dan Ruev, Leslie W. 2005,


Dasar-dasar Manajemen. Jakarta Bumi
Aksara.
Usman Moh Uzer, 2003, Menjadi Guru
Profesional. Bandung: Remaja
SIMPULAN DAN SARAN Rosdakarya.
Winaryati Eny 2014. Evaluasi Supervisi
Berdasrkan hasil penelitian dan Pembelajaran, Yogyakarta: Graha Ilmu
pembahasan, maka dapat ditarik suatu
kesimpulan sebagai berikut: (1) Supervisi kepala
sekolah terhadap guru pendidikan jasmani,
olahraga dan kesehatan SMK Negeri
diKabupaten gowa berada pada kategori rendah.
(2) Kinerja guru pendidikan jasmani, olahraga
dan kesehatan pada SMK Negeri di Kabupaten
Gowa berada pada kategori sedang.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut diatas
maka dapat dikemukakan saran kepada beberapa
pihak sebagai berikut: (1) Bagi kepala sekolah
dan dinas pendidikan di kabupaten gowa agar
lebih mengoptimalkan atau lebih
memperhatikan supervisi yang dilakukan oleh
kepala sekolah, karena jika dilakukan
pengawasan dan pelaksanaan yang lebih ketat,
maka kinerja guruakan lebih terlaksana dengan
baik karena guru pendidikan jasmani olahraga
dan kesehatan akan lebih merasa terawasi dan
disiplin. (2) Penulis menyarankan kepada
peneliti selanjutnya agar dapat lebih
memperdalam kajian tentang supervisi kepala
sekolah terhadap kinerja guru pendidikan
jasmani, olahraga dan kesehatan dan lebih
mendalami masalah-masalah yang
mempempengaruhi rendahnya kinerja guru.

DAFTAR RUJUKAN

Azwar Saifuddin. 2014, Metode Penelitian,


Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Glickman, C.d. 1981. Developmen supervision :
alternative practice for helping teachers
improve instruction. Alexandria ASCD.
Hamalik Oemar. 2006, Pendidikan Guru
Berdasarkan Pendekatan Kompetensi,
Jakarta:Bumi Aksara.
Purwanto , Ngalim M. 1991. Administrasi dan
Supervisi Pendidikan. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Sugiono 2015. Metode Penelitian Pendidikan,
Bandung: Alfabeta
Soetopo Et al, 1984: Kepemimpinan dan
Supervisi Pendidikan, Jakarta: Bumi
Aksara

33

Anda mungkin juga menyukai