Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

MEKANISASI PERTANIAN
Tentang :
Alat Dan Mesin Pengolahan Tanah Di Desa Tambang Emas

DOSEN PENGAMPU:
Dr. Ir. Aryunis, M.P.

Disusun oleh:
Boby Cristian Simamora ( D1A019168 )

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JAMBI
2021
DAFTAR ISI

Daftar Isi....................................................................................................................................i

BAB 1. PENDAHULUAN.........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................................2
1.3 Tujuan.......................................................................................................................2
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................................3

BAB III. METODOLOGI.........................................................................................................5

3.1 Tempat dan waktu.....................................................................................................5

3.1 Bahan dan Alat..........................................................................................................5

3.1 Metode Pengambilan Sampel dan Pengumpulan Data.............................................5

BAB IV. PEMBAHASAN........................................................................................................6

4.1 Alat dan Mesin Pengolahan Tanah...........................................................................6

4.1.1 Agroekosistem Pertanian.......................................................................................8

4.2 Kelebihan dan Kekurangan Alat dan Mesin Pengolahan Tanah..............................9

4.3 Keuntungan dan Kerugian Alat dan Mesin Pengolahan Tanah................................9

4.4 Rancangan Ide Inovasi Alat dan Mesin Pengolahan Tanah.....................................9

BAB V. PENUTUP...................................................................................................................11

Kesimpulan.....................................................................................................................11

Saran...............................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................12

i
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Manusia tidak lepas dari kebutuhan primer seperti pangan untuk mencukupi kebutuhan
fisiknya. Sebab manusia membutuhkan makan untuk menghasilkan energi dalam tubuhnya.
Semua makanan manusia berasal dari tanaman dan hewan yang diternakkan. Tanaman
memerlukan media untuk tumbuh dan berkembang. Media yang sangat penting dan paling
esensial yaitu tanah.
Di bidang pertanian khususnya bududaya pertanian, diperlukan beberapa tahap hingga
pada akhirnya mencapai proses panen dan proses pasca panen. Dalam proses-proses tersebut
yang merupakan proses awal adalah pengolahan tanah (soil tillage). Pada proses ini berrfungsi
untuk menggemburkan tanah, menghilangkan kotoran, sampah dan gulma pada tanah. Proses
pegolahan lahan meliputi tahap pembajakan dan penggaruan.
Pengolahan tanah awalnya dilakukan secara konvensioal atau secara tradisional, dengan
menggunakan tenaga hewan ternak (sapi, kerbau, dan kuda). Seiring dengan perkembangan
zaman, pengolahan tanah konvensional diganti dengan pengolahan secara modern menggunakan
teknologi yang canggih. Alat-alat sederhana yang umumnya digunakan untuk mengolah tanah
seperti cangkul, parang, sabit dll, sekarang diganti dengan bajak dan garu yang di gandengkan
dengan traktor. Secara empiris zaman dulu manusia menggunakan tenaga hewan untuk
membajak dan mengolah tanah. Sekarang tenaga hewan ternak tersebut telah digantikan dengan
tenaga mesin. Sehingga pengolahan tanah menjadi lebih efisien dan efektif.
Bidang teknologi pertanian secara keilmuan merupakan hibrida dari ilmu teknik dan ilmu
pertanian. Sejarah lahirnya ilmu-ilmu dalam lingkup teknologi pertanian dipicu oleh kebutuhan
untuk pemenuhan pembukaan dan pengerjaan lahan pertanian secara luas. Perkembangan
pendidikan tinggi teknologi pertanian di Indonesia yang dimulai awal tahun 1960-an tidak
terlepas dari perkembangan pendidikan tinggi teknik dan pertanian sejak zaman pendudukan
Belanda yang memang secara historis meletakkan dasarnya di Indonesia.
Bidang cakupan teknik pertanian antara lain alat dan mesin budidaya pertanian,
mempelajari penggunaan, pemeliharaan dan pengembangan alat dan mesin budidaya pertanian.
Tujuan utama dari penggunaan mesin-mesin dibidang pertanian adalah untuk meningkatkan

