Anda di halaman 1dari 9

NASKAH TUGAS TUTORIAL KE-1

AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK


UNIVERSITAS TERBUKA
Nama : Abel Manuah
NIM : 041725484

SOAL 1
Terdapat tujuh elemen akuntansi sektor publik yaitu perencanaan, penganggaran, realisasi
anggaraan, pengadaan barang dan jasa, pelaporan, auditing dan pertanggungjawaban.

Pertanyaan:

Kemukakan apa peran dari tujuh elemen akuntansi sektor publik dalam pengelolaan sektor
publik!

 Perencanaan Publik
Perencanaan adalah proses untuk menentukan tindakan yang tepat di masa depan melalui urutan
pilihan dengan memperhitungkan sumber daya yang teredia (UU RI No 25 Tahun 2004 tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional Pasal 1). Proses perencanaan yang dilaksanakan ini
akan menentukan aktivitas dan fokus strategi organisasi sektor publik. Dalam prosesnya,
perencanaan membutuhkan partisipasi publik yang akan sangat menentukan kualitas dan
diterimanya arah serta tujuan organisasi. Tujuan perencanaan publik adalah perencanaan
pencapaian kesejahteraan publik secara bertahap dan sistematik.
 Penganggaran Publik
Berdasarkan UU No 17 Tahun 2003, anggaran adalah alat akuntabilitas, manajemen dan
kebijakan ekonomi. Sebagai alat kebijakan ekonomi, anggaran berfungsi mewujudkan
pertumbuhan dan stabilitas perekonomian serta pemerataan pendapatan dalam rangka mencapai
tujuan negara.
Anggaran menjabarkan rencana yang mendetail atas pendapatan dan pengeluaran organisasi agar
pembelanjaan yang dilakukan dapat dipertanggungjawabkan kepada publik. Tanpa anggaran,
organisasi tidak dapat mengendalikan pemborosan pengeluaran.
Kesuksesan pelaksanaan anggaran ditentukan oleh tiga faktor,
 pertama, kebijakan keuangan secara menyeluruh ditentukan oleh lembaga setingkat
departemen atau lembaga pelaksana tertinggi,
 kedua, ditentukan oleh dukungan politis berbagai lembaga dan
 ketiga, akurasi perencanaan, terutama penganggaran, dipengaruhi oleh teknik review atas
prakiraan anggaran.

 Realisasi Anggaran Publik


Realisasi anggaran publik merupakan pelaksanaan anggaran publik yang telah direncanakan dan
ditetapkan dalam program serta kegiatan yang nyata. Artinya, fokus pelaksanaan anggaran
tertuju pada operasionalisasi program atau kegiatan yang telah direncanakan dan ditetapkan.
Selain itu, realisasi anggaran publik juga menunjuk pada arahan atau pengendalian sistematis
dari proses – proses yang mengubah input menjadi barang dan jasa. Dalam hal ini, proses sangat
terkait dengan kualitas keluaran atau output. Realisasi anggaran terangkai dari suatu siklus yang
terdiri dari kegiatan persiapan, proses pelaksanaan dan penyelesaian.
 Pengadaan Barang dan Jasa Publik
Pengadaan barang dan jasa publik adalah proses, cara dan tindakan dalam menyediakan barang
serta jasa kepada masyarakat atau publik. Barang dan jasa yang disediakan merupakan bentuk
pelayanan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat demi tercapainya kesejahteraan masyarakat.
 Pelaporan Keuangan Sektor Publik
Laporan Keuangan adalah hasil akhir dari proses akuntansi yang menyajikan informasi yang
berguna untuk pengambilan keputusan oleh berbagai pihak yang berkepentingan. Laporan
keuangan menggambarkan tentang pencapaian kinerja program dan kegiatan, kemajuan realisasi
pencapaian target pendapatan, realisasi penyerapan belanja serta realisasi pembiayaan. Ada
beberapa komponen laporan seperti Neraca, Laporan Laba Rugi, Laporan Perubahan Modal,
Laporan Arus Kas dan dilengkapi oleh catatan atas Laporan Keuangan atau laporan tambahan
lainnya, seperti laporan tahunan.
 Audit Sektor Publik
Auditing merupakan suatu investigasi independen terhadap beberapa aktivitas khusus.
Mekanisme pemeriksaan adalah sebuah mekanisme yang dapat menggerakkan makna
akuntabilitas di dalam pengelolaan sektor pemerintahan, BUMN, instansi pengelola aset negara
lainnya, atau organisasi publik non pemerintah seperti partai politik, LSM, yayasan dan
organisasi di tempat peribadatan. Pengujian atas laporan keuangan, laporan kinerja dan laporan
lainnya oleh auditor independen bertujuan untuk mengekspresikan suatu opini yang jujur tentang
posisi keuangan, hasil operasi, kinerja dan aliran kas yang disesuaikan dengan prinsip akuntansi.
Sebagai suatu proses, audit berhubungan dengan prinsip dan prosedur akuntansi yang digunakan
oleh organisasi. Bagi auditor dan pengawas, memahami terlebih dahulu sistem akuntansi yang
dipakai oleh organisasi publik merupakan hal yang penting. Agar pemeriksaan lebih efisien,
efektif dan ekonomis, organisasi publik juga harus memahami bagaimana mempersiapkan segala
sesuatu terkait dengan audit yang akan dilakukan oleh auditor.
 Pertanggungjawaban Publik
Dalam organisasi sektor publik, pertanggungjawaban atau akuntabilitas adalah
pertanggungjawaban atas tindakan dan keputusan dari para pemimpin atau pengelola organisasi
sektor publik kepada pihak yang memiliki kepentingan (stakeholder) berdasarkan sistem
pemerintahan yang berlaku.

