-
Oleh Kelompok 4:
MANAJEMEN
Assalamu’alaikumWrWb
Alhamdulillah, puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan rahmatnya,
penulisan makalah tugas Kominikasi Bisnis yang berjudul “Perencanaan Pesan – Pesan Bisnis” dapat
terselesaikan dengan baik. Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad
SAW. Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas pengantar manajemen oleh dosen
Amraeni ST.M.S.I
Makalah ini di tulis dari hasil penyusunan data-data yang diperoleh dari buku-buku, artikel-
artikel, serta informasi media sosial yang berhubungan dengan tema di atas, tak lupa juga kami
ucapkan terimakasih kepada rekan-rekan mahasiswa yang telah bekerjasama sehingga dapat
diselesaikannya makalah ini. Saya mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan dan
penyempurnaan makalah ini, dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pihak yang
membutuhkan dan bermanfaat bagi semua pembaca amin.
Wassalamu’alaikumWrWb
MAKASSAR
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN PENULISAN
BAB II
PEMBAHASAN
3. ANALISIS AUDIENCE
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Setelah memperoleh gambaran mengenai berbagai macam bentuk saluran komunikasi baik
yang bersifat formal maupun informal, langkah berikutnya adalah melakukan perencanaan pesan-
pesan bisnis, mencakup pesan-pesan yang disampaikan secara tertulis (macam-macam surat) dan
pesan-pesan yang disampaikan secara lisan.
Perencanaan pesan-pesan bisnis merupakan suatu langkah strategis bagi pencapaian tujuan
suatu organisasi secara menyeluruh, dan merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan
komunikasi. Pesan-pesan bisnis yang terencana dengan baik akan mempermudah pencapaian tujuan
komunikasi. Dalam hal ini, perencanaan pesan-pesan bisnis lebih difokuskan pada perencanaan
pesan-pesan bisnis secara tertulis.
B. RUMUSAN MASALAH
5. Mampu memilih saluran dan media yang digunakan dalam komunikasi bisnis.
BAB II
PEMBAHASAN
1. PROSES PENYUSUNAN PESAN BISNIS
Demikian halnya dengan proses komposisi untuk pesan-pesan bisnis. Penyusunan pesan-
pesan bisnis meliputi 3 tahap, yaitu perencanaan, pengorganisasian, dan revisi.
a. Perencanaan
Dalam fase perencanaan, dirancang hal-hal yang cukup mendasar, seperti maksud/tujuan
komunikasi, audience yang akan menerima pesan, ide pokok pesan yang disampaikan, dan saluran
atau media yang akan digunakan untuk menyampaikan pesan. Di samping itu, intonasi juga perlu
diatur.
Pada dasarnya, proses perencanaan meliputi 3 tahapan penting yang perlu diperhatikan,
yaitu mendefiniskan tujuan, menganalisis audience, dan memilih saluran dan media komunikasi yang
akan digunakan.
b. Pengorganisasian
Mengorganisasikan ide-ide dan dituangkan dalam bentuk draf. Dimulai dengan merangkai
kata, kalimat, paragraph, dan memilih ilustrasi yang diperlukan untuk mendukung ide pokok
bahasannya.
c. Revisi
Perlu ditelaah kembali isi pesan dan maksud pesan dari sisi substansi pesan yang ingin
disampaikan maupun dari gaya penulisannya, struktur kalimat yang digunakan, dan bagaimana
tingkat pemahamannya.
Tahap pertama dalam merencanakan suatu pesan bisnis adalah memikirkan maksud dan
tujuan komunikasi. Seorang komunikator tentunya ingin menjaga nama baik di
hadapan audience, sekaligus sesuatu yang baik bagi organisasinya.
Sebelum Memutuskan untuk menyampaikan pesan – pesan bisnis kepada pihak lain, langkah
pertama yang harus ditentukan adalah tujuan yang jelas dan dapat diukur, sesuai tujuan organisasi.
Tujuan yang jelas akan membantu mencapai tujuan yang dikehendaki. Di samping itu,
penentuan tujuan yang jelas bagi suatu organisasi akan dapat membantu proses pengambilan
keputusan antara lain :
Secara umum, ada tiga tujuan komunikasi bisnis, yaitu member informasi, melakukan
persuasi, dan melakukan kolaborasi dengan audience.
· Memberi Informasi : tujuan pertama dalam komunikasi bisnis adalah memberikan informasi yang
berkaitan dengan dunia bisnis kepada pihak lain.
· Melakukan Persuasi : tujuan kedua dalam komunikasi bisnis adalah melakukan persuasi kepada
pihak lain agar apa yang disampaikan dapat dipahami dengan baik dan benar. Hal ini sering
dilakukan terutama berkaitan dengan negoisasi antara seseorang dengan orang lain dalam bisnis.
· Melakukan Kolaborasi : kerja sama bisnis antara seseorang dengan orang lain. Melalui jalinan
komunikasi bisnis tersebut seseorang dapat dengan mudah melakukan kerja sama bisnis, baik
dengan perusahaan domestic maupun perusahaan asing. Seseorang dapat menggunakan berbagai
media telekomunikasi yang ada, seperti telepon biasa, faksimile, telepon genggam, internet, email
dan telekonferensi.
Tujuan yang disampaikan hendaknya realistis, dalam arti bahwa ide-ide atau gagasan yang
hendak disampaikan sesuai dengan kemampuan yang ada. Seperti kemampuan financial, manajerial,
sumber daya dan teknis operasional.
Ketidaktepatan dalam menentukan siapa yang layak menyampaikan suatu pesan akan
berpengaruh terhadap efektivitas penyampaian suatu pesan.
