Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

ILMU AKIDAH
( MATERI IMAN KEPADA HARI AKHIR/ HARI
KIAMAT)

OLEH
AULIA RAMADANI BURHANUDDIN

NURUL FADHILLAH

MUHAMMAD RUSYDI NUGERAHA

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSITUT AGAMA ISLAM NEGERI
PAREPARE

2021

i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada tuhan yang Maha Esa, atas berkat rahmat, kasih dan
karunianya kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik.

Penyusunan makalah ini disusun untuk memenuhi tugas salah satu mata kuliah umum di
Institut Agama Islam Negeri Pare – Pare yaitu Ilmu Akidah . Selain itu juga tujuan dari
penyusunan makalah ini untuk menambah wawasan tentang iman kepada hari kiamat yang
tentunya menjadi judul utama makalah ini.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas tentang iman kepada
hari kiamat kepada pembaca, khususnya mahasiswa IAIN Pare – Pare. Kami sadar betul
bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kami menerima kritik dan saran
dari pembaca agar pembuatan makalah selanjutnya dapat menjadi lebih baik. Untuk itu
kami mengucapkan terimah kasih banyak, dan harapan kami semoga makalah ini dapat
membantu proses perkuliahan serta dapat bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan
peningkatan ilmu pengetahuan untuk kami semua.

Sidrap,6 Desember 2021

Kelompok 4

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................................................................... i

DAFTAR ISI .......................................................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................................................... 1

1.3 Tujuan Pembahasan .................................................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................................................................... 2

IMAN KEPADA HARI AKHIR ................................................................................................................... 2

A. Pengertian iman kepada hari kiamat................................................................. 2

B. Pokok – pokok keimanan kepada hari kiamat................................................. 3

C. Tanda – tanda munculnya hari kiamat ................................................................. 8

D. Ganjaran bagi orang yang tidak percaya kepada hari kiamat........................ 12

E. Golongan manusia yang berhak mendapatkan safaat oleh Nabi ................. 13

BAB III PENUTUP ......................................................................................................................................... 14

A.Kesimpulan .................................................................................................................................... 14

B.Saran ................................................................................................................................................ 14

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................................................... 15


BAB I
PENDAHULUAN
1..1 Latar Belakang

Perlukah bukti tentang adanya hari akhir? Kehidupan sesudah mati pasti adanya.
Bukankah makhluk yang termulia adalah makhluk yang berjiwa? Bukankah yang
termulia di antara mereka adalah yang memiliki kehendak dan kebebasan memilih?
Kemudian yang termulia dari kelompok ini adalah yang mampu melihat jauh ke depan,
serta mempertimbangkan dampak kehendak dan pilihan-pilihannya. Demikian logika
kita berkata. Dari sini pula jiwa manusia memulai pertanyaan-pertanyaan baru.
Sudahkah manusia melihat dan merasakan akibat perbuatan-perbuatan mereka yang
didasarkan oleh kehendak dan pilihan mereka itu? Sudahkah yang berbuat baik
memetik buah perbuatannya? Sudahkah yang berbuat jahat menerima nista
kejahatannya? Jelas tidak, atau belum, bahkan alangkah banyak manusia-manusia baik
yang teraniaya, dan sementara banyak pula orang-orang jahat yang menikmati
gemerlap dunia.
Hari akhir pasti datang meskipun tidak ada satu pun makhluk yang mengetahui
waktu kedatangannya dengan pasti. Adanya hari akhir atau hari kiamat telah dijelaskan
dalam ayat-ayat Al-Qur’an dan ia termasuk bagian rukun iman. Sebagai umat Islam kita
harus beriman kepada hari akhir atau hari kiamat. Keimanan kepada hari akhir akan
tercermin dalam tingkah laku dan perbuatan seseorang. Jika mengaku sebagai orang
beriman, kita harus beriman kepada hari akhir dan menerapkan keimanan tersebut
dalam kehidupan sehari-hari
1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian hari kiamat
2. Untuk mengetahui Pokok – pokok keimanan kepada hari kiamat
3. Untuk mengetahui Tanda – tanda munculnya hari kiamat
4. Untuk mengetahui Ganjaran bagi orang yang tidak percaya kepada hari kiamat
5. Untuk mengetahui Golongan manusia yang berhak mendapatkan safaat oleh Nabi

1.3 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian hari kiamat ?
2. Apa Pokok – pokok keimanan kepada hari kiamat ?
3. Bagaimana Tanda – tanda munculnya hari kiamat ?
4. Apa saja Ganjaran bagi orang yang tidak percaya kepada hari kiamat ?
5. Siapa saja Golongan manusia yang berhak mendapatkan safaat oleh Nabi /
BAB I
PENDAHULUAN

A. Pengertian Iman Kepada Hari akhir


Iman kepada hari akhir adalah mempercayai dan meyakini akan adanya
kehidupan yang kekal dan abadi setelah kehidupan dunia yang fana ini. Beriman kepada
hari akhir adalah meyakini dengan sepenuh hati hahwa hari akhir itu pasti akan terjadi
atas kehendak Allah swt., tidak satu makhluk pun yang mengetahui kapan terjadinya
hari akhir, hanya Allah swt. Yang mengetahuinya," Manusia sejak dari Nabi Adam as
sampai akhir zaman akan dibangkitkan kembali dari alam kuburnya untuk menerima
keadilan yang sebenarnya.

Firman Allah sebagai berikut: Arinya: Dan Serunggulnya hari kiamat itu pastilah
datang, tak ada keraguan padanya; dan bahwasanya Allah membangkitkan semua orang
di dalam kubur. "(AI-Hajj: 7)

Dari ayat di atas dapat dijelaskan bahwa hari kiamat pastilah akan terjadi dan
pada hari itu akan datang tanpa seorangpun yang mengetahuinya. Dijelaskan pula
bahwa pada hari itu akan dibangkitkan seluruh makhluk yang sudah mati dari kuburnya
(yaumul ba 'as).

