Anda di halaman 1dari 28

TUGAS SOSIOLOGI

OLEH

NAMA: DESVI RAMADANI

NIM: 2001125506

MATA KULIAH: PENGANTAR SOSIOLOGI “A”

JURUSAN: ADMINISTRASI PUBLIK

FAKULTAS: FISIP

DOSEN: Drs.H.Nurhalim,MS
Definisi Sosiologi:

Pitirim Sorokin: sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan dan pengaruh timbal balik
antara aneka macam gejala sosial (misalnya gejala ekonomi, gejala keluarga, dan gejala
moral), sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan dan pengaruh timbal balik antara
gejala sosial dengan gejala non-sosial, dan yang terakhir, sosiologi adalah ilmu yang
mempelajari ciri-ciri umum semua jenis gejala-gejala sosial lain.

Albert J. Reiss, Jr: sosiologi adalah studi tentang perkumpulan-perkumpulan atau kelompok-
kelompok sosial meniru pengorganisasian atau kelembagaan mereka (institusional), pranata-
pranata dan susunan organisatoris mereka, dan penyebab-penyebab serta konsekwensi dari
pranta-pranata dan organisasi sosial. Dalam bukunya Sociologie Begrien en Problemen, P.J.
Bouman mengemukakan pengertian sosiologi yakni ilmu pengetahuan yang mempelajari
hubungan sosial antar sesama manusia (individu-individu), antar individu dengan kelompok,
sifat dan perubahan-perubahan, lembaga-lembaga serta ide-ide sosial (Dalam Rianto,1992).

Meta Spencer dan Alex Inkeles: Sosiologi adalah ilmu tentang kelompok hidup manusia
(1982:4).

David Popenoe, 1983:107-108: Sosiologi adalah ilmu tentang interaksi manusia dalam
masyarakat sebagai suatu keseluruhan (1983:107-108).

Roucek dan Warren: sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia
dalam kelompok-kelompok.

William F. Ogburn dan Mayer F. Nimkopf: sosiologi adalah penelitian secara ilmiah terhadap
interaksi sosial dan hasilnya, yaitu organisasi sosial.

J.A.A Von Dorn dan C.J. Lammers: sosiologi adalah ilmu pengetahuan tentang struktur-
struktur dan proses-proses kemasyarakatan yang bersifat stabil.

Max Weber: Sosiologi adalah ilmu yang berupaya memahami tindakan-tindakan sosial.

Selo Sumardjan dan Soelaeman Soemardi: Sosiologi adalah ilmu kemasyarakatan yang
mempelajari struktur sosial dan proses-proses sosial termasuk perubahan sosial.

Paul B. Horton: sosiologi adalah ilmu yang memusatkan penelaahan pada kehidupan
kelompok dan produk kehidupan kelompok tersebut.

Soerjono Soekanto: sosiologi adalah ilmu yang memusatkan perhatian pada segi-segi
kemasyarakatan yang bersifat umum dan berusaha untuk mendapatkan pola-pola umum
kehidupan masyarakat.
William Kornblum: sosiologi adalah suatu upaya ilmiah untuk mempelajari masyarakat dan
perilaku sosial anggotanya dan menjadikan masyarakat yang bersangkutan dalam berbagai
kelompok dan kondisi.

Allan Jhonson: sosiologi adalah ilmu yang mempelajari kehidupan dan perilaku, terutama
dalam kaitannya dengan suatu sistem sosial dan bagaimana sistem tersebut memengaruhi
orang dan bagaimana pula orang yang terlibat didalamnya memengaruhi sistem tersebut.

Émile Durkheim: Sosiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari fakta-fakta sosial, yakni fakta
yang mengandung cara bertindak, berpikir, berperasaan yang berada di luar individu di mana
fakta-fakta tersebut memiliki kekuatan untuk mengendalikan individu.

Nursid Sumaatmadja: sosiologi adalah ilmu pengetahuan tentang relasi – relasi sosial, artinya
bahwa manusia adalah makhluk aktif yang mengadakan kontak –kontak dengan interaksi –
interaksi sosial yang berupa tingkah laku dan dapat saling mempengaruhi.

Hassan Shadily: Sosiologi adalah Ilmu yang mempelajari tentang hidup bersama dalam
masyarakat dan menyelidiki ikatan-ikatan antar manusia yang menguasaikehidupan dengan
mencoba mengerti sifat dan maksud hidup bersama cara terbentuk dan tumbuh, serta
berubahnya perserikatan-perserikatan hidup serta kepercayaan.

P.J. Bouman: Sosiologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari hubungan sosial antar
sesama manusia, antar individu dengan kelompok, sifat dan perubahan-perubahan, lembaga-
lembaga serta ide-ide sosial.

ASPEK KAJIAN SOSIAL

Tindakan sosial seluruh perilaku manusia yang memiliki arti subjektif dari yang
melakukannya. Baik yang terbuka maupun yang tertutup, yang diutarakan secara lahir
maupun diam-diam, yang oleh pelakunya diarahkan pada tujuannya. Sehingga tindakan sosial
itu bukanlah perilaku yang kebetulan tetapi yang memiliki pola dan struktur tertentudan
makna tertentu.

