PROTEKSI STL
S1 PENDIDIKAN TEKNIK
ELEKTRO
Skor Nilai:
1. Jika sistem tenaga listrik sudah terpasang dan berfungsi dengan baik.
Apakah masih diperlukan proteksi pada sistem tenaga listrik tersebut.
Jelaskan!!
2. Salah satu komponen penting pada sistem jaringan tenaga listrik adalah
proteksi. Sistem jaringan tenaga listrik akan baik jika proteksi yang
digunakan memenuhi beberapa syarat. Jelaskan pengertian sistem
proteksi dan 4 syarat untuk proteksi sistem jaringan tenaga listrik tersebut.
b. Relai Jarak
c. Relai Diferensial
Keterangan:
1. Tuliskan nama dan No induk mahasiswa pada jilid lembar jawaban.
2. Susunan lembar jawaban adalah cover/jilid, jawaban perpertanyaan.
Jumlah halaman semaksimal mungkin sesuai dengan tuntutan
pertanyaan. (jika di tulis tangan tulisan harus rapih dan terbaca)
3. Jawaban diketik rapih dalam kertas A4, Ukuran: Margin atas 3cm, kiri
3cm, kanan 2,5 dan bawah 2,5 cm,
4. Jenis hurup Arial 12, Spasi pengetikan Multiple at: 1,25 pt
5. Softfile jawaban di kirim ke Link tugas:
https://forms.gle/B36qBoBAorMvuZ4W6
paling lambat tanggal 11 Oktober 2021, Pukul 14.00 WIB, dengan nama
file: MID_Proteksi_A_Nama Mahasiswa
6. Jawaban yang terlambat sesuai keterangan pada butir 5 dianggap tidak
menyerahkan jawaban.
7. Jawaban yang Copy Paste/duplikasi dengan sesama mahasiswa akan
dinyatakan gugur dan tidak dinilai.
1. Sensitif
Suatu relay proteksi bertugas mengamankan suatu alat atau
suatu bagian tertentu dari suatu sisitem tenaga listrik, alat atau
bagian sisitem yang termasuk dalam jangkauan
pengamanannya. Relay proteksi mendeteksi adanya gangguan
yang terjadi di daerah pengamanannya dan harus cukup sensitif
untuk mendeteksi gangguan tersebut dengan rangsangan
minimum dan bila perlu hanya mentripkan pemutus tenaga
(PMT) untuk memisahkan bagian sistem yang terganggu,
sedangkan bagian sistem yang sehat dalam hal ini tidak boleh
terbuka.
Relay dikatakan sensitif apabila dapat bekerja dengan
masukan dari besaran yang dideteksi kecil. Jadi relay dapat
bekerja pada awal kejadian. Hal ini memberikan keuntungan
dimana kerusakan peralatan yang diamankan akibat gangguan
menjadi kecil.
Namun demikian relai harus stabil artinya, relai harus dapat
memberikan antara arus gangguan atau arus beban maksimum.
2. Selektif.
Selektivitas dari relay proteksi adalah suatu kualitas
kecermatan pemilihan dalam mengadakan pengamanan.
Bagian yang terbuka dari suatu sistem oleh karena terjadinya
gangguan harus sekecil mungkin, sehingga daerah yang
terputus menjadi lebih kecil. Relay proteksi hanya akan bekerja
selama kondisi tidak normal atau gangguan yang terjadi
didaerah pengamanannya dan tidak akan bekerja pada kondisi
normal atau pada keadaan gangguan yang terjadi diluar daerah
pengamanannya.
3. Cepat.
Makin cepat relay proteksi bekerja, tidak hanya dapat
memperkecil kemungkinan akibat gangguan, tetapi dapat
memperkecil kemungkinan meluasnya akibat yang ditimbulkan
oleh gangguan.
4. Handal.
Dalam keadaan normal atau sistem yang tidak pernah
terganggu relay proteksi tidak bekerja selama berbulan-bulan
mungkin bertahun-tahun, tetapi relay proteksi bila diperlukan
harus dan pasti dapat bekerja, sebab apabila relay gagal
bekerja dapat mengakibatkan kerusakan yang lebih parah pada
peralatan yang diamankan atau mengakibatkan bekerjanya
relay lain sehingga daerah itu mengalami pemadaman yang
lebih luas. Untuk tetap menjaga keandalannya, maka relay
proteksi harus dilakukan pengujian secara periodik.
5. Ekonomis.
Dalam menentukan relai pengaman yang akan digunakan
harus ditinjau tehno ekonomisnya. Misalkan untuk sistem
distribusi tegangan menengah yang radial tidak diperlukan relai
rumit dan sangat cepat bekerjanya, atau misalnya trafo
distribusi yang hanya 1000 kVA menggunakan relai diferensial.
Dengan biaya yang sekecilnya-kecilnya diharapkan relay
proteksi mempunyai kemampuan pengamanan yang sebesar-
besarnya.
6. Sederhana.
Perangkat relay proteksi diisyaratkan mempunyai bentuk
yang sederhana dan fleksibel. Misalkan pengaman untuk sistem
tegangan ekstra tinggi tidak boleh hanya dengan pengaman
yang sederhana, misalnya hanya dengan relai arus lebih saja,
tetapi harus menggunakan relai jarak dengan intertriping dan
ganda.
Prinsip Kerjanya
Elektro mekanis
Statis Karakteristik
Waktu Kerjanya:
b. Relai Jarak
Dalam rele jarak terdapat keseimbangan antara tegangan
dan arus dan pembandingnya dinyatakan dalam impedansi yang
merupakan ukuran listrik untuk jarak suatu saluran transmisi.
Prinsip kerjanya adalah membandingkan arus dan tegangan
ditempat yang sama.
c. Rele Diferensial
“Rele diferensial adalah suatu rele yang bekerja bila ada
pembeda vektor dari dua besaran listrik atau lebih yang melebihi
besaran yang telah ditentukan.
Rele differensial juga berfungsi untuk mengamankan
transformator terhadap gangguan hubung singkat yang terjadi di
dalam daerah pengaman transformator. Rele ini merupakan
pengaman utama (main protection) yang sangat selektif dan cepat,
sehingga tidak perlu dikoordinir dengan rele lain dan tidak
memerlukan time delay. Sifat pengaman dengan rele diferensial :
1. Sangat efektif dan cepat, tidak perlu koordinasi dengan
rele lain
2. Sebagai pengaman utama
3. Tidak dapat digunakan sebagai pengaman cadangan
untuk seksi/daerah berikutnya
4. Daerah pengamannya dibatasi oleh pasangan trafo arus
dimana rele diferensial dipasang
Persyaratan pada pengaman diferensial:
1. CT1 dan CT2 harus mempunyai perbandingan
transformasi yang sama atau mempunyai ransformasi
sedemikian sehingga sekundernya sama.
2. Karakteristik CT1 dan CT2 sama.
3. Rangkaian CT ke rel harus benar.