Anda di halaman 1dari 5

NAMA MATA KULIAH : MIKROBIOLOGI DAN VIROLOGI

PERTEMUAN KE- :4
DOSEN PENGAMPU : YAYUK PUTRI RAHAYU, S.Si., M.Si.
KELAS : 1(A) FARMASI
KELOMPOK : 1. CIKAL AZURA (212114056)
2. FAIHA NASYWA LUBIS (212114091)
3. MUFTI FIRADILAH (212114029)
HARI/TANGGAL : SELASA / 05 OKTOBER 2021

Faktor-faktor Pertumbuhan Bakteri


Diskusi :
1. Jelaskan kurva pertumbuhan bakteri beserta ciri-ciri setiap fase pertumbuhannya.
2. Jelaskan cara perhitungan bakteri secara langsung dan tidak langsung.
3. Jelaskan tentang metode MPN (Most Probable Number).
4. Jelaskan faktor-faktor pertumbuhan bakteri.
5. Jelaskan bagaimana pengendalian bakteri dengan kontrol pertumbuhan bakteri.
6. Jelaskan syarat ideal memilih senyawa antimikroba.
7. Jelaskan faktor yang mempengaruhi kerja antimikroba.

Penjelasan :

1.
Berdasarkan kurva pertumbuhan tersebutkita dapat memanipulasi pertumbuhan
mikroba untuk kepentingan manusia. Bentuk manipulasi pertumbuhan dapat berupa
mempercepat ataupun menghambat pertumbuhan.
- Kurva Konsentrasi Sel :
a. Fase lag : tingkat pertumbuhan; nol
b. Fase Acceleration (perceptan) : tingkat pertumbuhan; meningkat
c. Fase Log (Logaritmic)/Exponensial : tingkat pertumbuhan; meningkat
d. Fase Retardation (penghambatan) : tingkat pertumbuhan; menurun, melambat
e. Fase Maximum Stationary : tingkat pertumbuhan; nol/tetap
f. Fase Decline/kematian : tingkat pertumbuhan; menurun/negative/kematian
Fase Pertumbuhan Bakteri

- Ciri-ciri Pertumbuhan Bakteri pada Setiap Fase Pertumbuhan


a. Fase Lag (Adaptasi)/ Fase Lambat
1) Tidak ada pertambahan sel/populasi.
2) Sel mengalami perubahan dalam komposisi kimiawi dan bertambah
ukurannya; substansi intraselular bertambah.
b. Fase Log (Logaritma/Eksponensial)/.Fase Pertumbuhan
1) Sel membelah dengan laju yang konstan.
2) Massa menjadi dua kali lipat dengan laju yang sama.
3) Aktivitas metabolik konstan.
4) Kadan pertumbuhan seimbang
c. Fase Stationer/Fase Statis/Diam
1) Penumpukan produk beracun dan/atau kehabisan nutrient.
2) Beberapa sel mati sedangkan yang lain tumbuh dan membelah.
3) Jumlah sel hidup menjadi tetap.
d. Fase Death/Fase kematian/Penurunan
1) Sel menjadi mati lebih cepat daripada terbentuknya sel-sel baru.
2) Laju kematian mengalami percepatan menjadi eksponensial.
3) Bergantung kepada spesiesnya, semua sel mati dalam waktu beberapa hari
atau beberapa bulan.

2. Perhitungan Langsung : menghitung jumlah sebenarnya sel bakteri dengan plate


count, membran flitrasi – akurat. Pengukuran pertumbuhan mikroorganisme secara
langsung dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu :
a. Pengukuran dengan metode Lempeng ( The Viable Plate Count).
b. Pengukuran menggunakan bilik hitung (Counting Chamber)
c. Pengukuran menggunakan Electronic counter.
d. Pengukuran dengan Metode Angka Paling Mungkin/APM (Most Probable
Number Procedure/MPN)
e. Pengukuran dengan menggunakan teknik flitrasi membrane (membrane filtration
technique)
Perhitungan Tidak Langsung : memperkirakan jumlah sel bakteri berdasarkan
turbiditas atau berat kering sel, atau mengukur hasilproduk metabolit – kurang akurat.

