Anda di halaman 1dari 10

KODE ETIK

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah bimbingan dan konseling


Dosen pengampu:
Imam Muslih, M.Pd.I

Disusun oleh
1. Alif Rahmatul
Khulud

(1993044031)
2. Zevas Alif
Gibran

(1993044035)
3. Burhan Yani Fatchurrochman (1993044036)
4. Hikmatul Hamidah (1993044038)

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS HASYIM ASY’ARI
TEBUIRENG JOMBANG
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
selesainya MAKALAH BIMBINGAN DAN KONSELING tentang “ Kode Etik”.
Dengan adanya Makalah ini kita dapat mengetahui apa pengertian dari kode etik
dan apa dasar dan tujuan dalam kode etik tersebut.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami
sendiri maupun yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan
saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.

Jombang, 18 September 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.......................................................................................................i
Daftar isi................................................................................................................ii
Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang.....................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................1
C. Tujuan Masalah...................................................................................1

Bab II Pembahasan
A. Pengertian Kode Etik...........................................................................2
B. Dasar Kode Etik Profesi Bimbingan dan Konseling...........................2
C. Tujuan Kode Etik................................................................................5

Bab III Penutup


A. Kesimpulan..........................................................................................6
B. Saran....................................................................................................6

Daftar Pustaka

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam masalah bimbingan dan konseling kode etik sangat
dibutuhkan. Kode etik dibutuhkan ketika seseorang (konselor) hendak
membimbing seseorang atau individu (konseli) kearah pengembangan
pribadinya. Peran kode etik yaitu sebagai acuan dan tuntunan dalam
memberikan masukan-masukan kepada konseli agar masukan yang
diberikan oleh konselor tidak menyeleweng atau keluar dari aturan-aturan,
norma-norma yang berlaku dimasyarakat maupun dikalangan konselor
sendiri.
Maka dari itulah kami menyusun makalah ini untuk memberi
penjelasan sedikit tentang kode etik. Selain itu, makalah ini juga ditujukan
sebagai tugas mata kuliah bimbingan dan konseling.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian kode etik ?
2. Apa Dasar kode etik profesi bimbingan dan konseling ?
3. Apa Tujuan kode etik ?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui Pengertian kode etik
2. Untuk mengetahui Dasar kode etik profesi bimbingan dan konseling
3. Untuk mengetahui Tujuan kode etik

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kode Etik

Etika adalah suatu sistem prinsip moral, etika suatu budaya. Aturan


tentang tindakan yang dianut berkenaan dengan perilaku suatu kelas
manusia, kelompok, atau budaya tertentu.
Kode etik adalah seperangakat standar, peraturan, pedoman, dan nilai
yang mengatur mengarahkan pembuatan Atau tindakan dalam suatu
peruahaan, profesi, atau organisasi bagi para pekerja atau anggotanya, dan
interaksi antara para pekerja atau anggota dengan masyarakat.
Kode Etik Bimbingan dan Konseling Indonesia merupakan landasan
moral dan pedoman tingkah laku profesional yang dijunjung tinggi,
diamalkan dan diamankan oleh setiap profesional Bimbingan dan Konseling
Indonesia.1
B. Dasar Kode Etik Profesi Bimbingan dan Konseling
1. Pancasila, mengingat profesi bimbingan dan consoling merupakan
usaha pelayanan terhadap sesama manusia dalam rangka  ikut
membina warga negara Indonesia yang bertanggung jawab.
2. Tuntutan profesi, yang mengacu pada kebutuhan dan kebahagiaan
klien sesuai denagn norma-norma yang berlaku.

Adapun secara umum fungsi dari kode etik profesi adalah:

a. Memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi tentang prinsip


profesionalitas yang digariskan. Setiap anggota profesi harus
menjalankan tugasnya sesuai dengan kode etik/ aturan yang berlaku
di dalam suatu organisasi.
b. Sebagai sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas profesi yang
bersangkutan.Maksud dari fungsi ini adalah bahwa setiap anggota

1
Prayitno dan Erman Amti, Dasar-Dasar Bimbingan Konseling. (Jakarta: Pustaka Ilmu, 2004), hlm
72.

2
profesi juga diawasi oleh masyarakat dalam melakukan
pekerjaannya.
c. Mencegah campur tangan pihak di luar organisasi profesi tentang
hubungan etika dalam keanggotaan profesi.Maksud dari fungsi ini
adalah untuk mencegah intervensidari pihak lain/ pihak luar yang
tidak berkepentingan untuk masuk ke dalam organisasi, karena
dikhawatirkan merusak tatanan yang sudah ada.2
C. Kode Etik Bimbingan dan Konseling

Kode etik bimbingan dan consoling adalah  ketentuan - ketentuan atau


peraturan - peraturan yang harus ditaati oleh siapa saja yang ingin
berkicimpung dalam bidang bimbingan dan consoling. Kode etik dalam
satu jabatan bukan merupakan hal yang baru, tiap - tiap jabatan pada
umumnya mempunyai kode etik sendiri - sendiri, sekalipun tetap ada
kemungkinan bahwa kode etik itu tidak secara formal diadakan.