Sosiologi adalah salah satu cabang ilmu yang berkaitan dengan interaksi kehidupan sosial
masyarakat sehari-hari”. Banyak ilmuwan yang menyebut jika Sosiologi merupakan ilmu
tentang masyarakat. Objek kajian Sosiologi adalah masyarakat yang memiliki tujuan untuk
mempelajari perilaku, sikap, dan juga kebiasaan sosial yang dilakukan.

Seiring berjalannya waktu, ilmu Sosiologi akan terus mengikuti perkembangan zaman. Hal ini
karena masyarakat juga terus mengalami perkembangan yang lebih maju
Sosiologi tersusun secara sistematis. Artinya mempunyai sistematika tertentu dengan unsur-
unsur yang merupakan suatu kebulatan. Misalnya, pembahasan tentang interaksi sosial
mempunyai kaitan dengan norma sosial karena interaksi sosial membutuhkan aturan-aturan
tertentu. Meskipun demikian, sistematika yang dimaksud dalam pembahasan sosiologi itu
bersifat dinamis yang disesuaikan dengan perkembangan zaman.

Latar Belakang Munculnya sosiologi

 Kebiasaan manusia mulai terancam


 Pegangan manusia mengalami kritis
 Banyaknya perubahan-perubahan dalam masyarakat

Menurut L. Laeyendecker:

Kelahiran sosiologi → serangkaian perubahan panjang di Eropa Barat Abad Pertengahan,


yakni:

 Tumbuhnya kapitalisme akhir abad ke 15


 Perubahan dibidang sosial politik
 Revormasi Marthin Luther
 Meningkatnya Individualisme
 Lahirnya Ilmu Pengetahuan Modern

Menurut Ritzer:

 Revolusi politik
 Revolusi Industri dan kapitalisme
 Munculnya sosialisme
 Urbanisasi
 Perubahan keagamaan
 Pertumbuhan ilmu

Sosiologi termasuk ilmu pengetahuan

Pada hakikatnya sebagai ilmu, sosiologi termasuk ilmu sosial karena mempelajari manusia
dan masyarakat. Selain itu, ilmu ini juga merupakan ilmu pengetahuan yang umum bersifat
abstrak serta terapan (applied science), bukan ilmu pengetahuan khusus.
Adapun dari sisi objeknya, ilmu ini lebih memfokuskan diri pada hal-hal yang berkaitan
dengan hubungan antara individu dan kelompok serta adanya timbal balik. Sehingga menjadi
mudah dipahami bahwa objek kajian dari ilmu sosiologi adalah masyarakat.

Ilmu pengetahuan adalah Rangkaian pengetahuan yang tersusun secara sistematis, memiliki
objek dan metoda tertentu, serta dapat dipelajari secara kritis bagi orang yang ingin
mengetahuinya (objektif)

FILSAFAT ILMU PENGETAHUAN

1.NOMOTETIS adalah ilmu yang teorinya bersifat umum dan berlaku dimana-mana (tidak
terikat pada waktu ,tempat dan keadaan tertentu).

2.IDEOGRAFIS adalah ilmu berteori yang sifatnya khusus (terikat oleh waktu, tempat dan
keadaan tertentu)

3.HUKUM adalah ilmu yang mengajarkan bagaimana seharusnya berbuat sesuai dengan
konsep-konsep /ketentuan tertentu.

4.TELEOLOGIS adalah ilmu yang megajarkan bagaimana seharusnya berbuat untuk mencapai
tujuan tertentu.

• Objek Sosiologi → Masyarakat

• Subjek Sosiologi → Manusia

APA ITU MANUSIA

 Manusia adalah Homo Socius (makhluk yang selalu hidup bermasyarakat):

 - Homo Politicus (menata kehendak)orang-orang yang berbicara masalah politik


karena suatu tujuan yang besar.

 - Homo Ekonomicus (memenuhi kebutuhan)adalah orang-orang yang memenuhi


kebutuhan hidupnya ,kenyamanan dan kemewahan dengan cara melakukan
pekerjaan.
 - Homo Eticus (mempunyai etika/sopan santun)adalah manusia yang mengedepankan
sikap peduli sesama,jujur dan ia juga terikat kuat dengan lingkungan.

 - Homo Yuridiscus (mengenal hak dan kewajiban)

Sifat dan Hakekat Sosiologi:

 Sosiologi adalah ilmu murni

 Sosiologi adalah ilmu kategoris

 Sosiologi adalah ilmu yang bersifat abstrak

 Sosiologi adalah ilmu yang empiris

 Sosiologi adalah ilmu yang rasional

 Sosiologi adalah ilmu yang bersifat umum

Ciri-ciri Utama Sosiologi:

 Sosiologi bersifat empiris

 Sosiologi bersifat teoritis

 Sosiologi bersifat kumulatif

 Sosiologi bersifat non etis

PANDANGAN DAN PEMIKIRAN PARA TOKOH SOSIOLOGI

EMILE DURKHEIM:

 Karya yang terkenal “Division of Labor in Society” (pembagian kerja)

 “Sucide” menjelaskan tentang faktor penyebab terjadinya fakta sosial “bunuh diri”

 Memahami dunia sosial sama dengan memahami dunia materi dengan akal dan
penalaran rasional

 Manusia hidup dalam dunia fakta-fakta sosial


 Dinamika sosial → Solidaritas mekanis vs solidaritas organis

AUGUSTE COMTE

 Paternity/Goodfather

 Karyanya yang paling terkenal “Course de Philosophie Positive”

 Hukum Kemajuan Manusia atau “Hukum Tiga Jenjang”:

- Teologis (percaya pada kekuatan adikodrati)

- Metafisika (percaya pada kekuatan yang abstrak)

- Positif (percaya pada ilmu pengetahuan)

 Kajian Sosiologi dibagi kedalam dua bagian:

- Tatanan sosial (social statics)

- Dinamika sosial (social dynamics)

Solidaritas Mekanik

 Pembagian kerja rendah

 Kesadaran Kolektif kuat

 Hukum represif dominan

 Individualitas rendah

 Konsensus normatif penting

 Sanksi penyimpangan melibatkan komunitas

 Saling ketergantungan rendah

 Bersifat primitif atau pedesaan

Solidaritas Organik

 Pembagian kerja tinggi


 Kesadaran kolektif lemah

 Hukum restitutif dominan

 Individualitas tinggi

 Konsensus nilai umum penting

 Hukuman oleh badan/lembaga tertentu

 Saling ketergantungan yang tinggi

 Bersifat industrial atau perkotaan

KARL MARX

 Tokoh aliran konflik, Tokoh sejarah ekonomi dan ahli filsafat

 Karya yang paling terkenal “The Communist Manifesto”

 Manusia terus menerus berinteraksi dengan dunia materi → kapitalisme

 Dibawah kapitalisme manusia teralienasi dari produk, diri sendiri dan sesamanya.

 Kapitalis memiliki akses pada kekuasaan politik

 Hubungan kapitalis (Borjuis) dan buruh (Proletar) cenderung bersifat eksploitatif

 Sejarah digerakkan oleh perjuangan kelas

 Muncul keinginan untuk membentuk masyarakat tanpa kelas → Communisme

Max Weber:

 Karyanya “The Protestant Ethic and Spirit of Capitalism”

 Etika Protestan → Munculnya Kapitalisme di Eropa Barat. Ajaran Kalvinisme


mengharuskan umatnya mencari kemakmuran dengan bekerja keras dan melarang
hidup berfoya-foya.

 Sosiologi adalah ilmu yang berupaya memahami tindakan sosial


 Macam-macam tindakan sosial ada:

- Goal Oriented

_ Value Oriented

_ Tradisional

_ Affectual

 Dalam setiap tindakan sosial terkandung makna subjektif

TOKOH AHLI PERKEMBANGAN SOSIOLOGI

1. Sosiologi Klasik – Sosiologi Makro – Eropa

 Auguste Comte

 Karl Marx

 Herbet Spencer

 Emile Durkheim

 Max Weber

2. Sosiologi Moderen – Sosiologi Mikro- Amerika

 `Talcott Parsons

 Robert Karl Merton

 George Ritzer

PERKEMBANGAN SOSIOLOGI DI INDONESIA

Sosiologi di Indonesia telah dimulai dalam waktu yang lama. Pada masa Sri Paduka
Mangkunegoro IV dari Surakarta, terdapat ajaran Wulang Reh yang mengajarkan tentang tata
hubungan antara para anggota masyarakat Jawa yang berasal dari golongan-golongan
berbeda. Dalam ajaran tersebut terdapat banyak aspek sosiologi, khususnya pada bidang
hubungan antargolongan. Selain itu, Ki Hadjar Dewantara, Bapak Pendidikan Indonesia juga
telah menyumbangkan sosiologi dalam konsep-konsepnya tentang kekeluargaan dan
kepemimpinan. Praktik dari ajaran ini diterapkan dalam organisasi pendidikan Taman
Siswa.[1]

Kala itu sosiologi belum dianggap sebagai ilmu yang penting untuk dipelajari. Akan tetapi,
hanya sebatas ilmu pembantu untuk ilmu pengetahuan lainnya. Itu dikarenakan banyak
karya orang Belanda, seperti tulisan-tulisan ter Haar dan Duyvendak yang mencakup unsur-
unsur sosiologis namun kala itu dikupas secara ilmiah dari aspek nonsosiologis dan belum
menjadi ilmu pengetahuan yang berdiri sendiri.[1]

Sebelum perang dunia kedua, Indonesia hanya memiliki Sekolah Tinggi Hukum
(Rechtshogeschool) di Jakarta, satu-satunya lembaga perguruan tinggi sebelum era
kemerdekaan yang memberikan kuliah tentang sosiologi di Indonesia. Berhubung belum ada
spesialisasi sosiologi baik di Indonesia maupun di Belanda, maka para pengajar kala itu tidak
berasal dari latar belakang psikologi. Adapun teori yang diajarkan bersifat filsafat sosial dan
teoretis, berdasarkan buku-buku karya Leopold von Wiese, Bierens de Haan dan
sebagainya.[1]

Kegiatan perkuliahan di sekolah tersebut sempat ditiadakan pada 1934 hingga 1935.
Penyebabnya karena para guru besar memiliki opini bahwa pengetahuan tentang bentuk dan
susunan masyarakat dan proses-proses yang terjadi di dalamnya tidak diperlukan dalam
hubungan dengan pelajaran hukum. Mereka juga berpandangan bahwa yang penting untuk
dipelajari adalah hukum positif, yakni peraturan-peraturan yang berlaku dengan sah pada
suatu waktu dan suatu tempat tertentu.

