OLEH
NIM: 2001125506
FAKULTAS: FISIP
DOSEN: Drs.H.Nurhalim,MS
Definisi Sosiologi:
Pitirim Sorokin: sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan dan pengaruh timbal balik
antara aneka macam gejala sosial (misalnya gejala ekonomi, gejala keluarga, dan gejala
moral), sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan dan pengaruh timbal balik antara
gejala sosial dengan gejala non-sosial, dan yang terakhir, sosiologi adalah ilmu yang
mempelajari ciri-ciri umum semua jenis gejala-gejala sosial lain.
Albert J. Reiss, Jr: sosiologi adalah studi tentang perkumpulan-perkumpulan atau kelompok-
kelompok sosial meniru pengorganisasian atau kelembagaan mereka (institusional), pranata-
pranata dan susunan organisatoris mereka, dan penyebab-penyebab serta konsekwensi dari
pranta-pranata dan organisasi sosial. Dalam bukunya Sociologie Begrien en Problemen, P.J.
Bouman mengemukakan pengertian sosiologi yakni ilmu pengetahuan yang mempelajari
hubungan sosial antar sesama manusia (individu-individu), antar individu dengan kelompok,
sifat dan perubahan-perubahan, lembaga-lembaga serta ide-ide sosial (Dalam Rianto,1992).
Meta Spencer dan Alex Inkeles: Sosiologi adalah ilmu tentang kelompok hidup manusia
(1982:4).
David Popenoe, 1983:107-108: Sosiologi adalah ilmu tentang interaksi manusia dalam
masyarakat sebagai suatu keseluruhan (1983:107-108).
Roucek dan Warren: sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia
dalam kelompok-kelompok.
William F. Ogburn dan Mayer F. Nimkopf: sosiologi adalah penelitian secara ilmiah terhadap
interaksi sosial dan hasilnya, yaitu organisasi sosial.
J.A.A Von Dorn dan C.J. Lammers: sosiologi adalah ilmu pengetahuan tentang struktur-
struktur dan proses-proses kemasyarakatan yang bersifat stabil.
Max Weber: Sosiologi adalah ilmu yang berupaya memahami tindakan-tindakan sosial.
Selo Sumardjan dan Soelaeman Soemardi: Sosiologi adalah ilmu kemasyarakatan yang
mempelajari struktur sosial dan proses-proses sosial termasuk perubahan sosial.
Paul B. Horton: sosiologi adalah ilmu yang memusatkan penelaahan pada kehidupan
kelompok dan produk kehidupan kelompok tersebut.
Soerjono Soekanto: sosiologi adalah ilmu yang memusatkan perhatian pada segi-segi
kemasyarakatan yang bersifat umum dan berusaha untuk mendapatkan pola-pola umum
kehidupan masyarakat.
William Kornblum: sosiologi adalah suatu upaya ilmiah untuk mempelajari masyarakat dan
perilaku sosial anggotanya dan menjadikan masyarakat yang bersangkutan dalam berbagai
kelompok dan kondisi.
Allan Jhonson: sosiologi adalah ilmu yang mempelajari kehidupan dan perilaku, terutama
dalam kaitannya dengan suatu sistem sosial dan bagaimana sistem tersebut memengaruhi
orang dan bagaimana pula orang yang terlibat didalamnya memengaruhi sistem tersebut.
Émile Durkheim: Sosiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari fakta-fakta sosial, yakni fakta
yang mengandung cara bertindak, berpikir, berperasaan yang berada di luar individu di mana
fakta-fakta tersebut memiliki kekuatan untuk mengendalikan individu.
Nursid Sumaatmadja: sosiologi adalah ilmu pengetahuan tentang relasi – relasi sosial, artinya
bahwa manusia adalah makhluk aktif yang mengadakan kontak –kontak dengan interaksi –
interaksi sosial yang berupa tingkah laku dan dapat saling mempengaruhi.
Hassan Shadily: Sosiologi adalah Ilmu yang mempelajari tentang hidup bersama dalam
masyarakat dan menyelidiki ikatan-ikatan antar manusia yang menguasaikehidupan dengan
mencoba mengerti sifat dan maksud hidup bersama cara terbentuk dan tumbuh, serta
berubahnya perserikatan-perserikatan hidup serta kepercayaan.