Tujuan penyampaian suatu pesan hendaknya mengacu pada tujuan organisasi secara
keseluruhan.
3. ANALISIS AUDIENCE
Bentuk dan format penulisan materi yang akan disampaikan juga ditentukan oleh jumlah
audiens. Untuk audiens yang jumlahnya kecil, materi dapat dikemas dalam suatu laporan sederhana
kemudian dipresentasikan atau dibagikan. Untuk audiens yang jumlahnya besar, materi sebaiknya
dikemas dalam suatu makalah atau laporan dengan gaya pengorganisasian dan format penulisan
yang lebih formal.
· Siapa Audiens
Komunikator perlu mengidentifikasi siapa di antara mereka yang memegang posisi
kunci/posisi paling penting. Biasanya orang yang memegang posisi kunci adalah mereka yang
memiliki status organisasional tinggi.
· Reaksi Audiens
Jika komposisi audiens adalah orang-orang yang tidak suka berdebat atau kurang kritis,
presentasi sebaiknya disajikan langsung pada bagian kesimpulan dan saran-saran, karena jika diajak
berdiskusi, reaksi mereka diduga kurang positif.
Ketika menyampaikan pesan, latar belakang audiens seperti tingkat pendidikan, usia, dan
pengalaman perlu diperhatikan. Jika komunikator dan audiens memiliki latar belakang yang jauh
berbeda, perlu diperhatikan terlebih dahulu seberapa jauh audiens tersebut harus dididik.
Jika komunikator adalah orang yang belum dikenal oleh audiens, audiens harus dapat
diyakinkan sebelum penyampaian suatu pesan dilakukan. Struktur pesan yang akan disampaikan dan
nada suara komunikator saat menyampaikan pesan dapat menunjukkan tingkat hubungan
komunikator dengan audiens.
Kunci komunikasi yang efektif adalah dengan menentukan kebutuhan informasi audiens, dan
selanjutnya berusaha memenuhi kebutuhan.
Pemberian motivasi ini sering kali mengalami hambatan/kendala. Hal ini disebabkan oleh
adanya kecenderungan dari audiens untuk tidak mau mengubah sesuatu yang ada dengan hal yang
baru. Bagaimana mengatasi kendala itu? Salah satu caranya yaitu dengan mengatur pesan
sedemikian rupa sehingga informasi yang disampaikan dapat diterima audiens dengan mudah.
Pendekatan yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan argumentasi yang bersifat
regional, dan menggunakan pendekatan emosi audiens.
4. PENENTUAN IDE POKOK
Topik dan ide pokok merupakan dua hal yang berbeda. Topik adalah subjek pesan yang lebih
luas, sedangkan ide pokok adalah pernyataan tentang suatu topik, yang menjelaskan isi dan tujuan
dari topik tersebut sehingga dapat diterima oleh audiens.
Teknik ini memberikan keleluasaan pikiran untuk mencari berbagai kemungkinan, menguji
berbagai alternatif dengan mempertimbangkan tujuan, audiens, dan fakta yang ada. Beberapa
teknik curah pendapat yang dapat digunakan antara lain :
· Storyteller’s Tour : telaah pesan-pesan yang disampaikan. Fokuskan pada alasan berkomunikasi,
teliti dan berlatihlah sehingga ide-ide pokok dari suatu pesan dapat ditemukan dengan mudah.
· Random List : menulis segala sesuatu yang ada dalam pikiran selanjutnya pelajari hubungan antara
ide yang satu dengan lainnya.
· Journalistic Approach : menggunaka pertanyaan 5W+1H akan dapat menjelaskan ide-ide pokok.
b. Pembatas Cakupan
Cara ini juga dapat membangkitkan rasa hormat audiens kepada komunikator, sedangkan
penyampaian pesan yang kompleks dan kontroversial akan memakan waktu lebih lama.
Pesan-pesan bisnis harus sesuai dengan situasi yang ada. Ide-ide dapat disampaikan melalui
dua saluran, yaitu saluran lisan dan tertuis. Pilihan mendasar antara berbicara atau menulis
tergantung pada tujuan atau maksud pesan, audiens dan karakteristik dari kedua saluran komunikasi
tersebut.
Pesan-pesan tertulis dalam bisnis di buat dalam berbagai bentuk, misalnya surat, memo,
proposal, dan laporan. Pilihan kata dalam pesan tertulis duilakukan dengan hati-hati untuk
mempertahankan nada sopan dan bersahabat, kekurangannya adalah umpan balik secara langsung
yang tidak bias di peroleh dengan waktu cepat.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Perencanaan pesan-pesan bisnis merupakan suatu langkah strategis bagi pencapaian tujuan
suatu organisasi secara menyeluruh, dan merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan
komunikasi. Pesan-pesan bisnis yang terencana dengan baik akan mempermudah pencapaian tujuan
komunikasi. Dalam hal ini, perencanaan pesan-pesan bisnis lebih difokuskan pada perencanaan
pesan-pesan bisnis secara tertulis.
Proses penyusunan pesan – pesan bisnis terdiri atas tiga hal, yaitu perencanaan, komposisi,
dan revisi. Dalam melakukan perencanaan, maksud/tujuan penyampaian pesan – pesan bisnis harus
ditentukan terlebih dahulu baik secara umum maupun khusus. Disamping itu, tahap perencanaan,
analisis audiens yang mencakup pengembangan profil audiens, pemenuhan kebutuhan informasi
audiens, dan pemenuhan kebutuhan motivasional audiens perlu dilakukan.
DAFTAR PUSTAKA
http://msvebrya.blogspot.co.id/2012/01/perencanaan-pesan-pesan-bisnis.html