Anda di halaman 1dari 10

JIK (Jurnal Ilmu Kesehatan)

online ISSN: 2597-8594


Print ISSN: 2580-930X
Jurnal homepage: https://jik.stikesalifah.ac.id

Studi Fenomenologi: Persepsi Masyarakat Kota Batam Tentang


Pencegahan dan Perawatan COVID-19 Tahun 2020

Nindy Eka Fitri Permatasari 1, Utari Christya Wardhani2, Mira Agusthia3


Program Studi Ilmu Keperawatan, STIKes Awal Bros Batam, Batam, 29464, Indonesia
1,2,3

Email: Nindyekafitipermatasari@gmail.com1, wardhaniutari@gmail.com 2, agusthiamira@gmail.com3

Abstrak

Corona Virus disease 2019 merupakan penyakit jenis baru yang belum pernah di identifikasi sebelumnya pada
manusia. Virus penyebab COVID-19 ini dinamakan Sars-CoV-2. Virus ini menyerang sistem pernapasan dan
menyebabkan gejala seperti, demam, nyeri pada tenggorokan , sesak napas, bahkan menyebabkan kematian.
Berdasarkan data Provinsi Kepulauan, Kota Batam menduduki urutan tertinggi kasus terkonfirmasi positif yaitu
343 kasus. Wilayah penelitian yakni kecamatan bengkong kasus yang terkonfirmasi positif yaitu, 35 kasus dan
99 masih dikategorikan pasien dalam pengawasan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi
persepsi masyarakat tentang pencegahan dan perawatan COVID-19. Teknik sampling yang digunakan adalah
Purposive sampling dengan 10 responden yang memenuhi kriteria inklusi. Cara mendapatkan data adalah
melalui wawancara mendalam, dengan beberapa pertanyaan. Hasil penelitian didapatkan beberapa tema yaitu: 1)
Pencegahan Covid-19 yang telah dilakukan secara individu dan lingkungan di masyarakat meliputi
(Menerapkan penggunaan masker, mencuci tangan, berjaga jarak, membatasi akses ke lingkungan setempat dan
melakukan himbauan melalui grup whatsapp), 2) Perawatan COVID-19 dilakukan dengan melakukan
perawatan mandiri dan memanfaatkan fasilitas kesehatan, 3) Dampak sosial dan ekonomi yang ditimbulkan
dengan adanya COVID-19. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah masyarakat sudah cukup baik terkait
pencegahan COVID-19 yaitu dengan mencuci tangan menggunakan sabun atau hand sanitizer, memakai masker
jika keluar rumah dan tetap menjaga jarak. Untuk perawatan COVID-19 masyarakat melakukan perawatan
secara individu jika menunjukkan gejala seperti COVID-19, jika tidak ada perubahan segera di rujuk ke fasilitas
kesehatan, dan dampak ekonomi dan sosial yang timbul akibat adanya COVID-19 ini.

Kata Kunci : persepsi masyarakat, pencegahan, perawatan, COVID-19

A Phenomenology Study: Batam City Public Perceptions of COVID-19


Prevention and Treatment in 2020
Abstract

Corona Virus disease 2019 is a new type of disease that has never been previously found in humans. The virus
that causes Covid-19 is called Sars-CoV-2. This virus attacks the respiratory system and causes symptoms such
as fever, sore throat, shortness of breath, and even death. Based on data from the provincial government, Batam
has the highest positive confirmed cases, total of 343 cases. The research area was sub-district Bengkong with
positive confirmed cases 35 cases, and 99 cases were still categorized as patients under surveillance. This study
aims to explore the perception of the people about Covid-19 prevention and treatment. The sampling technique
used was purposive sampling, with ten respondents who met the inclusion criteria. The way to obtain data is
through in-depth interviews with some questions. The results of the study obtained several themes, namely: 1)
Prevention of Covid-19 that has been carried out individually and in the community, including wearing masks,
washing hands, maintaining distance, limiting access to residential areas, and making appeals through
WhatsApp groups; 2) COVID-19 treatment is carried out by carrying out independent care and utilizing health
facilities; 3) Social and economic impacts caused by Covid-19. This study concludes that the community is quite
good at preventing Covid-19 namely by washing their hands using soap or hand sanitizer, wearing masks when
going outside, and keeping their distance. For COVID-19 treatment, the community conducts self-isolation if
they show Covid-19 symptoms. If there is no change, they are immediately referred to health facilities. There
are economic and social impacts that arise due to COVID-19.

Keywords: Public Perception, Prevention, Treatment, COVID-19

JIK (Jurnal Ilmu Kesehatan) | April, 2021 Volume 5 No. 1 161


doi : 10.33757/jik.v5i1.344.g171
JIK (Jurnal Ilmu Kesehatan)

