Disusun oleh
1. Alif Rahmatul
Khulud
(1993044031)
2. Zevas Alif
Gibran
(1993044035)
3. Burhan Yani Fatchurrochman (1993044036)
4. Hikmatul Hamidah (1993044038)
Penulis
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.......................................................................................................i
Daftar isi................................................................................................................ii
Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang.....................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................1
C. Tujuan Masalah...................................................................................1
Bab II Pembahasan
A. Pengertian Kode Etik...........................................................................2
B. Dasar Kode Etik Profesi Bimbingan dan Konseling...........................2
C. Tujuan Kode Etik................................................................................5
Daftar Pustaka
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam masalah bimbingan dan konseling kode etik sangat
dibutuhkan. Kode etik dibutuhkan ketika seseorang (konselor) hendak
membimbing seseorang atau individu (konseli) kearah pengembangan
pribadinya. Peran kode etik yaitu sebagai acuan dan tuntunan dalam
memberikan masukan-masukan kepada konseli agar masukan yang
diberikan oleh konselor tidak menyeleweng atau keluar dari aturan-aturan,
norma-norma yang berlaku dimasyarakat maupun dikalangan konselor
sendiri.
Maka dari itulah kami menyusun makalah ini untuk memberi
penjelasan sedikit tentang kode etik. Selain itu, makalah ini juga ditujukan
sebagai tugas mata kuliah bimbingan dan konseling.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian kode etik ?
2. Apa Dasar kode etik profesi bimbingan dan konseling ?
3. Apa Tujuan kode etik ?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui Pengertian kode etik
2. Untuk mengetahui Dasar kode etik profesi bimbingan dan konseling
3. Untuk mengetahui Tujuan kode etik
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kode Etik
1
Prayitno dan Erman Amti, Dasar-Dasar Bimbingan Konseling. (Jakarta: Pustaka Ilmu, 2004), hlm
72.
2
profesi juga diawasi oleh masyarakat dalam melakukan
pekerjaannya.
c. Mencegah campur tangan pihak di luar organisasi profesi tentang
hubungan etika dalam keanggotaan profesi.Maksud dari fungsi ini
adalah untuk mencegah intervensidari pihak lain/ pihak luar yang
tidak berkepentingan untuk masuk ke dalam organisasi, karena
dikhawatirkan merusak tatanan yang sudah ada.2
C. Kode Etik Bimbingan dan Konseling
2
Nuzliah dan Irwan siswanto. Standarisasi Kode Etik Profesi Bimbingan dan Konseling. (Jurnal
Bimbingan Konseling, 2019) Vol.5 , No.1: 64-75. Hal 65.
3
2. Pembimbing harus berusaha semaksimal mungkin untuk dapat
mencapai hasil yang baik-baiknya, dengan membatasi diri pada
keahliannya atau wewenangnya. Oleh karena itu, pembimbing jangan
sampai mencampuri wewenang dan tanggungjawab yang bukan
wewenang atau tanggung jawabnya.
3. Karena pekerjaan pembimbing berhubungan langsung dengan
kehidupan pribadi orang maka seorang pembing harus:
a. Dapat memegang atau menyimpan rahasia klien dengan sebaik -
baiknya.
b. Menunjukkan sikap hormat pada klien.
c. Menghargai bermacam - macam klien. Jadi, dalam menghadapi
klien, pembimbing harus menghadapi klien dalam derajat yang
sama.
4. Pembimbing tidak diperkenankan:
a. Menggunakan tenaga pembantu yang tidak ahli atau tidak terlatih.
b. Menggunakan alat - alat yang kurang dapat dipertanggung
jawabkan.
c. Mengambil tindakan - tindakan yang mungkin dapat menimbulkan
hal-hal yang tidak baik bagi klien.
d. Mengalihkan klien kepada konselor lain tanpa persetujuan klien.
5. Meminta bantuan kepada ahli dalam bidang lain diluar kemampuan dan
keahliannya atau di luar keahlian staffnya yang diperlukan dalam
bimbingan dan consoling.
6. Pembimbing harus selalu menyadari tanggung jawabnya yang berat,
yang memerlukan pengabdian sepenuhnya.3
4
2. Membantu anggota organisasi dalam membangun kegiatan
pelayanan yang profesional.
3. Landasan dan arah menghadapi permasalahan dari dan mengenai diri
anggota asosiasi.
4. Melindungi anggota asosiasi dan sasaran layanan (konseli)
5. Etika organisasi profesi BK Adela kaidah nilai dan moral sebagai
rujukan bagi anggota organisasi melaksanakan tugas atau
tanggungjawabnya dalam layanan BK kepada konseli.
6. Wajib dipatuhi dan diamalkan oleh seluruh jajaran pengurus dan
anggota organisasi tingkat nasional, provinsi, kabupaten/kota.
7. Etika organisasi profesi BK Adela kaidah nilai dan moral sebagai
rujukan bagi anggota organisasi melaksanakan tugas atau
tanggungjawabnya dalam layanan BK kepada konseli.
8. Wajib dipatuhi dan diamalkan oleh seluruh jajaran pengurus dan
anggota organisasi tingkat nasional, provinsi, kabupaten/kota.
BAB III
5
PENUTUP
Kesimpulan
Saran
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk
itu kami mengharapkan kritk dan saran yang bersifat membangun untuk
memotivasi kami dalam membuat makalah selanjutnya. Semoga makalah ini
bermanfaat bagi semua kalangan.
Daftar Pustaka
6
Amti, Erman dan Prayitno. 2004. Dasar-Dasar Bimbingan Konseling. Jakarta:
Pustaka Ilmu.
Siswanto, Irwan dan Nuzliah. 2019. Standarisasi Kode Etik Profesi Bimbingan
dan Konseling. Jurnal Bimbingan Konseling. Vol.5 , No.1: 64-75.