1. Wulang Reh –Sri Paduka Mangkunegoro IV – Hubungan sosial masyarakat Jawa dari
kelas yang berbeda

2. KH. Dewantoro - Dasar2 pendidikan Nasional

3. Snouck Hurgonje, Ter Har, dll – deskripsi Masyarakat Indonesia

4. Pra PD II – pernah diajarkan Sosiologi di LPT Indonesia

5. Setelah PD II Prof. Mr. Soenario Kolopaking memberikan kuliah sosiologi pada


Akademi Ilmu Politik (cikal bakal UGM) Yogyakarta.

6. Mr. Djodi Gondokusumo – buku Sosiologi Indonesia

Hassan Sadily – buku Sosiologi Untuk masyarakat Indonesia

INTERAKSI SOSIAL
 Pokok-pokok Pengertian

o Proses sosial adalah cara-cara berhubungan yang dilihat jika individu dan
kelompok sosial saling bertemu dan menentukan sistem serta bentuk2
hubungan tersebut.

o Hubungan timbal balik antar individu dengan individu, antar individu dengan
kelompok dan antara kelompok dengan kelompok

o Suatu hubungan antara dua individu atau lebih, dimana kelakuan individu yang
satu mempengaruhi, mengubah, atau memperbaiki kelakuan individu lain atau
sebaliknya (H. Bonner)

o Dasar interaksi adalah kontak dan komunikasi

 Lisan; Tulisan; Isyarat

 Kriteria interaksi social


 Ada pelaku lebih dari satu orang
 Ada komunikasi antar pelaku dengan menggunankan simbol2
 Ada dimensi waktu
 Ada tujuan-tujuan tertentu

 Faktor yang mendasari interaksi social


 -Imitasi
o Meniru dari orang lain (kata2, perbuatan, sikap)
 -Sugesti
o Seseorang memberi pandangan ke orang lain
 Hambatan berfikir
 Dissosiasi pikiran
 Prestige
 Mayoritas orang
 Keinginan dan Keyakinan
 -Identifikasi
o Seseorang mengambil ciri2 orang lain yang diidolakan
 -Sympati
o Perasaan tertarik seseorang thd orang lain

Tipe Tindakan Sosial


1. Tindakan sosial rasional intrumental

– Tindakan mhs membeli buku vs pakaian

2. Tindakan sosial beroreintasi nilai

– Meminjamkan uang tanpa bunga (Muslim)

3. Tindakan sosial tradisional

– Pelaksanaan upacara menaiki rumah baru

4. Tindakan sosial afektif

– Memberi bantuan kepada orang yg ditimpa musibah

Kontak Sosial

KONTAK SOSIAL adalah aksi individu atau kelompok dalam bentuk isyarat yang memiliki arti
bagi dipelaku dan sipenerima membalas aksi tersebut dengan reaksi

BENTUK-BENTUK KONTAK SOSIAL

A. Cara:

1. Kontak sosial langsung

2. Kontak sosial tidak langsung

B. Sifat:

1. Individu-individu

2. Individu-kelompok

3. Kelompok – kelompok

C. Bentuk:

1. Kontak sosial positif

2. Kontak sosial negatif

D. Tingkat hubungan:
1. Primer

2. Sekunder

Bentuk Interaksi Sosial


A. Assosiatif

1. Kerjasama

2. Proses tawar menawar

3. Kooptasi

4. Koalisi

2. Akomodasi (penyesuaian )

– Corecion – akomodasi dengan paksaan

– Compromise – akomodasi dengan saling mengurangi tuntutan

– Arbitration- akomodasi dengan menghadirkan pihak ketiga

– Mediation – akomodasi dengan menghadirkan wasit

– Conciliation- mempertemukan kedua pihak yg bertikai

– Tolerantion- teoletansi umat beragama

– Stalemate- akomodasi berhenti sendiri karena kekuatan sama

– Adjudication- akomodasi dg pengadilan

3. Asimilasi

B. Dissosiatif

1. Persaingan- orang berebut untuk mendapatkan keuntungan

2. Kontravensi- sikap mental yang tersembunyi thd orang lain

3. Pertikaian – kelakuan seseorang utik meniadakan orang lain


Dimensi jarak dalam interaksi social

1. Jarak intim <45 cm


2. Jarak pribadi 45-122 cm
3. Jarak social 123-366 cm
4. Jarak public >366 cm

Faktor Yang Mempengaruhi Interaksi

1. Warna Kulit

2. Usia

3. Jenis Kelamin

4. Penampilan fisik

5. Bentuk tubuh Endomorph, mesomorph, ectomorph

6. Pakaian

7. Wacana

Apa Itu Interaksi Sosial

interaksi sosial adalah hubungan-hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan
antara orang perorangan, antara kelompok-kelompok manusia maupun antara orang
perorangan dengan kelompok manusia.