PENDAHULUAN pertemuan yang melibatkan orang banyak


(Lipsitch et al., 2020).
Penghujung tahun 2019 tepatnya bulan Menurut data dari World Health
Desember warga Tiongkok menjadi pusat Organization (Practice, 2020) Per tanggal 11
perhatian dunia yang disebabkan adanya virus April 2020 didapatkan jumlah kasus yang
yang tidak diketahui penyebabnya tetapi terkonfirmasi positif di dunia sudah mencapai
memiliki tanda dan gejala seperti pneumonia. 1.610.909 kasus terkonfirmasi positif dan
Virus yang menyerang saluran pernapasan atas kasus kematian mencapai 99.690, untuk kasus
pertama kali muncul di kota Wuhan, Provinsi terkonfirmasi positif tertinggi di tempati oleh
Hubei, Tiongkok. Virus ini diberi nama corona United States Of America dengan kasus
virus disease 2019 (Peeri et al., 2020). terkonfirmasi positif 461. 275 dan kasus
COVID-19 merupakan virus yang kematian 16.596 sehingga di dapatkan CFR
menyebabkan penyakit pada sistem pernapasan (3,5%), Italia kasus terkonfirmasi positif
dan menimbulkan berbagai gejala. Mulai dari 147.577 dengan kasus kematian 18.851 CFR
gejala ringan sampai gejala berat bahkan (12,7%) sedangkan dibandingkan dengan
menyebabkan kematian. Ada dua jenis corona Negara Tiongkok yang menjadi episentrum
virus yang diketahui menyebabkan penyakit awal penyebaran Covid-19 memiliki jumlah
yang dapat menimbulkan gejala berat yaitu kasus terkonfirmasi positif 83.369 dengan
Middle East Respiratory Syndrome (MERS) kasus kematian 3.349 sehingga case fatality
dan Serve Acute Respiratory Syndrome rate (4,0%). Untuk Negara Indonesia jumlah
(SARS). Penularan COVID-19 ini dapat terjadi kasus terkonfirmasi positif 3.512 dan jumlah
melalui percikan (droplet) saat batuk atau kasus kematian 306 sehingga di dapatkan case
bersin. (Kemenkes RI, 2020). fatality rate (8,7%).
Direktur Jenderal World Health Dari presentasi berikut menunjukkan
Organization pada tanggal 30 Januari 2020 bahwa Indonesia memiliki case fatality rate
telah menetapkan COVID-19 sebagai yang cukup tinggi. Hal ini di karena tingkat
kedaruratan kesehatan masyarakat yang kasus yang terkonfirmasi positif di Indonesia
meresahkan dunia (KKMD) atau Public Health masih sedikit. Dan jumlah kematian di
Emergency Of International Concern (PHEIC). Indonesia setiap harinya mengalami
Penambahan jumlah kasus COVID-19 peningkatan khusus nya di DKI Jakarta yang
berlangsung cepat dan sudah terjadi menjadi episentrum awal penyebaran COVID-
penyebaran antar negara. Sampai dengan 11 19 di Indonesia. Akan tetapi penularan virus
Maret 2020, Direktur Jendral World Health corona yang awalnya di dapatkan dari warga
Organization Dr Tedros Adhanom negara asing (import transmission) kini telah
Ghebreyesus menetapkan bahwa COVID-19 berubah menjadi local transmission
sebagai Pandemi disebabkan karena dikarenakan penularan yang begitu cepat antar
penyebaran virus yang begitu cepat, lebih dari manusia. Ini menyebabkan kepanikan
118.000 kasus di 114 negara dan 4.291 orang tersendiri di masyarakat Indonesia. (Practice,
telah kehilangan nyawa mereka (Kemenkes RI, 2020)
2020). Ini menimbulkan persepsi dan
Menurut penelitian (Hu et al, 2020) di kepanikan tersendiri di kalangan masyarakat.
dapatkan dalam kasus-kasus asimtomatik Persepsi merupakan proses akhir dari
ditemukan bahwa dari 24 kasus yang pengamatan suatu objek yang di awali oleh
dinyatakan positif terdapat 19 orang tidak proses pengindraan. Dengan persepsi individu
menunjukkan gejala selama dirawat. Usia dapat menyadari dan memahami keadaan
kurang dari 15 tahun rentan menjadi lingkungan yang ada di sekitar Persepsi
asimtomatik, bahkan dalam pemeriksaan CT- masyarakat mengenai terjadinya penyakit
Scan hasilnya terlihat normal. untuk berbeda antar daerah satu dengan yang lainnya.
menghindari penyebaran dari orang-orang Karena persepsi masyarakat mengenai
tanpa gejala (asimtomatik) yang dapat penyakit tertentu bergantung dari kebudayaan
menularkan COVID-19. Maka diadakan yang ada dan berkembang dalam masyarakat
tindakan pencegahan seperti, melakukan tersebut (Drs. Sunaryo. Mkes, 2017).
pengaturan jarak sosial (Sosial Distancing), Sejalan dengan penelitian yang
menutup sekolah-sekolah dan menghindari dilakukan oleh Tsai & Bessesen, (2020)

JIK (Jurnal Ilmu Kesehatan) | April, 2021 Volume 5 No. 1 162


doi : 10.33757/jik.v5i1.344.g171
JIK (Jurnal Ilmu Kesehatan)