Terjadinya hari kiamat, diawali oleh tiupan sangkakala oleh malikat israfil.
Tiupan sangkakala yang pertama sebagai pertanda musnahnya seluruh alam semesta
ini. Pada saat itu, seluruh makhluk yang ada di bumi akan binasa. Begitu juga manusia,
tumbuhan, binatang, gunung, lautan, dan langit. Semuanya akan hancur lebur
sedangkan pada tiupan sangkakala yang kedua adalah sebagai pertanda hahwa manusia
kembali dibangkirkan oleh Allah swt. dari alam kuburnya. untuk menerima pengadilan
Allah yang Maha Adil.

Iman kepada hari akhir hukumnya wajib dan kedudukannya dalam agama
merupakan salah satu di antara rukun iman yang enam. Banyak sekali
Allah Ta’ala menggandengkan antara iman kepada Allah dan iman kepada hari akhir,
karena barangsiapa yang tidak beriman kepada hari akhir, tidak mungkin akan beriman
kepada Allah. Orang yang tidak beriman dengan hari akhir tidak akan beramal, karena
seseorang tidak akan beramal kecuali dia mengharapkan kenikmatan di hari akhir dan
takut terhadap adzab di hari akhir.

Disebut hari akhir karena pada hari itu tidak ada hari lagi setelahnya, saat itu
merupakan tahapan yang terakhir. Keimanan yang benar  terhadap hari akhir
mancakup tiga hal pokok yaitu mengimani adanya hari kebangkitan, mengimani
adanya hisaab (perhitungan) dan jazaa’ (balasan), serta mengimani tentang surga dan
neraka. Termasuk juga keimanan kepada hari akhir adalah mengimani segala peristiwa
yang akan terjadi setelah kematian seperti  fitnah kubur, adzab kubur, dan nikmat
kubur.

B. Pokok-Pokok Keimanan Kepada Hari Akhir

Mengimani Adanya Hari Kebangkitan

Hari kebangkitan adalah hari dihidupkannya kembali orang yang sudah mati
ketika ditiupkannya sangkakala yang kedua. Kemudian manusia akan berdiri
menghadap Rabb semesta alam dalam keadaan telanjang tanpa alas kaki, telanjang
tanpa pakaian, dan dalam keadaan tidak disunat. Allah Ta’ala berfirman,

ٍ ‫ب َك َما بَد َْأنَآ أَ َّو َل خَ ْل‬


}104{ َ‫ َو ْعدًا َعلَ ْينَآ إِنَّا ُكنَّا فَا ِعلِين‬5ُ‫ق نُّ ِعي ُده‬ ْ ‫يَوْ َم ن‬
ِ ُ‫َط ِوي ال َّس َمآ َء َكطَ ِّي الس ِِّجلِّ لِ ْل ُكت‬

“Yaitu) pada hari Kami gulung langit sebagai menggulung lembaran – lembaran
kertas. Sebagaimana Kami telah memulai panciptaan pertama begitulah Kami akan
mengulanginya. Itulah suatu janji yang pasti Kami tepati; sesungguhnya Kamilah yang
akan melaksanakannya.” (QS. Al Anbiyaa’:104)

Hari kebangkitan merupakan kebenaran yang sudah pasti. Ditetapkan oleh Al


Quran, As Sunnah dan Ijmaa’ (konsensus) kaum muslimin. Allah Ta’ala berfirman,

}16{ َ‫} ثُ َّم إِنَّ ُك ْم يَوْ َم ْالقِيَا َم ِة تُ ْب َعثُون‬15{ َ‫ك لَ َميِّتُون‬


َ ِ‫ثُ َّم إِنَّ ُكم بَ ْع َد َذل‬

“Kemudian, sesudah itu, sesungguhnya kamu sekalian benar-benar akan mati(15).


Kemudian, sesungguhnya kamu sekalian akan dibangkitkan (dari kuburmu) di hari
kiamat.(16)” (QS. Al Mukminun:15-16)

Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salaam bersabda :


‫يحشر الناس يوم القيامة حفاة عراة غرال‬

“Pada hari kiamat, seluruh manusia akan dikumpulkan dalam keadaan tanpa alas
kaki, telanjang, dan tidak disunat”

Kaum muslimin juga telah sepakat mengenai kepastian adanya hari kebangkitan
ini.

Mengimani Adanya Hari Perhitungan dan Pembalasan

Termasuk perkara yang harus diimani berkenaan dengan hari akhir adalah
mengimani adanya hari  perhitungan dan pembalasan. Seluruh amal perbuatan setiap
hamba akan dihisab dan diberi balasan. Hal ini juga telah ditetapkan oleh Al Quran, As
Sunnah dan ijmaa’ kaum muslimin.