Syarat utama terjadinya interaksi sosial:

-Kontak/komunikasi sosial (primer = langsung

dan sekunder = tidak langsung)

-Komponen komunikasi: (komunikator (sender),

komunikan (receiver), pesan (message),umpan

balik (feedback).
Perbedaan Tindakan Sosial dan Interaksi Sosial:

• Tindakan sosial: Tingkah laku/perbuatan seseorang yang ditujukan pada orang lain
dan memiliki makna subjektif bagi dirinya. (Tindakan individu dalam suatu interaksi
sosial dalam situasi sosial tertentu).

• Interaksi sosial: proses dimana antar individu dan antar kelompok saling berhubungan
(feedback).

• Ketika melakukan interaksi sosial, seseorang atau sekelompok orang sedang belajar
bagaimana memahami tindakan orang atau kelompok lain.

• Interaksi sosial → Hubungan timbal balik antara individu dengan individu, individu
dengan kelompok dan antara kelompok dengan kelompok lain.

Beberapa perspektif dalam mempelajari interaksi sosial (Perspective Interaksionist):

1.Interaksionisme Simbolik (Symbolic Interactionism) → George Herbert Mead

Simbol → Sesuatu yang nilai atau maknanya diberikan oleh mereka yang
mempergunakannya ( ex: warna, air, patung, gerak/bahasa tubuh)

2. Definisi Situasi (The definition of situation)

→ W.I.Thomas

 Menurut Thomas: Seseorang tidak akan segera memberi reaksi manakala ia


mendapat rangsangan dari luar, tetapi akan melalui tahap penilaian dan
pertimbangan serta penafsiran situasi.

Ex: Ucapan selamat pagi dari seorang laki-laki kepada seorang gadis yang belum
dikenalnya akan terlebih dahulu diseleksi dan diberi makna, apakah itikad si laki-laki baik
atau tidak.

Bentuk-bentuk Interaksi sosial:

a) Asosiatif (Kerjasama, akomodasi, asimilasi)


Kerjasama: (spontan, kontrak, tradisional).

Akomodasi: Kompromi, toleransi, mediasi,

arbitrasi, koersi, konsiliasi, stalemate, ajudikasi

Asimilasi :(peleburan dua budaya/lebih)

b) Dissosiatif :

(Persaingan, kontravensi dan konflik)

Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya

Interaksi sosial: Imitasi, sugesti, simpati, empati,

motivasi dan identifikasi.

SOSIALISASI

Definisi Sosialisasi:

• Sosialisasi adalah proses dimana individu mengadopsi kebiasaan, sikap dan ide-ide
dari orang lain dan menyusunnya kembali sebagai suatu sistem dalam diri pribadinya
(Mead).

• “process by which a child learn to be a participant member of society” yakni, proses


melalui mana seorang anak belajar menjadi seorang anggota yang berpartisipasi
dalam masyarakat (Berger)

Apa yang dipelajari seseorang dalam proses sosialisasi?

Menurut Berger dan sejumlah tokoh sosiologi, yang diajarkan melalui sosialisasi ialah
peran-peran. Oleh sebab itu teori sosialisasi menurut sejumlah tokoh sosiologi merupakan
teori mengenai peran (role theory).

Mengapa terjadinya Sosialisasi:

• Masyarakat membutuhkan tata tertib sosial demi kelangsungan hidupnya.

• Tata tertib sosial dapat diwujudkan dengan mengadakan peraturan-peraturan →


norma sosial.
• Penguasaan norma dalam diri setiap manusia bukan karena proses yang bersifat
kodrati, melainkan diperoleh melalui proses belajar (learning proces) → SOSIALISASI

Beberapa Teori Sosialisasi

 Teori George Herbert Mead dalam bukunya Mind, Self, and society (1972).

Ada tiga tahap pengembangan diri (self) manusia:

1. Pertama: Play stage, seorang anak kecil mulai belajar mengambil peran orang yang
berada di sekitaranya.

2. Kedua: Game stage, seorang anak tidak hanya mengetahui peran yang harus
dijalankannya, tetapi telah juga mengetahui peran yang harus dijalankan oleh orang
lain dengan siapa ia berinteraksi.

3. Ketiga: generalized other, seorang telah mampu berinteraksi dengan orang lain dalam
masyarakat karena telah memahami peranannya sendiri serta peran orang lain
dengan siapa ia beriteraksi.