dengan judul ”Knowledge and Perceptions of merata sehingga akan di dapatkan pengetahuan
COVID -19 Among the General Public in the sikap serta praktik yang baik.
United States and the United Kingdom: A Menurut data dari Gugus Tugas
Cross-sectional Online Survey”, menunjukkan Provinsi Kepulauan Riau terkonfirmasi per
bahwa sebagian responden umumnya memiliki tanggal 11 April 2020 yang dirilis dari data
pengetahuan dan persepsi yang baik terutama Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau
penularan dan pencegahan dari COVID- sebanyak 19 orang terkonfirmasi positif,
19.sebagian responden menyatakan niat untuk dengan sebaran kasus terkonfirmasi positif di
mendiskriminasi orang-orang yang berasal dari kota Batam sebanyak 10 orang jumlah PDP 90
Asia Timur karena takut tertular COVID-19. orang, ODP 1.469 orang dan sudah ada 3
Untuk memastikan bahwa individu orang meninggal dunia. Kota Tanjung pinang
memusatkan perhatian mereka pada langkah- sebanyak 8 orang terkonfirmasi positif jumlah
langkah pencegahan yang paling efektif. Ini PDP 37 orang, ODP 157 orang dan 1 orang
menunjuk kan bahwa penting untuk meninggal dunia. Karimun 1 orang
menginformasikan kepada masyarakat tentang terkonfirmasi positif, PDP 12 orang dan ODP
efektifitas penggunaan masker, mencuci tangan 247 orang. Natuna belum ada yang
dan menghindari kontak dekat dengan orang terkonfirmasi positif tetapi jumlah PDP 4
yang sakit. Untuk memperbaiki orang dan ODP 154 orang. Kab. Bintan belum
kesalahpahaman yang terjadi di Masyarakat ada kasus terkonfirmasi positif jumlah PDP 12
umum yang tinggal di Amerika dan Inggris orang dan jumlah ODP 75 orang. Lingga
harus ada pengendalian informasi yang di belum ada yang terkonfirmasi positif tetapi
selenggarakan oleh lembaga pemerintah, ODP berjumlah 6 orang (Gugus tugas
penyediaan informasi oleh dokter, perawat atau percepatan dan penanganan COVID-19 Prov
tenaga medis lainnya dan diberikan tindakan Kepri, 2020).
yang tegas untuk pemberitaan yang tidak benar Kota Batam per tanggal 7 Agustus
di media. 2020 masih menduduki urutan kasus
Penelitian yang dilakukan oleh (Zhong terkonfirmasi positif COVID-19 tertinggi
et al., 2020) dengan judul “Knowledge, yaitu 343 kasus dan untuk kecamatan
atitudes, and pracites towards COVID-19 bengkong jumlah kasus terkonfirmasi positif
among Chinese residents during the rapid rise 35 orang dan pasien suspek atau pasien dalam
period of the COVID-19 Outbreak: a quick pengawasan sebanyak 99 orang (Gugus Tugas
online cross-sectional survey” menunjukkan COVID-19 Kepri, 2020).
bahwa kepatuhan masyarakat sebagian besar Studi pendahuluan yang peneliti
dipengaruhi oleh pengetahuan, sikap dan lakukan pada tanggal 18 April 2020 dengan 5
praktik terhadap penanganan COVID-19. responden yang bertempat di Kecamatan
Sebanyak 6.919 peserta menyelesaikan Bengkong. Responden menunjukkan persepsi
kuesioner dengan hasil (96,4%) masyarakat yang berbeda-beda mereka sudah mengetahui
menghindari tempat yang ramai dan (98%) bahwa COVID-19 adalah virus yang berbahaya
masyarakat menggunakan masker atau penutup dan bisa menyebabkan kematian. tanda dan
wajah ketika mereka meninggalkan rumah. gejala seperti demam, batuk serta sesak napas
Langkah pencegahan ini di perketat dengan menjadi acuan mereka. Mereka memakai
adanya penerapan oleh pemerintah daerah masker jika keluar rumah, cuci tangan
seperti melarang pertemuan publik. Tetapi menggunakan sabun meskipun mereka belum
sebagian masyarakat masih ada yang belum mengetahui enam langkah mencuci tangan
bisa menghindari tempat ramai seperti pekerja yang benar. Salah satu tokoh masyarakat juga
swasta. Penelitian ini juga Menunjukkan melakukan disinfektan disekitar lingkungan
bahwa penduduk yang mayoritas memiliki mereka dan menutup portal-portal guna
status ekonomi yang lebih tinggi memiliki memutus penyebaran dan salah satu bentuk
pengetahuan dan persepsi yang lebih baik. pencegahan dikalangan masyarakat setempat.
Perlu adanya penelitian untuk kalangan Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi
masyarakat yang memiliki status ekonomi persepsi masyarakat tentang pencegahan dan
yang rendah, dan perlu adanya pemberian perawatan COVID-19 di Kota Batam.
pendidikan kesehatan agar pengetahuan
tentang COVID-19 dapat tersampaikan secara

JIK (Jurnal Ilmu Kesehatan) | April, 2021 Volume 5 No. 1 163


doi : 10.33757/jik.v5i1.344.g171
JIK (Jurnal Ilmu Kesehatan)