SOAL 2
Elemen akuntansi yang terdapat pada sektor publik dan swasta yakni perencanaan,
penganggaran, realisasi anggaran, pengadaan barang dan jasa, pelaporan, audit dan
pertanggungjawaban. Selain itu, baik sektor publik maupun sektor swasta memiliki standar
akuntansi yang berlaku.

Pertanyaan:

Kemukakan perbedaan akuntansi sektor publik dengan akuntansi sektor bisnis (swasta)
berdasarkan:
1. aspek elemen akuntansi (tujuh elemen)
2. aspek standar yang diterapkan
1. Perencanaan
Sektor Publik Sektor Bisnis (Swasta)
Disusun oleh bagian perencanaan organisasi, staf atau Disusun oleh para pegawai serta manajer yang
pengelola organisasi ada di dalam organisasi tersebut
Disyahkan dengan regulasi publik Disyahkan dengan aturan perusahaan atau
keputusan pemilik/pengelola perusahaan
Hasil yang ingin dicapai adalah kesejahteraan publik Hasil yang ingin dicapai adalah ingin
mencapai profit/laba yang tinggi, serta
peningkatan kekayaan dan pertumbuhan
organisasi

2. Penganggaran
Sektor Publik Sektor Bisnis (Swasta)
Penyusunan anggaran dilakukan bersama masyarakat Penyusunan anggaran dilakukan bagian
dalam perencanaan program keuangan, pengelola perusahaan atau
pemilik usaha
Dipublikasikan untuk dikritisi dan didiskusikan oleh Tidak dipublikasikan
masyarakat
Disahkan oleh wakil masyarakat di DPR/D, legislatif, Disahkan oleh pengelola perusahaan atau
dewan pengurus pemilik

3. Realisasi
Sektor Publik Sektor Bisnis (Swasta)
Kualitas untuk memenuhi tujuan pelayanan organisasi
Kualitas untuk mendapatkan keuntungan
yang lebih besar
Partisipasi konsumen (masyarakat) selama proses Partisipasi konsumen setelah mendapatkan
realisasi anggaran output (produk)