Allah Ta’ala berifrman,

}26{ ‫} ثُ َّم إِ َّن َعلَ ْينَا ِح َسابَهُم‬25{ ‫إِ َّن إِلَ ْينَآ إِيَّابَهُ ْم‬

“Sesungguhnya kepada Kami-lah kembali mereka(25). kemudian sesungguhnya


kewajiban Kami-lah menghisab mereka.” (QS. Al Ghasiyah:25-26)

َ‫بِين‬5‫اس‬
ِ ‫َاح‬ ْ ُ‫ازينَ ْالقِ ْسطَ لِيَوْ ِم ْالقِيَا َم ِة فَالَ ت‬
َ ‫ رْ د ٍَل أَتَ ْينَا بِهَا َو َكفَى بِن‬5َ‫ا َل َحبَّ ٍة ِّم ْن خ‬5َ‫ظلَ ُم نَ ْفسٌ َش ْيئًا َوإِن َكانَ ِم ْثق‬ ِ ‫ض ُع ْال َم َو‬
َ َ‫َون‬
}47{

“Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, maka tiadalah
dirugikan seseorang barang sedikitpun. Dan jika (amalan itu) hanya seberat biji sawipun
pasti Kami mendatangkan (pahala)nya. Dan cukuplah Kami sebagai pembuat
perhitungan.” (QS. Al Anbiyaa’:47)

Telah shahih dari Nabi shalallahu ‘alaihi wa salaam, beliau bersabda,

‫إن‬5‫يئا ف‬5‫يئة فلم يعملها لم تكتب ش‬5‫را ومن هم بس‬5‫ومن هم بحسنة فلم يعملها كتبت له حسنة فإن عملها كتبت له عش‬
‫عملها كتبت سيئة واحدة‬

“Barangsiapa yang berniat melakukam suatu kebaikan, lalu mengerjakannya,


maka Allah telah menulisnya sepuluh hingga tujuh ratus kebaikan, bahkan sampai
kelipatan yang lebih banyak lagi. Sedangkan barangsiapa yang berniat melakukan
keburukan, lalu mengerjakannya, maka Allah hanya akan menulisnya satu keburukan
saja“ .

Kaum muslimin juga telah bersepakat tentang adanya hari perhitungan dan
pembalasan. Dan ini sesuai dengan  tuntutan hikmah Allah Ta’ala.

Mengimani Adanya Surga dan Neraka

Hal lain yang harus diimani seorang muslim adalah tentang surga dan neraka.
Keduanya merupakan tempat kembali yang abadi bagi makhluk. Surga adalah kampung
kenikmatan yang dipersiapkan oleh Allah Ta’ala bagi orang-orang yang beriman.
Sedangkan neraka adalah hunian yang penuh dengan adzab yang dipersiapkan oleh
Allah Ta’ala untuk orang-orang kafir. Allah Ta’ala berfirman :

}14{ ‫} َوإِ َّن ْالفُجَّا َر لَفِي َج ِح ٍيم‬13{ ‫إِ َّن ْاألَب َْرا َر لَفِي ن َِع ٍيم‬

“Sesungguhnya orang-orang yang banyak berbakti benar-benar berada dalam


syurga yang penuh keni’matan. dan sesungguhnya orang-orang yang durhaka benar-
benar berada dalam neraka” (Al Infithaar:13-14)

Berkaitan dengan surga dan neraka, ada beberapa hal penting yang merupakan
keyakinan ahlus sunnah yang membedakannya dengan ahlul bid’ah :

Pertama: Surga dan Neraka Benar Adanya

Keberadaan surga dan nereka adalah haq (benar adanya). Tidak ada keraguan di


dalamnya. Neraka disediakan bagi musuh-musuh Allah, sedangkan surga dijanjikan bagi
wali-wali Allah. Penyebutan tentang surga dan neraka dalam Al Quran dan As Sunnah
sangatlah banyak. Terkadang disebutkan tentang kondisi penduduk surga dan neraka.
Terkadang disebutkan tentang janji kenikmatan surga dan adzab di neraka. Terkadang
disebutkan dorongan agar bersemangat meraih surga dan ancaman dari neraka.
Demikian pula As Sunnah banyak menyebutkan tentang surga dan neraka. Itu semua
menunjukkan bahwa keberadaan surga dan neraka adalah benar adanya.
Kedua: Surga dan Neraka Sekarang Sudah Ada

Ahlus sunnah telah sepakat bahwa keduanya merupakan makhluk Allah yang


telah ada sekarang. Hal ini bertentangan denga
keyakinan mu’tazilah dan qodariyah yang lebih mengedepankan akal mereka. Adapun
dalilnya adalah firman Allah,

}133 { َ‫ض أُ ِعدَّتْ لِ ْل ُمتَّقِين‬


ُ ‫اواتُ َو ْاألَ ْر‬
َ ‫س َم‬ ُ ‫سا ِرعُوا إِلَى َم ْغفِ َر ٍة ِّمن َّربِّ ُك ْم َو َجنَّ ٍة ع َْر‬
َّ ‫ض َها ال‬ َ ‫َو‬

“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang
luasnya seluas langit dan bumi yang telah  disediakan untuk orang-orang yang
bertakwa” (QS. Ali Imran:133)

Tentang neraka Allah berfirman,

}131{ َ‫واتَّقُوا النَّا َر الَّتِي أُ ِعدَّتْ لِ ْل َكافِ ِرين‬

“Dan peliharalah dirimu dari api neraka, yang telah disediakan untuk orang-


orang yang kafir” (QS. Ali Imran:131)

Diriwayatkan juga bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah melihat


Sidratul Muntaha, kemudian melihat dan masuk ke dalam surga. Hal ini terjadi ketika
beliau Isra’ Mi’raj.

Ketiga: Penciptaan Surga  dan Neraka Sebelum Penciptaan Makhluk

Dalilnya adalah firman Allah Ta’ala,

}19{ َ‫ش ْئتُ َما َوالَتَ ْق َربَا َه ِذ ِه الش ََّج َرةَ فَتَ ُكونَا ِمنَ الظَّالِ ِمين‬ ُ ‫س ُكنْ أَنتَ َوز َْو ُجكَ ا ْل َجنَّةَ فَ ُكالَ ِمنْ َح ْي‬
ِ ‫ث‬ ْ ‫َويَائَا َد ُم ا‬

“(Dan Allah berfirman): “Hai Adam bertempat tinggallah kamu dan isterimu di
surga serta makanlah olehmu berdua (buah-buahan) di mana saja yang kamu sukai, dan
janganlah kamu berdua mendekati pohon ini, lalu menjadilah kamu berdua termasuk
orang-orang yang zalim.”” (QS. Al A’raf: 19)
Surga ada setelah ditiupkannya ruh pada diri Adam. Hal ini menunjukkan surga
sudah ada sebelum penciptaan Adam.

