Anda di halaman 1dari 36

JAWABAN UTS PROFESI KEPENDIDIKAN 2012

1. Jelaskan 5 (lima) alasan mengapa saudara sebagai calon guru perlu memahami
profesi kependidikan?
Jawab :
1)  pendidikan pada hakikatnya adalah alat untuk menyiapkan sumber daya
manusia yang bermoral dan berkualitas unggul. Mengacu pengertian tersebut,
profesi guru bukanlah hal yang mudah. Ada beberapa tahap untuk menjadi
guru yang profesional, yaitu: (1) tahu teori, (2) praktek, (3) memahami pangsa
pasar, dan (4) menjadi seorang profesional. Guru harus berperan secara aktif
dan menempatkan kedudukannya sebagai tenaga profesional, sesuai dengan
tuntutan masyarakat yang semakin berkembang. Seorang guru juga harus
memiliki tanggung jawab yang tinggi karena yang dihadapkan bukanlah
‘benda’, melainkan kumpulan manusia, dimana sukses atau tidaknya mereka
terdapat pengaruh peran guru didalamnya. Diperlukan pendidikan yang
memadai agar mahasiswa ‘calon guru’ memiliki kemampuan kognitif, afektif,
dan psikologis yang baik, sebagai bekal mendidik generasi penerus bangsa dan
tercapainya tujuan pendidikan.Dalam profesi kependidikan,kita mengetahui
pekerjaan menjadi seorang guru termasuk jabatan fungsional atau jabatan
struktural
2)  Dalam mencapai tujuan pendidikan, guru tidak semata-mata sebagai
‘pengajar’ yang melakukan transfer of knowledge tetapi juga sebagai
‘pendidik’ yang melakukan transfer of values dan sekaligus sebagai
‘pembimbing yang memberikan pengarahan dan menuntun siswa dalam
belajar. Bekal kognitif yang dimiliki seorang guru merupakan bekal agar
peserta didik memiliki ilmu yang memadai dan menguasai materi pelajaran
tertentu, serta kompetensi yang telah ditentukan oleh lembaga pendidikan.
Dalam hal ini, diperlukan metode yang efektif dan efisien sehingga
materi/stimulus yang guru berikan dapat diterima dengan baik oleh para
peserta didik. Bekal afektif yang diterapkan guru dalam kesehariannya,
merupakan bekal dalam melahirkan peserta didik yang bermoral, beretika,
sopan-santun, beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Untuk
melahirkan peserta didik yang bermoral, guru harus memiliki moralitas yang
bisa dijadikan panutan oleh peserta didik.

RISQI FAJRIL / 17634 Page 1


JAWABAN UTS PROFESI KEPENDIDIKAN 2012
3) Kita bisa mengtahui golongan atau ruang,jenjang pangkat, dan jabatan seorang
guru.
4) Kita dapat mengtahui peranan seorang guru dalam pelaksanaan program
bimbingan konseling di sekolah.
5) Kita dapat mengetahui layanan instruksional yang merupakan tugas utama
guru, yaitu
 Pertama, penyelenggaraan proses belajar mengajar,yang menempati
porsi terbesar dari profesi keguruan.tugas ini menuntut guru untuk
menguasai isi atau materi bidang studi yang diajarkan serta wawasan
yang berhubungngan dengan materi itu sesuai dengan latar
perkembangan dan tujuan kependidikan serta menyajikan sedmikian
rupa sehingga merangsang murid untuk menguasai
danmengembangkan materi itu dengan menggunakan kreatifitasnya.
 Kedua, tugas yang berhubungan dengan membantu murid dalam
mengatasi masalah dalam belajar yang akan berpengaruh terhadap
keberhasila belajarnya.
 Ketiga, disamping kedua hal tersebut,guru harus memahami
bagaimana sekolah iti dikelola,apa peranan guru
didalamnya,bagaimana memanfaatkan prosedur serta mekanisme
pengelolaan tersebut untuk kelancaran tugas-tugasnya sebagai guru.
Sumber :
 Syahril dan asmidir ilyas (2009) Profesi Kependidikan,Padang Unp Pres
 Anisah,dkk. (1999). Profesi Kependidikan. Padang:Dip Universitas Negri
Padang.
 Artikel : diakses tanggal 20 oktober 2012 pukul 22.30 wib  
http://educativelearning.blogspot.com/2012/02/pentingnya-mempelajari-
mata-kuliah.html

2. Jelaskan mengapa pekerjaan guru disebut suatu profesi?Uraian saudara


dilengkapai secara rinci syarat-syarat suatu pekerjaan/jabatan disebut suatu
profesi?
Jawab :

RISQI FAJRIL / 17634 Page 2


JAWABAN UTS PROFESI KEPENDIDIKAN 2012
Guru disebut suatu profesi karna guru itu bertugas sebagai pendidik, memberikan
ilmu pengetahuan yang dipunya kepada peserta didiknya tanpa pamrih dan menuntut
para peserta didiknya untuk lebih dari kemampuan yang dimiliki. Sekarang timbul
satu pertanyaan, apakah dokter itu suatu profesi? Jawabannya tidak, karna dokter itu
adalah suatu pekerjaan bukan profesi, kenapa demikian karna klienmembayar untuk
itu. Jadi dapat kita simpulkan bahwa hanya guru yang dapat dikatakan sebagai profesi
dan dokter adalah suatu pekerjaan.
Priyatno dan Anti (1994:350), Menyatakan bahwa “Profesi” adalah suatu
jabatan atau pekerjaan yang menunutut keahlian dari para petugasnya. Artinya,
pekerjaan yang disebut profesi itu tidak bisa dilakukan oleh orang yang tidak terlatih
dan tidak disiapkan secara khusus terlebih dahulu untuk melakukan pekerjaan itu.
Robert B.Howsam et al (1976),menulis bahwa guru harus dilihat sebagai
profesi yang baru muncul, dan Karen itu mempunyai status yang lebih tinggi dari
jabatan semiprofessional. Malahan mendekati status jabatan profesi penuh.
Stinnett dan Hunggett (1963), jabatan guru memenuhi criteria, karena
mengajar melibatkab uapaya –upaya yang sifatnya sengat didominasi kegiatan
intelektual. Malahan lebih lanjut dapat diamati bahwa kegiatan – kegiatan yang
dilakukan anggota profesi ini adalah dasar bagi persiapan dari semua kegiatan
professional lainnya. Oleh sebab itu mengajar seringkali disebur sebgaia ibu dari
segala profesi.
Soetjipto dan Raflis Kosasi (1994 : 16), mengatakan bahwa profesi itu
a. Melayani masyarakat, merupakan karir yang akan dilaksanakan sepanjang
hayat (tidak berganti – ganti pekerjaan).
b. Meerlukan bidang ilmu dan keterampilan tertentu di luar jangkauan
khalayak ramai ( tidak setiap orang dapat melakukannya).
c. Menggunakan hasil penelitian dan aplikasi dari teori ke praktek (teori
baru di kembangkan dari hasil penelitian ).
d. Memerlukan pelatihan khusus dengan waktu yang panjang.
e. Terkendali berdasarkan lisensi baju dan atau mempunyai persyaratan
masuk ( untuk menduduki jabatan tersebut memerlukan izin tertentu atau
ada persyaratan khusus yang ditentukan dapat mendudukinya).
f. Otonomi dalam membuat keputusan tentang ruang lingkup kerja tertentu
(tidak di atur oleh orang luar).

RISQI FAJRIL / 17634 Page 3


JAWABAN UTS PROFESI KEPENDIDIKAN 2012
g. Menerima tanggung jawab terhadap keputusan yang diambil dan untuk
kerja yang ditampilkan yangberhubungan dengan layanan yang diberikan
( langsung bertanggung jawab terhadap apa yang diputuskannya, tidak
dipindahkan ke atasan atau instasi yang lebih tinggi). Mempunyai
sekumpulan untuk kerja yang baku.
h. Mempunyai komitmen terhadap jabatan dan klien, dengan penekanan
terhadap layanan yang akan diberikan.
i. Menggunakan administrator untuk memudahkan profesinya, relative
bebas dari supervise dalam jabatan (misalnya dokter memakai tenaga
administrasi untuk mendata klien, semantarea tidak ada supervise dari
luar terhadap pekerjaan dokter sendiri).
j. Mempunyai organisasi yang diatur oleh anggota profesi sendiri.
k. Mempunyai asosiasi profesi dan atau kelompok elit untuk mengetahui
dan mengakui keberhasilan anggotanya.
l. Mempunyai kode etik untuk menjelaskan hal – hal yang meragukan atau
menyangsikan yang berhubungan dengan layanan yang diberikan.
m. Mempunyai kadar kepercayaan yang tinggi dari public dan kepercayaan
diri setiap anggotanya.
n. Mempunyai status social dan ekonomi yang tinggi ( bila disbanding
dengan jabatan lainnya.
Qomari dan Syaiful Sagala (2004 : 116) Guru dapat juga dikatagerikan
sebagai ilmuan dan cendikiawan, Blau,Peter M (1973) menjelaskan bahwa ilmuan
tidak mempunyai klien, oleh karna itu mereka tidak bisa disebut professional karena
para professional mempunyai klien berkenan dengan profesien para professional
tersebut, makanya para akdemis dalam peranannya sebagai ilmuan dan cendikiawan
bukanlah termasuk professional. Jika dipandang dari titik professional, yaitu adanya
alur dasar pengetahuan dan pelayanan ideal yang memiliki krteristik pendapatan yang
tinggi, prestise, pengaruh, persyaratan pendidikan tinggi, otonomi professional, surat
izin dan komitmen para anggota terhadap profesinya bahwa hal ini semu juga di
miliki oleh akademis dan guru kecuali mungkin pendapatan yang tinggi.
Langford, Glenn (1978) mengemukakan bahwa profesi itu merupakan
fenomena social yang kompleks, karena berkaitandengan bagaimana dia melihat
dirinya sendiri dan dilihat oleh orang lain. Demikian pula halnya guru dalam bentuk

RISQI FAJRIL / 17634 Page 4


JAWABAN UTS PROFESI KEPENDIDIKAN 2012
suatu profesi harus dilihat dari sudut filosofi oleh karena itu itu perlu di telusuri lebih
jauh apakah pengajaran itu suatu profesi.
Jadi jabatan profesi adalah sebuah sebutan yang didapat sesorang setelah
mengikuti pendidikan, pelatihan keterampilan dalam waktu yang cukup lama dalam
bidang keahlian tertentu. Sehingga melalui proses tersebut dia punya kewewenangan
khusus dalam memberikan suatu keputusan mandiri berdasarkan kode etik asosiasi
tertentu, yang harus di pertanggung jawabkan sampai kapanpun

