Anda di halaman 1dari 10

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi awal

1) Deskripsi lokasi penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SLBN 1 Kasongan,yang beralamat di jalan


Tambang desa Hampalit Kecamatan Katingan Hilir Kabupaten Katingan Propinsi
Kalimanatan Tengah.SLBN 1 Kasongan Menyelanggarakan kegiatan belajar mengajar
untuk anak berkebutuhan khusus bagi semua ketunaan dari
tunanetra,tunarungu,tunadaksa,serta autis dari jenjang SDLB,SMPLB dan SMALB untuk
tahun Pelajaran 2021/2022 ini SLB 1 Kasongan melayani anak berkebutuhan khusus
sebanyak 30 siswa dengan spesialisasi kekhususan tunarungu ( B),Tunagrahita (C)
,tunadaksa (D) dan autis (F)

Penelitian ini dilaksanakan dengan mengambil setting ruang kelas I dengan


gambaran kondisi kelas secara fisik terdidri dari satu papan tulis dan meja kursi siswa
siswa dan satu meja guru ,lemari kelas,tiang bendera papan absen dan jadwal pelajaran
.Kelas I ini berada disebuah ruanagan yang terbagi menjadi 2 ruangan kelas dan anatara
kelas yang satu dengan yang lainnya dibatasi dengan papan sekat.Ruangan kelas cukup
bersih sirkulasi udara dan pencahayaan cukup baik.

2). Deskripsi subyek penelitian

Subyek penelitian ini adalah siswa tunarungu kelas I sebanyak 3 siswa yaitu 2
siswa perempuan dan 1 siswa laki-laki.

a). Identitas siswa

Nama : NR (disamarkan)

Tempat tanggal lahir : Palangkaraya,06 Agustus 2013

Jenis kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Nama orang tua : Parlan

b). Identitas siswa

Nama : NN (disamarkan)

Tempat tanggal lahir : Tamban muara,22 Desember 2012

Jenis kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Nama orang tua : Udin

c). Identitas siswa

Nama : FZ (disamarkan)

Tempat tanggal lahir : Kerengpangi,9 Desember 2014

Jenis kelamin : Laki-laki


Agama : Islam

Nama orang tua : Ahmad

B. Deskripsi siklus I

1) Perencanaan

Guru membuat rencana perbaikan pembelajaran, mempersiapkan lembar


mempersiapkan lembar kerja siswa, mempersiapkan bahan belajar, media variasi
gambar dan buku sumber yang relevan dengan Materi pelajaran, mempersiapkan
lembar evaluasi.
2) Pelaksanaan Tindakan

Penelitian tindakan kelas dilaksanakan pada tanggal 2 sampai 16 agustus


2021.Pada setiap pelajaran tematik 5 kali pertemuan setiap pertemuan dengan nilai materi
atau bahan pelajaran dengan media gambar.

Deskripsi tindakan yang dilakukan pada siklus I adalah sebagai berikut :

1) Kegiatan Awal
Guru sebagai peneliti mengucapkan salam kepada semua siswa kemudian
mengawali kegiatan pembelajaran dengan mengajukan pertanyaan sebagai apersepsi
untuk mengetahui kemampuan awal siswa.

Ini gambar apa?

Setelah pertanyaan yang diajukan dijawab oleh siswa selanjutnya peneliti


menyampaikan tujuan pembelajaran.
2) Kegiatan Inti

Guru menjelaskan materi pelajaran tentang isi gambar tunggal atau gambar
seri dengan percakapan sederhana. Guru memperlihatkan gambar tunggal atau
gambar seri, selanjutnya menjelaskan isi gambar tunggal atau gambar seri,
guru menjodohkan gambar dengan pias kata yang sesuai / cocok, peserta
didik melafalkan nama-nama benda dibimbing guru, guru menulis nama-
nama benda yang ada digambar tunggal atau gambar seri di papan tulis,
selanjutnya siswa menulis dibuku masing-masing. Setelah selesai guru dan
siswa mengadakan percakapan sederhana tentang gambar tunggal atau gambar
seri dilanjutkan membaca bersama-sama antara siswa dan guru.
Dan yang terakhir siswa mengerjakan tugas.
3). Kegiatan Akhir
Peneliti membagikan lembar tes formatif untuk mengetahui seberapa jauh
kemampuan dan pemahaman siswa setelah melakukan pembelajaran. Setelah
selesai hasil tes di kumpulkan untuk di niai. Peneliti membuat kesimpulan
bersama dan memberi saran dan tindak lanjut untuk kegiatan pembelajaran
berikutnya siswa diberi PR sebagai tindak lanjut.

