Anda di halaman 1dari 28

MAKALAH

MANAGEMEN PRINSIP DASAR INPUT OUTPUT DAN


MEKANISME INPUT OUTPUT

Dosen Pengampu Mata Kuliah :Rukin Sudarwanto, S.Pd., M.T.I

Disusun oleh:

Kelompok 10
Riska Fitriana [2057201056]

Riyan Agung Laksono [2057201071]

Rimas Musakhim [2057201133]

Sangidun [2057201025]

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA LAMPUNG

2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah SWT karena atas rahmat dan
karunia-Nya penulis dapat menyusun dan menyelesaikan makalah ini.Sholawat
serta salam semoga tetap tercurah kepada Nabi Besar Muhamad SAW.Tidak lupa
pula penulis ucapkan trima kasih kepada Bapak Rukin Sudarwanto, S.Pd., M.T.I
selaku dosen mata kuliah Sistem Operasi.

Makalah yang berjudul “ Managemen Prinsip Dasar Input Output dan Mekanisme
Input Output” ini disusun untuk memenuhi tugas kelompok pada mata kuliah
Sistem Operasi.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini banyak


kekurangan.Maka dengan segala kerendahan hati kami menghrapkan saran dan
kritik demi perbaikan makalah ini.Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca.

Purbolinggo, 14 Oktober 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL .............................................................................................................. i

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... ii

DAFTAR ISI .............................................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang .......................................................................................................................... 1


1.2 Rumusan Masalah................................................................................................................ 2
1.3 Tujuan ................................................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN .............................................................................................................. 3

2.1 Penjelasan Klasifikasi Perangkat Input Output ...................................................................... 3

2.1.1 Prinsip –Prinsip Dasar Komputer ..................................................................................... 3

2.1.2 Perangkat Keras Input /Output ......................................................................................... 4


2.1.3 Iterupsi.............................................................................................................................. 4
2.1.4 DMA (Direct Memory Accses)...................................................................................... 5
2.1.5 Interface Aplikasi Input/Output ....................................................................................... 5
2.1.6 Kernel Input/Output Subsystem ....................................................................................... 6
2.1.7 Penanganan Permintaan Input/Output .............................................................................. 6

iii
2.2 Mekanisme Input Output ............................................................................................. 7

2.2.1 Struktur Disk ........................................................................................................... 7


2.2.2 Penjadwalan Disk ................................................................................................... 10
2.2.3 Managemen Disk .................................................................................................... 11
2.2.4 Penanganan Swap-Space ........................................................................................ 12
2.2.5 Keandalan Disk ....................................................................................................... 13
2.2.6 Implementasi Stable-Storage .................................................................................. 13
2.2.7 Disk ......................................................................................................................... 14
2.2.8 RAM Disk ............................................................................................................... 15

BAB III PENUTUP .......................................................................................................... 16


3.1. Simpulan .................................................................................................................... 16

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 17

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manajemen input output sering disebut sebagai device manager atau penyedia
device driver sehingga operasi input output dapat berjalan. Manajemen input output
merupakan ruang lingkup atau batasan dalam manajemen perangkat keras input
output yaitu bagaimana perangkat keras input output itu dikelola dan diprogram
agar dapat berjalan dengan baik. Dalam sistem komputer, manajemen input output
sangat diperlukan karena input output adalah sarana user untuk bisa berkomunikasi
dengan komputer. Oleh karena itu, dalam setiap sistem operasi selalu terdapat input
output manajer.

Perangkat input komputer ( perangkat masukan atau input devices ) adalah


perangkat yang digunakan untuk memasukkan data - data dan memberikan
perintah pada komputer untuk digunakan pada proses lebih lanjut.Perangkat
output merupakan perangkat keras komputer yang digunakan untuk
mengkomunikasikan hasil pengolahan data yang dilakukan oleh komputer untuk
pengguna.
Proses input output merupakan instruksi atau perintah yang dikerjakan oleh
komputer untuk menjalankan operasi data serta operasi aritmatik dan logika
yang dilakukan pada data. Pemrosesan data dalam sebuah perangkat komputer
dikerjakan oleh CPU (Central Processing Unit/ Unit Pengolah Pusat.
Maka dalam makalah ini kami mencoba untuk mensajikan pembahasan
yakni penjelasan materi mengenai klasifikasi dasar perangkat input output,
serta penjabaran mengenai proses mekanisme input output berjalan.