Dalam kasus jabatan guru, National Education Associotion (NEA) (1948)


merumuskan bahwa jabatan profesi merupakan jabatan yang melibatkan kehgitan
intelektual;menekuni suatu batang tubuh ilmu tertentu du dahului dengan persiapan
professional yang lama memerlukan pelatihan jabatan yang kontinyu; menjanjikan
karir bagi anggota secara permanen, mengukiti standar baku mutu itu sendiri;lebih
mementingkan layanan kepada masyarakat dibidang dengan mencari keuntungan
pribadi dan memiliki organisasi professional yang kuat dan dapat melakukan control
terhadap anggota yang melakukan penyimpangan
Menurut ornstein dan levine (1984) bahwa suatu pekerjaan atau jabatan dapat
disebut   profesi   bila  pekerjaan  atau  jabatan  itu  dilakukan  dengan :
1. Melayani masyarakat merupakan merupakan karier yang akan dilaksanakan
sepanjang hayat (tidak berganti-ganti pekerjaan).
2. Memerlukan bidang ilmu dan keterampilan tertentu diluar jangkauan khalayak
ramai (tidak setiap orang melakukannya).
3. Menggunakan hasil penelitian dan aplikasi dari teori praktik (teori baru
dikembangkandari hasil penelitian).
4. Memerlukan pelatihan khusus dengan waktu yang panjang.
5. Terkendali berdasarkan lisensi baku dan mempunyai persyaratan masuk (untuk
menduduki jabatan tersebut memerlukan izin tertentuatau ada persyaratan khusus
yang ditentukan untuk dapat mendudukinya).
6. Otonomi dalam mebuat keputusan tentang ruang lingkup kerja tertentu(tidak
diatur oleh orang lain).
7. Menerima tanggung jawab terhadap keputusan yang diambil dan tampilan untuk
kerjanya berhubungan dengan layanan yang diberikan (langsung bertanggung 

RISQI FAJRIL / 17634 Page 5


JAWABAN UTS PROFESI KEPENDIDIKAN 2012
jawab terhadap apa yang diputuskannya,tidak dipindahkan keatasan instansi yang
lebih tinggi).Mempunyai sekumpulan unjuk kerja yang baku.
8. Mempunyai komitmen terhadap jabatan dan klien dengan penekanan terhadap
layanan yang akan diberikan.
9. Menggunakan administrator untuk memudahkan profesi,relatif bebas dari super
vise dalam jabatan (misalnya dokter memakai tenaga administrasi untuk mendata
klien,sementara tidak ada supervise dari luar terhadap pekerjaan dokter sendiri).
10. Mempunyai organisasi yang diatur oleh anggota profesi sendiri.

Sanusi dkk(1991)mengutarakan ciri-ciri utama suatu profesi sebagai berikut:


1. Suatu jabatan memiliki fungsi signifikasi social yang menentukan(crusial).
2. Jabatan yang menuntut keterampilan/keahlian tertentu.
3. Keterampilan/keahlian yang dituntut jabatan itu didapat melalui pemecahan
masalah dengan menggunakan teori dan metode ilmiah.
4. Jabatan itu berdasarkan pada batang tubuh disiplin ilmu yang jelas sistematik dan
explicit,bukan hanya sekedar pendapat khalayak umum.
5. Jabatan itu memerlukan pendidikan perguruan tinggi dengan waktu yang cukup
lama.
6. proses pendidikan untuk jabatan itu juga merupakan aplikasi dan sosialisasi nilai-
nilai profesional itu sendiri.
7. Dalam memberikan layanan kepada masyarakat anggota profesi itu berpegang
teguh pada kode etik yang dicontrol oleh organisasi profesi.
8. Tiap anggota profesi mempunyai kebebasan dalam memberikan judgement
terhadap permasalahan profesi yang dihadapinya.
9. Dalam prakteknya melayani masyarakat,anggota profesi otonom bebas dari
campur tangan orang lain.
10. Jabatan itu mempunyai prestise yang tinggi dalam masyarakat oleh karenanya
memperoleh imbalan tinggi pula.
Profesi guru sebenarnya merupakan profesi yang sangat dihargai oleh
masyarakat,karena profesi ini merupakan pekerjaan yang mulia ,berhubungan dengan
proses memanusiakan manusia.Oleh karena itu guru dituntut untuk mempunyai
banyak kelebihan atau keterampilan dibandingkan dengan manusia pada umumnya.

RISQI FAJRIL / 17634 Page 6


JAWABAN UTS PROFESI KEPENDIDIKAN 2012
Profesi guru adalah jabatab profesional.sebagai jabatan profesional,pemegangnya
harus memiliki kualifikasi tertentu.Kualifikasi ini sering disebut atau dkenal dengan
kompetensi guru.Ada 3 kelompok kompetensi yang yang harus dimiliki oleh guru
agar menjadi guru yang efektif.Ketiga kelompok kompetensi ini adalah kompetensi
profesional ,sosila dan pribadi.disamping ketiga kelompok kompeteni guru ini
,sebagai jabatab profesional,guru juga mempunyai organisasi profesional dan kode
etik yang harus ditaati oleh setiap anggotanya.

Sumber:
 Syahril dan asmidir ilyas (2009) Profesi Kependidikan,Padang Unp Pres
 Anisah,dkk. (1999). Profesi Kependidikan. Padang:Dip Universitas Negri
Padang.
 Journal PAT. 2001. Teacher in England and Wales. Professionalisme in
Practice: the PAT Journal. April/Mei 2001. (Online)
(http://members.aol.com/PTRFWEB/journal1040.html , diakses 19 Oktober
2012)
 Artikel : diakses tanggal 19 oktober 2012 pukul 14.00 wib  
http://tugas2kuliah.wordpress.com/2011/12/14/makalah-profesi-
kependidikan-konsep-dasar-profesi-kependidikan/
 Anwar, Qomari dan Syaiful Sagala. 2004. Profesi Jabatan Kependidikan dan
Guru Sebagai Upaya Menjamin Kualitas Pembelajaran. Jakarta: Uhamka
Press.

3. Pekerjaan guru berdasarkan klasifikasi jabatan Indonesia (KJI) dikelompokan


sebagai jabatan fungsional.
a. Jelaskan 5 (lima)perbedaan antara Jabatan Fungsional dengan Jabatan
Struktural?Jawaban saudara disertai dengan contoh
Jawab :
Sesuai dengan PP No. 100 tahun 2000, yang dimaksud dengan Jabatan
struktural adalah suatu kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab,
wewenang, dan hak seorang pegawai negeri sipil dalam rangka memimpin
suatu satuan organisasi negara. Sedangkan menurut PP 87 tahun 1999 yang

RISQI FAJRIL / 17634 Page 7


JAWABAN UTS PROFESI KEPENDIDIKAN 2012
disebut sebagai jabatan fungsional adalah kedudukan yang menunjukkan
tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak seorang pegawai negeri sipil dalam
suatu satuan organisasi yang dalam pelaksanaan tugasnya didasarkan pada
keahlian dan atau keterampilan tertentu serta bersifat mandiri.
Dengan demikian, jabatan struktural akan lebih banyak pada fungsi-fungsi
administratif, manajerial dan kepemimpinan yang diperlukan dalam proses
pengambilan keputusan. Sedangkan pejabat fungsional akan lebih berperan
pada proses penyusunan rencana pelaksanaan, pemberian saran, masukan dan
rekomendasi dalam rangka pengambilan keputusan oleh pimpinan organisasi
atau para pejabat struktural.
1. Jabatan struktual : jabatan yang secara tegas ada dalam struktur organisasi. 
Jabatan fungsional : jabatan teknis yang tidak tercantum dalam struktur
organisasi, tetapi dari sudut pandang fungsinya sangat diperlukan dalam
pelaksansaan tugas-tugas pokok organisasi
2. Jabatan struktual : jabatan yang tertera dalam struktur hierarkhis dalam
lembaga2 pemerintahan
Jabatan fungsional : jabatan2 profesi teknis tertentu dalam lembaga2
pemerintahan
3. Pengangkatan struktual : Jabatan struktural hanya dapat diduduki oleh
mereka yang berstatus sebagai PNS. Calon Pegawai Negeri Sipil tidak
dapat diangkat dalam jabatan struktural. Anggota Tentara Nasional
Indonesia dan Anggota Kepolisian Negara hanya dapat diangkat dalam
jabatan struktural apabila telah beralih status menjadi PNS, kecuali
ditentukan lain dalam peraturan perundangan. Eselon dan jenjang pangkat
jabatan struktural sesuai PP Nomor 13 Tahun 2002.
Pengangkatan struktual : Jabatan fungsional adalah kedudukan yang
menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak seorang Pegawai
Negeri Sipil dalam suatu satuan organisasi yang dalam pelaksanaan
tugasnya didasarkan pada keahlian/dan atau keterampilan tertentu serta
bersifat mandiri.
Jabatan fungsional : pada hakekatnya adalah jabatan teknis yang tidak
tercantum dalam struktur organisasi, namun sangat diperlukan dalam tugas-
tugas pokok dalam organisasi Pemerintah. Jabatan fungsional Pegawai

RISQI FAJRIL / 17634 Page 8


JAWABAN UTS PROFESI KEPENDIDIKAN 2012
Negeri Sipil terdiri atas jabatan fungsional keahlian dan jabatan fungsional
keterampilan. Produk hukum yang mengatur pengangkatan dalam Jabatan
Fungsional adalah PP No. 16 tahun 1994 dan Keppres No. 87 tahun 1999.
4. Jabatan fungsional :tidak mempunyai kewenangan
Jabatan struktual : mempunyai spesialisasi dalam bidang kewenangan dan
tanggung jawab administrasi pemerintahan
5. Jabatan fungsional : mempunyai spesialisasi yang berkaitan dengan fungsi-
fungsi tertentu yang dianggap strategis.

 Jabatan fungsional, yaitu jabatan teknis yang tidak tercantum struktur


,tetapi dari sudut pandang fungsinya sangat diperlukan dalam
pelaksanaantugas-tugas pokok organisasi, misalnya: auditor (Jabatan
FungsionalAuditor atau JFA), guru,dosen, dokter, perawat,
bidan, apoteker, peneliti, perencana, pranata computer, statistisi,
pranata laboratorium pendidikandan penguji kendaraan bermotor.