METODE PENELTIIAN tema yakni : perawatan mandiri dan


Jenis penelitian yang digunakan pada memanfaatkan fasilitas kesehatan. Selain dua
penelitian ini adalah penelitian kualitatif tema diatas, peneliti menemukan satu tema
dengan pendekatan fenomenologi dan tambahan yang dianggap menarik untuk di
menggunakan metode wawancara mendalam jadikan tema pada penelitian ini, tema yang
(in depth interview) menggunakan lembar diambil yaitu: Ketiga, Dampak ekonomi dan
wawancara tidak terstruktur. Penelitian ini sosial yang ditimbulkan akibat COVID-19 dan
dilakukan pada bulan Mei 2020 di Kecamatan didapatkan dua sub tema yakni: Dampak
Bengkong Kota Batam. Pemilihan partisipan ekonomi dan Dampak sosial. Selanjutnya akan
dari penelitian ini dilakukan dengan cara diuraikan masing-masing tema yang
Purposive Sampling dengan kriteria yakni laki- disampaikan diatas.
laki dan perempuan berumur 21 – 55 tahun,
dapat diajak berkomunikasi dengan lancar, Pencegahan yang telah dilakukan secara
tidak memiliki Riwayat terpapar atau kontak individu dan lingkungan
langsung dengan pasien COVID-19 berjumlah Pencegahan yang dilakukan oleh
10 orang partisipan. masyarakat secara individu dan lingkungan
didukung dengan pernyataan partisipan sebagai
HASIL DAN PEMBAHASAN berikut :
(1) Mencuci Tangan
Tabel 1. Karakteristik Partisipan Berdasarkan
Usia, Jenis Kelamin, Status Pernikahan, Tingkat Mencuci tangan merupakan salah satu
Pendidikan, dan Jenis Pekerjaan di Kecamatan pencegahan yang biasanya dilakukan oleh
Bengkong Kota Batam Tahun 2020 masyarakat, dan sekarang sudah menjadi
Karakteristik Partisipan n terbiasa dengan mencuci tangan sebelum dan
Usia : sesudah melakukan kegiatan tertentu.
21 – 30 tahun 2 ...kami juga diwajibkan mencuci
31 – 40 tahun 4 tangan sebelum atau sesudah
41 – 50 tahun 3 menyentuh sesuatu (P2)
>50 tahun 1 …kalau saya pribadi ya, pencegahan
Jenis kelamin :
Laki-laki 5
yang saya lakukan agar tidak tertular
Perempuan 5 dengan kita ya, …..mencuci tangan
Status Pernikahan : (P8)
Menikah 8 Partisipan menggunakan hand sanitizer jika
Belum menikah 2 tidak ada air dan sabun, sebagai salah satu
Tingkat Pendidikan : proteksi diri, berikut pernyataan partisipan:
SD - …ya sering-sering aja mencuci tangan
SMP 1 memakai sabun. Alkohol atau hand
SMA 7 sanitizer, menggunakan air (P1)
Perguruan Tinggi 2 …ya kalau ada sabun dengan sabun,
Pekerjaan :
Tidak bekerja 3
jika tidak ada sabun bisa
Wiraswasta 4 menggunakan hand rub itu (P3)
Karyawan swasta 2 …menyediakan hand sanitizer di tas
PNS 1 (P6)
Satu partisipan juga menyatakan jika penularan
Analisis tema yang dihasilkan setelah proses COVID-19 bisa lewat bersin, jadi penting
wawancara yaitu: Pertama, Pencegahan yang untuk mencuci tangan. Berikut penyataan
telah dilakukan secara individu dan lingkungan partisipan:
di masyarakat dan didapatkan sub tema sebagai …saya lihat di televisi,…seseorang bersin
berikut yakni: Menerapkan penggunaan terus cairan nya mengenai kita dan kita sentuh
masker, Mencuci tangan, menjaga jarak, bagian mata…mulut tanpa mencuci tangan
Membatasi akses ke lingkungan setempat , dan kita bisa tertular (P3)
Melakukan himbauan melalui grup whatsapp.
Kedua, Perawatan COVID-19 yang dilakukan (2) Menggunakan Masker
dengan melakukan perawatan mandiri dan Pencegahan individu yang dilakukan agar
memanfaatkan fasilitas dan didapatkan dua sub dapat memutus rantai penyebaran COVID-19

JIK (Jurnal Ilmu Kesehatan) | April, 2021 Volume 5 No. 1 164


doi : 10.33757/jik.v5i1.344.g171
JIK (Jurnal Ilmu Kesehatan)