1
produktivitas kerja petani dan mengubah pekerjaan berat menjadi lebih ringan. Kegiatan
pengolahan tanah pada lahan sawah merupakan kegiatan yang cukup berat, kegiatan ini
memerlukan waktu dan tenaga serta biaya yang cukup besar. Mekanisasi pertanian dapat
meningkatkan kualitas hasil produksi.
Traktor merupakan salah satu alat dan mesin budidaya pertanian, traktor adalah
kendaraan yang didesain secara spesifik untuk keperluan traksi tinggi pada kecepatan rendah,
atau untuk menarik trailer atau implemen yang digunakan dalam pertanian atau konstruksi.
Secara garis besar, manfaat traktor roda 4 yaitu menarik dan menggerakkan alat pengolah tanah,
menarik mesin penanam (transplanter), dan penggerak mesin lainnya. Mengolah tanah
perkebunan yang luas menggunakan traktor roda 4 dengan bajak piring (disk plow), perlu
dilakukan pengujian traktor untuk mengetahui efisiensi kerja dan kapasitas kerja traktor dalam
mengolah lahan agar dapat membantu menyelesaikan persoalan – persoalan yang dihadapi petani
dan mengurangi biaya produksi serta dapat meningkatkan kesejahteraan petani.

1.2 Rumusan Masalah


 Mengetahui Sistem Kerja Alat dan Mesin Pengolahan Tanah
 Mengetahui Kelebihan Dan Kekurangan Alat Dari Mesin Pengolahan Tanah
 Mengetahui Keuntungan Dan Kerugian Menggunakan Alat dan Mesin Tersebut
 Bagaimana inovasi untuk alat atau mesin tersebut untuk lebih baik?

1.3 Tujuan
Agar pembaca mengetahui lebih banyak tentang alat maupun mesin pertanian yang
digunakan dalam pengolahan tanah. Dan juga dapat mengetahui kelebihan, kekurangan maupun
keuntungan dan kerugian dari penggunaan alat tersebut.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Alat dan mesin pertanian atau yang biasanya disingkat dengan Alsintan merupakan alat-
alat yang digunakan dalam bidang pertanian untuk melancarkan dan mempermudah petani dalam
mengolah lahan dan hasil-hasil pertanian Alat dan mesin pertanian sangat lah berperan penting
dalam berbagai kegiatan pertanian diantaranya adalah menyediakan tenaga untuk daerah yang
kekurangan tenaga kerja Antisipasi minat kerja di bidang pertanian yang terus menurun,
meningkatkan kapasitas kerja sehingga luas tanam dan intensitas tanam dapat meningkat,
meningkatkan kualitas sehingga ketepatan dan keseragaman proses dan hasil dapat diandalkan
serta mutu terjamin, meningkatkan kenyamanan dan keamanan sehingga menambah
produktivitas kerja, mengerjakan tugas khusus atau sulit dikerjakan oleh manusia dan
memberikan peran dalam pertumbuhan di sektor non pertanian (Anonim, 2011) .
Alat dan Mesin Pertanian Menurut Riyansah (2008) alat dapat didefinisikan sebagai
perkakas sederhana yang berguna meringankan dan mempermudah pekerjaan sehingga dapat
mengurangi tenaga manusia. Sedangkan mesin diartikan sebagai suatu alat yang digerakkan
secara mekanis, yang disertai dengan adanya perubahan dari satu bentuk energi ke dalam bentuk
energi lainnya (Pratomo, 1983). Aplikasi teknologi dan manajemen alat dan mesin di bidang
pertanian dikenal dengan mekanisasi pertanian. Mekanisasi pertanian ini mencakup aplikasi atau
penggunaan alat dan mesin dalam kegiatan prapanen hingga pascapanen yang bertujuan untuk
meningkatkan produktivitas pertanian (Priyanto, 1997). Menurut Daywin et al. (1992) tujuan
utama dari penggunaan alat dan mesin di bidang pertanian adalah untuk meningkatkan
produktivitas kerja petani dan merubah pekerjaan berat menjadi ringan dan menarik. Ada
beberapa cakupan dari alat dan mesin pertanian yaitu: Pertama, alat dan mesin yang digunakan
dalam kegiatan pengolahan lahan. Pada kegiatan ini dibagi atas pengolahan primer dan sekunder.
Kedua, alat dan mesin yang digunakan dalam kegiatan penanaman. Alat dan mesin ini dibagi
atas alat tanam padi dan alat tanam biji-bijian. Ketiga, alat dan mesin yang digunakan dalam
kegiatan pemeliharaan. Alat dan mesin ini dibagi atas kegiatan alat kegiatan pemupukan dan alat
kegiatan pengendalian hama dan gulma. Kelima, alat dan mesin yang berperan dalam kegiatan
pengairan atau irigasi dalam proses budidaya pertanian. Keenam, alat dan mesin yang digunakan
dalam kegiatan panen dan kegiatan pascapanen (Riyansah, 2008).
Alat dan mesin pertanian digolongkan menjadi dua yakni alat dan mesin budidaya
pertanian serta alat dan mesin pengolahan hasil pertanian. Alat dan mesin budidaya pertanian
digunakan pada saat pra panen yakni pada saat pengolahan tanah, penanaman bibit jagung dan
pemberantasan hama dan penyakit tananaman. Alat yang dapat digunkan misalnya traktor, alat
penananam biji-bijian, alat penyemprot hama, dan lain sebagainya.sedangkan alat pengolahan
hasil pertanian digunakan pada musim pasca panen yakni pada saat hasil-hasil pertanian yang
sudah matang perlu untuk diolah lagi apakah proses 10 penyimpanannya, pengeringannya atau
proses peningkatan cita rasanya. Alat-alat yang dapat digunakan misalnya alat pengering, alat
pencacah, dan lain sebagainya.
Untuk merawat dan memelihara alat dan mesin pertanian ini dengan biasanya
dibangunkan bengkel pertanian yang khusus untuk merawat dan memelihara alat dan mesin
pertanian agar apt digunakan dengan baik dan dalam jangka waktu yang cukup lama. Alat dan
mesin pertanian sangat perlu perawatan dan pemeliharaan khususnya dalam penggunaannya
perlu diefisienkan agar alat dan mesin tersebut tidak mengalami kerusakan dan kendala pada saat
akan digunakan dilapangan (Anne, 2012).
BAB III
METODOLOGI

