Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH KIMIA

Struktur Atom, Ikatan Kimia, dan Sistem Periodik Unsur

Disusun untuk perbaikan nilai rapot


Mata Pelajaran: Kimia
Guru Mata Pelajaran: Tuti Setiawati, M.Pd

SMA NEGERI 1 PURWADADI


IRFA HAFSAH BALQISHI
XII MIPA 6

Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah – nya sehingga
saya dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Makalah Kimia Struktur Atom,
Ikatan Kimia dan Sistem Periodik Unsur”.
Penyusunan makalah ini guna memenuhi tugas untuk perbaikan nilai rapo semester 1 dan 2.
Saya berharap dapat menambah wawasan dan pengetahuan yang lebih dalam lagi, terutama
dalam pelajaran kimia. Saya menyadari adanya kekurangan ataupun kesalahan dalam
penyusunan makalah ini. Karena itu, saya mengharapkan kritikan dan saran dari pembaca
untuk memperbaiki kesalahan dan melengkapi kekurangan dalam penyusunan makalah ini.

Purwadadi, 15 November 2021

i
Daftar Isi
Kata Pengantar ........................................................................... i
Daftar Isi ...................................................................................... ii
BAB I Pendahuluan .................................................................... 1
A.Latar Belakang ........................................................................ 1
B. Rumusan Masalah .................................................................. 1
C.Tujuan Penulisan ..................................................................... 1
BAB II Pembahasan ...................................................................... 2
A. Pengertian Atom ........................................................................ 2
1. Teori Atom Dalton ....................................................................... 3
2. Teori Atom Thomson.................................................................... 4
3. Teori Atom Rutherfor ............................................................... .5
4. Teori Atom Bohr..............................................................................6
5. Teori Mekanika Kuantum................................................................7
Struktur Atom.........................................................................................8
A. Ikatan Kimia ..................................................................................8
B. Ikatan Ion dan Ikatan Kovalen ........................................................9
Ikatan Kovalen Biasa,
Rangkap¸Koordinat...............................................................................10
Kepolaran...............................................................................................11
Perbedaan Ikatan Ion dan Ikatan Kovalen .......................................11
Ikatan Logam.........................................................................................12
Sifat Periodik...................................................................................................12
Jari – Jari Atom dan Energi Ionisasi..............................................................13
Keelektronegatifan............................................................................................14
BAB III Penutup ....................................................................................................15
A. Kesimpulan ................................................................................................15
B. Saran ...........................................................................................................15
Daftar Pustaka .......................................................................................................16

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Ilmu kimia memegang peranan penting dalam kehidupan masyarakat karena manusia setiap
hari tidak lepas dari zat-zat kimia. Ilmu kimia termasuk dalam rumpun Ilmu Pengetahuan
Alam (IPA), yang mempelajari gejala khusus yang terjadi pada zat dan segala sesuatu yang
berhubungan dengan zat yaitu komposisi, struktur dan sifat, transformasi, dinamika dan
energetika zat. Ilmu kimia mempelajari tentang teori, aturan-aturan, fakta, deskripsi dan
peristilahan kimia.
Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi, manusia tidak terlepas dari
berbagai bentuk masalah dalam kehidupan ,olehnya para ilmuan selalu mengkaji persoalan
yang terjadi baik dalam lingkungan maupun alam secara keseluruhan. Dengan hal tersebut
sejarah perkembangan yang diangkat lewat latar belakang ini adalah sejarah perkembangan
system periodik unsur mulai dari pengelompokkan unsur – unsur yang sederhana hingga
pengelompokkan yang secara modern. Sistem priodik merupakan suatu cara untuk
mengelompokkan unsure-unsur berdasarkan sifatnya. Pengelompokkan unsur
mengalami  sejarah perkembangan, sifat logam, non logam, hukum-hukum, golongan, peride,
dan sifat-sifat unsur  dalam system periodik modern.

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dapat diidentifikasi masalah- masalah
sebagai berikut :
1. Bagaimanakah perkembangan sejarah teori atom?