P.J. Bouman: Sosiologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari hubungan sosial antar
sesama manusia, antar individu dengan kelompok, sifat dan perubahan-perubahan, lembaga-
lembaga serta ide-ide sosial.
Tindakan sosial seluruh perilaku manusia yang memiliki arti subjektif dari yang
melakukannya. Baik yang terbuka maupun yang tertutup, yang diutarakan secara lahir
maupun diam-diam, yang oleh pelakunya diarahkan pada tujuannya. Sehingga tindakan sosial
itu bukanlah perilaku yang kebetulan tetapi yang memiliki pola dan struktur tertentudan
makna tertentu.
Sosiologi adalah salah satu cabang ilmu yang berkaitan dengan interaksi kehidupan sosial
masyarakat sehari-hari”. Banyak ilmuwan yang menyebut jika Sosiologi merupakan ilmu
tentang masyarakat. Objek kajian Sosiologi adalah masyarakat yang memiliki tujuan untuk
mempelajari perilaku, sikap, dan juga kebiasaan sosial yang dilakukan.
Seiring berjalannya waktu, ilmu Sosiologi akan terus mengikuti perkembangan zaman. Hal ini
karena masyarakat juga terus mengalami perkembangan yang lebih maju
Sosiologi tersusun secara sistematis. Artinya mempunyai sistematika tertentu dengan unsur-
unsur yang merupakan suatu kebulatan. Misalnya, pembahasan tentang interaksi sosial
mempunyai kaitan dengan norma sosial karena interaksi sosial membutuhkan aturan-aturan
tertentu. Meskipun demikian, sistematika yang dimaksud dalam pembahasan sosiologi itu
bersifat dinamis yang disesuaikan dengan perkembangan zaman.
Menurut L. Laeyendecker:
Menurut Ritzer:
Revolusi politik
Revolusi Industri dan kapitalisme
Munculnya sosialisme
Urbanisasi
Perubahan keagamaan
Pertumbuhan ilmu
Pada hakikatnya sebagai ilmu, sosiologi termasuk ilmu sosial karena mempelajari manusia
dan masyarakat. Selain itu, ilmu ini juga merupakan ilmu pengetahuan yang umum bersifat
abstrak serta terapan (applied science), bukan ilmu pengetahuan khusus.
Adapun dari sisi objeknya, ilmu ini lebih memfokuskan diri pada hal-hal yang berkaitan
dengan hubungan antara individu dan kelompok serta adanya timbal balik. Sehingga menjadi
mudah dipahami bahwa objek kajian dari ilmu sosiologi adalah masyarakat.
Ilmu pengetahuan adalah Rangkaian pengetahuan yang tersusun secara sistematis, memiliki
objek dan metoda tertentu, serta dapat dipelajari secara kritis bagi orang yang ingin
mengetahuinya (objektif)
1.NOMOTETIS adalah ilmu yang teorinya bersifat umum dan berlaku dimana-mana (tidak
terikat pada waktu ,tempat dan keadaan tertentu).
2.IDEOGRAFIS adalah ilmu berteori yang sifatnya khusus (terikat oleh waktu, tempat dan
keadaan tertentu)
3.HUKUM adalah ilmu yang mengajarkan bagaimana seharusnya berbuat sesuai dengan
konsep-konsep /ketentuan tertentu.
4.TELEOLOGIS adalah ilmu yang megajarkan bagaimana seharusnya berbuat untuk mencapai
tujuan tertentu.
EMILE DURKHEIM:
“Sucide” menjelaskan tentang faktor penyebab terjadinya fakta sosial “bunuh diri”
Memahami dunia sosial sama dengan memahami dunia materi dengan akal dan
penalaran rasional
AUGUSTE COMTE
Paternity/Goodfather
Solidaritas Mekanik
Individualitas rendah
Solidaritas Organik
Individualitas tinggi
KARL MARX
Dibawah kapitalisme manusia teralienasi dari produk, diri sendiri dan sesamanya.