Teori C.H Cooley dalam Looking Glass Self

Ada tiga tahap terbentuknya cermin diri:

a. Pada tahap pertama: seseorang mempunyai persepsi mengenai pandangan orang lain
terhadapnya.

b. Pada tahap kedua: seseorang mempunyai persepsi mengenai penilaian orang lain
terhadap penampilannya.

c. Pada tahap ketiga: seseorang mempunyai perasaan terhadap apa yang dirasakannya
sebagai penilaian orang lain terhadapnya itu

Agen/Media Sosialisasi:

1. Keluarga
2. Teman Bermain

3. Sekolah

4. Media massa

5. Lingkungan kerja

Cara melaksanakan sosialisasi:

 Sosialisasi Otoriter: karena ada kekuasaan, superior, wibawa dll.

 Sosialisasi ekualitas : karena ada kesamaan, sederajat.

Pola Sosialisasi:

• Sosialisasi represif (represive socialization)

→ menekankan pada penggunaan hukuman

• Sosialisasi partisipatoris (participatory socialization)

→ penekanan pada pemberian imbalan, interaksi.

Bentuk-bentuk Sosialisasi:

• Sosialisasi masa kanak-kanak (chilhood socialization)

• Sosialisasi setelah masa kanak-kanak (socialization after chilhood)

• Pendidikan sepanjang hidup (life-long education)

• Pendidikan berkesinambungan (continuing education)

Sosialisasi dan Pembentukan Kepribadian:

 Kepribadian adalah kecenderungan psikologik seseorang untuk melakukan tingkah


laku sosial tertentu baik yang bersifat tertutup maupun terbuka.

 Kepribadian tumbuh secara berangsung-angsur dalam diri manusia melalui proses


sosialisasi dan internalisasi.

Sosialisasi Dan Kepribadian


1. Manusia merupakan mahluk tak berdaya karena hanya dilengkapi dengan naluri yang
relatif tidak lengkap. Oleh sebab itu, manusia kemudian mengembangkan kebudayaan
untuk mengisi kekosongan yang tidak diisi oleh naluri.

2. Kebudayaan yang dihasilkan oleh manusia berasal dari keseluruhan kebiasaan dari
berbagai aspek kehidupan seperti ekonomi, kekeluargaan, pendidikan, agama, politik
dan sebagainya, yang merupakan tidak muncul begitu saja.

3. Untuk bisa bertahan hidup seorang anak manusia, harus mampu mempelajari
kebiasaan yang telah membudaya dalam masyarakat tersebut.

4. Proses pembelajaran tersebut disebut sosialisasi

Faktor Penentu Kepribadian

1. WARISAN BIOLOGIS

 Keanekaragaman biologis manusia

 Kematangan jasmani dan sosiologi

2. LINGKUNGAN GEOGRAFIS

 Lokasi tempat tinggal

 Iklim

 Topografi

 Sumber-sumber alam

3 LINGKUNGAN KEBUDAYAAN

 Kesederhanaan relatif kebudayaan

 Variasi kualitas hidup manusia

4. LINGKUNGAN SOSIAL

 Pengaruh interaksi sosial dengan kelompok tertentu

 Tingkat mobilitas sosial


KELOMPOK SOSIAL

DEFINISI:

 SEJUMLAH ORANG YANG MEMILIKI POLA INTER-AKSI YANG TERORGANI-SASI DAN


TERJADI SECARA BERULANG-ULANG

 SETIAP KUMPULAN ORANG YANG MEMILIKI KESADARAN BERSAMA AKAN


KEANGGOTAAN DAN SALING BERINTERAKSI

KOLEKTIVITA

 KUMPULAN ORANG2 YANG MENGENAL ANTAR HU-BUNGAN SATU SAMA LAIN,


TETAPI TIDAK BERSIFAT STRUKTUR

 . Menurut Paul B Horton

 Kelompok sosial berarti setiap kumpulan manusia secara fisik.

 2. Menurut Sherif

 Kelompok sosial berarti suatu kesatuan sosial yang terdiri atas dua atau lebih individu
yang mengadakan interaksi sosial yang cukup intensif dan teratur sehingga diantara
individu terdapat pembagian tugas dan struktur dan norma-norama tertentu.

 3. Robert K Merton

 Kelompok sosial sebagai sekumpulan orang yang saling berinteraksi sesuai dengan
pola yang telah mapan.

Secara umum, kelompok sosial merupakan himpunan atau kesatuan-kesatuan manusia yang
hidup bersama, saling berinteraksi dan saling mempengaruhi, serta memiliki kesadaran
terhadap kepentingan bersama.

Faktor Yang Mendorong Terjadinya Kelompok Sosial:

• Keinginan untuk menjadi satu dengan yang lain

• Keinginan untuk menjadi satu dengan suasana alam sekelilingnya


Syarat-syarat kelomppok sosial (Soerjono Soekanto, 1990) adalah:

1. Setiap anggota kelompok harus sadar bahwa dia merupakan sebagian dari kelompok
yang bersangkutan

2. Adanya hubungan timbal balik antara anggota yang satu dengan anggota yang lainnya

3. Ada suatu faktor yang dimiliki bersama, sehingga hubungan antara bertambah erat

4. Berstruktur berkaidah dan mempunyai pola perilaku

5. Bersistem dan berproses

Macam-Macam Kelompok Sosial:

1. Charles Horton Cooley:

a. Kelompok primer (primary group)

Suatu kelompok yang anggota-anggotanya berhubungan secara akrab, bersifat


informal, personal, dan total.

