Anda di halaman 1dari 26

PERAN PERAWAT PADA

GIZI PASIEN

NS. DEBBY HATMALYAKIN, M.KEP


Peranan beberapa anggota tim
asuhan gizi
a. Dokter : berperan sbg ketua tim asuhan gizi
b. Perawat : penghubung utama antara pasien
dgn anggota tim lain.
❖ melakukan pemesanan diet ke dapur
❖ mengamati pasien sewaktu makan
❖ melaporkan ttg penerimaan pasien thd diet yg
diberikan
❖ bertanggung jawab dlm pemberian makanan
peroral, enteral, maupun parenteral dan
melaporkan
❖ memberi pendidikan kes thd pasien dan klg
c. Dietisien : orang yg mpy keahlian khusus ttg hub
antara mkn, zat2 gizi, kes dan penyakit.
❖ ia mengkaji asupan mkn dan zat2 gizi
❖ memberi masukan kpd dokter ttg terapi diet
❖ bertanggung jawab dlm menterjemahkan
preskipsi diet ke dlm menu mkn
❖ Melakukan monitoring dan evaluasi thd efek diet dan
mengkomunikasikan ke tim lain
❖ memberikan masukan ke dokter ttg produk atau
suplemen gizi yg ada dipasaran
❖ Memberi konsultasi dan penyuluhan kpd pasien dan
klg
d. Farmakolog : orang yg bertanggung jawab
thd obat2an dan dia memberi masukan ttg sifat2
farmakokinetik obat, metabolisme obat, interaksi antara
obat dgn obat dan interaksi antara obat dgn zat gizi
❖Memberikan masukan ttg produk enteral dan
parenteral yg ada dipasaran.
❖Melakukan monitoring dan evaluasi cairan parenteral
pendukung yg digunakan dan perubahan bila
perluairan parenteral yg dibutuhkan.
e. Ahli patologi klinik : orang yang
bertanggung jawab thd px biokimiawi yg
dilakukan thd pasien.
❑Ia memberi masukan ttg jenis px yg perlu
dilakukan, kebijakan monitoring dan
evaluasi thd hasil px
Peran perawat dalam
Pelaksanaan Diet
a. Mengidentifikasi Kebutuhan gizi
b. Kolaburasi dengan tim kesehatan lain
c. Motivator Pelaksanaan Diet
d. Memberikan Pendidikan kesehatan tentang nutrisi
dan diet
Mengidentifikasi kebutuhan
gizi
1. Mengidentifikasi kebutuhan gizi
2. Setiap orang memerlukan 5
kelompok zat gizi ( karbohidrat,
protein, lemak, vitamin dan mineral
) serta memerlukan air dan serat
3. Pemberian gizi sebaiknya
memperhatikan kemampuan tubuh
seseorang utk mencerna makanan,
umur, jenis kelamin, jenis aktifitas,
dan kondisi tertentu spt sakit, hamil
dsb
5. Perawat hrs mengenal tanda-tanda nutrisi
buruk
6. Mengobservasi status fisik, asupan
makanan, penambahan atau kehilangan BB
dan respon terapi klien.
7. Mengidentifikasi masalah aktual atau
potensial dlm status gizi
8. Menentukan gizi seimbang

Gizi seimbang : makanan yg dikonsumsi


individu dlm satu hari yg beraneka ragam
dan mengandung zat tenaga, zat
pembangun dan zat pengatur sesuai
kebutuhan tubuh.
Kolaburasi dengan tim
kesehatan lain
➢ Perawat berkolaburasi dgn ahli
diet dlm melakukan pengkajian
nutrisi yg komprehensif.
➢ Perawat berkolaburasi dgn ahli
diet dlm merencanakan diet
➢ Perawat berbagi tanggung jawab
dgn ahli gizi utk mengevaluasi
asupan makanan dan berbagi dlm
pendidikan klien ttg diet
Perawat sbg motivator

 Perawat harus memotivasi pasien untuk mandiri


 Memberikan motivasi pasien utk mengkonsumsi cairan
 Memotivasi pasien untuk memenuhi kebutuhan nutrisi
Memberikan pendidikan kesehatan
ttg gizi