1
1.2 Rumusan Masalah

Untuk memudahkan pembahasannya maka akan dibahas sub masalah sesuai


dengan latar belakang diatas yakni:

1.Jelaskan apa saja klasifikasi perangkat input output?


2.Jelaskan bagaimana proses mekanisme input output berjalan?

1.3 Tujuan penulisan

Makalah ini bertujuan untuk:

1.Mengetahui dan memahami klasifikasi perangkat input output


2.Mengetahui dan memahami Proses Mekanisme input Output

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Penjelasan Klasifikasi Perangkat Input Output

2.1.1 Prinsip-prinsip Dasar Perangkat Keras Input Output

Ruang lingkup atau batasan dalam manajemen perangkat keras input/output


adalah bagaimana perangkat keras input output itu dikelola dandiprogram agar
dapat berjalan dengan baik. Manajemen perangkat I/Omempunyai beragam
fungsi dan fungsi antara lain adalah sebagai berikut: :
• mengirimkan perintah ke perangkat I/O untuk menyediakan
layananakses.
• menangani interupsi perangkat I/O.

• menangani kesalahan pada perangkat I/O.

• menyediakan interface ke pemakai.

Perangkat I/O dapat dibedakan berdasarkan sifat aliran datanya dansasaran


komunikasinya. Berdasarkan aliran data dibedakan menjadi dua yaitu :

• Perangkat berorientasi blok (block-oriented devices)

• Perangkat berorientasi karakter (character-oriented devices)


Sedangkan berdasarkan sasaran komunikasi perangkat keras I/O dibedakan
menjadi tiga yaitu :
• Perangkat yang terbaca oleh manusia (human readable device)
Perangkat yang cocok untuk komunikasi dengan manusia.
• Perangkat yang terbaca oleh mesin (machine readable
device)Perangkat yang cocok untuk komunikasi dengan perangkat

3
elektronik.
• Perangkat Untuk komunikasi

4
2.12 Perangkat Keras Input Output

• Perangkat Input Komputer yakni Keyboard,Mouse,Touch Pad,Light


Pen,Scanner,dan Joystick.
• Perangkat Output Komputer yakni Monitor,Printer,
Headphone,Proyektor,Speaker.

2.1.3 Interupsi (perangkat keras)

Interupsi dalam teknologi informasi merujuk kepada sebuah permintaan


terhadap layanan dari CPU yang dibuat baik secara eksternal oleh sebuah
perangkat keras (sebagai contoh: oleh disk drive, atau port I/O) atau secara
internal oleh CPU itu sendiri. Interupsi perangkat keras eksternal digunakan
untuk beberapa situasi seperti halnya ketika sebuah karakter telah diterima dari
sebuah port I/O tertentu dan harus diproses oleh CPU, disk drive yang telah siap
untuk mentransfer sekumpulan data, atau system timer yang berdetak.
Sementara itu, interupsi perangkat keras internal terjadi ketika sebuah
program mencoba sesuatu yang tidak mungkin, seperti halnya mencoba untuk
mengakses alamat memori yang tidak ada atau membagi sebuah bilangan dengan
angka nol. Interupsi perangkat keras umumnya diberi tingkatannya yang disusun
berdasarkan prioritasnya dan tingkat kepentingannya. Tingkatan interupsi
tertinggi diberikan kepada sebuah jenis interupsi yang disebut sebagi Non-
Maskable Interrupt (NMI), yang mengindikasikan kesalahan yang serius, seperti
halnya kerusakan/kegagalan memori atau perangkat lain yang harus dilayani
secara langsung oleh prosesor.

5
2.1.4 DMA

DMA adalah singkatan dari Direct Memory Access adalah kemampuan


pada komputer modern yang memungkinkan perangkat periferal untuk mengirim
data ke memori motherboard tanpa intervensi dari CPU.Banyak sistem perangkat
keras menggunakan DMA termasuk pengontrol floppy dan disk drive, kartu grafis,
kartu jaringan, kartu suara dan unit pemrosesan grafik.Cara Mengaktifkan
DMABagi mereka dengan PC yang lebih baru dengan Windows yang diinstal,
masalah ini pada dasarnya diselesaikan dari awal, karena Windows secara
otomatis mengaktifkan DMA untuk sebagian besar perangkat keras yang
kompatibel.Ada beberapa keadaan tertentu di mana Windows XP sebagai
gantinya mengaktifkan PIO, yang didokumentasikan dalam Mode DMA untuk
Perangkat ATA / ATAPI di Windows XP.

2.1.5 Interface Aplikasi Input/Output

Ketika suatu aplikasi ingin membuka data yang ada dalam suatu disk,
sebenarnya aplikasi tersebut harus dapat membedakan jenis disk apa yang akan
diaksesnya. Untuk mempermudah pengaksesan, sistem operasi melakukan
standarisasi cara pengaksesan pada peralatan I/O. Pendekatan inilah yang
dinamakan interface aplikasi I/O.
Interface aplikasi I/O melibatkan abstraksi, enkapsulasi, dan software
layering. Abstraksi dilakukan dengan membagi-bagi detail peralatan-
peralatan I/O ke dalam kelas-kelas yang lebih umum. Dengan adanya kelas-
kelas yang umum ini, maka akan lebih mudah untuk membuat fungsi-fungsi
standar (interface) untuk mengaksesnya. Lalu kemudian adanya device driver
pada masing-masing peralatan I/O, berfungsi untuk enkapsulasi perbedaan-
perbedaan yang ada dari masing-masing anggota kelas-kelas yang umum tadi.
Device driver mengenkapsulasi tiap -tiap peralatan I/O ke dalam masing-
masing 1 kelas yang umum tadi (interface standar). Tujuan dari adanya
6
lapisan device driver ini adalah untuk menyembunyikan perbedaan-

7
perbedaan yang ada pada device controller dari subsistem I/O pada kernel.
Karena hal ini, subsistem I/O dapat bersifat independen dari hardware.

2.1.6 Kernel Input/Output Subsystem

Kernel menyediakan banyak service yang berhubungan dengan I/O. Pada


bagian ini, kita akan mendeskripsikan beberapa service yang disediakan oleh
kernel I/O subsystem, dan kita akan membahas bagaimana caranya membuat
infrastruktur hardware dan device-driver. Service yang akan kita bahas adalah
I/O scheduling, buffering, caching, spooling, reservasi device, error handling.
subsistem I/O mengkoordinasi. Kumpulan-kumpulan service yang banyak
sekali, yang tersedia dari aplikasi mau pun bagian lain dari kernel. Subsistem I/O
mengawasi:

• Manajemen nama untuk file dan device.

• Kontrol akses untuk file dan device.

• Kontrol operasi, contoh: model yang tidak dapat dikenali.

• Alokasi tempat sistem file.

• Alokasi device

2.1.7 Penanganan Permintaan Input/Output

Device controller hampir selalu berhubungan dengan sistem operasi dalam


hal yang berkenaan dengan I/O. Dengan kata lain, dalam menangani operasi I/O,
sistem operasi tidak berhubungan langsung dengan perangkat melainkan dengan
pengendalinya.Beberapa pengendali perangkat dapat menangani dua, atau lebih
perangkat I/O yang sejenis.Pada komputer pribadi, komponen ini biasannya
berupa kartu sirkuit yang dapat dimasukkan ke dalam slot pada
motherboard.Terdapat berbagai macam antarmuka antara perangkat dengan
pengendalinya, antara lain ANSI, IEEE, atau ISO.Selain itu, ada pula IDE
8
(Integrated Drive Electronics), dan SCSI (Small Computer System
Interface).Kedua antarmuka terakhir merupakan antarmuka yang menjadi

9
standar pabrik-pabrik pembuat perangkat M/K atau pun pembuat
pengendalinya.

2.2 Proses Mekanisme Input/Output

2.2.1 Struktur Disk

Seperti yang telah dikatakan sebelumnya, penulisan disk drive modern


adalah dengan menggunakan array satu dimensi blok logika yang besar. Dengan
menggunakan sistem pemetaan ini, Secara tiori setidaknya kita dapat
mengkonversikan sebuah logical block number ke penulisan disk gaya lama yang
berisi nomor silinder, nomor track di silinder, dan nomor sektor di dalam track.
Dalam praktiknya, sangatlah sulit untuk melakukan hal ini. Ada dua alasan, yang
pertama adalah kebanyakan disk memiliki beberapa sektor yang tidak sempurna,
tapi pemetaan menutupi dengan cara menggantikannya dengan sektor tambahan
dari tempat lain di disk. Alasan kedua adalah jumlah sektor tiap track berbeda
pada beberapa disk

10
GAMBAR 1.1 Struktur Disk Array

Mari kita lihat lebih dekat pada alasan kedua. Dalam media yang menggunakan
Constant Linear Velocity (CLV), jumlah bit tiap track adalah sama. Semakin jauh
posisi track dari pusat disk, jaraknya semakin besar, sehingga semakin banyak
sektor yang ada. Saat kita bergerak dari zona yang lebih luar ke zona yang lebih
dalam, jumlah sektor tiap track menurun. Track di zona yang lebih luar biasanya
memiliki sektor lebih banyak 40% dari track di zona yang lebih dalam. Drive
meningkatkan kecepatan rotasinya saat head bergerak dari track terluar sampai track
yang lebih dalam untuk mempertahankan kecepatan perpindahan data dibawah
11
head. Metode ini digunakan pada drive CD-ROM dan DVD-ROM.

12
Gambar 1.2

Alternatif dari metode ini, kecepatan rotasi disk bisa tetap, dan jumlah
(kepadatan) bit menurun dari track yang lebih dalam ke track yang lebih luar untuk
mempertahankan kecepatan data tetap konstan. Metode ini digunakan dalam hard
disk dan dikenal sebagai Constant Angular Velocity (CAV). Keuntungan
menggunakan metode CAV adalah sebuah data bisa langsung dipetakan sesuai pada
track dan nomor silinder yang diminta. Tetapi metode ini juga memiliki kelemahan,
yaitu jumlah data yang bisa di simpan pada track terluar dan terdalam sama, padahal
kita tahu bahwa panjang track bagian luar lebih panjang daripada track bagian
dalam.

Gambar 1.3 CAV Array

13
Jumlah sektor per track telah semakin berkembang sesuai dengan
perkembangan teknologi disk, dan bagian terluar dari sebuah disk biasanya
memiliki beberapa ratus sektor per track. Begitu pula jumlah silinder per disk
semakin bertambah. Sebuah disk ukuran besar bisa memiliki puluhan ribu silinder.

2.2.2 Penjadwalan Disk

Penjadwalan disk yang telah kita pelajari pada bab sebelumnya memfokuskan
untuk menangani data yang konvensional, yang memiliki sasaran yaitu fairness dan
throughput. Sedangkan pada bab ini data yang kita pelajari adalah data yang
continuous.Data continuous memiliki dua constraint yang tidak dimiliki oleh data
konvensional yaitu: timing deadline dan rate requirements. Kedua constraint tersebut
harus dipenuhi untuk mempertahankan jaminan QOS (Quality Of Service), dan
algoritma penjadwalan disk harus dioptimalkan untuk constraint. Sayangnya, kedua
constraint tersebut sering terjadi konflik. Data continuous biasanya membutuhkan
kecepatan bandwidth disk yang sangat besar untuk memenuhi rate-requirements data.
Karena disk memiliki transfer rate yang relatif rendah dan latency rate yang relatif
tinggi maka penjadwal disk harus mengurangi waktu latensi untuk menjamin
bandwidth yang tinggi. Bagaimanapun, mengurangi waktu latensi mungkin berakibat
dalam sebuah penjadwalan policy yang tidak memberikan prioritas pada deadline.
14
2.2.3 Managemen Disk

