Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF


Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kelompok

Mata Kuliah : Strategi Pembelajaran PAI

Dosen Pengampu : Drs.Istihana,M.Pd

Disusun Oleh Kelompok 12:

Ahmad Rizky Saputra (20110260)

Desta Komala Asri (2011010266)

KELAS F

SEMESTER III

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG

TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Assalammualaikum,Wr,Wb

Alhamdulillah, Segala puji bagi Allah SWT yang telah memeberikan nikmat kesehatan sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah dari mata kuliah Strategi Pembelajaran PAI tentang
Model Pembelajaran Kooperatif dengan tepat waktu yang diberikan.

Kemudian sholawat beserta salam semoga selalu terlimpah curahkan kepada baginda tercinta
nabi Muhammad SAW. Semoga kita kelak mendapatkan syafaatnya di yaumul kiamah. Karena
beliau lah suri tauladan yang menjadi uswatun hasanah. Tidak lupa kami mengucapkan terima
kasih kepada Ibu Drs.ISTIHANA,M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah Strategi
Pembelajaran PAI. Dan terima kasih kepada rekan-rekan yang terlibat dalam pembuatan makalah
ini.

Kami menyadari bahwa dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna.
Oleh sebab itu, kami mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan makalah yang telah kami
buat di masa yang akan datang, mengingat bahwa tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran
yang membangun. Kami berharap makalah yang kami buat berguna bagi para pembaca

Wassalammualaikum,Wr.Wb

Bandar Lampung, 30 November 2021

Kelompok 12
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR….................................................................................i

DAFTAR ISI….............................................................................................. ii

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang…..................................................................................1
B. Rumusan Masalah….............................................................................2
C. Tujuan Makalah…................................................................................ 2

BAB II : PEMBAHASAN

A. Pengertian model pembelajaran kooperatif ?…...................................3


B. Karakteristik model pembelajaran kooperatif ?…............................... 4
C. Tujuan model pembelajaran kooperatif ?….........................................4
D. Langkah-langkah model pembelajaran kooperatif ?…........................5
E. Kelebihan dan kekurangan model pembelajaran kooperatif ?…......... 6

BAB III : PENUTUP

A. Kesimpulan….......................................................................................8
B. Saran…..................................................................................................8

Daftar pustaka
BAB I

PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG

Pendidikan dan pembelajaran merupakan sebuah proses yang sadar tujuan. Tujuan dapat
diartikan sebagai suatu usaha untuk memberikan hasil yang diharapkan siswa setelah
melaksanakan pengalaman belajar. Dalam skala pendidikan mata pelajaran matematika
merupakan sangat penting maka dari itu mata pelajaran matematika merupakan sangat penting
maka dari itu mata pelajaran matematika diajarkan disekolah- sekolah dengan persentase jam
pelajaran yang paling banyak dibanding dengan pelajaran lainnya.

Namun demikian masih teramat banyak siswa yang belum memadukan teori atau konsep dengan
permasalahan sehari- hari. Karena mereka berasumsi bahwa matematika adalah pelajaran yang
hanya mempelajari lambing-lambang dan dianggap sangat membingungkan. Diantara banyak
model pembelajaran, model pembelajaran kooperatif dapat dipilih. Model pembelajaran
kooperatif merupakan strategi belajar dimana peserta didik belajar dalam kelompok kecil yang
memilki tingkat kemampuan yang berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompok setiap
anggota saling bekerja sama dan membantu memahami suatu bahan pembelajaran artinya belajar
belum selesai jika salah satu teman dalam sekelompok belum menguasai bahan pembelajaran.

Model pembelajaran kooperatif digunakan untuk mewujudkan kegiatan belajar mengajar yang
berpusat pada siswa, terutama untuk mengatasi permasalahan yang ditemukan guru dalam
mengaktifkan siswa, dengan cara peseta didik belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok
kecil secara kolaboratif, yang anggotanya terdiri dari 4-6 anggota dengan struktur yang bersifat
heterogen. Terdapat beberapa peserta didik yang menonjol, ada yang rata-rata, da nada yang
lamban. Hal ini diharapkan dapat melatih peserta didik untuk menerima adanya perbedaan
individu dan dapat bekerja dengan teman yang memiliki latar belakang berbeda satu sama lain.
Hal unik tersebut yang ingin kami bahas pada makalah kali ini.
B.RUMUSAN MASALAH

1. Apa Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif?


2. Apa Saja Cri dan Unsur Model Pembelajaran Kooperatif?
3. Apa Tujuan Dari Model Pembelajran Kooperatif?
4. Bagaimana Langkah Dalam Model Pembelajaran Kooperatif?
5. Apa Saja Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Kooperatif?

