Anda di halaman 1dari 4

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Metode dan Lokasi Penelitian


Penelitian ini membahas tentang perancangan aplikasi yang akan digunakan untuk
Kantor BPKAD dengan menggunakan metode waterfall, dalam membuat laporan
Manajemen aset dengan data-data aset yang ada terutama dalam memanajemen aset yang
ada dalam aplikasi berbasis website. Penelitian ini dilaksanakan di Kantor BPKAD Kota
Matarm, Jl. Pejanggik No. 14 Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, kode pos 83127.

Gambar 3.1 Metode Waterfall

Waterfall adalah suatu proses perangkat lunak yang berurutan, dipandang sebagai terus
mengalir kebawah (seperti air terjun) melewati fase-fase perencanaan, pemodelan,
implementasi dan pengujian
tahapan dari metode waterfall:
• Requirement Gathering and analysis
• Desain
• Implementasi
• Integration & Testing
• Verifikasi
• Operation & Maintenance

3.2. Alat dan Bahan Penelitian


3.2.1. Alat Penelitian
Perangkat keras yang digunakan adalah Laptop Lenovo, sistem operasi Windows 7
(64 bit), dengan spesifikasi core i5 frekuensi 1,8 GHz dan RAM GB, lengkap dengan
peralatan lain seperti keyboard dan mouse sebagai komponen pendukung lainnya.
Perangkat lunak yang digunakan dalam penelitian ini adalah Microsoft Office 2007,
Netbeans 8.0.2, Adobe Photosop CC (64 bit), Firefox, Xampp versi 7.3.1.

3.2.2. Analisis Kebutuhan

Tahapan ini merupakan proses yang sangat awal untuk membangun sebuah software.
Pengguna aplikasi (user) sebagian besar tidak mengetahui secara detail apa yang diinginkan dari
sebuah software. Langkah awal untuk melakukan tahap ini adalah mendengarkan dan mengobservasi
keinginan dari pengguna aplikasi yang kemudian diklarifikasi secara lebih mendetail. Pembangun
aplikasi memberikan usulan kepada pengguna aplikasi mengenai aplikasi yang akan dibangun.
Seluruh kebutuhan software harus bisa didapatkan dalam fase ini termasuk didalamnya kegunaan
software yang diharapkan pengguna dan batasan software. Informasi ini biasanya dapat diperoleh
melalui wawancara, survei atau diskusi. Informasi tersebut dianalisis untuk mendapatkan
dokumentasi kebutuhan pengguna yang dapat digunakan pada tahap selanjutnya

3.2.3. Perancangan
Proses ini merupakan proses lanjutan dari proses analisis dilakukan adalah
merancang sistem yang dibangun. Tahap ini bertujuan untuk memberikan gambaran
tentang apa yang seharusnya dikerjakan dan bagaimana tampilannya.
Berikut merupakan perancangan dari Sistem Informasi Inventori barang BPKAD Mataram

1. Bahan Penelitian
Sumber data penelitian ini menggunakan data-data yang ada pada BPKAD baik itu
data-data barang ataupun stok barang.
3.3. Teknik Pengumpulan data
Pengumpulan data diperoleh melalui beberapa metode yakni :
a) Metode observasi yaitu mengunjungi BPKAD Mataram untuk melihat data-data
tentang stok barang dan melakukan wawancara tentang spesifikasi kebutuhan sistem
yang akan diminta
b) Metode literatur yaitu pengumpulan data dengan membaca literatur yang berkaitan
dengan tugas akhir.
c) Metode Interview yaitu melakukan wawancara secara langsung dengan pak
Sekertaris bagian dan Admin BPKAD Mataram yang berhubungan dengan masalah
yang akan diselesaikan.

3.4. Pengembangan Perangkat Lunak

Penelitian ini menggunakan metode Pengembangan Increment Model.


Pengembangan sistem berdasarkan model sistem yang dipecah sehingga model
pengembangannya secara increment/bertahap. Pada model pengembangan ini kebutuhan
pengguna diprioritaskan dan prioritas tertinggi dimasukkan dalam awal increment dan
mengkombinasikan sifat-sifat dari waterfall dengan sifat iterasi / perulangan.
Produk yang dihasilkan pada increment pertama bukanlah prototype, tetapi
produk produk yang sudah bisa berfungsi dengan spesifikasi dasar.
Pengembangan ini harus mampu mengakomodasi perubahan secara fleksibel.

3.4.1. Analisis Kebutuhan


Tahapan ini merupakan proses yang sangat awal untuk membangun
sebuah software. Pengguna aplikasi (user) sebagian besar tidak mengetahui
secara detail apa yang diinginkan dari sebuah software. Langkah awal untuk
melakukan tahap ini adalah mendengarkan dan mengobservasi keinginan dari
pengguna aplikasi yang kemudian diklarifikasi secara lebih mendetail.
Pembangun aplikasi memberikan usulan kepada pengguna aplikasi mengenai
aplikasi yang akan dibangun. Seluruh kebutuhan software harus bisa
didapatkan dalam fase ini termasuk didalamnya kegunaan software yang
diharapkan pengguna dan batasan software. Informasi ini biasanya dapat
diperoleh melalui wawancara, survei atau diskusi. Informasi tersebut dianalisis
untuk mendapatkan dokumentasi kebutuhan pengguna yang dapat digunakan
pada tahap selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai