OTOMATISASI 1
MATERI 1
PENGENALAN ALAT
Oleh :
1.2 Tujuan
Untuk mengenalkan kepada mahasiswa alat alat yang umum digunakan dalam suatu
instrumen.
BAB II
DASAR TEORI
Multimeter ialah alat ukur serba guna yang dapat digunakan untuk mengukur
berbagai besaran listrik. Fungsi Multimeter yaitu dapat digunakan untuk mengukur
resistensi (sebagai ohmmeter), mengukur kuat arus dalam rangkaian (sebagai
amperemeter), maupun mengukur tegangan antara dua terminal (sebagai voltmeter).
Kelemahan dari multimeter yaitu mengukur keluaran dari panel surya adalah data
yang diambil tidak dapat diambil pada kondisi real time dan hanya data berupa
tegangan. Adapun prinsip kerja multimeter sebagai amperemeter yaitu menggunakan
Trainer Board Measurement untuk menjelaskan prinsip kerja multimeter sebagai
voltmeter (Yuniarti dan Umar, 2017).
3.1.3 LED
LED yaitu sebuah singkatan dari Light Emiting Dioda yakni merupakan sebuah
komponen semikonduktor dengan sambungan tipe – p positif dan tipe – n negatif yang
mana keduanya dilapisi oleh lapisan deplesi. Fungsi dari komponen ini yaitu
memberikan suatu respon dari sistem melalui sebuah cahaya yang akan terpancar
pada saat diberikan panjar maju. Pada umumnya komponen penyusun dari LED
terbuat dari galium (Ga), arsen (As), dan phosphor (P), yang akan membuat suatu
dioda dapat memiliki atau menghasilkan sebuah warna cahaya yang berbeda
misalnya warna hijau atau merah (Raharjo, 2011).
Gambar 3.2 LED
Sumber : Nusyirwan et al., 2019
Adapun prinsip kerja dari komponen LED yaitu memberikan suatu cahaya melalui
sebuah aliran listrik dengan daya yang relatif kecil. Kelebihan dari komponen LED
yaitu ada pada masa penggunaan komponen yang mana LED ini di klaim memiliki
rentang masa lebih dari 30.000 jam. Pada dasarnya, komponen LED ini akan
memunculkan sebuah cahaya monoakromik yang mana penyusunan dari LED pada
sebuah sistem tersusun seri, pararel dan campuran (Abdul et al., 2016).
3.1.4 Photodioda
Photodioda yakni komponen elektronika yang termasuk salah satu jenis dari diode
dan berfungsi untuk mendeteksi cahaya. Prinsip kerja photodioda yaitu dalam
keadaan terang resistansi nya sekitar 10MΩ dan dalam keadaan gelap sebesar 1K Ω
atau kurang. Photodioda akan mengubah cahaya menjadi arus listrik. Photodioda
termasuk kedalam sensor cahaya yang bisa mengalirkan arus listrik dalam satu arah
dari satu sisi ke sisi lainnya ketika menyerap atau menangkap cahaya. Semakin
banyak cahaya yang diserap, maka semakin banyak pula arus yang mengalir.
Photodioda juga biasa digunakan untuk mendeteksi pulsa cahaya dalam serat optik
yang sensitif terhadap. gerakan cahaya (Kusuma et al., 2015).
Photodioda pada dasarnya terbuat dari bahan semikonduktor seperti silicon (Si),
gallium arsenide (GaAs), indium antimonide (InSb), indium arsenide (InAs), lead
selenide 11 (PbSe) dan timah sulfide (PBS). Hal ini dikarenakan bahannya yaitu
semikonduktor yang digunakan pada photodioda mampu menyerap suatu cahaya
melalui sebuah panjang gelombang yang dapat dijangkau. Prinsip kerja dari sebuah
photodioda sendiri yaitu menyerap sebuah cahaya dengan menciptakan sebuah
pergerakan foton yang akan menghasilkan sebuah pasangan electron hole dikedua
sisinya, yang mana pada komponen elektron akan menuju ke arah sumber tegangan
positive dan hole akan mengarah ke arah sumber tengangan negatif (Iasha, 2016).
3.1.5 LDR
LDR atau disebut juga dengan Light Dependent Resistor yakni sebuah komponen
listrik dengan kepekaan terhadap cahaya dan sering disebut sebagai fotosel,
fotokonduktif, dan fotoresistor. Komponen dari LDR lebih memanfaatkan sebuah
bahan semikonduktor dengan karakteristik yang dimiliki yaitu aliran listriknya dapat
berubah-ubah sesuai dengan intensitas cahaya yang diterima. Adapun beberapa
bahan semikonduktor yang menjadi penyusun komponen LDR yaitu Kadmium Sulfida
(CdS) dan Kadmium Selenida (CdSe). Hal ini dikarenakan jenis bahan semikonduktor
ini adalah yang paling sensitif terhadap cahaya dalam spektrum tampak, dengan
puncaknya sekitar 0,6 μm untuk CdS dan 0,75 μm untuk CdSe (Tsauqi et al., 2016).
LDR ialah suatu sensor yang apabila terkena cahaya maka tahanannya akan
berubah. LDR dibuat berdasarkan kenyataan bahwa film cadmium sulfide mempunyai
tahanan yang besar kalau tidak terkena cahaya dan tahanannya akan menurun kalau
permukaan film itu terkena cahaya. Fotoresistor yaitu komponen elektronika yang
resistansinya akan menurun jika ada perubahan intensitas cahaya yang
mengenainya. Fotoresistor dibuat dari semikonduktor beresistansi tinggi. Jika
cahaya/foton dengan frekuensi yang cukup tinggi diserap oleh semikonduktor
menyebabkan elektron dengan energi yang cukup untuk meloncat kepita konduksi.
Elektron bebas yang dihasilkan akan mengalirkan listrik, sehingga menurunkan
resistansinya. Besar tahanan LDR/fotoresistor dalam kegelapan mencapai jutaan
Ohm dan turun sampai beberapa ratus Ohm dalam keadaan terang. LDR dapat
digunakan dalam suatu jaringan kerja pembagi potensial yang menyebabkan
terjadinya perubahan tegangan kalau sinar yang datang berubah
(Rahmadiansyah et al., 2017).
3.1.6 LM35
Sensor IC LM35 yakni komponen yang dapat memberikan tegangan keluaran yang
berubah-ubah secara linier seiring dengan perbahan suhu yang juga terjadi secara
linier. Prisnip dari sensor suhu LM35 ialah bekerja berdasarkan perubahan suhu yang
dialami oleh material sensor yang muncil dalam bentuk keluaran berupa tegangan
listrik. LM35 memiliki jangkauan pengukuran suhu maksimum antara -55°C sampai
dengan 150°C (Lapanporo, 2011).
3.1.7 Thermocouple
Termocouple yaitu sensor temperatur yang bisa digunakan mengukur suhu dengan
nilai yang tinggi. Sensor suhu thermocouple sanagt sering digunakan dalam industri.
Sensor suhu termocouple memiliki nilai output yang kecil dengan noise yang tinggi,
sehingga memerlukan rangakain pengkondisi sinyal agar nilai output tersebut dapat
dibaca dengan baik. Termocouple yakni sensor temperatur yang berupa gabungan 2
buah logam dan diantara 2 buah logam. Logam ini akan timbul tegangan (Seebeck
Voltage) yang berubah dengan perubahan temperatur (Effendrik et al., 2014).
Resistor tetap yakni resis yang nilai besarannya sudah ditetapkan oleh pabrik
pembuatanya dan tidak dapat diubah-ubah. Pada dasarnya bentuk fisik dari resistor
jenis inin bulat panjang dan kecil. Cara Menghitung Nilai Resistor yaitu berdasarkan
kode angka dan kode warna. Terdapat juga nilai toleransi resistor ini ada beberapa
macam yaitu resistor dengan toleransi kesalahan 1% (resistor 1%), resistor dengan
toleransi kesalahan 2% (resistor2%), resistor dengan toleransi kesalahan 5% (resistor
5%) dan resistor dengan toleransi 10% (resistor 10%). Nilai toleransi resistor ini selalu
dicantumkan di kemasan resistor dengan kode warna maupun kode huruf. Adapun
prinsip kerja resistor ialah dengan mengatur elektron (arus listrik) yang mengalir
melewatinya dengan menggunakan jenis material konduktif tertentu yang dicampur
dengan material lain sehingga menimbulkan suatu hambatan pada aliran electron atau
alur listrik (Aribowo dan Desmira, 2016).
Resistor variable pada dasarnya memiliki tipe yang berbeda-beda yakni terdapat
4 tipe resistor variable. Potensiometer ialah tipe resistor variable yang bisa mengatur
suatu nilai resistansi secara langsung. Hal tersebut dikarenakan pada tipe resistor
variable ini telah dilengkapi suatu tuas kontrol yang secara otomatis akan mengatur
nilai resistansinya. Trimer Potensiometer ialah suatu tipe yang pada saat ingin
mengubah nilai resistansi diperlukan beberapa alat bantu seperti obeng skrup, tipe
ketiga yaitu Thermistor yang dapat merubah nilai resistansi secara otomatis
menyesuaikan suatu perubahan suhu yang terjadi disekitar resistor. LDR yakni tipe
salah satu komponen yang termasuk dalam tipe resistor variable dimana pada
komponen ini resistansinya juga akan berubah secara otomatis serta mengikuti
intensitas cahaya yang diterima (Harpan, 2017).
Power supply atau Catu Daya ialah suatu alat yang menjadi sebuah perangkat
pemasok energi listrik untuk setiap beban listrik. Power supply terdapat beberapa
kontruksi rangkaian yang terdiri dari trafo, penyearah, dan penghalus tegangan.
Secara umum apabila terdapat sebuah rangkaian catu daya harus tersusun atas
beberapa komponen utama seperti, transformator, dioda, dan juga kondensator
(Sitohang et al., 2018).
Project Board atau Breadboard ialah dasar konstruksi sebuah sirkuit elektronik
dan merupakan purwarupa atau prototype dari suatu rangkaian elektronik yang nanti
nya akan dibuat. Breadboard sering digunakan untuk merangkai suatu komponen,
karena dengan menggunakan breadboard, pembuatan purwarupa tidak memerlukan
proses menyolder alias langsung tancap. Dikarenakan sifatnya yang solderless alias
tidak memerlukan solder sehingga dapat digunakan kembali dan dengan demikian
sangat cocok digunakan pada tahapan proses pembuatan purwarupa serta
membantu dalam berkreasi dalam desain sirkuit elektronika (Nusyirwan et al., 2019).
3.1.12 LCD
LCD (Liquid Crystal Display) dibuat dengan teknologi CMOS logic yang bekerja
dengan tidak menghasilkan cahaya tetapi bekerja dengan memantulkan cahaya yang
ada di sekelilingnya. Cahaya tersebut nantinya akan dipantulkan terhadap front-lit
atau mentransmisikan cahaya dari back-lit. LCD berfungsi sebagai penampil data baik
dalam bentuk karakter, huruf angka ataupun grafik. LCD ialah lapisan dari campuran
orgnaik antara lapisan kaca bening dengan elektroda transparan indium oksida dalam
bentuk tampilan seven segment. Ketika elektroda diaktifkan dengan tegangan,
molekul organik yang panjang dan silindris menyesuaikan diri dengan elektroda dari
segmennya. Cahaya yang dipantulkan dari LCD tidak dapat melewati molekul yang
telah menyesuaikan diri dan segmen yang diaktifkan berubah menjadi gelap dan
membentuk karakter data yang akan ditampilkan (Kurniawan, 2013).
LCD ialah sebuah lapisan dari sebuah campuran organik yang ada diantara
lapisan kaca bening dengan sebuah elektroda transparan indium oksida yang nanti
akan ditampilkan dalam sebuah seven segment dengan lapisan elektroda pada kaca
belakang. Adapun prinsip kerjanya yaitu apabila suatu LCD diaktifkan dengan
bantuan medan listrik berupa tegangan secara otomatis molekul organik yang
terkandung dalam komponen akan menyesuaikan diri dengan sebuag elektroda dari
segmen. Modul yang terdapat pada lcd nantinya akan berfungsi dalam mengatur dan
menyusun sebuah karakter LCD dengan ukuran 16x2 dan 20x4 (Natsir et al., 2019).
3.1.13 7 Segment
Seven Segment yaitu kumpulan dari sebuah segment yang dapat menampilkan
suatu angka maupun huruf melalui suatu display. Komponen seven segment pada
dasarnya tersusun berdasarkan segment LED yang disusun menyerupai angka 8 dan
disetiap segment terdiri atas beberapa LED. Seven segment memiliki sebuah jenis
konfigurasi dengan jumlah sebanyak 2 jenis yaitu common katoda dan common
anoda. Adapun prinsip kerja dari alat ini ialah sebuah input biner yang dikonversikan
menjadi sebuah decoder baru yang akan membawa sebuah bilangan biner
(Anggreni et al., 2014).
Seven segment juga dapat didefinisikan sebagai sebuah tampilan yang terbentuk
dari tujuh kelompok segment LED (Light Emitting Diode) yang nantinya akan berfungsi
memancarkan cahaya ketika melewati arus listrik yang dilaluinya yang diatur
sedemikian rupa sehingga membentuk angka-angka dari 0 (nol) sampai angka 9
(sembilan). Untuk menampilkan numeris dikenal adanya 7 segment display, yang
sebenarnya adalah 7 buah LED yang disusun sedemikian rupa sehingga membentuk
angka 8, ditambah 1 LED bulat kecil untuk dot (titik), untuk menghidupkan ruas-ruas
LED tersebut sama dengann LED tunggal yaitu memberi arus sekitar 10-20 mA dari
anoda ke kathoda, untuk membentuk angka, diperlukan kombinasi penyalaan LED
sesuai dengan angka yang akan ditampilkan. Tiap segment diberi notasi huruf a, b, c,
d, e, f dan g, serta dt untuk dot (Surahmat dan Fu’ady, 2020).
Kabel Jumper digunakan dalam menyalurkan energy listrik. Sebuah kabel listrik
terdiri dari isolator dan konduktor isolator adalah bahan pembungkus kabel yang biasa
terbuat dari plastik atau karet, sedangakan konduktor terbuat dari tembaga. Kabel ini
akan digunakan untuk menghubungkan antara titik satu dengan titik lainnya didalam
satu project board. Adapun prinsip kerja jumper berdasarkan polaritas dalam
rangkaian. Jumper bisa juga untuk meng- groundkan yaitu dengan cara menancapkan
di arus vertical dan arus horizontal papan project board dan digunakan dalam
merangkai suatu rangkaian percobaan (Maulana dan Rachmat, 2017).
Gambar 3.14 IC
Sumber : Apriani dan Taufik, 2018
Integrated Circuit yaitu sebuah komponen eletronika yang memiliki ciri-ciri yaitu
terdapat kaki mirip seperti binatang kaki seribu, dan komponen ini dapat dipasangkan
atau ditempatkan pada sebuah rangkaian populer maupun rangkaian logika
komputer. Pada dasarnya Integrated Circuit terdapat beberapa jenis dan setiap
jenisnya akan dikelompokkan berdasarkan sebuah kegunaan atau pemakaiannya
serta dapat juga dikelompokkan berdasarkan bahan semikonduktor yang digunakan.
Terdapat 4 jenis dari integrated circuit yang dapat diketahui dalam sebuah rangkaian
seperti RTL yang termasuk jenis ic dari sebuah komponen resistor dan transistor, DTL
yaitu jenis ic yang berasal dari dioda dan transistor, TTL yakni jenis ketiga dari ic yang
berasal dari transistor dan transistor, dan jenis terakhir yaitu ECL yang berasal dari
sebuah penguatan emiter dari beberapa transistor (Aribowo dan Desmira, 2016).
4.1 Kesimpulan
Pada praktikum materi pengenalan alat dilakukan pengamatan mengenai alat-alat
yang akan digunakan selama praktikum berlangsung. Pada praktikum materi ini bertujuan
untuk mengenalkan kepada mahasiswa alat-alat yang umum digunakan dalam suatu
instrument. Pengukuran merupakan proses untuk mendapatkan informasi tentang nilai dari
suatu besaran fisis. Alat ukur inilah yang disebut sebagai instrument pengukuran.
Instrumen yakni alat bantu yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data
dengan cara melakukan pengukuran. Cara ini dilakukan untuk memperoleh data yang
objektif yang nantinya akan diperlukan untuk menghasilkan kesimpulan penelitian yang
objektif pula. Instrumen memegang peranan yang sangat penting dalam menentukan mutu
suatu penelitian. Hal ini dikarenakan validitas atau keaslian data yang diperoleh akan
sangat ditentukan oleh kualitas atau validitas instrumen yang digunakan, di samping
prosedur pengumpulan data yang ditempuh. Terdapat alat-alat yang nanti nya akan
digunakan dalam praktikum berikutnya yaitu sekitar 15 alat. Alat-alat tersebut yakni
meliputi Multimeter, LED, Photodioda, LDR, LM35, Thermocouple, Resistor Pelangi/Tetap,
Resistor Variabel/Tidak Tetap, Power Supply, Project Board, LCD, 7 Segment, Kabel
Jumper, IC (Integrated Circuit) dan Mikrokontroller AT Mega 16.
4.2 Saran
Praktikum sudah dilaksanakan dengan sangat baik. Bagi praktikan yang akan
mengikuti praktikum diharapkan sudah memahami dengan baik materi pada modul dan
video yang sudah diberikan oleh asisten praktikum sebelum praktikum berlangsung. Jika
mengalami kesulitan ataupun memiliki pertanyaan terkait praktikum, praktikan hendaknya
bisa mengajukan pertanyaan tersebut ketika praktikum dilaksanakan agar dapat
memahami materi yang diberikan dengan baik dan dapat mengerjakan laporan dengan
maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul RA, Yuhardi, Rif’ati. 2016. Penggunaan Dioda Jenis Led (Light Emiting Diode) Pada
Pembuatan Sel Surya Sederhana Berbasis Bahan Semikonduktor. Seminar Nasional
Pendidikan 2016, Universitas Jember
Albet M, Ginta PW, Sudarsono A. 2014. Pembuatan Jendela Otomatis Menggunakan Sensor
Cahaya. Jurnal Media Infotama. Vol. 10(1): 8-15
Anggreni N P, Supardi I, Wendri N. 2014. Bel Cerdas Cermat Menggunakan Remote Control
Wirelessberbasis Mikrokontroler At89s52. Buletin Fisika. Vol. 15(2) : 1-5
Apriani Y, Taufik B. 2018. Inverter Berbasis Accumulator Sebagai Alternatif Penghemat Daya
Listrik Rumah Tangga. Jurnal Surya Energy. Vol. 3(1): 203-219
Aribowo D, Desmira. 2016. Implementasi Prototype Pembuatan Alat Pemanas Air Berbasis
Mikrokontroller. Jurnal PROSISKO. Vol. 3(2): 9-13
Azhari MR, Azhar, Kamal M. 2019. Rancang Bangun Sistem Pengendalian Suhu dan Level
Pada Proses Penyulingan Air Laut Menjadi Air Tawar Dengan Metode Boiling. Jurnal
TEKTRO. Vol. 3(2): 113-118
Biolita N O dan Harmadi. 2017. Perancangan Fotobioreaktor mikroalga Chlorella Vulgaris
untuk mengoptimalkan konsentrasi oksigen (O2). Jurnal Fisika Unand. 6(3) : 296 – 305
Cholish, Rimbawati, Hutasuhut AA. 2017. Analisa Perbandingan Switch Mode Power Supply
(SMPS) dan Transformator Linear Pada Audio Amplifier. Jurnal CIRCUIT. Vol. 1(2): 90-
102
Effendrik P, Joelianto G, Sucipto H. 2014. Karateristisasi Thermocouple Dengan
Menggunakan Perangkat Lunak MATLAB-SIMULINK. Jurnal ELTEK. Vol.12(1): 133-145
Fatimang. 2019. Rancang Bangun Sterilisator Bakteri Pada Udara Berbasis Mikrokontroler
Arduino Uno. Jurnal Teknologi Elektrika. Vol. 2(16):63 – 68
Harpan J K. 2017. Rancang Bangun Atap Otomatis Dengan Menggunakan Sensor Hujan
Berbasis Arduino Uno. Tugas Akhir. Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik,
Universitas Muhammadiyah Sumatra Utara
Kalsum, U. 2016. Pengukuran Laju Temperatur Pemanas Listrik Berbasis LM35 DanSistem
Akuisi Data Adc-0804. Jurnal Saintifik. Vol. 2(2): 115-121
Kurniawan E, Suhery C, Triyato D. 2013. Sistem Penerangan Rumah Otomatis Dengan
Sensor Cahaya Berbasis Mikrokontroler. Jurnal Coding Sistem Komputer. Vol. 1(2): 1-10
Kusuma YWJ, Soedajarwanto N, Trisanto A, Despa D. 2015. Rancang Bangun penggerak
Otomatis Panel Surya Menggunakan Sesor Photodioda Berbasis Mikrokontroller Atmega
16. Electrician. Vol 9(1): 11-20
Lapanporo PB. 2011. Prototipe Sistem Telemetri Berbasis Sensor Suhu dan Sensor Asap
untuk Pemantau Kebakaran Lahan. Jurnal POSITRON. Vol. 1(1): 43-49
Maulana E, Purnama RA. 2017. Pemanfaatan Layanan SMS Telepon Seluler Berbasis
Mikrokontroler Atmega328p sebegai Sistem Kontrol Lampu Rumah. Jurnal Teknik
Komputer. 3(1): 93-99
Muda I. 2013. Elektronika Dasar. Penerbit Gunung Samudera. Malang
Mulyanah E, Hellyana CM. 2015. Perancangan Dan Pembuatan Alat Pengering Kerupuk
Otomatis Menggunakan Mikrokontroler Atmega16. Jurnal Evolusi. Vol. 3(2): 43-47
Natsir M, Rendra DB, Anggara ADY. 2019. Implementasi Iot Untuk Sistem Kendali Ac Otomatis
Pada Ruang Kelas Diuniversitas Serang Raya. Jurnal Prosisko. Vol. 6(1) : 69-72
Nawali E D, Sherwin R U A, Sompie, Novi M, Tulung. Rancang Bangun Alat Penguras Dan
Pengisi Tempat Minum Ternak Ayam Berbasis Mikrokontroler Atmega 16. E-Journal
Teknik Elektro dan Komputer, Vol. 4(7): 25-34
Nusyirwan D, Aritonang MD, Perdana PPP. 2019. Penyaringan Air Keruh Menggunakan
Sensor Ldr Dan Bluetooth Hc-05 Sebagai Media Pengontrolan Guna Meningkatkan Mutu
Kebersihan Air Di Sekolah. Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat. Vol. 3(1): 37-
46
Perawati. 2016. Mikrokontroler At Mega8535 Sebagai Pengendali Illuminasi Lampu
Penerangan. Jurnal Ampere. Vol. 1(2): 41-49
Raharjo K. 2011. Pola Intensitas Cahaya Dan Daerah Kerja LED. Skripsi. Program Studi
Fisika, Jurusan Fisika, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
Rahmadiansyah A, Ele O, Merti W, Hanif WN, Rifki F. 2017. Perancangan Sistem Telemetri
untuk Mengukur Intensitas Cahaya Berbasis Sensor Light Dependent Resistor dan
Arduino Uno. Journal of Electrical and Electronic Engineering. Vol. 1(1): 15-21
Sinaulan OM, Rindengan YDY, Sugiarso BA. 2015. Perancangan Alat Ukur Kecepatan
Kendaraan Menggunakan Atmega 16. E – Journal Teknik Elektro Dan Computer. Vol.
1(1): 60-70
Sitohang EP, Dringhuzen JM, Novi ST. 2018. Rancang Bangun Catu Daya Dc Menggunakan
Mikrokontroler Atmega 8535. Jurnal Teknik Elektro Dan Computer. Vol. 7(2):135-141
Sujadmiko M H. 2018. Aplikasi Materi Listrik Dinamis Dalam Pembuatan Alat Peraga Kunci
Elektronik Sederhana. Skripsi. Jurusan Pendidikan Fisika, Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan, Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung
Sundaygara C, Pranata BK, Sayadi M. 2018. Bahan Ajar Percobaan Fisika Materi Listrik
magnet. Media Nusa Creative, Malang
Surahmat A, Fu’ady D. 2020. Imulasi Rangkaian Seven Segment Menggunakan Multisim Pada
Pembelajaran Rangkaian Elektronika Analog dan Digital di SMKS Informatika Sukma
Mandiri. Jurnal of Innovation and Future Technology. Vol. 2(1): 15-28
Tantowi D, Kurnia Y. 2020. Simulasi Sistem Keamanan Kendaraan Roda Dua Dengan
Smartphone dan GPS Menggunakan Arduino. Jurnal Algor. Vol. 1(2): 9-15
Tsauqi A K, Murtezha H E, Ivander M, Venas M H, Annisa Tsalsabila, Fadhilah C, Titin Y, Putri
T, Irzaman. 2016. Saklar Otomatis Berbasis Light Dependent Resistor (Ldr) Pada
Mikrokontroler Arduino Uno. Seminar Nasional Fisika (E-Journal) SNF 2016, Universitas
Negeri Jakarta
Vrileuis A. 2013. Pemantau Lalu Lintas Dengan Sensor LDR Berbasis Mikrokontroler
ATmega16. Jurnal Rekayasa Elektrika. Vol. 10(3): 142-146
Yuniarti, Umar K. 2017. Pengembangan Media Pembelajaran Instrumentasi dan Pengukuran
Menggunakan Trainer Board Measurement. Prosiding Seminar Hasil Penelitian (SNP2M)
2017 (pp.105-110)
LAMPIRAN
LAMPIRAN TAMBAHAN
SCREENSHOOT VIDEO
➢ AWAL
➢ TENGAH
➢ AKHIR