Anda di halaman 1dari 7

9

BAB III

METODE DAN TAHAPAN PENELITIAN

3.1. Metode Penelitian

Metode yang dilakukan pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

 Pemetaan geologi permukaan, yaitu pengambilan data geologi langsung

di daerah penelitian. Metode ini meliputi pencatatan unsur – unsur

geologi, seperti data litologi, geomorfologi, struktur geologi, dan bahan

galian. Peta yang digunakan pada penelitian ini bersekala 1:25.000, dan

pengambilan data dilakukan dengan jarak antar stasiun pengamatan

geologi lebih kurang berjarak 250 m di lapangan,atau sama dengan 1 cm

di peta.

 Pengamatan petrografi, yaitu pengamatan laboratorium secara

mikroskopis terhadap sayatan tipis batuan untuk menentukan ciri fisik

mikroskopis dari batuan. Adapun pengamatan ini dilakukan dalam

penentuan tekstur, struktur, dan jenis mineral yang menyusun batuan.

 Analisis fosil, metode ini dilakukan dalam pengamatan laboratorium.

Metode ini dilakukan untuk mengidentifikasi kandungan fosil pada

batuan. Tujuan dari metode ini yaitu untuk menentukan lingkungan

pengendapan serta umur relative dari batuan.

 Interpretasi struktur geologi, yaitu melakukan pengolahan data struktur

geologi berupa kekar yang telah dijumpai di lokasi penelitian dan


9

9
10

interpretasi diagram kipas. Metode ini dilakukan untuk menentukan jenis

struktur geologi yang bekerja pada lokasi penelitian.

3.2. Tahapan Penelitian

Adapun kegiatan penelitian dilaksanakan melalui beberapa tahapan

penelitian. Secara sistematis terdiri atas tahap persiapan penelitian, tahap

penelitian lapangan, tahap pengolahan data dan analisis laboratorium, dan tahap

penyusunan laporan.

3.2.1. Tahap Persiapan

Tahap persiapan yang dilakukan sebelum penelitian lapangan, terdiri dari :

 Persiapan perlengkapan lapangan meliputi pengadaan peta dasar,

persiapan peralatan lapangan dan rencana kerja.

 Pengurusan administrasi, meliputi pengurusan surat izin guna legalitas

kegiatan penelitian, terdiri atas pengurusan perizinankepada pihak Jurusan

Teknik Geologi Universitas Hasanuddin, Fakultas Teknik Universitas

Hasanuddin, Pemerintahan Provinsi Tk. I melalui sub bagian

BALITBANGDA Provinsi Sulawesi Selatan, Pemerintah Daerah Tk. II

melalui sub bagian Kesbang Kabupaten Toraja Utara, Pemerintah Daerah

Tingkat Kecamatan Rantepao tempat daerah penelitian.

 Studi pustaka, bertujuan untuk mengetahui kondisi – kondisi geologi

daerah penelitian dari literature ataupun tulisan – tulisan yang berisi

tentang hasil penelitian terdahulu, termasuk interpretasi awal dari peta

10
11

topografi untuk mendapatkan gambaran tentang kondisi geologi daerah

penelitian.

3.2.2. Tahap Penelitian Lapangan

Tahap penelitian lapangan terdiri atas pemetaan pendahuluan, pemetaan

detail dan pengecekan ulang. Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan data

lapangan secara deskriptif dan sistematis.

 Pemetaan Pendahuluan, yaitu dengan melakukan orientasi medan untuk

mengetahui keadaan medan daerah penelitian, serta lintasan yang akan

dilalui agar menghasilkan data yang akurat dengan waktu yang seefisien

mungkin.

 Pemetaan Detail, yaitu dengan melakukan pengamatan dan pengambilan

data langsung di lokasi penelitian selengkap – lengkapnya, yang meliputi :

 Pengamatan dan pengambilan data serta penentuan lokasi pada peta

dasar sekala 1:25.000 dengan jarak minimal 1 cm per stasiun di peta

dasar atau setiap jarak + 250 meter di lapangan yang disesuaikan

dengan kondisi medan dan kondisi singkapan.

 Pengamatan dan pengukuran terhadap aspek–aspek geomorfologi

seperti: relief (bentuk puncak, bentuk lembah dan keadaan lereng),

pelapukan (jenis dan tingkat pelapukan), soil (warna, jenis dan tebal

soil), erosi (jenis dan tingkat erosi), gerakan tanah, sungai (jenis

sungai, arah aliran, bentuk penampang dan pola aliran sungai serta

pengendapan yang terjadi), tutupan dan tataguna lahan.