4. Pengadaan Barang dan Jasa


Sektor Publik Sektor Bisnis (swasta)
Barang publik adalah barang kolektif yang seharusnya
Barang swasta adalah barang spesifik
dikuasai oleh negara atau pemerintah. yang dimiliki oleh swasta.
Sifatnya tidak eksklusif Sifatnya eksklusif
Pada umumnya, barang dan jasa diperuntukkan bagi Barang dan jasa hanya bisa dinikmati
kepentingan seluruh warga dalam skala luas oleh mereka yang mampu membelinya,
karena harganya disesuaikan harga pasar
dengan keinginan sang penjual harus
untung sebesar-besarnya
Tujuan pengadaan barang dan jasa publik adalah Tujuan pengadaan barang dan jasa adalah
diperuntukkan bagi kepentingan seluruh warga dalam diperuntukkan bagi kepentingan internal
skala luas organisasi

5. Perbedaan laporan keuangan sektor publik dengan sektor swasta


Menurut Likierman dan Taylor dalam Henley et al. (1992), beberapa perbedaan laporan
keuangan sektor publik dengan laporan keuangan sektor swasta:
– Laporan keuangan organisasi sektor publik amat dipengaruhi proses keuangan dan politik;
– Laporan keuangan sektor swasta amat terikat dengan aturan dan kriteria keuangan;
– Pertanggungjawaban laporan organisasi sektor publik unit pemerintah ke DPR/D dan
masyarakat luas, yayasan dan LSM kepada donor, dewan pengampu dan masyarakat luas;
– Kriteria pertanggungjawaban laporan keuangan sektor swasta ditentukan para pemegang saham
dan kreditur;
– Laporan organisasi sektor publik seharusnya dikembangkan sebagai pengembangan
akuntabilitas publik;
– Laporan keuangan sektor swasta hanya diungkap di tingkat organisasi secara keseluruhan;
– Laporan organisasi sektor publik seperti unit pemerintahan dan pemerintahan secara
keseluruhan dijadikan dasar analisa prospek pemerintahan, di LSM dan yayasan dijadikan dasar
analisa prospek organisasi; dan

6. Audit
-Laporan unit pemerintah diperiksa oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan laporan
keuangan sektor swasta diperiksa oleh auditor independen.
7. Pertanggungjawaban
Sektor Publik Sektor Bisnis (Swasta)
Pertanggungjawaban merupakan upaya konkrit dalam Pertanggungjawaban merupakan
mewujudkan akuntabilitas dan transparansi di upaya konkrit dalam mewujudkan
lingkungan organisasi sektor publik akuntabilitas dan transparansi di
lingkungan organisasi bisnis (swasta)
Pertanggungjawaban dilakukan kepada masyarakat, Pertanggungjawaban dilakukan
konstituen, dan Dewan Pengampu di LSM atau kepada stakeholders dan pemegang
yayasan saham oleh pengelola organisasi
bisnis (swasta)

2. Aspek standar yang diterapkan

Tidak adanya standar akuntansi yang memadai akan menimbulkan implikasi negatif berupa
rendahnya reliabilitasndan objektifitas informasi yang disajikan, inkonsistensi dalam pelaporan
keuangan serta menyulitkan dalam pengauditan. Penentuan mekanisme yang terbaik dalam
menetapkan keseragaman standar akuntansi merupakan faktor penting agar standar akuntansi
dapat diterima pihak-pihak yang berkepentingan. Terdapat beberapa perbedaan dan persamaan
antara akuntansi untuk sektor publik dan akuntansi untuk sektor komersial. Perbedaan sifat dan
karakteristik sektor publik dengan sektor komersial dapat dilihat dengan membandingkan
beberapa hal yaitu: tujuan organisasi, sumber pembiayaan, pertanggung jawaban, struktur
organisasi, karateristik anggaran, dan akuntansi keuangan. Perbedaan tersebut dapat dilihat
dalam tabel berikut:

No Perbedaan Sektor Publik/Pemerintahan Sektor Swasta/Komersial


1 Tujuan Organisasi Nonprofit motif Profit motif
Pembiayaan internal: Modal
Pajak, Retribusi, Utang, Obligasi
sendiri, laba ditahan, penjualan
Pemerintah, Laba BUMN/
2 Sumber Pendanaan aktiva. Pembiayaan Eksternal:
BUMD, Penjualan aset Negara,
Utang Bank, Obligasi,
dsb; Sumbangan, Hibah.
penerbitan saham
Pertanggungjawaban kepada
Pertanggungjawaban kepada
3 Pertanggungjawaban publik/ masyarakat dan parlemen
pemegang saham dan kreditor
(DPR/ DPRD)
Fleksibel: datar, piramid, lintas
4 Struktur Organisasi Birokratis, kaku, dan hirarkis
fungsional, dsb
5 Karakteristik Anggaran Terbuka untuk publik Tertutup untuk publik
6 Sistem akuntansi Basis Kas Basis Akrual