Keempat: Surga dan Neraka  Sudah Ditentukan Siapakah Yang Akan Menjadi
Penghuninya

Dalilnya adalah firman Allah Ta’ala,

ِ ‫َولَقَ ْد َذ َر ْأنَا لِ َج َهنَّ َم َكثِي ًرا ِمنَ ا ْل ِجنِّ َو ْا ِإلن‬


‫س‬

“Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari
jin dan manusia … ”(QS. Al A’raf: 179)

Dari ‘Aisyah, Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam bersabda,

‫إن هللا خلق للجنة أهال خلقهم لها وهم في أصالب آبائهم وخلق للنار أهال خلقهم لها وهم في أصالب آبائهم‬

“… Sesungguhnya Allah telah menciptakan para penghuni untuk jannah. Allah


telah menentukan mereka sebagai penghuninya, sedangkan mereka masih dalam tulang
sulbi bapak-bapak mereka. Allah juga telah menciptakan para penghuni bagi neraka.
Allah telah menentukan mereka sebagai penghuninya, padahal mereka masih dalam
tulang sulbi bapak-bapak mereka”

Kelima: Surga dan Neraka Kekal Abadi

Allah Ta’ala berfirman,

{ ‫ ُذو ٍذ‬c‫ َر َم ْج‬c‫آ ًء َغ ْي‬cَ‫آ َء َربُّكَ َعط‬c‫اش‬ ُ ‫ َما َواتُ َو ْاألَ ْر‬c‫الس‬
َ ‫ض إِالَّ َم‬ َّ ‫ت‬ ُ َ‫َوأَ َّما الَّ ِذين‬
ِ ‫ادَا َم‬c‫ ِدينَ فِي َها َم‬cِ‫ ِعدُوا فَفِي ا ْل َجنَّ ِة َخال‬c‫س‬
}108

“Adapun orang-orang yang berbahagia, maka tempatnya di dalam surga, mereka


kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu menghendaki (yang
lain); sebagai karunia yang tiada putus-putusnya.” (Huud:108)

Rasulullah shalallhu ‘alaihi wa sallam bersabda,


‫دا‬5‫ينادي مناد إن لكم أن تصحوا فال تسقموا أبدا وإن لكم أن تحيوا فال تموتوا أبدا وإن لكم أن تشبوا فال تهرموا أب‬
} ‫وإن لكم أن تنعموا فال تبأسوا أبدا فذلك قوله عز وجل { ونودوا أن تلكم الجنة أورثتموها بما كنتم تعملون‬

“Datanglah suara berkumandang :Wahai ahli surga, sesungguhnya kamu sekalian


akan sehat dan tak pernah sakit. Kamu sekalian akan menjadi muda belia dan tak pernah
tua lagi. Dan kalian pun akan hidup dan tak akan pernah mati.”.

Keyakinan tentang surga dan neraka di atas, terangkum dalam perkataan yang
disampaikan oleh Imam Abu Ja’far At Thahawy rahimahullah dalam kitab beliau al
‘Aqidah Ath Thahawiyah, beliau menjelaskan,

‫ َو َخلَ قَ لَ ُه َم ا‬،‫الخ ْل ِق‬ َ ‫الج َّن َة َوال َّن‬


َ َ ‫ار َق ْب ل‬ ِ ‫ان أَ َب ًدا َوال َتبِ ْي َد‬
َ َ‫ َف إِنَّ هللاَ َت َع الَى َخلَ ق‬،‫ان‬ ِ ‫الج َّن ُة َوال َّنا ُر َم ْخلُ ْو َق َت‬
ِ ‫ الَ َت ْف َن َي‬،‫ان‬ َ ‫َو‬
،ً‫أَهْ ال‬

“Surga dan neraka merupakan dua makhluk yang tidak akan punah dan binasa.


Sesungguhnya Allah telah menciptakan keduanya sebelum penciptaan makhluk lainnya
dan Allah juga telah menentukan siapakah penghuninya…”.

Mengimanai Fitnah, Adzab, dan Nikmat Kubur

Dalil perkara ini sangat gamblang dan jelas. Allah Ta’ala menerangkannya di


banyak tempat dalam Al Quran. Demikian pula penjabaran dari Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam tentang masalah ini sangat banyak dan mencapai derajat mutawatir.
Allah Ta’ala berfirman,

َ ‫ َذ‬cَ‫ ز َْونَ ع‬c‫و َم ت ُْج‬c


‫و ِن‬c‫اب ا ْل ُه‬ َ ُ‫سطُوا أَ ْي ِدي ِه ْم أَ ْخ ِر ُجوا أَنف‬
ْ َ‫س ُك ُم ا ْلي‬ ِ ‫ت َوا ْل َمالَئِ َكةُ بَا‬ ِ ‫َولَ ْوتَ َرى إِ ِذ الظَّالِ ُمونَ فِي َغ َم َرا‬
ِ ‫ت ا ْل َم ْو‬
}93{ َ‫ستَ ْكبِرُون‬
ْ َ‫ق َو ُكنتُ ْم عَنْ َءايَاتِ ِه ت‬ ِّ ‫بِ َما ُكنتُ ْم تَقُولُونَ َعلَى هللاِ َغ ْي َر ا ْل َح‬