• Memformat Disk

Sebuah disk magnetik yang baru sebenarnya hanyalah sebuah slate kosong yang
berupa piringan magnetik untuk menyimpan sesuatu. Sebelum disk tersebut dapat
menyimpan data, harus dilakukan proses low-level formatting/ physical formatting,
yaitu membagi disk menjadi beberapa sektor dan mengisinya dengan struktur data
tertentu (biasanya header, area data, dan trailer) agar dapat dibaca dan ditulis oleh
disk controller.
Salah satu informasi yang dibutuhkan oleh disk controller adalah error-
correcting code (ECC). Disebut seperti itu karena jika terdapat satu atau dua bit data
yang corrupt, controller dapat mengidentifikasi bit mana yang berubah dan
mengoreksi nya. Proses ini otomatis dilakukan oleh controller setiap membaca atau
menulis pada disk.
Low-level formatting berfungsi agar pihak manufaktur dapat mengetes disk
dan menginisialisasi mapping dari lojikal nomor blok ke pendeteksi sektor kosong.
Semakin besar ukuran sektor yang diformat, semakin sedikit sektor yang dapat diisi
pada masing-masing track dan semakin sedikit header dan trailer yang ditulis pada
setiap track. Hal ini berarti ruang yang dapat digunakan untuk data semakin besar.
Agar disk dapat menggunakan suatu berkas, sistem operasi membutuhkan
untuk menyimpan struktur datanya pada disk. Langkah pertama adalah membagi disk
menjadi satu/lebih silinder (partition), sehingga sistem operasi dapat
memperlakukannya sebagai disk yang terpisah. Langkah kedua adalah logical
formatting, atau membuat sistem berkas. Pada langkah ini, sistem operasi menyimpan
struktur data yang telah diinisialisasi ke disk.
Raw I/O adalah array pada blok lojikal yang memiliki kemampuan untuk
menggunakan suatu partisi disk tanpa struktur data dari sistem berkas. Dengan partisi
raw ini, untuk beberapa aplikasi tertentu akan lebih efisien dari segi penyimpanan.
Tetapi kebanyakan aplikasi akan berjalan lebih baik dengan servis sistem berkas
15
biasa.

16
• Boot Block

Ketika pertama kali menjalankan komputer, dibutuhkan program yang sudan


diinisialisasi, yaitu bootstrap. Yang diinisialisasi adalah segala aspek sistem, dari
CPU register sampai device controller dan isi dari main memory, kemudian
menjalankan sistem operasi. Untuk itu bootstrap mencari kernel sistem operasi pada
disk, me-load-nya ke memori, dan menggunakan alamat yang telah diinisialisasi
untuk mulai menjalankan sistem operasi.

• Bad Blocks

Bad blocks adalah satu/lebih sektor yang rusak pada suatu disk. Pada disk
sederhana, bad blocks diatasi secara manual. Untuk disk yang lebih kompleks seperti
disk SCSI, bad blocks diatasi dengan sector sparing atau forwarding, yaitu controller
dapat mengganti sektor yang rusak dengan sebuah sektor yang terpisah. Alternatif
lainnya adalah mengganti sektor tersebut dengan cara sector slipping.Mengganti blok
yang rusak bukan sepenuhnya merupakan proses yang otomatis, karena data-data
yang tersimpan sebelum nya akan terhapus.