 Jabatan structural, yaitu: jabatan yang secara tegas ada dalam


struktur organisasi. Kedudukan jabatan structural bertingkat- tingkat
dari tingkatyang terendah (eselon IV / b) hingga yang tertinggi (eselon
1/ a). contoh jabatan structural di PNS pusat adalah: Sekretaris jendral,
direktur jendral,kepala biro, dan staf ahli. Sedangkan contoh jabatan
structural di PNSdaerah adalah: sekretaris daerah, kepala dinas/ badan/
kantor, kepala bagian , kepala bidang, kepala seksi, camat, sekretaris
camat, lurah dan sekretaris lurah.

b. Jelaskan mengapa pekerjaan guru dilecehkan/diabaikan oleh siswa dan


masyarakat?
Jawab :
Pekerjaan guru dilecehkan oleh siswa dan masyarakat karena mereka hanya
memandang pekerjaan guru itu hanya sebelah mata,mereka tidak mengetahui
berapa mulianya pekerjaan seorang guru yang rela mengabdikan diri untuk
mendidik ,mengajar dan membimbing mereka dalam memperoleh

RISQI FAJRIL / 17634 Page 9


JAWABAN UTS PROFESI KEPENDIDIKAN 2012
pendidikan,mereka tidak akan berarti apa-apa dan tidak akan bisa menggapai
cita-cita mereka.
Guru yang ideal tau profesional merupakan dambaan setiap insan
pendidikan,sebab dengan guru yang profesional diharapkan pendidikan
menjadi lebih berkualitas.Namun demikian,apabila penghargaan terhadap guru
tersebut tidak memadai ,maka harapan atau idealisme diatas mungkin hanya
menjadi utopia.
Untuk mendapatkan predikat profesional tersebut diatas bukan merupakan
pekerjaan yang mudah.Hal ini sangat sangat berkait dengan penghargaan
masyarakat atau negara terhadap profesi itu.Negara-negara maju memberikan
penghargaan yang lebih kepda guru dibandingkan Indonesia.
Anisah (1999: 40) Dinegara kita nampaknya belum banyak kelompok
pekerjaan yang telah mencapai status profesi penuh.Contohya pekerjaan
dibidang penididikan,khususnya mengajar di sekolah menengah baru memulai
proses profesionalisasinya yang berarti setelah masa kemerdekaan.
Kalau diikuti perkembangan profesi keguruan di Indonesia,jelas bahwa pada
mulanya guru-guru Indonesia diangkat dari orang-orang yang tidak
berpendidikan khusus untuk memangku jabatan guru.Tapi selangkah demi
selangkah pendidikan guru meningkatkan jenjang kualifikasi dan
mutunya,sehingga saat ini kita hanya mempunyai lembaga pendidikan guru
yang tunggal,yakni lembaga pendidikan tenaga kependidikan
(LPTK).Walaupun jabatan guru tidak harus disebut sebagai jabatan
professional pebuh,statusnya mulai membaik.Di Indonesia telah ada Persatuan
Guru Republik Indonesia (PGRI) yang mewadahi persatuan guru,dan juga
mempunyai perwakilan di DPR/MPR.
Dalam sejarah pendidikan guru di Indonesia,guru pernah mempunyai status
yang sangat tinggi dalam masyarakat,mempunyai wibawa yang sangat
tinggi,dan dianggap sebagai orang yang serba tahu.Peranan guru saat itu tidak
hanya sebagai pendidik bagi anak di depan kelas tetapi juga mendidik
masyarakat,tempat bertanya masyarakat.Namun,karena kewibawaan guru itu
mulai memudar sejalan dengan kemajuan zaman,perkembangan ilmu dan
teknologi, dan kepedulian guru yang meningkat tentang imbalan atau balas
jasa.Dalam era teknologi yang maju sekarang guru bukan lagi satu-satunya

RISQI FAJRIL / 17634 Page 10


JAWABAN UTS PROFESI KEPENDIDIKAN 2012
tempat bertanya bagi masyarakat.Pendidikan masyarakat mungkin lebih tinggi
dari guru,dan kewibawaan guru berkurang antara lain karena status guru
dianggap kela gengsi dari jabatan lainnya yang mempunyai pendapat yang
lebih baik.
c. Bagaiman pendapat saudara tentang kewibawaan guru saat ini di sekolah
dan dimata mayarakat?
Jawab :
Menurut saya ,dalam melaksanakan tugasnya disekolah guru bisa dikatakan
berwibawa apabila telah mempunyai kepribadian yang baik .Kepribadian itu
adalah keseluruhan dari individu yang terdiri dari unsur psikis dan fisik.
Menurut prof.Dr.Zakiyah Daradjat (1980) mengatakan bahwa kepribadian
yang sesungguhnya dalah abstrak,suka dilihat atau diketahui secara
nyata,yang dapat diketahui adalah penampilan atau bekasnya dalam setiap
aspek kehidupan.Misalnya dalam tindakan,ucapannya,cara bergaul,berpakaian
dan dalam menghadapi setiap persoalan atau masalah,baik yang ringan
maupun yang berat.
Annisah (1999:40) Dinegara kita nampaknya belum banyak kelompok
pekerjaan yang telah mencapai status profesi penuh.Contohya pekerjaan
dibidang penididikan,khususnya mengajar di sekolah menengah baru memulai
proses profesionalisasinya yang berarti setelah masa kemerdekaan.
Kalau diikuti perkembangan profesi keguruan di Indonesia,jelas bahwa pada
mulanya guru-guru Indonesia diangkat dari orang-orang yang tidak
berpendidikan khusus untuk memangku jabatan guru.Tapi selangkah demi
selangkah pendidikan guru meningkatkan jenjang kualifikasi dan
mutunya,sehingga saat ini kita hanya mempunyai lembaga pendidikan guru
yang tunggal,yakni lembaga pendidikan tenaga kependidikan
(LPTK).Walaupun jabatan guru tidak harus disebut sebagai jabatan
professional pebuh,statusnya mulai membaik.Di Indonesia telah ada Persatuan
Guru Republik Indonesia (PGRI) yang mewadahi persatuan guru,dan juga
mempunyai perwakilan di DPR/MPR.
Dalam sejarah pendidikan guru di Indonesia,guru pernah mempunyai status
yang sangat tinggi dalam masyarakat,mempunyai wibawa yang sangat
tinggi,dan dianggap sebagai orang yang serba tahu.Peranan guru saat itu tidak

RISQI FAJRIL / 17634 Page 11


JAWABAN UTS PROFESI KEPENDIDIKAN 2012
hanya sebagai pendidik bagi anak di depan kelas tetapi juga mendidik
masyarakat,tempat bertanya masyarakat.Namun,karena kewibawaan guru itu
mulai memudar sejalan dengan kemajuan zaman,perkembangan ilmu dan
teknologi, dan kepedulian guru yang meningkat tentang imbalan atau balas
jasa.Dalam era teknologi yang maju sekarang guru bukan lagi satu-satunya
tempat bertanya bagi masyarakat.Pendidikan masyarakat mungkin lebih tinggi
dari guru,dan kewibawaan guru berkurang antara lain karena status guru
dianggap kela gengsi dari jabatan lainnya yang mempunyai pendapat yang
lebih baik

d. Jelaskan hak dan kewajibab siswa,guru berdasarkan undang-undang


sisdiknas No.20/2003
Jawab :
 Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha
mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang
tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu.
 Pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru,
dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur,
fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta
berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan.
 Wajib belajar adalah program pendidikan minimal yang harus diikuti
oleh Warga Negara Indonesia atas tanggung jawab Pemerintah dan
Pemerintah Daerah.
 Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang
ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang
dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu
pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak
memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
Sumber :
 Syahril dan asmidir ilyas (2009) Profesi Kependidikan,Padang Unp
Pres
 Anisah,dkk. (1999). Profesi Kependidikan. Padang:Dip Universitas
Negri Padang.

RISQI FAJRIL / 17634 Page 12


JAWABAN UTS PROFESI KEPENDIDIKAN 2012
 Artikel : diakses tanggal 20 oktober 2012 pukul 16.00 wib  
http://www.kopertis12.or.id/2010/08/03/seputar-jabatan-struktural-
dan-jabatan-fungsional-pns.html
 Soetjipto dan Raflis Kosasi. 1994. Profesi Keguruan. Jakarta :
Direktorat Jendral pendidikan Tinggi.
 Artikel : diakses tanggal 20 oktober 2012 pukul 16.17 wib
http://id.wikipedia.org/wiki/Pegawai_negeri

4. Jelaskan masalah-masalah yang sering dialami guru dalam melaksanakan


profesinya di tengah-tengah masyarakat yang multidimensional saat ini!
Jawab :
Masalah yang sering di hadapi guru di tengah masyarakat adalah masalah
masyarakat tidak yakin dengan guru tersebut, mungkin di karnakan apa yang
disampaikan guru di kelas dengan yang dia lakukan atau dia contohkan di
masyarakat tidak sama dengan apa yang dia ajarkan. Contohnya saja seorang guru
mengajarkan kepada muridnya untuk bersikap dan berprilaku sopan tapi guru
tersebut malah tidak bersikap dan berprilaku sopan.
1. Penghargaan pemerintah terhadap profesi guru relative rendah.
2. Negara membutuhkan banyak guru sesuai dengan jumlah penduduk yang
terus meningkat.
3. Distribusi guru tidak merata.
4. Masyarakat kurang menghargai profesi guru.
5. Rendahnya kompetensi guru.
6. Lemahnya manajemen guru.
7.  Rendahnya daya dukung masyarakat. 
Menurut Saodi, dkk (2010), beberapa faktor yang mempengaruhi
kinerja guru, antara lain: 1) kepribadian dan dedikasi; 2) pengembangan
profesi; 3) kemampuan mengajar; 4) komunikasi; 5) hubungan dengan
masyarakat; 6) kedisiplinan; 7 kesejahteraan; dan 8) iklim kerja.
Kepribadian mencerminkan baik atau tidaknya citra dan martabat guru.
Kepribadian guru akan tercermin dari sikap dan perbuatannya dalam
mengajar, membina, dan membimbing peserta didiknya. Semakin baik