dengan menggunakan masker jika sedang jarak itulah langkah agar kita tidak
berada di luar rumah, ketika melakukan tertular (P5)
aktivitas tertentu. Berikut pernyataan dari (4)Membatasi akses masuk ke lingkungan
partisipan sekitar
…sering memakai masker jika partisipan juga menyatakan bahwa di
sedang di luar (P1) lingkungan menutup sebagian akses masuk ke
…pencegahan…dilakukan untuk diri lingkungan sekitar, merupakan salah satu
sendiri, pakai masker (P4) pencegahan yang dilakukan, Berikut
…COVID-19 ini wabah yang tidak pernyataan partisipan:
terlihat, …kalau di khalayak ramai, … semenjak adanya COVID-19 ini
kita harus pakai masker jangan gak hanya ada satu akses pintu utama saja
pakai masker (P6) yang dibuka (P2)
Partisipan menjelaskan pentingnya ...Tokoh masyarakatnya sangat
menggunakan masker, karena COVID-19 kompak, semenjak adanya COVID-19
dapat ditularkan jika seseorang bersin, dan kita ini lingkungan kita itu di Portal,
tidak memakai masker, minimal kalau kita beberapa portal kita tutup, sehingga
memakai masker saat bersin dan batuk tidak orang keluar masuk dapat di kontrol
menularkan ke orang lain, Berikut pernyataan (P5)
partisipan: …kalau lingkungan kami sudah
…Harus menggunakan masker, berusaha untuk memasang portal
penyebarannya …seseorang yang supaya orang luar gak bisa masuk (P7)
terkena COVID-19 terus bersin atau (5)Memberikan Himbauan Melalui Grup
batuk dan kita tidak pakai masker Whatsapp
bisa terkena…(P2) Lingkungan sekitar juga memanfaatkan
…COVID-19 ini ditularkan bisa teknologi informasi dan komunikasi yaitu
melalui bersin secara langsung aplikasi whatsapp untuk memberikan
melalui cipratan airnya itu yang ada himbauan terkait COVID-19 Berikut
virus COVID-19 dan ada orang yang pernyataan partisipan:
tidak pakai masker itu bisa …nah untuk informasi tentang
ditularkan, makannya kita wajib COVID-19 ini kami juga sudah dibuat
makai masker untuk pencegahan nya grup whatsAp, jadi informasi tentang
(P9) COVID-19 ini biasanya diberitahu
(3)Menjaga Jarak melalui grup tersebut (P3)
Menjaga jarak, menghindari keramaian …kami mempunyai grup whatsapp jadi jika
merupakan pencegahan yang dilakukan oleh ada warga yang menunjukkan gejala atau sakit
masyarakat. Berikut pernyataan partisipan : langsung di informasikan lewat grup tersebut,
…kita seharusnya berjaga jarak dan himbauan di share melalui grup tersebut
antara pembersin atau yang batuk (P4)
(P1)
…pencegahan , jauhi kerumunan 2. Perawatan COVID-19 dilakukan secara
orang banyak, jaga jarak (P9) mandiri dan memanfaatkan fasilitas
…kita harus jaga jarak, kita gak kesehatan
boleh berkerumun (P10) Perawatan COVID-19 yang dilakukan
Salah satu partisipan menjelaskan penting bagi oleh masyarakat yaitu perawatan secara
dirinya untuk menjaga jarak, karena virus ini individu dan perawatan dengan memanfaatkan
dapat ditularkan melalui udara dari seseorang fasilitas kesehatan, masyarakat dengan adanya
yang sedang bersin atau batuk, jika kita berada COVID-19 ini menjadi lebih peduli terhadap
di jarak yang jauh pasti tidak akan tertular. kesehatan dan perubahan yang terjadi pada
Berikut pernyataan partisipan: dirinya.
…jadi itu melalui udara, melalui (1)Perawatan secara mandiri
bersin-bersin, jadi virus itu menyebar Perawatan secara mandiri yang dilakukan
dari situ, …jika kita berada di jarak masyarakat jika menunjukkan gejala seperti
yang jauh pasti kita tidak akan tertular, COVID-19, dengan pernyataan partisipan
makannya kita disuruh untuk menjaga sebagai berikut:

JIK (Jurnal Ilmu Kesehatan) | April, 2021 Volume 5 No. 1 165


doi : 10.33757/jik.v5i1.344.g171
JIK (Jurnal Ilmu Kesehatan)

…Kalau saya atau di lingkungan mengeluhkan penurunan omset yang sangat


menunjukkan gejala seperti COVID-19 drastis, Berikut pernyataan partisipan:
perawatan nya Kami harus diisolasi …dampak yang ditimbulkan dari COVID-
dulu ya selama 14 hari (P3) 19 Ini pastinya sangat besar, omset dari
…kalau saya, jika gejala masih bisa pekerjaan saya jadi menurun (P2)
dirawat sendiri atau di rumah gitu …berdampak bagi saya, apalagi saya
masih saya lakukan perawatan mandiri pedagang ya penghasilan saya menurun,
di rumah (P4) tidak seperti biasa…sepi semenjak adanya
partisipan mengatakan melakukan COVID-19 (P3)
perawatan dengan menggunakan obat Satu Partisipan menyatakan banyak terjadi
yang tersedia di rumah atau pengurangan pekerjaan, banyak yang
mengkonsumsi herbal, Berikut dirumahkan sementara, Berikut pernyataan
pernyataan partisipan : partisipan:
…Kalau saya ya yang mengalami salah …dampak dari COVID-19 banyak sih,
satu gejala dari COVID-19 tersebut, dari segi pendapatan menjadi menurun
misalkan tenggorokan saya sakit, nah drastis, dari segi pekerjaan banyak
saya akan menggunakan obat dulu untuk sekarang yang sulit untuk mencari
mengatasinya, misalkan saya minum air pekerjaan, yang sudah bekerja pun
putih yang banyak dulu, terus saya banyak yang dirumahkan, yang
mandi yang bersih pokoknya, kalau agak dirumahkan juga belum ada yang
demam cepat-cepat minum obat demam dipanggil kembali (P1)
jika demam (P6) Selanjutnya partisipan mengeluhkan dengan
(2)Perawatan COVID-19 dengan adanya pembelajaran secara daring, ini
memanfaatkan fasilitas kesehatan merupakan biaya tambahan bagi wali murid
Memanfaatkan fasilitas kesehatan merupakan karena harus membeli pulsa secara terus-
salah satu perawatan yang dilakukan oleh menerus, Berikut pernyataan partisipan:
masyarakat, Berikut pernyataan partisipan: …dampaknya untuk anak saya yang
…jika gejala sudah parah tidak bisa bersekolah dari rumah aktivitas sehari-
dirawat dirumah langsung saya bawa hari melalui hp, jadi pendapatannya
ke rumah sakit minimal di fasilitas berkurang malah pengeluaran nya besar,
kesehatan (P4) kaya beli paket data harus rutin full (P8)
…selama in kami ada grup Whatsapp, (2)Dampak Sosial
kita informasikan bahwa jika terjadi Selain dampak ekonomi masyarakat juga
gejala-gejala seperti Covid-19, mengalami dampak dari segi sosial, Berikut
dianjurkan untuk segera ke puskesmas, pernyataan dari tiga partisipan:
(P5) …yang biasa saya kayak nongkrong
Satu partisipan menyatakan akan langsung dengan teman, ini saya hindari sekali,
membawa ke fasilitas kesehatan jika sudah bahkan sudah tidak pernah semenjak
terlihat gejala-gejala seperti COVID-19. adnya COVID-19 (P2)
Berikut pernyataan partisipan: …kalau dulu kawan-kawan saya sering
…dan kalau saya atau keluarga datang ke rumah, dan kami saling
menunjukkan gejala tersebut saya akan bersilaturahmi, tapi semenjak pandemic
langsung membawa ke Rumah Sakit karna COVID-19, hampir tidak bisa lagi,
virus ini sangat berbahaya (P3) karna semua orang pada takut, semua
orang pada khawatir dengan adanya
3.Dampak Ekonomi dan Sosial yang COVID-19, sangat berdampak juga dari
ditimbulkan akibat COVID-19 segi sosial (P5)
Dampak yang ditimbulkan dengan adanya Partisipan mengeluhkan dengan adanya belajar
COVID-19 ini sangat besar khususnya dampak dari rumah, anak-anak menjadi ketergantungan
ekonomi dan sosial. dengan adanya gadget, jadi kegiatan sosial
(1)Dampak Ekonomi yang biasanya dihabiskan bersama teman
Dampak ekonomi yang ditimbulkan akibat sebaya menjadi tidak ada
COVID-19 ini sangat terlihat, para pedagang …dampaknya untuk anak sekolah, anak
sekolah sudah tidak ada kegiatan di luar