2.2.4 Penangan Swap- Space

Penanganan (management) swap-space (tempat pertukaran; tetapi karena istilah


swap-space sudah umum dipakai, maka untuk seterusnya kita tetap memakai istilah
swap-space) adalah salah satu dari low-level task pada sebuah sistem operasi. Virtual
memory (memori virtual) menggunakan disk space sebagai perpanjangan (atau space
tambahan) dari memori utama. Karena kecepatan akses disk lebih lambat daripada
kecepatan akses memori, menggunakan swap-space akan mengurangi performa
sistem secara signifikan. Tujuan utama dari perancangan dan implementasi swap-
space adalah untuk menghasilkan kinerja memori virtual yang optimal. Dalam sub-
bab ini, kita akan membicarakan bagaimana swap-space digunakan, dimana letak
17
swap-space pada disk, dan bagaimana penanganan swap-space.

18
2.2.5 Keandalan Disk

RAID, singkatan dari Redundant Array of Independent Disk merujuk kepada


sebuah teknologi di dalam penyimpanan data komputer yang digunakan untuk
mengimplementasikan fitur toleransi kesalahan pada media penyimpanan komputer
(terutama hard disk) dengan menggunakan cara redundansi (penumpukan) data, baik itu
dengan menggunakan perangkat lunak, maupun unit perangkat keras RAID terpisah.
Kata “RAID” juga memiliki beberapa singkatan Redundant Array of Inexpensive Disks,
Redundant Array of Independent Drives, dan juga Redundant Array of Inexpensive
Drives. Teknologi ini membagi atau mereplikasi data ke dalam beberapa hard disk
terpisah. RAID didesain untuk meningkatkan keandalan data dan meningkatkan kinerja
I/O dari hard disk.RAID merupakan organisasi disk memori yang mampu menangani
beberapa disk dengan sistem akses paralel dan redudansi ditambahkan untuk
meningkatkan reliabilitas. Kerja paralel ini menghasilkan resultan kecepatan disk yang
lebih cepat.

2.2.6 Implementasi Stable-Storage

Pada bagian sebelumnya, kita sudah membicarakan mengenai write-ahead log,


yang membutuhkan ketersediaan sebuah storage yang stabil. Berdasarkan definisi,
informasi yang berada di dalam stable storage tidak akan pernah hilang. Untuk
mengimplementasikan storage seperti itu, kita perlu mereplikasi informasi yang
dibutuhkan ke banyak peralatan storage (biasanya disk-disk) dengan failure modes yang
independen. Kita perlu mengkoordinasikan penulisan update-update dalam sebuah cara
yang menjamin bila terjadi kegagalan selagi meng-update tidak akan membuat semua
kopi yang ada menjadi rusak, dan bila sedang recover dari sebuah kegagalan, kita bisa
memaksa semua kopi yang ada ke dalam keadaan yang bernilai benar dan konsisten,
bahkan bila ada kegagalan lain yang terjadi ketika sedang recovery. Untuk selanjutnya,
kita akan membahas bagaimana kita bisa mencapai kebutuhan kita.

19
Sebuah disk write menyebabkan satu dari tiga kemungkinan:

• Successful completion.

Data disimpan dengan benar di dalam disk.

• Partial failure.

Kegagalan terjadi di tengah-tengah transfer, menyebabkan hanya bebe rapa


sektor yang diisi dengan data yang baru, dan sektor yang diisi ketika terjadi
kegagalan menjadi rusak.
• Total failure.

Kegagalan terjadi sebelum disk write dimulai, jadi data yang sebe lumnya ada
pada disk masih tetap ada.

2.2.7 DISK

Harddisk komputer berfungsi sebagai media penyimpanan data dan program pada
komputer. harddisk merupakan Device storage utama pada komputer, semua data baik
file maupun data program tersimpan dalam harddisk. Data-data yang telah disimpan di
dalam perangkat harddisk tidak akan hilang. Bahkan apabila pengguna mematikan
perangkat komputer/laptop tersebut. Dengan kata lain, harddisk memiliki peran
sebagai media penyimpanan yang bersifat permanen (data-data tidak akan hilang atau
terhapus). Kapasitas daya tampung daripada harddisk itu sendiri juga terbilang cukup
besar. Fungsi Hardisk adalah untuk menyimpan data secara permanen ke dalam sector
– sector yang terdapat pada disk yang telah tersedia di dalam nya untuk di read atau
write, lain hal nya dengan ram yang fungsinya hanya untuk menyipan data secara
sementara.