RISQI FAJRIL / 17634 Page 13


JAWABAN UTS PROFESI KEPENDIDIKAN 2012
kepribadian guru, semakin baik dedikasinya dalam menjalankan tugas dan
fungsinya sebagai pendidik. Tetapi di lapangan, tidak sedikit di antara guru
yang lupa dan melakukan tidakan yang tidak terpuji. Ada oknum guru
yang melakukan pemukulan atau tindak kekerasan kepada siswanya karena
sebab yang sepele, oknum guru bertindak asusila dengan siswa atau
lainnya, oknum guru terlibat menggunakan narkoba, dan sebagainya
merupakan contoh-contoh tindakan negatif yang banyak menghiasi media
massa, baik cetak maupun elektronik, baik di tingkat nasional maupun
tingkat lokal (daerah). Kejadian-kejadian tersebut, menyebabkan terdapat
oknum guru terlibat konflik dengan orang tua peserta didik dan
masyarakat, dan tidak sedikit pula yang harus berurusan dengan hukum
(polisi). Hal ini tentu saja mencidrai martabat dan citra guru, serta dunia
pendidikan dalam pengertian yang lebih luas. Sebagai manusia biasa, guru
memang tidak luput dari kehilafan dan kesalahan. Karena manusia
merupakan sumber kealfaan dan dosa. Tetapi berupaya semaksimal
mungkin untuk meminimalisir kejadian-kejadian yang tidak diinginkan
(perbuatan negatif), dengan mengedepankan beberapa kecerdasan, seperti
yang disarankan oleh Azzet (2011), yaitu kecerdasan intelektual
atau intelligence quotient (IQ), kecerdasan emosional atau emotional
quotient (EQ), dan kecerdasan spiritual atauspiritual quotient (SQ),
merupakan langkah yang sebaiknya ditempuh, dan sekaligus sebagai
tuntutan profesi.
Persoalan pengembangan profesi guru merupakan aspek yang belum
mendapat perhatian secara maksimal, dan menjadi kendala serius bagi
pelaksanaan tugas dan fungsi guru secara profesional dewasa ini maupun
di masa depan apabila tidak ditangani dengan baik dan sungguh-sungguh.
Merujuk dari pendapat Akadun, seperti dikutip Saodi, dkk (2010), ada
lima penyebab rendahnya profesionalisme guru, yaitu:
1. Masih banyak guru yang tidak menekuni profesinya secara total.
2. Rentan dan rendahnya kepatuhan guru terhadap norma dan etika profesi
keguruan.
3. Pengakuan terhadap ilmu pendidikan dan keguruan masih setengah hati
dari pengambilan kebijakan dan pihak-pihak terlibat. Hal ini terbukti dari

RISQI FAJRIL / 17634 Page 14


JAWABAN UTS PROFESI KEPENDIDIKAN 2012
masih belum mantapnya kelembangaan pencetak tenaga keguruan dan
kependidikan.
4. Masih belum smootnya perbedaan pendapat tentang proporsi materi ajar
yang diberikan kepada calon guru.
5. Masih belum berfungsinya PGRI sebagai organisasi profesi yang
berupaya secara maksimal meningkatkan profesionalisme anggotanya.
Pada kenyataannya di lapangan, diakui atau tidak, masih, banyak guru
yang belum melaksanakan tugas dan fungsinya sesuai dengan ketentuan
yang berlaku dan tuntutan profesi yang sesungguhnya. Guru masih
memiliki kecenderungan menempatkan diri pada posisi sebagai pengajar
semata, dan mengabaikan tugasnya dalam mendidik dan melatih peserta
didik. Guru terkesan melaksanakan tugasnya secara asal-asalan, tidak
mengikuti rambu-rambu proses pembelajaran yang sebenarnya. Sehingga
dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, terbatas hanya untuk
menggugurkan kewajiban. Keadaan ini menggambarkan belum semua
guru dapat melaksanakan syarat-syarat profesi keguruan dengan baik, dan
belum semua guru dapat menjalankan kode etik guru yang telah
dirumuskan oleh PGRI (lihat Hamalik, 2003; Sudjana, 2005; Saud, 2009;
Nurdin, 2010; Saondi, 2010; Azzet, 2011).

Sumber :
 Syahril dan asmidir ilyas (2009) Profesi Kependidikan,Padang Unp Pres
 Anisah,dkk. (1999). Profesi Kependidikan. Padang:Dip Universitas Negri
Padang.
 Anwar, Qomari dan Syaiful Sagala. 2004. Profesi Jabatan Kependidikan dan
Guru Sebagai Upaya Menjamin Kualitas Pembelajaran. Jakarta: Uhamka
Press.
 Saodin, Ondi, dan Aris Suherman. 2010.  Etika Profesi Keguruan. Bandung :
PT Refika Aditama.
5. Coba saudara ilustrasikan upaya-upaya apa yang dapat saudara lakukan untuk
mengangkat harkat dan martabat guru dan mutu pendidikan yang masih
rendah saat ini dan demi masa depan?
Jawab :
RISQI FAJRIL / 17634 Page 15
JAWABAN UTS PROFESI KEPENDIDIKAN 2012
1. Saya sebagai seorang peserta didik akan bertanggung jawab dengan profesi saya
sebagai guru dan akan melaksanakan profesi tersebut dengan baik dan benar.
2. Seorang guru juga harus berfikir kritis dan kreatif dengan apa yang ingin di
sampaikan kepada peserta didiknya.
3. Guru itu harus bersikap professional, tidak mengikut campurkan urusan pribadi
dengan profesinya sebagai guru.
4. Seorang guru tidak membeda – bedakan mana murid yang berprestasi dengan
murid yang tidak berprestasi.

1. Menjadikan Posisi Guru Sebagai Suatu Profesi (Guru Sebagai Profesi)


Berikut adalah beberapa hal yang terkait dengan guru sebagai sutu profesi,
yaitu;
a. Kualifikasi 
Berbicara tentang guru yang profesional berarti membicarakan tentang
kualifikasi guru. Guru yang profesional punya kualifikasi tertentu. Ada dua
kualifikasi yaitu;
1. Kualifikasi Personal. 
Ada berbagai ungkapan untuk melukiskan kualifikasi personal guru
diantaranya 
a). Guru yang baik Baik disini dalam artian mempunyai sifat moral yang baik
seperti ; jujur, setia, sabar, betanggung jawab, tegas, iuwes, ramah, konsisten,
berinisiatif dan berwibawa. Jadi guru yang baik itu bila dilengkapi oleh sifat -
sifat yang disebutkan di atas. 
b). Guru yang berhasil Seorang guru dikatakan berhasil apabila ia di dalam
mengajar dapat menunjukan kemampuannya sehingga tujuan - tujuan yang
telah ditentukan dapat dicapai oleh peserta didik. 
c). Guru yang efektif. Yang dimaksud dengan guru yang efektif yaitu apabila
ia dapat mendayagunakan waktu dan tenaga yang sedikit tetapi dapat
mencapai hasil yang banyak. Berarti guru yang pandai menggunakan strategi
mengajar dan mampu menerapkan metode - metode mengajar secara berdaya
guna dan berhasil guna akan disebut sebagai guru yang efektif. 
2. Kualifikasi Profesional. 
Yang dimaksud dengan kualifikasi profesional yaitu kemampuan melakukan

RISQI FAJRIL / 17634 Page 16


JAWABAN UTS PROFESI KEPENDIDIKAN 2012
tugas mengajar dan mendidik yang diperoleh melalui pendidikan dan latihan. 
b. Profesionalisasi 
Profesionalisasi adalah suatu proses, pertumbuhan, perawatan dan
pemeliharaan untuk mencapai tingkat profesi yang optimal. Dalam hal ini saya
kaitkan dengan usaha-usaha pengembangan status jabatan guru sebagai
pengajar dan pendidik menjadi guru yang profesional. Guru itu bagaikan
sumber air yang terus menerus mengalir sepanjang kariernya, jika sumber air
itu tidak diisi terus menerus maka sumber air itu akan kering. Demikian juga
jabatan guru, apabila guru tidak berusaha menambah pengetahuan yang baru,
maka mated sajian waktu mengajar akan "gersang". Dalam usaha
profesionalisasi ini ada dua motif, yaitu : 
a. Motif eksternal yaitu pimpinan yang mendorong guru untuk mengikuti
penataran, atau kegiatan-kegiatan akademik yang sejenis. Atau ada lembaga
pendidikan yang memberi kesempatan bagi guru untuk belajar lagi. Dan ini
termasuk in-service education. 
b. Motif internal yaitu dorongan dari diri guru itu sendiri yang berusaha
belajar terus menerus untuk tumbuh dalam jabatannya, baik itu melalui
membaca dan mengikuti berita yang berkaitan dengan pendidikan, maupun
mengikuti pendidikan yang lebih tinggi, demi untuk meningkatkan profesinya
di bidang pendidikan. 
c. Pendidikan Profesi Guru 
Pendidikan profesi ditekankan pada unsur kematangan, keterampilan, dan
tanggungjawab. Untuk itu diperlukan waktu yang memadai melakukan latihan,
praktek dan magang. Pendidikan profesi dilakukan setelah peserta didik
melewati jenjang pendidikan tinggi atau pendidikan akademik. Pendidikan
profesi adalah syarat bagi calon guru untuk dapat mengikuti uji kompetensi
dan sertifikasi guru.
Pendidikan profesi keguruan dilakukan dengan cara konsekutif bagi lulusan
D2, D3, dan S1. Pendidikan profesi guru tersebut dilaksanakan oleh LPTK
terakreditasi. Pendidikan profesi untuk satu bidang tertentu dilakukan di
fakultas yang mengasuh bidang studi tersebut. 
2. Meningkatkan Peran Guru Dalam Masyrakat.
Selama ini peran guru di tengah masyarakat kurang terlihat begitu menjamur.