3.1 Tempat dan waktu

Penelitian ini dilakukan di agroekosistem Lahan sawah tadah hujan dan gudang
penyimpanan alat dan mesin pertanian yang terletak di Desa Tambang Emas di Dusun Rimba
Mukya dan Dusun Tanjung Emas. Kecamatan pamenang Selatan, Kabupaten Merangin, Provinsi
Jambi, Pukul 08.00 - 09.00 pada tanggal 21 April 2021. Agroekosistem yang digunakan yaitu
lahan sawah irigasi kemudian pembuangan airnya ke aliran irigasi yang tersedia

3.2 Bahan dan Alat

Alat yang digunakan dalam budidaya tanaman padi yaitu menggunakan Cangkul
(Tradisional) dan mesin pengolahan tanah modern (Tractor) atau traktor roda dua ,kamera
handphone dan peralatan tulis.

3.3 Metode Pengambilan Sampel dan Pengumpulan Data

Pengambilan Sampel dilakukan dengan menanyakan jenis bibit pada lahan yang diolah
dan cara pengolahannya menggunakan alat dan mesin pertanian yang digunakan. Lahan yang
digunakan berupa lahan gambut dan juga lahan rawa
BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Sistem Kerja Alat dan Mesin Pengolahan Tanah


 Traktor

sistem kerja traktor tangan adalah mesin pengolah tanah dengan menggunakan tenaga
penggerak motor bakar yang pada umumnya motor diesel. Sebagai mesin pengolah tanah,
traktor digunakan untuk menarik peralatan pengolahan tanah, seperti bajak piring, garu
piring, dll. Menurut Hadiutomo (2012), traktor tangan atau traktor dua roda adalah traktor
berdaya gerak mesin diesel atau motor bensin, beroda dua (ban karet atau ditambah roda
sangkar dari baja), berporos tunggal, mempunyai kopling utama, tanpa atau dengan
menggunakan kopling kemudi, yang berfungsi untuk menarik dan atau menggerakkan
alat pertanian dan juga sebagai sumber daya penggerak. Traktor tangan hanya
mempunyai sebuah poros roda sehingga traktor ini hanya beroda dua. Traktor ini
mempunyai panjang berkisar 1740 – 2290 mm, lebar berkisar 710 – 880 mm, dan
dayanya berkisar 6 – 10 hp. Traktor tangan memiliki fungsi utama untuk mengolah tanah.
Namun, sebenarnya traktor tangan ini memiliki banyak fungsi, seperti pompa air, alat
processing, trailer, dan sebagainya. Traktor tangan dapat diklasifikasikan berdasarkan
bahan bakar dan besarnya daya motor.
Bajak singkal

