Anda di halaman 1dari 4

Perbandingan Metodologi Scrum dengan

Prototyping
Ibnu Hambali
Fakultas Ilmu Komputer
Universitas Indonesia
Depok, Indonesia
ibnu.hambali@ui.ac.id

Abstract—Sebuah proyek memerlukan yang namanya memungkinkan kerja sama yang erat di semua
metodologi. Metodologi Scrum dan Prototyping adalah contoh peran dan fungsi, dan menghilangkan hambatan
dari beberapa metodologi yang biasa digunakan. Pada proyek yang mencegah tim menjadi efektif.
yang menggunakan metodologi Scrum, anggotanya akan ScrumMasters memiliki otoritas atas proses, tetapi
cenderung lebih mandiri dan menenetukan apa yang akan bukan otoritas atas anggota tim. Mereka harus
mereka kerjakan. Sedangkan, pada Prototyping, fase analisis, merasa nyaman menyerahkan kendali kepada
desain, dan implementasi dilakukan bersamaan dan sangat product owner dan tim. [2]
bergantung pada umpan balik dari pengguna. Keduanya
memiliki keunggulan dan kelemahan. Metodologi mana yang c. Scrum Team/Development Team: Sebuah tim
lebih baik, semuanya bergantung pada jenis proyek yang lintas fungsi yang terdiri dari lima hingga sembilan
dikerjakan. Pengambilan keputusan mengenai metodologi apa orang yang mengatur diri mereka sendiri dan
yang akan digunakan akan menentukan kesuksesan proyek bekerja untuk menghasilkan hasil yang diinginkan
kedepannya. untuk setiap sprint. Sebuah sprint biasanya
berlangsung dua sampai empat minggu, di mana
Keywords—Scrum, Prototyping, methodology, perbandingan, pekerjaan tertentu harus diselesaikan dan siap
project, management
untuk ditinjau. Proyek besar mungkin memerlukan
I. PENDAHULUAN banyak tim. [2]
Project Management Methodology adalah sekumpulan 2. Tiga artifacts yang dibuat dengan Scrum:
prinsip dan cara yang membantu kita dalam menjalankan a. Product Backlog: Daftar fitur yang diprioritaskan
sebuah proyek agar mendapat hasil yang maksimal. Topik ini berdasarkan nilai bisnis. Item dengan prioritas
penting dibahas karena dengan menggunakan sebuah tertinggi harus dirinci dengan cukup rinci agar tim
metodologi, kita berharap proyek yang kita kerjakan dapat dapat memperkirakan upaya yang akan dilakukan
menjadi lebih jelas alurnya, pembagian tugasnya dan dalam mengembangkannya. Beberapa ahli
perkiraan selesainya di setiap tahap. Dua metodologi yang menyarankan penjadwalan sekitar speuluh hari
akan dibahas dan dibandingkan di sini adalah Scrum dan kerja untuk setiap item. Ukuran dan kompleksitas
Prototyping. Scrum adalah pendekatan yang paling berbeda pekerjaan menentukan estimasi. [2]
dengan pendekatan lainnya. Tim diatur dan diarahkan sendiri.
Tidak seperti metodologi lain, setiap tim di Scrum mengatur b. Sprint Backlog: Item dengan prioritas tertinggi
diri mereka sendiri secara simbiosis dan menetapkan tujuan dari product backlog diselesaikan dalam sprint.
mereka sendiri di setiap sprint. Sedangkan, pada metodologi Tim Scrum memecah item dengan prioritas
Prototyping kita melakukan fase analisis, desain dan tertinggi menjadi tugas-tugas yang lebih kecil
implementasi secara bersamaan.[1] Di sini kita akan membahas yang membutuhkan waktu sekitar dua belas
dua metodologi tersebut yang cukup berbeda dengan hingga enam belas jam untuk diselesaikan. [2]
mengetahui cara kerja dan prinsip pada tiap metodologi secara
c. Burndown Chart: Menunjukkan pekerjaan
lebih mendalam.
