Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rsup Haji Adam Malik Medan TAHUN 2010-2015
Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rsup Haji Adam Malik Medan TAHUN 2010-2015
SKRIPSI
OLEH:
HOTMIAN SARA ZEVO TAMBA
NIM. 131000275
OLEH:
HOTMIAN SARA ZEVO TAMBA
NIM. 131000275
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat
kepada :
1. Prof. Dr. Dra. Ida Yustina, M.Si selaku Dekan Fakultas Kesehatan
2. dr. Fazidah A. Siregar, M.Kes, Ph.D selaku Dosen Pembimbing I dan Sri
Novita Lubis, SKM, M.Kes selaku Dosen Pembimbing II yang telah banyak
skripsi ini.
3. Prof. dr. Sori Muda Sarumpaet, MPH dosen Penguji I dan Drh. Rasmaliah,
4. Prof. Dr. Ir. Albiner Siagian., M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik,
yang telah banyak memberikan bimbingan dan motivasi selama studi di FKM
USU.
5. Saya juga berterimakasih kepada kedua orangtua saya, Krisno Tamba dan
dengan baik.
kepada kakek dan nenek beserta opung gendut saya yang banyak
tante Diana Sirait, tante Irma Sirait, Tulang Hengky Sirait, Tulang Budi Sirait
dan juga adik-adik saya tercinta Gladies, Pattas, Debora, Deon beserta
keluarga besar saya yang selalu memberikan dukungan dan motivasi dalam
woman, lappet squad, MMPS yang sangat banyak membantu dan memotivasi
9. Terimakasih juga saya ucapkan kepada adik saya Natalia Sinambela, teman
saya Nurul Sitorus, Fitriani Sitepu, Eka Samosir, Jonathan Doloksaribu, Bima
skripsi ini.
untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat menbangun demi
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih banyak kepada semua pihak
yang terlibat dalam penyelesaian skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat
Penulis
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ....................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................. 4
1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................
1.3.1 Tujuan Umum............................................................... 4
1.3.2 Tujuan Khusus .............................................................. 5
1.4 Manfaat Penelitian ................................................................. 5
BAB V PEMBAHASAN
5.1 Angka Kejadian Kehamilan Ektopik Terganggu (KET)
di RSUP Haji Adam Malik Medan Tahun 2010-2015 ........... 43
5.2 Distribusi Proporsi Ibu Penderita Kehamilan Ektopik
Terganggu (KET) Berdasarkan Sosiodemografi di
Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan
Tahun 2010-2015 ................................................................... 44
5.2.1 Distribusi Proporsi Berdasarkan Usia .......................... 44
5.2.2 Distribusi Proporsi Berdasarkan Ras/Suku .................. 46
5.2.3 Distribusi Proporsi Berdasarkan Pekerjaan .................. 47
5.2.4 Distribusi Proporsi Berdasarkan Pendidikan ............... 49
5.3 Distribusi Proporsi Ibu Penderita Kehamilan Ektopik
Terganggu (KET) Berdasarkan Medikal Obstetri di
Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan
Tahun 2010-2015 ................................................................... 50
5.3.1 Distribusi Proporsi Berdasarkan Usia Kehamilan........ 50
5.3.2 Distribusi Proporsi Berdasarkan Paritas....................... 51
5.3.3 Distribusi Proporsi Berdasarkan Lokasi Kehamilan .... 52
November 1994 di Lumban Natio. Beragama Kristen Protestan, anak pertama dari
tiga bersaudara dari pasangan Ayahanda Krisno Tamba dan Ibunda Hany Rauli
yaitu memenuhi kebutuhan gizi dan merawat serta melindungi kesehatan para
keluarga lainnya. Ibu dan anak merupakan anggota keluarga yang perlu
secara umum. Sehingga penilaian terhadap status kesehatan dan kinerja upaya
kesehatan ibu dan anak penting untuk dilakukan (Kemenkes RI, 2014)
Menurut World Health Organization (WHO 2014) angka kematian ibu (AKI) di
dunia mencapai angka 289.000 jiwa, Di mana terbagi atas beberapa Negara,
misalnya Amerika Serikat mencapai 9300 jiwa, Afrika Utara 179.000 jiwa dan
seperti Indonesia mencapai 214 per 100.000 kelahiran hidup, Filipina 170 per
100.000 kelahiran hidup, Vietnam 160 per 100.000 kelahiran hidup, Thailand 44
1991-2012 AKI berfluktuasi, dari 307 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun
2002 menjadi 207 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2007. Tetapi
mengalami peningkatan menjadi 359 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun
2012. Kemudian menurun kembali menjadi 305 per 100.000 kelahiran hidup pada
tahun 2015 (Kemenkes RI, 2015). Hal ini menunjukkan AKI cenderung terus
kehamilan (HDK), infeksi, partus lama/macet dan abortus (Kemenkes RI, 2013).
Jika dilihat dari golongan sebab sakit, kasus obstetrik terbanyak pada tahun 2010-
(Kemenkes RI, 2015). Kehamilan ektopik merupakan salah satu kehamilan yang
1998).
reproduksi yang sangat berbahaya. Berdasarkan data Centers for Disease Control
and Prevention, insiden rate kehamilan ektopik di Amerika Serikat pada tahun
2005 terdapat 0.35 per 1000 kehamilan (Farquhar, 2005) dan pada tahun 2006-
Nigeria, 8,6% kematian ibu disebabkan oleh kehamilan ektopik dengan Case
Fatality Rate (CFR) 3,7 % (Pisarska, 1999). Di California, insiden rate kehamilan
ektopik terdapat 15 per 1000 kasus pada tahun 1991 dan mengalami penurunan
menjadi 9,3 per 1000 kehamilan pada tahun 2000 (Calderon dkk, 2000). Di
California utara Insiden rate kehamilan ektopik terdapat 20,7 per 1000
Achmad Pekan Baru Periode 1 januari 2003-31 Desember 2005 terdapat 133
kasus kehamilan ektopik terganggu diantara 7.498 kasus kebidanan (1,77 %) (Sri,
dalam 41 kehamilan di Rs. Pringadi Medan (Zuliani, 2001). Pada periode 1999-
2006 terdapat 103 kasus kehamilan ektopik terganggu di RSU St.Elisabeth Medan
(Marpaung, 2007). Rumah Sakit Umum Pusat H.Adam Malik Medan tercatat
Malik Medan tercatat bahwa jumlah penderita kehamilan ektopik terganggu tahun
karena itu perlu dilakukan penelitian tentang karakteristik ibu penderita kehamilan
ektopik terganggu diRSUP Haji Adam Malik Medan pada tahun 2010-2015.
lokasi kehamilan ektopik, keluhan utama, kadar Hb, tindakan medis, asal
kehamilan ektopik.
pulang.
