Anda di halaman 1dari 6

Nama : Miftakhul Faizin

NIM : 1007033723

Logam Besi

Logam besi adalah suatu logam paduan yang terdiri dari campuran unsur karbon dengan besi.
Untuk menghasilkan suatu logam paduan yang mempunyai sifat yang berbeda dengan besi dan
karbon maka dicampur dengan bermacam-macam logam lainnya. Logam besi terdiri dari
komposisi kimia yang sederhana antara besi dengan karbon. Masuknya unsur kimia ke dalam
besi dapat dilakukan dengan berbagai cara. Adapun jenis-jenis logam besi antara lain:
a.       Besi Tuang
      Komposisinya yaitu campuran besi dan karbon. Kadar karbon sekitar 4%, sifatnya rapuh
tidak dapat ditempa, baik untuk dituang, liat dalam pemadatan, lemah dalam tegangan.
Digunakan untuk membuat alas mesin, meja perata, badan ragum, bagian-bagian mesin bubut,
blok silinder, dan cincin torak.
b.      Besi Tempa
      Komposisi besi tempa terdiri dari 99% besi murni, sifat dapat ditempa, liat, dan tidak dapat
dituang. Besi tempa antara lain dapat digunakan untuk membuat rantai jangkar, kait keran, dan
landasan kerja pelat.
c.       Baja Lunak
      Komposisi campuran besi dan karbon, kadar karbon 0,1%-0,3%, mempunyai sifat dapat
ditempa dan liat. Digunakan untuk membuat mur, sekrup, pipa, dan keperluan umum dalam
pembangunan.
d.      Baja Karbon Sedang
      Komposisi campuran besi dan karbon, kadar karbon 0,4%-0,6%. Sifat lebih kenyal daripada
yang keras. Digunakan untuk membuat benda kerja tempa berat, poros, dan rel baja.
e.       Baja Karbon Tinggi
      Komposisi campuran besi dan karbon, kadar karbon 0,7%-1,5%. Sifat dapat ditempa, dapat
disepuh keras, dan dimudakan. Digunakan untuk membuat kikir, pahat, gergaji, tap, stempel, dan
alat mesin bubut.
f.        Baja Karbon Tinggi dengan Campuran
      Komposisi baja karbon tinggi ditambah nikel atau kobalt, khrom, atau tungsten. Sifat rapuh,
tahan suhu tinggi tanpa kehilangan kekerasan, dapat disepuh keras, dan dimudakan. Digunakan
untuk membuat mesin bubut dan alat-alat mesin.

Besi adalah logam yang paling banyak dan paling beragam penggunaannya. Hal itu karena
beberapa hal, diantaranya:

 Kelimpahan besi di kulit bumi cukup besar,


 Pengolahannya relatif mudah dan murah, dan

 Besi mempunyai sifat-sifat yang menguntungkan dan mudah dimodifikasi.

Salah satu kelemahan besi adalah mudah mengalami korosi. Korosi menimbulkan banyak
kerugian karena mengurangi umur pakai berbagai barang atau bangunan yang menggunakan besi
atau baja. Sebenarnya korosi dapat dicegah dengan mengubah besi menjadi baja tahan karat
(stainless steel), akan tetapi proses ini terlalu mahal untuk kebanyakan penggunaan besi.

Korosi besi memerlukan oksigen dan air. Berbagai jenis logam contohnya Zink dan Magnesium
dapat melindungi besi dari korosi. Cara-cara pencegahan korosi besi yang akan dibahas berikut
ini didasarkan pada dua sifat tersebut.

1. Pengecatan. Jembatan, pagar, dan railing biasanya dicat. Cat menghindarkan kontak
dengan udara dan air. Cat yang mengandung timbel dan zink (seng) akan lebih baik,
karena keduanya melindungi besi terhadap korosi.
2. Pelumuran dengan Oli atau Gemuk. Cara ini diterapkan untuk berbagai perkakas dan
mesin. Oli dan gemuk mencegah kontak dengan air.

3. Pembalutan dengan Plastik. Berbagai macam barang, misalnya rak piring dan
keranjang sepeda dibalut dengan plastik. Plastik mencegah kontak dengan udara dan air.