Max Weber:
- Goal Oriented
_ Value Oriented
_ Tradisional
_ Affectual
Auguste Comte
Karl Marx
Herbet Spencer
Emile Durkheim
Max Weber
`Talcott Parsons
George Ritzer
Sosiologi di Indonesia telah dimulai dalam waktu yang lama. Pada masa Sri Paduka
Mangkunegoro IV dari Surakarta, terdapat ajaran Wulang Reh yang mengajarkan tentang tata
hubungan antara para anggota masyarakat Jawa yang berasal dari golongan-golongan
berbeda. Dalam ajaran tersebut terdapat banyak aspek sosiologi, khususnya pada bidang
hubungan antargolongan. Selain itu, Ki Hadjar Dewantara, Bapak Pendidikan Indonesia juga
telah menyumbangkan sosiologi dalam konsep-konsepnya tentang kekeluargaan dan
kepemimpinan. Praktik dari ajaran ini diterapkan dalam organisasi pendidikan Taman
Siswa.[1]
Kala itu sosiologi belum dianggap sebagai ilmu yang penting untuk dipelajari. Akan tetapi,
hanya sebatas ilmu pembantu untuk ilmu pengetahuan lainnya. Itu dikarenakan banyak
karya orang Belanda, seperti tulisan-tulisan ter Haar dan Duyvendak yang mencakup unsur-
unsur sosiologis namun kala itu dikupas secara ilmiah dari aspek nonsosiologis dan belum
menjadi ilmu pengetahuan yang berdiri sendiri.[1]
Sebelum perang dunia kedua, Indonesia hanya memiliki Sekolah Tinggi Hukum
(Rechtshogeschool) di Jakarta, satu-satunya lembaga perguruan tinggi sebelum era
kemerdekaan yang memberikan kuliah tentang sosiologi di Indonesia. Berhubung belum ada
spesialisasi sosiologi baik di Indonesia maupun di Belanda, maka para pengajar kala itu tidak
berasal dari latar belakang psikologi. Adapun teori yang diajarkan bersifat filsafat sosial dan
teoretis, berdasarkan buku-buku karya Leopold von Wiese, Bierens de Haan dan
sebagainya.[1]
Kegiatan perkuliahan di sekolah tersebut sempat ditiadakan pada 1934 hingga 1935.
Penyebabnya karena para guru besar memiliki opini bahwa pengetahuan tentang bentuk dan
susunan masyarakat dan proses-proses yang terjadi di dalamnya tidak diperlukan dalam
hubungan dengan pelajaran hukum. Mereka juga berpandangan bahwa yang penting untuk
dipelajari adalah hukum positif, yakni peraturan-peraturan yang berlaku dengan sah pada
suatu waktu dan suatu tempat tertentu.
1. Wulang Reh –Sri Paduka Mangkunegoro IV – Hubungan sosial masyarakat Jawa dari
kelas yang berbeda
INTERAKSI SOSIAL
Pokok-pokok Pengertian
o Proses sosial adalah cara-cara berhubungan yang dilihat jika individu dan
kelompok sosial saling bertemu dan menentukan sistem serta bentuk2
hubungan tersebut.
o Hubungan timbal balik antar individu dengan individu, antar individu dengan
kelompok dan antara kelompok dengan kelompok
o Suatu hubungan antara dua individu atau lebih, dimana kelakuan individu yang
satu mempengaruhi, mengubah, atau memperbaiki kelakuan individu lain atau
sebaliknya (H. Bonner)
Kontak Sosial
KONTAK SOSIAL adalah aksi individu atau kelompok dalam bentuk isyarat yang memiliki arti
bagi dipelaku dan sipenerima membalas aksi tersebut dengan reaksi
A. Cara:
B. Sifat:
1. Individu-individu
2. Individu-kelompok
3. Kelompok – kelompok
C. Bentuk:
D. Tingkat hubungan:
1. Primer
2. Sekunder
1. Kerjasama
3. Kooptasi
4. Koalisi
2. Akomodasi (penyesuaian )
3. Asimilasi
B. Dissosiatif
1. Warna Kulit
2. Usia
3. Jenis Kelamin
4. Penampilan fisik
6. Pakaian
7. Wacana
interaksi sosial adalah hubungan-hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan
antara orang perorangan, antara kelompok-kelompok manusia maupun antara orang
perorangan dengan kelompok manusia.
balik (feedback).