Perbedaan antara sektor publik dan sektor komersial dalam laporan keuangannya dapat dilihat
dalam tabel berikut:
No. Aspek Pembeda Sektor Publik Sektor Komersial
 Tidak ada perhitungan laba
 Terdapat perhitungan laba
rugi, yang ada surplus atau
rugi
defisit
 Dimungkinkan adanya
 Tidak ada revaluasi aset
revaluasi aset
 Tidak ada penyusutan aset
1. Perbedaan Tujuan  Adanya penyusutan aset
tetap
tetap
 Perbandingan anggaran
 Perbandingan antara
terhadap realisasi dari
pendapatan dan beban
pendapatan dan belanja

 Pendapatan tidak bersifat  Pendapatan tahun


resolusing artinya tidak dapat berjalan dpt disimpan
diputar lagi untuk belanja untuk digunakan pada
tahun yang akan datang tahun yang akan datang
 Sebagian pendapatan  Pendapatan diperoleh dari
2. Masalah Pendapatan
diperoleh dari pemaksaan pihak lain yg sukarela
(contoh pajak) membeli barang/jasa
 Penerimaan pinjaman  Penerimaan pinjaman
dijadikan pendapatan dijadikan kewajiban

Menggunakan istilah expenditure


(belanja), dimana didalamnya
termasuk :
Menggunakan istilah expense
(beban/biaya) dimana
3. Masalah Beban  Expense (beban/biaya)
cakupannya lebih sempit
 Pembayaran angsuran
daripada expenditure
 Pelunasan utang
 Pembelian aset tetap

 Tidak terdapat akuntansi


 Terdapat akuntansi anggaran
anggaran (budgetory
(budgetory accounting)
accounting)
 Terdapat rekening-rekening
 Tidak terdapat rekening-
anggaran
Masalah rekening anggaran
4.  Perbandingan antara nggaran
Penganggaran  Perbandingan antara
dan realisasinya dilakukan
nggaran dan realisasinya
secara intrakompatable
dilakukan diluar
(dalam pembukuan)
pembukuan

Terdapat tanda kepemilikan,


Tidak terdapat tanda kepemilikan,
yang diwujudkan dlam modal
Masalah yang bertindak sebagai pemegang
5. saham, pemegang saham
Kepemilikan kebijakan adalah rakyat selaku
mayoritas dapat bertindak selaku
pemegang kedaulatan tertinggi
pemegang kebijakan perusahaan
6. Masalah Basis Basis kas untuk pengakuan Basis akrual baik untuk
pengakuan pendapatan, beban,
pendapatan dan beban, basis akrual
aset, kewajiban dan ekuitas
Akuntansi untuk pengakuan aset, kewajiban dan
(modal)
ekuitas
Double entry
Paralel antara single
entry dan double entry:

 Single entry untuk pencatatan


Masalah Sistem
pembukuan pada bendahara
7. Entry yang
 Double entry untuk
Digunakan
pencatatan dengan
komputerisasi pada Sistem
Akuntansi Pemerintahan

SOAL 3
Terdapat teknik penyusunan regulasi publik yang berupa rangkaian alur tahapan, sehingga
regulasi publik tersebut siap untuk disusun dan kemudian ditetapkan.

Pertanyaan:

Gambarkan alur tahapan penyusunan regulasi publik beserta penjelasannya!

