Anda di halaman 1dari 4

Nama : MUKHAMMAD FARIZ

NIM : 200231100254
Kelas : EP / D
Resume Webinar dengan Topik :
“PELATIHAN ALAT ANALISIS DALAM METODE RISET ISLAM”

Moderator : Dr. Zakik, SE. M. Si


Pemateri : Dr. Kumara Adji Kusuma. S Fil.l, CIFP

Ekonomi Islam lahir dari kegagalan mazhab sebelumnya seperti ekonomi pasar,
sosialis, maupun atau yang sekarang lebih dikenal dengan konvensional. Dalam konteks
penerapan hingga prinsip ekonomi Islam sangat berbeda dengan ekonomi konvensional.
Meski pada metode ilmiah keduanya memiliki beberapa kali indikator yang hampir mirip.
Perbedaan antara ekonomi konvensional dan ekonomi islam:
 Ekonomi konvensional, sumber pengetahuan hanya dapat di indra (empiris),
dipahami(rasional), dan tidak mempercayai adanya tuhan.
 Ekonomi Islam, sumber pengetahuan menerima indra, rasional, dan mempercayai
adanya tuhan juga wahyu Allah.

Metodelogi Penelitian Ekonomi Islam


Ekonom islam (EI) Secara epistemologis berbeda dg Ekonomi Konvensional (EK).
Dimana Sumber Pengetahuan Ekonomi Konvensional adalah hal-hal yg hanya dapat di lihat
oleh indera (empiris) & dipahami (rasional) dan tidak percaya pada Tuhan Yang Maha Esa.
Sedangkan sumber pengetahuan Ekonomi Islam adalah menerima pengetahuan yang di
indera dan dipahami tetapi juga wahyu Tuhan dan lebih mengutamakan wahyu (Al Quran &
Hadist) dalam membimbing penjelajahan hakikat dan praktik ekonomi kehidupan manusia.
Metode Ilmiah Sebagai Metode Operasional Akademik
 Sebagai disiplin akademik, Ekonomi Islam dan Ekonomi Konvensional menerapkan
metode yang sama dalam mendapatkan data dan menarik kesimpulan
 Membedakan sains dengan jenis pengetahuan lain seperti seni dan filsafat
Sumber Pengetahuan
1) Indera → Mata, telinga, hidung, kulit, lidah

2) Akal → Kualitas, modalitas, logika (penalaran)

3) Intuisi → Pengetahuan tanpa penalaran

4) Wahyu → Informasi ilahi, kenabian, akhirat, hari pembalasan, dosa dan pahala
Perbandingan Paradigma Sains dan Islam

Tipologi Epistemologi Ekonomi Islam

a. Berbasis Syariah menekankan aspek sumber pengetahuan dari Al-qur’an dan sunnah.
Dalam hal ini, ekonomi Islam adalah pemahaman (fiqh) atas praktek ekonomi yang
didasarkan pada rujukan utama umat Islam. Secara umum bisa dikatakan bahwa ilmu usul
fiqh digunakan dalam dalam pembahasan ekonomi dan mencoba untuk menemukan cara
dan alat untuk menganalisis masalah ekonomi, penyebab, konsekuaensi, dan solusi. Objek
study ushul fiqh adalah tata cara ilahi atau bukti syariah yang mengacu pada Al Qur’an
dan sunnah dalam memecahkan kasus tidak eksplisit.

b. Patuh pada syariah ada kemungkinan beberapa persamaan antara teori konvensional,
namun hal ini tetap dapat diterima selama tidah bertetangan denganpandangan islam.

c. Pragmatisme Syariah memasukkan praktik dan kriteria dari kerangka positivis atau
empiris, bisa dibilang prangmitis menganut kebenaran tunggal dan plural

d. Kashf adalah ketersingkapan atas pengetahuan yang dimiliki Allah, lebih mengedepankan
aspek intuintif dengan dalil agama dan aspek rasional. Terkesan prespektif tasawuf dimana
konsumsi harus nol karena pemikiran disini semua adalah milik Allah jadi harus habis
disedahkan dan akan mendapat ganti dari Allah lagi
Macam/Jenis Riset Kualitatif
1) Narrative (Biography, Autobiography, History)

2) Phenomenology

3) Grounded Theory
4) Ethnography

5) Case Study

6) Inquiry Naturalistic

7) Classroom Action Research

Kerangka Berfikir Riset Kualitatif dan Riset Kuantitatif

Pengukuran kesejahteraan

 Ekonomi Konvensional, PDB sebagai mode pengukuran kesejahteraan dan PDB


dianggap ukuran dan target utama kebijakn ekonomi, namun ada beberapa krikik
terhadap hal ini;
1. The GDP paradox, selama ½ abat PDB tidak cukup menangkap kesejahteraan dan
kemajuan manusia, PDB mempertahankan posisi kuat sebagai faktor ekonomi
dominan yang dapat dianggap sebagai paradox
2. Stiglitz, Sen, Fitoussi Commision, PDB menciptakan representasi kehidupan
tradisional. Hal ini harus diperbaiki agar lebih bisa mewakilikeadaan individu
3. Maryland Genuin progress indicator, ada beberapa kelalaian dalam PDB;

 tidak memisahkan baik buruknya kegiatan ekonomi dan dampaknya

 Fokus keuntungan jangka pendek tanpa memperhitungkan dampak


jangka panjang nya

 Tidak membedakan barang mewah dan kebutuhan dasar

 Tidak membahas pemerataan dan distribusi pendapatan

 Ekonomi Islam, poin utama adalah mendapatkan dan membelanjakan rizki dengan cara
halal. Jika menggunakan PDB maka harus melakukan proses penyaringan halah sebagai
alat kepatuhan syariah. Jadi disini ekonomi islam menggunakan konsep zakat sebagai
pengukur kesejahteraan, karena dengan naiknya hasil zakat setiap tahunnya maka dapat
didefinisikan kesejahteraan masyarakat meningkat setian tahunnya.
Mengukur Kesejahteraan
Metode Pendapatan
Ekonomi Pengukuran
PDB
Konvension Kesejahteraan
al Negara
Metode Pengeluaran

Persamaan Umum
Metode
PDB = Konsumsi swasta ( C ) + Investasi bruto ( I ) + pengeluaran
Pengeluaran Pemerintah ( G ) + Ekspor Impor ( NX ) adalah pendektan
yang lebih umum

PDB = C + I + G + NX

PDB sebagai mode pengukuran kesejahteraan dominan di EK karena dikatakan sebagai


ukuran "standar hidup". PDB dianggap sebagai ukuran utama dan target utama kebijakan
ekonomi
pemerintah di semua tingkat
Pengukuran Kesejahteraan Islami

Ekono Pengetahuan ekonomi ilmiah yang dibimbing Tuhan yang telah


mi berkembang dari prinsip-prinsip teologis langsung ke kontruksi teoritis
Islam yang canggih

Salah satu poin pentingnya adalah mendapatkan dan


membelanjakan rizki dengan cara yang halal

Ekonomi Ekonomi Konvensional ( EK ) memadukan antara halal dan haram


Konvension dalam hal konsumsi swasta, investasi, pengeluaran pemerintah,
al ekspor dan impor

Jika konsep PDB digunakan untuk mengukur masyarakat muslim, itu


harus melalui proses penyaringan yang halal untuk disebut sebagai
alat kepatuhan syariah

Anda mungkin juga menyukai