Perbedaan Tindakan Sosial dan Interaksi Sosial:
• Tindakan sosial: Tingkah laku/perbuatan seseorang yang ditujukan pada orang lain
dan memiliki makna subjektif bagi dirinya. (Tindakan individu dalam suatu interaksi
sosial dalam situasi sosial tertentu).
• Interaksi sosial: proses dimana antar individu dan antar kelompok saling berhubungan
(feedback).
• Ketika melakukan interaksi sosial, seseorang atau sekelompok orang sedang belajar
bagaimana memahami tindakan orang atau kelompok lain.
• Interaksi sosial → Hubungan timbal balik antara individu dengan individu, individu
dengan kelompok dan antara kelompok dengan kelompok lain.
Simbol → Sesuatu yang nilai atau maknanya diberikan oleh mereka yang
mempergunakannya ( ex: warna, air, patung, gerak/bahasa tubuh)
→ W.I.Thomas
Ex: Ucapan selamat pagi dari seorang laki-laki kepada seorang gadis yang belum
dikenalnya akan terlebih dahulu diseleksi dan diberi makna, apakah itikad si laki-laki baik
atau tidak.
b) Dissosiatif :
SOSIALISASI
Definisi Sosialisasi:
• Sosialisasi adalah proses dimana individu mengadopsi kebiasaan, sikap dan ide-ide
dari orang lain dan menyusunnya kembali sebagai suatu sistem dalam diri pribadinya
(Mead).
Menurut Berger dan sejumlah tokoh sosiologi, yang diajarkan melalui sosialisasi ialah
peran-peran. Oleh sebab itu teori sosialisasi menurut sejumlah tokoh sosiologi merupakan
teori mengenai peran (role theory).
Teori George Herbert Mead dalam bukunya Mind, Self, and society (1972).
1. Pertama: Play stage, seorang anak kecil mulai belajar mengambil peran orang yang
berada di sekitaranya.
2. Kedua: Game stage, seorang anak tidak hanya mengetahui peran yang harus
dijalankannya, tetapi telah juga mengetahui peran yang harus dijalankan oleh orang
lain dengan siapa ia berinteraksi.
3. Ketiga: generalized other, seorang telah mampu berinteraksi dengan orang lain dalam
masyarakat karena telah memahami peranannya sendiri serta peran orang lain
dengan siapa ia beriteraksi.
a. Pada tahap pertama: seseorang mempunyai persepsi mengenai pandangan orang lain
terhadapnya.
b. Pada tahap kedua: seseorang mempunyai persepsi mengenai penilaian orang lain
terhadap penampilannya.
c. Pada tahap ketiga: seseorang mempunyai perasaan terhadap apa yang dirasakannya
sebagai penilaian orang lain terhadapnya itu
Agen/Media Sosialisasi:
1. Keluarga
2. Teman Bermain
3. Sekolah
4. Media massa
5. Lingkungan kerja
Pola Sosialisasi:
Bentuk-bentuk Sosialisasi:
2. Kebudayaan yang dihasilkan oleh manusia berasal dari keseluruhan kebiasaan dari
berbagai aspek kehidupan seperti ekonomi, kekeluargaan, pendidikan, agama, politik
dan sebagainya, yang merupakan tidak muncul begitu saja.
3. Untuk bisa bertahan hidup seorang anak manusia, harus mampu mempelajari
kebiasaan yang telah membudaya dalam masyarakat tersebut.
1. WARISAN BIOLOGIS
2. LINGKUNGAN GEOGRAFIS
Iklim
Topografi
Sumber-sumber alam
3 LINGKUNGAN KEBUDAYAAN
4. LINGKUNGAN SOSIAL
DEFINISI:
KOLEKTIVITA
2. Menurut Sherif
Kelompok sosial berarti suatu kesatuan sosial yang terdiri atas dua atau lebih individu
yang mengadakan interaksi sosial yang cukup intensif dan teratur sehingga diantara
individu terdapat pembagian tugas dan struktur dan norma-norama tertentu.