1.4.1 Sebagai bahan masukan bagi pihak RSUP Haji Adam Malik Medan tahun
1.4.3 Sebagai bahan masukan atau referensi bagi peneliti lain yang ingin
1999).
ekstrauterin karena istilah ini mencakup gestasi pada pars interstisialis tuba,
kehamilan kornu, (gestasi pada kornu uteri yang rudimenter), dan kehamilan
berlokasi di tuba (95%) terutama di ampula dan isthmus. Sangat jarang terjadi di
pemakaian alat kontrasepsi dalam rahim IUD (Intra Uterine Device), pil yang
dkk, 2010).
2.2.1 Kehamilan tuba adalah kehamilan ektopik pada setiap bagian dari tuba
fimbrial (17%), atau pun padainterstisial (2%) dari tuba. Tuba fallopi
2.2.2 Kehamilan ovarial merupakan bentuk yang jarang dari kehamilan ektopik
2.2.3 Kehamilan servikal adalah bentuk yang jarang sekali terjadi dari kehamilan
peritoneum. Hampir seluruh kasus adalah sekunder dari ruptur dini atau
kehamilan, atau kurang dari 0,1% dari seluruh kehamilan ektopik. Rukiyah
perut.
rongga abdomen oleh karena terlepas dari tempat asalnya. Hampir semua
hal inijarang terjadi, yang lazim ialah bahwa janin mati sebelum tercapai
sempurna.
keduanya berasal dari kehamilan ektopik dalam tuba yang pecah (Pisarska,
1999).
faktor hormonal. Dalam hal ini gerakan peristalsis tuba menjadi lamban,
kadar estrogen dan progesteron serum. Dalam hal ini terjadi perubahan
jumlah dan afinitas reseptor adrenergik yang terdapat dalam uterus dan otot
polos dari saluran telur. Ini berlaku untuk kehamilan ektopik yang terjadi
induksi ovulasi. Induksi ovulasi dengan human pituitary hormone dan hCG
20-40 tahun dengan umur rata-rata 30 tahun. Lebih dari 60% kehamilan ektopik
terjadi pada wanita 20-30 tahun dengan sosio-ekonomi rendah dan tinggal
yang banyak terjadi ialah pada daerah tuba (90%) (Rukiyah dkk, 2010).
Kehamilan ektopik lebih sering di temukan pada wanita kulit hitam dari
pada wanita kulit putih. Kehamilan ektopik terjadi pada 1 dari 200 kehamilan
pada wanita kulit putih dan satu dari 120 kehamilan pada wanita bukan kulit
hitam. Rekurensi terjadi dalam 7-20% kasus (Morgan, 2009). Perbedaan ini
wanita kulit hitam (Arnolu, 2005). Kehamilan ektopik banyak terdapat bersama
lebih tinggi di Negara sedang berkembang dan pada masyarakat yang berstatus
a) Usia
Linardakis (1998) 40% dari kehamilan ektopik terjadi antara umur 20-29
bertambahnya usia maka semakin tinggi angka kejadian KET yaitu 4 kali
b) Paritas
Kejadian ini lebih banyak terjadi pada multipara (Kriswedhani dkk, 2016).
(Pisarska, 1999). Penelitian yang dilakukan oleh Sri (2008) di RSUD Arifin
Kehamilan ektopik lebih sering di temukan pada wanita kulit hitam dari
lebih banyak ditemukan pada golongan wanita kulit hitam (Arnolu, 2005).
Kehamilan ektopik terjadi pada 1 dari 200 kehamilan pada wanita kulit
putih, sedangkan pada kulit hitam terjadi pada 1 dari 120 kehamilan
f) Sosio ekonomi
terjadi pada wanita usia 20-30 tahun dengan sosio ekonomi rendah (Rukiyah
dkk, 2010).
adalah infeksi, tumor yang mengganggu keutuhan saluran telur, dan keadaan
(Taber, 1994).
adalah ektopik, akan tetapi dilaporkan tidak terjadi perubahan insiden pada
disertai rasa agak sakit pada payudara yang didahului keterlambatan haid.
Disamping gangguan haid, keluhan yang paling sering ialah nyeri di perut bawah
yang tidak khas, walaupun kehamilan ektopik belum mengalami ruptur. Kadang-
kadang teraba tumor di samping uterus dengan batas yang sukar ditentukan
(Wiknjosastro, 1999).
Gejala lain yang muncul seperti amenorea atau terlambat haid. Perdarahan
atau spotting per vaginam yang terjadi pada sebagian besar kasus, yakni 2-3
minggu setelah terlambat haid. Nyeri perut yang biasanya unilateral dan ini
bawah,perut atas atau bahkan seluruh bagian perut. Sebagian kasus menunjukkan
pula adanya nyeri bahu,yakni apabila perdarahan yang terjadi sudah mulai
perdarahan banyak yang tiba-tiba dalam rongga perut sampai terdapatnya gejala
yang tidak jelas, sehingga sukar membuat diagnosisnya. Gejala dan tanda
tuanya kehmilan, derajat perdarahan yang terjadi, dan keadaan umum penderita
(KET). Pada ruptur tuba, nyeri perut bagian bawah terjadi secara tiba-tiba dan
tekanan darah dapat menurun dan nadi meningkat serta perdarahan yang lebih
uteri menimbulkan rasa nyeri dan kavum Doglas teraba menonjol, berkisar dari
diameter 5 sampai 15 cm, dengan konsistensi lunak dan elastis (Pritchard dkk,
1991).
