Anda di halaman 1dari 21

Gantungkan Hatimu

Kepada-Nya
Yulian Purnama
Apa Itu Tawakal?

Secara bahasa, tawakal artinya al i'timad (bergantung).


Tawakal secara istilah
Secara istilah, Ibnu Rajab mengatakan:

‫ﺻﺪق اﻋﺘﻤﺎد اﻟﻘﻠﺐ ﻋﲆ ﷲّ ﺗﻌﺎﱃ ﻓﻲ اﺳﺘﺠﻼب اﻟﻤﺼﺎﻟﺢ ودﻓﻊ اﻟﻤﻀﺎر ﻣﻦ‬


‫أﻣﻮر اﻟﺪﻧﻴﺎ واﻵﺧﺮة‬

“Bergantungnya hati kepada Allah dengan total, ketika ingin


mendapatkan suatu maslahah atau ingin terhindar dari bahaya,
baik dalam urusan dunia atau urusan akhirat” (Jami' Al Ulum wal
Hikam, 409).

Al Jurjani mengatakan:

‫ واﻟﻴﺄس ﻋﻤﺎ ﻓﻲ أﻳﺪي اﻟﻨﺎس‬،ّ‫اﻟﺘﻮﻛﻞ ﻫﻮ اﻟﺜﻘﺔ ﺑﻤﺎ ﻋﻨﺪ ﷲ‬

“Tawakal adalah tsiqah (percaya) dengan apa yang ada di sisi


Allah, dan putus asa dengan apa yang ada di sisi manusia” (At
Ta'rifat, 74)
Allah perintahkan kita untuk
tawakal
Allah Ta’ala berfirman:

﴾‫َو َﻋ َﲆ ﷲِ َﻓ َﺘ َﻮ َﻛﻠُﻮا ِإن ُﻛﻨ ُﺘ ْﻢ ُﻣ ْﺆﻣِ ﻨِﻴﻦ‬


23:‫]]اﻟﻤﺎﺋﺪة‬

“Dan hanya kepada Allah lah


hendaknya kamu bertawakal, jika
kamu benar-benar orang yang
beriman” (QS. Al Maidah: 23).
Allah Ta’ala juga berfirman dalam ayat yang lain:

﴾‫آﻣﻨ ُﺘﻢ ﺑِﺎﻟﻠﻪِ َﻓ َﻌﻠَﻴﻪِ ﺗَ َﻮ ﱠﻛﻠ ُﻮا ِإن ُﻛﻨ ُﺘ ْﻢ ُﻣﺴﻠِﻤِ ﻴﻦ‬
َ ‫ﻮﺳﻰ ﻳَﺎ َﻗ ْﻮم ِإن ُﻛﻨ ُﺘﻢ‬
َ ‫َو َﻗﺎلَ ُﻣ‬
84 :‫]]ﻳﻮﻧﺲ‬

“Berkata Musa: ‘Hai kaumku, jika kamu beriman kepada Allah,


maka bertawakkallah kepada-Nya saja, jika kamu benar-benar
orang yang berserah diri’” (QS. Yunus: 84).

Allah Ta'ala berfirman:

‫ﻦ ﷲﱠُ ُﻗﻞْ أ َ َﻓ َﺮأ َ ْﻳ ُﺘ ْﻢ َﻣﺎ‬ ‫ات َواﻷ َ ْر َض ﻟ َ َﻴ ُﻘﻮﻟ ُ ﱠ‬ ‫ﺧﻠَ َﻖ ﱠ‬


