Anda di halaman 1dari 9

STARTEGI PEMBELAJARAN PAI

Tentang
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIVE DALAM
PEMBELAJRAN PAI

Dosen Pengampu :

Ibu. Dra. Hj. Istihana, M.pd

Disusun oleh:

ARIF ATMA MAHENDRA 2011010222


EVA DANIYATI SAPUTRI 2011010214

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI LAMPUNG
1443 H/2021

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................. i

DAFTAR ISI .............................................................................................. ii

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................. 2
C. Tujuan Makalah ................................................................................ 2

BAB II : PEMBAHASAN

A. Pengertian model pembelajaran kooperatif ? ..................................... 5


B. Karakteristik model pembelajaran kooperatif ? ................................. 6
C. Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Dalam PAI ? ........... 7

BAB III : PENUTUP

A. Kesimpulan ....................................................................................... 9
B. Saran ............................................................................................... 89

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Saat ini banyak sekali model pembelajaran ataupun metode pembelajaran yang
digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran. Model pembelajaran maupun metode
pembelajaran yang digunakan guru sangat menentukan hasil belajar siswa. Pemilihan model
pembelajaran yang tepat akan mempermudah guru dalam menyampaikan materi pelajaran
kepada siswa.
Dalam proses pembelajaran, sebisa mungkin guru harus memilih model pembelajaran
ataupun metode pembelajaran yang dapat mencakup tiga aspek, yaitu kognitif, afektif, dan
psikomotor. Karena pada dasarnya ketiga aspek tersebut sama – sama dibutuhkan oleh siswa,
sedangkan selama ini kebanyakan guru hanya memperhitungkan atau menilai aspek kognitif
saja dan mengabaikan kedua aspek lainnya.
Hal tersebut tentu saja berpengaruh pada kepribadian, tingkah laku, serta keterampilan
yang dimiliki siswa karena aspek afektif dan psikomotor kurang tersentuh dalam proses
pembelajaran. Siswa cenderung bersifat individual, egois, kurang peduli terhadap sesama,
serta kurang bisa berinteraksi dengan baik terhadap lingkungan di sekitarnya.
Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan sebagai alternatif untuk
mengembangkan aspek afektif dan psikomotorik adalah melalui pembelajaran kooperatif.
Dimana model pembelajaran ini menuntut siswa belajar dalam kelompok sehingga siswa
dapat bekerja sama dalam kelompoknya. Dengan demikian siswa mampu mengadakan
interaksi sosial.
Model pembelajaran kooperatif penting bagi guru dan siswa. Bagi guru dapat
digunakan sebagai acuan untuk mengadakan penilaian pada aspek afektif dan psikomotor
dengan melihat kinerja siswa dalam kelompoknya. Bagi siswa, secara tidak langsung dapat
meningkatkan ketrampilan sosial dalam kelompok kecil bersama teman-temannya.

3
1.1 Rumusan Masalah
1. Pengertian Pembelajaran Kooperative ?
2. Karakteristik Dan Ciri-Ciri Pembelajaran Kooperative ?
3. Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Dalam Pembelajaran PAI ?

1.2 Tujuan Penulisan


1. Mengetahui Pengertian Pembelajaran Kooperative
2. Mengetahui Karakteristik Dan Ciri-Ciri Pembelajaran Kooperative
3. Untuk mengetahui Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Dalam Pembelajaran
PAI

4
BAB II
PEMBAHASAN

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF SEBAGAI UPAYA


MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL SISWA

A.PEMBELAJARAN KOOPERATIF
1. Pengertian Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif muncul dari konsep bahwa siswa akan lebih mudah
menemukan dan memahami konsep yang sulit jika mereka saling berdiskusi dengan
temannya. Siswa secara rutin bekerja dalam kelompok untuk saling membantu memegahkan
masalah-masalah yang kompleks. Jadi, hakikat sosial dan penggunaan kelompok sejawat
menjadi aspek utama dalam pembelajaran kooperatif. 1
Pada dasarnya cooperative learning mengandung pengertian sebagai suatu sikap atau
perilaku bersama dalam bekerja atau membantu diantara sesama dalam struktur kerja sama
yang teratur dalam kelompok, yang terdiri dari dua orang atau lebih di mana keberhasilan
kerja sangat dipengaruhi oleh keterlibatan dari setiap anggota kelompok itu sendiri.
Cooperative learning juga dapat diartikan sebagai suatu struktur tugas bersama dalam
suasana kebersamaan diantara sesama anggota kelompok. 2