a. Perbaikan dan peningkatan status gizi untuk meningkatkan daya tahan tubuh
seperti tidak merokok terutama pada waktu terjadi konsepsi (Bangun, 2009),
efektivitas tinggi dan efek sampingan yang sekecil mungkin. Pil kombinasi
merupakan pil kontrasepsi yang sampai saat ini dianggap paling efektif
(Pisarska, 1999).
proses penyakit lebih lanjut, mencegah terjadinya komplikasi dengan sasaran bagi
a. Program penyaringan
b. Diagnosa dini
pecah. Dalam hal ini pemeriksaan prenatal dini dalam trimester pertama sangat
pil bila terjadi kehamilan tidak sengaja,dan pada kehamilan yang terjadi
b.1 Anamnesa
keluhan hamil muda dan gejala hamil lainnya. Nyeri perut bagian bawah, nyeri
bawah(Arnolu,2005).
menyebabkan rasa nyeri. Bila uterus dapat diraba maka akan terasa sedikit
yang sukar ditentukan. Cavum douglasi yang menonjol dan nyeri raba
penderita pada saat itu, keinginan penderita akan fungsi reproduksinya, lokasi
terganggu dapat dilakukan secara medis ataupun bedah. Secara medis dengan
Pada prosedur ini dibuat insisi linear sepanjang 10-15 mm pada tuba tepat di
salpingotomi.
massa gestasi berdiameter lebih dari 5 cm. Metode ini lebih dipilih daripada
yang ditujukan terhadap penderita yang baru pulih dari kehamilan ektopik
meliputi rehabilitasi mental dan social yakni dengan memberikan dukungan moral
bagi penderita terutama penderita yang infertile akibat kehamilan ektopik agar
tidak berkecil hati,mempunyai semangat untuk terus bertahan hidup dan tidak
putus asa sehingga dapat menjadi anggota masyarakat yang berdaya guna
(Hakimi, 1999).
series.
3.3.1 Populasi
terganggu di RSUP. Haji Adam Malik Medan tahun 2010-2015 yaitu 110 orang.
3.3.2 Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh data ibu penderita kehamilan
ektopik terganggu (total sampling) di RSUP. Haji Adam Malik Medan tahun
kehamilan ektopik terganggu dari kartu status ibu penderita kehamilan ektopik
terganggu di RSUP. Haji Adam Malik Medan tahun 2010-2015. Semua kartu
3.5.2 Usia adalah usia ibu penderita saat menderita kehamilan ektopik terganggu
datang untuk dirawat di RSUP Haji Adam Malik Medan sesuai yang tercatat
3.5.3 Ras adalah ras atau etnik yang melekat pada diri ibu penderita kehamilan
ektopik terganggu sesuai dengan yang tercatat dalam kartu status, yang
dibedakan atas :
1. Batak
2. Jawa
3. Melayu
4. Aceh
5. Dan lain-lain
3.5.4 Pekerjaan adalah aktivitas utama yang dilakukan ibu penderita kehamilan
ektopik terganggu setiap harinya sesuai yang tercatat dalam kartu status,
3.5.5 Pendidikan adalah pendidikan formal tertinggi yang pernah ditempuh ibu
1. SD
2. SLTP
3. SLTA
4. D3/Sarjana
5. Tidak Sekolah
3.5.6 Usia kehamilan adalah usia kehamilan ibu penderita kehamilan ektopik
terganggu yang dihitung dari hari pertama menstruasi yang terakhir sampai
saat dirawat di rumah sakit sesuai yang tercatat dalam kartu status.
1. < 4 minggu
2. 4-8 minggu
3. > 8 minggu
3.5.7 Paritas adalah frekuensi proses persalinan yang telah dilakukan ibu
1. Nullipara
2. Primipara
3. Multipara
4. Grandemultipara
dikelompokkan menjadi:
3.5.9 Keluhan utama adalah keadaan yang dialami oleh ibu penderita sehingga
dibawa berobat ke rumah sakit sesuai yang tercatat dalam kartu status, yang
dibedakan atas :
sesuai yang tercatat dalam kartu status, yang dibedakan atas dua bagian
menurut WHO :
3.5.11 Tindakan medis adalah segala sesuatu usaha medis yang dilakukan
jiwa ibu penderita tersebut sesuai yang tercatat dalam kartu status yang
dibedakan atas:
1. Laparotami + Salpingektomi
2. Laparatomi + Salpingostomi/salpingotomi
3.5.12 Asal rujukan adalah orang yang merujuk Ibu Penderita Kehamilan Ektopik
Terganggu ke RSUP Haji Adam Malik Medan baik secara tertulis atau
yang diketahui dari anamnesa penderita sesuai yang tercatat dalam kartu
rumah sakit sesuai yang tercatat dalam kartu status, yang dibedakan atas :
3.5.14 Lama rawatan rata-rata adalah lama perawatan rata-rata yang dijalani ibu
sampai hari terakhir perawatan sesuai yang tercatat dalam kartu status.
komputer. Data univariate dianalisa secara deskriptif dan data bivariat dianalisa
dengan exact fisher, mann whitney, dan kruskal wallis pada taraf nyata 0,05 lalu
Penelitian ini dilakukan di RSUP Haji Adam Malik Medan yang berlokasi
di Jalan Bunga Lau No. 17, Kelurahan Kemenangan Tani, Kecamatan Medan
Tuntungan. RSUP Haji Adam Malik Medan berdiri pada 21 Juli 1993.Rumah
sakit tersebut merupakan Rumah Sakit Tipe A sesuai dengan SK Menkes No.
fasilitas kesehatan yang memenuhi standar dan tenaga kesehatan yang kompeten.
RSUP Haji Adam Malik Medan juga merupakan Rumah Sakit Pusat Rujukan
Sumatera Barat, dan Riau sehingga dapat dijumpai pasien-pasien dengan latar
belakang yang bervariasi. Visi RSUP Haji Adam Malik Medan adalah “Menjadi
Rumah Sakit Pendidikan dan Pusat Rujukan Nasional yang Terbaik dan Bermutu
di Indonesia pada Tahun 2019”. Visi tersebut diwujudkan melalui Misi RSUP
Berkesinambungan.
kesehatan maka pelayanan medis harus diberikan dengan cara benar dan
norma-norma religius.
dipertanggungjawabkan.
Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan dilengkapi berbagai
Adam Malik Malik Medan Tahun 2010-2015 dapat dilihat pada gambar di bawah
ini.
35
8,0%
30
6,0
25
Jumlah
Value
7,2%
20
15
3,5%
10 2,3%
5
1,1%
2010 2011 2012 2013 2014 2015
Tahun
Dari gambar 4.1 diatas dapat dilihat bahwa kejadian kehamilan ektopik
terganggu (KET) di RSUP Haji Adam Malik Medan dari tahun 2010-2015
tahun 2011 sebesar 2,3% (11 orang dari 447 persalinan), pada tahun 2012 sebesar
8,0% (33 orang dari 413 persalinan), pada tahun 2013 sebesar 6,0% (28 orang dari
468 persalinan), pada tahun 2014 sebesar 1,1% (5 orang dari 457 persalinan), dan
2015.
Adam Malik Medan tahun 2010-2015 dengan metode least square berada pada Y
ini.
Dari tabel 4.2 proporsi ibu penderita KET yang terbanyak berdasarkan
sebanyak 41 orang (37,3%)dan yang terendah adalah suku Aceh sebanyak 9 orang
(8,2%).
penderita KET yang terbanyak adalah ibu rumah tangga yaitu sebanyak 80 orang
Dari tabel 4.3 diatas dapat dilihat bahwa proporsi ibu penderita KET
terbanyak berdasarkan usia kehamilan adalah pada usia kehamilan 4-8 minggu
Haji Adam Malik Malik Medan Tahun 2010-2015 berdasarkan paritas dapat
Dari tabel 4.4 diatas dapat dilihat bahwa proporsi ibu penderita KET
Haji Adam Malik Malik Medan Tahun 2010-2015 berdasarkan lokasi kehamilan
berdasarkan lokasi kehamilan ektopik yaitu lokasi terbanyak terdapat pada tuba
Haji Adam Malik Malik Medan Tahun 2010-2015 berdasarkan keluhan utama
Dari tabel 4.6 diatas dapat dilihat bahwa proporsi ibu penderita KET
13 orang (11,8%).
Haji Adam Malik Malik Medan Tahun 2010-2015 berdasarkan kadar Hb dapat
Dari tabel 4.7 diatas dapat dilihat bahwa proporsi ibu penderita KET
<11 gr%) menjelang terminasi kehamilan yaitu sebanyak 95 orang (86,4%), dan
orang (13,6%).
Haji Adam Malik Malik Medan Tahun 2010-2015 berdasarkan tindakan medis
Dari tabel 4.8 diatas dapat dilihat bahwa proporsi ibu penderita KET
Haji Adam Malik Malik Medan Tahun 2010-2015 berdasarkan asal rujukan dapat
Dari tabel 4.9 diatas dapat dilihat bahwa proporsi ibu penderita KET yang
(60%), rujukan dari dokter umum sebanyak 30 orang (27,3%), rujukan dari
dokter spesialis sebanyak 8 orang (7,3%) dan rujukan dari bidan sebanyak 6 orang
(5,5%).
Haji Adam Malik Malik Medan Tahun 2010-2015 berdasarkan keadaan sewaktu
Dari tabel 4.10 diatas dapat dilihat bahwa proporsi ibu penderita KET
yang terbanyak adalah yang pulang sembuh/pulang berobat jalan sebanyak 100
orang (90,9%), yang pulang atas permintaan sendiri sebanyak 8 orang (7,3% ),
Haji Adam Malik Malik Medan Tahun 2010-2015 berdasarkan keadaan sewaktu
Berdasarkan tabel 4.11 dapat dilihat bahwa lama rawatan rata-rata ibu
penderita kehamilan ektopik terganggu (KET) adalah 6,31 hari (6 hari), standar
deviasi (SD) 2,964 dan nilai COV 47,05% yang berarti lama rawatan rata-rata ibu
6,87 hari.
penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (KET) di RSUP Haji Adam Malik Malik
Dari Tabel 4.12 dapat dilihat bahwa dari 86 orang dengan lokasi
ibu penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (KET) di RSUP Haji Adam Malik
Malik Medan Tahun 2010-2015 dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Dari tabel 4.13 dapat dilihat bahwa dari 14 orang dengan usia kehamilan
terdapat 3 sel (50 %) expected count yang besarnya kurang dari 5, sehingga
menggunakan uji Exact Fisher diperoleh nilai p=1,000 (p > 0,05). Hal ini berarti
Kehamilan Ektopik Terganggu (KET) di RSUP Haji Adam Malik Malik Medan
Lama Rawatan
Tindakan Medis
f Mean SD
Laparotami + Salpingektomi
108 6,35 2,97
Laparatomi +
2 4,0 0,00
Salpingostomi/Salpingotomi
Dari tabel 4.14 dapat dilihat bahwa lama rata-rata penderita kehamilan
dan lama rawatan rata-rata penderita kehamilan ektopik terganggu yang ditangani
0,044 (p < 0,05). Hal ini secara statistik menunjukkan bahwa ada perbedaan
penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (KET) di RSUP Haji Adam Malik Malik
Lama Rawatan
Keadaan Sewaktu Pulang
f Mean SD
Pulang Sembuh/Berobat Jalan
100 5,681 2,614
Pulang Atas Permintaan Sendiri
8 4,475 5,922
(PAPS)
2 3,3 3,536
Meninggal
yang Pulang sembuh/berobat jalan sebanyak 100 orang dengan lama rawatan rata-
rata 5,6 (6 hari), SD=2,614, yang pulang atas permintaan sendiri (PAPS) sebanyak
8 orang dengan lama rawatan 4,5 (5 hari), SD=5,922, dan yang meninggal
niali 0,336 (p> 0,05), hal ini secara statistik menunjukkan tidak ada perbedaan
Adam Malik Malik Medan Tahun 2010-2015 dapat dilihat pada pada gambar 5.1
35 8,0%
30 6,0%
Frekuensi (orang)
25 7,2%
20
Frekuensi
15
2,3% 3,5% Linear (Frekuensi)
10
1,1%
5
0
2010 2011 2012 2013 2014 2015
Tahun
Gambar 5.1 Diagram Batang Angka Kejadian Kehamilan Ektopik
Terganggu di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik
Medan Tahun 2010-2015
Dari gambar 5.1 diatas dapat dilihat bahwa angka kejadian kehamilan
tahun 2012 sebanyak 8,0% (33 orang dari 413 persalinan) dan paling sedikit
ditemukan pada tahun 2014 sebanyak 1,1% (5 orang dari 457 persalinan ). Jumlah
penderita kehamilan ektopik terganggu yang berobat di RSUP Haji Adam Malik
diterapkan oleh pemerintah dimana pasien rujukan harus terlebih dahulu berobat
garis lurus bergerak dari dari kiri atas ke ke kanan bawah, artinya ada tendensi
Haji Adam Malik Malik Medan Tahun 2010-2015 berdasarkan usia dapat dilihat
Dari gambar 5.2 diatas dapat dilihat bahwa proporsi Ibu penderita
kehamilan ektopik terganggu yang terbanyak adalah pada kelompok usia 20-35
tahun (resiko rendah) yaitu sebesar 45,5% diikuti pada kelompok umur <20 - >35
Kehamilan ektopik lebih sering terjadi pada kelompok umur dengan resiko
kehamilan tinggi yaitu pada usia <20 - >35. Sebagian besar wanita mengalami
kehamilan ektopik berumur antara 20-40 tahun dengan rata-rata umur 30 tahun.
