Danang Santi
Danang Santi
MAKALAH
Kebijakan Pendidikan Di Indonesia
Disusun Oleh :
Kelompok 6
2020/2021
KATA PENGANTAR
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................I
DAFTAR ISI....................................................................................................................................II
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.........................................................................................................3
B. Rumusan Masalah..................................................................................................3
C. Tujuan.........................................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Implementasi Kebijakan Pendidikan..........…………….........4
B. Metodologi Implementasi Kebijakan Pendidikan....................................4
C. Aktor Yang Terlibat Dengan Implementasi................................................6
D. Faktor Yang Berpengaruh..................................................................................6
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan..............................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................14
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
a. Kondisi eksternal yang dihadapi oleh lembaga atau badan pelaksana
tidak akan menimbulkan masalah yang besar.
5
C. Aktor yang Terlibat dalam Implementasi Kebijakan Pendidikan
6
Komunikasi dalam organisasi merupakan suatu proses yang amat
kompleks dan rumit. Seseorang bisa menahannya hanya untuk kepentingan
tertentu, atau menyebarluaskannya. Di samping itu sumber informasi yang
berbeda juga akan melahirkan interpretasi yang berbeda pula. Agar
implementasi berjalan efektif, siapa yang bertanggungjawab melaksanakan
sebuah keputusan harus mengetahui apakah mereka dapat melakukannya.
Sesungguhnya implementasi kebijakan harus diterima oleh semua personel
dan harus mengerti secara jelas dan akurat mengenahi maksud dan tujuan
kebijakan. Jika para aktor pembuat kebijakan telah melihat ketidakjelasan
spesifikasi kebijakan sebenarnya mereka tidak mengerti apa sesunguhnya
yang akan diarahkan. Para implemetor kebijakan bingung dengan apa yang
akan mereka lakukan sehingga jika dipaksakan tidak akan mendapatkan
hasil yang optimal. Tidak cukupnya komunikasi kepada para implementor
secara serius mempengaruhi implementasi kebijakan.
7
fleksibilitas dalam melaksanakan kebijakan, tetapi pada tataran yang lain
maka hal tersebut justru akan menyelewengkan tujuan yang hendak dicapai
oleh kebijakan yang telah ditetapkan.
b. Sumber daya
8
mereka tidak bisa melakukan pengawasan dengan baik. Jika jumlah staf
pelaksana kebijakan terbatas maka hal yang harus dilakukan meningkatkan
skill/kemampuan para pelaksana untuk melakukan program. Untuk itu perlu
adanya manajemen SDM yang baik agar dapat meningkatkan kinerja
program. Ketidakmampuan pelaksana program ini disebabkan karena
kebijakan konservasi energi merupakan hal yang baru bagi mereka dimana
dalam melaksanakan program ini membutuhkan kemampuan yang khusus,
paling tidak mereka harus menguasai teknik-teknik kelistrikan.
9
c. Disposisi
10
d. Struktur birokrasi
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
11
Implementasi kebijakan di Indonesia menyangkut program dan
kebijakan lainnya yang bukan hanya sekedar proses teknis dalam
melaksanakan perencanaan yang sudah ditetapkan, melainkan merupakan
suatu proses interaksi politik yang dinamis dan tidak dapat diperhitungkan.
Beragam faktor politik, sosial, ekonomi, perilaku dan organisasi
kesemuanya sangat mempengaruhi seberapa jauh kebijakan yang sudah
ditetapkan dapat diimplementasikan sesuai dengan yang diharapkan, dan
sampai seberapa jauh pula implementasi tersebut mencapai tujuan-tujuan
dari kebijakan itu.
DAFTAR PUSTAKA
12
Chan, Sam M. dan Tuti T. Sam. Analisis SWOT, Kebijakan Pendidikan Era
Otonomi Daerah. Jakarta: Raja Grafindo Persada. 2005
13