DISUSUN OLEH :
IMAM MURADI PUTRA, S.Pd
NPA. 13110800247
i
LEMBAR PERSETUJUAN
Menyetujui, Penulis
Kepala Sekolah
Mengetahui
Ketua PGRI Cabang Kedungpring
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan
rahmat, hidayah dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan best
practice ini. Karya tulis ini merupakan karya inovasi tentang “Siswa Senang
Membaca Dan Mampu Menceritakan Kembali Secara Runtut Teks Cerita Pada
Buku Siswa Menggunakan Media Komik Belajar Di Kelas III SDN Mojodadi
Kecamatan Kedungpring Kabupaten Lamongan Tahun Pelajaran 2021/2022”.
Melalui penyusunan best practice ini, penulis mencoba menjelaskan
pengalaman pembelajaran tematik yang pernah dilakukan di sekolah. Dalam
best practice ini disajikan bagaimana langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran
tematik yang menyenangkan dan mampu menghidupkan suasana kelas.
Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada berbagai pihak yang
telah mendukung dalam penulisan best practice ini. Penulis juga menyadari bahwa
didalam penyusunan best practice ini masih banyak kekurangan karena
keterbatasan pengetahuan dan kemampuan penulis. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi penyempurnaan karya tulis ini.
iii
DAFTAR ISI
iv
ABSTRAK
v
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR LAMPIRAN
vii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Nadiem Anwar
Makarim saat berpidato pada acara Hari Guru Nasional (HGN) tahun 2019
mencetuskan konsep “Pendidikan Merdeka Belajar”. Konsep yang selaras
dengan Tujuan dari Pendidikan yang telah diutarakan oleh Ki Hadjar
Dewantara. Menurut Tokoh Nasional Republik Indonesia ini “ Pendidikan
harusnya memerdekakan manusia, menghasilkan manusia yang selamat dan
bahagia “. Konsep ini merupakan respons terhadap kebutuhan sistem
pendidikan pada era revolusi industri 4.0.
Nadiem Makarim menyebutkan merdeka belajar merupakan
kemerdekaan berfikir. Kemerdekaan berfikir ditentukan oleh guru (Tempo.co,
2019). Jadi kunci utama menunjang sistem pendidikan yang baru adalah guru.
Nadiem Makarim (2019) mengatakan guru tugasnya mulia dan juga sulit.
Dalam sistem pendidikan nasional guru ditugasi untuk membentuk masa
depan bangsa namun terlalu diberikan aturan-aturan dibandingkan pertolongan.
Guru ingin membantu murid untuk mengerjakan ketertinggalan di kelas, tetapi
waktu habis untuk mengerjakan administrasi tanpa manfaat yang jelas. Guru
mengetahui potensi siswa tidak dapat diukur dari hasil ujian, namun guru
dikejar oleh angka yang didesak oleh berbagai pemangku kepentingan. Untuk
saat ini guru sangat mengerti bahwa di dunia nyata kemampuan berkarya dan
berkolaborasi sangat menentukan kesuksesan anak, bukan kemampuan
menghafal. Guru mengetahui bahwa setiap murid memiliki kebutuhan berbeda,
tetapi keseragaman mengalahkan keberagaman sebagai prinsip dasar birokrasi.
Guru ingin setiap murid terinspirasi, tetapi guru tidak diberi kepercayaan untuk
berinovasi.
Oleh sebabnya kebebasan untuk berinovasi, belajar dengan mandiri, dan
kreatif dapat dilakukan oleh unit pendidikan, guru dan siswa. Adaptasi sistem
pendidikan di era Revolusi Industri 4.0 harus distimulasi dengan proses literasi
baru tersebut. Adapun salah satu bentuk proses literasi adalah keterampilan
2
dalam menggunakan, memahami serta memaknai bahasa. Sering juga
diistilahkan sebagai keterampilan berbahasa.
Keterampilan berbahasa merupakan sesuatu yang penting untuk dikuasai
setiap orang. Dalam suatu masyarakat, setiap orang saling berhubungan dengan
orang lain dengan cara berkomunikasi. Tidak dapat dipungkiri bahwa
keterampilan berbahasa adalah salah satu unsur penting yang menentukan
kesuksesan mereka dalam berkomunikasi. Keterampilan berbahasa meliputi :
keterampilan menyimak (Listening skill), Keterampilan berbicara (Speaking
skill), keterampilan membaca (Reading Skill) dan keterampilan menulis
(Writing Skill).
Dalam praktik pembelajaran Kurikulum 2013 yang penulis lakukan
selama ini, penulis menggunakan buku siswa dan buku guru. Penulis
meyakini bahwa buku tersebut sudah sesuai dan baik digunakan di kelas
karena diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Ternyata,
dalam praktiknya, penulis mengalami beberapa kesulitan seperti kurangnya
minat atau muncul kebosanan dalam membaca sebuah teks bacaan yang ada
didalam buku siswa. Sehingga berdampak pada kurang maksimalnya seorang
guru dalam mencapai tujuan belajar yang diharapkan.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan beberapa siswa
dikelas diperoleh informasi bahwa ketika siswa disuruh membaca teks bacaan
mereka jenuh/bosan dengan isi bacaan yang ada dalam buku siswa yang
bentuknya hanya itu-itu saja atau boleh dikatakan kalau kurang menarik.
Maklum saja sesuai dengan tahap perkembangan anak siswa kelas 3 termasuk
dalam kategori tahap operasional awal, yang lebih mengedepankan sesuatu
yang kongkrit ketimbang abstrak.
Guru sebagai fasilitator didalam kelas harus berusaha dengan cepat untuk
mencari penyebabnya. Dalam hal ini cara yang harus ditempuh oleh guru yaitu
dengan menggunakan media bantu dalam pembelajaran, karena dengan media
pembelajaran tersebut dapat digunakan untuk membantu memberi variasi pada
3
penyajian pembelajaran, sehingga mengurangi rasa jenuh pada pembelajaran,
dan membantu menciptakan suasana belajar yang menarik serta membantu
siswa dalam memusatkan perhatian pada materi pembelajaran, selain itu guru
juga dapat memberi motivasi kepada siswanya. Motivasi dapat mendorong dan
mengarahkan minat belajar siswa untuk mencapai tujuan. Siswa akan
bersungguh-sungguh belajar karena termotivasi mencapai prestasi.
Berdasarkan hasil penilaian harian Bahasa Indonesia siswa kelas III SDN
Mojodadi Kecamatan Kedungpring Lamongan, pada tema 2 Subtema 2 aspek
membaca dan menceritakan kembali ternyata menunjukkan hasil yang kurang
baik. Aspek keaktifan peserta didik dalam pembelajaran menunjukkan peserta
didik kurang aktif dalam pembelajaran. Berdasarkan hal-hal tersebut di atas
maka perlu dicari satu solusi alternatif metode atau media yang efektif dalam
melaksanakan pembelajaran dikelas. Salah satu alternatif pemecahan
masalahnya adalah dengan merubah teks bacaan cerita yang ada dibuku siswa
menjadi sebuah komik/cerita bergambar tapi tetap menggunakan alur cerita
yang sama dengan tujuan siswa mampu menceritakan kembali dengan bahasa
mereka sendiri. Saya sebagai peneliti memiliki pendapat bahwa gambar-
gambar yang disusun seperti komik dapat membangun ingatan siswa terkait
dengan cerita.
Komik/cerita bergambar adalah suatu gambar seni yang menggunakan
gambar-gambar tidak bergerak yang membentuk alur cerita yang berhubungan.
Guru sekarang lebih mudah membuat atau merubah cerita yang dulunya
berbentuk tulisan sekarang bisa dijadikan sebuah gambar dan disertai tulisan,
menggunakan bantuan sebuah aplikasi dari internet yang bernama Canva.
Mendikbud juga berusaha membantu semua guru di Indonesia untuk selalu
berusaha meningkatkan kompetensinya melalui kerja sama dengan pihak lain
seperti Google melalui program guru pembelajar. Google meyediakan akun
belajar.id kepada masing-masing guru untuk dapat dipergunakan secara
maksimal, misalnya penyimpanan tak terbatas digoogle drive atau penggunaan
4
fitur gratis di aplikasi-aplikasi tertentu seperti Canva. Hal ini juga yang bisa
dimanfaatkan oleh guru-guru era sekarang dalam membantu untuk pembuatan
media pembelajaran di kelas.
Karena itu penelitian ini membahas mengenai pembuatan media
komik/cerita bergambar dengan menggunakan aplikasi pendukung bernama
Canva serta bagaimana keefektifitasannya dalam meningkatkan minat
membaca dan menceritakan kembali isi bacaan pada siswa kelas 3 SDN
Mojodadi Kecamatan Kedungpring Kabupaten Lamongan guna tercapainya
tujuan belajar yang diinginkan.
B. Tujuan Kegiatan
Tujuan penulisan best practice ini adalah untuk mendeskripsikan praktik
baik penulis dalam menerapkan penggunaan media komik/cerita bergambar
dengan menggunakan aplikasi pendukung Canva serta bagaimana
keefektifitasannya dalam meningkatkan minat membaca siswa dan
menceritakannya kembali isi bacaan secara runtut menggunakan bahasa
sendiri. Sasaran penelitian ini adalah siswa kelas III SDN Mojodadi Kecamatan
Kedungpring Kabupaten Lamongan sebanyak 11 siswa.
C. Manfaat Kegiatan
Manfaat yang diharapkan dari hasil laporan ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi Guru, memberikan bahan pertimbangan untuk menerapkan integrasi
Transfer knowledge (menyalurkan pengetahuan), Critical Thinking (berpikir
kritis) creativy (kreatif) dan Problem Solving (menyelesaikan masalah) serta
Penerapan integrasi PPK, Literasi dan 4C dalam pembelajaran.
2. Bagi siswa, agar meningkatkan minat membaca dan meningkatkan
kemampuan siswa menceritakan kembali sebuah cerita secara runtut dengan
bantuan media komik/cerita bergambar.
5
3. Bagi sekolah, sebagai bahan masukan yang baik bagi sekolah dalam rangka
penerapan integrasi Transfer knowledge (menyalurkan pengetahuan),
Critical Thinking (berpikir kritis) creativy (kreatif) dan Problem Solving
(menyelesaikan masalah) serta Penerapan integrasi PPK, Literasi dan 4C
dalam pembelajaran.
6
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Bahan/Materi Kegiatan
Dalam rangka mewujudkan harapan itu maka perlu dilakukan upaya secara
terpadu dengan melakukan beberapa pendekatan teknik dan metode serta media
yang dianggap tepat supaya minat dan kemampuan siswa dapat meningkat.
Adapun strategi pemecahan masalahnya adalah:
1. Guru bekerjasama dengan teman sejawat pada waktu melaksanakan
pembelajaran
2. Membuat skenario pembelajaran awal yang sesuai dengan materi dan media
yang digunakan
3. Melakukan penilaian seobyektif mungkin tentang evaluasi hasil akhir dari
pembelajaran
4. Guru melakukan refleksi tentang pembelajaran yang telah dilakukan
5. Guru membuat media komik/cerita bergambar yang sesuai dengan
pembelajaran dan mudah dipahami oleh siswa
6. Guru membagi komik/ cerita bergambar yang sudah dicetak kepada masing-
masing siswa
7. Melaksanakan pembelajaran lagi dengan skenario pembelajaran yang telah
direvisi. Jika dalam revisi skenario pembelajaran masih dijumpai kendala,
maka skenario tersebut perlu direvisi dan diulang kembali hingga dicapai
proses belajar sesuai target yang telah dicanangkan, yakni ketuntasan belajar
siswa.
7
Gambar.1 Teks cerita di buku siswa Gambar.2 Komik yang sudah siap
8
Gambar. 3 Login Canva
9
Gambar. 5 Pilihan template komik di Canva
- Disini saya memilih satu template dan merubah isi dari template dengan
cara mengganti tulisan dan gambar disesuaikan dengan isi cerita. Untuk
merubah tulisan dan gambar bisa diklik bagian yang diinginkan dan diganti
sesuai cerita satu persatu.
10
- Setelah selesai media siap dicetak dan digunakan untuk siswa.
11
f. Setelah kegiatan membaca dan menyimak selesai, siswa dan guru
melakukan refleksi dan berdiskusi tentang pelajaran atau pesan apa yang
didapatkan dari dongeng Kisah Semut dan Merpati.
12
BAB III
HASIL KEGIATAN
13
3. Penerapan pembelajaran dengan media komik dapat meningkatkan
kemampuan siswa dalam memecahkan masalah (problem solving). Media
komik yang diterapkan berisi gambaran/pesan moral yang terkandung
didalamnya sehingga mampu mendorong siswa untuk merumuskannya.
14
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.
1. Pembelajaran dengan media Komik layak digunakan dalam pembelajaran era
revolusi industri 4.0 karena dapat meingkatkan kemampuan siswa dalam
melakukan transfer pengetahuan, berpikir kritis, dan pemecahan masalah.
2. Dengan perencanaan yang matang dan sistematis, pembelajaran dengan media
Komik yang dilaksanakan dapat diterapkan dengan mudah disetiap
pembelajaran yang memerlukan banyak gambar-gambar yang memudahkan
seorang siswa mengingat dan mampu menceritakannya dengan bentuk
bahasa/kalimatnya sendiri.
B. Rekomendasi
Berdasarkan hasil pembelajaran dengan media Komik, berikut disampaikan
rekomendasi yang relevan diantaranya sebagai berikut:
1. Guru seharusnya menerapkan pembelajaran dengan media komik karena
penggunaan media tersebut dalam pembelajaran dapat meningkatkan
kemampuan siswa dalam melakukan transfer pengetahuan, berpikir kritis, dan
pemecahan masalah.
2. Guru seharusnya merencanakan pembelajaran dengan sebaik mungkin
sehingga diharapkan pembelajaran dapat berjalan dengan baik serta hasil
pembelajaran dapat tercapai secara maksimal.
15
DAFTAR PUSTAKA
Yamin, M., & Syahrir, S. (2020). Pembangunan pendidikan merdeka belajar (telaah
metode pembelajaran). Jurnal Ilmiah Mandala Education, 6(1).
https://nasional.tempo.co/read/1283493/nadiem-makarim-merdeka-belajar-adalah-
kemerdekaan-berpikir
Djamarah, Syaiful Bahri. 2010. Strategi Belajar Mengajar Edisi Revisi. Jakarta: PT
Rineka Cipta
16
LAMPIRAN. 1
A. TUJUAN
1. Setelah mendengarkan teks dongeng yang berjudul “Kisah Semut dan
Merpati,” siswa dapat menemukan pesan yang terdapat dalam dongeng yang
didengar dengan tepat.
2. Setelah mendengarkan teks dongeng, siswa dapat menceritakan kembali isi
dongeng dengan bahasa sendiri secara lisan.
3. Dengan kegiatan diskusi, siswa dapat menyebutkan keberagaman sifat
individu dalam kehidupan sehari-hari di rumah sebagai wujud pengamalan
sila Pancasila yang dilambangkan dalam “Garuda Pancasila”.