3. Robert K Merton
Kelompok sosial sebagai sekumpulan orang yang saling berinteraksi sesuai dengan
pola yang telah mapan.
Secara umum, kelompok sosial merupakan himpunan atau kesatuan-kesatuan manusia yang
hidup bersama, saling berinteraksi dan saling mempengaruhi, serta memiliki kesadaran
terhadap kepentingan bersama.
1. Setiap anggota kelompok harus sadar bahwa dia merupakan sebagian dari kelompok
yang bersangkutan
2. Adanya hubungan timbal balik antara anggota yang satu dengan anggota yang lainnya
3. Ada suatu faktor yang dimiliki bersama, sehingga hubungan antara bertambah erat
2. W.G. Summer:
a. In-group
Sekelompok orang yang memiliki rasa solidaritas, kesetiaan, dan kerelaan
berkorban untuk kepentingan dalam kelompoknya.
b. Out-group
Semua kelompok sosial yang tidak melibatkan kita sebagai anggota.
Contoh: keluarga orang lain, kelompok musuh, dll.
3. Robert Bierstedt:
a. Asosiasi
Kelompok sosial yang anggota-anggotanya memiliki kesadaran jenis,
persamaan kepentingan, terjadi kontak dan komunikasi sosial, ada ikatan organisasi
formal, diarahkan pada suatu tujuan yang jelas, dan keanggotaannya bersifat
sukarela, bukan berdasarkan status.
b. Kelompok Sosial
Kelompok yang anggota-anggotanya memiliki kesadaran jenis dan terjadi
hubungan sosial, namun tidak diikat oleh organisasi formal.
c. Kelompok Kemasyarakatan
Kelompok yang anggota-anggotanya tidak memiliki kesadaran jenis tetapi
tidak ada hubungan sosial dan ikatan organisasi.
d. Kelompok Statistik
Kelompok yang anggota-anggotanya tidak memiliki kesadaran jenis, tidak
memiliki hubungan sosial, dan tidak diikat oleh suatu organisasi formal.
4. Robert K.Merton:
a. Reference group (kelompok acuan)
Kelompok sosial yang menjadi acuan (referensi) bagi seseorang yang bukan
anggota kelompok tersebut untuk membentuk pribadi dan perilakunya.
b. Membership group
Semua kelompok sosial yang melibatkan kita sebagai anggotanya.
5. Ferdinand Tonnies
a. Paguyuban (Gemeinschaft)
Kelompok sosial yang anggota-anggotanya memiliki kemauan bersama, sikap
saling pengertian, dan terdapat kaidah-kaidah interaksi. Hubungan antar anggota
bersifat personal, informal, tradisional, dan sentimental.
b. Patembayan (Gesselschaft)
Kelompok sosial yang bersifat impersonal, formal, kontraktual, ulitarian,
realistis, ketat, dan umum.
6. Emile Durkheim
a. Kelompok solidaritas mekanis
Kelompok yang interaksi anggota-anggotanya bersifat mandiri. Solidaritas
mekanis merupakan kebersamaan atas dasar kesamaan-kesamaan yang dimiliki
anggota-anggota masyarakat.
b. Kelompok solidaritas organis
Kelompok sosial yang di dalam kelompok tersebut terdapat bagian-bagian
khusus yang memiliki tugas senndiri-sendiri namun bersifat saling mendukung.
KELOMPOK FORMAL
Organisasi sosial yang dibentuk secara sengaja, terdapat bagian-bagian yang diserahi tugas
dan tanggung jawab khusus. Setiap bagian mengerjakan tugas tertentu yang bersifat khusus
demi tercapainya tujuan bersama.
KELOMPOK INFORMAL
Organisasi sosial yang terbentuk secara tidak sengaja. Kelompok ini tidak mamiliki struktur
yang jelas, walaupun keberadaannya merupakan bagian dari struktur masyarakat secara
umum
Clifford Geertz
b. Santri, kelompok sosial yang menekankan aspek-aspek islam sinkretisme itu dan pada
umumnya diasosiasikan dengan unsur pedagang (dan juga unsure-unsur tertentu pada
kaum tani).
c. Priyai, kelompok sosial yang menekankan aspek-aspek hindu dan diasosiasikan
dengan unsur birokrasi.