2. Siapakah penemu-penemu atom ?


3. Bagaimana struktur atom?
4. Apa yang dimaksud dengan ikatan kimia ?

5. Apa yang dimaksud dengan ikatan ion ?


6. Bagaimana penggolongan periodic unsur

C. Rumusan Masalah

1. Agar kita bias mengetahui materi atom


2. Agar kita bia mengetahui materi ikatan kimia
3. Agar kita bias mengetahui dan mempelajari materi periodik unsur

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Atom
Atom adalah suatu satuan dasar materi, yang terdiri atas inti atom serta
awan elektron bermuatan negatif yang mengelilinginya. Inti atom terdiri atas proton yang
bermuatan positif, dan neutron yang bermuatan netral (kecuali pada inti atom Hidrogen-1,
yang tidak memiliki neutron). Elektron-elektron pada sebuah atom terikat pada inti atom
oleh gaya elektromagnetik. Sekumpulan atom demikian pula dapat berikatan satu sama
lainnya, dan membentuk sebuah molekul. Atom yang mengandung jumlah proton dan
elektron yang sama bersifat netral, sedangkan yang mengandung jumlah proton dan elektron
yang berbeda bersifat positif atau negatif dan disebut sebagai ion. Atom dikelompokkan
berdasarkan jumlah proton dan neutron yang terdapat pada inti atom tersebut. Jumlah proton
pada atom menentukan unsur kimia atom tersebut, dan
jumlah neutron menentukan isotop unsur tersebut.
Istilah atom berasal dari Bahasa Yunani (ἄτομος/átomos, α-τεμνω), yang berarti
tidak dapat dipotong ataupun sesuatu yang tidak dapat dibagi-bagi lagi. Konsep atom sebagai
komponen yang tak dapat dibagi-bagi lagi pertama kali diajukan oleh para
filsuf India dan Yunani. Pada abad ke-17 dan ke-18, para kimiawan meletakkan dasar-dasar
pemikiran ini dengan menunjukkan bahwa zat-zat tertentu tidak dapat dibagi-bagi lebih jauh
lagi menggunakan metode-metode kimia. Selama akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20,
para fisikawan berhasil menemukan struktur dan komponen-komponen subatom di dalam
atom, membuktikan bahwa 'atom' tidaklah tak dapat dibagi-bagi lagi. Prinsip-
prinsip mekanika kuantum yang digunakan para fisikawan kemudian berhasil memodelkan
atom.

2
1. Teori Atom Dalton

John Dalton adalah ilmuwan pertama yang mengembangkan teori atom pada tahun 1803.
Teori yang dikembangkan ini merupakan hasil eksperimen John Dalton dalam
mengembangkan pemikiran atom Democritus. John Dalton juga beranggapan bahwa atom itu
berbentuk seperti bola biliar.
John Dalton beranggapan bahwa atom adalah partikel terkecil yang sudah tidak bisa dibagi-
bagi lagi. Dengan kata lain, unsur-unsur yang bergabung dengan atom memiliki komposisi
yang tetap.
Secara garis besar, teori atom John Dalton, sebagai berikut:
a) Atom adalah bagian terkecil dari suatu materi yang sudah tidak bisa dibagi-bagi.
b) Partikel-partikel penyusun atom mempunyai zat yang sama.
c) Atom unsur tertentu tidak bisa berubah menjadi atom unsur lain.
d) Dua atom atau lebih dapat bersenyawa atau bereaksi membentuk molekul.
e) Dalam reaksi kimia, perbandingan antara atom-atom penyusunnya memiliki perbandingan
tertentu dan sederhana.