Pembelajaran kooperatif adalah konsep yang lebih luas meliputi semua jenis kerja
kelompok termasuk bentuk-bentuk yang lebih dipimpin oleh guru atau diarahkan oleh guru.
Secara umum pembelajaran kooperatif dianggap lebih diarahkan oleh guru, di mana guru
menetapkan tugas dan pertanyaan-pertanyaan serta menyediakan bahan-bahan dan informasi
yang dirancang untuk membentuk peserta didik menyelesaikan masalah yang dimaksud.
Guru biasanya menetapkan bentuk ujian tertentu pada akhir tugas. 3

Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang mengutamakan


kerjasama diantara siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. Pembelajaran kooperatif
dapat menciptakan saling ketergantungan antar siswa, sehingga sumber belajar bagi siswa
bukan hanya guru dan buku ajar tetapi juga sesama siswa.

5
Jadi, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang
dilakukan secara bersama-sama atau kelompok, antara siswa denga siswa lainnya saling
membantu dalam memecahkan suatu permasalahan atas materi yang telah disajikan oleh guru
agar mencapai ketuntasan dalam memahami pelajaran.

B. KARAKTERISTIK DAN CIRI – CIRI PEMBELAJARAN KOOPERATIF


Adapun tiga konsep sentral yang menjadi karakteristik pembelajaran kooperatif yaitu
penghargaan kelompok, pertanggung jawaban individu, dan kesempatan yang sama untuk
berhasil:
a. Penghargaan kelompok. Kelompok dalam kooperatif dapat memperoleh penghargaan
apabila mereka mencapai atau di atas kriteria yang ditetapkan. Kelompok tersebut tidak
dalam berkompetisi untuk mendapatkan penghargaaan. Penghargaan ditujukan bila mereka
dapat mencapai kriteria yang ditetapkan dalam suatu minggu tertentu.
b. Tanggung jawab individu. Keberhasilan kelompok bergantung dari pembelajaran
individu dari seluruh anggota kelompok. Hal ini mendorong anggota kelompok untuk saling
membantu satu sama lain dan memastikan setiap anggota kelompok siap untuk menghadapi
tes dan tugas lainnya.
c. Kesempatan yang sama untuk berhasil. Setiap siswa menyumbang kepada kelompok
mereka dengan perbaikan di atas kinerja mereka yang lalu. Dengan metode setiap siswa baik
berprestasi rendah, sedang atau tinggi memperoleh kesempatan untuk melakukan yang
terbaik bagi kelompoknya.7

Ciri-ciri pembelajaran kooperatif adalah sebagai berikut:


1. Siswa belajar dalam kelompok kecil, untuk mencapai ketuntasan belajar

2. Kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang dan rendah
3. Diupayakan agar dalam setiap kelompok siswa terdiri dari suku, ras, budaya, dan jenis
kelamin yang berbeda
4. Penghargaan lebih diutamakan pada kerja kelompok dari pada individual.

6
C. IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIVE DALAM
PEMBELAJRAN PAI

Jika kita melihat kata kooperatif maka kita akan di kembalikan dalam pembentukan
sebuah kelompok kecil maka disini implementasi model pembelajaran kooperative dalam
pembelajaran PAI kita bisa ambil dalam pembelajaran kooperatif tipe jigsaw salah satu tipe
pembelajaran kooperatif yang mendorong siswa aktif dan saling membantu dalam menguasai
materi pelajaran untuk mencapai prestasi yang maksimal