Bajak singkal ini dapat digunakan untuk bermacam-macam jenis tanah dan sangat baik
untuk membalik tanah. Bagian dari bajak singkal yang memotong dan membalik tanah
disebut bottom. Suatu bajak dapat terdiri dari satu bottom atau lebih. Bottom ini dibangun
dari bagian-bagian utama, yaitu : 1) singkal (moldboard), 2) pisau (share), dan 3)
penahan samping (landside). Ketiga bagian utama tersebut diikat pada bagian yang
disebut pernyatu (frog). Pada saat bajak bergerak maju, maka pisau (share) memotong
tanah dan. mengarahkan potongan/keratan tanah (furrow slice) tersebut ke bagian singkal.
Singkal akan menerima potongan tanah, dan karena kelengkungannya maka potongan
tanah akan dibalik dan pecah. Kelengkungan singkal ini berbeda untuk kondisi dan jenis
tanah yang berbeda agar diperoleh pembalikan dan pemecahan tanah yang baik.

 Cangkul
Cangkul atau pacul adalah satu jenis alat tradisional yang digunakan dalam pertanian..
Cangkul digunakan untuk menggali, mencungkil, ataupun untuk meratakan tanah.
Cangkul masih digunakan sehingga masa ini untuk menjalankan kerja-kerja menggali
yang ringan di kebun ataupun di sawah. Alat ini merupakan elemen penting dalam
bidang pertanian terutama pertanian ladang kering dan lahan basah. Fungsi tangkai
cangkul : Untuk memegang dan mengayunkan mata cangkul sewaktu digunakan dalam
bekerja. Bagian-bagian cangkul : Bagian tangkai dari kayu bentuk tangkai lurus dan
bengkok, bagian mata cangkul dari besi. Fungsi mata cangkul : membalik tanah,
menghaluskan tanah, mencampur pupuk. Ukuran dan bentuk cangkul bervariasi hal ini
tergantung pada kondisi dan jenis tanah setempat.

4.1.1 Agroekosistem Pertanian Sawah Irigasi


Agroekosistem sawah irigasi yang berada disawah desa tambang emas, kecamatan
pamenang selatan ini yaitu ada yang terdapat pada lahan gambut dan ada yang dilahan
rawa. Untuk lahan gambut bibit yang digunakan adalah padi jenis inpari dan ciherang
sedangkan untuk lahan rawa menggunakan bibit sertani. Untuk sistem pengolahan lahan
meggunakan traktor dua tangan dan juga cangkul. Untuk pengairan menggunkan sistem
saluran/parit dengan sumber dari kolam buatan ( Dam ).
Foto Lahan Gambut dan Lahan Rawa
4.2 Kelebihan Dan Kekurangan Alat dan Mesin Pengolahan Tanah
 Traktor
Dalam proses pengelolaan tanah menggunakan traktor terdapat kelebihan dan kekurangan
yang dirasakan oleh petani pemanfaatan traktor dalam membajak sawah lebih efisien,
tidak membutuhkan tenaga kerja yang lebih, tidak mengeluarkan biaya yang tinggi, dan
lebih cepat. Beberapa keuntungan menggunakan traktor yaitu lahan yang diolah dengan
traktor menghasilkan hasil yang baik dibandingkan dengan hasil bajakan hewan,
pekerjaan jauh lebih cepat, lebih mudah digunakan atau praktis dan tidak membutuhkan
waktu yang lama dalam pengolahannya. kekurangan, membutuhkan biaya yg besar untuk
operasional, tidak bisa mengerjakan pengolahan lahan lahan miring dan bergelombang
hanya bisa mengolah lahan yang relatif datar.
 Cangkul
kelebihan cangkul untuk mengolah lahan sawah yakni cangkul tidak memerlukan biaya
operasional untuk menggunakan dalam mengolah lahan pertanian ,dapat mengerjakan
dalam semua kondisi lahan dan cangkul bisa didapat dengan harga murah sedangkan
untuk kekurangannya cangkul membutuhkan lebih besar tenaga manusia dalam
pengerjaannya dan juga menghabiskan waktu yang cukup lama untuk mengolah lahan.