“…Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat di waktu orang-orang yang


zalim berada dalam tekanan sakratul maut, sedang para malaikat memukul dengan
tangannya, (sambil berkata): “Keluarkanlah nyawamu” Di hari ini kamu dibalas dengan
siksa yang sangat menghinakan, karena kamu selalu mengatakan terhadap Allah
(perkataan) yang tidak benar dan (karena) kamu selalu menyombongkan diri terhadap
ayat-ayatNya.” (QS. Al An’am: 93).
Adapun dalil tentang adanya siksa kubur adalah tentang kisah pertanyaan
malaikat di alam kubur kepada mayit tentang Rabbnya, agamanya, dan nabinya.
Allah Ta’ala lalu meneguhkan orang-orang yang beriman dengan kata-kata yang
mantap, sehingga dengan kemantapannya ia menjawab, ”Rabbku adalah Allah, agamaku
Islam, dan nabiku adalah Nabi Muhammad”. Sebaliknya Allah menyesatkan orang-orang
yang dzalim. Orang yang kafir hanya bisa menjawab, ”Hah…hah!Aku tidak tahu”
sementara itu orang munafik atau orang yang ragu menjawab :” Aku tidak tahu. Aku
dengar orang-orang mengatakan sesuatu, lalu aku ikut pula mengaatkannya”

Faedah Iman yang Benar

Keimanan yang benar akan memberikan faedah yang bermanfaat. Demikian pula
keimanan yang benar terhadap hari akhir akan memberikan manfaat yang besar, di
antaranya :

1. Merasa senang dan bersemangat dalam melakukan kataatan dengan


mengharapkan pahalanya kelak di ahri akhir.
2. Merasa takut ketika melakukan kemaksiatan dan tidak suka kembali pada
maksiat karena khawatir mendapat siksa di hari akhir.
3. Hiburan bagi orang-orang yang beriman terhadap apa yang tidak mereka
dapatkan di dunia dengan mengharapkan kenikmatan dan pahala di akhirat.

Demikian penjelasan singkat tentang pokok-pokok keimanan kepada hari akhir.


Terdapat banyak perincian yang harus kita imani dari hal-hal yang pokok tersebut.
Insya Allah akan dijelaskan lebih rinci dalam kesempatan lain. Semoga Allah
meneguhkan iman kita hingga ajal menjemput kita. Wallahul muwafiq

C. Tanda – tanda hari kiamat

1. Kiamat Kecil

Agama Islam telah menjelaskan kiamat dibagi menjadi dua yaitu kiamat sugro
dan kiamat kubro. Kiamat sugro adalah nama lain dari kiamat kecil. Tanda kiamat kecil
sendiri adalah tanda yang sudah mendahului kiamat dalam kurun waktu lama. Kiamat
ini juga dianggap sesuatu yang biasa.
Ada begitu banyak tanda-tanda kiamat kecil, bahkan terkadang bisa dijumpai di
kehidupan ini. Beberapa tanda-tanda kiamat kecil juga sudah ada sejak zaman Nabi
Muhammad SAW dan para sahabatnya. Seperti diutusnya Nabi Muhammad SAW
sebagai Rasul.

Hal ini karena Nabi Muhammad SAW merupakan Nabi terakhir serta tidak akan
ada lagi Rasul atau Nabi setelah beliau. Selain itu, wafatnya Nabi Muhammad SAW juga
menjadi salah satu tanda-tanda kiamat kecil. Kedua peristiwa tersebut membuktikan
jika tanda-tanda kiamat kecil telah ada sejak zaman Rasulullah SAW.

Tanda-Tanda Kiamat Kecil

1. Kerap terjadi bencana alam seperti gempa bumi, tanah longsor dan lain
sebagainya
2. Negara Arab menjadi padang rumput dan sungai
3. Waktu yang berlalu terasa semakin singkat
4. Bulan sabit terlihat besar
5. Orang baik menjadi berkurang namun yang jahat semakin bertambah banyak
6. Manusia mewarnai rambut di kepalanya dengan warna hitam agar terlihat lebih
muda
7. Munculnya gaya hidup mewah dan manja di kalangan umat Islam
8. Saling berlomba-lomba meninggikan bangunan
9. Pria menyerupai wanita dan wanita menyerupai pria
10. Terjadi banyak kasus pembunuhan

2. Kiamat Besar

Setelah mengenal tanda-tanda kiamat kecil, ada baiknya juga mengetahui apa itu
kiamat besar dan tanda-tandanya. Kiamat besar ini dikatakan akan memunculkan
sejumlah tanda-tanda sebelum akhirnya terjadi. Menurut sebuah hadist dari Huzaifah
bin Asid Al-Ghifari ra. berkata:

"Datang kepada kami Rasulullah SAW dan kami pada waktu itu sedang
berbincang-bincang. Lalu beliau bersabda: "Apa yang kamu perbincangkan?" Kami
menjawab: "Kami sedang berbincang tentang hari kiamat"."
Lalu Nabi SAW bersabda: "Tidak akan terjadi hari kiamat sehingga kamu melihat
sebelumnya sepuluh macam tanda-tandanya".

Kemudian beliau menyebutkannya: "Asap, Dajjal, binatang besar, terbit matahari


dari tempat tenggelamnya, turunnya Isa bin Maryam Alaihissalam, Ya’juj dan Ma’juj, tiga
kali gempa bumi, sekali di timur, sekali di barat dan yang ketiga di Semenanjung Arab
yang akhir sekali adalah api yang keluar dari arah negeri Yaman yang akan menghalau
manusia ke Padang Mahsyar mereka." (HR Muslim)

Tanda-Tanda Kiamat Besar

1) Munculnya Imam MahdI

Kemunculan Imam Mahdi menjadi salah satu tanda datangnya akhir


zaman. Hal ini seusia dengan hadits riwayat Al Hakim, Rasulullah SAW bersabda,
"Imam Mahdi akan keluar di akhir umatku. Allah akan menurunkan hujan, akan
menumbuhkan tanaman di muka bumi, harta akan dibagi secara merata.
Binatang ternak akan semakin banyak, begitu juga umat akan bertambah besar.
Imam Mahdi hidup selama 7 atau 8 tahun."