RISQI FAJRIL / 17634 Page 17


JAWABAN UTS PROFESI KEPENDIDIKAN 2012
Meskipun peran terbesar dalam penentuan generasi penerus terletak pada guru.
Peran yang dimaksud disini adalah peran guru secara lansung. Dalam
beberapa fakta di lapangan guru yang mampu mewujudkan perannya secara
lansung di tengah masyarakat sangat dihargai atau terlihat ketinggian
martabatnya.
3. Meningkatkan Kewibawaan Guru Dimata Masyarakat
Dalam meningkat kewibawaan guru di mata masyarakat, beberapa hal yang
dapat dilakukan adalah sebagai berikut (termasuk diwaktu diklat);
a. Membekali guru dengan berbagai pengetahuan umum, sehingga guru dapat
memandang masalah disekitarnya dengan cermat.
b. Menanamkan kedalam diri guru akan norma yang yang berlaku ditempat ia
berada.
c. Mengatur penggunaan wewenang guru seperti dengan diadakannya UU
BHP.
Sumber :
 Syahril dan asmidir ilyas (2009) Profesi Kependidikan,Padang Unp Pres
 Anisah,dkk. (1999). Profesi Kependidikan. Padang:Dip Universitas Negri
Padang.
 Saodin, Ondi, dan Aris Suherman. 2010. Etika Profesi Keguruan. Bandung :
PT Refika Aditama.

6. Jelsakan dan rinci 4 (empat) kompetnsi yang perlu dikusai seorang guru
berdasarkan PP NO 74 tahun 2008? Dan upaya apa yang perlu Saudara
lakukan untuk memenuhi keempat kompetensi yang dimaksudkan?
Jawab :

Perhatian pemerintah akan peningkatan mutu pendidikan semakin terasa.


Dalam upaya ini salah satu komponen yang dapat memacu peningkatan mutu ini
adalah tenaga pendidik atau guru. Sehingga untuk mendongkrak kualitas pendidikan
ini pemerintah pun telah menerbitkan berbagai kebijakan yang tertuang dalam mulai
dari undang-undang, peraturan pemerintah hingga peraturan menteri yang mengatur
tentang guru.

RISQI FAJRIL / 17634 Page 18


JAWABAN UTS PROFESI KEPENDIDIKAN 2012
Kebijakan yang nampak begitu jelas di depan mata kita adalah adanya
standarisasi terhadap kompetensi yang dimiliki oleh seorang guru. Berdasarkan
peratura pemerintah yang telah diterbitkan seperti pada PP No.74 Tahun 2008 tentang
Guru disebutkan bahwa seorang guru harus memenuhi setidaknya empat macam
kompetensi yang meliputi : kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian,
kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan
profesi.

Di dalam Pasal 2 PP No. 74 Tahun 2008 tersebut dijelaskan bahwa yang


dimaksud kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku
yang harus dimiliki, dihayati, dikuasai, dan diaktualisasikan oleh Guru dalam
melaksanakan tugas keprofesionalan. Penguasaan terhadap kompetensi-kompetensi
tersebut bersifat holistik.
Adapun kompetensi yang harus dikuasai seorang guru meliputi :
A. Kompetensi pedagogik, merupakan kemampuan Guru dalam pengelolaan
pembelajaran peserta didik yang sekurang-kurangnya meliputi:
1) pemahaman wawasan atau landasan kependidikan.
2) pemahaman terhadap peserta didik.
3) pengembangan kurikulum atau silabus.
4) perancangan pembelajaran.
5) pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis.
6) pemanfaatan teknologi pembelajaran.
7) evaluasi hasil belajar.
8) pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang
dimilikinya.
B. Kompetensi kepribadian, yaitu sekurang-kurangnya mencakup kepribadian yang:
1) beriman dan bertakwa.
2) berakhlak mulia.
3) arif dan bijaksana.
4) demokratis.
5) mantap.
6) berwibawa.
7) stabil.
8) dewasa.
RISQI FAJRIL / 17634 Page 19
JAWABAN UTS PROFESI KEPENDIDIKAN 2012
9) jujur.
10) sportif.
11) menjadi teladan bagi peserta didik dan masyarakat.
12) secara obyektif mengevaluasi kinerja sendiri.
13) mengembangkan diri secara mandiri dan berkelanjutan.
C. Kompetensi sosial, merupakan kemampuan Guru sebagai bagian dari masyarakat
yang sekurang-kurangnya meliputi kompetensi untuk:
1) berkomunikasi lisan, tulis, dan/atau isyarat secara santun.
2) menggunakan teknologi komunikasi dan informasi
3) secara fungsional.
4) bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan,
pimpinan satuan pendidikan, orang tua atau wali peserta didik.
5) bergaul secara santun dengan masyarakat sekitar dengan mengindahkan norma
serta sistem nilai yang berlaku.
6) menerapkan prinsip persaudaraan sejati dan semangat kebersamaan.
D. Kompetensi profesional, merupakan kemampuan Guru dalam menguasai
pengetahuan bidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni dan budaya yang
diampunya yang sekurang-kurangnya meliputi penguasaan:
1) materi pelajaran secara luas dan mendalam sesuai dengan standar isi program
satuan pendidikan, mata pelajaran, dan/atau kelompok mata pelajaran yang akan
diampu.
2) konsep dan metode disiplin keilmuan, teknologi, atau seni yang relevan, yang
secara konseptual menaungi atau koheren dengan program satuan pendidikan, mata
pelajaran, dan/atau kelompok mata pelajaran yang akan diampu.

Sumber :
 Syahril dan asmidir ilyas (2009) Profesi Kependidikan,Padang Unp Pres
 Anisah,dkk. (1999). Profesi Kependidikan. Padang:Dip Universitas Negri
Padang.
 Ahmad,Suedi. 2010. Mengenal Kompetensu Guru.
http://suediguru.blogspot.com/2010/03/mengenal-kompetensi-guru.html. [07
July 2012]

RISQI FAJRIL / 17634 Page 20


JAWABAN UTS PROFESI KEPENDIDIKAN 2012
 Aliran Filsafat Pendidikan. 2012. Filsafat Pendidikan.
http://www.filsafatpendidikan.com/aliran/filsafat-pendidikan-progresivisme-
sebagai-pendidikan-demokratis. [08 July 2012]

7. Profesi kependidikan merupakan bagian yang integral dalam sistem pendidikan.


a. Coba saudara jelaskan dengan memberi ilustrasi tentang persepsi siswa
dan guru tentang bimbingan dan konseling di sekolah selama ini?
Jawab :
Bimbingan konseling di sekolah adalah salah satu tempat konsultasi bagi para
siswa, tetapi kebanyakan dari bimbingan konseling yang ada di sekolah tidak
menjalankan tugas dari bimbingan konseling ini dengan semestinya. Karna
bimbingan konseling sendiri hanya di pergunakan bagi siswa yang bermasalah
saja. Jadi siswa beranggapan kalau bimbingan konseling tersebut hanya tempat
bagi siswa – siswa yang bermasalah saja.
Priyatno dan Anti (1994: 124) Presepsi Terhadap Bimbingan konseling
terbagi sebagai berikut ;
1) Bimbingan dan konseling disamakan saja dengan atau dipisahkan sama
sekali dari pendidikan.
2) Konselor di sekolah dianggap sebagai polisi sekolah.
3) Bimbingan dan konseling dianggap semata – mata sebagai proses
pemberian nasehat
4) Bimbingan dan konseling dibatasi pada hanya menangani maslah yang
bersifat incidental
5) Bimbingan dan konseling dibatasi hanya untuk klien – klien tertentu saja
6) Bimbingan dan konseling melayani “ orang sakit” dan “ kurang normal”
7) Bimbingan dan konseling bekerja sendiri
8) Konselor harus aktif, sedangkan pihak lain pasif
9) Menganggap pekerjaan bimbingan dan konseling dapat dilakukan oleh
siapa saja
10) Pelayanan bimbingan dan konseling berpusat pada keluhan pertama saja
11) Menyamakan bimbingan dan konseling dengan pekerjaan dokter dan
psikiater.

RISQI FAJRIL / 17634 Page 21


JAWABAN UTS PROFESI KEPENDIDIKAN 2012
12) Menganggap hasil pekerjaan bimbingan dan konseling harus segera
dilihat
13) Menyamaratakan cara pemecahan masalah bagi smua klien
14) Memusatkan usaha bimbingan dan konseling hanya pada penggunaan
intrumentasi bimbingan konseling
15) Bimbingan konseling dibatasi pada hanya menangani masalah-masalah
yang rinagn saja.

b. Jelaskan minimal 3 (tiga) fungsi bimbingan.Jawaban saudara dilengkapi


contoh konkrit dan fakta aktual dilapangan!
Jawab :
Asas - asas pokok bimbingan dan konseling menurut Priyatno dan Anti (1987:
116) sebagai berikut :
a. Asas Kerahasian
Segala sesuatu yang dibicrakan klien kepada konselor tidak boleh di
sampaikan kepada orang lai, tidak boleh atau tidak layak diketahui orang
lain. Azas kerahasian ini merupakan asas kunci dalam usaha bimbingan
dan konseling jika benar-benar dilaksanakan maka penyelenggaraan atau
pemberi bimbingan akan mendapat kepercayaan dari semua pihak,
terutama penerima bimbingan klien sehingga mereka akan mau
memanfaatkan jasa bimbingan dan konseling dengan sebaik-baiknya.
b. Asas Kesukarelaan
Proses bimbingan dan konseling harus berlangsung atas dasar
kesukarelaan baik dari pihak pembimbing atau klien diharapkan seacra
suka dan rela tanpa ragu-ragu ataupun merasa terpaksa.
c. Asas Keterbukaan
Dalam pelaksaan bimbingan dan konseling sangat diperlukan suasana
keterbukaan, baik keterbukaan dari konselor maupun keterbukaan dari
klien. Keterbukaan ini bukan hanya sekedar bersedia menerima saran-
saran dari luar, diharapkan masing-masing pihak yang bersagkutan
bersedia membuka diri untuk kepentingan pemecahan masalah.
d. Asas Kekinian