C.TUJUAN MAKALAH

1. Untuk Mengetahui Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif


2. Untuk Mengetahui Ciri dan Uncur Model Pembelajaran Kooperatif
3. Untuk Mengetahui Tujuan Dari Model Pembelajaran Kooperatif
4. Untuk Mengetahui Langkah-Langkah Dalam Menerapkan Model Pembelajaran
Kooperatif
5. Untuk Mengetahui Kelebihan dan Kekurangan Dari Model Pembelajaran Kooperatif.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian model pembelajaran kooperatif


Model pembelajaran kooperatif merupakan sebuah strategi pembelajaran melalui kelompok
kecil peserta didik yang saling bekerja sama untuk memaksimalkan kondisi belajar untuk
mencapai tujuan pembelajran. Banyak para ahli yang mengemukakan pendapatnya tentang
pengertian model pembelajaran kooperatif, diantaranya sebagai berikut:

1. Robert E.Slavin mengemukakan bahwa, pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran


dimana peserta didik bekerja dalam kelompok kecil untuk saling membantu satu sama
lain dalam mempelajari bahan ajar.
2. Davidson dan Kroll mengemukakan bahwa, pembelajaran kooperatif adalah kegiatan
yang berlangsung di lingkungan belajar peserta didik dalam kelompok kecil yang saling
berbagi ide-ide yang bekerja secara kolaboratif untuk memecahakan masalah- masalah
yang ada didalam tugas mereka.
3. Johson mengemukakan bahwa, pembelajaran kooperatif mengerjakan sesuatu bersama-
sama dengan saling membantu satu sama lainnya sebagai suatu tim untuk mencapai
tujuan bersama.

Pembelajaran kooperatif merupakan salah satu model pembelajaran yang terstruktur dan
sistematis, dimana kelompok- kelompok kecil bekerja sama untuk mencapai tujuan- tujuan
bersama. Pemebelajaran kooperatif menekankan kerja sama antara peserta didik dalam kelompok.
Hal ini dilandasi oleh pemikiran bahwa peserta didik lebih mudah menemukan dan memahami
suatu konsep jika mereka saling mendiskusikan masalah tersebut dengan temannya. Kegiatan
peserta didik dalam belajar kooperatif antara lain mengikuti penjelasan guru secara aktif,
menyelesaikan tugas dalam kelompok, memberikan penjelasan kepada teman-teman
sekelompoknya, mendorong teman sekelompoknya unuk berpatisipasi secara aktif, dan
berdiskusi. Agar kegiatan peserta didik berlangsung dengan baik dan lancar diperlukan
keterampilan khusus, yang disebut keterampilan kooperatif. Keterampilan kooperatif dapat
dibangun dengan mengembangkan komunikasi dan pembagian tugas antara anggota kelompok.
Pada hakikiatnya pembelajaran kooperatif sama dengan kerja kelompok.
Jadi dapat disimpulkan pembelajaran kooperatif adalah suatau pembelajaran yang
mengutamakan adanya kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 4-6 orang. Dalam
pembelajaran kooperatif ini dituntut untuk saling bekerja sama memecahkan suatu masalah
dalam mengerjakan tugas yang diberikan guru pada proses pembelajaran guna untuk mencapai
tujuan yang maksimal atau tujuan pembelajran yang diinginkan.

B. Karakteristik model pembelajaran kooperatif


Terdapat beberapa ciri- ciri dari model pembelajaran kooperatif menurut diantaranya:

1. Kelompok dibentuk dengan siswa kemampuan tinggi,sedang,rendah


2. Siswa dalam kelompok secara kooperatif melengkapi materi pembelajaran sesuai dengan
kopetensi dasar yang ingin dicapai
3. Penghargaan lebih ditekannkan dalam kelompok dari pada masing- masing individu
4. Setiap siswa mendapatkan tugas dan tanggung jawab yang sama
5. Semua hasil akan dievaluasi untuk semua
6. Berbagi kepemimpinan dan keterampilan untuk bekerja sama
7. Diminta mempertanggungjawabkan individual materi yang ditangani
8. Guru membantu mengembangkan keterampilan- keterampilan interpersonal kelompok
9. Guru hanya berinteraksi dengan kelompok saat diperlukan.

C. Tujuan model pembelajaran kooperatif


Terdapat beberapa tujuan dari pengembangan model pembelajaran kooperatif diantaranya
adalah, pencapaian hasil tersebut, penerimaan terhadap keragaman, dan pengembangan
keterampilan sosial, masing-masing tujuan akan dijelaskan sebagai berikut:

1. Pencapaian hasil belajar


Pembelajaran kooperatif dapat memberi keuntungan pada peserta didik yang bekerja
sama menyelesaikan tugas-tugas akademik, baik kelompok bawah maupun kelompok
atas. Peserta didik kelompok atas akan menjadi tutor bagi peserta didik kelompok bawah.
Dalam proses ini, peserta didik kelompok atas akan meningkat kemampuan
akademiknyakarena memberi tutor kepada teman sebaya yang membutuhkan pemikiran
lebih mendalam tentang hubungan ide-ide yang terdapat di dalam materi tertentu.
2. Penerimaan terhadap perbedaan individu
Telah diketahui bahwa banyak kontak fisik saja diantara orang-orang yang berbeda rasa
tau kelompok etnik tidak cukup untuk mengurangi kecurigaan dan perbedaan ide.
Pembelajaran kooperatif memberikan peluang kepada siswa yang berbeda latar belakang
dan konsi untuk saling bekerja bergantung satu sama lain atas tugas-tugas bersama. Dan
melalui penggunaan struktur pernghargaan kooperatif, serta belajar untuk saling
menghargai satu sama lian.
3. Pemgembangan keterampilan sosial
Keterampilan ini sangat penting untuk dimiliki didalam masyarakat, banyak kerja orang
dewasa dilakukan dalam organisasi yang saling bergantung satu sama lain dalam
masyarakat meskipun beragam budayanya. Sementara itu banyak anak muda dan orang
dewasa masih kurang dalam keterampilan sosial. Situasi ini dibuktikan dengan begitu
sering terjadi suatu pertikaian kecil antar 9individu dapat mengakibatkan kekerasan, atau
betapa sering orang menyatakan ketidakpuasan pada saat diminta untuk bekerja dalam
situasi kooperatif. Selain unggul dalam membantu siswa memahami konsep-konsep sulit.
Model ini sangat berguna membantu pesrta didik menumbuhkan kemampuan kerja sama.

D. Langkah-langkah model pembelajaran kooperatif


Terdapat enam langkah atau tahapan di dalam pelajaran yang mengutamakan pembelajran
kooperatif, diantaranya:

a. Fase 1: menyampaikan tujuan dan motivasi peserta didik.


Tingkah laku guru: Guru menyampaikan semua tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada
pelajaran tersebut dan memotivasi peserta didik belajar
b. Fase 2 : menyajikan informasi.
Tingkah laku guru : Guru menyajikan informasi kepada peserta didik dengan jalan
demonstrasi atau lewat bahan bacaan.
c. Fase 3 : mengorganisasikan peserta didik kedalam kelompok kooperatif.
Tingkah laku guru : Guru menjelaskan kepada peserta didik bagaiman caranya
membentuk kelompok belajar membantu setiap kelompok agar melakukan transisi secara
efesien.
d. Fase 4 : membimbing kelompok bekerja dan belajar.
Tingkah laku guru: Guru membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat mereka
mengerjakan tugas mereka.
e. Fase 5 : evaluasi.
Tingkah laku guru : Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari
atau masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya.
f. Fase 6 : memberikan penghargaan.
Tingkah laku guru: Guru mencari cara untuk menghargai baik upaya maupun hasil
bekerja individu dan kelompok

E. Kelebihan dan kekurangan model pembelajaran kooperatif


Terdapat beberapa kelebihan dari model pembelajaran kooperatif diantaranya:

a) Saling ketergantungan yang positif


b) Adanya pengakuan dalam merespon perbedaan individu
c) Saling dilibatkan dalam perencanaan dan pengolahan kelas
d) Suasana kelas yang rileks dan menyenangkan
e) Terjalinnya hubungan yang hangat dan bersahabat antara peserta didik dengan guru
f) Memilki banyak kesempatan untuk mengepresikan pengalaman emosi yang
menyenangkan.

Jika ada kelebihan maka ada kekurangan, terdapat beberapa kekurangan dari model pembelajran
kooperatif, diantaranya:

a) Pendidik harus mempersiapkan pembelajaran secara matang, disamping itu memerlukan


lebih banyak tenaga, pemikiran, dan waktu.
b) Agar proses pembelajaran berjalan dengan lancar maka dibutuhkan dukungan fasilitas,
alat dan biaya yang cukup memadai.
c) Selama kegiatan diskusi berlangsung, ada kecenderungan topic permasalahan yang
sedang dibahas meluas sehingga banyak yang tidak sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan.
d) Saat diskusi kelas, terkadang didominasi seseorang, ha linin mengakibatkan siswa yang
lain menjadi pasif.
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan

Dari hasil pemaparan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran menjadi
sangat penting dalam proses belajar mengajar demi tercapainya tujuan pembelajaran yang efektif
dan efesien. Model pembelajaran adalah pembungkus proses pembelajaran.

Untuk dapat melaksanakan tugasnya secara profesional, seorang guru dituntut dapat memahami
dan memiliki keterampilan yang memadai dalam mengembangkan berbagai model pembelajaran
yang efektif, kreatif dan menyenangkan.

B. Saran

Demikian makalah ini kami buat semoga dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca, apabila
ada saran serta kritikan yang ingin disampaikan dapat disampaikan kepada penulis, apabila
terdapat kesalahan kata maupun penulisan penulis memohon maaf dan memakluminya pada
dasarnya penulis hanya manusia biasa yang tidak luput dari dosa dan khilaf, Oleh karena itu
penulis uacapakan terimakasih.
DAFTAR PUSTAKA

Zainiyati,Husniyatus.S.2012.Model dan Strategi Pembelajaran Aktif.Surabaya.Putra Media


Nusantara

Warsono.2013.Pembelajaran Aktif Teori dan Asesmen.Bandung.Remaja Rosdakarya

Anda mungkin juga menyukai