3) Pengamatan

Observer melakukan observasi terhadap peneliti yang sedang melaksanakan


kegiatan pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi yang telah
disiapkan.

4). Refleksi

Perbaikan pembelajaran pada siklus belum berhasil karena dari 2 siswa masih
belum tuntas belajar. Setelah peneliti berdiskusi dengan observer tentang hasil
tes formatif siklus pertama, ada beberapa kekurangan dalam perbaikan
pembelajaran yang harus ditindak lanjuti pada siklus kedua.
C. Deskripsi siklus II

1). Pelaksanaan

1) Kegiatan Awal
Kegiatan pembelajaran diawali dengan mengkondisikan kelas yang
kondusif, menyiapkan sumber belajar, media variasi gambar, melakukan
kegiatan rutin kelas ( mengabsen siswa, memeriksa kebersihan dan kerapian
kelas ). Kegiatan berikutnya peneliti memberikan motivasi kepada siswa dengan
mengadakan apresiasi. Untuk mengetahui kemampuan tujuan pembelajaran
yang dilaksanakan.
2) Kegiatan Inti
Guru menjelaskan kembali tentang mengenal benda-benda yang ada
digambar tunggal atau gambar seri. Kegiatan selanjutnya siswa dibuat kelompok
anak- anak, yaitu dibuat kelompok dua siswa-dua siswa untuk mengerjakan
lembar kerja dan dikerjakan dengan baik. Anak-anak asyik mengerjakan lembar
kerja. Mereka ingin segera menyelesaikannya. Peneliti berkeliling mengamati
siswa yang sedang kerja kelompok.
Setelah selesai mengerjakan lembar kerja, hasil kerja siswa ditukar dan dibahas.
Masing-masing kelompok melaporkan hasil kerjanya secara bergiliran. Hasil
kerja kelompok di pajang di papan pajangan.
3) Kegiatan Akhir
Peneliti memberikan penjelasan lagi mengenai nama-nama benda yang
terdapat digambar tunggal atau gambar seri. Untuk mengetahui kemampuan
siswa, kegiatan diakhiri dengan tes formatif yang telah dipersiapkan sebelumnya.
Peneliti membagikan lembar tes formatif setelah siswa selesai mengerjakan,
peneliti melakukan penelitian.Pada akhir kegiatan pembelajaran peneliti
memberikan pesan dan PR sebagai tindak lanjut.

b). Pengamatan

Observer melaksanakan observasi terhadap peneliti dan siswa yang sedang


melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi yang
telah disiapkan.

c). Refleksi
Pada kegiatan ini guru mengkaji hasil tes formatif dan lembar observasil.
Dari hasil kajian diperoleh hasil bahwa masih ada 1 siswa yang belum tuntas
belajar. Berdasarkan hasil pengamatan anak tersebut kelihatan pasif waktu kerja
kelompok. Hasil diskusi dengan observer diambil keputusan untuk memperbaiki
pembelajaran pada siklus ketiga.

D. Deskripsi siklus III

a). Pelaksanakan

1) Kegiatan Awal
Pada kegiatan awal ini, guru tetap menggunakan pertanyaan dan untuk
mengingatkan siswa pada konsep yang sudah dimiliki. Disamping itu pertanyaan
juga digunakan untuk membangkitkan keaktifan siswa dalam pembelajaran.
Setelah peneliti menjelaskan tujuan dan kegiatan yang akan dilaksanakan serta
yakin siswa telah siap untuk belajar, peneliti melangkah pada kegiatan inti.
2) Kegiatan Inti
Pada kegiatan ini guru menempel kembali gambar tunggal di depan kelas
sambil memberikan penjelasan dan menyuruh siswa maju ke depan untuk
menunjuk sambil mengucapkan nama-nama benda yang ada digambar tunggal
atau gambar seri. Rahditia coba maju kedepan tunjuk itu benda apa dan ucapkan
dengan lafal yang benar. Selanjutnya maju satu persatu.guru menyuruh anak
menulis dibuku masing-masing sesuai dengan petunjuk guru masing-masing
sesuai dengan petunjuk guru. Kemudian guru memberi ulasan dan bersama-sama
dengan siswa untuk membuat kesimpulan, dan sekaligus memantapkan
penguasaan materi pembelajaran oleh siswa.
3) Kegiatan Akhir
Setelah pembahasan selesai guru membagikan lembar formatif tes untuk
mengukur tingkat keberhasilan siswa. Guru melakukan penilaian setelah penilaian
selesai, peneliti memberikan saran dan tindak lanjut.