sejalan dengan penelitian Bangun (2008) di RSUP Haji Adam Malik Medan yang
adalah pada kelompok umur 20-39 tahun yaitu sebesar 92,1% dengan rata-rata
Haji Adam Malik Medan Tahun 2010-2015 berdasarkan ras/suku dapat dilihat
8,2%
Jawa
12,7%
37,3% Batak
Melayu
17,3% Dan Lain-lain
Aceh
24,5%
Dari gambar 5.3 dapat dilihat bahwa proporsi ibu penderita kehamilan
ektopik terganggu yang terbanyak berdasarkan suku adalah suku Jawa yaitu
sebesar 37,3% dan proporsi yang paling kecil adalah suku Aceh sebesar 8,2%. Hal
terganggu yang mayoritas suku Jawa. Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam
Utara mayoritas suku Jawa (33,40%). Hal ini memungkinkan jumlah kunjungan
ibu penderita kehamilan ektopik tergangguyang terbesar adalah suku Jawa. Hal ini
ektopik terganggu terbanyak dijumpai pada suku Jawa yaitu sebesar 39,7%
(Bangun,2008).
Haji Adam Malik Malik Medan Tahun 2010-2015 berdasarkan pekerjaan dapat
80 73
70
60
Proporsi
50
40
30 13
20 6 6
10 1 1
0
Pekerjaan
Dari gambar 5.4 diatas dapat dilihat bahwa proporsi ibu penderita
kehamilan ektopik terganggu yang terbanyak adalah ibu rumah tangga yaitu
ektopik terganggu yang mayoritas bekerja sebagai ibu rumah tangga. Ibu rumah
tangga adalah ibu yang tidak memiliki aktifitas lain di luar rumah sehingga
kecenderungan kehamilan lebih banyak pada ibu rumah tangga (Bangun, 2008).
Hal ini memungkinkan frekuensi kehamilan ektopik terganggu lebih besar pada
ibu rumah tangga. Hal ini sejalan dengan penelitian Bangun (2008) dimana
tangga (49,5%). Hasil Penelitian Bulan (2004) di RSU Dr.Pirngadi Medan juga
Haji Adam Malik Malik Medan Tahun 2010-2015 berdasarkan pendidikan dapat
9%
12,7% SLTA
SLTP
53,6% D3/Sarjana
14,5%
SD
Tidak Sekolah
18,2%
Dari gambar 5.5 diatas dapat dilihat bahwa proporsi ibu penderita
yaitu 53,6% dan yang paling sedikit adalah yang tidak sekolah yaitu sebesar 1%.
Hal ini sejalan dengan penelitian Zuliani (2001) menemukan bahwa proporsi ibu
Penelitian Bulan (2004) juga menemukan bahwa proporsi ibu penderita kehamilan
karena pendidikan gratis hingga tingkat SLTA sehingga jumlah orang dengan
dalam usaha menjaga kesehatan ibu, anak dan juga keluarga. Semakin tinggi
(Christina,1996)
12,7%
74,5%
Dari gambar 5.6 dapat dilihat bahwa usia kehamilan penderita kehamilan
ektopik terganggu terbanyak pada usia kehamilan 4-8 minggu yaitu sebesar 74,5%
dan terendah pada usia kehamilan <4 minggu dan >8 minggu sebesar 12,7%.
Kehamilan ektopik sering terganggu dalam usia 6-8 minggu dimana mulai
kehamilan yang terjadi terancam pecah dan terjadi perdarahan yang cukup banyak
sehingga janin tidak mencapaiaterm (Chalik, 1998). Hal ini sejalan dengan
penelitian Bulan (2004) yang menemukan bahwa usia kehamilan ektopik terbesar
berada pada rentang usia kehamilan 4-8 minggu di RSU Dr. Pringadi Medan.
Haji Adam Malik Malik Medan Tahun 2010-2015 berdasarkan paritas dapat
50 46.3
45
40 37.3
35
30
Proporsi
25
20 15.5
15
10
5 0.9
0
Nullipara Primipara Multipara Grandemultipara
Paritas
Dari gambar 5.7 diatas dapat dilihat bahwa proporsi ibu penderita
kehamilan ektopik terganggu yang terbanyak adalah ibu dengan paritas multipara
Haji Adam Malik Malik Medan Tahun 2010-2015 berdasarkan lokasi kehamilan
90
78.2
80
70
60
Proporsi (%)
50
40
30
20
9.1
10 5.5 5.5
1.8
0
Tuba Ovarial Servikal Abdominal Intraligamenter
Lokasi Kehamilan
Dari gambar 5.8 diatas dapat dilihat bahwa proporsi lokasi kehamilan
berlokasi di Tuba yaitu sebesar 78,2% dan lokasi kehamilan ektopik yang
kehamilan ektopik terganggu, yang banyak terjadi ialah pada daerah tuba (90%)
(Wibowo, 2002). Hal ini sejalan dengan penelitian Sri (2008) di RSUD Arifin
ekstrauterin yang paling sering, sekitar 95% dari kehamilan ektopik (Taber,
1994).
