Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PBL

“Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Dasar Nutrisi”

Disusun oleh :

1. Anindhea Bella M. (D3A2021.055)


2. Atiska Nissi Santoso P. (D3A2021.044)
3. Yoel Kurniawan (D3A2021.0)
4. Ririn Anisa Kusumawati (D32021.048)
5. Nathania Puan M. (D32021.042)
6. Rachel Dian N. (D3A2021.073)
7. Aji Bondan (D3A2021.0)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PANTI KOSALA


PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN
TAHUN AJARAN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat, rahmat, dan hidayah-Nya kami diberi kesehatan dan kesempatan
sehingga laporan ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Tidak lupa
juga kami mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah
membantu dalam penulisan laporan ini yang tidak dapat kami sebutkan satu
persatu, sehingga laporan ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Di dalam laporan ini kami menyadari bahwa terdapat banyak
kekurangan di dalamnya. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat kami
harapkan untuk membangun laporan ini agar menjadi laporan yang lebih
baik. Kami berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca.
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Nutrisi merupakan proses pemasukan dan pengolahan zat makanan
oleh tubuh yang bertujuan menghasilkan energi dan digunakan dalam
aktivitas tubuh. Nutrisi adalah zat zat gizi atau zat-zat lain yang
berhubungan dengan kesehatan dan penyakit, termasuk keseluruhan
proses dalam tubuh manusia untuk menerima makanan atau bahan-
bahan dari lingkungan hidupnya dan menggunakan bahan-bahan dari
lingkungan hidupnya dan menggunakan bahan-bahan tersebut untuk
aktivitas penting dalam tubuh serta mengeluarkan sisanya.
Gangguan pencernaan adalah masalah yang terjadi pada organ
sistem pencernaan. Penyakit gastritis dan ulkus peptikum merupakan
termasuk pegangguan pencernaan. Gastritis merupakan penyakit pada
lambung yang terjadi akibat peradangan dinding lambung. Sedangkan
ulkus peptikum atau tukak lambung adalah Ulkus peptikum juga dikenal
dengan tukak lambung. Ini adalah luka atau peradangan yang
disebabkan oleh terkikisnya lapisan dinding lambung.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara pemeriksaan untuk mendiagnosa ulkus
peptikum?
2. Sebutkan gejala penyakit ulkus peptikum?
3. Bagaimana penatalaksanaa asuhan keperawatan penyakit ulkus
peptikum?
4. Apa saja faktor penyebab penyakit ulkus peptikum?
5. Mengapa pasien mengeluh badan lemas, mual, dan muntah tiap
kali makan?
6. Apa penyebab penyakit gastritis yang dialami oleh pasien?
7. Bagaimana cara pengobatan penyakit gastritis?
8. Bagaimana terapi pengobatan penyakit ulkus peptikum?
9. Apa penyebab pasien mengalami melena 1x dengan karakteristik
seperti petis?
10. Mengapa pasien mengalami penurunan berat badan pada saat
sakit?
11. Mengapa pasien tampak lelah, bibir kering, dan pucat?
12. Mengapa pada ulkus peptikum hasil pemeriksaan nilai albuminnya
2,5 mg/dl?
13. Apa fungsi pemasangan NGT dalam proses perawatan penyakit
pasien yang menderita ulkus peptikum?
14. Mengapa pada pasien ulkus peptikum perlu diberikan diet cair
TKTP?
15. Bagaimana prosedur endoskopi itu?
16. Bagaimana pelaksanaan Tindakan endoskopi?
17. Bagaimana persiapan saat akan melakukan tindakan endoskopi?
18. Bagaimana absorbs obat renitidin?
19. Bagaimana ekskresi obat renitidin?
20. Bagaimana distribusi obat renitidin?
21. Bagaimana biotransformasi obat renitidin?
22. Bagaimana distribusi obat omeprazol?
23. Dimana tempat kerja obat renitidin?
24. Bagaimana mekanisme kerja obat omeprazol?
25. Apa saja efek obat omeprazol?
26. Apa saja efek obat renitidin?
27. Bagaimana penggolongan obat renitidin, omeprazol, dan
misoprostol?
28. Sebutkan terapi lain yang diberikan pada pasien dengan diagnose
medis ulkus peptikum?
29. Sebutkan patofisiologi gangguan nutrisi pada pasien gastritis.

C. Tujuan

Umum
Setelah menyelesaikan mata ajaran ini peserta didik diharapkan :
1. Memahami sistem pencernaan pada manusia
2. Memahami tujuan pemeriksaan penyakit pencernaan pada
manusia

Khusus

1. Mahasiswa mampu menjelaskan proses mekanisme pencernaan


2. Jhasca
3. Hioqwhdi

D. Manfaat
Mahasiswa mampu memahami hal-hal yang berkaitan dengan penyakit
gangguan pencernaan beserta dengan farmakokinetik dan
farmakodinamik obat-obatan penyakit gangguan pencernaan.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Latar Belakang Masalah

“TIDAK MAU MAKAN”