Model pembelajaran kooperative jigsaw didesain untuk meningkatkan rasa tanggung


jawab siswa terhadap pembelajarannya sendiri dan juga pembelajaran orang lain. Siswa tidak
hanya mempelajari materi yang diberikan, tetapi mereka juga harus siap memberikan dan
mengajarkan materi tersebut pada anggota kelompoknya yang lain. Dengan demikian, siswa
saling tergantung satu dengan yang lain dan harus bekerja sama secara kooperatif untuk
mempelajari materi yang ditugaskan. Para anggota dari tim yang berbeda dengan topik yang
sama bertemu untuk diskusi (tim ahli) saling membantu satu sama lain tentang topik
pembelajaran yang ditugaskan kepada mereka. Kemudian siswasiswa itu kembali pada
tim/kelompok asal untuk menjelaskan kepada anggota kelompok yang lain tentang apa yang
telah mereka pelajari sebelumnya

Implementasinya dalam pembelajaran PAI kita ambil contoh ingin sedang membahas
tentang Hukum – Hukum Bacaan Alquran
1. membagi siswa kedalam kelompok Jigsaw dengan jumlah 5-6 orang;
2.menugaskan satu orang siswa dari masing-masing kelompok sebagai pemimpin, umumnya
siswa yang dewasa dalam kelompok itu;
3. membagi pelajaran yang akan dibahas ke dalam 5-6 segmen;
4. menugaskan tiap siswa untuk mempelajari satu Hukum – Hukum Bacaan Alquran dan
untuk menguasai Hukum – Hukum Bacaan Alquran itu
5. memberi kesempatan kepada para siswa itu untuk membaca secepatnya segmen mereka
sedikitnya dua kali agar mereka terbiasa dan tidak ada waktu untuk menghafal,

7
6. membentuk kelompok ahli dengan satu orang dari masing-masing kelompok jigsaw
bergabung dengan siswa lain yang memiliki Hukum – Hukum Bacaan Alquran yang sama
untuk mendiskusikan poin-poin yang utama dari segmen mereka dan berlatih presentasi
kepada kelompok jigsaw mereka.
7. setiap siswa dari kelompok ahli kembali kekelompok jigsaw mereka.
8. meminta masing-masing siswa untuk menyampaikan Hukum – Hukum Bacaan Alquran
yang dipelajari-nya kepada kelompoknya, dan memberi kesempatan kepada siswa-siswa
yang lain untuk bertanya.
9. guru berkeliling dari kelompok satu kekelompok yang lainnya, mengamati proses itu. Bila
ada siswa yang mengganggu segera dibuat intervensi yang sesuai oleh pemimpin
kelompokyangdi tugaskan.
10. pada akhir bagian beri ujian atas materi sehingga siswa tahu bahwa pada bagian ini bukan
hanya game tapi benar-benar belajar.

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pembelajaran di sekolah bukan hanya sekedar transfer materi pelajaran dari seorang guru
kepada siswa, tapi lebih dari itu, pembelajaran menyangkut sikap dan keterampilan siswa.
Pembelajaran kooperatif merupakan salah satu model pembelajaran yang di dalamnya
memuat aspek – aspek yang dibutuhkan dari siswa yaitu kognitif, afektif, maupun
psikomotor. Dimana dalam model pembelajaran ini siswa memperoleh keterampilan –
keterampilan social yang sangat jarang diperoleh melalui pembelajaran biasa.
Meskipun banyak sekali manfaat dari pembelajaran kooperatif , namun belum banyak yang
menerapkan model pembelajaran ini dalam proses pendidikan. Padahal masyarakat Indonesia
dikenal sangat membanggakan sifat gotong royong dalam kehidupan bermasyarakat.

B. Saran
Para pendidik seharusnya tidak menitik beratkan pada aspek kognitif saja dalam mengajar,
kebutuhan peserta didik juga harus diperhitungkan. Generasi masa depan yang berkualitas
bukan hanya generasi yang pintar dalam hal akademis, tapi juga bermoral serta memiliki
keterampilan – keterampilan sosial yang baik.
Penggunaan model pembelajaran ini dirasa merupakan salah satu alternatif untuk
memperbaiki sistem pengajaran yang ada. Dan siswa lebih termotivasi dalam belajar.

Anda mungkin juga menyukai