20
2.2.8 RAM Disk

RAM (Random Access Memory) adalah tempat penyimpanan sementara pada


komputer yang isinya dapat diakses dalam waktu yang tetap, tidak memperdulikan letak
data tersebut dalam memori atau acak. jadi Ram ini hanya sebagai penyimpanan
sementara saja saat anda menggunakan komputer atau software tertentu. agar dapat di
proses dengan cepat. Fungsi dari sebuah RAM adalah untuk mempercepat pemrosesan
data pada komputer. jadi Semakin besar RAM yang dimiliki, maka akan semakin cepat
sebuah komputer memrosesnya. Kerja RAM dapat dilihat di task manager di dalam
system komputer. RAM dibagi menjadi 4 bagian, yaitu: truktur RAM dibagi menjadi 4
bagian, yaitu:

• Input storage,berfungsi untuk menampung input atau masukan yang dimasukkan


dari alat input.
• Program Storage, bagian dari RAM yang berfungsi sebagai penyimpan intruksi
program yang akan diakses.
• Working Storage, merupakan bagian dari memori yang bertugas menyimpan data
yang akan diolah dan hasil pengolahan.
• Output Storage, berfungsi untuk menampung hasil akhir dari data yang akan di
tapilkan ke perangkat output

21
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Dari pembahasan diatas bisa disimpulkan Dalam sistem komputer manajemen


i/o sangat diperlukan karena i/o adalah sarana user untuk bisa berkomunikasi dengan
komputer.Contoh perangkat i/o seperti keyboard,audio,video,disk drives dll.Dalam
sistem komputer,i/o bertanggung jawab atas pengontrolan sebuah perangkat luar
atau eksternel dan beratanggung jawab dalam pertukaran data antara peangkat luar
CPU ,Oleh karena itu di perlukan antarmuka internal dengam komputer (CPU
Interface ) dan antarmuka dengan perangkat eksternal untuk mernjalankan fungsi
pengontrolannya.Sistem input output dalam sebuah komputer tidak terjadi begitu
saja,tetapi prosesnya memiliki tahapan yang harus di lakukan mulai dari dukungan
peralatan,sistem komunikasi antar progam ,perangkat operasi ,sistem kontrol,teknik
pengoprasian dan pengelolaan secara seksama sehingga dapat menghasilkan
perintah input/output yang tepat.Komponen input/output merupakan suatu
rangkaian masukan atau keluaran dengan berbagai macam bentuk dan karakter yang
berbeda serta bekerja dengan level tegangan yang bervariasi.Komponen
input/output agar dapat bekerja dan berhubungan dengan mikroprosesor dilengkapi
dengan rangkaian interface.

22
DAFTAR PUSTAKA

https://ahmadasyurah.files.wordpress.com/2018/10/materi-7-manajemen-input.pdf

http://p2kp.stiki.ac.id/id3/2-3072-2956/Interupsi-Perangkat-
Keras_23544_balidwipa_p2kp-stiki.html

http://syahiswandi.blogspot.com/2014/01/inputoutput-unit-dan-arsitektur-
family.html

https://repository.unikom.ac.id/42986/1/8.pptx

h https://iim6.tripod.com/ibam-os-html/x6210.html ttps://iim6.tripod.com/ibam-
os-html/x6554.html

https://iim6.tripod.com/ibam-os-html/x6407.html

https://www.it-jurnal.com/pengertian-ram-random-acces-memory/

https://salamadian.com/perangkat-input-dan-output-komputer/

23
24

Anda mungkin juga menyukai