b) . Pengamatan
Observer melaksanakan observasi terhadap peneliti dan siswa yang sedang
melaksanakan kegiatan Pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi yang
telah dipersiapkan.
c). Refleksi
Kegiatan pembelajaran melalui penelitian tindakan kelas pada siklus
ketiga ini peneliti menganggap sudah berhasil. Keberhasilan ini dapat dilihat dari
ketuntasan belajar siswa dari 2 siswa. Keaktifan siswa selama perbaikan
pembelajaran menunjukkan peningkatan. Oleh karena itu atas kesepakatan peneliti
dan observasi tindakan perbaikan pembelajaran tidak perlu dilanjutkan.

E. Hasil Penelitian
Hasil yang dicapai pada perbaikan pelajaran kelas I tema 4 subtema 3
tentang mengidentifikasi isi gambar tunggal atau gambar seri dengan percakapan
sederhana melalui penelitian tindakan kelas menunjukkan hasil yang cukup
memuaskan. Keaktifan siswa maupun prestasi belajar siswa selama proses
perbaikan Pembelajaran berlangsung mengalami peningkatan pada setiap siklus.

Berikut ini peneliti sajikan data hasil tes formatif dan studi awal sampai
akhirperbaikan pada siklus ketiga.

Tabel 2 Hasil Nilai Tes Formatif Siswa Kelas I

NILAI
No Nama Siswa
Studi Awal Siklus Siklus Siklus
I II III
1 NR 60 60 80 90
.
2 NN 60 60 60 90
.
3 HF 60 70 70 85
.
Jumlah 240 190 210 265
Rata-rata 60 63,3 70 88,3
D

Dari data hasil tes formatif yang diperoleh siswa pada siklus I, II, dan III diatas dapat
Dijelaskan secara rinci sebagai berikut :
1. Siswa yang tuntas :
a. Pada studi awal semua belum tuntas belajar (0%)
b. Pada Siklus I siswa yang tuntas belajar sebanyak 1 siswa (33,3%)
c. Pada Siklus II siswa yang tuntas belajar. Sebanyak 2 siswa ( 67 % ).
d. Pada Siklus III siswa yang tuntas belajar. Sebanyak 3siswa ( 100 % ).
2. Siswa yang belum tuntas belajar :
a. Pada studi awal siswa yang belum tuntas belajar. Sebanyak 3 siswa (100%)
b. Pada Siklus I siswa yang belum tuntas belajar. Sebanyak 2 siswa dari 3 siswa (
67% ).
c. Pada siklus II siswa yang belum tuntas belajar sebanyak 1 siswa dari 3 siswa
(33.3%)
d. Pada siklus III semua siswa sudah tuntas belajar (0%)

Tabel 3.. Ketuntasan belajar tiap siklus

Siswa Tuntas Siswa Belum


No Uraian Belajar Tuntas Belajar.
1. Studi Awal 0% 100 %
2. Siklus I 33,33 % 67 %
3. Siklus II 67 % 33,33 %
4. Siklus III 100 % 0%

Berikut ini peneliti tampilkan grafik peningkatan ketuntasan belajar siswa dari
studi awal sampai dengan perbaikan pembelajaran siklus ketiga.

100

80

60
Tuntas
40 belum tuntas

20

0
Studi awal Siklus I Siklus II Siklus III

Gambar : Grafik ketuntasan belajar siswa

E. Pembahasan hasil penelitian

Setelah guru melaksanakan kegiatan perbaikan tentang mengidentifikasi isi


gambar tunggal atau gambar seri dengan percakapan sederhana dalam tiga siklus
pembelajaran, guru menemukan dua hal penting yang mengalami perubahan.
Pertama terjadinya peningkatan prestasi belajar siswa ini dapat dilihat dari angka
ketuntasan belajar siswa pada studi awal hanya 0 %, sedangkan pada akhir
perbaikan pembelajaran siklus ketiga siswa tuntas belajar mencapai 100%. Kedua
terjadinya peningkatan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran yang dapat
dibaca pada lembar observasi terhadap siswa.
Kedua hal tersebut diatas terjadi karena guru mencoba menerapkan dengan
gambar / foto dalam setiap siklus perbaikan pembelajaran. Perlu diketahui bahwa
perkembangan kognitif anak SD berada pada tahap perkembangan operasional
konkrit, lebih – lebih anak tunarungu. Mereka akan lebih menyerap informasi jika
informasi di kemas secara konkrit. Kemampuan berfikir secara logis muncul. Selain
itu guru juga dalam proses belajar mengajar keterlibatan siswa harus secara
totalitas, artinya melibatkan pikiran, penglihatan dan psikomotor. Jadi dalam proses
belajar mengajar guru harus mengajak siswa untuk melihat media, memberi
kesempatan untuk mengajukan pertanyaan atau tanggapan, sehingga terjadi dialog
yang menunjukkan proses pembelajaran yang interaktif.