4.3 Keuntungan Dan Kerugian Menggunakan Alat dan Mesin Tersebut


 Traktor
Keuntungan,pekerjaan akan lebih selesai, hasilnya akan lebih memuaskan, tenaga yang
dikeluarkan sedikit. Kerugian, boros biaya, memerlukan bahan bakar
 Cangkul
Keuntungan menggunakan cangkul yaitu dapat menggemburkan tanah dan ramah
lingkungan, dapat menjangkau area sawah yang sangat sempit. Kerugian
menggunakan cangkul yaitu membutuhkan waktu lama karena menggunakan tenaga
manusia yang membuat kurang efisien untuk lahan yang luas

4.4 Rancangan Ide ( Inovasi ) dalam penyempurnaan alat atau mesin pengolahan tanah
 Traktor
Traktor yang biasanya digunakan untuk membajak sawah akan di tambahkan
fungsinya. Traktor tersebut tidak hanya bisa membajak sawah melainkan akan
dimodifikasi sebagai alat lainnya contohnya seperti digunakan untuk mengangkut hasil
pertanian keluar dari lahan/sawah. kemudian selain digunakan untuk mengangangkut
hasil panen traktor tersebut akan dicoba dimodifikasi agar bisa menaburkan pupuk
maupun memanen padi tersebut langsung menjadi gabah sehingga mempersingkat waktu
pemanenan maupun pemupukan.

BAB V
PENUTUP
Kesimpulan

Mekanisasi pertanian yaitu suatu ilmu yang mempelajari tentang teknik penggunaan
serta pemanfaatan bahan dan tenaga alam untuk mengembangkan dayakarya manusia dalam
bidang pertanian yang bertujuan untuk mengembangkan, mengorganisasi, dan mengendalikan
operasi di dalam produksi pertanian.
Pengolahan tanah awalnya dilakukan secara konvensioal atau secara tradisional, dengan
menggunakan tenaga hewan ternak (sapi, kerbau, dan kuda). Seiring dengan perkembangan
zaman, pengolahan tanah konvensional diganti dengan pengolahan secara modern menggunakan
teknologi yang canggih. Alat-alat sederhana yang umumnya digunakan untuk mengolah tanah
seperti cangkul, parang, sabit dll, sekarang diganti dengan bajak dan garu yang di gandengkan
dengan traktor. Secara empiris zaman dulu manusia menggunakan tenaga hewan untuk
membajak dan mengolah tanah. Sekarang tenaga hewan ternak tersebut telah digantikan dengan
tenaga mesin. Sehingga pengolahan tanah menjadi lebih efisien dan efektif.

Saran
Sebaiknya dilakukan perombakan terhadap mesin traktor agar lebih banyak fungsinya.
Petani sebaiknya mulai melakukan perubahan cara mengolah tanah yaitu beralih menggunakan
traktor roda dua guna untuk mempersingkat waktu dalam pengerjaan dan juga mengurangi
banyaknya tenaga yang habis.
DAFTAR PUSTAKA

Suryanto, J., & Krisbiyantoro, J. (2020). PROPOSAL PENELITIAN: Analisis Kinerja


Pembajakan Pada Variasi Kecepatan Hand Traktor.Dulsalam, D. (1992). Penggunaan
Traktor Pertanian untuk Pengolahan Tanah dalam Pembangunan Hti. Jurnal Penelitian
Hasil Hutan, 10(6), 235-244.
Hardi P. 1997. Assessing Sustainable Development. Principles in Practice. Michigan State
University
Hayami Y. 1989. Farm Mechanization, scale of Economies and
Polarization. Journal Development Economic, 31 (1989) p. 221 – 139. North
Holland.
Semple, R. L. (1986). Problems relating to pest control and use of pesticides in grain storage:
the current situation in ASEAN and future requirements. In Pesticides and humid tropical
grain storage systems. Proceedings, International Symposium, Manila, Philippines (No. 14,
pp. 45-75).
Sulomo, 1999. Mekanisasi Pertanian di Indonesia. Seminar sehari Sekretariat Badan
Pengendali Bimas. Yogyakarta.
Solihin GP, 1981. Prospek Mekanisasi Pertanian Untuk Usahatani, dalam Mekanisasi Tepat
Guna Untuk Pengembangan Pedesaan yang Dikaitkan Pada Pertanian Rakyat di ASEAN,
IPB, Bogor.
Robbins JH. 2005. CRC handbook of engineering in agriculture. Boka Raton. (US): CRC Press

Anda mungkin juga menyukai