Contoh: Keluarga, Klik, Persahabatan, dll.

b. Kelomok sekunder (secondary group)

Suatu kelompok yang anggota-anggotanya berhubungan secara formal, impersonal,


segmental (terpisah-pisah), dan berdasarkan asas kemanfaatan.

2. W.G. Summer:
a. In-group
Sekelompok orang yang memiliki rasa solidaritas, kesetiaan, dan kerelaan
berkorban untuk kepentingan dalam kelompoknya.
b. Out-group
Semua kelompok sosial yang tidak melibatkan kita sebagai anggota.
Contoh: keluarga orang lain, kelompok musuh, dll.

3. Robert Bierstedt:
a. Asosiasi
Kelompok sosial yang anggota-anggotanya memiliki kesadaran jenis,
persamaan kepentingan, terjadi kontak dan komunikasi sosial, ada ikatan organisasi
formal, diarahkan pada suatu tujuan yang jelas, dan keanggotaannya bersifat
sukarela, bukan berdasarkan status.
b. Kelompok Sosial
Kelompok yang anggota-anggotanya memiliki kesadaran jenis dan terjadi
hubungan sosial, namun tidak diikat oleh organisasi formal.
c. Kelompok Kemasyarakatan
Kelompok yang anggota-anggotanya tidak memiliki kesadaran jenis tetapi
tidak ada hubungan sosial dan ikatan organisasi.
d. Kelompok Statistik
Kelompok yang anggota-anggotanya tidak memiliki kesadaran jenis, tidak
memiliki hubungan sosial, dan tidak diikat oleh suatu organisasi formal.

4. Robert K.Merton:
a. Reference group (kelompok acuan)
Kelompok sosial yang menjadi acuan (referensi) bagi seseorang yang bukan
anggota kelompok tersebut untuk membentuk pribadi dan perilakunya.
b. Membership group
Semua kelompok sosial yang melibatkan kita sebagai anggotanya.

5. Ferdinand Tonnies
a. Paguyuban (Gemeinschaft)
Kelompok sosial yang anggota-anggotanya memiliki kemauan bersama, sikap
saling pengertian, dan terdapat kaidah-kaidah interaksi. Hubungan antar anggota
bersifat personal, informal, tradisional, dan sentimental.
b. Patembayan (Gesselschaft)
Kelompok sosial yang bersifat impersonal, formal, kontraktual, ulitarian,
realistis, ketat, dan umum.

6. Emile Durkheim
a. Kelompok solidaritas mekanis
Kelompok yang interaksi anggota-anggotanya bersifat mandiri. Solidaritas
mekanis merupakan kebersamaan atas dasar kesamaan-kesamaan yang dimiliki
anggota-anggota masyarakat.
b. Kelompok solidaritas organis
Kelompok sosial yang di dalam kelompok tersebut terdapat bagian-bagian
khusus yang memiliki tugas senndiri-sendiri namun bersifat saling mendukung.

KELOMPOK FORMAL

Organisasi sosial yang dibentuk secara sengaja, terdapat bagian-bagian yang diserahi tugas
dan tanggung jawab khusus. Setiap bagian mengerjakan tugas tertentu yang bersifat khusus
demi tercapainya tujuan bersama.

KELOMPOK INFORMAL

Organisasi sosial yang terbentuk secara tidak sengaja. Kelompok ini tidak mamiliki struktur
yang jelas, walaupun keberadaannya merupakan bagian dari struktur masyarakat secara
umum

a. Kelompok okupasional merupakan kelompok yang terdiri dari orang-orang yang


melakukan pekerjaan sejenis, misalnya muncul kelompok seprofesi.

b. Kelompok volunter merupakan orang-orang yang mempunyai kepentingan sama,


namun tidak mendapatkan perhatian masyarakat yang semakin luas daya
jangkauannya tadi.

Clifford Geertz

a. Abangan, kelompok sosial yang menekankan aspek-aspek animisme sinkretisme jawa


secara keseluruhan dan pada umumnya diasosiasikan dengan unsur petani desa
penduduk.

b. Santri, kelompok sosial yang menekankan aspek-aspek islam sinkretisme itu dan pada
umumnya diasosiasikan dengan unsur pedagang (dan juga unsure-unsur tertentu pada
kaum tani).
c. Priyai, kelompok sosial yang menekankan aspek-aspek hindu dan diasosiasikan
dengan unsur birokrasi.

Kelompok Sosial yang tidak teratur


- Kerumunan (Crowd)

- Publik

• Kerumunan:→ kelompok yang terbentuk karena adanya perhatian tertentu


(penonton, antrian pembeli karcis, kerumunan dalam suatu kecelakaan)

• Ciri-ciri kerumunan:

- Kumpulan manusia secara fisik

- adanya perhatian yang sama

- interaksi terjadi secara spontan

- Status sosial individu larut (tidak terlihat)

- bersifat sementara (mudah bubar)

- mudah meniru tingkah laku orang lain

Jenis-Jenis Kerumunan:

Kerumunan (Crowd) adalah individu-individu yang berkumpul secara kebetulan di suatu


tempat dan juga pada waktu yang bersamaan. Bentuk-bentuk kerumunan :

1. Kerumunan yang berartikulasi dengan struktur sosisal :

a. Khalayak penonton atau pendengar yang formal (formal audiences).

b. Kelompok ekspresif yang telah direncanakan.