4. Tin Plating (pelapisan dengan timah). Kaleng-kaleng kemasan terbuat dari besi yang
dilapisi dengan timah. Pelapisan dilakukan secara elektrolisis, yang disebut tin plating.
Timah tergolong logam yang tahan karat. Akan tetapi, lapisan timah hanya melindungi
besi selama lapisan itu utuh (tanpa cacat). Apabila lapisan timah ada yang rusak,
misalnya tergores, maka timah justru mendorong/mempercepat korosi besi. Hal itu terjadi
karena potensial reduksi besi lebih negatif daripada timah. Oleh karena itu, besi yang
dilapisi dengan timah akan membentuk suatu sel elektrokimia dengan besi sebagai anode.
Dengan demikian, timah mendorong korosi besi. Akan tetapi hal ini justru yang
diharapkan, sehingga kaleng-kaleng bekas cepat hancur.

5. Galvanisasi (pelapisan dengan Zink). Pipa besi, tiang telepon dan berbagai barang lain
dilapisi dengan zink. Berbeda dengan timah, zink dapat melindungi besi dari korosi
sekalipun lapisannya tidak utuh. Hal ini terjadi karena suatu mekanisme yang disebut
perlindungan katode. Oleh karena potensial reduksi besi lebih positif daripada zink, maka
besi yang kontak dengan zink akan membentuk sel elektrokimia dengan besi sebagai
katode. Dengan demikian besi terlindungi dan zink yang mengalami oksidasi (berkarat).
Badan mobil-mobil baru pada umumnya telah digalvanisasi, sehingga tahan karat.

6. Cromium Plating (pelapisan dengan kromium). Besi atau baja juga dapat dilapisi dengan
kromium untuk memberi lapisan pelindung yang mengkilap, misalnya untuk bumper
mobil. Cromium plating juga dilakukan dengan elektrolisis. Sama seperti zink, kromium
dapat memberi perlindungan sekalipun lapisan kromium itu ada yang rusak.

7. Sacrificial Protection (pengorbanan anode). Magnesium adalah logam yang jauh lebih
aktif (berarti lebih mudah berkarat) daripada besi. Jika logam magnesium dikontakkan
dengan besi, maka magnesium itu akan berkarat tetapi besi tidak. Cara ini digunakan
untuk melindungi pipa baja yang ditanam dalam tanah atau badan kapal laut. Secara
periodik, batang magnesium harus diganti.
LOGAM NON BESI

Logam non ferro atau logam bukan besi adalah logam yang tidak mengandung unsur besi (Fe).
Logam non ferro murni kebanyakan tidak digunakan begitu saja tanpa dipadukan dengan logam
lain, karena biasanya sifat-sifatnya belum memenuhi syarat yang diinginkan. Kecuali logam non
ferro murni, platina, emas dan perak tidak dipadukan karena sudah memiliki sifat yang baik,
misalnya ketahanan kimia dan daya hantar listrik yang baik serta cukup kuat, sehingga dapat
digunakan dalam keadaan murni. Tetapi karena harganya mahal, ketiga jenis logam ini hanya
digunakan untuk keperluan khusus. Misalnya dalam teknik proses dan laboratorium di samping
keperluan tertentu seperti perhiasan dan sejenisnya. Logam non fero juga digunakan untuk
campuran besi atau baja dengan tujuan memperbaiki sifat-sifat bajja. Dari jenis logam non ferro
berat yang sering digunakan uintuk paduan baja antara lain, nekel, kromium, molebdenum,
wllfram dan sebagainya. Sedangkan dari logam non ferro ringan antara lain: magnesium,
titanium, kalsium dan sebagainya.