Kode etik dalam bimbingan dan consoling dimaksudkan agar


bimbingan dan consoling tetap dalam keadaan baik, serta diharapkan akan
menjadi semakin baik, lebih - lebih di Indonesia dimana bimbingan dan
consoling masih relatif baru. Kode etik ini mengandung ketentuan -
ketentuan yang tidak boleh dilanggar atau diabaikan tanpa membawa kaibat
yang menyenangkan.

Menurut Walgito (2010) ada beberapa kode etik bimbingan dan


consoling tersebut, antara lain:

1. Pembimbing atau pejabat lain yang memegang jabatan dalam bidang


bimbingan dan consoling harus memegah teguh prinsip bimbingan dan
consoling.

2
Nuzliah dan Irwan siswanto. Standarisasi Kode Etik Profesi Bimbingan dan Konseling. (Jurnal
Bimbingan Konseling, 2019) Vol.5 , No.1: 64-75. Hal 65.

3
2. Pembimbing harus berusaha semaksimal mungkin untuk dapat
mencapai hasil yang baik-baiknya, dengan membatasi diri pada
keahliannya atau wewenangnya. Oleh karena itu, pembimbing jangan
sampai mencampuri wewenang dan tanggungjawab yang bukan
wewenang atau tanggung jawabnya.
3. Karena pekerjaan pembimbing berhubungan langsung dengan
kehidupan pribadi orang maka seorang pembing harus:
a. Dapat memegang atau menyimpan rahasia klien dengan sebaik -
baiknya.
b. Menunjukkan sikap hormat pada klien.
c. Menghargai bermacam - macam klien. Jadi, dalam menghadapi
klien, pembimbing harus menghadapi klien dalam derajat yang
sama.
4. Pembimbing tidak diperkenankan:
a. Menggunakan tenaga pembantu yang tidak ahli atau tidak terlatih.
b. Menggunakan alat - alat yang kurang dapat dipertanggung
jawabkan.
c. Mengambil tindakan - tindakan yang mungkin dapat menimbulkan
hal-hal yang tidak baik bagi klien.
d. Mengalihkan klien kepada konselor lain tanpa persetujuan klien.
5. Meminta bantuan kepada ahli dalam bidang lain diluar kemampuan dan
keahliannya atau di luar keahlian staffnya yang diperlukan dalam
bimbingan dan consoling.
6. Pembimbing harus selalu menyadari tanggung jawabnya yang berat,
yang memerlukan pengabdian sepenuhnya.3

D. Tujuan Kode Etik


1. Panduan perilaku berkarakter dan profesional bagi anggota
organisasi dalam memberikan pelayanan BK.
3
Winkel, Bimbingan dan Konseling di Intitusi Pendidikan,.(Jakarta : Gramedia, 2005), hlm 53.

4
2. Membantu anggota organisasi dalam membangun kegiatan
pelayanan yang profesional.
3. Landasan dan arah menghadapi permasalahan dari dan mengenai diri
anggota asosiasi.
4. Melindungi anggota asosiasi dan sasaran layanan (konseli)
5. Etika organisasi profesi BK Adela kaidah nilai dan moral sebagai
rujukan bagi anggota organisasi melaksanakan tugas atau
tanggungjawabnya dalam layanan BK kepada konseli.
6. Wajib dipatuhi dan diamalkan oleh seluruh jajaran pengurus dan
anggota organisasi tingkat nasional, provinsi, kabupaten/kota.
7. Etika organisasi profesi BK Adela kaidah nilai dan moral sebagai
rujukan bagi anggota organisasi melaksanakan tugas atau
tanggungjawabnya dalam layanan BK kepada konseli.
8. Wajib dipatuhi dan diamalkan oleh seluruh jajaran pengurus dan
anggota organisasi tingkat nasional, provinsi, kabupaten/kota.

BAB III

5
PENUTUP

Kesimpulan

Kode Etik Bimbingan dan Konseling Indonesia merupakan landasan moral


dan pedoman tingkah laku profesional yang dijunjung tinggi, diamalkan dan
diamankan oleh setiap profesional Bimbingan dan Konseling Indonesia.

Yang dimaksudkan agar bimbingan dan consoling tetap dalam keadaan


baik, serta diharapkan akan menjadi semakin baik, lebih - lebih di Indonesia
dimana bimbingan dan consoling masih relatif baru. Kode etik ini mengandung
ketentuan - ketentuan yang tidak boleh dilanggar atau diabaikan tanpa membawa
kaibat yang menyenangkan

Tuntutan profesi yang mengacu pada kebutuhan dan kebahagiaan klien


sesuai denagn norma-norma yang berlaku.

Saran

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk
itu kami mengharapkan kritk dan saran yang bersifat membangun untuk
memotivasi kami dalam membuat makalah selanjutnya. Semoga makalah ini
bermanfaat bagi semua kalangan.

Daftar Pustaka

6
Amti, Erman dan Prayitno. 2004. Dasar-Dasar Bimbingan Konseling. Jakarta:
Pustaka Ilmu.

Winkel. 2005. Bimbingan dan Konseling di Intitusi Pendidikan. Jakarta :


Gramedia.

Siswanto, Irwan dan Nuzliah. 2019. Standarisasi Kode Etik Profesi Bimbingan
dan Konseling. Jurnal Bimbingan Konseling. Vol.5 , No.1: 64-75.

Anda mungkin juga menyukai