KIMIA DASAR
PENGENALAN ALAT DAN BUDAYA K3
Pas foto 3 x 4
Kesehatan kerja adalah ilmu kesehatan beserta prakteknya yang bertujuan agar pekerja
laboratorium memperoleh derajat kesehatan yang maksikmal, baik fisik, atau mental
maupun sosial dengan usaha-usaha preventif dan kuratif terhadap penyakit/gangguan
kesehatan yang diakibatkan faktor-faktor pekerjaan dan lingkungan kerja. (Santoso,
2012).
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) adalah sebuah usaha dan upaya untuk
menciptakan kondisi kerja yang aman, terhindar dari gangguan fisik dan
mental dengan cara menggunakan alat perlindungan diri (APD) bagi praktikan,
pekerja laboratorium, masyarakat yang terlibat dan lingkungan sekitar tempat kerja
tersebut.
(Mathis dan Jackson, 2006).
1.2 Lengkapi tabel di bawah ini dengan nama simbol dan penjelasan simbol sesuai dengan
gambar simbol
No. Simbol Nama Simbol Penjelasan
1. Corrosive Bahan yang bersifat korosif,
dapat merusak jaringan hidup,
dapat menyebabkan iritasi pada
kulit, gatal-gatal dan dapat
membuat kulit mengelupas.
Contoh Bahan: Asam Klorida
dan Natrium Hidroksida. Cara
menghindarinya: Hindari kontak
langsung dengan kulit dan
hindari dari benda-benda yang
bersifat logam.
(Karimi Zeverdegani S,
Barakat S, Yazdi, M. 2016).
2. Toxic Bahan yang bersifat beracun,
dapat menyebabkan sakit serius
bahkan kematian bila tertelan
atau terhirup. Contoh bahan:
Metanol dan Benzena. Cara
menghindarinya: Jangan ditelan
dan jangan dihirup, hindari
kontak langsung dengan kulit.
(Karimi Zeverdegani S,
Barakat S, Yazdi, M. 2016).
3. Explosive Bahan yang bersifat beracun,
dapat menyebabkan sakit serius
bahkan kematian bila tertelan
atau terhirup. Contoh bahan:
Metanol dan Benzena. Cara
menghindarinya: Jangan ditelan
dan jangan dihirup, hindari
kontak langsung dengan kulit.
(Karimi Zeverdegani S,
Barakat S, Yazdi, M. 2016).
4. Flammable Bahan kimia yang mempunyai
titik nyala rendah, mudah
terbakar dengan api bunsen,
permukaan metal panas atau
loncatan bunga api. Contoh
bahan: Minyak terpentin. Cara
menghindarinya: Jauhkan dari
benda-benda yang berpotensi
mengeluarkan api.
(Karimi Zeverdegani S,
Barakat S, Yazdi, M. 2016).
Amonium nitrat
Amonium nitrat (N2H4O3) merupakan zat yang tersusun dari reaksi kimia
antara zat amonia dan asam nitrat. Amonium nitrat umumnya digunakan
sebagai bahan dasar pembuatan pupuk dan obat-obatan tertentu. Amonium
nitrat adalah zat kimia yang berbentuk seperti butiran pasir, tidak berbau,
dan berwarna abu-abu. Bahaya yang ditimbulkan antara lain: Iritasi mata,
Iritasi kulit, Gangguan pernapasan, dan Kelainan darah. Langkah pencegahan yang
perlu dilakukan adalah Memakai alat pelindung diri. Diantaranya, Sarung
tangan, Pakaian pelindung berbahan lateks atau silicon, Sepatu bot,
Masker dan pelindung wajah (face shield), Kacamata pelindung (googles).