 Pendidikan dpt dilakukan melalui


pendekatan keluarga
 Pentingnya gizi sbg kebutuhan pokok
dlm keluarga
 Pengetahuan ttg gizi hrs benar-benar
diketahui oleh keluarga
 Pengetahuan tsb meliputi : fungsi
makanan, susunan makanan,
kombinasi makanan yg dpt
menghindari pemborosan, cara
mengelola dan memilih dan cara
menilai kesehatan yg berhubungan dgn
faktor gizi.
 Penyuluhan tdk hanya menyampaikan pengetahuan tetapi jg konseling
kepada klien
 Perlu ada tingkatan prioritas terhadap sasaran yang dituju. Misalnya
gizi utk ibu hamil,ibu menyusui, gizi bayi dsb.
 Materi – materi pendidikan kesehatan dpt diperoleh dari bahan
bacaan atau media elektronik.
Pengkajian/assesmen gizi

Assesmen awal
❑ % BB ideal dibanding
❑ Nama BB sebenarnya
❑ Gender ❑ Perubahan BB 2 mgg-6
❑ Umur bln terakhir
❑ Tinggi badan ❑ Perubahan nafsu
makan
❑ BB
❑ Disfagia
❑ Indeks masa Tubuh (IMT)
❑ Rasa mual, muntah
❑ BB ideal atau diare
❑ Data lab : Hb,
albumin dsb
Assesmen lanjut

❑ Data sosial ekonomi


❑ Data antropometri : BB, TB, BB ideal, IMT, perub BB
abnormal
Tebal lemak bawah kulit ( trisep dan skapular)
Lingkar lengan atas ( LILA)
❑ Data lab : biokimia darah, urine, jaringan berkaitan
status protein.
❑ Data medik
riwayat medik :kemungkinan pengaruh
penyakit
hasil px yg berkaitan/mempengaruhi status
gizi
❑ Data riwayat gizi atau diet
food reccal 24 jam terakhir
Frek kons.makanan
Penggunaan suplemen
Aktivitas fisik
Penggunaan obat
Pemeriksaan antropometri
◼ Antropometri : Pengukuran tentang ukuran,
berat badan, dan proporsi tubuh manusia
◼ Meliputi : TB, BB, tebal lipatan kulit dan lengan
◼ Area yg diperiksa kepala, dada dan lengan
◼ Tebal lipatan kulit : cara menetukan prosentase
lemak pada tubuh.
◼ Pengukuran pada trisep atau trisep skinfold (
TSF )
◼ Lingkar tubuh : yg diukur adl kepala,
dada, lengan atas bagian tengah dan otot
lengan atas bagian tengah
◼ Lingkar dada dan kepala untuk pengkajian
tum-bang otak bayi
◼ LILA : lingkar lengan atas dan LOLA :
lingkar otot lengan Atas utk menilai status
nutrisi
MENGUKUR LILA
(LINGKAR LENGAN ATAS)
◼ Mengukur LILA pada anak tidak seperti penjahit
mengukur lengan baju
◼ Lingkar lengan atas menggambarkan besarnya otot dan
lemak tubuh pada anak
◼ Lingkar lengan atas juga diketahui berhubungan dengan
angka kematian
◼ Digunakan lengan kiri
◼ Tentukan acromion, kemudian tentukan olecranon,
hubungkan 2 titik tersebut dengan alat pengukur
panjang, tentukan tengahnya.
◼ Ukur LILA di tengah-tengah olecranon dan acromion,
sehingga …..
◼ Jika LILA < 12.5 cm rujuk ke petugas kesehatan
Mid upper arm circumferencea
LILA < 12.5 cm
disebut GAM (Global
Acute Malnutrition)
= Gizi kurang dan Gizi
buruk
LILA < 11.5 cm = SAM
(Severe Acute
Malnutrition)
= Gizi buruk
Observasi klinis

◼ Perawat mengobservasi tanda klinis status


nutrisi pada bagian tubuh spt penampilan
umum berat badan, mata, leher ( kelenjar),
kuku, kaki, tungkai, kerangka dll
Intervensi yang memudahkan
penyuluhan pd klien dan keluarga

1. Dengarkan masalah dan ide klien


2. Dorong keterlibatan keluarga
3. Tekankan pentingnya mendapatkan nutrisi adekuat
4. Tenangkan klien yg sangat kuatir ttg makan
5. Bantu klien memilih makanan yg tepat
6. Beritahu klien tentang interaksi obat –nutrien
7. Hindari penggunaan istilah diet
8. Tekankan hal – hal yg perlu dilakukan
9. Pertahankan pesan yg sederhana
10. Tinjau ulang materi tertulis bersama klien
11. Anjurkan klien utk menghindari makanan yg tidak bisa ditoleransi

Anda mungkin juga menyukai