3. Metode MPN merupakan metode angka paling mungkin yang berbasil teori
probabilitas/kemungkinan. Teknik ini memperkirakan jumlah mikroorganisme vaibel
dalam suatu sampel/contoh. Teknik MPN didasarkan pada statistik kemungkinan
(probabilitas) dan hasil analisis MPN secara langsung berkaitan dengan
frekuensi/banyaknya seri hasil pengujian yang positif (sampel menunjukkan adanya
pertumbuhan mikroorganisme). Teknik ini dilakukan dengan membuat seri
pengenceran suspensi bakteri bertingkat dalam sejumlah taung berisi media cair
(biasanya digunakan 9 tabung atau 15 tabung dalam 3 kelompok tingkat
pengenceran).
4. Berikut adalah faktor-faktor pertumbuhan bakteri :
a. Pertambahan jumlah sel pada bakteri dilakukan secara biner (membelah diri) yaitu
dari 1 sel menajadi 2 sel yang identik dengan sel induk, dst.
b. Pertumbuhan bakteri meluputi bertambahnya massa, ukuran, dan jumlah bakteri
(growth dan count), dengan cara pembiakan yaitu proses perbanyakan sel bakteri
dengan penyediaan kondisi lingkungan yang sesuai.
c. pada pertumbuhan bakteri, terjadi peningkatan/penambahan secara teratur jumlah
semua komponen di dalam sel suatu organisme (mikroba).
d. Peningkatan ukuran yang terjadi ketika sebuah sel mengambil air atau menyimpan
lipida atau polisakarida bukan merupakan pertumbuhan yang sebenarnya.
e. Multiplikasi sel merupakan akibat dari terjadinya pertumbuhan.
f. Pertumbuhan secara exponensial: Biomassa bertambah (menjadi double) dengan
pertambahan waktu (waktu menjadi double).

5. Kontrol terhadap pertumbuhan mikroogranisme dapat dilakukan dengan cara


membunuh mikroorganisme, atau menghambat pertumbuhan. Kontrol terhadap
pertumbuhan dapat dilalukan secara:
a. Fisik
b. Kimia
c. Biologi

Secara fisik, menggunakan uap air panas dan tekanan tinggi, diperoleh panas
lembab, efektif dengan menggunakan autoklaf. Sterilisasi dengan otoklaf
memerlukan suhu 121 °C, tekanan 15 psi/1,5 kg/cm2, selama 15 menit. Sterilisasi
dengan oven untuk alat-alat gelas dan bahan yang tidak tembus air

Secara kimia, menggunakan senyawa kimia untuk mengendalikan pertumbuhan


mikroorganisme, contoh:

HgC1 (0,1 %), menyebabkan kogulasi protein

NaOC1

C12 + H2 O – HC1 + HOC1 (asam hipoklorit, menyebabkan klorinasi protein sel)

HOC1 – HC1+ + O n (daya oksidasi kuat)


6. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memilih bahan kimia sebagai senyawa
antimikroba adalah sebagai berikut:
a. Memiliki kemampuan untuk mematikan mikroorganisme dalam konsentrasi rendah
pada spectrum luas, sehingga dapat membunuh berbagai mikroorganisme.
b. Bisa larut dalam air atau pelaut lain sampai taraf yang diperlukan secara efektif.
c. Memiliki stabilitas tinggi, jika dibiarkan dalam waktu relatif lama tidak kehilangga
sifat antimikrobanya.
d. Bersifat letal bagi mikroorganisme, tetapi aman bagi manusia maupun hewan
e. Bersifat homogen, sehingga komposisi selalu sama untuk setia aplikasi dosis takaran
f. Senyawa tersedia dalam jumlah besar dengan harga yang pantas
g. Sifat bahan harus serasi
h. Dapat menentukan tipe mikroorganisme yang akan dibasmi
i. Aman terhapad lingkungan

7. Faktor-faktor yang mempengaruhi kerja antimikroba adalah sebagai berikut:


a. Konsentrasi bahan, setiap mikrooganisme memerlukan konsentrasi yang berbeda
untuk senyawa antimikroba yang sama dalam menghambat atau membunuh.
b. Waktu, setiap mikroorganisme memerlukan waktu yang berbeda-beda Ketika
dipaparkan terhadap suatu senyawa antimkroba untuk dapat menghambat atau
mematikan.
c. pH. Konsentrasi ion hydrogen mempengharuhi peranan bakterisida dengan cara
mempengaruhi organisme dan bahan kimia dalam bakterisida tersebut.
d. Temperatur. Pembunuhan bakteri oleh bahan kimia akan meningkat dengan suatu
peningkatan temperature.
e. Sifat organisme. Kemampuan suatu bahan tertentu bergantung pada komponen
organisme yang diuji dengan bahan tersebut.
f. Usia mikroorganisme. Tingkat kerentanan mikroorganisme sangat ditentukan oleh
umur biarkan mikroorganisme.
g. Bahan ekstra. Adanya bahan organic seperti serum, darah atau nanah mempengaruhi
aktivitas beberapa senyawa antimikroba

Anda mungkin juga menyukai