2. Kerumunan yang bersifat sementara (Casual crouwds)

a. Kumpulan yang kurang menyenangkan. Seperti orang yang menunggu bis dan antri
karcis.
b. Kerumunan orang-orang yang sedang dalam keadaan panik, yaitu orang yang
bersama sama menyelamatkan diri dari bahaya.

c. Kerumunan penonton.

3. Kerumunan yang berlawanan dengan norma-norma hukum ( lawless crowds)

a. Kerumunan yang bertindak emosional

b. Kerumunan yang bersifat inmoral seperti orang-orang mabuk.

Publik:

Publik merupakan kelompok yang tidak merupakan kesatuan. Interksi terjadi secara tidak
langsung melalui alat/media komunikasi

Hubungan Antar Kelompok:

Kriteria Hubungan Kelompok

 Kriteria Fisiologis

Merupakan sebuah bentuk peresamaan jenis kelamin yang dimana dimiliki oleh lelaki dan
juga perempuan, baik itu tua dan muda.

 Kriteria Kebudayaan

Merupakan sebuah bentuk dari kriteria yang dimana akan meelakukan cakupan apabila
dilakukan pengikatan oleh sebuah persamaan kebudayaan seperti sebuah bentuk akan
keelompok etnik. Kemudian meskipun daripada Kinloch itu sendiri tidaklah melakukan
penyebutan teerhadap agama, kemudian dari dalam banyak kasus itu sendiri, melakukan
sebuah pengelompokan yang dimanakemudian akan didasri daripada agama yang dimana
akan dapt dimasukkan ke dalam keelompok ini.

 Kriteria Ekonomi

Apabila dilakukan perbedaan adalah dengan orang yangh meemiliki kekuasaan ekonomi
dengan yang tidak memiliki kuasa.
 Kriteria Perilaku

Orang yang dimana memiliki cacat dan juga penyimpangan .

Dimensi Dalam Hubungan Kelompok:

1.Dimensi Sejarah, mengarah pada proses tumbuh dan berkembangnya hubungan sosialantar
kelompok. Dapat dilihat bagaimana kontak pertama terjadi dan selanjutnyaberkembang.

2.Dimensi Sikap, mengkaji hubungan sosial antar kelompok dari dimensi sikap maka
harusdilihat dari sikap anggota kelompok terhadap kelompok lainnya. Hal ini biasanya
menyangkutmasalah stereotype dan prasangka.

3.Dimensi gerakan Sosial, melihat pada gerakan sosial yang sering dilancarkan oleh
suatukelompok untuk membebaskan diri dari dominasi kelompok lainnya. gerakan sosial
tentunyadipicu oleh rasa kekecewaan dan penderitaan
lahir dan batin. Dengan demikian, gerakansosial terlihat sebagai usaha untuk mengubah
hubungan sosial antar kelompok yang sudahada atau mempertahankan tatanan yang
sudah ada. tetapi, gerakan ini akan mengarah jugapada gerakan sosial yang negative yang
suatu saat akan akan berubah menjadi gerakan sosialyang bersifat agresif.

4.Dimensi institusi, telah mendasari hubungan antar kelompok yang meliputi institusi
yangada dalam masyarakat seperti institusi sosial, politik, ekonomi, dll.institusi ini dapatmem
perkuat pengendalian sosial, sikap, dan hubungan antar kelompok, salah satunyadimensi
sikap yang sering kali diperkuat oleh institusi sosial yang ada dimasyarakat.

Pola Hubungan Antar Kelompok:


1. Alkuturasi, terjadi ketika kebudayaan kedua kelompok ras yang bertemu mulai berbaur

2. Dominasi, terjadi bila suatu kelompok ras mengusasi kelompok lain. Kornblum
menyartakan behwa terdapat empat macam kemungkinan proses yang terjadi dalam suatu
hubungan antarkelompok,
Genosida adalah pe,bunuhan secara sengaja dan sistematis terhadap anggota kelompok
tertentu
Pengusiran
Perbudakan
Segresi, yaitu pemisahan antara warga kulit putih dan hitam (apertheid)
Asimilasi, interaksi antara dua kelompok yang berbeda kebudayaan sehingga memunculkan
kebudayaa campuran

3. Paternalism, bentuk dominasi kelompok ras pendatang atas kelompok ras pribumi.

4. integrasi, suatu pola ubungan yang mengakui adanya perbedaan ras dalam masyarakat,
tetapi tidak memberikan perhatian khusus pada perbedaan ras tertentu.

5. pluralism, suatu pola hubungan yang mengakui adanya persamaan hak politik dan hak
erdata masyarakat

Anda mungkin juga menyukai