kumulatif yang tersisa dalam sprint setiap hari. [2]
II. STUDI LITERATUR 3. Empat ceremonies ketika menggunakan metodologi
A. Mengenal Scrum Lebih Dekat Srum:
Seperti yang telah dijelaskan di pendahuluan, Scrum a. Sprint Planning: Pertemuan dengan tim untuk
merupakan metodologi yang paling berbeda dengan memilih satu set pekerjaan dari product backlog
metodologi lainnya. Ketika membahas metodologi Agile, untuk dikirimkan selama sprint. Pertemuan ini
maka yang paling populer adalah Scrum, dan ketika memakan waktu sekitar empat jam hingga sehari
membahas Scrum, kita perlu mengetahui tentang specific penuh. [2]
roles, artifacts, dan ceremonies. [2]
b. Daily Scrum: Pertemuan singkat bagi tim
1. Tiga peran yang ada di Scrum pengembangan untuk berbagi progress dan
tantangan serta merencanakan pekerjaan untuk
a. Product Owner: Orang yang memiliki tanggung hari itu. Idealnya anggota tim berada di tempat
jawab atas nilai bisnis proyek dan memutuskan yang sama, pertemuan biasanya berlangsung tidak
pekerjaan apa yang harus dilakukan beserta lebih dari 15 menit, dan diadakan pada waktu dan
urutannya, seperti yang didokumentasikan dalam tempat yang sama setiap hari. Jika tidak
product backlog. [2] memungkinkan, tim dapat menggunakan video
b. ScrumMaster: Orang yang memastikan bahwa conference untuk mengadakan rapat virtual
tim bekerja produktif, memfasilitasi Scrum harian, singkat. ScrumMaster menanyakan pekerjaan apa
yang telah dilakukan sejak kemarin, pekerjaan apa B. Mengenal Prototyping Lebih Dekat
yang direncanakan untuk hari ini, dan halangan Pada System Prototyping dilakukan analisis, desain, dan
atau batu sandungan apa yang dapat menghambat implementasi secara bersamaan untuk menyederhanakan
upaya tim. ScrumMaster mendokumentasikan sistem yang diusulkan dengan cepat dan memberikan kepada
hambatan-hambatan ini dan bekerja dengan pengguna sebagai umpan balik.
pemangku kepentingan utama untuk
menyelesaikannya setelah Daily Scrum. Banyak
tim menggunakan term issues untuk item yang
tidak harus diselesaikan dalam 24 jam ke depan
dan blocker untuk item yang perlu segera
ditangani. Ini memungkinkan ScrumMaster untuk
mempertahankan fokus pada item (blocker)
dengan prioritas tertinggi terlebih dahulu dan
kemudian mengelola penyelesaian masalah lain
pada hari berikutnya atau hari lain. [2]
c. Sprint Reviews: Pertemuan di mana tim Gambar 2. Sistem dalam prototyping (Sumber: Roth, R. M et al (2013).
menunjukkan kepada product owner apa yang Systems analysis and design)
telah diselesaikan selama sprint. [2] Sistem ini disebut sebagai versi “cepat dan kotor” dari
sistem dan menyediakan fitur yang minimal. Prinsipnya
d. Sprint Retrospectives: Pertemuan di mana tim mengikuti reaksi dan komentar pengguna, pengembang
mencari cara untuk meningkatkan produk dan menganalisis ulang, mendesain ulang, dan menerapkan
proses berdasarkan tinjauan kinerja aktual tim kembali prototype kedua (versi yang telah diperbaiki
pengembangan. [2] kekurangannya dan telah ditambah fitur yang lebih banyak.
Siklus tersebut berlanjut hingga analis, pengguna, dan sponsor
sama-sama setuju bahwa prototype telah menyediakan
fungsionalitas yang sesuai untuk kebutuhan
organisasi/perusahaan.
Pendekatan ini sangat memudahkan pengguna dalam
melakukan evaluasi dan mampu meyakinkan pengguna
mengenai kemajuan-kemajuan yang telah dibuat atau sedang
dibuat. Selain itu, pendekatan ini mampu membantu pengguna
ketika menghadapi kesulitan dalam mengekspresikan
persyaratan untuk sistem.