RISQI FAJRIL / 17634 Page 22


JAWABAN UTS PROFESI KEPENDIDIKAN 2012
Masalah individu yang ditanggulangi ialah masalah – masalah yang
sedang dirasakan bukan masalah yang sudah lampau, dab juga bukan
masalah yang mungkin akan dialami di masa yang akan datang. Apabila
ada hal- hal tertentu yang menyangkut masa lampau dan masa yang akan
datang yang perlu dibahas dalam upaya bimbingan yang sedang
dibicarakan itu, pembahasan tersebut hanyalah merupakan latar belakang
dan latar depan dari masalah yang dihadapi sekarang sehingga masalah
yang dihadapi dapat terselesaikan.
e. Asas Kemandirian
Pelayanan bimbingan dan konseling bertujuan menjadikansi terbimbing
dapat berdiri sendiri, tidak tergantung pada orang lain atau tergantung
pada konselor. Individu yang dibimbing setelah dibantu diharapkan dapat
mandiri
f. Asaz Kegiatan
Usaha bimbingan dan konseling tidak akan membikan buah yang berarti
bila klien tidak melakukan sendiri kegiatan dalam mencapai tujuan
bimbingan konseling.
Hasil usaha bimbingan dan konseling tidak akan tercapai dengan
sendirinya. Konselor hendaklah membangkitkan semangat klien sehingga
ia mampu dan mau melaksanakan kegiatan yang diperlukan yang di
perlukan dalam penyelesaian masalah yang menjasi pokok pembicaraan
dalam konseling.
Asas ini merujuk pada pola konseling “ multi dimensional” yag tidak
hanya mengandalkan transaksi verbal antara klien dan konselor. Dalam
konseling yang berdimensi verbal pun asas kegiatan masih harus
terselenggara, yaitu klien aktif menjalani proses konseling dan aktif pula
melaksanakan/ menerapkan hasil – hasil konseling.
g. Asas Kedinamisan
Usaha pelayanan bimbingan konseling menghendaki terjadinya perubahan
pada diri klien, yaitu perubahan tingkah laku kea rah yang lebih baik.
Perubahan ini tidaklah sekedar mengulangi hal yang lama, yang bersifat
monoton, melainkan perubahan yang selalu menuju ke suatu

RISQI FAJRIL / 17634 Page 23


JAWABAN UTS PROFESI KEPENDIDIKAN 2012
pembaharuan, sesuatu yang lebih maju, dimanis sesuai dengan arah
perkembanga klien yang di kehendaki.
h. Asas keterpaduan
Pelayanan bimbingan dan konseling berusaha memadukan berbagai aspek
kepribadian klien. Sebagaimana diketahui individu memiliki berbagai
aspek kepribadian yang kalau keadaannya tidak seimbang, serasi dan
terpadu justru akan menimbulkan masalah.
i. Asas Keahlian
Usaha bimbingan dan konseling perlu dilakukan asa keahlian secara
teratur dan sistematik denganmenggunakan prosedur, teknik dan alat yang
memadai. Untuk itu para konselor perlu mendapat latihan secukupnya,
sehingga dengan itu dapat di capai keberhasilan usaha memberi layanan.
j. Asas Alihtangan
Dalam pemberian layanan bimbingan dan konseling, asa alih tangan jika
konselor sudah mengarahkan segenap kemampuannya untuk membantu
individu, namun individu yang bersangkutan belum dapat terbantu
sebagaimana yang diharapkan, maka konselor dapat mngirim individu
tersebut kepada petugasa atau badan yang lebih ahli.
k. Asas tutwuri Handayani
Asas ini menunjukkan pada suasana umum yang hendaknya tercipta
dalam rangka hubungan keseluruhan antara konselor dan klien. Lebih –
lebih di lingkungan sekolah, asa ini makin dirasakan keperluannya dan
bahkan perlu dilengkapi dengan “ ingngarso sung tulodo, ing madya
mangun karso”.
Asas ini menuntut agar pelayanan bimbingan dan konseling tidak hanay
dirasakan pada waktu klien mengalami masalah dan menghada kepada
konselor saja, namun di luar hubungan proses bantuan bimbingan dan
konseling pun hendaknya dirasakan adanya dan manfaatnya pelayanan
bimbingan dan konseling itu.
Yusuf Gunawan (1992 : 42) fungsi bimbingan dapat diartikan sebagai
suatu kegiatan tertentu yang mendukung atau mempunyai arti terhadap
tujuan bimbingan. Fungsi bimbingan sering di artikan sebagai sifat

RISQI FAJRIL / 17634 Page 24


JAWABAN UTS PROFESI KEPENDIDIKAN 2012
bimbingan.misalnya fungsi bimbingan yang dinyatakan oleh Mortensen.
Mortensen membagi fungsi bimbingan menjadi :
a. Memahami Individu
b. Preventif dan pengembangan individual
c. Membantu individu untuk menyempurnakan cara – cara penyelesaiannya.

c. Jelaskan tujuan,manfaat/guna,dan sasaran pelayanan bimbingan


konseling disekolah?jawaban saudara disertai contoh
Jawab :
Priyatno dan Anti (1994 : 115) dengan memperhatikan butir- butir bimbingan
dan konseling sebagaimana tercantum dalam rumusan – rumusan di atas,
tampak bahwa tujuan umum bimbingan dan konseling adalah untuk membantu
individu memperkembangkan diri secara optimal sesuai dengan tahap
perkembangan dan predisposisi yang dimilikinya ( seperti kemampuan dasar
dan bakat-bakatnya), berbagai latar belakang yang ada (seperti latar belakang
keluarga,pendidikan, status social ekonomi), serta sesuai dengan tuntutan
positif lingkungannya. Dalam kaitan ini, bimbingan dan konseling membantu
individu untuk menjadi insane yang berguna dalam kehidupannya yang
memiliki berbagai wawasan, pandangan, interpretasi, pilihan, penyesuaian dan
keterampilan yang tepat berkenaan dengan diri sendiri dan lingkungannya.
Adapun tujuan khusus bimbingan dan konseling merupakan penjabaran tujuan
umu tersebut atas yang berkaitan secara langsung dengan permasalahan yang
alami oleh individu yang bersangkutan, sesuai dengan kompleksitas
permasalahannya itu.
Yusuf Gunawan (1992: 41) tujuan bimbingan yang dirumuskan oleh banyak
ahli dapatdibedakan, yaitu tujuan bimbingan yang mendasar, umum, toritis dan
yang lebih konkrit yang merupakan penjabaran dari tujuan yang bersifat
umum. Tujuan yang bersifat umum antara lain penemuan dari dunianya,
perkembangan secara optimal, realisasi dari secara bernilai sebagai individu.
Tujuan dari bimbingan yang merupakan penjabaran dari tujuan umum telah
banyak dirumuskan dalam definisi bimbingan, antara lain bimbingan
dinyatakan sebagai bantuan yang diberikan kepada individu agar individu
tersebut :

RISQI FAJRIL / 17634 Page 25


JAWABAN UTS PROFESI KEPENDIDIKAN 2012
1. Mengerti dirinya dan lingkungannya. Mengerti diri meliputi pengenalan
kemampuan, bakat khusus, minat, cita – cita, dan nilai – nilai hidup yang
dimilikinya untuk perkembangan dirinya. Mengerti lingkungan meliputi
pengenalan baik lingkungan fisik,social, maupun budaya. Informasi
lingkungan dapat dibedakan : informasi pendidikan, karier, dan social
pribadi.
2. Maupun memilih, memutuskan , dan meencanakan hidupnya secara
bijaksana baik dalam bidang pendidikan, pekerjaan dan social pribad.
Termasuk di dalamnya membantu individu untuk memilih bidang studi,
karier dan pola hidup pribadinya.
3. Mengembangkan kemampuan dan kesanggupan secara maksimal
4. Memecahkan masalah yang dihadapi secara bijaksana. Bantuan ini
termasuk memberikan bantuan menghilangkan kebiasaan – kebiasaan
buruk atau sikap hidup yang menjadi sumber timbulnya masalah
5. Mengelola aktifitas kehidupannya, mengembangkan sudut pandangnya,
dan mengambil keputusan serta mempertanggung jawabakannya.
6. Memahami dan mengarahkan diri dalam bertindak serta bersikap sesuai
dengan tuntutan dan keadaan lingkungannya.
Sasaran pelayanan bimbingan konseling
Sasaran pelayanan bimbingan dan konseling adalah individu - individu, baik
secara perorangan maupun kelompok. Indivudu sangat bervariasi, misalnya
dalam hal umurnya, jenis kelaminnya, status social ekonomi keluarganya,
kedudukan, pangkat dan jabatannya, keterikatannya terhadap suatu lembagaa
tertentu, dan variasi- variasi lainnya. Sasaran pelayanan pada umumnya adalah
perkembangan dan perikehidupan individu , namun secara lebih nyata dan
langsung ada sikap dan tingkah lakunya.

d. Jelaskan tugas dan tanggung jawab apa yang dapat saudara lakukan
sebagai guru mata pelajaran (sesuai jurusan/prodi) yang saudara jalani
saat ini dalam memasyarakatkan bimbingan konseling di sekolah?
Jawab :

RISQI FAJRIL / 17634 Page 26


JAWABAN UTS PROFESI KEPENDIDIKAN 2012
a. Saya sebagai guru teknik elektronika yang pertama sekali saya lakukan adalah
menjalankan tugas saya sebagai guru yaitu mendidik dan memberikan ilmu
pengetahuan yang saya ketahui kepada siswa saya.
b. Jika terjadi keributan atau kesalah pahaman antara siswa saya di kelas yang
saya ajar pada saat itu, akan saya selesaikan masalah tersebut. Jika tidak bisa
saya selesaikan maka masalah itu baru saya sampaikan kepada guru
bimbingan konseling.
Di sekolah, tugas dan tanggung jawab utama guru adalah melaksanakan kegiatan
pembelajaran siswa. Kendati demikian, bukan berarti dia sama sekali lepas dengan
kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling. Peran dan konstribusi guru mata
pelajaran tetap sangat diharapkan guna kepentingan efektivitas dan efisien
pelayanan Bimbingan dan Konseling di sekolah. Bahkan dalam batas-batas
tertentu guru pun dapat bertindak sebagai konselor bagi siswanya. Wina Senjaya
(2006) menyebutkan salah satu peran yang dijalankan oleh guru yaitu sebagai
pembimbing dan untuk menjadi pembimbing baik guru harus memiliki
pemahaman tentang anak yang sedang dibimbingnya. Sementara itu, berkenaan
peran guru mata pelajaran dalam bimbingan dan konseling, Sofyan S. Willis
(2005) mengemukakan bahwa guru-guru mata pelajaran dalam melakukan
pendekatan kepada siswa harus manusiawi-religius, bersahabat, ramah,
mendorong, konkret, jujur dan asli, memahami dan menghargai tanpa syarat.
Prayitno (2003) memerinci peran, tugas dan tanggung jawab guru-guru mata
pelajaran dalam bimbingan dan konseling adalah :
1. Membantu memasyarakatkan pelayanan bimbingan dan konseling kepada
siswa
2. Membantu guru pembimbing/konselor mengidentifikasi siswa-siswa yang
memerlukan layanan bimbingan dan konseling, serta pengumpulan data tentang
siswa-siswa tersebut.
3. Mengalih tangankan siswa yang memerlukan pelayanan bimbingan dan
konseling kepada guru pembimbing/konselor
4. Menerima siswa alih tangan dari guru pembimbing/konselor, yaitu siswa yang
menuntut guru pembimbing/konselor memerlukan pelayanan pengajar /latihan
khusus (seperti pengajaran/ latihan perbaikan, program pengayaan).

