Anda di halaman 1dari 2

Nama : Ardiansyah

Kelas : Manajemen C(M3)

NIM : C20121134

Pendidikan Kewarganegaraan

Soal
1. Jelaskan apa urgensi konstitusi bagi negara Republik Indonesia!

2. Jelaskan apa dinamika dan tantangan konstitusi dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara!

3. Dalam hak dan kewajiban warga negara tentu bersumber dari tiga sumber pemikiran.
Jelaskan ketiga sumber pemikiran tersebut yaitu :
a. Historis
b. Sosiologis
c. Politik

4. Apa itu demokrasi? Dan apa istilah demokrasi Indonesia menurut pakar
ketatanegaraan?

Jawab
1. Kewarganegaraan dalam Bahasa inggris disebut civic yang berarti kewarganegaraan
atau semua hal yang berhubungan dengan warga negara. Sedangkan pengertian
Pendidikan kewarganegaraan menurut M. Nu’man Somantri (2021) yaitu program
pendidikan yang memiliki inti demokrasi politik yang diperlengkap dengan sumber
pengetahuan yang lain. Pada dasarnya urgensi adanya Pendidikan kewarganegaraan
dalam pencerdasan kehidupan bangsa adalah membentuk warga negara yang baik atau
good citizen, mewujudkan kesadaran bela negara berdasarkan pemahaman politik
kebangsaan, dan mengembangkan jati diri dan moral bangsa. Pendidikan
kewarganegaraan juga berisi mengenai pluralism yaitu sifat menghargai keagamaan,
pembelajaran kolaboratif, dan kreatifitas.

2. Menengok perjalanan sejarah Indonesia merdeka, ternyata telah terjadi dinamika


ketatanegaraan seiring berubahnya konstitusi atau UUD yang diberlakukan. Setelah
ditetapkan ditetapkan satu hari setelah proklamasi kemerdekaan, UUD NRI 1945
mulai berlaku sebagai hukum dasar yang mengatur kehidupan ketatanegaraan
Indonesia dengan segala keterbatasannya. Mengapa demikian? Karena sejak semula
UUD NRI 1945 oleh Bung Karno sendiri dikatakan sebagai UUD kilat yang akan
terus disempurnakan pada masa yang akan datang. Disamping itu, dalam tubuh UUD
NRI 1945 terdpat pasal-pasal yang menimbulkan penafsiran beragam, atau lebih dari
satu tafsir(multitafsir) dan membuka peluang bagi penyelenggaraan negara yang
otoriter, sentralistik, tertutup, dan berpotensi tumbuhnya praktik Korupsi, Kolusi, dan
Nepotisme(KKN). Persoalan bangsa dan tantangan yang dihadapi saat ini tentunya
berbeda dengan masa awal reformasi.
3.

a. Secara historis perjuangan hak asasi manusia terjadi di dunia Barat(Eropa). Adalah
John Locke, seorang filsuf Inggris pada abas ke-17, yang pertama kali merumuskan
adanya hak alamiah(natural rights) yang melekat pada setiap diri manusia, yaitu hak
atas hidup, hak kebebasan, dan hak milik. Hak asasi manusia kini sudah diakui
seluruh dunia dan bersifat universal, meliputi berbagai bidang kehidupan manusia dan
tidak lagi menjadi milik negara Barat. Sekarang ini, hak asasi manusia telah menjadi
isu kontemporer dunia. PBB pada tanggal 10 Desember 1948 merancangkan
Universal Declaration of Human Rights (Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia).
b. Situasi pasca reformasi sekarang ini terdapat beberapa gejala sosiologis fundamental
yang menjadi sumber terjadinya berbagai gejolak dalam masyarakat kita. Entitas
negara persatuan dari bangsa multikultur seperti Indonesia hanya bisa bertahan lebih
kokoh jika bediri di atas landasan pengelolaan pemerintahan yang sanggup menjamin
kesimbangan antara pemenuhan prinsip kebebasan, kesetaraan, dan persaudaraan,
yang berlaku bagi segenap warga dan elemen kebangsaan.
c. Sumber politik yang mendasari dinamika kewajiban dan hak negara dan warga negara
Indonesia adalah proses dari hasil perubahan UUD NRI 1945 yang terjadi pada era
reformasi. Pada era reformasi(pertengahan 1998), muncul berbagai tuntutan reformasi
di masyarakat.

4. Demokrasi adalah bentuk pemerintahan di mana semua warga negaranya memiliki


hak yang sama pengambilan keputusan yang dapat mengubah hidup mereka.
Demokrasi mengizinkan warga negara berpartisipasi, baik secara langsung atau
melalui perwakilan dalam perumusan, pengembangan, dan pembuatan hukum.
Adapun arti demokrasi menurut beberapa ahli atau pakar sebagai berikut.

1. Aristoteles, mengemukakan bahwa demokrasi ialah suatu kebebasan atau prinsip


demokrasi ialah kebebasan, karena hanya melalui kebebasanlah setiap warga negara
bisa saling berbagi kekuasaan didalam negaranya. Aristoteles pun mengatakan apabila
seseorang hidup tanpa kebebasan dalam memilih cara hidupnya, maka sama saja
seperti budak.

2. Harris Soche, menjelaskan bahwa demokrasi ialah suatu bentuk pemerintahan


rakyat, karenanya kekuasaan pemerintahan melekat pada rakyat juga merupakan
HAM bagi rakyat untuk mempertahankan, mengatur dan melindungi diri dari setiap
paksaan dalam suatu badan yang diserahkan untuk memerintah.

3. Abraham Lincoln, mengartikan demokrasi itu ialah pemerintah dari rakyat, oleh
rakyat dan untuk rakyat.

4. Kranemburg, mengemukakan demokrasi sesuai dengan pengertian dasarnya yakni


memerintah rakyat.

Anda mungkin juga menyukai