Dialog RolePlay
Dialog RolePlay
Suatu hari seorang pasien dengan diagnosis hypertensi berat di sebuah ruangan di salah
satu rumah sakit ternama di Mataram tiba-tiba saja mengalami komplikasi. Pasien tersebut
mengalami pecah pembuluh darah sehingga menyebabkan stroke parsial yang menyebabkan
tubuh bagian kanannya tidak dapat digerakkan.
Ruang Melati.
Saat ruangan sedang tenang, tiba-tiba saja seorang keluarga pasien dating dengan nada sedikit
berteriak.
Wulan :“Rimaaa!”teriaknya
Rima : “Dokter!!” Teriak rima sambil terus menekan bell di atas tempat tidur pasien
Dengan segera seorang dokter pun dating dan diikuti seorang perawat. Kemudian dokter
mengecek keadaan pasien
Dokter : “ada apa mbak?” tanya dokter sambil Mengecek satu persatu keadaan fisik
pasien)
Rima : “tadi ibu saya merintih kesakitan, dan tidak sadar kandiri, dok”
Beberapa saat kemudian setelah dokter mengecek keadaan pasien, dokter pun
menyimpulkan hasil pemeriksaannya.
Dokter : “Ibu anda mengalami suatu komplikasi yang menyebabkan keadaannya menjadi
Dokter : “ iya, tapi ini hanya akan terjadi pada sebagian tubuh pasien saja. Sus, tolong
cek terus perkembangan tekanan darah pasien “
Beberapa jam kemudian pasien tersadar, namun dengan keadaan setangah tubuhnya yang
tidak dapat bekerja dengan normal, seperti bagian tangan kanan pasien yang tidak dapat
diluruskan dan ekspresi wajah yang menetap.
Perawat nana : “ selamat siang, maaf menggangu. Bagaimana keadaan ibu?apakan sudah
merasa baikkan?”
Perawat nana : “ maaf bu, sekarang saya akan mengukur tekanan darah ibu, untuk mengetahui
Setelah selesai melakukan tindakan, perawat sedikit berbincang dengan keluarga pasien
untuk memberikan pendidikan kesehatan tentang hypertensi dan stroke yang dialami oleh pasien
Perawat nana : “ mbak untuk saat ini tolong jaga ketenangan pasien, jangan biarkan pasien
terkejut atau stress, karena dapat menyababkan keadaan pasien
memburuk.
Rima : “ lalu, apa yang menyebabkan ibu saya menjadi tiba-tiba seperti ini sus?”
Perawat nana : “ keadaan ini memang sering terjadi pada pasien seperti ini, karena saat
seseorang mengalami hypertensi khususnya hypertensi berat, sangat
beresiko akan menjadi pecahnya pembuluh darah atau stroke yang di
akibatkan naiknya tekanan darah secara tiba-tiba “
Perawat fitri : “ selamat siang, apa benar ini dengan ibu Lina?
Perawat fitri : “bagaimana keadaan ibu siang ini? Apakah ada keluhan?”
Perawat fitri : “baik kalau begitu ibu, tujuan saya kesini adalah untuk memeriksa tekanan darah
ibu. Apakah sudah mengalami penurunan dari sebelumnya atau tidak. Apakah
ibu bersedia?
Setelah beberapa menit perawat melakukan pemeriksaan. Rima (putrid dari ibu Lina) bertanya
kepadaperawat yang memeriksa
Rima : “maaf sus, apakah stroke yang di alami oleh Ibu saya bias dikembalikan menjadi
normal ?”
Perawatfitri : “itu bias saja mbak,asal Ibu anda mampu mengikuti terapi yang diberikan
dengan baik.”
Rima : “ kalau terapi itu dapat mengobati tangan ibu saya, saya akan meminta Ibu saya
untuk menjalaninya dan kalau boleh saya tahu kapan, dan dimana Ibu saya bias
Perawat Nana :Dok, tadi kami menemui pasien yang mengalami stroke.
Perawat Fitri : ”iya dok, kami sudah memberikan terapi obat sesuai intruksi yang telah dokter
berikan. Tapi keluarga pasien meminta untuk diberikan terapi agar
anggota gerak pasien dapat kembali normal.”
Dokter : “ Oya, kebetulan besok saya tidak ada jadwal, tolong anda ajak pasien
keruangan praktek saya ya, sus.”
Keesokan harinya,
Perawat Nana : “ ini dok, pasien dan keluarganya yang tempo hari kami konsultasikan kepada
dokter, yang menderita penyakit stroke. “
Dokter : “Oh, iya terima kasih sus. Tolong pindahkan pasien ini ke atas tempat tidur”
Perawat Fitri : “Baik dok” ( sambil memindahkan pasien dari kursi ke tempat tidur)
The end