3
2. Teori Atom Thomson

Pada teori atom Thomson, atom digambarkan seperti roti kismis. Mengapa atom diibaratkan
seperti roti kismis? Karena Thomson beranggapan bahwa atom yang memiliki muatan positif
dikelilingi oleh elektron yang bermuatan negatif.
Penemuan partikel subatom yang bermuatan negatif yang dilakukan oleh Thomson dapat
mematahkan teori atom John Dalton terutama tentang atom yang tidak memiliki subatom.
Dengan kata lain, teori atom Thomson membuktikan bahwa atom masih memiliki sub-
partikel atau sub-atom.
Dalam mengembangkan teorinya, Thomson menyatakan bahwa secara keseluruhan atom itu
bersifat netral. Hal ini dikarenakan elektron dengan muatan negatif membutuhkan partikel
lain yang bermuatan positif yang berfungsi untuk menetralkan muatan negatif yang ada pada
atom.
Secara garis besar, teori atom yang diungkapkan oleh Joseph John Thomson dapat
disimpulkan menjadi beberapa hal, yaitu:
a) Atom bukanlah bagian terkecil dari suatu partikel.
b) Secara keseluruhan, atom mempunyai sifat yang netral.
c) Massa elektron lebih kecil daripada massa atom.
d) Atom yang bermuatan positif akan tersebar ke seluruh atom, lalu dinetralkan oleh elektron-
elektron.
e) Atom yang bermuatan netral memiliki muatan positif dan muatan negatif yang sama.
Dengan kata lain, tidak ada muatan positif atau muatan negatif yang berlebihan pada suatu
atom.
4

3.Teori Atom Rutherfor

Secara garis besar, teori atom Rutherford dapat dibagi menjadi beberapa poin, yaitu:
a) Atom tersusun dari inti atom (nukleus) dan elektron yang mengitarinya.
b) Muatan positif atau massa atom terpusat di dalam inti atom.
c) Atom bersifat netral. Hal ini dikarenakan jumlah muatan yang ada pada inti atom sama
dengan jumlah muatan elektron.
d) Penyebaran partikel alfa tidak dipengaruhi oleh awan elektron.
e) Sebagian besar volume atom adalah sebuah ruang kosong (bukan pejal) karena jari-jari inti
atom jauh lebih kecil dari jari-jari atom.
5

4. Teori Atom Bohr

Secara sederhana, model atom milik Niels Bohr hampir mirip dengan perputaran planet yang
mengitari tata surya. Oleh karena itu, teori ini juga dikenal dengan nama “model atom
miniatur tata surya Niels Bohr”.
Setelah melakukan penelitian atau percobaan, akhirnya Niels Bohr menemukan hasil bahwa
elektron-elektron mengitari inti atom yang terdiri dari proton dan neutron pada lintasan-
lintasan tertentu, biasaya disebut dengan kulit elektron atau tingkat energi.
Setelah elektron itu pindah dari kulit satu ke kulit lainnya, pasti akan disertai dengan
penyerapan sejumlah energi tertentu. Jika dijelaskan secara sederhana, terdapat perpindahan
ke kulit lebih luar dan perpindahan ke kulit lebih dalam.
Perpindahan ke kulit lebih luar, tingkat energi lebih tinggi disertai penyerapan energi.
Sedangkan, perpindahan ke kulit lebih dalam, tingkat energi lebih rendah disertai dengan
pelepasan energi.
6

Jika diambil secara garis besar, teori atom Niels Bohr terdapat beberapa poin-poin penting, di
antaranya:
a) Adanya lintasan stasioner yang memiliki energi tertentu. Lintasan stasioner adalah
lintasan-lintasan tertentu tanpa membebaskan energi yang diputari oleh inti atom.
b) Tidak ada energi dalam bentuk radiasi yang dipancarkan atau diserap ketika elektron
berada dalam lintasan stasioner.
c) Apabila elektron menyerap energi dari luar, maka elektron itu akan naik ke kulit yang lebih
tinggi, lalau akan kembali pada kulit yang semula dengan memancarkan energi radiasi.

d) Elektron dapat berpindah dari satu lintasan ke lintasan lainnya. Jika elektron berpindah
dari lintasan dengan energi rendah ke lintasan dengan energi tinggi. Saat terjadi perpindahan,
elektron akan menyerap energi dan jika sebaliknya elektron akan menyerap energi.
e) Salah satu kelemahan yang pada teori Niels Bohr adalah tidak dapat menjelaskan spektrum
atom yang lebih besar daripada hidrogen. Bukan hanya itu, teori atom Niels Bohr juga tidak
bisa menjelaskan efek Zeeman, yaitu spektrum atom yang lebih rumit jika atom diletakkan
pada medan magnet.