Namun, terdapat juga kerugian yang diperoleh dari
Gambar 1. Scrum Framework and Process Groups (Sumber: Cengage
pendekatan ini, yaitu kurangnya kehati-hatian dan
Learning 2016) dilakukannya analisis metode sebelum membuat keputusan
desain dan implementasi. Kekurangan lain berasal dari
Dengan melihat gambar di atas kita dapat mengetahui keterbatasan desain mendasar yang merupakan akibat dari
bagaimana proses yang terjadi di dalam Scrum. Apa saja yang kurangnya pemahaman mengenai prasyarat sistem yang
terjadi pada tiap proses akan lebih dijelaskan di bawah: sebenarnya ada di awal proyek. [1]
1. Initiating: Ditahap ini ditentukan peran dan
III. DISKUSI
diputuskan berapa banyak sprint yang akan
menyusun setiap rilis dan cakupan perangkat lunak Dari pembahasan studi literatur di atas kita dapat
yang akan dikirimkan. mengetahui bahwa kedua metodologi memiliki karakteristik
yang berbeda. Pada metodologi Scrum, proyek dijalankan
2. Planning: Hal yang dilakukan pada tahap ini adalah dengan inisiatif masing-masing tim. Mengenai apa yang akan
membuat product backlog, membuat sprint backlog dilakukan akan ditentukan sendiri, tetapi tentu dengan
membuat release backlog, merencanakan pekerjaan tanggung jawab yang sesuai. Sedangkan, pada metodologi
setiap hari di daily Scrum, dan mendokumentasikan Prototyping proses analisis, desain, dan implementasi
stumbling block dalam sebuah list. dilakukan bersamaan untuk menghasilkan system prototype
3. Executing: Menyelesaikan tugas setiap hari selama yang akan diproses dan diimplementasikan kembali.
sprint dan menghasilkan produk yang dapat dikirim Berikut pemetaan project management methodology terhadap
di akhir setiap sprint. project management process group dari PMBOK:
4. Monitoring and Controlling: Menyelesaikan Tabel 1. Pemetaan Scrum dan Prototyping terhadap project management
masalah dan blockers, membuat dan memperbarui process group dari PMBOK.
bagan burndown, mempresentasikan produk yang
sudah selesai selama pertemuan sprint reviews. Scrum Prototyping
5. Closing: Merenungkan bagaimana meningkatkan
produk dan proses selama pertemuan sprint Inisiasi Menentukan peran Melakukan analisis
retrospective. dan memutuskan kebutuhan, dengan
berapa banyak mendefinisikan
sprint.[2] sistem secara rinci.
2. Scrum memastikan penggunaan waktu dan dana
Perencanaa Membuat product Melakukan secara efektif.
n backlog, membuat wawancara sistem,
sprint backlog, agar dapat 3. Proyek besar dibagi menjadi sprint-sprint yang
membuat release mengetahui mudah dikelola.
backlog, kebutuhan dan 4. Perkembangan dikodekan dan diuji selama sprint
merencanakan harapan pengguna reviews.
pekerjaan setiap dari sistem.
hari di daily 5. Bekerja dengan baik untuk proyek pengembangan
Scrum, dan yang bergerak cepat.
mendokumentasik 6. Tim mendapatkan visibilitas yang jelas melalui rapat
an stumbling block scrum.
dalam sebuah
7. Scrum menjadi agile dan mengadaptasi umpan balik
list.[2]
dari stakeholders.
Pelaksanaan Menyelesaikan Prototyping 8. Sprint pendek memungkinkan perubahan
tugas setiap hari menyederhanakan berdasarkan umpan balik menjadi jauh lebih mudah.
selama sprint dan prosesnya dengan 9. Upaya individu dari setiap anggota tim terlihat
menghasilkan melakukan selama daily Scrum meeting.[3]
produk.[2] pelaksanaan,
pemantauan dan Kelemahan-kelemahan yang dimiliki oleh metodologi Scrum:
Pemantauan Menyelesaikan pengendalian, dan 1. Scrum sering menyebabkan scope creep, karena
dan masalah dan analisis di waktu tidak adanya tanggal akhir yang pasti.
Pengendalia blockers, membuat yang bersamaan.[1]
n dan memperbarui 2. Kemungkinan kegagalan proyek tinggi jika individu
bagan burndown, tidak terlalu berkomitmen atau kooperatif.
mempresentasikan 3. Mengadopsi kerangka kerja Scrum dalam tim besar
produk yang sudah merupakan tantangan.
selesai selama
pertemuan sprint 4. Kerangka kerja dapat berhasil hanya dengan anggota
reviews. [2] tim yang berpengalaman.