JIK (Jurnal Ilmu Kesehatan) | April, 2021 Volume 5 No. 1 166


doi : 10.33757/jik.v5i1.344.g171
JIK (Jurnal Ilmu Kesehatan)

rumah, otomatis dirumah saja melakukan dilakukan secara tatap muka. Dan
aktivitas sehari-hari melalui hp jadi sosialnya merupakan suatu kemudahan untuk
juga kurang (P8). masyarakat agar tidak lalai dalam
menerapkan protokol kesehatan.
1. Pencegahan COVID-19 secara individu
Penelitian yang dilakukan oleh (Zhong
dan lingkungan
et al., 2020) hasil penelitian meyatakan
Persepsi merupakan proses akhir dari
(96,4%) masyarakat menghindari tempat
pengamatan suatu objek dengan persepsi
yang ramai dan masyarakat menggunakan
individu dapat menyadari dan memahami
masker jika berada di luar rumah. Langkah
keadaan lingkungan yang ada di sekitar
pencegahan ini diperketat dengan adanya
mereka (Nursalam, 2017). Di penelitian ini
penerapan oleh pemerintah dan pengaruh
menunjukkan bahwa masyarakat
lingkungan sekitar. Dengan adanya
mempunyai persamaan persepsi yang cukup
penerapan tersebut diharapkan masyarakat
baik dengan melakukan suatu tindakan
tetap mematuhi protokol kesehatan baik
pencegahan dan perawatan terkait COVID-
secara individu maupun di lingkungan.
19. Bentuk pencegahan di dalam penelitian
Menurut (Siahaineinia et al., 2020)
ditunjukkan oleh masyarakat seperti,
memakai masker merupakan cara efektif
mencuci tangan secara sering,
untuk mencegah droplet atau percikan agar
menggunakan hand sanitizer, penggunaan
tidak terpapar ke orang lain. Dan menjadi
masker di luar di rumah dan menjaga jarak.
lebih yakin bahwa mencuci tangan dengan
Penelitian yang dilakukan oleh (Tsai &
sabun dan air mengalir dapat membunuh
Bessesen, 2020) menunjukkan bahwa
kuman, menyediakan tempat cuci tangan di
responden umumnya memiliki pengetahuan
lingkungan sekitar merupakan salah satu
dan persepsi yang baik terutama dalam
alternatif pencegahan dari Covid-19. Sesuai
pencegahan COVID-19. Pencegahan yang
dengan hasil penelitian ini didapatkan
dilakukan partisipan secara umum dengan
beberapa pernyataan bahwa lingkungan
adanya COVID-19 sejalan dengan
juga menyediakan tempat-tempat untuk
rekomendasi (WHO Global Infection
mencuci tangan di lingkungan mereka.
Prevention and Control Network, 2020)
dalam menghadapi masa pandemic
2. Perawatan COVID-19 secara individu
masyarakat diminta untuk melakukan
dan memanfaatkan fasilitas kesehatan.
proteksi diri seperti, mencuci tangan secara
Perawatan COVID-19 yang dilakukan
rutin dengan alkohol atau dengan sabun dan
oleh masyarakat dalam penelitian ini adalah,
menggunakan air mengalir, memakai
masyarakat melakukan perawatan mandiri
masker, berjaga jarak. Pencegahan
jika di lingkungan mereka ada yang
masyarakat yang dilakukan salah satunya
menunjukkan gejala ringan COVID-19
dengan memanfaatkan teknologi informasi
seperti, batuk tenggorokan sakit, demam
dan komunikasi. Dalam penelitian ini
mereka biasnya membeli obat umum di
masyarakat memanfaatkan aplikasi
apotik, mengatasi dengan memperbanyak
whatsaap yang merupakan salah satu upaya
air putih, melakukan kebersihan diri dan
dalam memutus rantai penyebaran COVID-
mereka mengisolasi diri mereka selama
19.
masih menunjukkan gejala. tetapi jika
Di dukung oleh penelitian (Zainuddin et
mereka sudah melakukan perawatan secara
al., 2020) dengan hasil masyarakat dalam
mandiri tetap tidak ada perubahan.
masa pandemic memanfaatkan teknologi
Masyarakat akan langsung merujuk ke
informasi dan komunikasi sebagai salah
fasilitas kesehatan untuk memeriksakan diri
satu upaya menerapkan pencegahan covid-
19 mengingat tidak adanya kegiatan yang
JIK (Jurnal Ilmu Kesehatan) | April, 2021 Volume 5 No. 1 167
doi : 10.33757/jik.v5i1.344.g171
JIK (Jurnal Ilmu Kesehatan)