RISQI FAJRIL / 17634 Page 27


JAWABAN UTS PROFESI KEPENDIDIKAN 2012
5. Membantu mengembangkan suasana kelas, hubungan guru-siswa dan
hubungan siswa-siswa yang menunjang pelaksanaan pelayanan pembimbingan
dan konseling.
6. Memberikan kesempatan dan kemudahan kepada siswa yang memerlukan
layanan/kegiatan bimbingan dan konseling untuk mengikuti /menjalani
layanan/kegiatan yang dimaksudkan itu.
7. Berpartisipasi dalam kegiatan khusus penanganan masalah siswa, seperti
konferensi kasus.
8. Membantu pengumpulan informasi yang diperlukan dalam rangka penilaian
pelayanan bimbingan dan konseling serta upaya tindak lanjutnya.
Implementasi kegiatan BK dalam pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi
sangat menentukan keberhasilan proses belajar-mengajar. Oleh karena itu peranan
guru kelas dalam pelaksanaan kegiatan BK sangat penting dalam rangka
mengefektifkan pencapaian tujuan pembelajaran yang dirumuskan.
Sardiman (2001:142) menyatakan bahwa ada sembilan peran guru dalam
kegiatan BK, yaitu:
1. Informator, guru diharapkan sebagai pelaksana cara mengajar informatif,
laboratorium, studi lapangan, dan sumber informasi kegiatan akademik maupun
umum.
2. Organisator, guru sebagai pengelola kegiatan akademik, silabus, jadwal
pelajaran dan lain-lain.
3. Motivator, guru harus mampu merangsang dan memberikan dorongan serta
reinforcement untuk mendinamisasikan potensi siswa, menumbuhkan swadaya
(aktivitas) dan daya cipta (kreativitas) sehingga akan terjadi dinamika di dalam
proses belajar-mengajar.
4. Director, guru harus dapat membimbing dan mengarahkan kegiatan belajar
siswa sesuai dengan tujuan yang dicita-citakan.
5. Inisiator, guru sebagai pencetus ide dalam proses belajar-mengajar.
6. Transmitter, guru bertindak selaku penyebar kebijaksanaan dalam pendidikan
dan pengetahuan.
7. Fasilitator, guru akan memberikan fasilitas atau kemudahan dalam proses
belajar-mengajar.
8. Mediator, guru sebagai penengah dalam kegiatan belajar siswa.

RISQI FAJRIL / 17634 Page 28


JAWABAN UTS PROFESI KEPENDIDIKAN 2012
9. Evaluator, guru mempunyai otoritas untuk menilai prestasi anak didik dalam
bidang akademik maupun tingkah laku sosialnya, sehingga dapat menentukan
bagaimana anak didiknya berhasil atau tidak.
Sedangkan dalam pengertian pendidikan yang terbatas, Abin Syamsuddin dengan
mengutip pemikiran Gage dan Berliner, mengemukakan peran guru dalam proses
pembelajaran peserta didik, yang mencakup :
1. Guru sebagai perencana (planner) yang harus mempersiapkan apa yang akan
dilakukan di dalam proses belajar mengajar (pre-teaching problems).;
2. Guru sebagai pelaksana (organizer), yang harus dapat menciptakan situasi,
memimpin, merangsang, menggerakkan, dan mengarahkan kegiatan belajar
mengajar sesuai dengan rencana, di mana ia bertindak sebagai orang sumber
(resource person), konsultan kepemimpinan yang bijaksana dalam arti
demokratik & humanistik (manusiawi) selama proses berlangsung (during
teaching problems).
3. Guru sebagai penilai (evaluator) yang harus mengumpulkan, menganalisa,
menafsirkan dan akhirnya harus memberikan pertimbangan (judgement), atas
tingkat keberhasilan proses pembelajaran, berdasarkan kriteria yang ditetapkan,
baik mengenai aspek keefektifan prosesnya maupun kualifikasi produknya.
Selanjutnya, dalam konteks proses belajar mengajar di Indonesia, Abin
Syamsuddin menambahkan satu peran lagi yaitu sebagai pembimbing (teacher
counsel), di mana guru dituntut untuk mampu mengidentifikasi peserta didik yang
diduga mengalami kesulitan dalam belajar, melakukan diagnosa, prognosa, dan
kalau masih dalam batas kewenangannya, harus membantu pemecahannya
(remedial teaching).
Di pandang dari segi diri-pribadinya (self oriented), seorang guru berperan
sebagai :
1. Pekerja sosial (social worker), yaitu seorang yang harus memberikan
pelayanan kepada masyarakat;
2. Pelajar dan ilmuwan, yaitu seorang yang harus senantiasa belajar secara terus
menerus untuk mengembangkan penguasaan keilmuannya;
3. Orang tua, artinya guru adalah wakil orang tua peserta didik bagi setiap
peserta didik di sekolah;

RISQI FAJRIL / 17634 Page 29


JAWABAN UTS PROFESI KEPENDIDIKAN 2012
4. model keteladanan, artinya guru adalah model perilaku yang harus dicontoh
oleh mpara peserta didik; dan
5. Pemberi keselamatan bagi setiap peserta didik. Peserta didik diharapkan akan
merasa aman berada dalam didikan gurunya.
Dari sudut pandang secara psikologis, guru berperan sebagai :
1. Pakar psikologi pendidikan, artinya guru merupakan seorang yang memahami
psikologi pendidikan dan mampu mengamalkannya dalam melaksanakan tugasnya
sebagai pendidik;
2. seniman dalam hubungan antar manusia (artist in human relations), artinya
guru adalah orang yang memiliki kemampuan menciptakan suasana hubungan
antar manusia, khususnya dengan para peserta didik sehingga dapat mencapai
tujuan pendidikan;
3. Pembentuk kelompok (group builder), yaitu mampu mambentuk menciptakan
kelompok dan aktivitasnya sebagai cara untuk mencapai tujuan pendidikan;
4. Catalyc agent atau inovator, yaitu guru merupakan orang yang yang mampu
menciptakan suatu pembaharuan bagi membuat suatu hal yang baik; dan
5. Petugas kesehatan mental (mental hygiene worker), artinya guru bertanggung
jawab bagi terciptanya kesehatan mental para peserta didik.
Sementara itu, Doyle sebagaimana dikutip oleh Sudarwan Danim (2002)
mengemukan dua peran utama guru dalam pembelajaran yaitu menciptakan
keteraturan (establishing order) dan memfasilitasi proses belajar (facilitating
learning). Yang dimaksud keteraturan di sini mencakup hal-hal yang terkait
langsung atau tidak langsung dengan proses pembelajaran, seperti : tata letak
tempat duduk, disiplin peserta didik di kelas, interaksi peserta didik dengan
sesamanya, interaksi peserta didik dengan guru, jam masuk dan keluar untuk
setiap sesi mata pelajaran, pengelolaan sumber belajar, pengelolaan bahan belajar,
prosedur dan sistem yang mendukung proses pembelajaran, lingkungan belajar,
dan lain-lain.
Sejalan dengan tantangan kehidupan global, peran dan tanggung jawab guru pada
masa mendatang akan semakin kompleks, sehingga menuntut guru untuk
senantiasa melakukan berbagai peningkatan dan penyesuaian kemampuan
profesionalnya. Guru harus lebih dinamis dan kreatif dalam mengembangkan
proses pembelajaran peserta didik. Guru di masa mendatang tidak lagi menjadi

RISQI FAJRIL / 17634 Page 30


JAWABAN UTS PROFESI KEPENDIDIKAN 2012
satu-satunya orang yang paling well informed terhadap berbagai informasi dan
pengetahuan yang sedang tumbuh, berkembang, berinteraksi dengan manusia di
jagat raya ini. Di masa depan, guru bukan satu-satunya orang yang lebih pandai di
tengah-tengah peserta didiknya.

e. Untuk mencapai pendidikan yaitu perkembangan siswa secara optimal


ada tiga pilar/komponen yang tidak dapat dipisahkan antara yang satu
dengan yang lainnya.Jelaskan ketiga pilar atau komponen yang
dimaksud ? jawaban saudara disertai contoh?
Jawab :
Dalam upaya untuk mencapai tujuan pendidikan yang mendukung
keberadaban dan perkembangan masyarakat demokrasi, aliran filsafat pendidikan
progresivisme menunjukkan reaksi yang keras terhadap tori dan praktek
kependidikan yang dikemukakan oleh aliran filsafat pendidikan esensialisme.
Filsafat pendidikan progresivisme bereaksi terhadap system pendidikan yang
bersifat tradisioanal, pasif, dan trlallu intelektualitas. Untuk mengatasi kelemahan
kelemahan pendidikan esensial itu, maka aliran filsafat progrevisme mengajukan 3
pilar utama system prndidikan yang mendukung pengembangan masyarakat
demokratis. Tiga pilar utama itu adalah.
1. Pendidikan Berpusat Pada Anak
Berkenaan dengan konsep pendidikan berpusat pada anak, aliran filsafat
pendidikan progresivisme berpendapat bahwa fungsi utama pendidikan
adalah untuk mengembangkan scara maksimal potensi potensi individual
seorang anak. Untuk mencapai tujuan itu maka sedapat mungkin dihindari
praktek paraktek pendidikan professional yang bersifat otoriter dan pasif.
Pengajaran yang bersifat otoriter dan pasif dapat mengakibatkan lemahnya
partisipasi subyek didik dalam kehidupan bermasyarakat.
2. Peran Pendidikan Bagi Rekonstruksi dan pembaharuan social
Melalui konsep peran pendidikan bagi rekonstruksi dan pembaharuan
social, aliran ini hendak mengemukakan bahwa dalam proses kebudayaan,
pendidikan tidak hanya melaksanakan fungsi inkulturatif statis, tapi lebih
jauh lagi memiliki fungsi transformative bagi terjadinya pembaharuan
social kebudayaan suatu kelompok masyarakat.