Tn. H (36 th) dirawat di Ruang Cempaka RS. Dr. Oen Surakarta
dengan diagnose medis ulkus peptikum. Dua hari ini pasien
mengeluh badan lemas, mual, dan muntah setiap kali makan.
Keluarga mengatakan Tn. H mempunyai riwayat penyakit gastritis 5
tahun. Tadi pagi pasien mengalami hematemesis 1x dengan
karakteristik warna merah gelap seperti kopi dan melena 1x dengan
karakteristik warna hitam seperti petis. Saat dikaji, pasien
mengatakan BB sebelum sakit 53 kg sedangkan saat sakit ini BB
pasien turun menjadi 48 kg. Pasien tampak lemah, bibir kering dan
pucat. Hasil pemeriksaan albumin menunjukkan nilai 2,5 mg/dl. Tinggi
badan pasien 160 cm. Tadi pagi dokter menginstruksikan untuk
dilakukan pemasangan NGT. Pasien mendapatkan diet cair TKTP
2500 kkal. Dokter merencanakan dilakukan Tindakan endoskopi hari
ini. Terapi yang diberikan oleh dokter antara lain : ranitidin 150 mg
2x1, Omeprazol 40 mg/hr/ IV dan misoprostol sirup 3x1 cth.

B. Proses Diskusi

1. Kata-Kata Sulit / Keyword


a. Gastritis
b. Ulkus Peptikum
c. Hematemesis
d. Albumin
e. Diet Cair TKTP
f. Endoskopi
g. Melena

2. Pokok Permasalahan
a. Tn. H (36 th) dirawat di Ruang Cempaka RS. Dr. Oen
Surakarta dengan diagnose medis ulkus peptikum.
Dua hari ini pasien mengeluh badan lemas, mual, dan
muntah setiap kali makan. Keluarga mengatakan Tn. H
mempunyai riwayat penyakit gastritis 5 tahun.
b. Tadi pagi pasien mengalami hematemesis 1x dengan
karakteristik warna merah gelap seperti kopi dan
melena 1x dengan karakteristik warna hitam seperti
petis. Saat dikaji, pasien mengatakan BB sebelum
sakit 53 kg sedangkan saat sakit ini BB pasien turun
menjadi 48 kg. Pasien tampak lemah, bibir kering dan
pucat.

c. Hasil pemeriksaan albumin menunjukkan nilai 2,5


mg/dl. Tinggi badan pasien 160 cm.

d. Tadi pagi dokter menginstruksikan untuk dilakukan


pemasangan NGT. Pasien mendapatkan diet cair
TKTP 2500 kkal. Dokter merencanakan dilakukan
Tindakan endoskopi hari ini. Terapi yang diberikan
oleh dokter antara lain : ranitidin 150 mg 2x1,
Omeprazol 40 mg/hr/ IV dan misoprostol sirup 3x1 cth.

3. Pertanyaan Terkait dengan Masalah


a. Pokok Permasalahan 1
Tn. H (36 th) dirawat di Ruang Cempaka RS.
Dr. Oen Surakarta dengan diagnose medis ulkus
peptikum. Dua hari ini pasien mengeluh badan lemas,
mual, dan muntah setiap kali makan. Keluarga
mengatakan Tn. H mempunyai riwayat penyakit
gastritis 5 tahun.
1) Bagaimana cara pemeriksaan untuk mendiagnosa
ulkus peptikum?
2) Sebutkan gejala penyakit ulkus peptikum?
3) Bagaimana penatalaksanaa asuhan keperawatan
penyakit ulkus peptikum?
4) Apa saja faktor penyebab penyakit ulkus peptikum?
5) Mengapa pasien mengeluh badan lemas, mual,
dan muntah tiap kali makan?
6) Apa penyebab penyakit gastritis yang dialami oleh
pasien?
7) Bagaimana cara pengobatan penyakit gastritis?
8) Bagaimana terapi pengobatan penyakit ulkus
peptikum?

b. Pokok Permasalahan 2
1) Apa penyebab pasien mengalami melena 1x
dengan karakteristik seperti petis?
2) Mengapa pasien mengalami penurunan berat
badan pada saat sakit?
3) Mengapa pasien tampak lelah, bibir kering, dan
pucat?

c. Pokok Permasalahan 3
1) Mengapa pada ulkus peptikum hasil
pemeriksaan nilai albuminnya 2,5 mg/dl?

d. Pokok Permasalahan 4
1) Apa fungsi pemasangan NGT dalam proses
perawatan penyakit pasien yang menderita
ulkus peptikum?
2) Mengapa pada pasien ulkus peptikum perlu
diberikan diet cair TKTP?
3) Bagaimana prosedur endoskopi itu?
4) Bagaimana pelaksanaan Tindakan endoskopi?
5) Bagaimana persiapan saat akan melakukan
tindakan endoskopi?
6) Bagaimana absorbs obat renitidin?
7) Bagaimana ekskresi obat renitidin?
8) Bagaimana distribusi obat renitidin?
9) Bagaimana biotransformasi obat renitidin?
10) Bagaimana distribusi obat omeprazol?
11) Dimana tempat kerja obat renitidin?
12) Bagaimana mekanisme kerja obat omeprazol?
13) Apa saja efek obat omeprazol?
14) Apa saja efek obat renitidin?
15) Bagaimana penggolongan obat renitidin,
omeprazol, dan misoprostol?
16) Sebutkan terapi lain yang diberikan pada
pasien dengan diagnose medis ulkus
peptikum?
17) Sebutkan patofisiologi gangguan nutrisi pada
pasien gastritis.

Anda mungkin juga menyukai