mereka seperti, ke puskesmas terdekat, pandemi. Sejalan dengan penelitian


klinik terdekat atau ke Rumah sakit terdekat. (Nasruddin & Haq, 2020).
Perawatan yang masyarakat lakukan di Meskipun sebagian masyarakat masih
dukung oleh penelitian (Yulianti, et al., merasa aman-aman saja dari segi
2020) dengan hasil seseorang yang pendapatan, sebagai pegawai negeri, atau
menunjukkan gejala ringan seperti batuk, pegawai perusahaan yang masih bertahan
demam, tenggorokan kering, dianjurkan namun sebagian masyarakat
untuk melakukan perawatan mandiri di menggantungkan hidup dari usaha dan
rumah, dan melakukan pencegahan sektor informal yang kemudian tutup, dan
memakai masker dan melakukan isolasi masyarakat yang bekerja di sektor formal
mandiri. Jika tidak ada perubahan yang kemudian diberhentikan.
masyarakat langsung merujuk ke fasilitas Dampak selanjutnya yang ditimbulkan dari
kesehatan. adanya COVID-19 ini adalah dampak sosial,
Sesuai dengan rekomendasi yang telah masyarakat merupakan makhluk sosial yang
dibuat oleh Kemenkes RI (2020) jika perlu berinteraksi dengan orang lain, Menurut
masyarakat mengalami atau menunjukkan Yuliarti (2020) dengan adanya pembatasan
gejala seperti demam, batu, pilek dan lain sosial, seperti tidak adanya kegiatan yang
sebagainya, masyarakat selain di lakukan melibatkan orang banyak di lingkungan sekitar,
untuk perawatan mandiri. Masyarakat juga menerapkan pembelajaran melalui daring ini
dianjurkan untuk melapor ke RT/RW berdampak dari segi sosial. Untuk dunia
setempat jika keadaan semakin memburuk, pendidikan menjadikan anak-anak bergantung
agar dapat diarahkan untuk dilakukan pada gadget dan jadi kurang untuk berinteraksi
perawatan di rumah sakit atau fasilitas bersama teman sebaya nya.
kesehatan yang telah rujukan yang telah Dalam penelitian ini masyarakat sangat
ditentukan. mengeluhkan dampak sosial tersebut karena
sudah lama kegiatan di lingkungan mereka
terhenti. Menjadi sulit untuk bersilaturahmi ke
3. Dampak Ekonomi dan Sosial terkait
tetangga, dan anak-anak juga menjadi bosan
COVID-19 karena harus berada di rumah saja. Dan untuk
Pandemik COVID-19 memang tidak masyarakat yang berprofesi sebagai tenaga
dapat dipandang sebelah mata karena sudah pendidik juga merasa sangat terganggu apalagi
menyebar sangat cepat di seluruh dunia dan untuk anak-anak yang perlu edukasi lebih,
menyebabkan kepanikan di masyarakat. Hal anak-anak yang masih menyesuaikan untuk
ini, menjadi dampak besar terhadap mulai mengenal dunia pendidikan menjadi
sangat sulit untuk mereka.
perekonomian dan sosial. (Nasruddin , 2020)
kebijakan yang membatasi aktivitas SIMPULAN
masyarakat ini memang tidak mudah untuk
Masyarakat memiliki persepsi yang cukup
dijalankan, terlebih bagi masyarakat yang baik terkait dengan pencegahan dan perawatan
mata pencahariannya di sektor informal. COVID-19. Dan berdasarkan hasil penelitian
Masyarakat yang mata pencahariannya di yang dilakukan peneliti melalui wawancara
sektor informal akan kesulitan untuk mendalam dan dilakukan analisis data maka
memenuhi kebutuhan sehari-hari. ditemukan tiga tema tentang persepsi
Dalam penelitian ini masyarakat sangat masyarakat terkait pencegahan dan perawatan
COVID-19, yakni : (1) Pencegahan COVID-
mengeluhkan dampak yang luar biasa di
19 yang telah dilakukan secara individu dan
bidang ekonomi, banyak diantara lingkungan di masyarakat meliputi
masyarakat yang memiliki usaha rumahan (Menerapkan penggunaan masker, mencuci
dan pedang sangat mengalami dampak tangan, berjaga jarak, membatasi akses ke
karena omset yang jauh menurun pada masa lingkungan setempat dan melakukan himbauan