RISQI FAJRIL / 17634 Page 31


JAWABAN UTS PROFESI KEPENDIDIKAN 2012
Jhon dewey mengemukakan bahwa pendidikan memiliki peran sentral
dalam pembaharuan social bagi terciptanya masyarakat demokrasi,
masyarakat ilmiah, dan perkembangan menuju masyarakat industry.
3. Konsep Eksperismentlisme Dalam Pendidikan
Berdasarkan konsep eksperimentalisme dalam pendidikan, kaum
progresivisme mencoba mengembangkan pendekatan ilmiah dalam proses
pendidikan demokratis. Melalui konsep ini coba dikembangkan dalam diri
anak kemampuan rasional, kritis, penarikan kesimpulan berdasarkan
pembuktian, keterbukaan, dan akuntabilitas yang dierlukan bagi individu
untuk hidup dalam alam demokrasi.

f. Dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling disekolah kegiatan apa saja


yang dapat dilakukan guru mata pelajaran dalam: (a)layanan orientasi,
(b) layanan informasi, (c) layanan peguasaan konten, (d) layanan
penempatan dan penyaluran, (e) layanan mediasi, (f) layanan konsultasi
Jawab :
Priyatno dan Anti (1994 : 297) Mengatakan bahwa pelayanan bimbingan dan
konseling disekolah yang dilakukan guru meliputi :
1. Layanan Orientasi adalah layanan yang memungkinan peserta didik
memahami lingkungan baru, terutama lingkungan sekolah dan obyek-
obyek yang dipelajari, untuk mempermudah dan memperlancar
berperannya peserta didik di lingkungan yang baru itu, sekurang-
kurangnya diberikan dua kali dalam satu tahun yaitu pada setiap awal
semester. Tujuan layanan orientasi adalah agar peserta didik dapat
beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan lingkungan baru secara tepat
dan memadai, yang berfungsi untuk pencegahan dan pemahaman.
2. Layanan Informasi adalah layanan yang memungkinan peserta didik
menerima dan memahami berbagai informasi (seperti : informasi belajar,
pergaulan, karier, pendidikan lanjutan). Tujuan layanan informasi adalah
membantu peserta didik agar dapat mengambil keputusan secara tepat
tentang sesuatu, dalam bidang pribadi, sosial, belajar maupun karier
berdasarkan informasi yang diperolehnya yang memadai. Layanan
informasi pun berfungsi untuk pencegahan dan pemahaman.

RISQI FAJRIL / 17634 Page 32


JAWABAN UTS PROFESI KEPENDIDIKAN 2012
3. Layanan Konten adalah layanan yang memungkinan peserta didik
mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik dalam penguasaan
kompetensi yang cocok dengan kecepatan dan kemampuan dirinya serta
berbagai aspek tujuan dan kegiatan belajar lainnya, dengan tujuan agar
peserta didik dapat mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang
baik. Layanan pembelajaran berfungsi untuk pengembangan.
4. Layanan Penempatan dan Penyaluran adalah layanan yang memungkinan
peserta didik memperoleh penempatan dan penyaluran di dalam kelas,
kelompok belajar, jurusan/program studi, program latihan, magang,
kegiatan ko/ekstra kurikuler, dengan tujuan agar peserta didik dapat
mengembangkan segenap bakat, minat dan segenap potensi lainnya.
Layanan Penempatan dan Penyaluran berfungsi untuk pengembangan.
5. Konsultasi adalah yaitu layanan yang membantu peserta didik dan atau
pihak lain dalam memperoleh wawasan, pemahaman, dan cara-cara yang
perlu dilaksanakan dalam menangani kondisi dan atau masalah peserta
didik.dilaksanakan oleh konselor terhadap seorang pelanggan (di sekolah ;
orang tua / wali peserta didik). Dalam melaksanakan layanan konsultasi
ini, Guru Bimbingan Konseling / Konselor bisa bekerja sama dengan Guru
Mata Pelajaran, Wali Kelas dan instansi terkait (LPTK, psikolog,
psikiater) dan dilaksanakan di kantor tempat praktik konseling, bagi Guru
Bimbingan Konseling yang telah berkewenangan membuka praktik di luar
sekolah dengan cara mengambil studi profesi konselor. Layanan
Konsultasi ini terkait dengan fungsi pemahaman, pemeliharaan dan
pengembangan, yaitu untuk membantu peserta didik dan/atau pihak lain
(orang tua / wali peserta didik) memperoleh wawasan, pemahaman dan
cara–cara pemecahanan masalah maupun hambatan yang ditemui, sesuai
kondisi lingkungan di sekolah. Guru Mata Pelajaran dan Wali Kelas
adalah teman sejawat dan institusi terkait (LPTK, psikolog, psikiater )
adalah mitra kerja bagi Guru Bimbingan Konseling / Konselor.
6. Mediasi adalah yaitu layanan yang membantu peserta didik
menyelesaikan permasalahan dan memperbaiki hubungan antarmereka.
merupakan layanan konseling yang dilaksanakan oleh Guru Bimbingan
dan Konseling (Konselor) terhadap dua pihak (atau lebih) yang sedang

RISQI FAJRIL / 17634 Page 33


JAWABAN UTS PROFESI KEPENDIDIKAN 2012
dalam keadaan saling tidak menemukan kecocokan sehingga menjadikan
kedua pihak (atau lebih) saling bertentangan dan jauh dari rasa damai.
Layanan Mediasi terkait dengan fungsi pencegahan, yaitu Guru
Bimbingan dan Konseling (Konselor) berusaha mengantarai atau
membangun hubungan diantara mereka, dengan tujuan membantu
tercapainya hubungan positif dan kondusif guna memperbaiki hubungan
antar personal.

g. Jelaskan bentuk kerjasama yangperlu dilakukan guru mata pelajaran


dan guru pembimbing dalam rangka pengembangan diri siswa di sekolah
berdasarkan KTSP?
Jawab :
Dalam kegiatan belajar-mengajar sangat diperlukan adanya kerjasama
antara guru degan konselor demi tercapainya tujuan yang diharapkan. Pelaksanaan
tugas pokok guru dalam proses pembelajaran tidak dapat dipisahkan dari kegiatan
bimbinngan, sebaliknya layanan bimbingan disekolah perlu dukungan perlu
bimbingan atau bantuan guru. Dalam hal ini Rochman Natawidjaja dan Moh.
Surya (1985) mengutip pendapat Miller yang mengatakan bahwa :
a) Proses belajar menjadi sangat efektif, apabila bahan yang dipelajari
dikaitkan langsung degan tujuan-tujuan pribadi siswa. Ini berarti guru dituntut
untuk memahami harapan-harapan dan kesulitan-kesulitan siswa, selanjutnya guru
dapat menciptakan situasi belajar atau iklim kelas yang memungkinkan para siswa
dapat belajar dengan baik.
b) Guru yang memahami siswa dan masalah-masalah yang dihadapinya
lebih peka terhadap hal-hal yang dapat memperlancar dan mengganggu kegiatab
kelas. Guru mempunyai kesempatan yang luas untuk mengadakan pengamatan
terhadap siswa yang diperkirakan mempunyai masalah.
c) Guru dapat memperhatikan masalah atau kesulitan siswa secara lebih
nyata. Berhubung guru mempunyai kesempatan yang terjadwal untuk bertatap
muka dengan para siswa, maka ia akan memperoleh informasi yang lebih banyak
tentang keadaan siswa yang menyangkut masaalah pribadi siswa, baik kelebihan
maupun kekurangannya. Dalam keadaan keadaan seperti itu peran guru dalam
kegiatan bimbingan sangat penting.

RISQI FAJRIL / 17634 Page 34


JAWABAN UTS PROFESI KEPENDIDIKAN 2012
Berdasarkan pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa layanan bimbingan
disekolah akan lebih efektif bila guru dapat bekerjasama dengan konselor sekolah
dalam proses pembelajaran. Adanya keterbatasan antara kedua belah pihak (guru
dan konselor) menuntut adanya kerjasama tersebut.
Konselor mempunyai keterbatasan dalam hal yang berkaitan dengan (1)
kurangnya waktu untuk bertatap muka dengan siswa, hal ini karena tenaga
konselor masih sangat terbatas, sehingga pelayanan siswa dalam jumlah yang
cukup banyak tidak bissa dilakukan secara intensif; (2) keterbatasan konselor
sehingga tidak mungkin dapat memberikan semua bentuk layanan seperti
memberi pengajaran perbaikan untuk bidang studi tertentu, dan sebagainya.
Dilain pihak guru mempunyai beberpa keterbatasan. Menurut Koestoer
Partowisaastro (1982) keterbatasan-keterbatasan guru tersebut antara lain:
a) Guru tidak mungin lagi menangani massalah-masalah siswa yangbermacam-
macam, karena tidak terlatih untuk melaksanakan semua tugas itu.
b) Guru sendiri sudah berat tugas mengajarnya, sehingga tidak mungkin lagi
ditambah tugas yang lebih banyak untuk memcahkan berbagai macam masalah
siswa.
Dalam menangani kasus-kasus tertentu, konselor perlu menghadirkan guru dan
pihak-pihak terkait guna membicarakan permasalahan yang dihadapi siswa.
Kegiatan semacam ini disebut dengan konferensi kasus (case conference). Bila
guru menemui masalah yang sudah berada diluar batas kewenangan, guru dapat
menelihtangankan masalah siswa tersebut kepada guru pembimbing atau konselor.
Kegiatan bimbingan konseling yag diadakan disekolah, dikoordinasikan oleh
konselor, dengan demikian pelaksanaan bimbingan oleh para guru tidak lepas
begitu saja tetapi dipantau.
Sumber :
 Syahril dan asmidir ilyas (2009) Profesi Kependidikan,Padang Unp Pres
 Anisah,dkk. (1999). Profesi Kependidikan. Padang:Dip Universitas Negri Padang.
 Priyatno. 1994. Dasar – Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Direktorat
Jendral Pendidikan Tinggi.
 Soetjipto dan Raflis Kosasi. 1994. Profesi Keguruan. Jakarta : Direktorat Jendral
pendidikan Tinggi.
 Saud, Udin Syaefudin. 2009.  Pengembangan Profesi Guru. Bandung : Alfabeta

RISQI FAJRIL / 17634 Page 35


JAWABAN UTS PROFESI KEPENDIDIKAN 2012
 Gunawan,Yusuf. 1992. Pengantar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama.
 Artikel : diakses tanggal 20 oktober 2012 pukul 22.00 wib  
http://bkmtsyaspika.wordpress.com/2012/08/17/jenis-layanan-bk/

RISQI FAJRIL / 17634 Page 36

Anda mungkin juga menyukai