5. Rapat harian terkadang membuat anggota tim
Analisis Tidak ada atau frustrasi.
dapat dilakukan
6. Jika ada anggota tim yang keluar di tengah-tengah
oleh masing-
proyek, hal itu dapat memiliki dampak negatif yang
masing tim di sangat besar pada proyek.
setiap sprint. [2]
7. Kualitas sulit diterapkan sampai tim melewati proses
Penutupan Merenungkan Berakhir ketika pengujian yang agresif.[3]
bagaimana analis, pengguna, Keunggulan-keunggulan yang dimiliki oleh metodologi
meningkatkan dan sponsor sama- Prototyping:
produk dan proses sama setuju bahwa
selama pertemuan prototype telah 1. Mengurangi waktu apabila pengembang dapat
sprint menyediakan memahami pengguna dengan baik.
retrospective.[2] fungsionalitas yang 2. Peningkatan keterlibatan pengguna dengan
sesuai untuk meningkatkan kualitas persyaratan dan spesifikasi
kebutuhan yang diberikan kepada pengguna.
organisasi/perusahaa
n.[1] 3. Mengurangi biaya apabila komunikasi pengembang
dengan pengguna berjalan efektif.
Kelemahan-kelemahan yang dimiliki oleh metodologi
Tentunya setiap project management methodology Prototyping:
memiliki keunggulkan dan kelemahan. Kita tinggal memilih
1. Analisis yang kurang memadai.
metodologi mana yang paling cocok untuk proyek yang akan
kita kerjakan. Selanjutnya akan dibahas mengenai keuntungan 2. Kebingungan pengguna, yaitu kemungkinan
dan kelemahan dari masing-masing project management terburuknya adalah pengguna salah mengiranya
methodology. sebagai proyek yang sudah selesai.
Keunggulan-keunggulan yang dimiliki oleh metodologi 3. Kesalahpahaman pengembang tentang tujuan
Scrum: pengguna sehingga siklus terus berputar.
1. Scrum dapat membantu tim menyelesaikan kiriman Setelah mengetahui keunggulan-keunggulan dan
proyek dengan cepat dan efisien. kelemahan-kelemahan dari masing-masing project
management methodology, kita dapat mengetahui kira-kira
proyek seperti apa yang cocok dengan masing-masing perusahaan dapat menganalisis kebutuhan
metodologi tersebut. Berikut adalah penjabaran mengenai sesungguhnya yang dimiliki pengguna.
kondisi/karakteristik proyek yang sesuai untuk menggunakan
masing-masing metodologi: IV. KESIMPILAN
1. Scrum lebih cocok dengan proyek yang ada pada Dari studi literatur dan diskusi yang telah dibahas di atas,
startup-startup teknologi yang memiliki alur kerja dapat diketahui bahwa baik metodologi Scrum maupun
yang cepat dengan banyak improvement yang akan metodologi Prototyping memiliki keunggulan dan
dibuat secara berkala. Contohnya adalah pada kelemahannya tersendiri. Pemilihan mengenai metodologi
perusahaan Singapura yang bernama Cardinal apa yang cocok bergantung pada proyek seperti apa yang
Digital (berdasarkan pengalaman bekerja penulis). akan dikembangkan. Salah satu proyek yang cocok untuk
Perusahaan tersebut menggunakan metodologi Scrum adalah proyek pada startup yang bergerak di bidang
Scrum dengan setiap anggota pada perusahaan teknologi. Sedangkan, Prototyping lebih cocok untuk proyek
diharapkan telah mengerti apa saja yang akan ia inovasi yang kebutuhan penggunanya belum jelas. Sehingga
kerjakan di setiap sprint dan setiap hari semua membutuhkan peran besar dari pengguna. Dari semua itu,
anggota perlu menuliskan hal-hal apa saja yang telah kita tahu bahwa pemilihan metodologi yang tepat tentunya
ia kerjakan kemarin, yang akan dikerjakan di hari ini akan membuat proyek berjalan baik sesuai harapan.
dan apakah terdapat blockers di hari kemarin.
2. Prototyping lebih cocok untuk perusahaan yang
mengambil sebuah inovasi baru yang kebutuhan [1] Roth, R. M., Dennis, A., & Wixom, B. H. (2013). Systems analysis and
penggunanya masih belum jelas karena mungkin design. John Wiley.
produk/jasa itu belum pernah diimplementasikan [2] Schwalbe, K. (2016). Chapter 3 The Project Management Process
oleh perusahaan lain. Sehingga tidak terdapat Groups: A Case Study. In Information Technology Project
benchmark yang dapat menjadi acuan atau Management. essay, Cengage learning.
pembanding yang berguna. Dari hal tersebut [3] Chandana. (2021, July 5). Scrum project management: Advantages and
disadvantages. Simplilearn.com. Retrieved October 1, 2021, from
perusahaan dapat menerapkan prinsip yang dimiliki https://www.simplilearn.com/scrum-project-management-article.
oleh prototyping yang berbasis pengguna. Sehingga,

Anda mungkin juga menyukai