Jenis, Sifat dan Kegunaan Logam Non Ferro

Logam non ferro dapat digolongkan ke dalam logam non ferro berat dan logam non ferro ringan.
Sifat mekanik logam non ferro pada umumnya kurang baik, akan tetapi dapat diperbaiki dengan
memadukannya. Kebanyakan dari logam non ferro adalah tahan korosi karena adanya lapisan
oksida yang kuat. Sedangkan beberapa logam non ferro mempunyai daya penghantar listrik dan
daya penghantar panas yang baik.
(a). Logam berat dan logam ringan
Logam dapat diklasifikasikan sebagai logam berat dan logam ringan. Logam berat dengan berat
jenis lebih dari 5 kg/dm3. Sedangkan logam ringan dengan berat jenis kurang dari 5 kg/dm 3.
Logam berat dan logam ringan menurut keberadaannya terdapat dalam dua bentuk yaitu logam
murni dan logam paduan.
Logam murni yaitu logam dengan sifat-sifat :
1). Kadar kemurnian 99,9 %.
2). Kekuatan tarik rendah
3). Titik lebur tinggi
4). Daya hantar listrik baik
5). Daya tahan terhadap karat baik.
Logam paduan yaitu logam campuran dari dua macam logam atau lebih yang dicampur satu
sama lain dalam keadaan cair, sehingga mempunyai sifat-sifat :
1). Kekerasan dapat ditingkatkan dari kekerasan logam asalnya.
2). Kekuatan tarik dapat diperbesar
3). Daya pemuaian dapat dikurangkan
4). Titik lebur dapat diturunkan atau dinaikkan dibanding logam-logam asalnya.
Macam-macam logam paduan yaitu;
1). Paduan tuang
2). Paduan tempa Dalam logam paduan dikenal perbedaan antara paduan logam berat dan paduan
logam ringan.
Diantara paduan logam berat yang kita kenal antara lain sebagai berikut.
a). Kuningan atau loyang yaitu paduan antara tembaga dengan seng dan sedikit tambahan timbal.
b). Perunggu yaitu campuran antara tembaga, timah, sedikit seng dan timbal.
c). Paduan nikel untuk logam-logam tahan karat, misalnya monel, metal dan sebagainya.
d). Paduan seng untuk alat-alat ukur dan bagian-bagian mesin.
Logam-logam untuk paduan berat lainnya dan kegunaan dapat dilihat dalam tabel berikut.
Tabel 1. Macam-macam Paduan dan kegunaannya. 

No Nama paduan Kegunaan


1. Wolfram/tungsten (W) Untuk paduan baja, kawat pijar, dan bahan
campuran elektoda las TIG/WIG.

2. Molibdenum (Mo) Paduan baja, pipa-pipa, dan alat rontgen.

3. Tantalum (Ta) Untuk alat-alat kedokteran dan paduan lainnya.


4. Kromium (Cr) Paduan baja tahan karat, pelapis logam dan

pelindung tahan karat.

5. Mangan (Mn) Paduan baja.

6. Vanadium (V) paduan baja tahan karat.

7. Kobalt (Co) Paduan baja perkakas potong.

8. Kadmium (Cd) Paduan logam-logam bantalan, pelapis baja

tahan karat, tahan uap racun dan sebagainya.

9. Bismut (Bi) Paduan bahan yang digunakan dalam sekering-


Sekering.

Sedangkan untuk paduan logam ringan kita kenal antara lain sebagai berikut.
1).Aluminium dan paduannya yang banyak digunakan untuk paduan logam ringan, misalnya
duralumin yang biasa digunakan untuk badan pesawat terbang, kendaraan bermotor, kapal pesiar,
alat-alat rumah tangga dan sebagainya.
2).Paduan magnesium digunakan hanya bila dalam konstruksi mesin yang factor berat menjadi
pertimbangan utama. Sebab magnesium mempunyai daya gabung yang tinggi terhadap oksigen
dan mudah terbakar.
3).Paduan titanium banyak digunakan untuk paduan aluminium sebagai logam ringan yang banyak
dipakai pada konstruksi pesawat terbang.
(b). Logam mulia
Logam mulia adalah logam yang dalam keadaan tunggal sudah dapat dipakai sebagai bahan
teknik, artinya dalam keadaan murni tanpa dicampur dengan bahan logam lain sudah dapat
diproses menjadi barang jadi atau setengah jadi, dengan sifat-sifat yang baik sesuai dengan yang
diinginkan. Pada umumnya bahan logam belum memiliki sifat-sifat yang baik apabila tidak
dicampur dengan bahan lain nya dan tidak memenuhi syarat sebagai bahan teknik, kecuali logam
mulia tersebut. Diantara logam mulia yang kita kenal adalah emas, perak dan platina.
(c). Logam radioaktif
Logam radioaktif adalah bahan yang menunjukkan gejala radioaktif karena radionuklida.
Radioaktif adalah radiasi elektromagnetik dan penyebaran partikel pada saat terjadi perubahan
spontan suatu inti atom atau disebabkan pembelahan inti secara spontan. Diantara logam
radioaktif yang kita kenal adalah uranium, radium dan plutonium.

Anda mungkin juga menyukai