ِ ‫اﻟﺴ َﻤﺎ َو‬ َ ‫ﻦ‬ ْ ‫ﺳﺄ َ ْﻟ َﺘ ُﻬ ْﻢ َﻣ‬
َ ‫ِﻦ‬ ْ ‫َوﻟَﺌ‬
‫ﺎت ُﺿﺮﱢ ِه أ َ ْو أ َ َرا َدﻧ ِﻲ‬ ُ ‫ﺎﺷ َﻔ‬ ِ ‫ُﻦ َﻛ‬ ‫ِﻲ ﷲﱠُ ﺑ ِ ُﻀﺮﱟ ﻫَﻞْ ﻫ ﱠ‬ َ
َ ‫ُون ﷲﱠِ ِإ ْن أ َرا َدﻧ‬ ِ ‫ﻦد‬ َ ‫ﺗَ ْﺪﻋ‬
ْ ِ‫ُﻮن ﻣ‬
َ ُ ‫ﻲ ﷲﱠُ ﻋَ ﻠَ ْﻴﻪِ ﻳَ َﺘ َﻮ ﱠﻛﻞُ ْاﻟ ُﻤ َﺘ َﻮ ﱢﻛﻠ‬
‫ﻮن‬ َ ‫ﺴ ِﺒ‬ َ ْ‫ﺣ َﻤﺘِﻪِ ُﻗﻞ‬
ْ ‫ﺣ‬ ُ ‫ﺴ َﻜ‬
ْ ‫ﺎت َر‬ ِ ‫ُﻦ ُﻣ ْﻤ‬‫ﺣ َﻤﺔٍ ﻫَﻞْ ﻫ ﱠ‬ ْ َ‫ﺑِﺮ‬

"Dan sungguh jika kamu bertanya kepada mereka: "Siapakah


yang menciptakan langit dan bumi?", niscaya mereka
menjawab: "Allah". Katakanlah: "Maka terangkanlah
kepadaku tentang apa yang kamu seru selain Allah, jika Allah
hendak mendatangkan kemudaratan kepadaku, apakah
berhala-berhalamu itu dapat menghilangkan kemudaratan
itu, atau jika Allah hendak memberi rahmat kepadaku,
apakah mereka dapat menahan rahmat-Nya?. Katakanlah:
"Cukuplah Allah bagiku". Kepada-Nya lah bertawakal orang-
orang yang berserah diri." (QS. Az Zumar: 38).
Antara Tawakal dan
Usaha
Manusia dalam masalah tawakal dan sebab ada 4 golongan:

1. Orang yang bergantung pada sebab dan usaha secara total,


sama sekali tidak memiliki iman pada Rabb semesta alam. Ini
tawakkal ala aqlaniyyin (pemuja akal), komunis, atheis dan
materialistis. Ini tawakal yang keliru.

2. Orang yang meninggalkan sebab dan usaha secara total.


Mereka menyerahkan urusan hanya kepada Allah, namun tidak
ada usaha dan tidak mengambil sebab. Ini tawakkal ala kaum
sufi. Ini juga tawakal yang keliru.

3. Orang yang berkeyakinan bahwa sebab dan usaha tidak ada


pengaruhnya sama sekali. Walau terkadang mereka melakukan
usaha. Ini tawakal ala Jabriyyah. Ini juga tawakal yang keliru.

4. Orang yang mengusahakan sebab dan usaha dengan


anggota badan, namun hati bergantung penuh pada Allah
ta'ala. Dan meyakini bahwa setiap takdir telah Allah jadikan
sebab-sebabnya. Ini tawakal yang benar, yang merupakan
keyakinan Ahlussunnah wal Jama'ah.
3 Kaidah Penting!
Tawakal yang benar itu
disertai usaha
Dari Ibnu 'Abbas radhiallahu'anhu:

‫ ﻓﺈذا ﻗﺪﻣﻮا‬،‫ ﻧﺤﻦ اﻟﻤﺘﻮﻛﻠﻮن‬:‫ وﻳﻘﻮﻟﻮن‬،‫ﻛﺎن أﻫﻞ اﻟﻴﻤﻦ ﻳﺤﺠﻮن وﻻ ﻳﺘﺰودون‬


‫ﺧ ْﻴ َﺮ اﻟﺰﱠا ِد اﻟ ﱠﺘ ْﻘﻮى‬ ‫ } َوﺗَ َﺰ ﱠودُوا َﻓ ِﺈ ﱠ‬:‫ ﻓﺄﻧﺰل ﷲّ ﺗﻌﺎﱃ‬،‫}ﻣﻜﺔ ﺳﺄﻟﻮا اﻟﻨﺎس‬
َ ‫ن‬