4. Setelah menyimak penjelasan guru, siswa dapat memeragakan beberapa sifat
individu dalam kehidupan sehari-hari di rumah sebagai wujud pengamalan
sila Pancasila yang dilambangkan dalam “Garuda Pancasila”.
5. Setelah mengamati penjelasan guru, siswa dapat menjelaskan prosedur
kombinasi gerakan memutar dan meliuk dalam permainan lompat tali.
6. Setelah mengamati guru, siswa dapat mempraktikkan prosedur kombinasi
gerakan memutar dan meliuk dengan tepat dalam permainan lompat tali.
B. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan AW
Kegiatan 1. Melakukan Pembukaan dengan Salam dan 15
Pendahuluan Dilanjutkan Dengan Membaca Doa (Orientasi)
2. Mengaitkan Materi Sebelumnya dengan Materi menit
yang akan dipelajari dan diharapkan dikaitkan
dengan pengalaman peserta didik (Apersepsi)
3. Memberikan gambaran tentang manfaat
mempelajari pelajaran yang akan dipelajari dalam
kehidupan sehari-hari. (Motivasi)
17
Kegiatan Ayo Mengamati 140
Inti • Siswa dibagi dalam beberapa kelompok. Satu
kelompok terdiri dari 5 siswa. menit
• Dalam tiap kelompok ada satu siswa yang
bertugas membacakan teks dongeng, sementara
siswa lainnya menyimak.
• Setelah kegiatan membaca dan menyimak
selesai, siswa menuliskan pelajaran atau pesan
apa yang didapatkan dari dongeng Kisah Semut
dan Merpati.
Ayo Bercerita
• Secara bergantian, siswa di tiap kelompok
menceritakan kembali isi dongeng “Kisah
Semut dan Merpati.”
• Saat kegiatan ini guru berkeliling mengamati
proses bercerita yang dilakukan siswa di
kelompoknya.
Ayo Membaca
• Siswa membaca di dalam hati teks pada
kegiatan Ayo Mengamati di buku siswa.
• Siswa didorong untuk bertanya tentang
keberagaman sifat individu dalam teks bacaan.
• Siswa dan guru mendiskusikan keberagaman
sifat individu dalam kehidupan sehari-hari di
rumah.
• Siswa menuliskan sifat-sifat yang dimiliki oleh
tokoh-tokoh pada teks bacaaan.
18
Ayo Bermain Peran
• Siswa bermain pantomim dengan cara
memeragakan gerak dan ekspresi wajah yang
menggambarkan sifat salah satu anggota
keluarga siswa. Agar pelaksanaan kegiatan
pantomim ini lebih efektif maka kelas dibagi
menjadi 2 atau 3 kelompok siswa. Setiap siswa
melakukan pantomim di depan teman-teman
satu kelompoknya. Teman-temannya akan
menebak sifat yang sedang diperagakan siswa.
• Guru mengamati kegiatan tersebut dan
membuat catatan pengamatan.
Ayo Berlatih
• Siswa bersiap-siap melakukan aktivitas
olahraga. Sebelum ke lapangan siswa berganti
pakaian olahraga.
• Kegiatan olahraga diawali dengan melakukan
pemanasan dengan berlari keliling lapangan
sekolah atau melakukan kegiatan peregangan.
• Guru dan siswa mendiskusikan binatang apa
saja yang melakukan gerakan melompat.
• Guru memberikan penjelasan bahwa kegiatan
olahraga hari itu adalah loncat tali.
• Guru memberikan contoh gerakan loncat tali
a. Kaki lurus dan lengan menggantung di
depan tubuh.
b. Tubuh jongkok dengan posisi dada tegak.
c. Tubuh meloncat ke udara dengan tangan
terbuka ke atas.
d. Mendarat dengan satu kaki dan lutut
menekuk.
• Guru juga memberikan contoh memutar tali.
• Siswa bermain loncat tali.