(Richard, A.M., Diaz, J.H., & Kaye, A.D.,2014)
Etanol
Etanol, disebut juga etil alkohol, alkohol murni, alkohol absolut,
atau alkohol saja, adalah sejenis cairan yang mudah menguap, mudah
terbakar, tak berwarna, dan merupakan alkohol yang paling sering digunakan
dalam kehidupan sehari-hari. Etanol termasuk ke dalam alkohol rantai
tunggal, dengan rumus kimia C2H5OH dan rumus empiris C2H6O. Ia
merupakan isomer konstitusional dari dimetil eter. Etanol digunakan sebagai
salah satu komponen bahan pembersih. Selain itu Etanol juga digunakan
secara luas sebagai pelarut di industri dan penelitian. Bahaya yang
ditimbulkan etanol antara lain: iritasi pada mata, korban mengalami
gangguan emosional, kejang-kejang, depresi sistem pernafasan, hingga
mengalami koma. Pertolongan pertama yang dapat dilakukan sebagai berikut:
Segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat, jika kontak
dengan kulit gunakanlah sabun atau detergen ringan dan air dengan jumlah
besar, dan jika kontak dengan mata maka Segera cuci mata dengan air yang
banyak atau dengan larutan garam normal (NaCl 0,9%) selama 15-20 menit.
(Krisnha,2016)
Iodin
iodine merupakan antiseptik yang bekerja dengan cara merusak sel kuman
dan membuat kuman menjadi tidak aktif. Bentuk iodin berupa Cairan, obat
kumur, tetes mata, vaginal douche/cairan pembersih vagina, spray. Bahaya
pada iodin berupa Ruam pada kulit,Rasa terbakar, tertusuk, atau iritasi di
kulit,dan Kulit terasa panas. Penanganan pertama yang dapat dilakukan
kunjungin rumah sakit terdekat atau fasilitas Kesehatan terdekat. (Eggers,
M.,2019)
HCl
Kertas saring adalah sebuah lembaran kertas yang digunakan untuk keperluan filtrasi
atau menyaring zat cair. fungsi kertas saring adalah untuk memisahkan fasa padat dan
cair yang tidak homogen. Dengan fungsi tersebut sangat banyak proses kimia yang
dapat dilakukan dengan kertas saring.
(Wardiyah,2016)
Labu erlenmeyer yaitu labu gelas atau tepat penampungan larutan. Erlenmeyer ada
yang berskala dan ada yang tidak berskala, serta ada yang tertutup dan ada yang tidak
tertutup. Dalam volumetri labu erlenmeyer
dipakai untuk menitrasi larutan yng akan
ditetapkan normalitasnya. (Wardiyah,2016)
2.3 Jelaskan fungsi dari pipet tetes dan berikan gambarnya
Pipet tetes adalah alat pipet gelas yang dilengkapi dengan penyedot dari karet untuk
memindahkan larutan yang volumenya tidak perlu di perhatikan. (Wardiyah,2016)
Pipet ukur merupakan pipet yang kurang tepat di bandingkan dengan pipet seukuran
dengan tingkat kesalahan 1%. (Wardiyah,2016)
2.5 Jelaskan fungsi dari hot plate stirrer dan berikan gambarnya
Hot Plate Magnetic Stirrer adalah peralatan laboratorium yang digunakan untuk
memanaskan dan mengaduk larutan satu dengan larutan lain yang bertujuan untuk
membuat suatu larutan homogen dengan bantuan pengaduk batang magnet (stir bar).
(Wardiyah,2016)
corong digunakan untuk memindahkan larutan dari satu tepat ke tempat lain atau bisa
juga digunakan untuk proses penyaringan dengan terlebih dahulu melapisi bagian
atasnya dengan kertas saring. (Wardiyah,2016)
Gelas beaker adalah bejana dari gelas berbentuk silinder bercucut, berguna untuk
menampung larutan atau zat. Beker glas ada yang berskala dan ada yang tidak.