Haji Adam Malik Malik Medan Tahun 2010-2015 berdasarkan keluhan utama
60 56.4
50
40
Proporsi (%)
31.8
30
20
11.8
10
0
Nyeri perut + perdarahan Nyeri perut + Amenorea Nyeri perut + perdarahan
vaginal vaginal + Amenorea
Keluhan Utama
Dari gambar 5.9 diatas dapat dilihat bahwa proporsi ibu penderita
kehamilan ektopik terganggu yang terbanyak adalah dengan keluhan nyeri perut +
perdarahan vaginal sebesar 56,4% dan terendah adalah penderita dengan keluhan
nyeri perut + amenorea sebesar 11,8%. Nyeri merupakan keluhan utama pada
ektopik terganggu dilaporkan semuanya mengalami keluhan nyeri perut. Nyeri ini
Hal ini sesuai dengan penelitian Bangun (2008) di RSUP Haji Adam
ektopik terganggu adalah yang mengalami keluhan nyeri perut yaitu sebesar
Haji Adam Malik Malik Medan Tahun 2010-2015 berdasarkan kadar Hb dapat
13,6%
Anemia (Kadar Hb ≥ 11 gr %)
Normal (Kadar Hb < 11 gr %
86,4%
Dari gambar 5.10 dapat dilihat bahwa proporsi ibu penderita kehamilan
ektopik terganggu yang terbanyak adalah yang mengalami anemia (kadar Hb<11
biasanya sedikit, namun dapat terjadi terus menerus sehingga sebagian besar ibu
terus menerus karena adanya hormon HcG pada ibu yang menghambat kerja
ektopik terganggu yang datang ke Rumah Sakit dalam keadaan anemia. Hal ini
untuk dirujuk ke Rumah Sakit. Anemia yang dialami ibu penderita kehamilan
ektopik terganggu disebabkan oleh perdarahan vaginal yang telah lama dialami
Hal ini sejalan dengan penelitian Bangun (2004) di RSUP Haji Adam
Malik Medan yang menemukan bahwa proporsi ibu penderita kehamilan ektopik
Haji Adam Malik Malik Medan Tahun 2010-2015 berdasarkan tindakan medis
1,8%
Laparotami + salpingektomi
Laparatomi +
Salpingostomi/salpingotomi
98,2%
Dari gambar 5.11 diatas dapat dilihat bahwa proporsi ibu penderita
ibu yang di bawa ke RSUP Haji Adam Malik Medan dalam keadaan ruptur,
perdarahan dan salpingektomi untuk mengangkat janin yang telah abortus.Hal ini
salpingektomi.
Haji Adam Malik Malik Medan Tahun 2010-2015 berdasarkan usia kehamilan
70
60%
60
50
Proporsi (%)
40
30 27,3%
20
10 7,3% 5,5%
0
Datang Sendiri Dokter spesialis Dokter umum Bidan
Asal Rujukan
Dari gambar 5.12 diatas dapat dilihat bahwa proporsi ibu penderita
Rumah Sakit RSUP Haji Adam Malik Medan sebesar 60% dan yang paling
sedikit adalah rujukan dari bidan sebesar 5,5%. Hal ini sejalan dengan penelitian
Bulan (2004) di RSU Dr. Pringadi Medan yang menemukan bahwa penderita
sendiri sebesar 63,2%. Hal ini kemungkinan karena penderita kehamilan ektopik
terganggu sudah dalam keadaan parah sehingga langsung dibawa ke Unit Gawat
1,8%
7,3%
Pulang Sembuh/Berobat
Jalan
Pulang Atas Permintaan
Sendiri (PAPS)
Meninggal
90,9%
Dari gambar 5.13 diatas dapat dilihat bahwa proporsi ibu penderita
berobat jalan yaitu sebesar 90,9% dan yang terkecil adalah yang meninggal
terganggu yang meninggal adalah multipara. Kadar Hb ibu saat masuk ke Rumah
Sakit anemia (Hb <11 gr %) yaitu 4 gr%. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi ibu
penderita kehamilan ektopik terganggu saat dibawa ke RSUP Haji Adam Malik
Medan dalam keadaan anemia berat sehingga sulit untuk tertolong. Hal ini sejalan
proporsi terbanyak ibu penderita kehamilan ektopik terganggu adalah yang pulang
Berdasarkan tabel 4.10 dapat dilihat bahwa lama rawatan rata-rata ibu
penderita kehamilan ektopik terganggu (KET) adalah 6,31 hari(6 hari), standar
deviasi (SD) 2,964 dan nilai COV 47,05% yang berarti lama rawatan rata-rata ibu
6,87 hari.
pada ibu penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (KET) di RSUP Haji Adam
Malik Medan Tahun 2010-2015 dapat dilihat pada pada gambar 5.14
120
97,7% 100% 100% 100% 100%
100
Proporsi (%)
80
60
Laparotami+ Salpingektomi
40
20 Laparatomi+
2,3% 0% 0% 0% 0%
0 Salpingostomi/Salpingotomi
Lokasi
Gambar 5.14 Diagram Batang Perbedaan Proporsi Tindakan Medis
berdasarkan Lokasi Kehamilan Ektopik Pada Ibu Penderita
Kehamilan Ektopik Terganggu di Rumah Sakit Umum
Pusat Haji Adam Malik Medan tahun 2010-2015
Dari gambar 5.14 diatas dapat dilihat bahwa pada tuba dilakukan tindakan
+salpingektomi. Hal ini sejalan dengan penelitian Bulan (2004) di RSU Dr.