5. Teori Mekanika Kuantum


7

Secara ringkas, teori atom Erwin Schrodinger atau “model atom modern” memiliki beberapa
hal penting, yaitu
a) Atom mempunyai kulit yang di mana setiap kulitnya dan subkulit.
b) Lintasan elektron adalah sebuah ruang bukan berupa garis.
c) Gelombang adalah pergerakan elektron dalam lintasannya.
d) Kedudukan elektron tidak bisa ditentukan dengan pasti.
e) Kecepatan pancaran gelombang disebabkan oleh osilator-osilator yang menentukan
pancaran foton oleh sumbernya.
f) Atom-atom yang bergerak sebagai osilator akan menghasilkan gelombang elektromagnetik
yang dibarengi dengan frekuensi gelombang yang khusus bagi atom yang bersangkutan.

Struktur atom merupakan satuan dasar materi yang terdiri dari inti atom beserta awan
elektron bermuatan negatif yang mengelilinginya.
Atom yang berisi banyak proton dan elektron yang sama bersifat netral, sedangkan yang
berisi banyak proton dan elektron yang tidak sama bersifat positif atau negatif dan merupakan
ion.

Ikatan Kimia

A. Ikatan Kimia
 Ikatan kimia adalah ikatan antara atom-atom untuk membentuk senyawa, sehingga
mencapai kestabilan.
 Atom yang belum stabil menginginkan dirinya agar stabil seperti unsur gas mulia.
 Oleh karena itu, untuk mencapai kestabilan, suatu atom membentuk konfigurasi gas
mulia, yaitu:
 Duplet, memiliki elektron valensi 2, seperti He.
 Oktet, memiliki elektron valensi 8, seperti Ne, Ar, Kr, Xe, Rn. Namun, kadang-
kadang terjadi penyimpangan oktet, dimana elektron valensi jumlahnya lebih dari 8,
namun atom tetap stabil.
 Ikatan kimia terdiri dari tiga jenis: ikatan ion, ikatan kovalen, dan ikatan logam.
8

B. IKATAN ION
Ikatan ion adalah ikatan yang terjadi:
1) Berdasarkan serah terima/perpindahan elektron.
2) Antara ion positif dan ion negatif.
3) Antara unsur logam dan non-logam.
4) Antara unsur golongan IA dan IIA (+) dan golongan VIA dan VIIA (-).
Contoh senyawa ion antara lain: NaCl, MgCl2, CaCl2, KOH, KCl, dll. Jalan terjadinya
ikatan ion:
Contoh: Atom Na berikatan dengan atom Cl, Konfigurasi: 11Na : 2 . 8 . 1 Na akan
membentuk ion positif dan memberi elektron kepada Cl agar mencapai kestabilan. 19Cl : 2 .
8 . 7 Cl akan membentuk ion negatif dan menerima elektron dari Na agar mencapai
kestabilan. Reaksi yang dapat dituliskan: Na d Na+ + e 2 . 8 Cl + e d Cl- 2 . 8 . 8

IKATAN KOVALEN
Ikatan kovalen adalah ikatan yang terjadi:
1) Berdasarkan pemakaian pasangan elektron bersama.
2) Antara unsur non-logam dan non-logam.
3) Ikatan kovalen terdiri dari tiga jenis: ikatan kovalen biasa, ikatan kovalen rangkap, ikatan
kovalen koordinat.

Ikatan kovalen dituliskan menggunakan rumus Lewis dan rumus bangun/struktur molekul.
1) Rumus Lewis (rumus elektron) Rumus Lewis menggambarkan bagaimana keadaan
elektron-elektron valensi atomatom saling berpasangan dan saling berikatan secara kovalen.
2) Rumus bangun (struktur molekul) Rumus bangun menggambarkan bagaimana cara ikatan
kovalen yang digunakan atomatom.