JIK (Jurnal Ilmu Kesehatan) | April, 2021 Volume 5 No. 1 168


doi : 10.33757/jik.v5i1.344.g171
JIK (Jurnal Ilmu Kesehatan)

melalui grup whatsapp) (2) Perawatan COVID- Puumalainen, T., & Salminen, M. (2020).
19 yang dilakukan dengan melakukan Understanding coronavirus disease
perawatan mandiri memanfaatkan fasilitas ( COVID-19 ) risk perceptions among the
kesehatan (3) Dampak sosial dan ekonomi public to enhance risk communication
yang ditimbulkan dengan adanya COVID-19.. efforts : a practical approach for.
February, 3–6.
UCAPAN TERIMAKASIH Nasruddin, R., & Haq, I. (2020). Pembatasan
1. Prof. dr .H. Fadil Oenzil, Ph.D, SP. Gk Sosial Berskala Besar (PSBB) dan
Masyarakat Berpenghasilan Rendah.
sebagai Ketua Sekolah Tinggi Ilmu
SALAM: Jurnal Sosial Dan Budaya Syar-
Kesehatan Awal Bros Batam. I, 7(7).
2. Dosen keperawatan di STIKes Awal Bros https://doi.org/10.15408/sjsbs.v7i7.15569
Batam yang telah memberikan masukan Peeri, N. C., Shrestha, N., Rahman, M. S., Zaki,
pada penelitian ini. R., Tan, Z., Bibi, S., Baghbanzadeh, M.,
3. Bapak M. Fairuz R Batubara, S.STP, M.Si Aghamohammadi, N., Zhang, W., &
Haque, U. (2020). The SARS, MERS and
selaku camat Bengkong Kota Batam yang
novel coronavirus (COVID-19)
telah memberikan izin penelitian. epidemics, the newest and biggest global
4. Sivitas akademika STIKes Awal Bros health threats: what lessons have we
Batam yang telah terlibat dan memberikan learned? International Journal of
bantuan tenaga dan pemikiran pada Epidemiology, 1–10.
penelitian ini. https://doi.org/10.1093/ije/dyaa033
Practice, (2020). Coronavirus disease 2019.
World Health Organization, 2019(March),
2633.
DAFTAR PUSTAKA https://doi.org/10.1001/jama.2020.2633
Siahaineinia, H. E., Lince Bakara, T.,
Engla, N. E. W., & Journal, N. D. (2020).
Penelitian, P., Upaya, P., Masyarakat, K.,
Mental Health and the Covid-19
Penelitian, B., Kesehatan, P., Kesehatan,
Pandemic New engla nd journal. 1–3.
K., Gizi, J., Medan, P., & Kesehatan, K.
Gugus Tugas COVID-19 Kepri. (2020).
(2020). Persepsi Masyarakat Tentang
Statistik Data Kasus COVID-19. 1–7.
Penggunaan Masker Dan Cuci Tangan
https://corona.kepriprov.go.id/data.phtml
Selama Pandemi Covid-19 Di Pasar
Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-
Sukaramai Medan. 9(1).
19. (2020). Pedoman Penanganan Cepat
Sunaryo, D. M. (2017). Psikologi Untuk
Medis dan Kesehatan Masyarakat Covid-
Keperawatan (Edisi 2).Yulianti (2020).
19 di Indonesia. 23 Maret, 1–38.
Coronavirus Disease 2019 : Tinjauan
http://www.covid19.go.id
Literatur Terkini Coronavirus Disease
Hu, Z., Song, C., Xu, C., Jin, G., Chen, Y., Xu,
2019 : Review of Current Literatures.
X., Ma, H., Chen, W., Lin, Y., Zheng, Y.,
Jurnal Penyakit Dalam Indonesia.
Wang, J., Hu, Z., Yi, Y., & Shen, H.
Tsai, A. G., & Bessesen, D. H. (2019). Annals
(2020). Clinical characteristics of 24
of internal medicine. Annals of Internal
asymptomatic infections with COVID-19
Medicine, 170(5), ITC33–ITC48.
screened among close contacts in Nanjing,
https://doi.org/10.7326/AITC201903050
China. Science China Life Sciences.
WHO Global Infection Prevention and Control
https://doi.org/10.1007/s11427-020-1661-
Network. (2020). Infection prevention
4
and control during health care when
Kemenkes RI. (2020). Pedoman Pencegahan
COVID-19 is suspected. 19/03/2020, i,
dan Pengendalian Coronavirus Disease
1–5.
(COVID-19). Germas, 0–115.
https://apps.who.int/iris/rest/bitstreams/12
Lipsitch, M., Phil, D., Swerdlow, D. L., &
72420/retrieve
Finelli, L. (2020). Defining the
Yuliarti, M. S. (2020). Interaksi Sosial dalam
Epidemiology of Covid-19 — Studies
Masa Krisis : Berkomunikasi Online
Needed New engla nd journal. 1–3.
Selama. 15–20.
Lohiniva, A., Sane, J., Sibenberg, K.,
JIK (Jurnal Ilmu Kesehatan) | April, 2021 Volume 5 No. 1 169
doi : 10.33757/jik.v5i1.344.g171
JIK (Jurnal Ilmu Kesehatan)

Zainuddin, A., Pratiwi, A. D., & G, F. N.


(2020). Melalui Upaya Tracking Dan
Promosi Kesehatan Berbasis Daring Di
Provinsi Sulawesi Tenggasra Tahun 2020.
200–212.
Zhong, B. L., Luo, W., Li, H. M., Zhang, Q. Q.,
Liu, X. G., Li, W. T., & Li, Y. (2020).
Knowledge, attitudes, and practices
towards COVID-19 among Chinese
residents during the rapid rise period of
the COVID-19 outbreak: a quick online
cross-sectional survey. International
Journal of Biological Sciences, 16(10),
1745–1752.
https://doi.org/10.7150/ijbs.45221

JIK (Jurnal Ilmu Kesehatan) | April, 2021 Volume 5 No. 1 170


doi : 10.33757/jik.v5i1.344.g171

Anda mungkin juga menyukai