"Orang Yaman mereka berhaji tanpa membawa bekal, mereka


beralasan: kami bertawakal kepada Allah. Namun ketika sampai
ke Mekkah mereka meminta-minta kepada orang-orang. Lalu
turunlah ayat: "berbekallah, karena sebaik-baik bekal adalah
takwa"" (HR. Al Bukhari).
Tetap melakukan usaha
walaupun hanya sedikit
Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam bersabda:

،‫ﺎس‬ ِ ‫ﻦ اﻟ ﱠﻨ‬َ ِ‫ِﻲ ﺑِﻪِ ﻣ‬ ‫ﻨ‬‫ﻐ‬ْ َ


‫ﺘ‬ ‫ﺴ‬ َ ‫ﻳ‬‫و‬ ِ‫ﻪ‬ ‫ﺑ‬ ‫ﱠق‬ َ ‫ﺪ‬‫ﺼ‬ َ َ
‫ﺘ‬ ‫ﻴ‬ َ
‫ﻓ‬ ،ِ‫ه‬ ‫ﺮ‬‫ﻬ‬ْ َ
‫ﻇ‬ ‫ﲆ‬ َ َ‫ﻋ‬ ‫ﺐ‬ ِ‫ﻄ‬ ‫ﺤ‬ ‫ﻴ‬ َ
‫ﻓ‬ ،‫ﻢ‬ْ ُ
‫ﻛ‬ ‫ﺪ‬
ُ ‫ﺣ‬ َ ‫َﻷ َ ْن ﻳَ ْﻐ ُﺪو أ‬
َ ْ َ ِ َ ِ َ ْ َ َ َ
َ ِ‫ن ْاﻟ َﻴ َﺪ ْاﻟ ُﻌ ْﻠ َﻴﺎ أ َ ْﻓ َﻀﻞُ ﻣ‬
‫ﻦ ْاﻟ َﻴ ِﺪ‬ َ ‫ أَﻋْ َﻄﺎ ُه أ َ ْو َﻣ َﻨ َﻌ ُﻪ َذﻟ‬،‫ﺴﺄَلَ َرﺟُ ًﻼ‬
‫ َﻓ ِﺈ ﱠ‬،‫ِﻚ‬ َ ْ ِ‫ﺧﻴﺮ ﻟ َ ُﻪ ﻣ‬
ْ َ‫ﻦ أ ْن ﻳ‬ ٌ َْ
ُ‫ﻦ ﺗَ ُﻌﻮل‬ْ ‫ َوا ْﺑﺪَأْ ﺑ ِ َﻤ‬،‫اﻟﺴ ْﻔ َﲆ‬ ‫ﱡ‬

“Jika salah seorang di antara pergi di pagi hari lalu mencari kayu
bakar di punggungnya (lalu menjualnya), kemudian bersedekah
dengan hasilnya dan merasa cukup dari apa yang ada di tangan
orang lain, maka itu lebih baik baginya daripada ia meminta-
minta kepada orang lain, baik mereka memberi ataupun tidak.
Karena tangan di atas lebih baik dari tangan di bawah. Dan
mulailah dengan menafkahi orang yang engkau tanggung” (HR.
Bukhari no. 2075 , Muslim no. 1042).
Jangan tawakal kepada
usaha (sebab)
Allah Ta’ala berfirman:

23:‫] َوﻋَ َﲆ ﷲِ َﻓ َﺘ َﻮ َﻛﻠُﻮا ِإن ُﻛﻨ ُﺘ ْﻢ ُﻣ ْﺆﻣِ ﻨِﻴﻦ﴾ ]اﻟﻤﺎﺋﺪة‬

“Dan hanya kepada Allah hendaknya kamu bertawakal, jika


kamu benar-benar orang yang beriman” (QS. Al Maidah: 23).
Buah Dari Tawakal
Allah Ta’ala berfirman:

‫ﻦ َذا اﻟﱠﺬِي‬
ْ ‫ﺨ ُﺬ ْﻟﻜُ ْﻢ َﻓ َﻤ‬
ْ َ‫ِﺐ ﻟَﻜُ ْﻢ َو ِإ ْن ﻳ‬ َ ‫ِإ ْن ﻳَ ْﻨ ُﺼ ْﺮ ُﻛ ُﻢ ﷲﱠُ َﻓﻼ ﻏﺎﻟ‬
:‫ﻮن{ ]آل ﻋﻤﺮان‬ َ ‫ﻞ ْاﻟ ُﻤ ْﺆﻣِ ُﻨ‬ ِ ‫ﱠ‬
‫ﻛ‬ ‫ﻮ‬
َ ‫ﺘ‬َ ‫ﻴ‬
َ ْ
‫ﻠ‬ َ
‫ﻓ‬ ‫ﷲ‬
‫ﱠ‬ ِ ‫ﲆ‬ َ ْ ِ‫ﻳَ ْﻨ ُﺼﺮُ ُﻛ ْﻢ ﻣ‬
‫ﻦ ﺑ َ ْﻌ ِﺪ ِه َو َﻋ‬
Pertolongan 160].

Dari Allah “Jika Allah menolong kalian, maka tidak ada yang
bisa mengalahkan kalian. Namun jika Allah
membuat kalian rendah, maka tidak ada yang
bisa menolong kalian setelah itu. Dan hanya
kepada Allah lah orang beriman mereka
bertawakal ” (QS. Ali Imran: 160).
Allah Ta’ala berfirman:

َ ُ‫آﻣ ُﻨﻮا َو َﻋﲆ َرﺑ ﱢ ِﻬ ْﻢ ﻳَ َﺘ َﻮ ﱠﻛﻠ‬


{‫ﻮن‬ َ ‫ﻄﺎن َﻋ َﲆ اﻟﱠﺬ‬
َ ‫ِﻳﻦ‬ ٌ ‫ﺳ ْﻠ‬
ُ ‫ﺲ ﻟ َ ُﻪ‬َ ‫ِإﻧ ﱠ ُﻪ ﻟ َ ْﻴ‬
Penjagaan 99 :‫]]اﻟﻨﺤﻞ‬.

dari setan “Setan tidak memiliki kuasa sama sekali pada


orang-orang yang beriman. Namun orang-orang
beriman hanya bertawakal kepada Rabb mereka”
(QS. Al Maidah: 23).
Dari Umar bin Khatab radhiallahu'anhu, Nabi
Shallallahu'alaihi Wasallam bersabda:

‫ﺣ ﱠﻖ ﺗَ َﻮ ﱡﻛﻠِﻪِ ﻟَﺮُزِ ْﻗ ُﺘ ْﻢ َﻛ َﻤﺎ ﻳُ ْﺮ َز ُق‬ ‫ﷲ‬


‫ﱠ‬ ِ ‫ﲆ‬َ ‫ﻋ‬ َ
‫ﻮن‬ُ ‫ﻠ‬‫ﻛ‬‫ﱠ‬ ‫ﻮ‬َ ‫ﺗ‬ ‫ﻢ‬‫ﺘ‬ُ ْ
‫ﻨ‬ ُ
‫ﻛ‬ ‫ﻢ‬ُ ‫ﻜ‬‫ﱠ‬ ‫ﻧ‬َ
ْ ‫ﻟ َ ْﻮ أ‬
Kemudahan ً ‫وح ﺑ ِ َﻄ‬
‫ﺎن‬ ُ ُ‫ﺎﺻﺎ َوﺗَﺮ‬
َ
ً ‫ ﺗَ ْﻐﺪُو ﺧِ َﻤ‬،ُ‫اﻟﻄ ْﻴﺮ‬‫ﱠ‬
َ َ ْ