9
a. Garis satu (−) melambangkan ikatan kovalen biasa.
b. Garis dua (=) atau tiga (≡) melambangkan ikatan kovalen rangkap.
c. Tanda panah (d) melambangkan ikatan kovalen koordinat.
Contoh senyawa kovalen antara lain: H2O, HF, HCl, CO2, NH3, Cl2, I2, Br2, O2, dll.
Ikatan Kovalen Biasa

Ikatan Kovalen Rangkap

Ikatan Kovalen Koordinat

10
KEPOLARAN
Kepolaran senyawa adalah perilaku suatu zat yang menyerupai medan magnet, yaitu terdapat
kutub sementara yang disebut dipol.
Kepolaran senyawa terdapat pada senyawa kovalen, dan dibagi menjadi dua, yaitu:
1) Senyawa kovalen polar Adalah senyawa kovalen yang dibentuk oleh dua unsur berbeda,
dimana keelektronegatifan pasti berbeda, sehingga menghasilkan dipol. Contoh: HCl, HBr,
HI, H2O.
2) Senyawa kovalen non-polar Adalah senyawa kovalen yang dibentuk oleh dua unsur sama,
dimana keelektronegatifan pasti sama.
Contoh: H2, Cl2, O2, N2, dan senyawa poliatomik lainnya. Tingkat kepolaran senyawa
dinyatakan dalam momen dipol dalam satuan Coulumb meter. Senyawa non-polar memiliki
momen dipol nol.

PERBEDAAN IKATAN ION DAN KOVALEN


Senyawa ionik dan kovalen memiliki beberapa perbedaan sifat, antara lain:
11

IKATAN LOGAM
Ikatan logam adalah ikatan yang terjadi:
1) Antar atom-atom unsur logam.
2) Antara elektron valensi logam yang membentuk lautan valensi. Unsur logam kulit
terluarnya relatif longgar, karena memiliki sedikit elektron valensi. Elektron valensi tersebut
mengalami delokalisasi.
Delokalisasi adalah keadaan dimana posisi elektron tidak tetap dan berpindah-pindah,
sehingga berbaur menyerupai awan/lautan valensi. Awan/lautan valensi tersebut bertindak
sebagai perekat atom logam yang saling tarik-menarik dan berdekatan satu sama lain.
Ikatan logam menjadikan logam:
1) Keras namun lentur.
2) Tidak mudah patah meski ditempa.
3) Titik leleh dan titik didih yang tinggi.
4) Konduktor listrik dan panas yang baik

Sifat Periodik

Sifat periodic adalah sifat pada tabel periodik yang berubah secara teratur sesuai kenaikan
nomor atom (sistem modern), baik dalam satu golongan maupun satu periode. Sifat periodik
meliputi:
1) Sifat fisis, yaitu jari-jari atom, energi ionisasi, afinitas elektron, keelektronegatifan, dan
kelogaman.
2) Sifat kimia, yaitu titik leleh dan titik didih.
12
JARI-JARI ATOM
Jari-jari atom adalah jarak dari inti atom hingga kulit elektron terluar. Ukuran jari-jari atom
dipengaruhi oleh:
1) Jumlah kulit atom Setiap bertambahnya jumlah kulit atom, maka bertambah pula panjang
jari-jari atom.
2) Muatan inti atom Setiap bertambahnya elektron valensi atom, maka gaya tarik/muatan inti
makin besar, sehingga memperkecil jari-jari atom.

Jari-jari atom diukur dalam berbagai satuan, diantaranya dengan picometer (pm) dan
amstrong (Å).
Kecenderungan jari-jari dalam tabel periodik:
 Makin ke bawah dalam satu golongan makin besar.
 Makin ke kanan dalam satu periode makin kecil.

Jari-jari atom terbesar adalah fransium (87Fr) dan terkecil adalah helium (2He).

ENERGI IONISASI
Energi ionisasi (EI) adalah besarnya energi yang diperlukan/diserap untuk melepas satu
elektron atom netral agar menjadi ion positif.
Besar EI dipengaruhi oleh jari-jari atom dan muatan inti atom.
1) Bila jari-jari atom makin besar, berarti jarak elektron valensi ke inti makin jauh.
2) Bila jaraknya makin jauh, maka gaya tarik/muatan inti makin kecil, sehingga elektron
semakin mudah untuk ditarik.
3) Semakin mudah elektron ditarik oleh inti, maka EI yang dibutuhkan kecil. EI dinyatakan
menggunakan satuan kJ mol-1 atau elektronVolt (eV).