(Wardiyah,2016)
2.8 Jelaskan fungsi dari timbangan analitik dan berikan gambarnya
fungsi timbangan analitik adalah mengukur berat suatu zat atau bahan kimia dalam
jumlah sangat kecil. Tidak hanya mampu menimbang hingga ukuran miligram,
keakuratan yang tinggi hingga 4 angka di belakang koma juga menjadi keunggulan
dari alat laboratorium. (Wardiyah,2016)
Gelas arloji adalah cawan gelas berbentuk irisan bola digunakan untuk penguapan
atau pengeringan zat-zat yang terlarut. Alat-alat gelas yang dipakai dalam analisis
kimia harus di buat dari bahan gelas yang tahan panas dan korosi.
Tabung reaksi adalah tabung yang dipakai untuk mereaksikan zat. (Wardiyah,2016)
2.11 Jelaskan fungsi dari rak tabung reaksi dan berikan gambarnya
Rak tabung reaksi merupakan salah satu dari alat-alat laboratorium yang berupa non
gelas terbuat dari kayu yang berbentuk seperti rak kecil, rak ini digunakan untuk
menata atau menyimpang beberapa dari tabung reaksi. (Wardiyah,2016)
Labu ukur adalah labu gelas yang mempunyai volume tertentu serta mempunyai leher
dan mulut yang sangat kecil dibandingkan dengan labunya. Alat ini digunakan untuk
menampung larutan atau zat cair dengan volume yang tepat. Biasanya digunakan
untuk membuat larutan standar dengan tepat dan teliti. (Wardiyah,2016)
2.13 Jelaskan fungsi dari botol leher angsa dan berikan gambarnya
Untuk menyimpan gas hasil fermentasi agar tidak terkontaminasi udara luar.
(Wardiyah,2016)
Spektrofotometer adalah alat untuk mengukur transmitan atau absorban suatu sampel
sebagai fungsi panjang gelombang. (Wardiyah,2016)
Kuvet adalah tabung gelas berbentuk silinder atau kubus panjang digunakan untuk
menampung larutan yang akan diukur secara spektrofotometri. (Wardiyah,2016)
2.16 Jelaskan fungsi dari gelas ukur dan berikan gambarnya
Gelas ukur adalah silinder gelas berskala untuk mengukur volume larutan atau zat cair
dengan tepat. Standar deviasinya kira-kira 1% dari volume yang sebenarnya. Gelas
ukur bermulut lebar dan bercucuk, lebar mulut sama dengan lebar alasnya.
(Wardiyah,2016)
Fungsi ph Meter yang utama adalah untuk mengukur kadar ph atau keasaman dari
suatu benda (umunya cairan atau tanah). Perangkat ini pada umumnya tersusun atas
mesin pengukur yang menampilkan kadar ph dan sebuah elektroda pengukur
(probe). (Wardiyah,2016)
Pipet filler digunakan untuk memindahkan sejumlah volume larutan, yang biasanya
disebut dengan aliquot. Filler merupakan alat untuk menyedot larutan yang dapat
dipasang pada pangkal pipet ukur. Karet sebagai bahan filler merupakan karet yang
resisten bahan kimia. (Wardiyah,2016)
Piknometer merupakan alat yang digunakan untuk mengukur nilai massa jenis atau
densitas fluida. (Wardiyah,2016)
2.21 Jelaskan fungsi dari cawan petri dan berikan gambarnya
Cawan petri berbentuk seperti gelas kimia yang berdinding sangat rendah. Terbuat dari
kaca borosilikat tahan panas. Berfungsi sebagai wadah menimbang dan menyimpan bahan
kimia, mikrobiologi. (Wardiyah,2016)
Keselamatan dan kesehatan kerja adalah suatu ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam
usaha mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Dalam
keselamatan dan Kesehatan kerja dibagi masing-masing pengertiannya. Yaitu,
Keselamatan Kerja adalah keselamatan yang bertalian dengan mesin, pesawat, alat kerja,
bahan, dan proses pengolahannya, landasan tempat kerja dan lingkungannya serta cara-
cara melakukan pekerjaan sedangkan Kesehatan adalah pertimbangan utama karena
kesehatan yang baik akan menghasilkan kinerja yang optimal. Dalam implementasinya
keselamatan dan Kesehatan kerja dapat dilakukan salah satunya di laboratorium kimia.
Laboratorium termasuk tempat kerja yang berpotensi menyebabkan kecelakaan seperti
kebakaran, ledakan, keracunan dan iritasi karena di dalam laboratorium berisi berbagai
alat dan bahan kimia yang sangat potensial menimbulkan bahaya. (Syakbania, D., &
Wahyuningsih,2017) Oleh karena itu, sangat penting untuk menerapkan K3 di
laboratorium baik dari sistem manajemen maupun dari fasilitas keselamatannya. Untuk
mencegah terjadinya kecelekaan di laboratorium, hal yang harus dilakukan pada saat
bekerja di laboratorium antara lain :
1. Tahap persiapan
a. Mengetahui secara pasti cara kerja pelaksaan praktikum serta hal yang
harus dihindari Selama praktikum, dengan membaca petunjuk praktikum.
b. Mengetahui sifat bahan yang akan digunakan sehingga dapat terhindar dari
kecelakaan kerja selama di laboratorium.
c. Mengetahui alat yang akan digunakan serta fungsi dan cara
penggunaannya
d. Mempersiapkan Alat Pelindung Diri seperti jas lab,kacamata google,
sarung tangan, sepatu, dan masker.
2. Tahap pelaksanaan
a. Mengenakan Alat Pelindung Diri
b. Mengambil dan memeriksa bahan yang akan digunakan
c. Menggunakan bahan kimia sesuai kebutuhan
d. Menggunakan peralatan percobaan dengan benar
e. Bekerja dengan tertib, tenang, dan hati-hati, serta mencatat data yang
diamati
Eggers, M. (2019). Infectious Disease Management and Control with Povidone Iodine. Infectious
Diseases and Therapy, 8 (4), pp. 581-593.
Hassandarvish, et al. (2020). Povidone Iodine Gargle and Mouthwash. Nature Public Health
Emergency Collection, 228 (12), pp. 900.
Irmayana, Teti.2017. Keutamaan Cuka Dalam Hadis Nabi ( I’jaz Ilmi Dalam Ilmu Kesehatan).
Skripsi.Riau:Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau
Lu, J.X., Foster, K., & Murray, J. NCBI Bookshelf (2020). Biochemistry, Dissolution and
Solubility.
Chan, et al. (2015). Industrial Accidents in China: Risk Reduction and Response. Lancet,
386(10002), pp. 1421–1422.
Nurmatyas, F., & Tugiman. (2020). Evaluasi Penerapan Kesehatan Dan Keselamatan Kerja (K3)
Berdasarkan Sistem Manajement K3 Di Laboratorium Pt. Pebana Adi Sarana Kabupaten Rejang
Lebong. STATIKA: Jurnal Teknik Sipil, 6(2), 56–69.
Putu Subamia, D., .SriWahyuni, dan Ni Nyoman, W. 2019. Analisis Resiko Bahan Kimia
Berbahaya di Laboratorium Kimia Organik. Wahana Matematika dan Sains : Jurnal
Matematika,Sains, dan Pembelajarannya.13(1): 49-70
Richard, A.M., Diaz, J.H., & Kaye, A.D. (2014). Reexamining the Risks of Drinking-Water
Nitrates on Public Health. The Ochsner Journal, 14(3), pp. 392–398.
Saputra, Dede Pratama.2015. Hidrolisis Kulit Pisang Kepok (Musa Paradisiaca L.) Menjadi Sirup Glukosa
Dengan Katalis Asam Klorida. Thesis. Palembang: Politeknik Negeri Sriwijaya
Syakbania, D., & Wahyuningsih, A. (2017). Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja di
Laboratorium Kimia. HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development), 1(2), 49-57