rezeki “Andaikan kalian benar-benar tawakal kepada


Allah, sungguh kalian akan diberi rezeki
sebagaimana burung. Ia berangkat dalam keadaan
perut kosong, namun pulang dalam keadaan
perutnya penuh” (HR. At Tirmidzi, shahih).
Ibnu Rajab rahimahullah mengatakan:

،‫اﻟﺘﻮﻛﻞ ﻋﲆ ﷲ ﻣﻦ أﻋﻈﻢ اﻷﺳﺒﺎب اﻟﺘﻲ ﺗﻄﻠﺐ ﺑﻬﺎ اﻟﺤﻮاﺋﺞ‬


Kecukupan ‫ﻓﺈن ﷲ ﻳﻜﻔﻲ ﻣﻦ ﺗﻮﻛﻞ ﻋﻠﻴﻪ‬

dari Allah “Tawakal kepada Allah adalah sebab terbesar


tercapainya hajat-hajat. Karena Allah akan
mencukupkan orang yang bertawakkal kepada
Allah” (Jami' Al Ulum wal Hikam)
Tawakal hanya boleh
kepada Allah semata!
Allah ta'ala berfirman:

‫ﻫﺪًى ﻟ ﱢ َﺒﻨِﻲ ِإ ْﺳ َﺮاﺋ ِﻴﻞَ أ َ ﱠﻻ ﺗَ ﱠﺘﺨِ ُﺬوا‬


ُ ‫ﺟ َﻌ ْﻠ َﻨﺎ ُه‬ َ ‫ﻮﺳﻰ ْاﻟ ِﻜ َﺘ‬
َ ‫ﺎب َو‬ َ ‫َوآﺗَ ْﻴ َﻨﺎ ُﻣ‬
ً ‫ﻣِ ﻦ دُوﻧ ِﻲ َوﻛ‬
‫ِﻴﻼ‬

"Dan kami berikan al Kitab kepada Musa, dan


kami jadikan kitab tersebut sebagai petunjuk bagi
Bani Israil, yang di dalamnya terdapat perintah:
hendaknya kalian tidak menjadikan selain-Ku
sebagai tempat bergantung" (QS. Al Isra: 2).
Hati-hati tawakal kepada
jimat!
Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam bersabda:

َ ‫ﻦ ﻋَ ﻠﱠ َﻖ ﺗَﻤِ ْﻴ َﻤ ًﺔ َﻓ َﻘ ْﺪ أ َ ْﺷ َﺮ‬
‫ك‬ ْ ‫َﻣ‬

"Barangsiapa yang memakai jimat, ia telah berbuat syirik" (HR.


Ahmad no. 17422, dishahihkan Al Albani dalam Silsilah Shahihah
no. 492).

Dalam riwayat lain:

‫َﻣﻦ ﺗﻌﻠﱠ َﻖ ﺷﻴ ًﺌﺎ ﻓﻘﺪ ُوﻛِﻞَ إﻟﻴﻪ‬

"Barangsiapa menggantungkan sesuatu sebagai jimat, ia akan


tawakal kepadanya" (Adh Dha'ifah, [1266]).
Para ulama menjelaskan:

Jika tawakal kepada selain Allah, dengan keyakinan ia adalah sebab, ini
adalah syirik ashghar
Jika tawakal kepada selain Allah, dengan keyakinan ia yang
memberikan manfaat atau mudarat dengan sendirinya, ini adalah
syirik akbar
Website
Baarakallahu kangaswad.wordpress.com

fiikum
Telegram
@fawaid_kangaswad

Instagram
@kangaswad

Anda mungkin juga menyukai