Gambar 1 menunjukkan teknik penyusunan regulasi publik yang berupa rangkaian alur tahapan,
sehingga regulasi publik tersebut siap disusun dan kemudian ditetapkan serta diterapkan.
Dengan demikian gambar tersebut dapat diperjelas dengan :
a. Pendahuluan
Perancang regulasi publik wajib mampu mendeskripsikan latar belakang perlunya disusun
regulasi publik. Sebuah regulasi publik disusun karena adanya permasalahan atau tujuan
yang dicapai.
b. Mengapa Diatur?
Sebuah regulasi disusun karena adanya berbagai isu terkait yang membutuhkan tindakan
khusus dari organisasi publik. Hal pertama yang harus dilakukan adalah mencari jawaban
atas pertanyaan mengapa isu tersebut harus diatur atau mengapa regulasi publik perlu
disusun.
c. Permasalahan dan Misi
Sebuah regulasi publik disusun dan ditetapkan jika solusi alternatif atas suatu permasalahan
telah dapat dirumuskan. Penyusunan dan penetapan regulasi publik juga dilakukan dengan
misi tertentu sebagai wujud komitmen serta langkah organisasi publik menghadapi rumusan
solusi permasalahan yang ada.
d. Dengan Apa Diatur?
Setiap permasalahan harus dirumuskan dengan jenjang regulasi yang akan mengaturnya,
sehingga permasalahan tersebut segera dapat disikapi dan ditemukan solusi yang tepat
sasaran.
e. Bagaimana Mengaturnya?
Substansi regulasi publik yang disusun harus bisa menjawab pertanyaan bagaimana solusi
atas permsalahan yang ada akan dilaksanakan. Dengan demikian, regulasi publik yang
disusun benar-benar merupakan wujud kebijakan organisasi publik dalam menghadapi
berbagai permasalahan publik yang ada.
f. Diskusi/ Musyawarah
Diskusi merupakan salah satu tahapan dalam menyusun atau penetapan regulasi. Materi yang
dibahas akan benar-benar menggambarkan permasalahan yang ada dan aspirasi masyarakat.
Forum diskusi penyusunan regulasi biasanya telah ditetapkan sebagai bagian dari proses
penyusunan regulasi organisasi publik.
g.  Catatan
Catatan yang dimaksud adalah hasil dari proses diskusi yang dilakukan sebelumnya. Hasil
catatan ini akan menjadi wujud tindak lanjut dari keputusan organisasi publik menyangkut
bagaimana regulasi publik akan dihasilkan dan dilaksanakan terkait isu atau permasalahan
yang dihadapi.

SOAL 4
Sebagai sebuah siklus, akuntansi sektor publik terangkai dari proses perencanaan, penganggaran,
realisasi anggaran, pengadaan barang dan jasa, pelaporan, audit, dan pertanggungjawaban.
Dengan demikian, bahasan kerangka konseptual akuntansi sektor publik akan melingkupi 7
elemen tersebut.

Pertanyaan:

Kemukakan bahasan kerangka konseptual akuntansi berdasarkan siklus akuntansi sektor publik!

Kerangka konseptual merupakan acuan dan juga dalam pengembangan dalam standar akuntansi
dan solusi atas berbagai hal yang belum diatur dalam standar tersebut. Kerangka konseptual yang
dibahas akan terkait dengan proses perencanaan, penganggaran, pengadaan barang dan jasa,
realisasi anggaran, pelaporan, audit serta pertanggungjawaban

Kerangka konseptual akuntansi sektor publik merupakan konsep yang mendasari penyusunan
dan penyajian laporan keuangan dalam sektor publik untuk kepentingan eksternal. Kerangka
konseptual akuntansi sektor publik merumuskan konsep yang mendasari penyusunan dan
pelaksanaan siklus akuntansi sektor publik. Jika terjadi pertentangan antara kerangka konseptual
dan standar akuntansi, ketentuan standar akuntansi itu diuji menurut unsur kerangka konseptual
yang terkait. Dalam jangka panjang, konflik semacam itu diharapkan dapat diselesaikan sejalan
dengan pengembangan standar akuntansi di masa depan.
PP 71 thn 2010 menyatakan Kerangka Konseptual ini merumuskan konsep yang mendasar
penyusunan dan pengembangan Standar Akuntansi Pemerintahan yang selanjutnya dapat disebut
standar

Anda mungkin juga menyukai