EI mengalami penyimpangan pada golongan IIA, VA, dan VIIIA, yaitu nilai EI yang sangat
besar, lebih besar dari golongan di sebelah kanannya, yaitu golongan IIIA dan VIA.
Penyimpangan EI terjadi karena konfigurasi elektron golongan IIA, VA, dan VIIIA yang
relatif stabil.
13

Kecenderungan EI dalam tabel periodic


Makin ke bawah dalam satu golongan makin kecil, karena jari-jari atom makin besar dan
gaya tariknya makin kecil.
Makin ke kanan dalam satu periode makin besar, karena jari-jari atom makin kecil dan gaya
tariknya makin besar.
EI terbesar dimiliki helium (2He), dan terkecil dimiliki cesium (55Cs).

AFINITAS ELEKTRON
Afinitas elektron (AE) adalah besarnya energi yang dibebaskan dan diserap untuk menerima
elektron dari luar atom netral agar menjadi ion negatif.

KEELEKTRONEGATIFAN
Keelektronegatifan (KE) atau elektronegativitas adalah ukuran kemampuan atau
kecenderungan suatu atom untuk menarik elektron dalam ikatan kimianya.
Persamaan KE dan AE adalah sama-sama membahas tentang bagaimana suatu atom menarik
elektron dari luarnya.
Perbedaan KE dan AE adalah, KE hanya mengukur kemampuannya saja, sedangkan AE
mengaitkannya dengan jumlah energi dan pembentukan ion.

Makin ke bawah dalam satu golongan, sifat logam makin bertambah, dan sifat nonlogam
makin berkurang.
Makin ke kanan dalam satu periode, sifat logam makin berkurang, dan sifat nonlogam makin
bertambah.

14
BAB III
PENUTUPAN
A. Kesimpulan
Dalton mengungkapkan bahwa semua unsur tersusun atas bagian yang tidak dapt
dibagi lagi dan disebut atom. Menurut Thompson atom merupakan bola bermuatan positif
yang dipermukaannya tersebar elektron. Rutherford mengungkapkan atom tersusun atas inti
atom dan elektron yang mengelilingi. Adapun Bohr mengungkapkan bahwa eektron
mengelilingi inti pada lintasan tertentu. Sedangkan Pada teori mekanika kuantum dipelajari
tentang kebolehjadian ditemukannya elektron.
Ikatan kimia adalah ikatan antara atom-atom untuk membentuk senyawa, sehingga
mencapai kestabilan.
Atom atau sekelompok atom bermuatan listrik disebut dengan ion. Seperti yang kita
ketahui bahwa atom memiliki elektron terluar, ada yang stabil dan ada juga yang tidak stabil.
Atom yang tidak stabil memiliki ruang kosong dalam subkulitnya. Semua atom ingin stabil,
semua atom ingin kamar-kamar di orbitalnya terisi penuh. Hal ini membuat atom akan
berinteraksi dengan atom lain dengan cara melepaskan elektron atau menerima elektron dari
atom lain. Atom yang menerima (kelebihan) elektron memiliki muatan listrik negatif dan
disebut dengan anion. Kelebihan elektron berarti jumlah proton lebih sedikit dari elektron.
Sifat periodik adalah sifat pada tabel periodik yang berubah secara teratur sesuai
kenaikan nomor atom (sistem modern), baik dalam satu golongan maupun satu periode.

B. Saran
Saya akui pada saat pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan dan kesalahan.
Dan makalah ini masih jauh untuk dibilang dari kata sempurna. Dengan dari berbagai
sumber, saya sebagai penulis akan memperbaiki kesalahan dari makalah ini. Oleh
karena itu saya mengharapkan kritikan dan saran nya.
15

Daftar Pustaka

https://www.kompas.com/skola/read/2020/08/31/160554869/daftar-unsur-kimia-menurut-
nomor-atom

http://p2k.unkris.ac.id/id6/3065-2962/ikatan-kimia_23457_p2k-unkris.html

https://www.kompas.com/skola/read/2020/08/31/160554869/daftar-unsur-kimia-menurut-
nomor-atom
16

Anda mungkin juga menyukai