80
Laparotami+ Salpingektomi
60
40 Laparatomi+
Salpingostomi/Salpingotomi
20
2,4%
0
<4 Minggu 4-8 Minggu >8 Minggu
laparotomi+salpingektomi yang tertinggi pada usia kehamilan <4 minggu dan >8
minggu masing-masing 100% dan yang terendah pada usia kehamilan 4-8
hanya terdapat pada usia kehamilan 4-8 minggu 2,4%. Berdasarkan gambar dapat
terdapat pada usia kehamilan 4-8 minggu, hal ini karena pada usia kehamilan ini
hasil konsepsi rata-rata berdiameter kurang dari 2 cm,dimana pada ukuran ini
dengan penelitian Bangun (2008) RSUP Haji Adam Malik Medan yang
Kehamilan Ektopik Terganggu (KET) di RSUP Haji Adam Malik Medan Tahun
Laparatomi + Salpingostomi/Salpingotomi 4
Tindakan Medis
Laparotami + Salpingektomi 6
0 1 2 3 4 5 6 7
Lama Rawatan Rata-rata (hari)
Dari gambar 5.16 dapat dilihat bahwa lama rawatan rata-rata penderita
0,044 (p < 0,05). Hal ini secara statistik menunjukkan bahwa ada perbedaan
penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (KET) di RSUP Haji Adam Malik Malik
Meninggal 3
Pulang Atas
5
Permintaan…
Pulang
6
Sembuh/Berobat…
0 2 4 6 8
Dari gambar 5.17 dapat dilihat bahwa lama rawatan rata-rata dari ibu
6 hari. Lama rawatan rata-rata dari ibu penderita kehamilan ektopik terganggu
yang pulang atas permintaan sendiri (PAPS) adalah 5 hari. Lama rawatan rata-rata
dari ibu penderita kehamilan ektopik terganggu yang meninggal adalah 4 hari.
Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji Kruskal Wallis diperoleh nilai
p=0,336 (p> 0,05), hal ini secara statistik menunjukkan tidak ada perbedaan
6.1 Kesimpulan
6,31hari.
6.1.8 Tidak ada perbedaan signifikan antara rata-rata lama rawatan berdasarkan
6.2.1 Dari hasil didapat bahwa nyeri perutmerupakan keluhan utama pada ibu
hamil muda yang mengalami keluhan nyeri perut bagian bawah untuk
6.2.2 Ibu penderita KET paling banyak dating sendiri kerumah sakit karena
6.2.3 Dari hasil didapat angka CFR masih cukup tinggi dengan karakteristik
pendidikan SD, paritas multipara, dan anemia. Hal ini perlu diperhatikan
khususnya pada ibu dengan paritas multipara sehingga angka CFR dapat
diturunkan.
6.2.4 Pihak Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan disarankan agar
Arnolu, RI., 2005. Risk Factors for Ectopic Pregnancy in Logos, Nigeria, 1999.
Jurnal Obtetricia et Gynecologica Scandinavica, Vol 84, No 2, hal
184-188.
Calderon JL, Shaheen M, Pan D, Teklehaimenot s, Robinson PL, Baker RS. 2005.
Multi- cultural surveillance for ectopic pregnancy: California 1991-
2000. Ethn Dis. Autumn : 15-20
Datta M, dkk. 2010. Obstetri dan Ginekologi. Penerbit Buku Kedokteran EGC,
Jakarta.
Dinas Kesehatan Sumatera Utara, 2007. Profil Kesehatan Provinsi Sumatera
Utara tahun 2006, Medan.
Mochtar, R., 1998. Sinopsis Obstetri. Jilid 1, Edisi 2, Penerbit Buku Kedokteran
EGC, Jakarta.
Pisarska, 1999. Insidence and Risk Factors for Ectopic Pregnancy. Clinical
Obstetrics and Gynecology-Abstrac Vol 42, No 1.
Rukiyah A. Y., Yulianti I. Asuhan Kebidanan IV. 2010. Trans Info Media,
Jakarta.
Van Den Eeden SK,Shan J, Bruce C, Glasser M. 2005. Ectopic Pregnancy Rate
and Treatment Utilization. Obstet Gynecol : 105
Wiknjosastro, H., 1999. Ilmu Kebidanan. Edisi Ketiga, Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawiroharjo, Jakarta.
Y = a+bX
a=∑
b=
N=6
∑x = 0
∑y = 110
∑xy = -78
∑x² = 70
a=
=
= 18,3
=
= - 1,1
Statistics
Tahun
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2010 22 20.0 20.0 20.0
2011 11 10.0 10.0 30.0
2012 33 30.0 30.0 60.0
2013 28 25.5 25.5 85.5
2014 5 4.5 4.5 90.0
2015 11 10.0 10.0 100.0
Total 110 100.0 100.0
Usiak
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2 73 66.4 66.4 66.4
3 37 33.6 33.6 100.0
Total 110 100.0 100.0
RasSuku
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Batak 37 33.6 33.6 33.6
Jawa 28 25.5 25.5 59.1
Melayu 22 20.0 20.0 79.1
Aceh 9 8.2 8.2 87.3
Dan Lain-lain 14 12.7 12.7 100.0
Total 110 100.0 100.0
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Pegawai Negeri
(PNS/TNI/Polri) 14 12.7 12.7 12.7
wiraswasta 1 .9 .9 13.6
Pegawai Swasta 7 6.4 6.4 20.0
Ibu Rumah Tangga 80 72.7 72.7 92.7
Petani 7 6.4 6.4 99.1
Dan Lain-lain 1 .9 .9 100.0
Total 110 100.0 100.0
Pendidikan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid SD 14 12.7 12.7 12.7
SLTP 20 18.2 18.2 30.9
SLTA 59 53.6 53.6 84.5
D3/Sarjana 16 14.5 14.5 99.1
Tidak Sekolah 1 .9 .9 100.0
Total 110 100.0 100.0
Medikal Obstetri
Usia Keluhan Kadar Tindakan Asal
Kehamilank Paritas Lokasi Utama Hb Medis Rujukan KSP
N Valid 110 110 110 110 110 110 110 110
Missing 0 0 0 0 0 0 0 0
UsiaKehamilank
