18.C1.0130 - Priskilla Tuti Monica.s - Tugas Bhs - Indo 2
18.C1.0130 - Priskilla Tuti Monica.s - Tugas Bhs - Indo 2
PENDIDIKAN BERKUALITAS
Disusun oleh :
18.C1.0130
UNIKA SOEGIJAPRANATA
2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan YME atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Pendidikan Berkualitas” ini dengan lancar. Penulisan
makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh dosen
pengampu matakuliah Bahasa Indonesia.
Penulis harap, dengan membaca makalah ini dapat memberi manfaat
bagi kita semua, dalam hal ini dapat menambah wawasan kita mengenai
Pendidikan berkualitas khususnya di Indonesia. Memang makalah ini masih jauh
dari sempurna, maka penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi
perbaikan menuju arah yang lebih baik.
Kata Pengantar..................................................................................................i
Daftar Isi...........................................................................................................ii
Bab I : PENDAHULUAN................................................................................1
Bab II : ISI........................................................................................................2
3.1 Kesimpulan...........................................................................................3
3.2 Saran......................................................................................................4
BAB I
PENDAHULUAN
2.2. Pendidikan
Bermutu di Indonesia
Pendidikan bermutu adalah pendidikan yang mampu melakukan
proses pematangan kualitas peserta didik yang dikembangkan dengan cara
membebaskan peserta didik dari ketidaktahuan, ketidakmampuan,
ketidakberdayaan, ketidakbenaran, ketidakjujuran, dan dari buruknya
akhlak dan keimanan.
2.3. Ketersediaan Guru
dalam Pendidikan Bermutu
Guru merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan
dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran,
melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan
tinggi. hal tersebut tidak dapat disangkal karana lembaga pendidikan
formal adalah dunia kehidupan guru.
Peningkatan mutu pendidikan tidak hanya dengan melakukan
perbaikan pada kualitas guru, mengarah pada peningkatan kinerja guru
melalui optimalisai peran sekolah, dalam hal ini kepala sekolah dan pihak
dinas pendidikan setempat untuk memberikan rasa nyaman bagi guru
dalam melaksanakan tugasnya. Selain itu optimalisasi kegiatan penataran
harus betul-betul menyetuh kebutuhan guru agar bermanfaat bagi
peningkatan kualitas proses belajar mengajar dan kualitas hasil belajar
siswa sehingga kedepan kegiatan pelatihan dan semacamnya harus mampu
diprogramkan supaya tidak tumpang tindih dan tidak mengganggu
kegiatan belajar mengajar sebagai dampak guru mengikuti kegiatan
tersebut.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Faktor-faktor utama yang mempengaruhi kualitas pendidikan ialah
pemerataan sarana dan prasarana, kualitas tenaga pendidik, serta pendidikan
karakter. Kriteria pendidikan yang berkualitas ialah, peserta didik dapat
menyerap materi yang disampaikan dengan baik, begitu pula dengan tenaga
pendidiknya harus daapat menjelaskan dengan baik. Selain itu, sarana dan
prasarana setiap sekolah di Indonesia juga harus merata untuk menyongsong
siswa-siswi menjadi generasi penerus yang mampu bersaing di era Revolusi
Industri 4.0 sekarang ini. Tenaga pendidik yang berkualitas dan profesional
juga menjadi salah satu kriteria terpenting karena untuk membentuk siswa-
siswi Indonesia yang cerdas, aktif, serta bermoral, membutuhkan peran dari
tenaga pendidik yang profesional. pendidikan karakter yang berjalan sesuai
aturan juga sangat penting dalam mewujudkan pendidikan yang berkualitas.
Karena apabila pendidikan karakter diberikan dengan cara yang tidak tepat,
justru dapat merugikan siswa-siswi di Indonesia.
3.2 Saran
Untuk membangun pendidikan yang berkualitas di Indonesia ialah
pemerintah harus benar-benar mengupayakan pemerataan sarana dan
prasarana di seluruh sekolah di Indonesia. Pemerintah harus menggunakan
dana yang telah dianggarkan dengan maksimal. Untuk calon guru ataupun
guru-guru sebaiknya dimaksimalkan dalam klasifikasi ataupun ujian tertentu
untuk menguji kompetensi mengajar mereka agar benar-benar menjadi guru
yang kompeten. Pihak kementerian juga harus terus memantau jalannya
pendidikan di Indonesia sehingga tidak terjadi penyimpangan-penyimpangan
yang tidak diinginkan.