- Publik
• Ciri-ciri kerumunan:
Jenis-Jenis Kerumunan:
a. Kumpulan yang kurang menyenangkan. Seperti orang yang menunggu bis dan antri
karcis.
b. Kerumunan orang-orang yang sedang dalam keadaan panik, yaitu orang yang
bersama sama menyelamatkan diri dari bahaya.
c. Kerumunan penonton.
Publik:
Publik merupakan kelompok yang tidak merupakan kesatuan. Interksi terjadi secara tidak
langsung melalui alat/media komunikasi
Kriteria Fisiologis
Merupakan sebuah bentuk peresamaan jenis kelamin yang dimana dimiliki oleh lelaki dan
juga perempuan, baik itu tua dan muda.
Kriteria Kebudayaan
Merupakan sebuah bentuk dari kriteria yang dimana akan meelakukan cakupan apabila
dilakukan pengikatan oleh sebuah persamaan kebudayaan seperti sebuah bentuk akan
keelompok etnik. Kemudian meskipun daripada Kinloch itu sendiri tidaklah melakukan
penyebutan teerhadap agama, kemudian dari dalam banyak kasus itu sendiri, melakukan
sebuah pengelompokan yang dimanakemudian akan didasri daripada agama yang dimana
akan dapt dimasukkan ke dalam keelompok ini.
Kriteria Ekonomi
Apabila dilakukan perbedaan adalah dengan orang yangh meemiliki kekuasaan ekonomi
dengan yang tidak memiliki kuasa.
Kriteria Perilaku
1.Dimensi Sejarah, mengarah pada proses tumbuh dan berkembangnya hubungan sosialantar
kelompok. Dapat dilihat bagaimana kontak pertama terjadi dan selanjutnyaberkembang.
2.Dimensi Sikap, mengkaji hubungan sosial antar kelompok dari dimensi sikap maka
harusdilihat dari sikap anggota kelompok terhadap kelompok lainnya. Hal ini biasanya
menyangkutmasalah stereotype dan prasangka.
3.Dimensi gerakan Sosial, melihat pada gerakan sosial yang sering dilancarkan oleh
suatukelompok untuk membebaskan diri dari dominasi kelompok lainnya. gerakan sosial
tentunyadipicu oleh rasa kekecewaan dan penderitaan
lahir dan batin. Dengan demikian, gerakansosial terlihat sebagai usaha untuk mengubah
hubungan sosial antar kelompok yang sudahada atau mempertahankan tatanan yang
sudah ada. tetapi, gerakan ini akan mengarah jugapada gerakan sosial yang negative yang
suatu saat akan akan berubah menjadi gerakan sosialyang bersifat agresif.
4.Dimensi institusi, telah mendasari hubungan antar kelompok yang meliputi institusi
yangada dalam masyarakat seperti institusi sosial, politik, ekonomi, dll.institusi ini dapatmem
perkuat pengendalian sosial, sikap, dan hubungan antar kelompok, salah satunyadimensi
sikap yang sering kali diperkuat oleh institusi sosial yang ada dimasyarakat.
2. Dominasi, terjadi bila suatu kelompok ras mengusasi kelompok lain. Kornblum
menyartakan behwa terdapat empat macam kemungkinan proses yang terjadi dalam suatu
hubungan antarkelompok,
Genosida adalah pe,bunuhan secara sengaja dan sistematis terhadap anggota kelompok
tertentu
Pengusiran
Perbudakan
Segresi, yaitu pemisahan antara warga kulit putih dan hitam (apertheid)
Asimilasi, interaksi antara dua kelompok yang berbeda kebudayaan sehingga memunculkan
kebudayaa campuran
3. Paternalism, bentuk dominasi kelompok ras pendatang atas kelompok ras pribumi.
4. integrasi, suatu pola ubungan yang mengakui adanya perbedaan ras dalam masyarakat,
tetapi tidak memberikan perhatian khusus pada perbedaan ras tertentu.
5. pluralism, suatu pola hubungan yang mengakui adanya persamaan hak politik dan hak
erdata masyarakat