11
12

 Pengamatan unsur-unsur geologi untuk penentuan stratigrafi daerah

penelitian, antara lain meliputi: kondisi fisik singkapan batuan yang

diamati langsung di lapangan dan hubungannya terhadap batuan lain di

sekitarnya, dan pengambilan conto batuan yang dapat mewakili tiap

satuan untuk analisis petrografi dan mikropaleontologi.

 Pengamatan dan pengukuran terhadap unsur–unsur struktur geologi

yang meliputi kedudukan batuan, kekar, dan lain–lain.

 Pengamatan potensi bahan galian yang terdapat di daerah penelitian,

serta data pendukung lainnya, seperti keberadaan bahan galian, jenis

dan pemanfaatan bahan galian.

 Pengambilan data dokumentasi, berupa foto dan sketsa lapangan.

3.2.3. Tahap Pengolahan Data Analisa Laboratorium

Tahap pengolahan data ini dilakukan setelah tahap penelitian lapangan,

yang meliputi pengolahan data geomorfologi, stratigrafi dan data struktur geologi.

 Pengolahan data geomorfologi antara lain yaitu :

 Pengolahan data beda tinggi dan pengolahan persentase kelerengan

untuk penentuan polamorfologi, pada peta dasar sekala 1:25.000.

 Penentuan pola aliran sungai.

 Penentuan jenis satuan bentang alam berdasarkan kondisi genetic

geologi daerah penelitian.

 Pengolahan data stratigrafi antara lain yaitu :

12
13

 Pengolahan data petrologi untuk mengetahui kondisi fisik batuan

secara megaskopis. Untuk pengamatan petrografis, terlebih dahulu

dengan membuat sayatan tipis batuan dengan ketebalan 0,03 mm, lalu

melakukan pengamatan dengan menggunakan mikroskop polarisasi

untuk tiap jenis batuan di laboratorium Mineral Optik Jurusan Teknik

Geologi Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin dan kemudian

diamati di bawah mikroskop polarisasi untuk mengetahui kandungan

mineralnya, perubahan mineral akibat adanya struktur serta penentuan

nama batuan.

 Pembuatan sayatan dan penampang geologi.

 Perhitungan ketebalan satuan batuan.

 Pembuatan kolom stratigrafi daerah penelitian.

 Pengolahan data struktur geologi,seperti pengolahan data kekar dengan

metode pembuatan diagram kipas.

3.2.4. Tahap Analisis dan Interpretasi Data

Tahapan alisis dan interpretasi data ini mencakup :

 Analisis geomorfologi, dilakukan untuk mengetahui gambaran kondisi

geomorfologi daerah penelitian yang didasarkan pada kenampaka

nmorfologi lapangan, pengolahan data kelerengan, pola aliran sungai, tipe

genetik sungai dan aspek geomorfologi lainnya.

13
14

 Analisis stratigrafi, dilakukan untuk mengklasifikasikan jenis batuan dan

satuan batuan berdasarkan litostratigrafi tak resmi serta penetuan umur dan

lingkungan pengendapan satuan batuan yang menyusun daerah penelitian.

 Analisis struktur geologi, dilakukan untuk mengetahui jenis struktur dan

mekanisme pembentukan struktur geologi yang terjadi pada daerah

penelitian.Hal ini didasarkan pada kondisi struktur geologi yang

berkembang pada daerah penelitian, yaitu dengan cara mengidentifikasi

ciri-ciri struktur geologi maupun hasil pengolahan data kekar.

 Analisis bahan galian, dilakukan untuk mengetahui potensi bahan galian di

daerah penelitian, yang didasarkan pada data sebaran bahan galian, akses

jalan dan pemanfaatannya oleh masyarakat sekitar daerah penelitian.

3.3. Tahap Penyusunan Laporan

Data-data yang telah diolah dan dianalisis,dan hasil interpretasi dituangkan

dalam bentuk tulisan ilmiah secara deskriptif. Laporan pemetaan geologi yang

telah disusun kemudian dipresentasikan dalam bentuk ujian seminar hasil di depan

dosen penguji. Setelah itu, dilakukan perbaikan pada laporan dan pada akhirnya

menjadi laporan pemetaan geologi.

14
15

 StudiPustaka
- Geologi Regional
Persiapan
 Administrasi
 PetaTopografi

Pengambilan  Geomorfologi
 StrukturGeologi
Data  Stratigrafi
 Sampel
Lapangan  PotensidanBahanGalian

Analisis  AnalisisGeomorfologi
 AnalisisStratigrafi
dan  AnalisisStrukturGeologi
(Kekar, Sesar, Lipatan)
Interpretasi  AnalisisBahanGalian

PembuatanLaporan

Laporan

Pemetaan

Geologi

Gambar 3.1. Bagan alur tahapan penelitian

15

Anda mungkin juga menyukai