2) Kemunculan Dajjal
Kemunculan Dajjal merupakan salah satu tanda dari kiamat besar.
Diceritakan, dia hanya memiliki satu mata dengan mata sebelah kanan buta.
Selain itu, dajjal juga membawa fitnah besar yang akan merenggut keimanan
seseorang. Sehingga banyak orang yang akan mendengar seruannya.
3) Binatang Besar
Dalam ayat Al-Quran mengatakan akan ada binatang besar yang hadir di
bumi untuk menunjukkan kekuasaan Allah SWT. "Dan apabila perkataan telah
jatuh atas mereka, Kami keluarkan sejenis binatang melata dari bumi yang akan
mengatakan kepada mereka bahwa sesungguhnya manusia tidak yakin kepada
ayat-ayat Kami". (Qs. An Naml ayat 82).
4) Matahari Terbit dari Barat
Tanda kiamat besar yang keempat yakni matahari yang akan terbit dari
arah barat atau arah terbenam.
5) Turunnya Nabi Isa AS
Dalam surat Ali Imran ayat 55 mengatakan bahwa Nabi Isa AS tidaklah
dibunuh oleh orang-orang Yahudi. Melainkan Allah SWT mengangkat Nabi Isa AS
ke langit. Saat hari kiamat besar terjadi, nantinya Nabi Isa AS akan diturunkan
kembali ke bumi untuk membunuh Dajjal
6) Ya’juj dan Ma’juj
Ya’juj dan Ma’juj adalah dua suku yang akan muncul pada akhir zaman.
Mereka diceritakan mempunyai kekuatan sebagai perusak dan penghancur
kehidupan di muka bumi. Mereka juga akan berperang melawan Nabi Isa AS
beserta dengan pasukannya di bukit Thursina.
7) Tiga Penenggelaman Bumi
Pada hari kiamat diceritakan akan terjadi penenggalaman daratan di
muka bumi. Di mana meliputi wilayah bumi bagian barat, timur serta jazirah
Arab.
8) Munculnya Api yang Mengumpulkan Manusia
Kiamat terjadi saat api keluar dari Yaman di mana akan menggiring
manusia ke Syam. Sesuai dengan hadist berikut ini: "Kiamat tidak akan terjadi
sampai keluar api di tanah Hijaz, yang akan menerangi leher onta daerah Bushra".
(HR. Bukhari 7118 & Muslim 2902).
9) Kehancuran Kakbah
Tanda-tanda kiamat yang terakhir adalah hancurnya Kakbah. Hal itu
sesuai dalam hadits riwayat Hakim dan Abu Ya'la, oleh Abu Sa'id Al Khudri RA,
"Hari kiamat tidak akan terjadi sebelum Kakbah ini tidak lagi didatangi orang
untuk menunaikan ibadah haji."
Dalam hadits riwayat Muslim dan Bukhari, dari Abu Hurairah RA, Rasulullah
SAW bersabda, "Kakbah diruntuhkan oleh Dzu Suwaiqatain dari Habasyah."

D. Ganjaran bagi orang yang tidak percaya kepada hari kiamat


dan cara mengatasi ganjaran tersebut
 Rusak imannya / keluar dari islam

Orang yang tak beriman pada hari akhir dianggap keluar dari keislamannya
karena beriman pada hari akhir merupakan salah satu rukun iman yang harus
dipenuhi dan dijalankan oleh setiap muslim, sebagaimana perkataan nabi dalam
hadisnya yang shahih.

 Termasuk orang yang merugi

Orang yang percaya al quran tentu akan yakin dan beriman pada hari akhir.
mengapa? karena dalam surah al baqoroh ayat 3 disebutkan bahwa orang yang
beruntung (muflih) adalah orang yang percaya kepada yang ghoib, melaksanakan
sholat, berzakat, beriman pada kitab kitab sebelum quran, dan percaya pada hari
akhir.

 Tidak punya tujuan hidup

Bagi orang yang tak percaya pada hari akhir, artinya ia tak percaya pada semua
pertanggung jawaban dari perbuatan yang telah ia lakukan selama hidup di dunia.
Oleh karena itu, orang yang tak beriman pada hari akhir, tak punya tujuan hidup.
Maksudnya ia hidup untuk dunia, yang tak lama lagi akan ditinggalkannya.

 Merasa hidup bebas

Orang yang tak beriman pada hari akhir, ia ingin hidup bebas, seakan akan tak
ada malaikat yang mencatat setiap perbuatannya. Percayalah teman, tidak ada
manusia yang bisa hidup bebas melakukan apapun yang ia sukai dan inginkan di
dunia ini. Ia akan terkekang, baik oleh fikirannya, oleh hukum negara, maupun
hukum agama, maupun adat dan budaya ditempat ia tinggal.

 Masuk kedalam Neraka

Karena syarat orang yang beriman salah satunya adalah percaya hari akhir,
maka yang tidak beriman(percaya) pada hari akhir niscaya akan masuk neraka
karena rusaknya iman yang ia miliki dan secara tak langsung mengingkari al quran,
seperti yang dijelaskan di poin 1 dan 2 tadi.