Penerapan media variasi gambar dalam meningkatkan perbendaharaan kata pada


siswa kelas I tunarungu terbukti efektif dalam upaya meningkatkan perbendaharaan
kata siswa tunarungu.
BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan pada bab
sebelumnya,maka dalam penelitian ini dapat diambil simpulan sebagai berikut :

1. Media variasi gambar dapat meningkatkan kemampuan perbendaharaan kata pada


siswa tunarungu kelas 1 SLB Negeri 1 Kasongan. Hal ini dapat dilihat dari nilai
rata-rata hasil belajar siswa pada siklus III mencapai 88,3 dibandingkan pada siklus I
rata-rata hasil prestasi siswa sebelum menggunakan media variasi gambar 60.

2. Dengan menggunakan variasi gambar secara intensif maka siswa tunarungu kelas I
SLBN 1 Kasongan dapat meningkatkan minat belajar siswa.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian,pembahasan dan simpulan yang telah


dilakukan,maka guru mengemukan saran sebagai berikut :

Diharapakan media variasi gambar dapat dijadikan media alternatif

1. Bagi Guru,
Diharapkan dapat menggunakan media variasi gambar dalam proses kegiatan
belajar mengajar untuk meningkatkan prestasi dan minat belajar siswa tunarungu.
2. Bagi Siswa,
Diharapkan media variasi gambar dapat membantu siswa tunarungu
memperbanyak perbendaharan kata
3. Bagi orang tua
Dalam upaya meningkatkan perbendaharaan kata hendaknya
orangtuaberperan aktif untuk membantu demi lancarnya kegiatan pembelajaran
DAFTAR PUSTAKA

Agustin, Sri Mulyani, Sulistiyono. SS. 1999, Buku Pintar Bahasa dan Sastra Indonesia
untuk SD, SMP, SMA. Semarang. Aneka Ilmu.

Arief S. Sadiman, Raharja. 1984. Media Pendidikan. Jakarta. PT. Radja


Grafindo Persada.
Azhar, Arsyad. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta. PT. Raja Grafindo Persada.

-----------------. 2003. Media Pembelajaran. Jakarta. Rajawali


Press.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Dirjen Managemen Pendidikan


Dasar dan Menengah Direktorat Pembinaan SDLB 2006. Standar
Kompetensi Dasar SMPLB Tunarungu.

H.T. Sutjihati Somantri. 1996. Psikolog Anak Luar Biasa. Jakarta.


Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan Direktorat Jendral
Pendidikan Tinggi Proyek Pendidikan
Tenaga Guru.
Lani Bunawan dan Cicilia Susila Yuwati. 2000.
Penguasaan Bahasa Anak Tunarungu.
Jakarta. Yayasan Santri Rama.

Muhamad Efendi. 2006. Pengantar Psikopedagogik Anak


Berkelainan, Jakarta.

Bumi Aksara.
Muh Bandi. 1997. Psykologi Anak Luar Biasa /
Berkelainan. Surakarta. UNS. Mulyono
Abdurrahman. 1996. Pendidikan Bagi Anak
Berkesulitan Belajar. Jakarta.

Departemen Pendidikan dan


Kebudayaan Direktorat Jendral
Pendidikan Tinggi. Proyek Pendidikan
Guru.
Oemar, Hamalik. 1982. Media Pendidikan.
Bandung. Alumni / 1982 / Bandung. Suharsini
Arikunto. 2003. Prosedur Penelitian Suatu
Praktek. Jakarta. Rineka Cipta. Sudjana dan
Rivai. 2002. Media Pengajaran. Bandung. Sinar
Baru Algensido.
Sumardi. 1996. Kecenderungan Dalam
Pendidikan Luar Biasa. Jakarta.
Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan Direktorat Jendral
Pendidikan Tinggi Proyek Pendidikan
Tenaga Akademik.

Anda mungkin juga menyukai