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid <4 minggu 14 12.7 12.7 12.7
4-8 minggu 82 74.5 74.5 87.3
>8 14 12.7 12.7 100.0
Total 110 100.0 100.0
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Nullipara 17 15.5 15.5 15.5
Primipara 41 37.3 37.3 52.7
Multipara 51 46.4 46.4 99.1
Grandemultipara 1 .9 .9 100.0
Total 110 100.0 100.0
Lokasi
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tuba 86 78.2 78.2 78.2
Ovarial 10 9.1 9.1 87.3
Servikal 6 5.5 5.5 92.7
Abdominal 6 5.5 5.5 98.2
Intraligamenter 2 1.8 1.8 100.0
Total 110 100.0 100.0
KeluhanUtama
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Nyeri Perut 62 56.4 56.4 56.4
Amenorea 13 11.8 11.8 68.2
Perdarahan Vaginal 35 31.8 31.8 100.0
Total 110 100.0 100.0
KadarHb
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Normal (kadar Hb =11gr
%) 15 13.6 13.6 13.6
Anemia (Hb <11 gr %) 95 86.4 86.4 100.0
Total 110 100.0 100.0
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Laparotami +
salpingektomi 108 98.2 98.2 98.2
Laparatomi +
Salpingostomi/sal 2 1.8 1.8 100.0
pingotomi
Total 110 100.0 100.0
AsalRujukan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Datang Sendiri 66 60.0 60.0 60.0
Dokter Ahli 8 7.3 7.3 67.3
Dokter Umum 30 27.3 27.3 94.5
Bidan 6 5.5 5.5 100.0
Total 110 100.0 100.0
KSP
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Pulang sembuh/berobat jalan
100 90.9 90.9 90.9
Pulang Atas Permintaan
Sendiri (PAPS) 8 7.3 7.3 98.2
Meninggal 2 1.8 1.8 100.0
Total 110 100.0 100.0
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 1 1 .9 .9 .9
3 1 .9 .9 1.8
4 18 16.4 16.4 18.2
5 28 25.5 25.5 43.6
6 33 30.0 30.0 73.6
7 10 9.1 9.1 82.7
8 7 6.4 6.4 89.1
9 3 2.7 2.7 91.8
10 3 2.7 2.7 94.5
11 2 1.8 1.8 96.4
16 1 .9 .9 97.3
17 1 .9 .9 98.2
21 2 1.8 1.8 100.0
Total 110 100.0 100.0
Statistics
LamaRawatan
N Valid 110
Missing 0
Mean 6.31
Std. Deviation 2.964
Minimum 1
Maximum 21
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Lokasi * TindakanMedis 110 100.0% 0 .0% 110 100.0%
TindakanMedis Total
Laparotami
Laparatomi + +
Laparotami + Salpingostomi/sa salpingekto
salpingektomi lpingotomi mi
Lokasi Tuba Count 84 2 86
% within Lokasi 97.7% 2.3% 100.0%
% within TindakanMedis 77.8% 100.0% 78.2%
Ovarial Count 10 0 10
% within Lokasi 100.0% .0% 100.0%
% within TindakanMedis 9.3% .0% 9.1%
Servikal Count 6 0 6
% within Lokasi 100.0% .0% 100.0%
% within TindakanMedis 5.6% .0% 5.5%
Abdominal Count 6 0 6
% within Lokasi 100.0% .0% 100.0%
% within TindakanMedis 5.6% .0% 5.5%
Intraligamenter Count 2 0 2
% within Lokasi 100.0% .0% 100.0%
% within TindakanMedis 1.9% .0% 1.8%
Total Count 108 2 110
% within Lokasi 98.2% 1.8% 100.0%
% within TindakanMedis 100.0% 100.0% 100.0%
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
UsiaKehamilan *
TindakanMedis 110 100.0% 0 .0% 110 100.0%
TindakanMedis Total
Laparatomi +
Laparotami + Salpingostomi/ Laparotami +
salpingektomi salpingotomi salpingektomi
UsiaKehamilan <4 minggu Count 14 0 14
% within UsiaKehamilan 100.0% .0% 100.0%
% within TindakanMedis 13.0% .0% 12.7%
% of Total 12.7% .0% 12.7%
4-8 minggu Count 80 2 82
% within UsiaKehamilan 97.6% 2.4% 100.0%
% within TindakanMedis 74.1% 100.0% 74.5%
% of Total 72.7% 1.8% 74.5%
>8 Count 14 0 14
% within UsiaKehamilan 100.0% .0% 100.0%
% within TindakanMedis 13.0% .0% 12.7%
% of Total 12.7% .0% 12.7%
Total Count 108 2 110
% within UsiaKehamilan 98.2% 1.8% 100.0%
% within TindakanMedis 100.0% 100.0% 100.0%
% of Total 98.2% 1.8% 100.0%
Chi-Square Tests
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
LamaRawatan 110 100.0% 0 .0% 110 100.0%
TindakanMedis 110 100.0% 0 .0% 110 100.0%
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnov(a) Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
LamaRawatan .278 110 .000 .678 110 .000
TindakanMedis .536 110 .000 .115 110 .000
a Lilliefors Significance Correction
Mann-Whitney Test
Ranks
LamaRawatan
Mann-Whitney U 20.000
Wilcoxon W 23.000
Z -2.019
Asymp. Sig. (2-tailed) .044
Exact Sig. [2*(1-tailed
Sig.)] .040(a)
Exact Sig. (2-tailed) .050
Exact Sig. (1-tailed) .032
Point Probability .026
a Not corrected for ties.
b Grouping Variable: TindakanMedis
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
LamaRawatan 110 100.0% 0 .0% 110 100.0%
KSP 110 100.0% 0 .0% 110 100.0%
5% Trimmed Mean .
Median 3.50
Variance 12.500
Std. Deviation 3.536
Minimum 1
Maximum 6
Range 5
Interquartile Range .
Skewness . .
Kurtosis . .
Kruskal-Wallis Test
Ranks
Test Statistics(a,b)
LamaRawatan
Chi-Square 2.179
df 2
Asymp. Sig. .336
Exact Sig. .374
Point Probability .000
a Kruskal Wallis Test
b Grouping Variable: KSP