Cara mengatasi ganjaran tersebut

1. Selalu Berusaha Menjadi Lebih Baik


Seseorang yang beriman kepada hari akhir akan berusaha menjadi lebih
baik dari hari-hari yang telah terlewati. Jika kemarin ia melaksanakan satu
kebaikan, hari ini akan berusaha untuk melakukan dua atau lebih kebaikan.
Seseorang yang beriman kepada hari akhir menginginkan hari ini lebih baik dari
hari kemarin dan hari esok harus lebih baik dari hari ini. Jika hari kemarin lebih
baik dari hari ini berarti seseorang termasuk golongan orang yang merugi.
2. Tidak Silau pada Gemerlap Dunia
Dunia dan seluruh isinya menawarkan kenikmatan sesaat. Orang-orang
yang tidak menyadari akan tertipu oleh gemerlapnya dunia, mereka akan
terseret dan tenggelam dalam kemegahan sesaat. Mereka lupa bahwa dunia
hanya sementara. Mereka yang kaya bisa silau dengan kekayaan yang dititipkan
kepadanya. Mereka yang miskin dapat melupakan tujuan penciptaannya karena
kemiskinannya. Hanya orang-orang yang beriman dan menyadari bahwa dunia
ini hanya sementara yang tidak tertipu oleh gemerlapnya dunia. Kekayaan
merupakan suatu hal yang patut disyukuri. Kemiskinan yang datang tentunya
tidak diharapkan. Kaya atau miskin merupakan cobaan dari Allah Swt.
3. Tidak Iri atas Nikmat Orang Lain
Allah memberikan nikmat yang berbeda-beda kepada manusia. Ada
manusia yang dikaruniai nikmat berupa kekayaan. Ada yang dikaruniai nikmat
berupa keturunan, kecerdasan, keberuntungan, dan lain sebagainya. Terhadap
nikmat yang diperoleh orang lain kita tidak boleh merasa iri. Iri dapat berupa
sikap tidak rela orang lain mendapat nikmat dan ingin agar nikmat tersebut
beralih kepadanya.
4. Bersikap Rendah Hati
Bersikap rendah hati terhadap apa pun yang dimiliki merupakan perilaku
terpuji. Rendah hati berbeda dengan rendah diri. Orang yang rendah hati
menyadari bahwa segala sesuatu yang dimiliki hanya titipan Allah Swt. Titipan
yang setiap saat dapat diambil oleh pemiliknya. Oleh karena itu, seseorang yang
rendah hati tidak pernah sombong dengan sesuatu yang dititipkan kepadanya. Ia
merasa tidak patut bersikap sombong dan berbangga diri terhadap titipan Allah.
5. Menghindari Sifat Cinta Dunia dan Harta Secara Berlebihan
Cinta dunia dan harta secara berlebihan dihindari oleh orang yang beriman
kepada hari akhir. Cinta dunia dan harta secara berlebihan bukanlah sikap
seseorang yang beriman kepada hari akhir. Seseorang yang dikaruniai harta akan
diminta pertanggungjawaban di akhirat kelak. Oleh karena itu, seseorang yang
beriman dan dikaruniai harta berlebihan mempergunakan hartanya tersebut di
jalan-Nya. Ia akan membelanjakan hartanya di jalan yang diridai Allah.
6. Bersikap Optimis dan Lapang Dada
Seseorang yang beriman kepada hari akhir akan bersikap optimis dalam
menghadapi segala sesuatu. Selain itu, orang yang beriman kepada hari akhir
akan bersikap lapang dada dalam menghadapi segala musibah yang menimpa.
Ketidakadilan sering dirasakan. Keadilan yang sesungguhnya adalah keadilan di
akhirat kelak. Sikap optimis juga menjadi salah satu sikap yang dimiliki oleh
orang yang beriman. Orang yang beriman akan menjalani kehidupan di dunia
dengan sikap optimis. Ia merasa optimis bahwa segala kebaikan yang dilakukan
akan mendapat balasan. Selain itu, ia juga optimis bahwa segala amal buruk akan
mendapat balasan yang sesuai.

E. Golongan manusia yang berhak mendapat safaat oleh Nabi


Rasulullah saw membawa kabar gembira bagi umatnya, yaitu berupa tujuh
golongan yang akan mendapatkan syafaat (pertolongan) dari Allah SWT pada hari
kiamat. Pada hari itu tidak ada pertolongan selain pertolongan dari Allah SWT. Lalu
golongan apa saja yang mendapat syafaat dari Allah tersebut?

Dalam video yang diunggah ke akun Youtube DKM Rizqon Hasanah, Koordinator
Keagamaan Perguruan Islam Al Syukro Ustadz Elan Jailani Sidiq mengatakan golongan
tersebut terdiri dari:

1. Pemimpin yang Adil


Pada poin pertama dinyatakan bahwa yang akan mendapatkan syafaat Allah
adalah seorang pemimpin yang adil, karena pada hakikatnya seorang manusia itu
pastilah seorang pemimpin, minimal memimpin untuk dirinya sendiri. Kemudian
setiap pemimpin nantinya akan ditanya tentang pertanggung jawabannya terhadap
apa yang dipimpinnya.
2. Pemuda yang Banyak Beribadah kepada Allah Ilustrasi.
Pemuda yang taat dan tekun dalam beribadah kepada Allah SWT nanti akan
mendapatkan syafaat dari Allah SWT. Dilihat dari banyaknya godaan yang tengah ia
hadapi di dunia semasa muda, dengan pilihannya untuk tetap tekun beribadah
kepada Allah SWT, maka ia layak mendapatkan syafaat nantinya.
3. Seseorang yang Selalu Terikat Hatinya dengan Masjid
Artinya di sini adalah orang yang senantiasa ingin memakmurkan rumah-
rumah Allah SWT. Karena sebagai muslim sangat erat hubungannya dengan masjid,
itulah kenapa orang-orang yang selalu terikat hatinya dengan masjid akan
mendapatkan syafaat dari Allah SWT.
4. Dua Orang atau Lebih yang Saling Menyayangi Karena Allah
Artinya di sini adalah orang-orang yang berkumpul maupun berpisah itu
semua karena Allah. Jadi ketika bertemu dan menjalin keakraban satu sama lain, hal
tersebut dilakukan murni karena Allah SWT, bukan untuk jabatan, harta, kekayaan,
dan keuntungan duniawi lainnya.
5. Lelaki yang Diajak Berzina oleh Wanita Cantik dan Kaya Namun Menolaknya karena
Allah SWT Artinya adalah seseorang yang diajak bercinta atau berzina oleh wanita
yang cantik dan kaya raya namun menolak hal tersebut karena takut atas
kemurkaan Allah yang akan menimpanya. Orang tersebut berarti adalah orang yang
bermoral dan memiliki akhlak yang sangat baik.
6. Mereka yang Bersedekah Secara Sembunyi-Sembunyi Saking sembunyi-sembunyi
dan ikhlasnya sedekah yang ia lakukan, seolah-olah tangan kirinya tidak
mengetahui apa yang disedekahkan oleh tangan kanannya. Hal tersebut
dicontohkan oleh Abu bakar Ash-shiddiq yang mendata orang-orang membutuhkan
makanan dan dia meninggalkan makanan tersebut di depan pintu rumah orang
yang membutuhkan pada malam hari. Sehingga dapat dikatakan tidak ada yang
mengetahui tentang sedekah yang ia lakukan kecuali Allah SWT.
7. Seseorang yang Mengingat Allah SWT dalam Kesendirian Lalu Mengalir Air Matanya
Artinya, manusia yang mengingat Allah hingga jatuh air matanya tersebut adalah
manusia yang yakin dan percaya bahwasanya sandaran utamanya sebagai manusia
adalah Allah SWT.
Artikel ini telah tayang di https://muslim.okezone.com/
dengan judul "7 Golongan Mendapat Syafaat di Hari Kiamat, Nomor 5 Pemuda
yang Menolak Bercinta : Okezone Muslim",
Klik untuk baca:
 https://muslim.okezone.com/read/2019/10/30/330/2123447/7-golongan-
mendapat-syafaat-di-hari-kiamat-nomor-5-pemuda-yang-menolak-bercinta.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Hari Akhir adalah hari kiamat yang diawali dengan pemusnahan alam
semesta. Semua manusia, sejak jaman dari Nabi Adam a.s sampai terjadinya hari
akhir akan dibangkitkan untuk mendapatkan balasan semua amal perbuatan
mereka. Iman kepada Hari Akhir adalah percaya dengan penuh keyakinan
adanya hidup yang kekal abadi di akhir kelak. Setelah alam semesta hancur
secara total dan kehidupan semua makhluk Allah berakhir, maka mulailah
manusia menjalankan tahapan kehidupan baru dan proses menuju alam baqa’.
Iman kepada hari akhir berarti mempercayai dengan sepenuh hati, bahwa suatu
saat dunia beserta isinya akan berakhir atau hancur serta manusia akan
dibangkitkan dari kubur menuju akhirat untuk mempertanggungjawabkan
perbuatannya selama hidup di dunia. Keyakinan tersebut diwujudkan dalam
perbuatan atau tingkah laku.

Tanda-tanda datangnya hari kiamat terdiri atas tanda-tanda kecil dan


tanda-tanda besar. Tahapan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: Yaumul
Ba’ats, Yaumul Hasyr, Buku Catatan, Yaumul Hisab, Mizan, Shirat, Yaumul Jaza’,
balasan amal baik surga dan balasan amal buruk neraka. Beriman kepada hari
akhir akan menumbuhkan rasa tanggung jawab yaitu merasa bahwa hidup di
dunia ini hanya bersifat sementara saja, cepat atau lambat semua manusia pasti
akan kembali kepada Allah Swt. dan semua perbuatan mereka selama hidup di
dunia akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah Swt., sehingga hidup yang
dijalaninya akan ditempuh dengan penuh kehati-hatian, sikap dan perilaku yang
sesuai dengan tuntunan agama. Mengimani hari akhir membuat manusia sadar
bahwasanya manusia itu lemah dan kerdil di hadapan Allah Swt. Kesadaran ini
diharapkan dapat menghilangkan sikap takabur, sombong, egois, dengki, dan
penyakit hati lainnya.

B. SARAN

Saya selaku penulis merasa bahwa makalah ini masih memiliki sangat
banyak kekurangan, baik dalam segi penulisan maupun dalam segi yang lainnya.
Jadi saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari teman-
teman sekalian selaku pembaca. Untuk materi ini, penulis memberi saran agar
kita senantiasa berusaha mendalami tentang Iman kepada hari kiamat, agar kita
mengetahui bahwa kita harus percaya kepada hari kiamat, dan agar kita menjadi
muslim yang berkualitas, yang berilmu pengetahuan, berakhlak mulia dan selalu
dalam lindungan Allah SWT. Amin

DAFTAR PUSTAKA
Sumber: https://muslim.or.id/2059-pokok-pokok-keimanan-kepada-hari-
akhir.html
https://www.merdeka.com/trending/tanda-tanda-kiamat-kecil-amp-besar-menurut-
agama-islam-pahami-untuk-bahan-renungan-kln.html

https://www.backsekolah.com/2019/10/5-akibat-tidak-beriman-pada-hari-
akhir.html
Artikel ini telah tayang di https://muslim.okezone.com/
dengan judul "7 Golongan Mendapat Syafaat di Hari Kiamat, Nomor 5 Pemuda
yang Menolak Bercinta : Okezone Muslim",
Klik untuk baca:
https://muslim.okezone.com/read/2019/10/30/330/2123447/7-golongan-
mendapat-syafaat-di-hari-kiamat-nomor-5-pemuda-yang-menolak-bercinta.

Anda mungkin juga menyukai