• Siswa dan guru kembali ke kelas. Sebelumnya
siswa mengganti pakaian olahraga dengan
pakaian seragam sekolah.
19
Kegiatan 1. Siswa mapu mengemukan hasil belajar hari ini 15
Penutup 2. Guru memberikan penguatan dan kesimpulan
3. Siswa diberikan kesempatan berbicara /bertanya menit
dan menambahkan informasi dari siswa lainnya.
4. Menyanyikan salah satu lagu daerah untuk
menumbuhkan nasionalisme, persatuan, dan
toleransi.
5. Salam dan do’a penutup di pimpin oleh salah satu
siswa.
C. PENILAIAN (ASESMEN)
Penilaian terhadap materi ini dapat dilakukan sesuai kebutuhan guru yaitu dari
pengamatan sikap, tes pengetahuan dan presentasi unjuk kerja atau hasil
karya/projek dengan rubric penilaian.
20
LAMPIRAN RPP
Penilaian terhadap proses dan hasil pembelajaran dilakukan oleh guru untuk
mengukur tingkat pencapaian kompetensi peserta didik. Hasil penilaian
digunakan sebagai bahan penyusunan laporan kemajuan hasil belajar dan
memperbaiki proses pembelajaran. Penilaian terhadap materi ini dapat dilakukan
sesuai kebutuhan guru yaitu dari pengamatan sikap, tes pengetahuan dan
presentasi unjuk kerja atau hasil karya/projek dengan rubric penilaian sebagai
berikut.
1. Penilaian Sikap
Observasi selama kegiatan berlangsung (lihat pedoman penilaian sikap).
2. Penilaian Pengetahuan
a. Menjawab pertanyaan berkaitan dengan isi dongeng
Banyak soal: 2 buah
Skor nomor 1: 80
Skor nomor 2: 20
Kunci Jawaban
1. Barang siapa berbuat baik akan mendapat balasan yang baik juga.
2. Paragraf 4
3. Penilaian Keterampilan :
a. Penilaian: Unjuk Kerja
Penilaian Menceritakan Kembali Isi Dongeng Kisah Semut dan Merpati
Kriteria Baik sekali Baik Cukup Perlu
No bimbingan
4 3 2 1
1 Berbicara Siswa Siswa Siswa Siswa
secara menceritakan menceritakan menceritakan belum dapat
runtut kembali isi kembali isi kembali isi menceritakan
dongeng dongeng dongeng isi
secara secara dengan dongeng.
runtut sesuai runtut sesuai tidak runtut.
dengan alur dengan alur
cerita. cerita,
namun kurang
sempurna.
21
2 Suara dan Bercerita Bercerita Bercerita Bercerita
artikulasi dengan dengan dengan dengan
kata artikulasi kata artikulasi kata suara yang artikulasi kata
yang tepat yang kurang terdengar jelas yang kurang
dan suara tepat, di tepat dan
terdengar jelas namun suara kelompoknya, suara
di terdengar jelas namun yang tidak
kelompoknya. di artikulasi terdengar
kelompoknya. kurang tepat. jelas.
Instrumen Penilaian Menceritakan Kembali Isi Dongeng Kisah Semut dan Merpati
Kriteria 1 (v) Kriteria 2 (v)
No Nama Siswa
4 3 2 1 4 3 2 1
1
2
3
4
5
Refleksi Guru
22
LAMPIRAN. 2 MATERI PEMBELAJARAN
23
24
LAMPIRAN. 3 LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
25
LAMPIRAN. 4 DOKUMENTASI KEGIATAN
26
FOTO KEGIATAN MEMBACA KOMIK BELAJAR DI KELAS
27
FOTO KEGIATAN BERCERITA (MENCERITAKAN KEMBALI ISI BACAAN/
CERITA YANG ADA DALAM BUKU SISWA DENGAN BAHASA/KALIMAT
SENDIRI)
28